Anda di halaman 1dari 6

PENDAHULUAN Sellly, dan Palermo pada mahasiswa

Tidur adalah suatu keadaan bawah sadar kedokteran di negara Estonia tahun 2010
saat orang tersebut dapat dibangunkan menunjukkan hubungan antara kualitas
dengan pemberian rangsang sensorik atau tidur yang buruk dan perkembangan
dengan rangsang lainnya.(1) Menurut akademik mereka. Penelitian lain yang
kamus besar bahasa Indonesia, tidur dilakukan oleh Veldi, Aluoja, dan Vasar
merupakan keadaan berhenti badan dan pada tahun 2005 ditemukan bahwa
kesadarannya. Tidur harus dibedakan kecemasan akibat ujian, pengaruh
dengan koma, yang merupakan keadaan lingkungan dan tidak teraturnya jadwal
bawah sadar saat orang tersebut tidak kuliah berkontribusi terhadap kualitas tidur
dapat dibangunkan.(2) yang buruk.(3)
Hampir sepertiga umur kita Data epidemiologi di Asia
dihabiskan untuk tidur. Tidur yang lelap menyatakan bahwa mahasiswa kedokteran
tanpa gangguan dan nyenyak menjadi di negara Cina, Hongkong, Malaysia, India
kebutuhan manusia yang esensial, sama dan Iran mengalami gangguan tidur.
pentingnya dengan kebutuhan makan, Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa
minum, tempat tinggal, dan lain-lain.(3) kedokteran di Cina dengan menggunakan
Gangguan tidur merupakan suatu instrument Pittburgs Sleep Quality Index
kumpulan kondisi yang dicirikan dengan menyatakan bahwa 19% mahasiswa
gangguan dalam jumlah, kualitas, atau kedokteran mengalami kesulitan tidur dan
waktu tidur pada seorang individu. didapati pula bahwa laki-laki lebih banyak
Gangguan tidur dapat disebabkan oleh mengalami gangguan tidur dibandingkan
faktor fisik, psikologis dan lingkungan. perempuan.(5) Penelitian ini juga
Penyebab gangguan tidur biasanya lebih didukung oleh Rivhan Fauzan pada tahun
dari satu, faktor-faktor seperti usia, jenis 2013 Universitas Sumatera Utara yang
kelamin, pekerjaan, gaya hidup, stres menyatakan bahwa dari 100 mahasiswa
emosional dan lingkungan tempat kedokteran terdapat 51 mahasiswa yang
tinggalnya, semua dapat mempengaruhi memiliki kualitas tidur buruk.(3) Pada
gangguan tidur.(1) tahun 2014 penelitian yang dilakukan oleh
Kualitas tidur, menurut American Chandra pada mahasiswa Fakultas
Psychiatric Association dalam Wavy, Kedokteran Universitas Nusa Cendana
didefinisikan sebagai suatu fenomena yang menyatakan 89 dari 95 responden
kompleks yang melibatkan beberapa mempunyai kualitas tidur yang buruk.(6)
dimensi. Kualitas tidur meliputi dua aspek, Berdasarkan pengamatan peneliti
yakni kuantitas tidur dan kualitas tidur. pada umumnya mahasiswa Fakultas
Aspek kuantitas termasuk lamanya waktu Kedokteran Universitas Nusa Cendana,
tidur, sedangkan kualitas tidur merupakan jika dilihat dari aktivitas sehari-hari
aspek subjektif dari lamanya waktu yang memiliki kesibukan kuliah dengan jadwal
dibutuhkan dari persiapan tidur sampai akademik dan non akademik yang padat.
fase tidur sebenarnya dan perasaan segar Kurikulum pendidikan dokter Fakultas
pada saat bangun tidur.(4) Kedokteran Universitas Nusa Cendana
Tidur menjadi perhatian khusus dirancang dalam bentuk kurikulum
dalam populasi mahasiswa kedokteran berbasis kompetensi, dengan berbagai
karena memiliki hubungan dengan stres teknik pembelajaran salah satunya
dan dapat berdampak terhadap kualitas independent learning diamana mahasiswa
mereka dalam pembelajaran. Kurang tidur, dididik untuk mencari, mempelajari, dan
yang diukur dengan kantuk di siang hari memperdalam secara mandiri. Menurut
telah terbukti berdampak negatif terhadap pengalaman penelti yang juga mahasiswa
kemampuan akademik mahasiswa. Sebuah kedokteran, diamana beban belajar yang
penelitian yang dilakukan oleh Brick, diterima mahasiswa akan semakin banyak
seiring dengan kenaikan semester karena menyatakan bahwa adanya hubungan
sistem pembelajaran di Fakultas namun tidak signifikan antara tingkat
Kedokteran Universitas Nusa Cendana stress dengan gangguan tidur pada
menggunakan sistem blok, dan ada mahasiswa yang sedang mengerjakan
beberapa blok yang kadang dapat berjalan skripsi di salah satu fakultas science-
bersamaan menyebabkan mempetnya tecnology Universitas Indonesia.(9)
waktu ujian untuk masing-masing blok Penelitian ini juga didudukung oleh
ditambah lagi sekarang telah diterapkan penelitian yang dilakukan Sabrina pada
ujian akhir semester yang bertujuan untuk tahun 2016 di Sumater Utara yang
memperbaiki nilai yang telah didapat menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat
namun ujian akhir semester pada satu stres maka akan menyebabkan kualitas
minggu yang telah ditentukan dan terdiri tidur semakin buruk.(10) Namun penelitian
dari blok yang telah dilalui selama satu dengan judul hubungan tingkat stres
semester tersebut maka bila ada dengan kualitas tidur pada lansia di Panti
mahasiswa yang mengikuti ujian akhir Sosial Tresna Wredha Unit Budi Luhur
semester 2 blok atau lebih akan Yogyakarta tahun 2015 menyatakan hal
menyebabkan beban dalam pembelajaran yang sebaliknya yaitu tidak adanya
dan dapat menyebabkan stres. hubungan antara tingkat stres dengan
Pada mahasiswa yang sudah kualitas tidur pada lansia.(11)
memulai mengerjakan tugas akhir akan Berdasarkan uraian permasalahan
terdapat stresor lain seperti kesulitan di atas, maka peneliti ingin meneliti
mendapat referensi, keterbatasan waktu hubungan tingkat stres terhadap kualitas
penelitian, proses revisi yang berulang- tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran
ulang, kesulitan dalam hal mencari tema, Universitas Nusa Cendana.
judul, sampel, dan alat ukur skripsi.
Sedangkan, stresor yang berasal dari luar METODE PENELITIAN
diri seperti keterbatasan dana, dosen Jenis penelitian ini adalah penelitian
pembimbing, dan kurangnya konsultasi analitik observasional dengan desain cross
dengan dosen pembimbing ketika sectional yang dilakukan di Fakultas
menyelesaikan skripsi. Penelitian yang Kedokteran Universitas Nusa Cendana.
dilakukan pada tahun 2013 di Fakultas Penelitian dilakukan dengan melihat data
Kedokteran Univesitas Sumatera Utara primer yaitu menggunakan kuisioner
oleh Vilaseeni didapati dari 100 orang Perceived Stress Scale (PSS-10) untuk
mahasiswa sebanyak 35% mengalami stres melihat tingkat stres dan Pittsburgh Sleep
rendah, 61% stres sedang dan 4% Quality Index (PSQI) untuk melihat
mengalami stres tinggi. Penelitian ini juga kualitas tidur. Responden penelitian adalah
didudukung oleh Legiran pada tahun 2015 64 mahasiswa Fakultas Kedokteran
terdapat 122 orang mahasiwa (50,8%) angkatan 2015, 2016 dan 2017. Responden
mengalami stres dan 118 orang mahasiswa dipilih dengan teknik stratified random
(49,2%) tdak mengalami stres.(7)(8) sampling. Data kemidian dianalisis
Pengalaman peneliti juga bahwa menggunakan uji spearman.
mahasiswa mengatasi waktu ujian ini
dengan belajar hingga subuh terutama . HASIL DAN PEMBAHASAN
pada saat menjelang ujian, diamana waktu Penelitian ini dilakukan di Fakultas
yang digunakan untuk tidur sangat sedikit, Kedokteran Universitas Nusa Cendana
ditambah dengan perasaan gugup sehingga yang terletak di jalan Adisucipto,
dapat menimbulkan stres yang bisa Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa
menyebabkan kualitas tidur menurun. Lima, Kota Kupang. Penelitian ini
Penelitian sebelumnya yang dilakukan dilakukan pada minggu pertama bulan Juli
oleh Resti Putri pada tahun 2012 2018. Fakultas Kedokteran Universitas
Nusa Cendana Kupang memiliki satu Hasil Analisis Univariat
program studi yaitu Program Studi Tabel 4.2 Tingkat Stres Responden
Pendidikan Dokter. Berdasarkan data dari Tingkat Stres N %
bagian akademik, jumlah mahasiswa
Ringan 0 0
Fakultas Kedokteran Univesitas Nusa
Cendana Kupang angkatan 2015, 2016, Sedang 50 78,1
dan 2017 adalah 194 orang, sedangkan Berat 14 21,9
yang terpilih menjadi responden dalam Total 64 100
penelitian ini ialah 64 orang.
Berdasarkan table 4.2, dari 64
Karakteristik dari 64 responden
responden penelitian tidak ada responden
penelitian di Kota Kupang berdasarkan
yang mempunyai tingkat stres ringan, 50
jenis kelamin, usia dan jenis tempat tinggal
orang (78,1%) mempunyai tingkat stres
disajikan dalam tabel 4.1
sedang dan 14 orang (21,9%) mempunyai
Tabel 4.1 karakteristik responden
tingkat stres berat.
berdasarkan jenis kelamin, usia, jenis
Tabel 4.3 Kualitas tidur
tempat tingga.
Kualitas tidur N %
No Karakteristik Sampel N %
1. Jenis kelamin: Baik 26 40,6
Laki-laki 24 37,5 Buruk 38 59,5
Perempuan 40 62,5 Total 64 100
2. Usia: Berdasarkan tabel 4.3, kualitas
16 tahun 1 1,6 tidur yang baik dari responden adalah 26
17 tahun 1 1,6 orang (40,6%) dan 38 orang (59,5%)
18 tahun 15 23,4 memiliki kualitas tidur yang buruk.
19 tahun 17 26,6
20 tahun 18 28,1 Hasil Analisis Bivariat
21 tahun 9 14,1 Hubungan tingkat stres dengan
22 tahun 3 4,7 kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas
3. Jenis tempat tinggal: Kedokteran Universitas Nusa Cendana
Rumah orang tua 40 62,5 penelitian ini disajikan pada tabel berikut:
Kost 24 37,5
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa Tabel 4.4 Tabulasi silang tingkat stres
sebagian besar responden dalam penelitian dengan kualitas tidur
ini berjenis kelamin perempuan yaitu Kualitas Tidur
Tingkat Total
sebanyak 40 orang (62,5%) sedangkan Baik Buruk
Stres
yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak N % N % N %
24 orang (37,5%). Berdasarkan usia, Ringan 0 0 0 0 0 0
responden paling banyak berusia 20 tahun, Sedang 25 50 25 50 50 78,1
yaitu 28,1% dan jumlah yang paling Berat 1 7,1 13 92,9 14 21,9
sedikit berusia 16 tahun dan 17 tahun, Total 26 40,6 38 59,4 64 100
yaitu 1,8%. Responden dalam penelitian
ini sebagian besar tinggal di rumah Berdasarkan tabel 4.4, dari 64
bersama orang tua yaitu sebanyak 40 orang responden ada 50 orang (78,1%) dengan
(62,5%) sedangkan yang tinggal di kos tingkat stres sedang, terdapat kualitas tidur
sebanyak 24 orang (37,5%). yang baik 25 orang (50%) dan yang buruk
25 orang (50%) , sedangkan ada 14 orang
(21.9%) dengan tingkat stres berat,
terdapat 1 orang (7,1%) dengan kualitas
tidur yang baik dan 13 orang (92,9%)
dengan kualitas tidur yang buruk.
Hubungan tingkat stres dengan memori dan terutama mempengaruhi tidur
kualitas tidur ditentukan dengan dengan mengaktifkan sistem SAM dan
melakukan uji korelasi Spearman dan HPA. Menurut teori saat stres terjadi
hasilnya diketahui nilai p=0,003 (p<0,05) peningkatan hormon epinefrin dan
yang berarti terdapat hubungan yang norepinerin yang dapat mempengaruhi
signifikan antara tingkat stres dengan susunan saraf pusat dan menimbulkan
kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas keadaan terjaga dan meningkatkan
Kedokteran Universitas Nusa Cendana. kewaspadaan. Selain dari pada itu stres
Nilai koefisien korelasi (r) yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan
menyatakan kuat-lemahnya hubungan emosi dan pikiran yang dapat menstimulus
antara variabel, diperoleh adalah r= 0,361 mekanisme RAS meningkat dan BSR
(r=0,2–<0,4) artinya kekuatan hubungan menurun.(12)
tingkat stres dengan kualitas tidur pada Kekuatan hubungan yang lemah
penelitian ini adalah lemah. pada penelitian ini dapat terjadi akibat
faktor lain yang tidak dapat di kontrol oleh
PEMBAHASAN peneliti, salah satunya seperti lingkungan
Hasil dari penelitian ini didapatkan yang tidak nyaman dapat mempengaruhi
bahwa terdapat hubungan yang signifikan kualitas tidur, seperti pada hasil penelitian
antara tingkat stres dengan kualitas tidur yang dilakukan Ummami Vanesa (2014) di
(p=0,003 atau p<0,05) namun memiliki Riau menyatakan bahwa terdapat
kekuatan korelasi yang lemah (r=0,361 hubungan antara lingkungan dengan
atau r=0,2–<0,4). Menurut Potter & Perry, kualitas tidur (p<0,05).(13)
2005 mengatakan bahwa tidur dan terjaga Hasil penelitian yang diperoleh ini
diatur oleh dua mekanisme serebral yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan
ekerja secara intermitent, mekanisme oleh Sabrina pada tahun 2016 tentang
tersebut adalah Reticular Activating hubungan tingkat stres dengan kualitas
System (RAS) dan Bubar System Reticular tidur pada mahasiswa semester VII di
(BSR).(9) Hasil penelitian ini menunjukan Fakultas Kedokeran Universitas Sumatera
bahwa jumlah responden yang mengalami utara yang mendapatkan adanya hubungan
kualitas tidur buruk lebih banyak dari pada yang sdang antara tingkat stres dengan
yang baik. Responden mengalami kualitas kualitas tidur dengan p=0,001 (p<0,05)
tidur yang buruk dapat terjadi karena dan r=0,595(0,4 sampai dengan <0,6 =
peningkatan situmulus yang diterima oleh sedang).(10) Hasil serupa juga didapatkan
RAS sehingga hormon katekolamin dalam penelitian Wahyu Wicaksono tahun
disekresi dan membuat responden terjaga 2012 yang berjudul analisis faktor
atau terbangun. Sebaliknya, ketika dominan yang behubungan dengan kualitas
stimulus ke RAS menurun, maka stimulus tidur pada mahasiswa Fakultas
ke BSR meningkat sehingga serotonin Keperawatan Universitas Airlangga. Hasil
disekresi dan menyebabkan responden penelitian ini diperoleh bahwa nilai
dapat tertidur atau tetap tertidur. Kualitas p=0,024 (<0,05) yang berarti terdapat
tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa hubungan tingkat stres dengan kualitas
faktor seperti lingkungan, nutrisi, usia, tidur dan nilai r=0,318 yang dapat
jenis kelamin dan stres. Stres akan diartikan hubungan lemah antara tingkat
mengaktifkan sistem sympatho-adreno- stres dengan kualitas tidur.(14)
medullary (SAM) dan hypothalamic- Pada penelitian ini peneliti
pituitary-adrenal (HPA), sistem menggunakan jenis kelamin, usia, dan
kardiovaskukar, katekolamin, kortisol, jenis tempat tinggal hanya digunakan
ACTH dan CRH. Kortisol dapat sebagai data karakteristik responden yang
mempengaruhi sistem saraf pusat seperti diteliti, karena karakteristik ini dapat
hippocampus, mengakibatkan defisit mempengaruhi kualitas tidur. Berdasarkan
hasil penelitian, tidak ada responden yang Daftar Pustaka
mempunyai tingkat stres ringan, responden
dengan tingkat stres sedang namun 1. Hall G&. Buku Ajar Fisiologi
memiliki kualitas tidur yang buruk Kedokteran. 11th ed. Jakarta: EGC;
berjumlah 25 orang (50%). Jumlah ini 2008.
sama dengan responden yang mempunyai
tingkat stres sedang namun memiliki 2. Mardjono PDM, Sidharta prof. DP.
kalitas tidur yang baik yaitu 25 orang Neurologi Klinis Dasar. 15th ed.
(50%). Hasil penelitian ini juga jakarta: Dian Rakyat; 2012.
menunjukan bahwa ada 13 orang (92,9%)
yang mempunyai tingkat stres berat dan 3. Fauzan R. Gambaran Kualitas Tidur
kualitas tidur yang buruk. Hal ini Pada Mahasiswa Fakultas
menyatakan bahwa semakin meningkat Kedokteran Universitas Sumatera
tingkat stresnya mengakibatkan kualitas Utara Tahun Akademik 2013/2014.
tidur yang semakin buruk. Fakultas Kedokteran USU. 2015;

SIMPULAN 4. Wong Wai Yi W. The Relationship


1. Terdapat hubungan bermakna antara between Time Management,
tingkat stres dengan kualitas tidur pada Perceived Stress, Sleep Quality and
mahasiswa Fakultas Kedokteran Academic Performance among
Universitas Nusa Cendana (p=0,003 University Students. 2008;1 0f 72.
atau p<0,05), namun memiliki kekuatan
hubungan yang lemah (r=0,361 atau 5. Azad MC, Fraser K, Rumana N,
r=0,2–<0,4). Abdullah AF, Shahana N, Hanly PJ,
2. Karakteristik responden pada penelitian et al. Sleep Disturbances among
ini adalah responden berjenis kelamin Medical Students : 2015;11(1).
perempuan memiliki jumlah terbanyak
yaitu 40 orang (62,5%). Karaktersitik 6. Manehat CM. Hubungan Kualitas
berdasarkan usia didapatkan usia 20 Tidur dengan Tekanan Darah pada
tahun (28,1%) adalah yang terbanyak, Mahasiswa Fakultas Kedokteran
serta karekteristik berdasarkan jenis Universitas Nusa Cendana Kupang
tempat tinggal pada penelitian ini Tahun 2014. Nusa Cendana; 2014.
didapati responden yang tinggal
bersama orang tua menjadi responden 7. Pathmanathan V V, Husada MS, Kj
terbanyak dengan jumlah 40 orang S. Gambaran Tingkat Stres Pada
(62,5%) Mahasiswa Fakultas Kedokteran
3. Tingkat stres pada penelitian ini Universitas Sumatera Utara
didapatkan tidak ada responden yang Semester Ganjil Tahun Akedemik
mengalami tingkat stres ringan, 2012 / 2013 Overview of Stress
sebanyak 50 orang (78,1%) memiliki Level Among the Students in
tingkat stres sedang dan 14 orang Medical Faculty of North Sumatera
(21,9%) memiliki tingkat stres berat University Odd Semester Academic
4. Kualitas tidur pada penelitian ini Year 2012 / 2013. 2013;2–5.
didapatkan responden dengan kualitas
tidur baik sebanyak 26 orang (40,6%) 8. Azis MZ, Bellinawati N. Faktor
dan kualitas tidur yang buruk Risiko Stres dan Perbedaannya pada
sebanyak 38 orang (39,4%). Mahasiswa Berbagai Angkatan di
Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Palembang.
2015;2(2):197–202.
9. Wulandari RP. Hubungan Tingkat
Stres dengan Gangguan Tidur Pada
Mahasiswa Skripsi Di Salah Satu
Fakultas Rumpun Science-
Technology UI. Fakultas Ilmu
Keperawatan Program Sarjana
Reguler Depok. 2012;

10. Sabrina Dwi Putri. hubungan


Kualitas Tidur dengan Tingkat Stres
Pada Mahasiswa Semester VII di
Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. 2016;

11. MASFUATI A. HUBUNGAN


TINGKAT STRES DENGAN
KUALITAS TIDUR LANSIA DI
PANTI SOSIAL TRESNA
WREDHA UNIT BUDI LUHUR
YOGYAKARTA NASKAH.
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA. 2015;

12. Sherwood L. Fisiologi Manusia. 6th


ed. Jakarta: EGC; 2011.

13. ummami vanesa Indri. Hubungan


Antara Nyeri, Kecemasan dan
Lingkungan dengan Kualitas tidur
Pada Pasien Post Operasi
Apendisitis. universitas riau. 2014;

14. Wicaksono W. Analisis Faktor


Dominan yang Berhubungan
dengan Kualitas Tidur Pada
Mahasiswa Fakultas Keperawatan.
Universitas Airlangga. 2012;

Anda mungkin juga menyukai