Anda di halaman 1dari 4

DISKUSI TERKAIT Oleh dr.

Wendy Damar
Referensi Interpretasi Hitung Jenis Leukosit - Shift To The Left Pada Neutrofil

Hasil hitung jenis leukosit sering kali membingungkan untuk diinterpretasi, salah satunya
hasil berupa shift to the left pada neutrofil. Bagaimana kita menginterpretasikan hasil
tersebut?
Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu komponen darah yang berfungsi
sebagai sistem pertahanan tubuh kita dalam melawan benda asing dari luar tubuh.
Perhitungan leukosit total dan hitung jenis leukosit menjadi bagian pemeriksaan Darah
lengkap dalam Pemeriksaan Kesehatan. Pemeriksaan ini akan dilakukan apabila pasien
mengalami beberapa tanda dan gejala dari infeksi atau inflamasi seperti :Demam Nyeri
pada bagian tubuh Nyeri kepala Tanda dan gejala spesifik lainnya, tergantung lokasi dari
infeksi atau inflamasi Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis suatu penyakit dan
memonitor akan sebuah penyakit atau kondisi yang dapat mempengaruhi nilai satu atau
lebih dari jenis leukosit dengan melihat jumlah dari sel darah putih, apakah lebih tinggi
atau lebih rendah dari nilai normal/referensi yang ada. Sebagai contoh hitung jenis
leukosit dapat menjadi alat bantu dalam mendiagnosis kondisi berikut:[1]Infeksi yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit Inflamasi Alergi atau asma Gangguan
imunitas (penyakit autoimun, imunodefisiensi) Leukemia (misalnya Leukemia
Granulositik Kronis, atau Leukemia Limfositik Kronis) Sindrom Mielodisplasia
Keganasan mieloproliferatif Ada 5 jenis sel darah putih yang biasa dikenal dalam
pemeriksaan hitung jenis yaitu neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.[1] Hasil
dari hitung jenis leukosit akan dilaporkan sebagai nilai absolut dari 5 jenis sel darah putih
atau dalam bentuk persentase dari jumlahnya. Nilai absolut didapat dengan cara
mengalikan nilai total leukosit dengan persentase dari tiap-tiap jenis sel. Nilai referensi
dari hitung jenis leukosit adalah sebagai berikut:]
Leukosit Total : 00-11.0 x 109/L
Neutrofil : 5–7.5 x 10 9 /L
Limfosit : 5–3.5 x 10 9 /L
Monosit : 2–0.8 x 10 9 /L
Eosinofil : 04-0.4 x 10 9 /L
Basofil : 01-0.1 x 10 9 /L
Dalam bentuk persentase, nilai referensi dari hitung jenis leukosit adalah sebagai berikut :
Eosinofil : 2-4%
Basofil : 0-2%
Limfosit : 21-35 %
Monosit : 4-8%
Neutrofil
Metamielosit : 0%
Batang : 0-10%
Segmen : 51-67%
Shift to the left pada pemeriksaan sitologi sumsum tulang. Sumber: anonim, Openi, 2012.
Beberapa penyakit yang memicu respon sistem imun akan membuat satu atau beberapa
jenis dari sel darah putih meningkat atau menurun. Kondisi lainnya yang mempengaruhi
produksi dari leukosit di sumsum tulang atau usianya dalam sirkulasi juga akan
menimbulkan kenaikan atau penurunan dari jumlah leukosit. Perbedaan nilai hitung jenis
ini biasanya diikuti dengan kelainan pada hasil pemeriksaan lainnya yaitu pada
pemeriksaan apusan darah tepi, biopsi sumsum tulang, analisis kromosom, atau
immunophenotyping . Nilai abnormal juga bisa terjadi pada penggunaan steroid jangka
panjang atau paparan bahan kimia toksik seperti insektisida. Pada beberapa kasus, bentuk
imatur atau abnormal dari sel darah putih dapat muncul dalam peredaran darah dan ikut
terhitung dalam nilai hitung jenis. Bentuk imatur yang ada yaitu metamielosit, mielosit,
promielosit, atau blas. Sebagai konfirmasi diperlukan pemeriksaan lanjutan berupa
apusan darah tepi atau biopsi sumsum tulang. Sebagai sel darah putih yang paling banyak
beredar di dalam darah, perubahan jumlah (pergeseran nilai) dari Neutrofil
menggambarkan sebuah proses infeksi atau inflamasi yang sedang terjadi. Neutrofil atau
yang biasa disebut leukosit polimorfonuklear (PMN) memiliki beberapa fase dalam
proses pematangannya. Penggambaran dari proses pematangan ini diatur dengan sel
muda di sisi kiri, dan mengalami pematangan ke sisi kanan (mulai dari mieloblast,
promielosit, mielosit, metamielosit, sampai ke neutrofil non segmen/ band dan neutrofil
tersegmentasi). Oleh karena itu, semakin ke kiri maka sel yang terlihat akan semakin
muda. Sebaliknya, semakin ke kanan maka sel matanglah yang terlihat. Neutrofil akan
dilepaskan dari sumsum tulang sebagai neutrofil imatur yang memiliki ciri inti sel tidak
bersegmen atau inti menyerupai bentuk batang. Peningkatan jumlah dari sel ini dalam
sirkulasi menunjukan respon tubuh dalam melawan infeksi (“ left shift ” atau “shift to the
left ”). Neutrofil muda kemudian akan teraktivasi saat terekspos patogen, sehingga inti sel
akan mengalami segmentasi karena terjadinya peningkatan trankripsi gen di dalam sel.
[1,3,4]
Pergeseran nilai leukosit, dapat terlihat pada pemeriksaan hitung jenis dengan melihat
nilai dari neutrofil dengan membandingkan antara neutrofil yang imatur/muda dengan
yang matur/matang. “Shift to the left” merupakan sebuah istilah yang menunjukan
adanya peningkatan dari jumlah sel darah putih muda ( less-mature bands atau batang)
atau imatur (metamielosit) yang dilepaskan ke peredaran darah. Hal ini terlihat dari
meningkatnya jumlah Neutrofil inti batang, dari nilai referensi. Biasanya kondisi ini
dapat muncul pada infeksi atau inflamasi. Sebaliknya, peningkatan jumlah sel darah putih
matur (inti sel sudah tersegmentasi) dikenal dengan “Shift to the right”. Dalam hal ini,
jumlah neutrofil inti segmen meningkat dari nilai referensi.
Proses perjalanan infeksi akut akan meningkatkan pelepasan sel darah putih, secara
umum diawali dengan neutrofil yang imatur (“ Shift to the left”) lalu yang sudah matang.
Semakin tinggi kejadian “shift to the left” (nilai neutrofil imatur meningkat) menandakan
bahwa infeksi yang sedang terjadi semakin berat, karena tubuh berusaha melawan
sehingga semakin banyak sel-sel muda yang dilepaskan. Penurunan hitung jumlah
leukosit total yang diikuti dengan peningkatan jumlah neutrofil yang matur (“ shift to the
right ”) menunjukan adanya proses penyembuhan dalam perjalanan suatu penyakit.
Sebaliknya, peningkatan kejadian “ shift to the left” yang diikuti dengan penurunan
jumlah dari hitung jenis leukosit total menunjukan adanya penurunan dari kemampuan
tubuh dalam melawan infeksi. Kondisi ini biasanya memiliki prognosis yang buruk.
Kondisi lainnya yang menyebabkan “shift to the left” adalah terjadi gangguan pada
sumsum tulang yang memproduksi sel darah putih secara berlebihan sehingga sel darah
putih yang masih muda (metamielosit) dilepaskan ke peredaran darah sebelum waktunya,
seperti pada kasus leukemia atau kanker darah. Penyebab lainnya adalah penggunaan
obat kemoterapi atau terjadinya perdarahan[1,3,4,6]
Perlu menjadi perhatian bahwa proses ini juga dapat terjadi pada penggunaan obat
glukokortikoid seperti dexamethasone, methylprednisolon, dan prednison. Obat ini
bekerja menghambat inflamasi dan respon imun, dan inisiasi kerja obat akan
menyebabkan terjadinya peningkatan hitung jenis leukosit dan kondisi left shift . Namun
demikian, kondisi left shift yang disebabkan oleh penggunaan glukokortikoid lebih
rendah kejadiannya dibandingkan dengan yang biasa muncul pada infeksi khususnya
bakterial.[7]
Kesimpulannya, apabila seseorang mengalami tanda atau gejala dari inflamasi atau
infeksi maka diperlukan pemeriksaan darah rutin sebagai salah satu alat yang membantu
dalam penegakan diagnosisnya. Komponen hitung jenis leukosit dalam pemeriksaan ini,
dapat menjadi alat referensi penyebab penyakit (leukositosis atau leukopenia) dan
monitoring perjalanan dari suatu penyakit. Pergeseran leukosit akan terlihat dari nilai
absolut atau persentase Neutrofil inti batang dan segmen, dan membandingkannya
dengan nilai referensi yang ada untuk menilai apakah terjadi peningkatan atau penurunan
nilai. Pergeseran leukosit akan menggambarkan kondisi akut atau perburukan kondisi
berupa kejadian “ shift to the left” atau proses penyembuhan sedang berlangsung dengan
kejadian “shift to the right ”. Walau demikian, perlu diingat bahwa hasil pemeriksaan “
shift to the left” ini tidak bersifat spesifik dan diperlukan pemeriksaan lanjutan untuk
menentukan penyebabnya, baik karena infeksi maupun penyebab lain.

Anda mungkin juga menyukai