Sel darah merah yang dikenal dengan istilah “Eritrosit” yang mana eritrosit
terdiri dari dua kata yaitu erythros yang berarti merah dan kata kytos artinya
ruang sel, jadi eritrosit adalah ruang sel merah atau sel darah merah , dalam
sel darah merah terdapat hemoglobin (warna merah) dan hematokrit (eritrosit
mudah) dan juga terdapat unsur heam atau unsur besi dimana unsur heam
inilah yang memberikan warna merah pada eritrosit atau yang dikenal
dengan hemoglobin adapun nilai normal hemaglobin pada manusia yaitu
pada laki-laki : 14-18 g/dl dan perempuan yaitu 12-16 g/dl yang terdapat
dalam eritrosit untuk nilai normal eritrosit pada laki-laki 4,5-6,0 juta/µl dan
perempuan yaitu 4,0-5,5 juta/µl
Membran eritrosit terdiri dari beberapa kandungan yaitu antara lain protein
sebanyak 50%, lemak sebanyak 40%, dan 10% karbohidrat dan juga terdiri
dari dua lapis lemak (lipid bilayer) proten membran integral dan suatu rangka
membran (sitoskeleton)
Anatomi atau morfologi eritrosit terdiri dari bentuknya bulat atau bikonkaf,
tidak memiliki inti sel, dan ukuran terdiri dari diameter 7,2-8,4 mikron, luas
120 mikron, volume 85 mikron dan eritrosit ini dihasilkan didalam hati, limfa,
dan sumsum tulang belakang, umur eritrosit 120 hari dan hemoglobin
mengandung unsur besi dan dalam hemoglobin terdapat 1 globin dan 1 hem
Adapun fungsi dari eritrosit yaitu untuk mengikat dan membawa oksigen (O2)
dan juga untuk mengikat dan mempermudah tranport karbondioksida (CO 2 )
Sintesis erirosit yaitu umur eritrosit 120 hari dan akan mati kemudian
menghasilkan destruksi dilimfa menjadi hemoglobin dimana yang terdiri dari
haem dan globin. Haem tersusun dari besi dan profirin dimana zat besi ini
yang akan digunakan untuk membentuk eritrosit baru tempat pembuatan sel
eritrosit yaitu sumsum tulang belakang, limfa dan hati.
B. Leukosit (sel darah putih)
Leukosit terdiri dari dua kata yaitu Leukos dan Kytos, dimana Leukos
yang artinya putih sedangkan Kytos artinya ruang jadi leukosit merupakan
sel darah putih, leukosit ini adalah salah satu komponen sel darah, leukosit
ini juga termasuk fagositik yang mana akan mengfagotosis atau membunuh
bakteri, virus, parasit dan jamur. Dan sebagai sistem kekebalan tubuh
dimana leukosit akan melawan penyakit infeksi dan benda asing yang masuk
kedalam tubuh. Dan sel leukosit ini memiliki inti sel dan dapat bergerak
secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler/ diapedesis. Leukosit
merupakan seldarah yang mengandung inti, jumlah leukosit pada manusia
dewasa sebanyak 4000- 10000/ µl darah dan waktu lahir 15000- 25000/ µl
darah. adapun kelainan pada jumlah leukosit yang dikenal dengan istilah
leukopenia yang mana jumlah leukosit kurang dari nilai normal dan
leukositosis yaitu jumlah leukosit lebih dari nilai normal dan contoh penyakit
pada leukopenia yaitu HIV jika orang mengalami penyakit ini maka Dilihat
dalam mikroskop cahaya maka, SDP mempunyai granula spesifik (granulosit)
dalam sitoplasma dan memiliki bentuk ini yang bervariasi sedangkan contoh
penyakit pada leukositosis yaitu leukimia atau kanker darah.
Leukosit sebagai fungsi kekebalan tubuh terbagi atas dua bagian yaitu
leukosit yang bergranula dan leukosit yang tidak bergranula dimana leukosit
yang tidak bergranula terdiri atas dua jenis leukosit yaitu monosit dan limfosit
sedangkan leukosit yang bergranula terdiri dari tiga jenis leukosit yaitu
basofil, eosinofil dan neutrofil.
a. Neutrofil merupakan sebagai fungsi pertahanan terhadap bakteri, jamur
dan inflamasi dan sebagai pertahanan pertama terhadap infeksi bakteri
dan merupakan jenis leukosit yang paling banyak terdapat dalam darah,
jenis leukosit ini hidup dalam darah kurang dari satu hari (6 jam)
sedangkan dalam jaringan hidupnya selama 1-2 hari. neutrofil memiliki
inti dimana dalam inti terdapat beberapa segmen 2-5 atau lobus yang
dihubungikan oleh filamen kromatin dan jika dilihat maka sitoplasmanya
terlihat transparan dan granula terlihat berwarna lembayung.
b. Esinofil merupakan jenis leukosit yang mengandung 1 inti, 2 lobus,
eosinofil ini berhubungan dengan infeksi parasit, granula sitoplasma
berwana merah cerah (eosin), memiliki respon kemotaktik(khas) yang
ditimbulkan pada perkembangan reaksi alergi dan sebagai fagositosis
dan dapat mematikan mikroorganisme tertentu,dan juga memiliki resptor
yang mengikat IgE, eosinofil dapat bertahan dalam sirkulasi selama 8-12
jam dan pada jaringan 8-12 hari tanpa adanya stimulasi.
c. Basofil merupakan jenis leukosit yang memberikan reaksi alergi dan
antigen dengan jalan mengeluarkan histamin kimia yang menyebabkan
peradangan, basofil ini memiliki 1 inti 2 lobus yang umumnya berbentuk
huruf S dan garis tengahnya berukuran 12 µm ,Mengndung histamin
vasodilator yang meningkatkan aliran darah ke jaringan,
d. Limfosit berasal dari timus dan limfa, lebih umum dalam sistem limfa yang
mana terdiri dari 3 jenis yaitu sel B ,sel T dan sel NK, sitoplasmanya
sedikit, mengandung ribosom bebas, Dibentuk pada sistem limfa, tidak
bersifat fagositis, Limfosit B (sel B) menghasilkan antibody, Limfosit T
(sel T) terlibat dalam penarikan makrofag dan neutrofil ke tempat infeksi,
melepas agent toksik untuk membunuh benda asing atau sel mati, dan
membantu sel B menghasilkan antibodi. Monosit merupakan jenis
leukosit yang memiliki 2 fungsi utama dalam sistem kekebalan yaitu
1. Menambah jumlah makrofag dan sel dendritik pada daerah yang
normal
2. Merespon peradangan, monosit dapat bergerak cepat (sekitar 8-12
jam) ke daerah infeksi dan berdiferensiasi. Monosit beredar dalam
aliran darah 1-3 hari dan jaringan seluruh tubuh
C. Trombosit (pembekuan)
3. Fase koagulasi Fase ini terdiri dari tiga tahapan yaitu : Pembentukan
prothrombinase/prothrombin activator , Perubahan prothrombine
menjadi trombone dan Perubahan fibrinogen menjadi fibrin.
F.Anemia
Anemia merupakan suatu kondisi dimana kadar Hb atau hitung eritrosit
lebih rendah dari nilai normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl
dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht <37 % pada
wanita. Penyeban anemia pada umunya
yaitu Perdarahan, Kekurangan gizi seperti, zat besi, vitamin B 12 dan
asam folat, Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, abses paru, bronkiektasis,
empiema, dll, Kelainan darah, Ketidak sanggupan sumsum tulang
membentuk sel-sel darah dan Malabsorpsi.
Patofisiologi
1. Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena
perubahan sirkulasi yang makin meningkat terhadap plasenta dari
pertumbuhan payudara. Volume plasma meningkat 45-65% dimulai pada
trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan
meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang aterm serta
kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan
volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan
sekresi aldesteron.
G.Trombosis
Trombosis ialah proses pembentukan bekuan darah atau koagulum dalam
sistem vaskular(yaitu,pembuluh darah atau jantung) selama manusia masih
hidup.Koagulum darah dinamakan trombus.Akumulasi darah yang membeku diluar
sistem vaskular,tidak disebut sebagai trombus.Selain itu,bekuan yang terbentuk
didalam sistem kardiovaskular setelah manusia meninggal tidak dinamakan
trombus tetapi disebut bekuan postmortem. Aliran darah pada sirkulasi arteri
merupakan aliran dengan tekanandan kecepatan yang tinggi, dan arteri itu sendiri
berdinding agak tebal dan tidak mudah berubah bentuk.Karena alasan ini maka
penyebab tersering trombosis arteri adalah penyakit pada lapisan dan dinding
arteri, khususnya aterosklerosis.Pada sirkulasi vena, aliran darah nya merupakan
aliran bertekanan rendah dengan kecepatan yang relatif rendah.Vena berdinding
tipis sehingga mudah berubah bentuk oleh tekanan-tekanan dari luar.