Kelas : Padagogik 13 LPTK : UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Di suatu kelas terdapat 30 siswa dengan rincian :
1. Jumlah laki-laki 20 orang, jumlah perempuan 10 orang 2. Status sosial 60% adalah anak dari pekerja buruh pabrik, 20 % PNS, dan 10 % adalah pedagang, 20% adalah pegawai swasta/BUMN 3. Minatsiswa 50% pada kegiatan olahraga, 10% pada aspek akademis, 20% pada kegiatan seni, dan 20% pada aspek ketrampilan 4. Kemampuan siswa 40% pada batasbawah, 40% pada batas menengah, dan 20% pada batas tinggi 5. Preferensi belajar 40% kinestetik, 30% visual, 30% auditory Pertanyaan 1. Bagaimana cara mengelola kelas dan mengakomodasi pembelajaran dengan karakteristik tersebut diatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel) 2. Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk dengan karakteristikdiatas (ambil 1sub tema pembelajaran/ 1 mapel) 1. Bagaimanacaramengelolakelasdanmengakomodasipembelajarandengankarakt eristiktersebutdiatas (ambil 1sub temapembelajaran/ 1 mapel)
Mapel : Kerja Proyek
Pengelolaan kelas dalam proses pembelajaran Kerja Proyek supaya efektif
adalah dengancara : 1. Guru memberikan tugas danarahan Dalam pemberiantugas guru mengelompokkan siswa dengan melihat karakteristik yang ada dikelas tersebut baik kemampuan, gender, minatdan status social. Dimana dalam setiap kelompok harus ada siswad engan criteria karakteristik tersebut. Hal ini dilakukan karena dilihat dari minat dan semangat belajar siswa yang berfariasi. Selain itu jika pembagian tugas akan menjadi rata jika antara kelompok satu dengan kelompok yang lain mempunyai peserta didik yang berkarakteristik sama. Dalam setiap kelompok bisa menerapkan gaya belajar yang disepakati oleh kelompok masing – masing. 2. Guru menjadi tutor bagi semua anak dan kelompok Dalam menjadi tutor untuk semua siswa, guru akan mengajak siswa yang tidak bertanya untuk ikut memperhatikan pertanyaan dan jawaban siswa lain. Jadi dalam proses pembuatan proyek guru akan memperhatikan semua siswa dalam kelas dan tidak berfokus pada satu atau beberapa siswa saja. 3. Guru mengeatahui perbedaan masing-masing individu dalam setiap kelompok. Dalam mengelola kelas guru akan mengetahui perbedaan masing – masing individu dalam sebuah kelompokd engan berargumen. Dari argument siswa, guru akan mengetahui apakah siswa tersebut mengerti atau tidak akan pelajaran atau tugas serta daya serap dalam pembelajaran Kerja Proyek ini. Selain itu dalam pemberian tugas disesuaikan dengan kondisi status social orang tua dari segi finansial. Guru menghimbau kepada siswa supaya memaksimalkan penggunaan fasilitas yang ada disekolah. 4. Guru dapat mengatasi pengaruh buruk siswa dalam pembelajaran Guru dalam mengatasi pengaruh buruk dalam pembelajaran dengan menegur dan memodifikasi tingkah laku. Tahap awal yang dilakukan guru adalah menegur dan jika terus berlanjut akan diberikan sanksi. Dalam hal ini guru akam memodifikasi tingkah laku siswa dengan cara pendekatan dan memberikan solusi dari permasalahan siswa. Dalam pemberian hukuman, guru tidak member hukuman dalam bentuk fisik namu dengan cara lain seperti :mengurangi nilai, hafalan, atau kegiatan yang membuat siswa untuk merubah tingkah laku tersebut. 5. Menjaga Hubungan Guru dengan Siswa Hubungan antara guru dengan siswa pada pelajaran Kerja Proyek akan kondusif dan berjalan dengan baik, dapat dilihat dari kesiapan guru dalam membantu siswa, mendengarkan keluhan siswa dan tidak membatasi siswa untuk bertanya. Selain itu dengan cara guru selalu aktif bertanya dan memantau dengan perkembangan kerja proyek yang telah diberikan. 6. Guru membangkitkan minat belajar siswa Dalam membangkitkan mina tbelajar siswa, guru akan memberikan pujian dan nilai keaktifan. Pujian dan nilai keaktifan ini akan membuat siswa untuk bersemangat dalam menjawab dan menambah nilai. Dengan cara ini siswa akan terus termotifasi untuk belajar dan mencari sumber belajar baru.
2. Bagaimana mengembangkan kecerdasan majemuk dengan karakteristik di
atas (ambil 1 sub tema pembelajaran / 1 mapel)
Pengembangan dari keterampilan kerja proyek peserta didik dalam pelaksanaan
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat dicapai jika seorang guru dapat memahami dan mengembangkan pembelajaran yang berkesan pada peserta didik. Dengan itu guru memilih strategi yang menitik beratkan setiap proses pembelajaran pada masing–masing kecerdesan. Dalam proses pembelajaran kerja proyek guru dituntut untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga dalam pembelajaran kerja proyek siswa dapat terlibat secara menyeluruh dalam proses pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah pelaksanaan strategi berbasis kecerdasan majemuk yang sesuai dengan karakteristik diatas, yang dilakukan guru adalah: 1. Melakukan test awal (pre-test) kecerdasan majemuk untuk mengidentifikasi masing-masing kecerdasan siswa. Dengan diberikan test awal atau pre-test ini bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasi oleh peserta didik. Hasil test dapat digunakan untuk menentukan gaya belajar peserta didik dalam pembagian kelompok dengan cara dibagi rata sesuai kemampuan batas tinggi, batas menengah dan batas bawah. 2. Mengelompokkan siswa sesuai dengan gaya belajar yang dimilikinya Mengelompokan siswa sesuai dengan gaya belajar siswa agar diketahui dan memudahkan guru untuk memberikan tugas yang tepat dan aktivitas yang sesuai dengan kecerdasan siswa dalam proses pembelajaran kerja proyek. 3. Proses transfer ilmu dua arah Dalam proses pembelajaran kerja proyek, proses pertama guru mengajar atau member presentasi dan proses kedua siswa belajar mandiri atau siswa beraktivitas. 4. Menggunakan modalitas belajar yang tertinggi, visual, auditory dankinestetis. Secara umum gaya belajar siswa mencakup gaya belajar visual yang mudah dengan melihat, gaya belajar audio dengan cara mendengar siswa sudah mampu memahami, dan gaya belajar kinestetik yaitu siswa harus mempraktikkan agar paham. Proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam pembelajaran Kerja Proyek guru harus memberikan penjelasan selanjutnya siswa diberikan kesempatan untuk beraktivitas. Hal ini dilakukan agar siswa merasa lebih aktif dalam pembelajaran dan proses pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berpusat pada guru. Pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk guru Kerja Proyek harus menciptakan dengan modalitas audio dengan memberikan arahan kepada siswa, visual memperlihatkan materi pembelajaran kepada siswa, dan kinestetis memberikan siswa untuk mendemonstrasikan materi. Hal ini sesuai dengan karakteristik dan gaya belajar siswa yang sesuai dengan masing-masing kecerdasanya. 5. Mengaitkan materi yang diajarkan dengan aplikasi dalam kehidupan sehari–hari yang mengandung keselamatan kerja. Dalam memberikan penjelasan materi guru hendaknya mengaitkan dengan kehidupan nyata dalam siswa. Hal ini di karenakan lingkungan sekitar mempengaruhi pola berfikir siswa dalan pembelajaran. 6. Menyampaikan materi kepada siswa dengan melibatkan emosinya, hindarkan pemberian materi secara hambar dan membosankan. Penyampaian materi yang dilakukan oleh guru harus menggugah semangat siswa dengan terus berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan siswa dan memberikan siswa untuk aktif dan bertanya agar terhindar penyampaian materi yang membosankan. 7. Pembelajaran dengan melibatkan partisipasi siswa untuk menghasilkan manfaat yang nyata dan dapat langsung di rasakan oleh orang lain. Disini siswa merasa mempunyai kemampuan untuk menunjukkan aksistensinya. Pembelajaran Kerja Proyek dengan menerapkan strategi pembelajaran berbasis kecerdsan mejemuk menjadikan siswa akan aktif dalam proses pembelajaran Kerja Proyek karena seluruhnya langkah dari strategi pembelajaran kecerdasan majemuk memberikan kepada siswa untuk terus beraktivitas. Strategi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk dapat mengakomodasi setiap perbedaan individu peserta didik berdasarkan karakteristik diatas.