Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

RENCANA USAHA

DISUSUN

O
L
E
H

1. DESI ANDINI PRATIWI


2. TIARA PURNAMA SARI
3. ASTRINA SILABAN
4. HERDITIUS ZAI

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................


KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................
1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................
1.3 Tujuan Masalah ..............................................................................
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Business Plan ................................................................
2.2 Pentingnya Business Plan ................................................................
2.3 Manfaat Business Plan ....................................................................
2.4 Langkah-Langkah Menyusun Business Plan ................................
2.5 Elemen Dari Business Plan .............................................................
BAB 3 PENUTUP .......................................................................................
3.1 Kesimpulan ......................................................................................
3.2 Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak orang mengatakan bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya. Tentunya tidak sembarang ide,
tetapi ide yang mempunyai nilai komersial dan ide itu ditulis dalam suatu rencana usaha atau rencana
bisnis. Sebenarnya banyak orang mempunyai ide cemerlang, ide yang hebat-hebat serta mempunyai
nilai komersial tinggi tetapi ide itu tetaplah hanya sekedar ide bahkan hanya sekedar impian yang
numpang lewat, karena ide yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau dikomunikasikan kepada pihak
lain ataupun diimplementasikan. Tulisan ini mencoba mengupas tentang business plan, dengan
harapan dapat digunakan sebagai pengetahuan ataupun menyiapkan langkah awal bagaimana untuk
menggali, menumbuhkan ataupun menjaring ide-ide atau gagasan bisnis dan sekaligus
menuangkannya dalam sebuah rencana usaha/bisnis. Realita di lapangan menunjukkan bahwa
banyak ide/gagasan-gagasan bisnis hebat dan ide-ide orisinil yang justru lahir dari para kawula muda.
Tentunya kalau peluang atau kemampuan ini dikemas dengan baik dan mampu dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat dikemas sebagai rencana usaha/bisnis yang layak dan mampu diterapkan ke
dalam sebuah bisnis riil, tentunya akan banyak memberi manfaat bagi para kawula muda sendiri dan
sekaligus memberikan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungannya.

Salah satu kunci sukses memulai usaha adalah membuat sebuah perencanaan usaha/bisnis yang
matang dan realistis. Apapun jenis usaha yang akan kita jalankan. Tulisan ini mencoba menguraikan
selangkah demi selangkah bagaimana membuat perencanaan usaha/bisnis. Perencanaan usaha/bisnis
sangat berguna untuk menilai apakah usaha/bisnis yang akan kita tekuni layak, profitabledan
berjangka panjang/berprospek. Dengan perencanaan usaha/bisnis yang matang, juga sangat berguna
apabila kita ingin mengajak mitra bisnis, investor ataupun calon kreditor untuk merealisasi impian
kita agar jadi kenyataan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian business plan?
2. Apakah penting membuat business plan sebelum berwirausaha?
3. Apasajakah manfaat dari business plan?
4. Bagaimanakah langkah-langkah menyusun business plan?
5. Apasajakah elemen dari business plan?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui pengertian dari bisnis plan.
2. Mengetahui pentingnya bisnis plan.
3. Mengetahui manfaat business plan.
4. Mengetahui langkah-langkah menyusun bisnis plan.
5. Mengetahui elemen business plan.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis Plan


Menurut Hisrich and Peters, bisnis plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai suatu usaha. Sedangkan menurut Richard L. Daft dalam bukunya
Management menyebutkan bahwa business plan adalah dokumen yang merincikan detail-detail bisnis
yang disiapkan oleh seorang wirausahawan sebelum membuka sebuah bisnis baru, Daft (2007: 265).

Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198) mendefinisikan Business Plansebagai
dokumen yang disediakan oleh enterpreuneryang memuat rincian tentang masa lalu, keadaan sekarang
dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan.

Menurut Megginson (2000), Business plan adalah suatu rencana tertulis yang memuat mini dan tujuan
bisnis, cara kerja dan rincian keuangan/permodalan susunan para pemilik dan manajemen dan
bagaimana cara mencapai tujuan bisnisnya.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan, Business Plan adalah dokumen penting dan sangat
berguna bagi sebuah bisnis, yang memperlihatkan keadaan sekarang dan masa depan yang
dikehendaki. Jadi perencanaan bisnis ini atau business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan
organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan. Perencanaan bisnis/business plan
merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang akan datang dan menyusun
kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen
perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubungannya dengan wirausaha, sebab perencanaan
bisnis ini dibuat agar hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati dengan kenyataannya.

2.2 Pentingnya Bisnis Plan


Sebenarnya tidak ada yang harus dalam pembuatan bisnis plan. masalahnya, ketika di dalam pikiran
kita terbersit keinginan untuk membuat usaha, pasti akan terpikir juga usaha macam apa yang akan
dibuat, sasaran pasarnya siapa, tempat lokasi strategisnya bagaimana, dan sederet rencana panjang
yang bermunculan di dalam otak kita. Dan ketika semua rencana, gagasan, dan ide tadi hanya
berputar-putar di dalam otak, maka kemungkinan akan terdistorsi ide lain, kehilangan fokus,
melewatkan hal yang seharusnya mendapat perhatian lebih, ujung-ujungnya adalah kita bingung harus
mulai dari mana, atau kalau sudah berjalan kita kehilangan arah karena ternyata rencana tadi tidak bisa
jalan. Berbeda jika kita menuliskan semua rencana tadi dalam bentuk bisnis plan yang baik. Kita akan
mudah melihat ulang, orang lain yang kita sodori juga bisa melihat sisi lebih dan kurangnya. Sehingga
misalnya pun dia menolak bekerja sama, kita bisa dengan mudah memperbaikinya, karena semua
tercatat dengan sistematis. Intinya, kita tidak harus memulai setiap kali dari awal lagi. Ada beberapa
alasan mengapa bisnis plan perlu dibuat, yaitu
1. Business Plan adalah blueprint usaha anda, yang akan anda dan karyawan serta pihak-pihak yang
bekerja sama dengan anda dalam operasionalnya. Dia akan membantu anda tetap kreatif dan fokus
pada tujuan yang telah ditetapkan.
2. Business Plan merupakan alat untuk mencari dana, sehingga berhasil dalam bisnis.
3. Business Plan adalah sarana komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok, konsumen, dan
penyandang dana. Business plan akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis
anda.
4. Rencana bisnis anda ini akan mempermudah anda menjalankan usaha dengan mengetahui langkah-
-langkah praktis menghadapi persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif.
3
5. Membuat pengawasan lebih mudah dalam operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai dengan
rencana atau tidak.

2.3 Manfaat Business Plan


Manfaat – manfaat yang dapat diambil dari penyusunan businees plan yang baik.
1) Membantu dalam mencari modal dan pinjaman kepada lembaga keuangan pemberi kredit.
Businees plan bisa menggambarkan kesiapan calon Entrepreneur yang terjun langsung dalam dunia
bisnis. Seberapa dalam calon Entrepreneur mengetahui bisnis yang sedang dirancang. Hal itu terlihat
dari seberapa kompleks dan rinci business plan yang disusun. Calon investor atau lembaga keuangan
pemberi kredit akan melihat kesiapan calon Entrepreneur dari business plan yang mereka susun.
Businees plana akan memperlihatkan apakah bisnis yang sedang direncanakan tersebut realistis untuk
dijalankan. Seberapa cepat investasi yang ditanamkan akan mencapai break even point dan berapa
lama pay back period dari bisnis yang direncanakan. Pada business plan, juga akan diketahui siapa
saja yang terlibat langsung dari keberjalanan bisnis. Siapa saja yang bermain dari segmen bisnis yang
sama. Hal ini akan mengukur seberapa besar resiko dari bisnis yang diusulkan. Seberapa panjang
rantai pasok dari bisnis.Hal ini juga mempengaruhi tingkat risiko bisnis.Bila semua aspek tersebut
memenuhi keinginan calon investor, bisa saja investor tersebut tanpa ragu menanamkan modalnya ke
dalam bisnis. Aspek-aspek utama seperti pay-back period, break even point, dan internal rate of return
umumnya digunakan investor untuk mengetahui seberapa layak bisnis yang diajukan padanya benar-
benar layak dari segi finansial. Namun demikian, bukan berarti calon investor tersebut akan
memberikan investasinya bila parameter-parameter kelayakan finansial terpenuhi. Investor akan
mencocokkan rencana Entrepreneur dalam memenuhi proyeksi finansial yang dirancang. Apakah
rencana pemasaran yang ada sudah menggambarkan proyeksi finansial.Bagaimana rencana
operasional dan sistem organisasi dari bisnis yang diusulkan.

2) Membantu dalam memutuskan apakah akan melanjutkan usaha atau berhenti


Layaknya rambu-rambu lalu lintas, business plan juga bisa digunakan untuk memutuskan apakah
bisnis yang sedang dijalani on the track atau sesuai dengan yang direncanakan. Misalnya, apakah
parameter-parameter keuangan yang ada telah tercapai.Bila belum tercapai, mengapa hal itu bisa
terjadi. Bagian proses bisnis mana yang salah dan perlu diperbaiki. Melalui business plan, akan
diketahui proses pemasukan-pengeluaran bisnis yang sedang dijalani. Adakah dari pos-pos pemasukan
dan pengeluaran tersebut yang aneh atau ada ketidakefisienan dari pos-pos pemasukan dan
pengeluaran tersebut. Bila terdapat pos pengeluaran yang bisa dikurangi atau bahkan dihilangkan,
Entrepreneur akan dengan mudah melakukan penyesuaian. Misalnya pada kurun waktu tertentu,
pemasukan atau pengembalian dari investasi yang ditanamkan investor tidak tercapai. Tentunya,
Entrepreneur akan melakukan evaluasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Di lain pihak,
Entrepreneur harus mempertanggung jawabkan keberlangsungan usahanya kepada investor yang
terlibat. Business plan dapat dijadikan alat investor dalam mengevaluasi bisnis tersebut.
Keputusan-keputusan investor tersebut didasari oleh parameter-parameter yang dirancang dalam
business plan.Investor akan memutuskan apakah kerja sama dapat dilanjutkan atau tidak. Bila kerja
sama akan dilanjutkan, apa saja evaluasi yang harus segera diimplementasikan oleh Entrepreneur. Bila
bisnis tampak kurang menjanjikan, investor berhak untuk memutuskan kerja sama.
Selain itu, Entrepreneur juga bisa memutuskan apakah keberlangsungan bisnis dapat memuaskan
beberapa tahun mendatang.Entrepreneur tersebut bisa memutuskan apakah bisnis dapat
dilanjutkan.Entrepreneur juga bisa memutuskan apa saja yang perlu diperbaiki demi mempertahankan
bisnis.

3) Membantu dalam mengembangkan ide bisnis


Business plan merupakan salah satu sarana sistematis dalam mempertajam ide bisnis. Dengan bantuan
business plan, ide-ide bisnis akan lebih terencana dan sistematis. Melalui pendekatan-pendekatan
standar business plan, akan diketahui siapa saja pasar atau konsumen potensial, bagaimana proses
4
pemasarannya, serta bagaimana proses operasional dari bisnis yang sedang dijalani. Pada perencanaan
finansial, akan diketahui bagaimana pemasukan dan pengeluaran yang paling optimal. Dengan bantuan
komputer, akan dapat disimulasikan posisi pos-pos keuangan yang dapat menghasilkan profit yang
tinggi bagi bisnis. Selain itu, tentu saja akan diketahui juga pos-pos bisnis mana saja yang tidak
memberikan keuntungan dan bahkan bisa menjadi beban bisnis. Misalnya, bisnis yang sedang disusun
adalah terkait dengan ekspor-impor.Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika tentunya menjadi
faktor yang sangat penting. Melalui simulasi pada business plan akan diketahui apakah bisnis yang
sedang direncanakan tersebut masih layak untuk dipertahankan dan dikembangkan. Apakah harga
yang dikeluarkan ke pasar masih kompetitif dan memberikan keuntungan yang maksimal bagi
perusahaan.

4) Membantu dalam mengindetifikasi faktor-faktor penghambat kesuksesan bisnis


Investasi pada sebuah bisnis seperti melakukan taruhan. Taruhan akan investasi yang ditanamkan.
Apakah uang yang ditanamkan akan memberikan keuntungan maksimal atau menguap begitu saja.
Melalui business plan, akan diketahui secara jelas bagaimana proses bisnis yang dirancang.
Bagaimana pola pemasaran yang akan dilakukan, bagaimana proses operasionalnya, serta bagaimana
kelimpahan tanggung jawab dalam organisasi bisnis. Bagaimana sebuah bisnis berkembang dan sukses
atau bagaimana sebuah bisnis menemui kegagalan dapat dilihat dari business plan yang disusun.
Seberapa baik business plan tersebut akan memberikan gambaran faktor-faktor penentu keberhasilan
bisnis.Apakah faktor-faktor tersebut telah didefiniskan. Lalau bagaimana menghadapi faktor-faktor
penghambat bisnis. Apakah sudah direncanakan bagaimana proses penanggulangan faktor-faktor
penghambat tersebut. Bila faktor penghambat tersebut muncul, bagaimana respon perusahaan terhadap
penghambat tersebut.

5) Menyediakan tujuan yang jelas untuk lingkungan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan
Gerak langkah perusahaan harus didefiniskan dengan jelas.Apa saja tujuan jangka pendek dan jangka
panjang perusahaan. Bagaimana langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut.Hal ini tentu saja bermanfaat tidak saja untuk lingkungan internal perusahaan/bisnis atau
calon investor (lingkungan eksternal).Business planmemberikan gambaran dan arah yang jelas
terhadap pengelolaan bisnis. Selain itu, bagi calon investor, business planakan memberikan tujuan
yang jelas serta tingkat kelayakan bisnis. Hal ini tentu saja sangat penting untuk menarik minat
investor dalam menanamkan dananya seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

6) Menyediakan gambaran yang jelas tentang calon konsumen potensial, pemasok, dan calon investor
Pada perencanaan pemasaran, dijelaskan bagaimana posisi produk atau jasa relatif terhadap pesaing.
Segmen pasar mana yang akan dibidik oleh Entrepreneur. Hal ini sebenarnya berkaitan erat dengan
pendefinisian calon konsumen potensial.Seberapa dekat dan seberapa kompleks konsumen yang
hendak disasar. Bagaimana cara "merayu" mereka agar mau membeli produk atau jasa yang
ditawarkan. Pada perencanaan operasional akan didefinisikan siapa saja yang terlibat langsung dalam
kegiatan opersional bisnis. Siapa saja pemasok yang akanmenjadi mitra strategis bisnis. Tentunya,
keberadaan pemasok menjadi sangat penting karena menentukan kelancaran bisnis perusahaan.

2.4 Langkah-Langkah Menyusun Bisnis Plan


1. Mengenal Bisnis Yang Akan Dijalankan
Langkah pertama perlu dilakukan untuk membuat rencana bisnis yaitu harus mengetahui luar dalam
dalam dari industri yang akan dimasuki. Artinya harus banyak banyak melakukan penelitian. Ada du
bentuk penelitian yang dapat dilakukan yaitu membaca segala sesuatu tentang industri tersebut dan
berbicara dengan orang yang telah lebih dulu terjun ke industri tersebut.

5
2. Menentukan Visi
Langkah selanjutnya yaitu menentukan visi. Sebuah rencana bisnis berfungsi untuk mengkristalkan
visi bisnis dan membimbing untuk memenuhi visi tersebut. Jika pembiayaan bisnis berasal dari
investor, maka visi harus dirancang sebaik mungkin untuk menarik investor. Namun saat pembiayaan
berasal dari sendiri, visi yang dimasukkan bebas memasukkan sesuai idealisme.

3. Menentukan Audiens
Jika audiens dari business plan merupakan investor, atau berencana merekrut investor bermodalkan
business plan, maka perlu membuat business plan yang sesuai dengan mereka. Bahasa yang digunakan
dalam rencana bisnis harus sesuai dengan audiens: investor yang kurang modern mungkin akan
terpengaruh oleh jargon-jargon industri, sedangkan profesional justru akan mengharapkan tersebut.

4. Membuat Rencana Bisnis


Langkah selanjutnya adalah membuat kerangka rencana bisnis. Selanjutnya kerangka rencana bisnis
tersebut dikembangkan. Susun kerangka bisnis sesuai dengan urutan.
a. Pernyataan Misi, deskripsi 1-3 paragraf singkat berisi tujuan bisnis atau prinsip-prinsip yang
dianut bisnis yang akan dijalankan. Bagian ini harus menyatakan unique selling point (USP)
bisnis yang membedakan antara perusahaan yang dimiliki dengan perusahaan lain dalam industri
yang sama.
b. Ringkasan Eksekutif, ringkasan 1-2 halaman bisnis yang akan dijalankan. Para investor akan
membaca halaman ini untuk memutuskan apakah mereka ingin melihat sisa dari paket rencana
bisnis.
c. Penawaran Produk atau Jasa, Bagian ini menjelaskan produk atau jasa yang ditawarkan secara
detail, serta harga yang akan diterapkan.
d. Target Pasar. Bagian ini berisi siapa target pasar primer dan sekunder perusahaan, bersama
dengan penelitian yang menunjukkan bagaimana target pasar akan membeli apa yang ditawarkan.
e. Marketing Plan. Bagian ini mempresentasikan rencana pemasaran secara rinci bagaimana
perusahaan akan mencapai target pasar, meliputi iklan dan strategi promosi lainnya.
f. Analisis Industri dan Kompetisi. Bagian ini berisi analisis yang lengkap dan menyeluruh terhadap
industri dan kompetisi yang mencakup semua stakeholder dalam bisnis yang dijalankan.
g. Laporan Keuangan. Laporan keuangan dibuat menggunakan proyeksi yang realistis yaitu
didasarkan pada penelitian industri secara menyeluruh yang dikombinasikan dengan strategi
bagaimana perusahaan akan bersaing. Setiap angka pada spreadsheet harus berarti sesuatu.
Laporan laba rugi harus seimbang dengan laporan arus kas perusahaan yang seimbang dengan
neraca perusahaan. Neraca perusahaan harus seimbang pada akhir setiap periode. Cantumkan
seberapa cepat perusahaan akan mencapai arus kas positif.
h. Resume of Company Principal. Pada bagian ini sertakan biografi dan latar belakang profesional
dari semua karyawan yang signifikan di dalam bisnis yang dijalankan. Pada bagian ini harus
ditekankan bagaimana karyawan siap untuk mengambil tantangan menjalankan startup perusahaan.
i. Penawaran. Bagian iniberisi paket-paket investasi yang sedang ditawarkan, dan tujuan apa
menggunakan dana tersebut.

5. Membuat Business Plan Secara Profesional


Setelah mengumpulkan semua informasi penting, pastikan presentasikan rencana secara profesional.
Bussines plan harus diketik, margin selaras dan rapi. Gunakan gambar grafis dan warna yang menarik.
Jangan menulis tangan semua koreksi. Kualitas makalah rencana bisnis yang dibuat harus mendekati
buku atau majalah.

6
2.5 Elemen Business Plan
Rencana Bisnis (business plan) memiliki berbagai elemen penting. Mengutip dari Business Incubator
Centre-Universitas Gunadarma, elemen yang dimaksud dan penjelasannya sebagai berikut:
1. Ringkasan Eksekutif
Merupakan pintu masuk ke rencana bisnis kita. Ringkasan sebaiknya hanya outline dan lebih
menekankan pada butir-butir utama saja.

2. Tujuan.
Tetapkan tujuan kita, misal pangsa pasar, penjualan, dan keuntungan.Yakinkan bahwa tujuan tersebut
kongkrit, dan terukur.Tujuan harus menunjukkan tingkat penjualan atau keuntungan, persentase gross
margin, laju pertumbuhan, atau pangsa pasar yang ingin diraih.Hindari penggunaan tujuan yang tidak
jelas, misal “menjadi yang terbaik” atau pertumbuhan yang cepat, Kita sebaiknya menetapkan paling
sedikit tiga tujuan.

3. Pernyataan Misi
Pernyataan misi mengekspresikan tujuan tertinggi dari perusahaan kita, misalnya menyediakan
layanan ke industri tertentu, menyebarkan teknologi baru, atau meningkatkan pendidikan.Jika
perusahaan kita mempunyai misi, nyatakan secara sederhana dalam satu atau dua kalimat.

4. Perusahaan
Buat ringkasan perusahaan dengan menjelaskan secara jelas apa yang dijual, melalui saluran distribusi
apa, dan dijual ke siapa/mana.

5. Kepemilikan Perusahaan
Jelaskan bentuk kepemilikan perusahaan kita. Apakah partnership, sole proprietorship, atau
corporation? Publik atau perorangan?

6. Sejarah Perusahaan
Sebutkan kapan perusahaan didirirkan, oleh siapa, dan dengan tujuan apa. Bagaimana perusahaan
berkembang setelah itu? Dimana kita merelokasi kantor, mengembangkan lini produk atau perubahan
signifikan lainnya? Ingatlah untuk memasukkan informasi mengenai penjualan, barang/jasa, dan pasar
yang dilayani serta bagaiman hal-hal tadi berubah atau berkembang sepanjang waktu.Jika perusahaan
kita baru, nyatakan mengapa kita memutuskan memulai berbisnis.

7. Lokasi dan Fasilitas Perusahaan


Jelaskan dengan ringkas kantor dan lokasi perusahaan, sifat dan fungsinya, luas, status penyewaan,
dan informasi mengenai fasilitas lainnya.

8. Produk/Jasa
Paragraf ini merupakan ringkasan barang dan jasa yang ditawarkan.Ringkasan kita harus point-point-
nya saja.dan menjelaskan barang dan jasa kita. Jelaskan bagaimana barang/jasa saling melengkapi satu
sama lain atau dijual bersamaan, jika ada.

9. Deskripsi Barang dan Jasa


Buat List barang dan jasa secara individual dan jelaskan bagaimana barang/jasa tersebut bermanfaat
untuk pelanggan.

10. Karakteristik dan Perbandingan Kompetitif Barang/Jasa


Jelaskan karakteristik bersaing utama dari barang/jasa kita. Mengapa orang-orang membeli barang/jasa
kita dibandingkan yang lain? Apakah kita menawarkan yang lebih baik untuk karakteristik,
harga,kualitas, atau pelayanannya? Jelaskan sifat penjualan yang khas yang memberikan daya saing.
7
11. Layanan Konsumen/Tindak Lanjut Layanan
Jelaskan bagaimana kita menawarkan pelayanan terhadap barang/jasa yang kita jual.Jika perusahaan
kita hanya menawarkan jasa, rubahlah judul diatas dengan tindak lanjut layanannya dan jelaskan
bagaimana kita menyediakan dukungan terhadap pelanggan. Juga masukkan jam operasi atau
kebijakan garansi.

8
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang didirikan. Business
Plan yang dibuat bertindak sebagai perangkat pemegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus
usaha perusahaan tidak menyimpang. Business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal
mengenai perusahaan untuk memulai usaha baru. Isinya sering merupakan perencanaan terpadu
menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur, dan sumber daya manusia.

Rencana usaha memuat nama perusahaan, lokasi, komoditi yang akan diusahakan, konsumen yang
dituju, pasar yang akan dimasuki, partner yang akan diajak kerjasama, personil yang dipercaya untuk
menjalankan perusahaan,jumlah modal yang diharapkan dan tersedia, peralatan perusahaan yang perlu
disediakan, penyebaran promosi.

3.2 Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan
proses dasar manajemen berupa perencanaan. Dalam sebuah perencanaan harus mengetahui tujuan
perencanaan dan perlu memperhatikan apa saja yang menghambat suatu perencanaan

9
DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari.2006.Kewirausahaan,untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:Alfabeta

Bygrave,William D.1994. The Portable MBA in Entrepreneurship.New York:John Willey&Sons,Inc

Soemanto,Wasty.1992.Pendidikan Wiraswasta.Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

Hisrich,Robert.D.,Peters M.P.1995.Entrepreneurship.Chicago:Irwin

10

Anda mungkin juga menyukai