Anda di halaman 1dari 28

SYARAT - SYARAT TEKNIS

1. UMUM
1.1. Pendahuluan.
Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan
gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan.
Istilah pekerjaan mencakup suplai dari instalasi seluruh peralatan dan material yang
harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-
dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan
menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus
dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian
dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan
dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.
1.2. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar--
gambar rencana terlampir.
1.3. Ruang Lingkup Pekerjaan
Ruang Lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas (form
rencana anggaran biaya).
1.4. Perijinan
Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin
dari instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan
harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas
kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya,
tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan
tanggung jawab penyedia barang/jasa. Pekerjaan di lapangan tidak
diperkenankan dimulai apabila perijinan yang diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material
yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar bangunan/material
tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut
terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk mencari jalan keluarnya.
1.5. Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan
Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh penyedia
barang/jasa, termasuk penyediaan peralatan dan perpipaan sementara
untuk mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan mempengaruhi
kelancaran pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut menjadi tanggung
jawab penyedia
barang/jasa. Kualitas air yang diisyaratkan ditentukan pada bagian lain
dari spesifikasi teknis ini.
Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan sendiri
oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi.
Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, dan lampu-lampu
penerangan untuk lancarnya pekerjaan.
1.6. Gambar-Gambar Kerja
Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada penyedia
barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dan dokumen
kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah
diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan bagi pelaksanaan
pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi yang
berhubungan dengan hal tersebut. Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan
dari kesalahan - kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan
ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi teknis.
Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang
meragukan, penyedia barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi
secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar
tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis.
Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan
ditentukan oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia
barang/jasa. Paling lambat
7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia barang/jasa
harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak 3
(tiga) rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang berhubungan dengan
gambar tersebut.
Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan.
Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan
merupakan hasil revisi terakhir. Penyedia barang/jasa juga harus
menyiapkan gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana
dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia
barang/jasa.

1.7. Ukuran-ukuran
Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar
tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara ukuran dan
gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta pertimbangan
dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.
1.8. Peralatan
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan
oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai,
penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang
dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan peralatan di
tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus terlebih dahulu
mendapat penelitian dan persetujuan dan direksi. Tanpa persetujuan direksi,
penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang
diperlukan dari lokasi pekerjaan. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau
keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan
harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat
dimulai.
1.9. Penyediaan Material
Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti
yang disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya)
kecuali ditentukan lain didalam dokumen kontrak. Untuk material-material yang
disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa harus mengusahakan transpontasi
dan gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus
memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus bertanggung jawab atas
pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti
material yang rusak atau kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau
hilang akibat kelalaian penyedia barang/jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang dilaksanakan
harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak.
Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja,
kemampuan, Laporan pengujian dan informasi penting lainnya mengenai hal ini
harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut
pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan
spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh
penyedia barang/jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian
rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan
memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.
1.10. Contoh Contoh Material.
Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara
pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi. Contoh-contoh
harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan
terpisah dan tidak tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material
tersebut.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-
material dan jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa harus
meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik
dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk material yang
baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang
sekurang- kurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang
ditentukan oleh direksi.
1.11. Perlindungan Terhadap Cuaca
Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan
direksi terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang
diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang
digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.
1.12. Pematokan
Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan
kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini
seluruhnya harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum
memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan
patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan
revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi. Sebelum memulai pekerjaan
pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus memberitahukan kepada direksi
sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi dapat
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan.
Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa
untuk
mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi
yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Penyedia
barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru
ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk melakukan
pemeriksaan
untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran. Semua tanda-
tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh
penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh
penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang
baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi.
Bila terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa
harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dan daerah yang dipatok
tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dan pendapat/revisi
pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya kepada penyedia
barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus mengajukan kembali
gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus dibuat pada kertas kalkir
agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua gambar-gambar yang telah disetujui
harus diserahkan kepada direksi dalam kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil
reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus
sesuai dengan ketentuan direksi.
1.13. Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan
Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan
tertulis selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-
tempat asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan
sebelum mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia
barang/jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya
permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada
direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang cukup
untuk mempertimbangkan persetujuannya. Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
menurut direksi penting, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi atau
wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan
tersebut harus sudah diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari
sebelum pekerjaan dilaksanakan.
1.14. Rapat-Rapat
Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat
mengadakan rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan
konsultan serta pihak- pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan
permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan
ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.
1.15. Prestasi Kemajuan Pekerjaan
Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang
telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi.
Prosentase
pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume pekerjaan yang telah
diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan. Pembayaran akan dilakukan sesuai
dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga satuan yang tercantum
dalam kontrak.
1.16. Penyelesaian Pekerjaan
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak
diunaikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap
diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara
keseluruhan sesuai dengan kontrak. Penyedia barang/jasa harus menguji
hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan sesuai dengan
ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian
pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, penyedia barang/jasa dengan biaya
sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang
berhasil dan dapat diterima oleh direksi.
1.17. Laporan-laporan.
Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat
laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan.
Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup :
a. Uraian mengenai kemajuan pekerjaan yang sesungguhnya dilapangan yang
dicapai menjelang akhir minggu.
b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut.
c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.
d. Kondisi cuaca.
2. PEKERJAAN PERSIAPAN

Kontraktor harus mempersiapkan suatu rencana kerja pra pelaksanaan baik yang
menyangkut kegiatan administrasi, teknis di kantor maupun beberapa pekerjaan
penyiapan fisik di lapangan.

2.1. Penyerahan Lokasi Pekerjaan.

Tempat Pekerjaan diserahkan kepada Kontraktor dalam keadaan seperti pada


waktu Pemberian Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing Lapangan)
2.2. Pembersihan Lapangan

Kontraktor atas petunjuk DireksifPengawas harus melakukan pembersihan lapangan


sedemikian rupa sehingga lahan bersih dari sisa-sisa bangunan lama yang akan
mengganggu pelaksanaan pembangunan.

2.3. Jalan Proyek

Jalan proyek merupakan jalan yang digunakan untuk pengangkutan material proyek.
Kerusakan jalan masuk menuju lokasi dan tempat pekerjaan yang disebabkan oleh
pelaksana pembangunan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan Kontraktor
wajib memelihara kondisi jalan selama masa pelaksanaan pekerjaan serta
memperbaiki sampai baik kembali pada saat akhir masa pelaksanaan pekerjaan

2.4. Air Proyek

Kontraktor harus menyediakan air bersih untuk proyek, pengadaan air bersih
tersebut dapat dari PAM bilamana mungkin atau dengan membuat sumur gali atau
sumur bor atau dari sumber lain yang berdekatan, dengan syarat air tersebut harus
memenuhi persyaratan untuk pembangunan seperti persyaratan yang tercantum
dalam SK. SNI. S-04-1989-F.

2.5. Papan nama Proyek.

Papan nama proyek dibuat dengan ukuran 1 x 2 m, dan dipasang dilokasi proyek, 1
(satu) minggu setelah Kontraktor menerima Surat Perintah Mulai Kerja, serta dijaga
keberadaannya selama proyek berlangsung. Papan nama proyek dibuat dari papan
dan tiang kayu 10 x 10 kayu kualitas baik, atau dibuat sesuai petunjuk Direksi.

Bentuk dan cara penulisan papan nama proyek mengikuti normalisasi Pemerintah
Daerah Setempat. Bila diharuskan oleh pihak Proyek, Kontraktor boleh memasang
papan nama proyek sesuai normalisasi dari Pemerintah Daerah Setempat pada awal
masa pelaksanaan pekerjaan.

2.6. Papan Reklame.

Kontraktor tidak diperkenankan menempatkan papan reklame dalam bentuk apapun


dalam lingkungan halaman, atau pada pagar halaman, kecuali dengan ijin pemberi
tugas.
2.7. Penjagaan Dan Penerangan.

a. Kontraktor harus mengurus penjagaan di luar jam kerja (siang dan malam) dalam
kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan, gudang dan lain-
lain.
b. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan peneranganjlampu
pada tempat tertentu.
c. Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain yang
disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaan apabila terjadi kebakaran dan
pencurian, Kontraktor harus segera mendatangkan gantinya untuk kelancaran
pekerjaan.
d. Kontraktor harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau sabotase di
tempat pekerjaan, alat-alat pemadam kebakaran atau alat bantu lain untuk
keperluan yang sama harus selalu berada di tempat pekerjaan.
e. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian kerugian
dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan material juga gudang dan lain-
lain, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.

2.8. Keselamatan Kerja.

a. Bilamana terjadi kecelakaan kerja, Kontraktor harus segera mengambil tindakan


dan memberitahukan kepada Direksi untuk disampaikan ke Pemimpin Proyek.
b. Kontraktor harus memenuhijmentaati peraturan-peraturan tentang perawatan
korban dan keluarganya.
c. Kontraktor harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syaratsyarat
Palang Merah dan setiap kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi.
d. Kontraktor diwajibkan mentaati undang-undang tenaga kerja dan segera
mengurus ASTEK setelah SPK diterbitkan.

3. PEKERJAAN TANAH / PASIR

3.1. Keterangan

a. Bagian ini mencakup seluruh pekerjaan yang diminta oleh bagian-bagian


pekerjaan dari Proyek ini, sebagaimana dituntut oleh gambar-gambar dan
RKS serta dokumen kontrak yang saling berkaitan.

b. Sebelum pekerjaan dimulai maka pemborong wajib meneliti semua dokumen


kontrak, memeriksa kebenaran dari kondisi pekerjaan, meninjau tempat
pekerjaan dan kondisi yang ada, mengadakan pengukuran serta
mempertimbangkan seluruh lingkup pekerjaan yang membutuhkan
penyelesaian dan kelengkapan proyek.

c. Pemborong harus mempertimbangkan hambatan yang mungkin terjadi pada


kondisi lapisan bawah tanah. Bilamana perlu, berdasarkan pertimbangan dan
tanggung jawabnya, pemborong diperkenankan untuk melaksanakan
penyelidikan tanah tambahan atas biaya pemborong.

d. Tanah atau site diserahkan kepada pemborong dalam rangka pelaksanaan


pembangunan ini seperti apa adanya. Seluruh pekerjaan pembersihan dan
penyesuaian ketinggian halamanjlantai, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pemborong.

3.2. Pelaksanaan Pekerjaan

Persiapan tanah bangunan, ukuran tinggi, pengukuran:

a. Sebelum pekerjaan dimulai pemborong harus membersihkan tanah bang-unan


dari bekas kotoran-kotoran dan segala macam tanaman sampai ke akar-akarnya.

b. Pekerjaan penggalian untuk pondasi tidak boleh dimulai sebelum papan dasar
pelaksanaan (bouwplank) serta tinggi dasar ±O.OO dan sumbu-sumbu tiang
disetujui direksi danjatau pengawas bangunan setempat yang berwenang.

c. Tinggi dasar ±O.OO ditentukan bersama perencana, direksi, pelaksana dan


pengelola proyek atau disesuaikan dengan keadaan tanah.

d. Pembuatan dan pemasangan papan pelaksanaan harus dibuat dari kayu,


pemasangannya harus kuat dan kokoh, permukaan atasnya rata dan bersifat
datar (Waterpass).

e. Segala pekerjaan pengukuran persiapan atau (uitzet) termasuk tanggung jawab


pemborong.

f. Pekerjaan penimbunan tanah disesuaikan dengan kondisi lahan yang akan


dibangun dan sesuai dengan gambar rencana serta penentuan ketinggian
timbunan ditentukan bersama pihak direksi, pelaksana dan pengelola proyek.
4. PEKERJAAN PASANGAN BATU DAN PLESTERAN.
4.1. Lingkup Pekerjaan.
Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah :
o Pasangan dinding bata ½ batu.
o Plesteran dinding bata.
o Plesteran/Afwerking permukaan
beton/pondasi.
o Pasangan bata pada pekerjaan yang nyata termasuk kedalam pekerjaan ini.
4.2. Bahan-Bahan
Bata merah yang bermutu baik dengan pembakaran sempurna, bebas dari cacat dan
keretakan minimum belah menjadi 2 bagian yang diproduksi secara lokal dan
memenuhi persyaratan bahan PUBBI. Dalam hal batu bata sulit untuk didapatkan,
pemborong dengan izin tertulis dari direksi dapat mempergunakan bahan alternatif
lain yang disetujui.
Pasir pasang yang dipergunakan harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur dan
tanah liat, kotoran organik yang dapat merusak pasangan.
Semen yang dipergunakan dari jenis portland cement yang memenuhi persyaratan
N.I. 8 Type I menurut ASTM.
4.3. AdukanjCampuran.
o Adukan trasram 1 PC : 2 Pasir dipergunakan untuk Trasram.
o Adukan trasram 1 PC : 5 Pasir dipergunakan untuk Pasangan Dinding diatas
Trasram.
o Plesteran 1 PC : 2 Pasir digunakan untuk Plesteran Dinding Trasram setinggi 50
cm diatas permukaan sloof.
o Plesteran 1 PC : 3 Pasir digunakan untuk Plesteran Kolom dan Pondasi.
o Plesteran 1 PC : 5 Psr digunakan untuk Plesteran diluar Trasram dan Beton.
o Ketebalan plesteran jika tidak ditentukan lain adalah setebal 15 mm untuk
plesteran dinding, kecuali untuk plesteran/ barapen pondasi dengan
ketebalan minimal 20 mm.
4.4. Cara Pelaksanaan.
Pasangan trasram tembok dipasang merata sesuai gambar kerja diatas permukaan
sloof pada pelaksanaan pemasangan dinding hari pertama. Pasangan trasram tembok
kedap air dipasang merata dengan ketinggian tidak boleh lebih dari 8 baris
pasangan. Pasangan tembok selanjutnya secara terkontrol dan waterpas, baik pada
sisi horisontal maupun sisi vertikalnya. Untuk setiap 8 baris pasangan batu bata
harus dipasang angker pengikat yang tertanam pada kolom maupun pasangan bata
lainnya. Sebelum diplester, maka perlu dilaksanakan pengerokan siaran pasangan
sehingga plesteran mendapat pasangan yang baik. Kelembaban plesteran harus tetap
dijaga dan dengan kondisi pengeringan plesteran 80 %, bidang plesteran sudah dapat
diaci. Seluruh pekerjaan pasangan dan plesteran yang tidak lurus, berombak dan
retak harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya Kontraktor.

5. PEKERJAAN BETON
5.1. Umum
Beton harus merupakan campuran dari semen, agregat halus, agregat kasar dan air,
dengan perbandingan sedemikian sehingga dalam beton yang dihasilkan, jumlah
semen yang terdapat di dalamnya minimal sesuai dengan persyaratan dalam
spesifikasi.
Hasil akhir pekerjaan harus berupa beton yang baik, padat dan tahan lama serta
memiliki kekuatan dan sifat-sifat lain sebagaimana disyaratkan. Untuk menjamin
kekuatan dan ketahanan beton yang optimal, jumlah air yang dipakai dalam adukan
harus minimal sehingga menghasilkan kemudahan untuk dikerjakan dan konsistensi
yang sesuai dengan kondisi dan cara pengecoran beton.
5.2. Bahan Bangunan Secara Umum
Semua bahan harus merupakan mutu terbaik yang tersedia dan sesuai dengan
“Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia ( SNI - 3 )”. Penyedia barang jasa
harus menyediakan contoh dari semua bahan yang dipakai untuk pekerjaan beton,
untuk memperoleh persetujuan dari direksi, dan tidak boleh memesan bahan
tersebut dalam jumlah besar sebelum diberikan persetujuan untuk pemakaian bahan.
Direksi akan menahan contoh bahan yang sudah disetujui sebagai patokan,
pengiriman-pengiriman bahan selanjutnya akan dicek kesesuaianya dengan contoh
tersebut. Penyedia barang/jasa tidak boleh melakukan penyimpangan yang
berarti terhadap contoh yang sudah disetujui, tanpa persetujuan dan direksi. Semua
bahan yang ditolak oleh direksi harus segera disingkirkan dari lapangan atas biaya
Penyedia barang/jasa.
5.3. Semen
Semen harus berupa semen portland (PC) biasa yang sesuai dengan Acuan Normatif
SNI 15-2049-1994. Semua semen yang berasal dari pabrikan yang sudah disetujui
oleh direksi dan harus dikirim ke lapangan dalam kantong yang tertutup atau dalam
tempat lain dari pabrikan yang sudah disetujui.. Semua semen harus disimpan dalam
tempat yang tidak tembus air serta dilindungi dari kelembaban sampai saat
pemakaian, semen yang membatu atau menggumpal atau yang rusak kantongnya
akan ditolak. Semua semen yang ditolak harus segera disingkirkan dari lapangan atas
biaya penyedia barang/jasa. Penyedia barang/jasa harus menjamin agar setiap
saat terdapat persediaan semen dalam jumlah yang cukup dilapangan sehingga
kemajuan kerja tidak terganggu dan memberikan waktu yang cukup untuk
pelaksanan pengujian. Penyedia barang/jasa harus menyediakan dan mendirikan
gudang-gudang di tempat yang sesuai untuk menyimpan dan menangani semen.
Gudang-gudang tersebut harus benar-benar kering, berventilasi baik, tidak
tembus air dan berkapasitas cukup. Lantai gudang minimal harus 30 cm di atas
tanah atau di atas air yang mungkin tergenang dilantai. Semen harus sesegera
mungkin digunakan setelah dikirim dan setiap semen yang menurut pendapat
direksi sudah rusak atau tidak sesuai lagi akibat penyerapan air dan udara atau
dari manapun, harus ditolak dan disingkirkan dari lapangan atas biaya Penyedia
barang/jasa.
5.4. Agregat
Bila agregat yang disetujui oleh direksi sudah terpilih, penyedia barang/jasa
harus mengusahakan agar seluruh pemasukan untuk tiap bahan berasal dari satu
sumber yang disetujui untuk menjaga agar mutu gradasi dapat dipertahankan pada
seluruh pekerjaan.
5.5. Unsur-Unsur Tambahan/ Additif.
Pada umumnya pemakaian additif dalam beton diperbolehkan asalkan sudah
memperoleh persetujuan tertulis dari direksi.
5.6. Pengadukan Beton
Beton harus diaduk ditempat yang sedekat mungkin dengan tempat pengecoran. Bila
perlu pengadukan dapat menggunakan mixer yang digerakkan dengan daya yang
kontinu serta mempunyai kapasitas minimal 1 m 3 jenisnya harus disetujui oleh
direksi dan dijalankan dengan kecepatan sebagaimana dianjurkan oleh pabrikan.
5.7. Pengangkutan dan Pengecoran Beton
Pengecoran beton di bagian manapun tidak boleh dimulai sebelum direksi
memeriksa dan menyetujui bekisting, penulangan, angker-angker dan lainnya
dimana beton akan di cor. Alat-alat yang dipakai untuk mengangkut dan mencor
beton harus dibersihkan dan dicuci setiap hari setelah dipakai bekerja dan bila
pengecoran dihentikan selama lebih dari 30 menit.
5.8. Perlindungan dan Pengeringan Beton
Semua permukaan yang terbuka dilindungi dari matahari dan semua beton harus
dijaga tetap lembab dengan cara dibasahi sekurang-kurangnya setelah pengecoran.
Perlindungan diberikan menutupi dengan pasir basah sekurang-kurangnya setebal 5
cm, atau dengan kantong-kantong goni basah ataupun dari pengaruh lain yang dapat
merusak permukaan yang lunak sebelum terjadi pengerasan. Setiap kerusakan yang
timbul harus diperbaiki oleh penyedia barang/jasa atas biaya sendiri
hingga memuaskan direksi.
5.9. Pengerjaan Permukaan Beton dengan Sendok Semen
Bila dilaksanakan perataan permukaan atas dari beton yang dicor setempat,
permukaan yang dihasilkan harus datar dengan nilai akhir yang rata tetapi
bertekstur kasar sebelum pengerasan pertama dimulai, permukaan tersebut harus
diratakan lagi dengan sendok dimana perlu untuk menutupi keretakan dan mencegah
timbulnya lelehan yang berlebihan pada permukaan beton yang terbuka.
5.10. Bekisting
Semua bekisting harus dirancang dan dibuat sehingga dinilai memuaskan oleh
direksi. Penyedia barang/jasa harus menyerahkan rancangannya untuk
menyetujui dalam jangka waktn yang cukup sebelum pekerjaan dimulai. Semua
bekisting harus diperkuat dengan klem dari balok kecil dan harus yang kuat serta
cukup jumlahnya untuk menjaga agar tidak terjadi distorsi ketika beton
dicorkan, dipadatkan dan mengeras.
Bekisting dari kayu dan triplek harus dibuat dari kayu yang sudah diolah dengan
baik, semua sambungan harus cukup kencang agar tidak terjadi kebocoran.
5.11. Penulangan.
Semua baja tulangan harus bebas dari serpihan karat lepas, minyak, gemuk, cat, debu
atau zat lainnya yang dapat mengganggu perletakan yang sempurna antara tulangan
beton. Jika diinstruksikan oleh direksi, baja harus disikat atau dibersihkan sebelum
dipakai. Beton tidak boleh dicorkan sebelum diperiksa dan disetujui oleh direksi.

o Bahan-Bahan
Baja tulangan sedang harus U 24 yang sesuai dengan SII 0136 1984, atau yang
setara untuk baja tulangan yang polos.
o Penyimpanan
Bila baja tulangan harus disimpan di bawah atap yang tahan air dan diberi alas
kaki dari muka tanah atau air yang tergenang serta harus dilindungi dari
kemungkinan kerusakan dan karat.
o Pemasangan
Tulangan harus dipasang dengan tepat sesuai posisi yang diperlihatkan pada
gambar. Sebelum pengecoran, seluruh tulangan harus dibersihkan dengan teliti
dari beton yang sudah mengering atau mengering sebagian yang mungkin
menempel dari pengecoran sebelumnya. Sebelum pengecoran tulangan yang
sudah dipasang pada tiap pekerjaan harus disetujui oleh direksi. Pemberitahuan
kepada direksi untuk melakukan pemeriksaan harus disampaikan dalam
tenggang waktu pekerjaan.
5.12. Air
Air untuk mengaduk dan mengeringkan beton harus bersih dari unsur-unsur atau
kotoran yang berbahaya yang dapat mempengaruhi daya pengikat semen. Direksi
dapat meminta agar dilakukan uji kimiawi setiap saat dan biaya pengujian ini
dibebankan pada penyedia barang/jasa.

6. PEKERJAAN LANTAI DAN RABAT.


6.1. Lingkup Pekerjaan.
Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah Pemasangan Lantai Bangunan dan Rabat
Beton Bawah Lantai Bangunan.
6.2. Bahan dan material.
Tegel Keramik yang dipakai adalah produksi lokal, dan mempunyai sisi-sisi yang
rata dan tegak lurus. Pemborong harus memperlihatkan contoh bahan yang akan
digunakan untuk disetujui oleh Direksi
6.3. Adukan yang digunakan adalah Adukan 1 PC : 3 Pasir untuk pasangan tegel Keramik
pada Lantai maupun Dinding.
6.4. Kecuali ditentukan lain, untuk Adukan Lantai Rabat Beton menggunakan
perbandingan Campuran 1 : 3 : 5.
6.5. Pelaksanaan pekerjaan.
o Pasangan Lantai Keramik.
Dasar untuk lantai harus terdiri dari pasir urug yang dipadatkan merata, setelah
terlebih dahulu diteliti kepadatan terhadap peil yang telah ditentukan. Sebelum
pemasangan tegel harus dibersihkan dari debu bagian bawahnya. Nat antara
tegel satu dengan tegel lainnya maksimum 2 mm. Leveling dan pembagian tegel
harus benar-benar diperhitungkan dan sedapat mungkin menghindari
pemotongan tegel khususnya pada pintu masuk. Kerataan dan penyikuan
pasangan tegel harus benar-benar terjaga sehingga pekerjaan dapat maksimal.
Pengecoran nat/siar-siar dengan air semen dapat dilakukan setelah
pasangan agak kering dibersihkan dari kotoran. Ukuran Keramik yang digunakan
mengacu pada Daftar Kuantitas.
o Pasangan Rabat Beton.
Pekerjaan ini mengacu pada Spesifikasi Teknis Beton.
7. PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Hasil dari pekerjaan pintu dan jendela sangat menuntut adanya bentukan presisi yang ketat
dengan tingkat ketelitian yang cukup tinggi, diharapkan kontraktor dapat mempekerjakan
tenaga tukang yang mempunyai pengalaman cukup dalam penanganan pekerjaan yang
sejenis.
7.1. Lingkup Pekerjaan.
a. Pembuatan balok ikat untuk kusen pintu dan jendela
b. Pemasangan kusen alumunium, daun jendela dan bovenlicht.
c. Perlengkapan daun pintu/jendela, seperti engsel, kunci, handel dan lain-
lain.
d. Penyetelan pekerjaan kusen-kusen dan daun pintu/jendela menurut
persyaratan yang ada.
e. Pemasangan kaca dan lain lain.
7.2. Langkah Pelaksanaan.
Langkah pekerjaan ini mencakup kegiatan yang beragam namun berturutan dan
biasanya dikerjakan diluar lokasi proyek, untuk itu kontraktor harus dapat
menunjukkan kepada direksi lokasi base camp pengerjaannya dan memberikan
uraian methode pengerjaannya.
a. Pekerjaan balok ikat /
latei
Sebelum pemasangan kusen harus diperkuat dengan balok ikat, di sekeliling
lubang harus dicor balok ikat ukuran 15 x 15 cm seperti halnya kolom praktis.
b. Pekerjaan kusen
• Untuk semua pekerjaan kusen menggunakan frame aluminium yang
berdimensi 4 inchi dengan ketebalan 0,9 mm.
• Penyetelan kusen dijaga agar permukaannya tidak cacat
• Bagian-bagian yang tertanam atau berhubungan langsung dengan pasangan
bahan lain, seperti misalnya tembok serta bagian dalam sambungan,
sebelumnya harus dibuat sampai rata agar kusen bisa menyatu dengan
sempurna.
• Kusen-kusen baru dilindungi supaya sudut-sudutnya tidak rusak selama
waktu penyetelan.
• Penyetelan kusen agar dilakukan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan
pemasangan yang horizontal terhadap keselurah kusen dalam satu bangunan.
• Semua kusen pintu/jendela, bovenlicht terpasang harus dengan water pass.
di atas kusen dengan jumlah bentangan 1,10 m atau lebih harus dipasang
balok latei beton bertulang 1 PC : 2 Ps : 3 Kr tulangan 4 dia 12 beugel dia 8
jarak 15
cm. Semua sambungan frame aluminium dibuat secara teknis, rapi, rapat dan
kuat.
• Semua perkuatan sambungan harus menggunakan standar sambungan frame
aluminium. Semua ukuran frame aluminium yang tersebut dalam gambar
adalah ukuran jadi terpasang.
c. Pekerjaan daun pintu, jendela
• Bahan daun pintu menggunakan multipleks, dimana seluruh permukaan
pintu depan dan belakang dilapisi Higt Preasure Laminate (HPL) sesuai
dengan yang tertera pada gambar kerja. Adapun penggunaan warna untuk
bahan jenis HPL akan ditentukan kemudian.
• Ukuran ketebalan daun pintu minimal 3 cm.
• Semua rangka daun jendela menggunakan frame aluminium dengan
ketebalan 1,5 mm
• Pemasangan daun pintu harus tepat pertemuannya dengan kusen.
• Pada tiap-tiap daun pintu dipasang 3 pasang engsel biasa yang dipasang
dengan sekrup kembang dan dipasang baut angin.
• Pemasangan sekrup engsel harus mengebor lubang kusen terlebih dahulu,
tidak boleh membuat lubang dengan paku.
d. Pengunci.
• Bahan serta jenis pengunci harus diserahkan kepada Direksi dalam beberapa
alternatif pilihan, dan yang digunakan adalah yang dipilih dan disetujui
Direksi.
• Setiap pintu dilengkapi dengan kunci dua kali putaran berikut handel penarik
lengkap dengan perlengkapannya.
• Dalam penyetelan kunci pada pintu, agar semua kunci di beri minyak olie
sebelum dipasang dan dikontrol agar kunci tetap dalam keadaan baik.
• Dan setiap kunci masing-masing pintu agar diberi tanda dengan huruf (A – Z),
agar mudah dalam pengecekannya.
e) Pekerjaan Kaca.
• Untuk pekerjaan kaca baik ukuran dan jenisnya harus sesuai gambar.
• Cacat bahan kaca sebelum dan sesudah pemasangan akan ditolak.
• Semua kaca harus benar-benar rata dan tidak menggelombang.
• Sebelum dipasang kaca harus sudah mendapat persetujuan Direksi.
• Untuk jendela kaca mati yang luasnya lebih besar dari 0,8 m menggunakan kaca
tebal 5 mm, kaca digunakan yang berkualitas baik dan tidak bergelombang
maupun tergores
• Pemasangan kaca harus rapat, rapi dan diberi spasi untuk kemungkinan
mengembang dan menyusut atau diberi renggangan.
• Pemberian tanda pada kaca memakai kapur, dan tidak diperbolehkan
menggunakan potongan-potongan kertas yang ditempel dengan lem.

8. PEKERJAAN ATAP
8.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan rangka atap baja ringan adalah pekerjaan pembuatan dan pemasangan
struktur atap berupa rangka batang yang telah dilapisi lapisan anti karat. Rangka
batang berbentuk segitiga,trapesium dan persegi panjang yang terdiri dari :

a. Rangka utama atas (top chord)


b. Rangka utama bawah (bottom chord)
c. Rangka pengisi (web). Seluruh rangka tersebut disambung menggunakan baut
menakik sendiri (self drilling screw) dengan jumlah yang cukup.
d. Rangka reng (batten) langsung dipasang diatas struktur rangka atap utama
dengan jarak sesuai dengan ukuran jarak genteng metal yang digunakan.

8.2. Langkah Pelaksanaan.


a. Pengukuran bentang bangunan sebelum dilakukan fabrikasi
b. Pekerjaan pambuatan kuda-kuda dikerjakan di Workshop permanen (Fabrikasi)
c. Pengiriman kuda-kuda dan bahan lain yang terkait ke lokasi proyek
d. Penyediaan tenaga kerja beserta alatjbahan lain yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan
e. Pekerjaan pemasangan seluruh rangka atap kuda-kuda meliputi struktur rangka
kuda-kuda (truss), balok tembok (top platejmurplat), reng, sekur overhang,
ikatan angin dan bracing (ikatan pengaku)
f. Pemasangan jurai dalam (valley gutter)

Pekerjaan rangka atap baja ringan tidak meliputi:

1. Pemasangan penutup atap


2. Pemasangan kap finishing atap
3. Talang selain jurai dalam
4. Accesories atap
8.3. Persyaratan Material Rangka Atap
a. Material struktur rangka atap menggunakan mutu :

• Baja Mutu Tinggi G 550


• Kekuatan Leleh Minimum 550 Mpa
• Tegangan Maksimum 550 Mpa
• Modulus Elastisitas 200.000 Mpa
• Modulus geser 80.000 Mpa

b. Material rangka atap harus menggunakan Lapisan anti karat dimana material
baja harus dilapisi perlindungan terhadap serangan korosi, baik menggunakan
Galvalume (AZ100) maupun Galvanised (Z220)
c. Menggunakan Multigrip ( MG ) atau Konektor antara kuda-kuda baja ringan
dengan murplat (top plate) yang berfungsi untuk menahan gaya lateral tiga
arah.
d. Brace System (bracing)

• BOTTOM CHORD BRACING, Pengakujikatan pada batang tarik bawah


(bottom chord) pada kuda-kuda baja ringan.
• LATERAL TIE BRACING, Pengakujbracing antara web pada kuda-kuda baja
ringan,sekaligus berfungsi untuk mengurangi tekuk lokal (buckling) pada
batang tekan (web),standar teknis mengacu pada desain struktur kuda-kuda
tersebut.
• DIAGONAL WEB BRACING (IKATAN ANGIN), Pengakujbracing diagonal
antara web pada kuda-kuda baja ringan dengan bentuk yang sama dan letak
berdampingan.
• STRAP BRACE (PITA BAJA), Yaitu pengaku jikatan pada top chord dan
bottom chord kuda-kuda baja ringan, Untuk kebutuhan strap brace
berdasarkan perhitungan desain struktur.
• Talang Jurai Dalam (Valley Gutter), Pertemuan dua bidang atap yang
membentuk sudut tertentu, pada pertemuan sisi dalam harus manggunakan
talang dalam (Valley Gutter) untuk mengalirkan air hujan. Ketebalan
material jurai dalam minimal 0,45 mm dengan detail profil seperti gambar
diatas.
e. Alat Sambung (Screw)
Baut menarik sendiri (self drilling screw) digunakan sebagai alat sambung antar
elemen rangka atap yang digunakan untuk fabrikasi dan instalasi, spesifikasi
screw sebagai berikut:

• Kelas Ketahanan Korosi Minimum Kelas 2


• Panjang (termasuk kepala baut) 16mm
• Kepadatan Alur 16 alurjinci
• Diameter Bahan dengan alur 4,80 mm
• Diameter Bahan tanpa alur 3,80 mm

8.4. Persyaratan Pelaksanaan

1. Kontraktor wajib memberikan pemaparan produk sebelum pelaksanaan


pemasangan rangka atap baja ringan, sesuai dengan RKS (Rencana Kerja dan
Syarat) .
2. Perubahan bahanjdetail karena alasan apapun harus diajukan ke Konsultan
Pengawas, Konsultan Perencana dan Pihak DIreksi untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
3. Eleman utama rangka kuda-kuda (truss) dilakukan fabrikasi diworkshop
permanen untuk menjamin keakurasian hasil perakitan (fabrikasi)
4. Pembuatan dan pemasangan kuda-kuda dan bahan lain terkait, harus
dilaksanakan sesuai gambar dan desain yang telah dihitung dengan aplikasi
khusus perhitungan baja ringan sesuai dengan standar perhitungan mengacu
pada standar peraturan yang berkompeten.
5. Semua detail dan konektor harus dipasang sesuai dengan gambar kerja.
6. Pihak kontraktor harus menyiapkan semua struktur balok penopang dengan
kondisi rata air (waterpas level) untuk dudukan kuda-kuda sesuai dengan desain
sistem rangka atap.
7. Pihak kontraktor harus menjamin kekuatan dan ketahanan semua struktur yang
dipakai untuk tumpuan kuda-kuda. Berkenaan dengan hal itu, pihak konsultan
ataupun tenaga ahli berhak meminta informasi mengenai reaksi-reaksi
perletakan kuda-kuda.
8. Jaminan Struktural
• Jaminan yang dimaksud di sini adalah jika terjadi deformasi yang melebihi
ketentuan maupun keruntuhan yang terjadi pada struktur rangka atap Baja
Ringan, meliputi kuda-kuda, pengaku-pengaku dan reng.
• Kekuatan struktur Baja Ringan dijamin dengan kondisi sesuai dengan
Peraturan Pembebanan Indonesia dan mengacu pada persyaratan-
persyaratan lainnya.

9. Baja yang digunakan untuk konstruksi harus baru dan tidak boleh menggunakan
baja bekas.
10. Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi mengenai bahan baja yang akan
digunakan, dengan menunjukkan potongan baja serta surat pengantar pabrikan.
11. Kontraktor diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat
pekerjaan dan tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang
pekerjaan pada tempatnya, terutama pada bagian yang terhalang oleh benda
lain.
12. Setiap bagian pekerjaan yang buruk dan tidak memenuhi ketentuan di atas, akan
ditolak dan harus di ganti.
13. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari cacat yang membahayakan konstruksi.
8.5. Penutup atap
• Bahan penutup atap berupa atap genteng metal Sakura Roof
• Pemasangan atap dibuat sedemikian rupa agar mendapatkan pasangan yang rapi
dan teratur.
• Atap yang digunakan harus benar-benar yang berkualitas baik, ringandan kuat.
• Penutup atap yang digunakan harus kuat / tahan terhadap tekanan dan
terpaan angin hingga 192 km/jam.
• Penutup atap yang digunakan tahan lama, tidak berkarat dan tidak berjamur
atau rapuh.

8.6. Pekerjaan Rangka Plafond dan Plafond


• Rangka langit-langit menggunakan rangka hollow 4x4 cm dengan bentuk, ukuran
dan pola pemasangan sesuai dengan gambar dan harus sesuai tata cara dan
teknis pemasangan dari pabriknya.
• Batang-batang hollow untuk rangka langit-langit dipasang rata sesuai ukuran
yang telah ditentukan. Batang hollow yang dipasang di pasangan bata harus di
fiser masuk dalam tembok sedalam 5 cm. Pada sambungan antar modul dilas dan
di sekrup dan sebagainya yang telah diseleksi dengan baik, lurus, rata, tidak ada
bagian yang bengkok atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan tidak
disetujui oleh Pengawas.
• Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau rangka atap
dengan menggunakan penggantung dari logam galvanized suspension /
kawat seng BWG 14 yang dapat diatur ketinggiannya dan dibuat
sedemikian rupa sehingga seluruh rangka dapat melekat dengan baik dan kuat
pada pelat beton dan tidak dapat berubah-ubah bentuk lagi.
• Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus
rata, lurus dan waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-
batang rangka harus saling tegak lurus.
• Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical electrical equipment
yang terletak di plafon.
• Pemasangan rangka plafond disesuaikan dengan gambar kerja, yaitu dipasang
balok rangka dengan modul 60 x 60 cm.

9. PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI.


9.1. Lingkup Pekerjaan.
Semua kunci tanam yang dipergunakan adalah kunci tanam Type 693 LD, dengan dua
(2) kali putaran, dan tiap kunci mempunyai 3 anak kunci, selain jenis itu tidak
diperbolehkan.
9.2. Engsel pintu dan jendela.
- Semua engsel pada daun pintu maupun daun jendela kwalitas baik. Pemasangan
tiap daun pintu 2 buah dan untuk tiap daun jendela adalah 2 (dua) buah.
- Engsel pintu yang berhubungan dengan luar bangunan dipasang jenis cabut H
panjang 6” merk setaraf Lion, sedangkan untuk pintu dalam ruangan dipasang
engsel Nylon kupu-kupu, ukuran 3 x 4 dan untuk engsel jendela menyesuaikan
daun jendela almunium (pabrikan) yang sekligus berfungsi sebagai kait angin.
- Pekerjaan yang tidak rapi, kasar bengkok dan tidak menggunakan bahan yang
telah ditentukan, harus dibongkar dan diganti dengan atas biaya pemborong.
9.3. Grendel
Untuk setiap daun jendela kaca dipasang sebuah grendel khusus untuk daun jendela
almunium. Kwalitas grendel pintu dan jendela adalah terbuat dari besi atau
almunium yang telah dilapisi anti karat.
9.4. Cara Pemasangan.
Cara pemasangan harus rapi, kuat dan mudah dipergunakan. Pemasangan alat
penggantung dan kunci harus kokoh dan semua acsesories yang terdapat dalam
perangkat alat penggantung tersebut harus dipasang. Pemasangan yang tidak baik,
goyah atau mudah lepas harus dibongkar dan diperbaiki atas biaya pemborong.

10. PEKERJAAN SANITASI.


10.1. Lingkup Pekerjaan.
- Pekerjaan Perpipaan.
Pemasangan Pipa Jaringan Air Bersih dan Pemasangan Pipa Jaringan air kotor.
- Pekerjaan Accessories Kamar Mandi.
Accessories yang dipasang sesuai dengan spesifikasi yang tertera dalam gambar.
- Pekerjaan Septictank dan Peresapan.
- Pekerjaan Cincin Beton.
Pekerjaan Septictank dari Pasangan Batu dan Cor Beton.
8.2. Ketentuan Umum.
Materialfbahan yang digunakan.
Semua kwalitas bahan dan peralatan yang dipasang harus dalam keadaan baru dan
termasuk dalam Standart Industri Indonesia (SII).
8.3. Pelaksanaan.
- Untuk semua pemasangan sistem perpipaan yang menembus pondasi ataupun
pasangan harus terlebih dahulu dipasang minimal harus diperhitungkan bahwa
pekerjaan perpipaan tersebut tidak mengakibatkan pembongkaran struktur
bangunan.
- Seluruh sistem ini harus diuji coba, sebelum finishing bangunan diselesaikan,
sehingga kebocoran atau tidak berfungsinya pipa dapat dihindarkan.
- Semua Accessories yang digunakan harus disetujui oleh Direksi Lapangan untuk
disetujui.
- Pemasangan Accessories harus disesuaikan dengan kondisi lapangan.

11. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

Instalatur yang dicalonkan pemborong untuk disetujui Direksi harus memenuhi syarat-
syarat :

• Instalatur yang terdaftar dan diakui oleh PLN setempat, kualified dan bonafied dan
tunduk pada ketentuan-ketentuan pekerjaan.

• Instalatur yang ditunjuk oleh pemborong harus meneliti gambar kerja yang lengkap,
sesuai dengan gambar kerja (perencanaan) tersebut harus menda-patkan pengesahan
dari PLN dan memenuhi peraturan umum instalasi- instalasi arus kuat listrik di
Indonesia (AVW) serta peraturan tambahan yang berlaku untuk daerah ini.

• Lingkup Pekerjaan seperti dalam gambar desain pekerjaan instalasi listrik meliputi
penyediaan dan pemasangan semua yang diperlukan dalam pekerjaan ini. Adapun
lingkup pekerjaan ini meliputi :

a. Pembuatan shop drawing .

b. Pemasangan instalasi penerangan, termasuk armature

c. Panel penerangan dan istalasinya.

d. Pentanahan.

e. Pengujian dan percobaan.

f. Pembuatan As Built Drawings dan segala pekerjaan yang termasuk didalamya.

11.1. Ketentuan Umum

a. Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh Instalator yang sudah mempunyai izin
yang disyahkan oleh yang berwenang/ PLN setempat.

b. Semua pemasangan instalasi listrik dengan kondisi yang siap menyala.

11.2. Material dan Pemasangan.

Kualitas peralatan yang digunakan harus dalam keadan baru dan termasuk dalam
Standar Industri Indonesia (SII), dan mendapat persetujuan Direksi/
Supervisi Teknik.

a. Kabel instalasi listrik :

• Kabel instalasi listrik penerangan dan stop kontak dipakai jenis NYA, NYM,
NYY dengan diameter 2.5 mm dan 1.5 mm.
• Penyambung kabel harus menggunakan terminal box dan harus memasang
inbox.
• Untuk pemasangan instalasi yang tertanam pada tembok harus dilengkapi
dengan conduit, pipa PVC 3 8 “atau sesuai dengan keperluan.

b. Saklar dan Stop Kontak.

• Pemasangan saklar dan stop kontak harus dilengkapi dengan inbow dan
mempunyai kapasistas minimum 10 ampere
• Ketinggian pemasangan saklar dan stop kontak adalah 150 cm dari
permukaan lantai.
• Merk saklar dan stop kontak adalalah setara broco.
c. Lihting Fixture

• LED Philips, balast dan starter buatan lokal yang bermutu baik setara
philips
• Warna LED adalah putih (white).
• Capasitor colder (fitting) yang setara Broco
• Lampu ini dipasang pada plafond bagian dalam sesuai dengan gambar
desain.

d. Gambar Revisi.

• Setelah seluruh instalasi dipasang dan disusun baik, kontraktor wajib


membuat gambar revisi yang sesuai gambar yang terpasang.
• Kontraktor diwajibkan untuk membuat dalam 5 (lima) set cetak biru
ditambah 1 (satu) set copian, untuk diserahkan pada Pemilik Proyek.

e. Pengujian.

• Kontraktor harus bertanggung jawab atas pengadaan alat dan tenaga


untuk pengujian.
• Direksi lapangan berhak memerintahkan kepada Kontraktor, pada setiap
saat melakukan pengujian bila merasa pekerjaan dapat diuji .
• Bila terdapat hasil pengujian yang kurang baik, kontraktor harus
memperbaiki pekerjaanya. Semua scope pekerjaan ini harus mendapat
keuring PLN setempat.
12. Pekerjaan Alumunium Composite Panel
12.1. Persiapan
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan alumunium
composite panel.
• Persiapan lahan kerja.
• Persiapan material kerja, antara lain : alumunium composite panel, rangka
alumunium, baut dynabolt, sekrup, sealant, dll.
• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, benang,
selang air, cutting well, gerinda, bor, gun sealant, steiger, dll.
• Seluruh material ACP menggunakan ACP merk SEVEN untuk eksterior dengan
ketebalan 0,3 mm.
• Untuk warna dasar menggunakan ACP dengan warna DARK BLUE (QS-3116).
Untuk ornament menggunakan ACP dengan warna DARK YELLOW (QS-3123),
sedangkan untuk pilar dan lisplank menggunakan ACP dengan warna SUB
SILVER (QS-3102)
12.2. Pengukuran
Lakukan pengecekan dan pengukuran dilapangan (marking area) untuk area yang
akan dipasang alumunium composite panel.
12.3. Pelaksanaan Pekerjaan Aluminium Composite Panel
• Fabrikasi rangka dan alumunium composite panel sesuai ukuran gambar kerja.
• Pasang benang untuk acuan pemasangan rangka dan alumunium composite
panel.
• Pasang dudukan rangka pada area dengan perkuatan baut dynabolt..
• Pasang rangka alumunium pada dudukan rangka.
• Cek kerataan dan kesikuan rangka alumunium terpasang.
• Pasang alumunium composite panel pada rangka alumunium dengan perkuatan
sekrup.
• Cek kerataan dan kesikuan pemasangan alumunium composite panel.
• Perapihan nat antara alumunium composite panel dengan sealant.
• Setelah pekerjaan selesai, bersihkan pelindung blue sheet pada alumunium
composite panel.

13. PEKERJAAN PENGECATANj FINISHING.


13.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi Pekerjaan pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada
gambar dan yang disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang
sesuai dengan petunjuk Pengawas.
13.2. Persyaratan Bahan
a. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada
bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan pada bidang-bidang
tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan
dan jenis lapisan (dari cat dasar sid lapisan akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada
DireksiiPengawas. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara
tertulis oleh Pengawas, barulah kontraktor melanjutkan dengan pembuatan
mock – up seperti tersebut diatas.
c. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi brosur Cat yang akan
digunakan.
13.3. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Pengecatan Tembok.
- Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
- Untuk dinding Interior sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus
betul-betul kering tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta persetujuan
kepada Direksi Pengawas.
- Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan
lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.
- Sesudah 2 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan, selanjutnya bila
dinding sudah kering/tidak lembab dinding bisa di cat dengan
menggunakan
Roller.
- Untuk dinding Exterior sebelum dinding diberi cat lapis dasar, Acian sudah
harus betul-betul kering tidak ada retak-retak dan Kontraktor meminta
persetujuan kepada Direksi Pengawas.
- Dinding exterior tidak menggunakan Plamur, tetapi menggunakan cat dasar
berbahan dasar air yang berkualitas tinggi serta menambah daya rekat cat.
- Sesudah 2 hari cat dasar Alkali Resisting terpasang, kemudian dibersihkan,
selanjutnya bila dinding sudah kering/tidak lembab dinding bisa di cat
dengan menggunakan Roller.
- Lapisan pengecatan dinding Interior terdiri dari 1 (satu) lapis Plamur
/
Walllfiller yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan
cat sebagai berikut :
* Lapis I encer (tambah 20% air).
* Lapis II kental.
* Lapis III encer.
- Lapisan pengecatan dinding Exterior terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resisting
sealer yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat
sama seperti pengecatan dinding Interior.
- Untuk warna-warna yang sejenis, Kontraktor diharuskan menggunakan
kaleng-kaleng dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.
- Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh,
rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran. Apabila terjadi pengotoran dinding, sebelum serah
terima, kontraktor wajib mengecat kembali.
b. Pengecatan Plafond.
Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding
dalam, kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance pada pengecatan
langit-langit ini.

14. PEKERJAAN LAIN-LAIN


14.1. Selain persyaratan Teknis yang tercantum diatas, Pemborong diwajibkan
mengadakan megurusan-pengurusan Pembuatan Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) dari Pemerintah Daerah setempat.
14.2. Sebelum Penyerahan pertama pekerjaan pemborongan wajib meneliti semua
bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki.
14.3. Meskipun ada pengawasan dan unsure lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu
Pemborong harus meyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
14.4. Semasa masa pemeliharaan, Pemborong wajib merawat, mengamankan dan
memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan kedua
dilaksanakan, pekerjaan benar-benar sempurna.
14.5. Semua hal yang belum tercantum dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini,
akan ditambahkan dan ditentukan kemudian dalam Rapat Penjelasan Pekerjaan
Aanwijzing dilengkapi dengan B.A. Penjelasan yang telah disetujui dan
ditandatangani oleh Panitia dan rekanan pada lembaran yang tidak tertera tanda
tangan harus diparaf oleh Panitia dari Instansi Teknis.
14.6. Setelah rekanan membaca dan mempelajari rencana kerja dan syarat ini beserta
dengan gambar rencana dan detail , maka setiap lembar dari RKS ini akan
diparaf oleh Konsultan dan Panitia pelelangan dari instansi Teknis.

15. SPESIFIKASI KHUSUS

Spesifikasi khusus merupakan satu kondisi yang mengatur beberapa pekerjaan secara
detail dan khusus mencakup beberapa macam bagian pekerjaan dan ketentuan khusus
dari rangkaian pelaksanaan pekerjaan.

• Pekerjaan Huruf Acrylic


a. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan huruf yang diletakkan pada papan
nama kantor sebagai penanda identitas kantor, yang dibentuk sesuai yang telah
tertera pada gambar kerja.
b. Syarat Bahan
• Bahan yang digunakan adalah Acrylic dengan mutu yang baik, dengan
dimensi ketebalan 0,3mm
• Acrylic yang dipilih adalah acrylic yang telah diberi lapisan coating, berwarna
(Silver)
c. Syarat Pelaksanaan
• Acrylic dipotong menggunakan cutting laser untuk menjaga presisi dan
dimensi huruf yang dihasilkan
• Aplikasijperekatan huruf acrylic (yang telah di cutting) pada base (Granit
60x60cm) menggunakan lem fox kuning dengan memperhatikan kelurusan
dan space antar huruf perhuruf
• Huruf acrylic yang cacat atau rusak (patahjretak) akan ditolak

16. PENUTUP
Semua jenis pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan ini, maskipun
tidak terurai dalam rencana kerja dan syarat ini, namun mempunyai hubungan dan
kepentingan serta berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan tetap harus dikerjakan oleh
Kontraktor dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan rencana kerja
syarat-syarat ini.

Mengetahui : Disusun Oleh :


Pengguna Anggara (PA) Konsultan Perencana
Dinas Perindustrian dan Perdagangan CV. ARY ANARCHINDO CONSULTAN
Provinsi Sulawesi Tenggara

Hj. SITTI SALEHA, SE., M.Si. EKO BUDIYANTO, ST.


Pembina Utama Madya, Gol. IVjd Direktur
NIP. 19640621 198503 2 009

Anda mungkin juga menyukai