Anda di halaman 1dari 5

RESUME MODUL 1 KB 1-3

PEMBELAJARAN ABAD 21

Nama : Aenul Mardhiyah

Kelompok : 1 Pedagogi 13

PPG DALJAB DARING UIN WALISONGO


TAHUN 2019
PEMBELAJARAN ABAD 21

Pembelajaran abad 21 menuntut guru dan siswa untuk melek teknologi sehingga
pembelajaran akan lebih berkesan dan lebih mengena terhadap siswa yang akan mengakibatkan
lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran.
Dalam pembelajaran abad 21, guru dan siswa sama-sama harus mampu
mengoperasikan komputer dan memnafaatkan internet guna mendukung terselenggaranya
pembelajaran berbasis ICT. Dengan adanya pembelajaran abad 21, baik guru maupun siswa
dituntut harus memiliki karakter yang mendukung pembelajaran abad 21. Dari pihak guru,
karakter yang harus dimiliki yaitu guru harus mampu sebagai fasilitator, motivator, dan
inspirator.
Selain sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator, seorang guru di abad 21 harus tinggi
minat baca karena semakin tinggi minat baca seorang guru, guru tersebut akan lebih banyak
memahami dan mengetahui hal-hal yang belum diketahui.
Guru juga harus mampu menulis, menuangkan ide dan gagasan ke dalam tulisan. Era
yang semakin berkembang semakin berat tantangan untuk seorang guru. Guru harus mampu
menyusun modul, membuat ringkasan, mendesain pembelajaran yang menarik minat siswa.
Selain guru yang dituntut untuk memiliki karakteristik guna menunjang abad 21, siswa
juga harus mampu berpikir kritis karena nantinya akan terbiasa menemukan solusi ketika
melaksanakan pembelajaran. Siswa harus bertanggungjawab terhadap dirinya dan
lingkungannya, harus mampu bersaing secara sehat, mampu berinteraksi di lingkungan
sosialnya. Siswa harus mampu berkolaborasi dengan siapa saja, harus memiliki jiwa
kepemimpinan dan memiliki kecakapan hidup dan karir guna menunjang kehidupannya di
masa mendatang.

Karakteristik/ciri-ciri guru pembelajaran abad 21 yaitu;

a. Memiliki kemampuan menjadi fasilitator, motivator dan inspirator.


b. Memiliki Kemampuan mentrasformasikan diri dalam era pedagogi siber atau era digital,
c. Memiliki minat baca yang tinggi sehingga memiliki cakrawala berpikir yang luas
d. Memiliki kemampuan untuk menulis dalam bentuk buku atau karya ilmiah atau blog
e. Memiliki kreatifitas dan inovasi dalam mengembangkan metode belajar atau mencari
pemecahan masalah-masalah belajar,
f. Memiliki Kemampuan menguasai e-learning/berbasis IT
g. Kemampuan melakukan transformasi kultural.
Ciri-ciri/karakteristik siswa abad 21 yaitu:

a. Keterampilan belajar dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif;
b. Keahlian literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT;
c. Kecakapan hidup dan karir: memiliki kemamuan inisiatif yang fleksibel dan inisiatif
adaptif, dan kecakapan diri secara sosial dalam interaksi antarbudaya, kecakapan
kepemimpinan produktif dan akuntabel, serta bertanggungjawab.

Ada dua bentuk kegiatan belajar dengan memanfaatkan media digital berbasis komputer
diantaranya interactive tools dan interacting with others.
Interactive tools atau media peralatan interaktif. Peserta didik di era digital menggunakan
perangkat nirkabel bergerak (internet) dengan berbagai cara di dalam dan di luar aturan sekolah
yaitu dengan memanfaatkan teknologi dan media informasi internet kapanpun dan dimanapun
saat diperlukan
Interacting with others (berinteraksi dengan orang lain). Penggunaan media komputer
berbasis internet memudahkan siswa untuk mencari sumber belajar dengan mudah dan cepat
dimanapun dan kapanpun. Komunitas belajar peserta didik semacam ini tersebar di seluruh
penjuru dunia melalui alat komunikasi interaktif berbasis web dan situs media sosial seperti
blog (jurnal pribadi yang dapat diakses publik), wiki (informasi web yang dapat diedit oleh
pengguna yang terdaftar), dan podcast (file multimedia berbasis internet yang diformat untuk
dapat diunduh langsung ke perangkat seluler).

Smaldino, S. E., dkk (2012:7-9) mengemukakan beberapa kemampuan yang dapat


dikembangkan guru untuk menunjukkan potensinya terkait tugas dan perannya di era digital
yaitu sebagai berikut:
1. Interactive Instruction (Pembelajaran Interaktif)
Pembelajaran ini menunjukkan bahwa kegiatan seorang guru di era digital berisi
presentasi yang kaya akan media interaktif. Sebagai contoh kegiatan konferensi video
digital secara langsung yang mendatangkan narasumber seorang sejarawan, novelis, dan
pakar di dalam pembelajaran kelas.
2. Personal Response System (PRS)
Flyn & Russell mengemukakan bahwa guru dalam pembelajaran berbasis digital
menggunakan perangkat digital handlehand, seperti personal response system (PRS) atau
biasa disebut sebagai “Clicker.” PRS merupakan sebuah keypad wireless (tanpa kabel)
seperti remot TV yang mentransmisikan respon dari siswa.
3. Mobile Assessment Tools
Weinstein mengemukakan sumber komputasi seluler (mobile computing
resources) memungkinkan guru untuk merekam data assessmen siswa secara langsung
dalam perangkat seluler (mobile Device) yang mentransfer data ke komputer untuk
membuat laporan.

4. Community of Practice (Komunitas Praktik)


Guru di era digital juga berpartisipasi dalam kegiatan community of practice
(COP), dimana kelompok guru atau pendidik yang mempunyai tujuan sama dari seluruh
penjuru dunia saling berbagi ide dan sumber daya. Interaksi berbasis internet ini
memungkinkan guru untuk berkolaborasi maupun bertukar gagasan dan materi.

Peran guru di era digital sesuai dengan Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk
guru diantaranya memfasilitasi dan menginspirasi pembelajaran dan kreativitas siswa,
merancang dan mengembangkan pengalaman dan penilaian pembelajaran sesuai digital-age,
model kerja dan belajar berbasis digital-age, mempromosikan dan model digital
citizenship dan tanggung jawab, serta terlibat dalam pertumbuhan profesional dan
kepemimpinan guru.
Lingkungan belajar abad 21 mengharuskan guru untuk menciptakan kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan berbasis teknologi dan media online digital.
Strategi pembelajaran berbasis teknologi pada abad 21 mengharuskan adanya kemampuan
untuk mengintegrasikan kemampuan pedagogi, penguasaan konten, dan penguasaan teknologi.
Fokus utama pada kebermaknaan pembelajaran, mengutamakan otonomi belajar, belajar
mandiri, model pembelajaran penemuan (inquiry based model), pengembangan keterampilan
abad 21, dan penilaian dengan pendekatan pedagogi transformatif. Ada 10 tipe strategi
instruksional pembelajaran yang biasa digunakan di kelas diantaranya:
a. presentasi,
b. demonstrasi (unjuk kerja),
c. driil and practice,
d. tutorial,
e. diskusi,
f. pembelajaran kooperatif,
g. pembelajaran berbasis masalah,
h. games,/permainan,
i. simulasi, dan
j. discovery/penemuan.

Anda mungkin juga menyukai