PEMBELAJARAN ABAD 21
Kelompok : 1 Pedagogi 13
Pembelajaran abad 21 menuntut guru dan siswa untuk melek teknologi sehingga
pembelajaran akan lebih berkesan dan lebih mengena terhadap siswa yang akan mengakibatkan
lebih mudah dalam menyampaikan materi pelajaran.
Dalam pembelajaran abad 21, guru dan siswa sama-sama harus mampu
mengoperasikan komputer dan memnafaatkan internet guna mendukung terselenggaranya
pembelajaran berbasis ICT. Dengan adanya pembelajaran abad 21, baik guru maupun siswa
dituntut harus memiliki karakter yang mendukung pembelajaran abad 21. Dari pihak guru,
karakter yang harus dimiliki yaitu guru harus mampu sebagai fasilitator, motivator, dan
inspirator.
Selain sebagai fasilitator, motivator, dan inspirator, seorang guru di abad 21 harus tinggi
minat baca karena semakin tinggi minat baca seorang guru, guru tersebut akan lebih banyak
memahami dan mengetahui hal-hal yang belum diketahui.
Guru juga harus mampu menulis, menuangkan ide dan gagasan ke dalam tulisan. Era
yang semakin berkembang semakin berat tantangan untuk seorang guru. Guru harus mampu
menyusun modul, membuat ringkasan, mendesain pembelajaran yang menarik minat siswa.
Selain guru yang dituntut untuk memiliki karakteristik guna menunjang abad 21, siswa
juga harus mampu berpikir kritis karena nantinya akan terbiasa menemukan solusi ketika
melaksanakan pembelajaran. Siswa harus bertanggungjawab terhadap dirinya dan
lingkungannya, harus mampu bersaing secara sehat, mampu berinteraksi di lingkungan
sosialnya. Siswa harus mampu berkolaborasi dengan siapa saja, harus memiliki jiwa
kepemimpinan dan memiliki kecakapan hidup dan karir guna menunjang kehidupannya di
masa mendatang.
a. Keterampilan belajar dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam
komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif;
b. Keahlian literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT;
c. Kecakapan hidup dan karir: memiliki kemamuan inisiatif yang fleksibel dan inisiatif
adaptif, dan kecakapan diri secara sosial dalam interaksi antarbudaya, kecakapan
kepemimpinan produktif dan akuntabel, serta bertanggungjawab.
Ada dua bentuk kegiatan belajar dengan memanfaatkan media digital berbasis komputer
diantaranya interactive tools dan interacting with others.
Interactive tools atau media peralatan interaktif. Peserta didik di era digital menggunakan
perangkat nirkabel bergerak (internet) dengan berbagai cara di dalam dan di luar aturan sekolah
yaitu dengan memanfaatkan teknologi dan media informasi internet kapanpun dan dimanapun
saat diperlukan
Interacting with others (berinteraksi dengan orang lain). Penggunaan media komputer
berbasis internet memudahkan siswa untuk mencari sumber belajar dengan mudah dan cepat
dimanapun dan kapanpun. Komunitas belajar peserta didik semacam ini tersebar di seluruh
penjuru dunia melalui alat komunikasi interaktif berbasis web dan situs media sosial seperti
blog (jurnal pribadi yang dapat diakses publik), wiki (informasi web yang dapat diedit oleh
pengguna yang terdaftar), dan podcast (file multimedia berbasis internet yang diformat untuk
dapat diunduh langsung ke perangkat seluler).
Peran guru di era digital sesuai dengan Standar Teknologi Pendidikan Nasional untuk
guru diantaranya memfasilitasi dan menginspirasi pembelajaran dan kreativitas siswa,
merancang dan mengembangkan pengalaman dan penilaian pembelajaran sesuai digital-age,
model kerja dan belajar berbasis digital-age, mempromosikan dan model digital
citizenship dan tanggung jawab, serta terlibat dalam pertumbuhan profesional dan
kepemimpinan guru.
Lingkungan belajar abad 21 mengharuskan guru untuk menciptakan kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan berbasis teknologi dan media online digital.
Strategi pembelajaran berbasis teknologi pada abad 21 mengharuskan adanya kemampuan
untuk mengintegrasikan kemampuan pedagogi, penguasaan konten, dan penguasaan teknologi.
Fokus utama pada kebermaknaan pembelajaran, mengutamakan otonomi belajar, belajar
mandiri, model pembelajaran penemuan (inquiry based model), pengembangan keterampilan
abad 21, dan penilaian dengan pendekatan pedagogi transformatif. Ada 10 tipe strategi
instruksional pembelajaran yang biasa digunakan di kelas diantaranya:
a. presentasi,
b. demonstrasi (unjuk kerja),
c. driil and practice,
d. tutorial,
e. diskusi,
f. pembelajaran kooperatif,
g. pembelajaran berbasis masalah,
h. games,/permainan,
i. simulasi, dan
j. discovery/penemuan.