Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MANAJEMEN PROYEK

KELOMPOK 5 :
Apriana
Hamriani
Munasirah
Satria Ningsi
Warhamni
2.1. Aktifitasmanajemenproyekperangkatlunak

A. Manajemenproyek

Manajemen proyek adalah sebuah keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian,


pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya
dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh
sumber pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya
untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah.

Tantangan utama sebuah proyek adalah mencapaisasaran dan tujuan proyek dengan
menyadari adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. ]Pada umumnya batasan-
batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan anggaran pekerjaan.

2.2. Perencanaanproyekperangkatlunak

Proses manajemenproyekperangkatlunak di mulaidenganbeberapaaktivitas yang secarakolektif di


sebutdengan project planning ( perencanaanproyek ). Aktivitasini di mulaidenganestimasi, yang
merupakangambaran di
manakitamelihatmasadepansertamenerimatingkatketidakpastiansebagaibahanpembicaraan.
Perencanaanproyekmemberikansebuahpetajalanbagisuksesnyarekayasaperangkatlunak.

A. OBSERVASI PADA ESTIMASI

Estimasi yang diperlukan dalam perancangan proyek perangkat lunak di antaranya adalah
sumber daya, biaya, dan jadwal sebagai usaha dalam pengembangan perangkat lunak, mengakses
informasi historis yang baik, dan keberanian untuk melakukan pengukuran kuantitatif bila hanya
data kualitatif saja yang ada. Berikut adalah yang menimbulkan ketidakpastian dalam estimasi :

– Project complexity (kompleksitas proyek) berpengaruh kuat terhadap ketidakpastian yang


inheren dalam perencanaan. Komplekitas ini merupakan pengukuran relatif yang dipengaruhi
oleh kebiasaan dengan usaha yang dilakukan sebelumnya.
– Project size (Ukuran proyek) Merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi akurasi
estimasi. Bila ukuran bertambah maka ketergantungan di antara berbagai elemen perangkat
lunak akan meningkat dengan cepat.
– Structural uncertainty (Ketidakpastian struktural) Tingkat ketidakpastian strutural juga
berpengaruh dalam risiko estimasi. Dengan melihat kembali, kita dapat mengingat lagi hal-
hal yang terjadi dan dapat menghindari tempat-tempat dimana masalah muncul.

Risiko diukur melalui tingkat ketidakpastian pada estimasi kuantitatif yang dibuat untuk
sumber daya, biaya, dan jadwal.Bila ruang lingkup proyek atau syarat proyek tidak dipahami
dengan baik, maka risiko dan ketidakpastian menjadi sangat tinggi.
Perencana perangkat lunak harus melengkapi fungsi, kinerja, dan definisi interface(yang
diisikan ke dalam spesifikasi sistem). Pendekatan-pendekatan rekayasa perangkat lunak
modern (seperti model proses evolusioner) memakai pandangan pengembangan yang
interaktif. Dengan pandangan semacam ini dimungkinkan untuk melihat estimasi dan
merevisinya bila customer mengubah kebutuhannya.

B. TUJUAN PERENCANAAN PROYEK

Tujuan perencanaan proyek perangkat lunak adalah untuk menyediakan sebuah kerangka kerja
yang memungkinkan manajer membuat estimasi yang dapat dipertanggungjawabkan mengenai
sumber daya, biaya dan jadwal. Tujuan perencanaan dicapai melalui suatu proses penemuan
informasi yang menunjuk ke estimasi yang dapat dipertanggungjawabkan.

C. RUANG LINGKUP PERANGKAT LUNAK

Penentuan ruang lingkup perangkat lunak merupakan aktivitas pertama dalam perencanaan
proyek perangkat lunak. Ruang lingkup perangkat lunak menggabarkan fungsi, kinerja, batasan,
interface dan reliabilitas. Fungsi yang digambarkan dalam statmen ruang lingkup dievaluasi dan
disaring untuk memberikan awalan yang lebih detail pada saat estimasi dimulai. Pertimbangan
kinerja melingkupi pemrosesan dan kebutuhan waktu respon. Batasan ini mengidentifikasi dari
batas yang ditempatkan pada perangkat lunak oleh perangkat keras eksternal, memori, atau
sistem informasi yang ada.

D. MENCARI INFORMASI YANG DIBUTUHKAN UNTUK RUANG LINGKUP

Teknik yang banyak dipakai secara umum untuk menjembatani jurang komunikasi antara
pelanggan dan pengembang serta untuk memulai proses komunikasi adalah dengan
melakukan pertemuan atau wawancara pendahuluan. Gause & weinberg mengusulkan bahwa
analis harus memulai dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan bebas konteks, yaitu
serangkaian pertanyaan yang akan membawa pada pemahaman mendasar terhadap masalah,
orang yang menginginkan suatu solusi, sifat solusi yang diharapkan, dan efektivitas
pertemuan itu. Beberapa pertanyaan bebas konteks pada.

E. SUMBER DAYA

Mengestimasi sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan usaha pengembangan


perangkat lunak yang meliputi manusia, komponen perangkat lunak, dan peranti perangkat
keras/perangkat lunak.
Piramida di atas memperlihatkan sumber daya pengembangan sebagai sebuah piramid.
Peranti perangkat keras dan perangkat lunak berada pada fondasi dari piramida di atas dan
menyediakan infrastruktur untuk mendukung usaha pengembangan(lingkungan
pengembang).

1. Sumber daya manusia


Perencanaan sumber daya manusia memulai dengan mengevaluasi ruang lingkup serta
memilih kecakapan yang dibutuhkan untuk mnyelesaikan pengembangan. Baik posisi
organisasi maupun specialty. Jumlah orang yang diperlukan untuk sebuah proyek
perangkat lunak dapat ditentukan setelah estimasi usaha pengembangan dibuat.

2. Sumber daya perangkat lunak reusable


Kreasi dan penggunaan kembali blok bangunan perangkat lunak yang seharusnya
dikatalog menjadi referensi yang mudah, distandarisasi untuk aplikasi yang mudah, dan
divalidasi untuk integrasi yang mudah.

3. Sumber daya lingkungan


Lingkungan yang mendukung poyek perangkat lunak, yang disebut juga software
engineering environment (SEE), menggabungkan perangkat lunak dan perangkat keras.
Karena sebagian besar organisasi perangkat lunak memiliki konstituen ganda yang
memerlukan akses ke SEE, maka perencana proyek harus menentukan jendela waktu
yang dibutuhkan bagi perangkat keras dan perangkat lunak serta membuktikan bahwa
sember-sumber daya tersebut dapat diperoleh

F. ESTIMASI PROYEK PERANGKAT LUNAK


Biaya perangkat lunak terdiri dari presentase kecil pada biaya sistem berbasis komputer
secara keseluruhan. Kesalahan estimasi biaya yang besar dapat memberikan perbedaan antara
keuntungan dan kerugian.

G. TEKNIK DEKOMPOSISI

Masalah yang dipecahkan sangat kompleks untuk dipertimbangkan sebagai satu kesatuan,
karena itu kita mendekoposisi masalah, menandainya sebagai serangkaian masalah yang
lebih kecil.

H. KEPUTUSAN MAKE-BUY

Manajer rekayasa perangkat lunak dihadapkan pada keputusan make-buy yang dapat
dikompilasikan lebih jauh lagi oleh sejumlah pilihan akuisisi :
1. Perangkat lunak dapat dibeli(atau lisensi) off-the-shelf.
2. Komponen perangkat lunak full-experience dan partial-experiance dapat diperoleh dan
kemudian dimodifikasi dan diintegrasikan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
3. Perangkat lunak dapat dibuat custom-built oleh kontraktor luar untuk memenuhi
spesifikasi pembeli.
Langkah-langkah yang tercakup dalam akuisisi perangkat lunak ditentukan oleh kekritisan
perangkat lunak yang akan dibeli dan biaya akhir. Dalam analisis akhir, keoputusan make-
buy dibuat berdasarkan kndisi berikut :
1. Apakah tanggal penyampaian produk perangkat lunka akan lebih cepat dari pada
perangkat lunak yang dikembangkan secara internal?
2. Apakah biaya akuisisi ditambah biaya pemesanan akan lebih kecil dari pada biaya
pengembangan perangkat lunak secara internal?
3. Apakah biaya dukungan luar (seperti kontrak pemeliharaan) akan lebih rendah daripada
biaya dukungan internal?
Kondisi ini berlaku untuk setiap pilihan akuisisi yang telah dicantumkan di atas.

2.3. Apasebabkegagalanproyek

Gagalnyaproyekdipengaruhiolehbanyakfaktor,
darihasilstudiliteraturdanpengalamanselamabekerjadibidangkonstruksi,
ditemukanbeberapaelemen - elemenpentingdarisuatuproyek yang
jikatidakdikeloladenganbaikakanmengakibatkangagalnyaproyek. Adapunelemen – elemen
yang pentingtersebutantaralain :

1.MINIMNYA DUKUNGAN DARI SPONSOR PROYEK


Jikasemuapihak yang terlibatdalamsuatuproyekbaikpihak investor
maupunpihakeksekutortidakmendukungsecarapenuhpelaksanaanproyekmakadapatdipastikanproy
ekakanbermasalah, bahkantidakjarangjugaproyekberhentiditengahjalan. Minimnyadukungandari
sponsor proyekakanmenjadisumbermasalahdalampenyelesaianproyek,
olehkarenaituharusdipastikanbahwasemuatimproyekharusmempunyaikomitmen yang
kuatuntukmendukungkesuksesanproyek.

2.PERSYARATAN YANG TIDAK JELAS


Pemahamansebagainbesartimproyek yang cenderungmenganggap “remeh”
pekerjaanakanmenjadibumerangsendiripadasaatberjalannyaproyek.
SeorangManajerProyekharusbisamenunjukkankepadasemuatimproyekhal yang
sifatnyameragukan,
kemungkinankemungkinanterburukdalamproyekdanberusahakerasuntukmendapatkanpemahama
npersyaratan yang jelasdalammenyelesaikanproyek.

3.WAKTU DAN ANGGARAN YANG TIDAK REALISTIS


Biasanya investor maupuntimproyekseringberpikirdenganistilah “tidakmungkin”
padasuatuproyek. Setiap yang
terlibatdalamproyekharusdapatmemahamikalausetiapproyekmemilikidurasitertentusesuaidengana
nggarandansasaran/target proyek yang diharapkan.Pemahaman yang
benarterhadapruanglingkuppekerjaanproyeksangatberdampakdalammenentukan
“durasi/waktudananggaran yang
realistis”.Semakinpahamruanglingkuppekerjaanmakamenentukanwaktudananggaranproyekakans
emakinrealistissehinggatingkatkeberhasilanproyekakansemakintinggi,
begitujugasebaliknyasemakintidakpahamruanglingkuppekerjaanmakamenentukanwaktudanangg
aransemakintidakrealistissehinggatingkatkegagalanproyekjugaakansemakintinggi. Henry Ford
mempunyaiistilah : “lebihbaik, lebihcepat, lebihmurah”.
Dalampelaksanaanproyekkitaharusmemilihsalahsatudiantaraketiganya.Lebihbaikakancenderungb
utuhwaktu yang lama dananggaran yang besar,
LebihCepatakancenderungbutuhwaktucepattetapianggaran yang
cenderungbesardanLebihmurahbiasanyalebihcenderungwaktu yang cepatdananggaran yang
rendah. Semakinrealistismenentukanwaktudananggaransesuaidengansasaranproyek yang
diharapkan, makatingkatkeberhasilanproyeksemakintinggidanjugasebaliknya.

4.PRODUKTIFITAS YANG RENDAH


Hal inimenggambarkanfenomena yang seringterjadidalamproyek,
produktifitaskerjacenderungmenurunbahkanhasilakhirpekerjaanberbedadenganrencanasemula.
Proses pendokumentasian, mekanismapengontrolan yang
jelassangatlahpentinguntukmendapatkanhasil yang optimal
danmempertahankansupayaproduktifitaskerjatidaksampaimenurun.
5.MINIMNYA PEMAHAMAN TERHADAP MANAJEMEN RISIKO
Tingkat kompleksitasnyatiaptahapanproyektidaklahsama,
olehkarenaitusemuatimproyekharusmemahamisetiaptahapanpekerjaan.
Kemampuanuntukmemahamidanmengindentifikasipotensimasalah yang
akanterjadipadatiaptahapanproyekcenderungberdampakpadahasilakhirproyek.
Selainmengidentifikasipotensirisiko, makatahapan yang
sangatpentingadalahbagaimanamengelolarisiko yang akanmuncul.
Minimnyapemahamantimproyekterhadapmanajemenrisikoakanberdampakburukpadahasilakhirpr
oyek, sehinggadiharapkansetiaptimproyekdiarahkanuntuksama – samamemilikipemahaman yang
bagustentangmanajemenrisiko.

6.PROSEDUR DAN DOKUMENTASI YANG TIDAK BAIK


Prosedurdandokumentasimenjadihal yang mutlakdalamsetiap proses pekerjaanproyek.
Prosedurmenjadipanduandasarbagisemuatimproyekdandokumentasimenjadibagianataukomponen
dalammengontrolpekerjaan. Ketidakdisiplinantimproyekdalammengikutiprosedur yang
sudahditentukandandokumentasi yang tidakbaikakanberdampakburukpadahasilakhirproyek.
Diharapkansemuatim yang terlibatdalamproyekharusmemahamisemuaprosedur yang
berlakudanmelakukandokumentasi yang baikpadasetiaptahapanpekerjaan.

7.METODE ESTIMASI YANG TIDAK BAIK


Metodeestimasikomponen –
komponenpekerjaansangatmempengaruhihasilakhirproyek.SeorangManajerProyeksangattidakdih
arapkanmenggunakanestimasidenganmetode “praduga, perkiraan”
tanpamenggunakanacuan/referensi yang
pasti.Dalammelakukanestimasibisamenggunakanbeberapametodeantaralain
:Informasipadaproyeksebelumnya yang bisadipergunakansebagaipembelajaran (lesson learn),
melakukanstuditerlebihdahuluataumelibatkanpersonil yang lebihmemahamipekerjaan.

8.KEMAMPUAN DALAM BERKOMUNIKASI


Tim proyekmemilikikarakter yang berbedasatusamalainya,
sehinggadiperlukansuatustandarkomunikasi yang baikdalammengkomunikasikanpekerjaan yang
biasanyadituangkandalam “communication procedure”. Komunikasidengansemuatim yang
terlibatdalamproyekadalahfaktor yang sangatpentingdalammencapaisasaranproyek.
Diperlukanetikadalamberkomunikasi,
biasanyaetikadalamberkomunikasidipengaruhibanyakfaktorantaralain :latarbelakangpendidikan,
latarbelakangsuku, latarbelakangpengalamankerja, tanggungjawab, dll.
Untukmenciptakankomunikasi yang baiksesamatim,
diharapkansemuatimmemahamibeberapahalantaralain :memahami “communication procedure”,
memahamiotoritassetiaptim, memahamipemikiran/pendapat orang lain. Komunikasi yang
burukjugaakanberdampakburukpadahasilpekerjaandanbanyakproyekmengalamikegagalankarena
komunikasisesamatimproyektidakberjalandenganbaik.

9.TIDAK BELAJAR DARI PROYEK SEBELUMNYA (LESSON LEARN)


Sebuahperusahaan yang bagusharusbisamenjelaskansecaratransparan target proyek yang
akandicapaidankeuntunganapa yang akandiberikankepadatimproyek.
Setiaptimproyekharusmemandangproyeksebagaibisnis yang menguntungkan,
harusbelajardarikegagalanproyeksebelumnya,
secaraterusmenerusmemonitorperkembanganteknologiduniaproyekdanselalumemberikanmasuka
n yang positifselamaproyekberjalan.

10.SUMBER DAYA PROYEK YANG TIDAK EFISIEN


Persiapansumberdaya yang
tidakkompetendalammenyelesaikanpekerjaanakanmenjadimasalahbesardibandingdengantidakme
mpunyaisumberdayasamasekali.Untukmendapatkansumberdaya yang bagus,
pastikanterlebihdahulusyarat - syaratsumberdaya yang
dibutuhkanproyek danberusahamendapatkansumberdayasetiapkomponensumberdaya yang
paling efisien.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai