Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mandiri - Babak 5

Mohon dikerjakan individu


Buatlah bagan patofisiologi pathway disertai narasi penyakit : Sertakan Referensi
Jawaban:

Patway Polio

virus poliomyelitis pusat pengaturan suhu

melalui mulut (berupa makan dan air) hipetermi

kerongkongan

menginfeksi saluran usus


(berkembang biak)

Menyerang System saraf pusat menyerang sel-sel saraf otot

Aliran darah
Saluran pernapasan
melemahkan otot
Sesak napas (pola nafas tidak efektif)
kelumpuhan

hambatan mobilitas fisik

ansietas (cemas

Virus hanya menyerang sel-sel dan daerah susunan syaraf tertentu. Tidak semua neuron yang
terkena mengalami kerusakan yang sama dan bila ringan sekali dapat terjadi penyembuhan
fungsi neuron dalam 3-4 minggu sesudah timbul gejala. Daerah yang biasanya terkena
poliomyelitis ialah :
1. Medula spinalis terutama kornu anterior.
2. Batang otak pada nucleus vestibularis dan inti-inti saraf cranial serta formasio retikularis
yang mengandung pusat vital.
3. Sereblum terutama inti-inti virmis.
4. Otak tengah “midbrain” terutama masa kelabu substansia nigra dan kadang-kadang
nucleus rubra.
5. Talamus dan hipotalamus.
6. Palidum dan
7. Korteks serebri, hanya daerah motorik.

Sumber: materi Babak 5

Tetanus
Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob, Clostridium
tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora ke
dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi). Penyakit ini merupakan 1 dari 4
penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari pengaruh
kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme). Tempat masuknya
kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan kerusakan jaringan
lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah, lecet yang dangkal dan
kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari tangan atau jari kaki yang
berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada pembedahan.

Pada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi


sel vegetatif. Selanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh
melalui peredarandarah dan sistem limpa. Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-
tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak. Gejala kronis yang ditimbulkan dari
toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiter sehingga terjadi
kontraksi otot yang tidak terkontrol. Akibat dari tetanus adalah rigid paralysis (kehilangan
kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol),
sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah.
Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernapasan dan rasio kematian sangatlah
tinggi.
Pathway Tetanus

Terpapar kuman Clostridium tetani

Eksotoksin

Pengangkutan toksin melewati saraf motorik

Ganglion Sumsum
Tulang Belakang Otak Saraf Otonom

Tonus otot  Menempel pada Cerebral Mengenai Saraf Simpatis


Gangliosides

Menjadi kaku Kekakuan dan kejang khas -Keringat berlebihan


pada tetanus -Hipertermi
-Hipotermi
-Aritmia
Hilangnya keseimbangan tonus otot
-Takikardi
otot

Kekakuan otot Hipoksia berat

 O2 di otak
Sistem Pencernaan Sistem Pernafasan
Kesadaran 

-Ggn. Eliminasi -Ketidakefektifan jalan -PK. Hipoksemia


-Ggn. Nutrisi (< dr. kebut) jalan nafas -Ggn. Perfusi Jaringan
-Gangguan Komunikasi -Ggn. Pertukaran Gas
Verbal -Kurangnya pengetahuan
Ortu
-Dx,Prognosa, Perawatan
Sumber :
Materi https: //id.wikipedia.org/wiki/Tetanus
https: //id.scribd.com/doc/28723397/Pathway-Tetanus
Katarak
Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan berhubungan dengan gangguan
penerimaan sensori/status organ indera. 2) Resiko tinggi cedera berhubungan dengan
kerusakan fungsi sensori penglihatan – kehilangan vitreus, pAndangan kabur, perdarahan
intraokuler. 3) Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, pengobatan berhubungan
dengan tidak mengenal sumber informasi, kurang terpajan/mengingat, keterbatasan kognitif. 4)
Ansietas berhubungan prosedur penatalaksanaan/tindakan pembedahan. 5) Defisit perawatan
diri yang berhubungan dengan gangguan penglihatan.

Glaukoma
Nyeri berhubungan dengan glaukoma akut
Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis
Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengingat, salah interpretasi informasi

Anda mungkin juga menyukai