Faktor Faktor Penggerak Motivasi PDF
Faktor Faktor Penggerak Motivasi PDF
para ahli:
itu, untuk diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar
9
10
nilai dan keyakinan bersama yang diambil dari pola kebiasaan dan
Namun, bila memasuki perusahaan apa saja, hal pertama yang anda
pelanggan.
memotivasi setiap individu yang ada didalamnya. Menurut Schein (2009:28), hal
yang dapat kita sadari bahwa budaya itu bersifat stabil dan sulit untuk berubah
(cara mereka berpikir, merasakan, dan meyakinkan dunia bahwa budaya dapat
mengungkapkan bahwa kita akan mulai menyadari bahwa tidak ada budaya yang
benar atau salah, tidak ada budaya yang lebih baik atau lebih buruk, kecuali dalam
hubungannya bagaimana cara suatu organisasi bertindak dan lingkungan apa yang
yang ideal agar tercipta suasana yang mendukung bagi upaya pencapaian tujuan
yang diharapkan.
Jika suatu organisasi menerapkan budaya kuat maka itu akan mendorong
(2003:527), budaya yang kuat dicirikan oleh nilai inti dari organisasi yang dianut
dengan kuat, diatur dengan baik, dan dirasakan bersama-sama secara luas.
inti dari organisasi yang dapat membantu terciptanya budaya yang kuat. Dimana
budaya suatu organisasi dapat dilihat dari sepuluh faktor utama, yaitu sebagai
berikut:
resiko
bawahan mereka.
Menjelaskan salah satu faktor dari dimensi diatas yaitu integrasi, Menurut
Schein (2009:27), budaya organisasi adalah pola asumsi bersama yang dipelajari
oleh suatu kelompok dalam memecahkan masalah melalui adaptasi eksternal dan
integrasi internal. Integrasi internal meliputi visi, misi, teknologi, dan struktur
kolektif dan tahu bagaimana bekerja sama secara efektif. Inilah budaya yang
didorong untuk bekerja dengan cara yang terstruktur dalam hal penyampaian
untuk itu dapat dikatakan bahwa dalam diri seseorang ada kekuatan
ahli:
kebutuhan-kebutuhan tersebut.
kebutuhan individual.
sampai motif psikologis yang lebih kompleks, yang hanya akan penting
Sumber: wikipedia.com
Gambar 2.3 Teori Hirarki Maslow
16
raga, dan harta benda milik. Jika dikaitkan dengan kerja maka
keluarga dan sanak saudara, rasa dihormati, status sosial, harga diri,
4) Self esteem (kebutuhan harga diri), yaitu keinginan untuk dipuji dan
antara lain:
organisasi.
lain.
membuat hubungan yang jelas antara apa yang perusahaan ingin karyawan
karyawan.
19
enrichment).
yang pada dasarnya negatif, disebut Teori X atau pada dasarnya manusia
itu positif, disebut Teori Y. Dan dalam tingkat dimana sifat manusia itu
oleh manajer.
tujuan-tujuan.
bertanggung jawab.
dengan Teori Y akan lebih efektif, karena ia bisa membawa lebih banyak
(opportunities).
karena dengan pengetahuan tentang indikasi ini akan dapat diketahui sebab
4) Kegelisahan dimana-mana
itu sendiri.
24
nilai yang ia yakini, tapi juga dari beban atau usaha yang diberikan
pekerjaannya daripada beberapa lainnya. Teori ini juga mencari landasan tentang
proses perasaan orang terhadap kepuasan kerja. Di antara teori kepuasan kerja
2) Value Theory
kepuasan seseorang.
Ada beberapa unsur yang paling penting dari kepuasan kerja yang
pekerjaan.
b) Jati diri tugas (task identity). Sejauh mana tugas merupakan suatu
bagian dari pekerjaan yang lebih besar dan yang dirasakan tidak
tidak puas.
kepuasan kerja.
27
2) Pay (Gaji)
Kepuasan kerja merupakan fungsi dari jumlah absolut dari gaji yang
kerja, dan bagaimana gaji diberikan. Yang penting ialah sejauh mana
gaji yang diterima dirasakan adil. Jika gaji di persepsikan sebagai adil
4) Supervisor (Atasan)
sepihak, yang bercorak fungsional. Kepuasan kerja yang ada pada para
menyenangkan.
respons yang berbeda dari satu sama lain bersama dengan dua dimensi:
mengundurkan diri.
kinerja karyawan adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh
karyawan.
ditentukan oleh kemampuan, keinginan dan lingkungan. Oleh karena itu agar
Kinerja yang dicapai karyawan merupakan suatu hal yang sangat penting
1) Faktor Individu
Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik,
a) Pengetahuan (Knowledge)
pada intelegensi dan daya pikir serta penguasaan ilmu yang luas
32
b) Keterampilan (Skill)
individu yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas
Menurut Mathis dan Jackson (2006:378), kinerja pada dasarnya adalah apa
yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang
perusahaan.
34
hasil.
Penilaian kinerja digunakan secara luas untuk mengelola upah dan gaji,
karyawan secara individual. Penilaian kinerja yang dilakukan dengan buruk akan
membawa hasil yang mengecewakan untuk semua pihak yang terkait. Tetapi
tanpa penilaian kinerja formal akan membatasi pilihan pemberi kerja yang
pertanyaan mengenai apakah pemberi kerja telah bertindak adil atau bagaimana
standar.
melakukan penilaian.
jalur = 2.078 dan p (0.000) ≤ α (0.05) artinya budaya organisasi secara positif dan
merupakan suatu konsep yang dapat dijadikan sarana untuk mengukur kesesuaian
36
dari tujuan organisasi, strategi dan organisasi tugas, serta dampak yang dihasilkan,
karena tanpa ukuran yang valid dan reliable dari aspek kritis budaya organisasi
maka pernyataan tentang dampak budaya pada kepuasan kerja karyawan akan
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mamik, Siti Surasri, dan Sunarti
dimana didapat kesimpulan bahwa hasil analisis regresi linier berganda maupun
uji hipotesis (uji F dan uji t) pada penelitian ini menunjukkan bahwa baik secara
regresi variabel motivasi kerja (X₂) adalah sebesar 0,351 artinya jika motivasi
kerja berubah 1 satuan, maka kepuasan kerja karyawan akan berubah sebesar
0,351 dengan asumsi variabel bebas yang lain tetap. Tanda koefisien regresi X₂
yang positif menandakan hubungan yang searah, artinya jika variabel motivasi
kerja meningkat ke arah yang lebih positif 1 tingkatan maka kepuasan kerja
karyawan pada industri kertas di Jawa Timur juga akan meningkat sebesar 0,351.
37
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sartika, Swasto, dan Susilo (2008),
yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
analisis statistik inferensial memakai analisis jalur dan anlisis regresi linear
berganda yang distandarisasi hipotesis kedua yang menyatakan ada pengaruh yang
variabel budaya terhadap variabel kinerja karyawan senilai 0,324. Budaya yang
telah ada pada organisasi pemerintah dapat dikatakan sudah baik, tetapi hal
pegawai, hal ini dapat ditunjukkan melalui hasil pengujian nilai t hitung = 4,138 >
t tabel = 2.000, dan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,025. Artinya Ho ditolak.
38
kepuasan kerja dengan kinerja pegawai adalah -0,198 dengan nilai probabilitas
sebesar 0,248. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pengaruh tersebut tidak
pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai”. Artinya kepuasan kerja tidak
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Jambi”, pada jurnal Manajemen Bisnis dan
hitung sebesar 25,647 dan F tabel sebesar 2,8663 dengan tingkat kepercayaan
95%. Jadi F hitung lebih besar dari F tabel yang artinya bahwa secara bersama-
sama variabel bebas yang terdiri dari variabel budaya organisasi, kepuasan kerja,
39
kinerja karyawan begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian dapat diketahui nilai
2.7 Hipotesis
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-
Berdasarkan dari permasalahan yang diajukan dan tujuan penelitian serta tinjauan
pustaka, maka kesimpulan sementara yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
• Untuk T – 1
1. Hipotesis 1
2. Hipotesis 2
3. Hipotesis 3
• Untuk T – 2
4. Hipotesis 4
5. Hipotesis 5
6. Hipotesis 6
7. Hipotesis 7