2, 2013 : 9 - 14
Kata kunci : Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di lebih dari 100 negara.
malaria, Prevalensi penyakit ini di dunia diperkirakan 300-500 juta kasus klinis setiap
gejala klinis,
Sulawesi Tenggara tahun. Gejala/manifestasi klinis malaria beragam. Banyak faktor yang dapat
mempengaruhi beratnya manifestasi klinis tersebut, faktor-faktor tersebut adalah
agen, host (penjamu) dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gejala klinis yang paling banyak muncul pada penderita malaria di Kabupaten
Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik
dengan pendekatan Cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh penduduk
yang tinggal di Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara. Pemeriksaan yang
dilakukan meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan sediaan darah.
Jumlah penderita malaria P. falciparum sebanyak 9 pasien. Sebagian besar pasien
adalah laki-laki (89%), dan 78% pasien berada pada golongan usia produktif (16 -
45 tahun). Gejala klinis yang ditemukan pada penderita malaria falciparum tanpa
komplikasi berupa sakit kepala, pucat, nyeri otot, menggigil, dan pusing. Pucat dan
menggigil merupakan gejala klinis yang paling banyak ditemukan pada penderita.
9
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 7 No. 2, 2013 : 9 - 14
10
Pemeriksaan Klinis dan Parasitologis ....... (Phetisya Pamela Frederika Sumolang ,et al)
lalu siap diperiksa dengan mikroskop dan eksklusi sebanyak 9 pasien, adapun
menggunakan perbesaran 1000x untuk karakteristik penderita malaria dapat dilihat
melihat ada tidaknya parasit dan melakukan pada Tabel 1.
penghitungan kepadatan parasit.5
Pada tabel penderita malaria paling
banyak yaitu laki-laki sebesar 89% sedangkan
HASIL perempuan sebesar 11%, dan pada umumnya
penderita malaria berusia produktif sebesar
Karakteristik Subyek Penelitian
78% dan anak-anak 22%.
Jumlah penderita malaria Plasmodium
falciparum yang sesuai dengan kriteria inklusi
Jumlah Penderita
Karakteristik
(%)
Jenis Kelamin
- Laki – laki 8 (89)
- Perempuan 1 (11)
Umur
- Anak - anak (5 - 15 thn) 2 (22)
- Usia produktif (16 - 45 thn) 7 (78)
Gejala Klinis Malaria dan Pemeriksaan sebagian mengalami lebih dari satu gejala
Parasitologis klinis. Adapun gambaran skematis gejala
Gejala klinis penderita malaria pada klinis awal penderita malaria falciparum
penelitian ini yaitu menggigil, nyeri otot, sakit tanpa komplikasi:
kepala, pusing dan pucat. Penderita malaria
11
Jurnal Vektor Penyakit, Vol.7 No. 2, 2013 : 9 - 14
Data hasil pemeriksaan parasitologis penderita sebelum diterapi dapat dilihat pada Tabel 2.
Pada tabel diatas hasil pemeriksaan dilaporkan Santoso di kabupaten OKU bahwa
parasitologis didapatkan stadium parasit gejala klinis penderita malaria tanpa
tropozoit dan gametosit. Kepadatan parasit komplikasi yang banyak adalah demam,
8
bervariasi, kepadatan parasit yang tertinggi menggigil, anoreksia dan nyeri otot. Beberapa
dan terendah memiliki gejala klinis yang sama penelitian juga melaporkan bahwa gejala
yaitu pusing. klinis pada penderita malaria adalah demam,
9, 10
pusing, dan gangguan pencernaan.
PEMBAHASAN Variasi gejala klinis ini juga ditemukan
pada berbagai penelitian yang dilakukan di
Jumlah sampel penderita malaria berbagai tempat. Penelitian yang dilakukan di
falciparum pada penelitian ini sangat kurang Manado ditemukan gejala klinis pada
dari sampel yang diharapkan. Hal ini dapat penderita malaria adalah demam, menggigil,
disebabkan oleh penurunan angka kasus mual dan muntah serta nyeri kepala.
11
malaria di tiga lokasi penelitian. Penemuan Sementara itu, penelitian yang dilakukan di
pasien dalam penelitian ini hanya melalui Kec. Loano Kab. Purworejo Prov. Jawa Tengah
Active Case Detection (ACD). melaporkan bahwa gejala klinis pada
Penderita pada umumya adalah laki-laki penderita malaria adalah demam, sakit
usia produktif yang merupakan kelompok kepala, nafsu makan berkurang, kedinginan
12
beresiko untuk terinfeksi malaria yang dan nyeri sendi. Penelitian lain yang
disebabkan karena pekerjaannya. Hal ini dilakukan di Pakistan juga menemukan bahwa
didukung pula oleh Maude dan kawan-kawan gejala klinis pada penderita malaria adalah
13
yang menemukan bahwa kasus malaria demam, sakit kepala, pusing, dan muntah.
banyak terjadi pada usia lebih dari 15 tahun Penelitian yang dilakukan di Kabupaten Sikka,
yang disebabkan oleh pekerjaan yang NTT ditemukan gejala klinis malaria pada
6
beresiko tinggi terhadap malaria . anak yaitu demam, mengggigil, mual, muntah,
14
Pada penelitian ini, gejala klinis yang nyeri kepala, nyeri perut, diare, dan pucat.
ditemukan pada pasien penderita malaria Pada penelitian ini semua penderita
adalah sakit kepala, pusing, pucat, menggigil, tanpa gejala klinis demam. Terdapat tiga
dan nyeri otot. Gejala klinis yang paling kemungkinan yang menyebabkan penderita
banyak ditemukan adalah pucat dan malaria tanpa gejala klinis demam yaitu (1)
menggigil. Hasil ini berbeda dengan laporan kemampuan respon imun dalam mengontrol
penelitian sebelumnya yang menemukan kepadatan parasit di bawah tingkat pyrogenic
gejala klinis yang dominan yaitu demam, sakit (penyebab demam), (2) rendahnya kepadatan
ke p a l a , m e n g g i g i l , 7 s e d a n gka n ya n g parasit dan rendahnya jumlah mitosis, (3)
12
Pemeriksaan Klinis dan Parasitologis ....... (Phetisya Pamela Frederika Sumolang ,et al)
15
pertumbuhan kinetik dari parasit. Secara tertentu pada gen parasit untuk beradaptasi
klinik, gejala malaria terdiri dari atas terhadap obat tertentu dan berdampak
beberapa serangan demam dengan interval kepada manifestasi klinis penyakit, berupa
tertentu (parokisme), yang diselingi oleh hilangnya gejala klinis yang disertai atau
22
suatu periode (periode laten) yaitu penderita tanpa disertai hilangnya parasit.
16
bebas sama sekali dari demam.
Patogenesis dari penyakit malaria sangat KESIMPULAN
kompleks, dan pada umumnya melibatkan
faktor parasit, faktor pejamu, faktor sosial, Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
dan faktor lingkungan. Faktor-faktor saling gejala klinis yang ditemukan pada penderita
terkait satu dengan yang lainnya, yang malaria falciparum tanpa komplikasi berupa
ke m u d i a n m e n e n t u k a n va r i a s i d a r i sakit kepala, pucat, nyeri otot, menggigil,
manifestasi gejala klinis. Faktor parasit dan pusing. Pucat dan menggigil merupakan gejala
pejamu yang mempengaruhi variasi gejala klinis yang paling banyak ditemukan pada
klinis malaria antara lain yaitu strain penderita.
Plasmodium, imunitas tubuh, dan jumlah
parasit yang menginfeksi. 17 SARAN
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Perlu pengenalan gejala klinis yang khas
P r y b ly s k i d a n k awa n - k awa n b a hwa di daerah endemis guna penanganan penyakit
kepadatan parasit juga berhubungan dengan malaria secara cepat, tepat dan rasional.
gejala klinis seperti sakit kepala, menggigil, Pengenalan gejala klinis juga penting untuk
18
demam dan splenomegali. Hasil yang mengetahui cara yang tepat dalam pemberian
berbeda dilaporkan oleh Avrina R dan kawan- pengobatan. Tenaga kesehatan di daerah
kawan dimana tidak ada hubungan yang endemis diharapkan dapat mengenal gejala
bermakna antara gejala klinis dengan dan tanda klinis yang khas di daerahnya,
3
kepadatan parasit. Sementara itu, penelitian sebagai langkah awal diagnostik malaria klinis
yang dilakukan White dan kawan-kawan sebelum dikonfirmasikan pada pemeriksaan
menyatakan bahwa di daerah endemis apusan darah (mikroskopis).
malaria dengan tingkat kepadatan parasit
10.000/ µl darah tidak menimbulkan gejala
klinis.15 Penelitian lainnya juga melaporkan UCAPAN TERIMA KASIH
bahwa pada anak-anak yang menderita Pada kesempatan ini penulis
malaria banyak yang tidak mengalami gejala menyampaikan ucapan terima kasih kepada
klinis. 1 9 Penelitian sebelumnya juga Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
melaporkan bahwa pada penderita malaria Tenggara yang telah memberikan ijin untuk
vivax tidak selalu menimbulkan gejala klinis, melakukan penelitian ini di wilayah Provinsi
hal ini terjadi karena meningkatnya imunitas Tenggara. Ucapan terimakasih penulis
tubuh penderita terutama di daerah sampaikan pula pada Kepala Dinas Kesehatan
20
endemisitas tinggi. Hasil penelitian yang Kabupaten Buton, Kabupaten Bombana, dan
dilakukan oleh Becerra et al. Di Brazil dan Kota Bau-Bau yang telah memberikan ijin dan
Papua New Guinea melaporkan adanya fasilitas selama penelitian ini, Ucapan terima
respon imun yang diperoleh secara alami kasih penulis sampaikan pula pada Kepala
terhadap PvMSP1 pada pasien dari daerah Balai Litbang P2B2 Donggala yang telah
endemik yang berbeda. Di Brazil, PvMSP1 memberikan arahan dan masukan dalam
dikenali oleh IgG3 sedangkan di Papua New penelitian ini. Ucapan terimakasih ini juga
Guinea, PvMSP1 dikenali oleh IgG1.21 penulis sampaikan kepada Kepala Puskesmas
Tingkat endemisitas suatu daerah Lasalimu Selatan, Poleang Selatan, Bungi dan
merupakan salah satu faktor yang juga dapat Sioumpu Barat yang telah membantu
menimbulkan resistensi terhadap obat dilapangan dalam pelaksanaan penelitian ini.
malaria, ini disebabkan kemampuan suatu alel
13
Jurnal Vektor Penyakit, Vol. 7 No. 2, 2013 : 9 - 14
14