Anda di halaman 1dari 2

Sejak kebijakan pemerintah memberi kemudahan dalam pembayaran pajak, maka

jumlah wajib pajak semakin meningkat dan penerimaan negara dari sektor pajak turut
terdongkrak. Nampak jelas, bahwa sebenarnya begitu tinggi kemauan masyarakat untuk
membayar pajak. Hal ini dikarenakan proses pendaftaran dan penyampaian pajak yang
dipermudah, serta pemanfaatannya yang semakin jelas. Pada masa lalu, masyarakat hanya
tahu membayar pajak, tapi tidak mengetahui kemana aliran dana tersebut, tampak ditutup-
tutupi sehingga cenderung tidak transparan dalam penggunaannya dan dalam pembayarannya
pun sering mengalami kendala di karenakan ketidak pahaman masyarakat tentang apa dan
bagaimana pendaftaran serta pembayaran pajak.
Menyikapi perkembangan kewajiban pajak, ada beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian pemerintah agar kesadaran membayar pajak dapat menjadi lebih tinggi lagi yaitu
perlu sosialisasi secara detail kepada seluruh masyarakat, perlakuan yang sama terhadap
semua badan yang melakukan usaha, menyediakan software gratis dalam bidang pembukuan
dan diperlukan realisasi yang lebih nyata. Dalam ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, memperlihatkan besarnya peran serta rakyat dalam mewujudkan pengelolaan
keuangan negara yang efektif, efisien, profesional, transparan dan akuntabel. Rakyat tidak
hanya berperan sebagai pembayar pajak atau pemberi amanat, namun dapat terlibat dalam
seluruh tahapan pengelolaan keuangan negara mulai dari perencanaan sampai kepada
pertanggungjawaban.

Keterlibatan rakyat dalam tahapan pengelolaan keuangan negara harus dimaknai


sebagai keikutsertaan masyarakat dalam mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih
sertab bebas dari korupsi dan kolusi. Walaupun rakyat memiliki kesempatan yang besar
dalam mengawasi dan mengevaluasi kinerja pemerintah, rakyat harus memberikan
kepercayaan yang penuh terhadap pemerintah untuk mengelola keuangan negara. Masyarakat
harus terlibat aktif dalam seluruh tahapan tersebut sesuai dengan mekanisme dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, sehingga kesinergisan hubungan antara rakyat dengan
pemerintah dapat tetap terjaga dalam mewujudkan negara yang aman, sejahtera dan
berwibawa. Masyarakat dimungkinkan untuk ikut terlibat dalam penetapan peraturan
pemerintah dan pemerintah daerah. Dalam setiap proses pembuatan kebijakan publik, harus
senantiasa didahului dengan public hearing. Dalam hal ini, rakyat diberikan kesempatan
untuk memberikan pendapatnya terhadap rancangan suatu kebijakan maupun dampak dari
pemberlakuan kebijakan tersebut.
Berkaitan dengan keterlibatan rakyat dalam pembangunan, Undang-undang telah
menjamin hak masyarakat untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik,
mengawasi program pemerintah, dan terlibat dalam proses pengambilan keputusan publik.
Keterlibatan rakyat sangat diperlukan untuk mengakomodasikan kepentingan mereka dalam
proses penyusunan rencana pembangunan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa rakyat
baik secara individu maupun kelompok adalah pihak yang berkepentingan dengan kegiatan
dan hasil pembangunan, baik sebagai penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun
penanggung resiko. Adanya keterlibatan masyarakat dalam pembangunan nasional berarti
rakyat bukan hanya sekedar pemberi amanat, tetapi juga harus terlibat aktif dalam setiap
proses pembangunan nasional, termasuk dalam pengelolaan keuangan negara, mulai dari
tahap perencanaan sampai kepada pengawasan.

Pada tahap evaluasi pelaksanaan rencana juga demikian, harus dilakukan secara
sistematis dengan mengumpulkan dan menganalisis data dan inforrnasi untuk menilai
pencapaian sasaran, tujuan dan kinerja pembangunan. Evaluasi dilaksanakan dengan
berdasarkan indikator dan sasaran kinerja yang tercantum dalam dokumen rencana
pembangunan, mencakup input, output, outcome, benefit, dan impact. Pada saat
mengumpulkan data dan informasi dalam melakukan evaluasi itulah peran rakyat diperlukan,
terutama untuk menyampaikan data dan informasi yang sebenarnya terjadi dan dirasakan oleh
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai