Anda di halaman 1dari 3

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DIVERSIFIKASI OLAHAN AIR NIRA

MELALUI PROGRAM KEKAIT DAYE SEJUTA HARAPAN (KESAN)

Adi Septiawan, Rangga Alif Fresta, Sindi Nopita Agustina, Zamzami, Alan Maulan Karisma.
Universitas Mataram

Gempa bumi berkekuatan 7 Skala Richter (SR) melanda Lombok Utara, Nusa Tenggara
Barat (NTB) pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.46 WIB. Sehingga Lombok, daerah yang pada
mulanya begitu aman, tentram, dan dinamis, dalam sekejap seakan tidak lagi tersisa. Seluruh lini
dan sektor kehidupan macet dan mengalami kelumpuhan total, mulai dari sektor pendidikan,
sosial, agama, maupun budaya. Hanya saja diantara berbagai sektor yang ada jika ditelisik, maka
kehidupan ekonomi merupakan sektor terparah yang menerima imbas dari terjadi gempa yang ada.
Kenyataan tersebut seakan tak akan terbantahkan dengan berhentinya seluruh kegiatan ekonomi
masyarakat Lombok khususnya masyarakat Desa Kekait Daye mulai dari kegiatan produksi,
distribusi dan kegiataan lainnya. Kerugian ekonomi yang secara langsung teramati adalah kerugian
rusak dan hancurnya perumahan dan sektor usaha tidak hanya berakibat pada kerugian output yang
tidak bisa dihasilkan, tetapi juga munculnya kemiskinan sebagai akibat dari penyesuaian kondisi
struktural masyarakat yang berubah.(Jakanandar, 2018).

Gambar 1.1 Kondisi Alam Sebelum dan Pasca Gempa Kekait Daye

Berdasarkan wawancara penuliis 85 % terdampak gempa dengan dominasi merupakan


rusak berat. Padahal Dusun Kekait Daye menyimpan potensi unggulan Nusa Tenggara Barat yaitu
produk olahan air nira. Desa Kekait dijadikan sebagai desa agroindustri dan agrowisata. Sebanyak
95% masyarakatnya juga mengantungkan hidupnya sebagai petani aren. Komoditas gula aren
sebenarnya sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia dan bahkan sangat prospektif sebagai
komoditas ekspor. Gula aren yang berasal dari Indonesia dapat diterima oleh pasar ekspor karena
aromanya yang khas dan memiliki kandungan sukrosa yang lebih tinggi. Kekhasan gula aren
dibandingkan dengan gula lainnya karena mengandung kadar sukrosa lebih tinggi (84%),
dibanding gula tebu (20%) dan gula bit (17%) (Burhanuddin, 2005). Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Evalia dkk. (2014) dilaporkan bahwa bahwa pengolahan aren menjadi produk gula
semut memberikan nilai tambah yang cukup tinggi, yaitu sebesar 51,01%.
Sebagai penghasil aren, posisi daya saing dari Desa Kekait, masih lemah dan
perkembangan agroindustri aren masih sulit berkembang. Hal tersebut, masih terhambat oleh
berbagai tantangan dan permasalahan seperti rendahnya mutu produk. Gula aren mudah
mengalami kerusakan apabila tidak disimpan dan dikemas dengan baik. Kenaikan kadar air pada
gula aren menyebabkan gula menjadi lembek dan ditumbuhi jamur sehingga menurunkan kualitas
serta tidak aman untuk dikonsumsi (Kurniawan dkk., 2018). Selama ini pengemasan produk hanya
menggunakan botol bekas untuk minuman tuak manis, dan daun pisang atau daun kelapa untuk
gula aren. Dilain sisi, permasalahan tersebut juga diperparah dengan kurangnya informasi
mengenai produk olahan air nira lainnya, masyarakat Kekait Daye hanya berfokus dan mengetahui
produk gula aren dan turunannya seperti gula briket dan gula semut.
Belum adanya inovasi terbaru menjadikan produk-produk ungulan bernilai ekonomis
rendah. Penjualan produkpun hanya dilakukan melalui offline di sekitar wilayah Kekait Daye dan
pasar Gunung Sari. Padahal saat ini kita memasuki era perkembangan tekno-logi. Tentu hal ini
berimbas pada dunia pemasaran. Tren pemasaran di dunia beralih dari yang semula konvensional
(offline) menjadi digital (online). Strategi digital marketing ini lebih prospektif karena
memungkinkan para calon pelanggan potensial untuk memperoleh segala macam informasi
mengenai produk dan bertransaksi melalui internet. Salah satu perusahaan yang telah
membuktikan keefektifan digital marketing adalah Acer Indonesia. Helmy Anam, General
Manager Komunikasi dan Pemasaran Acer Indonesia, menyatakan bahwa terjadi kenaikan yang
luar biasa di Facebook dan blogger engagement Acer Indonesia mencapai lebih dari 130% yang
menempatkan Acer Indonesia pada posisi pertama dilihat dari “share of voice”(Rahayu, 2012). Ia
juga menambahkan bahwa digital marketing merupakan cara komunikasi dua arah yang tidak
hanya dapat menimbulkan awareness, namun dapat pula meningkatkan engagement masyarakat
terhadap merek Acer.
Pemberdayaan masyarakat Kekait Daye harus dan perlu dilakukan, melihat kondisi
ekonomi dan banyaknya pengangguran Kekait Daye dikarenakan dampak bencana gempa yang
menimpa. Potensi komoditas air nira harus menopang perekonomian daerah. Pemberdayaan
melalui program berupa kegaiatan pelatihan mengenai teknik perawatan dan pelestarian pohon
nira, pengolahan air nira menjadi berbagai olahan ekonomis, dan pelatihan mengenai konsep usaha
hasil pengolahan air nira, yang bisa menjadi solusi tepat dalam rangka meningkatkan kualitas
perekonomian masyarakat pasca gempa. Oleh karena itu, KESAN (Kekait Daye Sejuta
Harapan) diharapkan mampu menjadi strategi nyata dalam membantu merevitalisasi
perekonomian masyarakat dengan pemanfaatan potensi lokal (air nira) yang ada akibat dampak
pasca gempa.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui program
pemberdayaan masyarakat kekait daye sejuta harapan penulis memberikan pelatihan dengan
memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang ada di Desa Kekait Daye. Sehingga diharapkan
dengan adanya penelitian ini dapat menjadi refrensi dan memberikan sumbangsih pemikiran
terkait produk diversifikasi olahan nira baik dalam pengemasan, olahan, ataupun pemasaran.
Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat sebagai referensi bagi pemerintah Kabupaten Lombok
Barat dalam menetapkan kebijakan dan strategi pengembangan industri kecil yang sudah
terbentuk, khususnya agroindustri gual aren dan referensi bagi investor yang tertarik dalam
pengembangan industri gula aren.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin. 2005. Prospek Pengembangan Usaha Koperasi dalam Produksi Gula Aren. Jakarta.
Evalia, Nur A. 2015. Strategi Pengembangan Agroindustri Gula Semut Aren. Jurnal
Manajemen & Agribisnis, Vol. 12 (1) : 57 – 67
Evalia, Nur A., Syahyana, R., Nofialdi. 2014. Strategi Penguatan Agroindustri dan Nilai Tambah
Aren di Kecamatan Lareh Sago Halaban. di Dalam: Seminar Nasional Pertanian. Fakultas
Pertanian. Universitas Andalas di Padang
Kurniawan, H., Bintoro, N., Karyadi, Joko N. W. 2018. Pendugaan Umur Simpan Gula Semut
dalam Kemasan dengan Pendekatan Arrhenius. Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan
Biosistem. Vol. 6 (1): 93-99
Jakanandar, Iwan Eko . 2018. ISSN 2656-1220 Vol. 1, No. 2. Dampak Gempa Bumi Lombok
Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Desa Kekait Kecamatan Gunung Sari
Kabupaten Lombok Barat. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Islamiyah NTB: NTB
Rahayu, E. M. (2012, March 19). http://swa.co.id/swa/trends/marketing/. Retrieved May, 20 2019,
from http://swa.co.id/: http://swa.co.id/swa/trends/marketing/digital-marketing-cara-
komunikasi-dua-arah-acer

Anda mungkin juga menyukai