Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-undang no.20 tahun 2003 tujuan pendidikan nasional

adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan

bangsa. Pendidikan yang berkualitas diharapkan dapat menghasilkan lulusan

yang mampu berfikir kritis. Pendidikan dijenjang SD, SLTP, SMA, maupun

perguruan tinngi dapat menenetukan keberhasilan pembangunan, karena

melalui pendidikan dapat menghasilkan lulusan yang kompetitif. Pendidikan

pada dasarnya merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu

pengetahuan sesuai dengan tuntutan dunia kerja global.

Saat ini, banyak ditemukan masalah-masalah pendidikan terutama di

bidang pendidikan biologi (Djamarah, 2010) menyatakan bahwa, pada

kenyataannya cukup banyak siswa yang tidak menyukai pembelajaran biologi.

Mereka berpendapat pembelajaran biologi merupakan mata pelajaran yang

sukar dan sulit untuk di ingat (hafal) hal itu tentu merugikan, karena akan

berdampak pada rendahnya penguasaan materi pelajaran, siswa yang tidak

dapat mengikuti pelajaran dengan lancar, prestasi belajar yang rendah,

meskipun telah diusahakan untuk belajar dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut

tentunya akan menyebabkan kurangnya pengetahuan siswa

Pembelajaran yang demikian kurang mengembangkan pengetahuan

siswa, untuk mengetahui pemahaman konsep sangat penting dalam

1
2

pembelajaran biologi karena materi yang terkandung dalam biologi menuntut

siswa untuk dapat meningkatkan pengetahuan yang ditemui dalam kehidupan.

Pembelajaran biologi saat ini hanya menuntut siswa dengan hafalan, tanpa

memberi kesempatan siswa untuk memahami konsep dalam materi pelajaran.

Anderson & Kratwohl (2015) menjelaskan siswa memahami ketika mereka

menghubungkan pengetahuan “baru” dan pengetahuan lama mereka. Lebih

tepatnya pengetahuan yang baru masuk dipadukan dengan skema-skema dan

kerangka-kerangka kognitif yang telah ada. Lantaran konsep-konsep di otak

seumpama blok-blok yang didalamnya berisi skema-skema dan kerangka-

kerangka kognitif, pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk memahami.

Penerapan strategi pembelajaran yang tepat diharapkan mampu melatih

siswa cara-cara memperoleh informasi baru, menyeleksinya dan kemudian

mengolahnya, sehingga siswa dapat pemahaman konsep dan mampu

mengembangkan kinerja otak di dalam dirinya, agar siswa dapat memahami

konsep dengan baik seorang guru harus memiliki startegi pembelajaran dalam

menyampaikan materi pembelajaran.

Oleh karena itu perlu pembaharuan yang dilakukan oleh guru dalam

melaksanakan pembelajaran yang mampu meningkatkan pengetahuan konsep

siswa dengan menerapkan stategi pembelajaran yang mampu menumbuhkan

motivasi dan minat belajar siswa untuk berperan aktif dalam proses

pembelajaran. Guru juga harus mampu memilih atau menerapkan strategi

pembelajaran yang sesuai, selain itu guru juga perlu membantu siswa untuk

menghubungkan konsep biologi yang satu dengan lainnya. Taharu (2018)


3

menyatakan bahwa aktivitas menulis istilah dan menghubungkan konsep dapat

membantu untuk meningkatkan pengetahuan kognitif siswa dalam pelajaran

biologi. Upaya membuat konektivitas antar konsep, salah satu strategi yang

dapat digunakan adalah strategi Mind mapping.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi SMA Nrgeri 1

Tongkuno bahwa.

“Guru belum pernah menerapkan strategi mind mapping dalam

pembelajaran biologi. Beliau juga mengatakan bahwa siswa ketika proses

pembelajaran maupun tanya jawab siswa kurang aktif dan tidak berani

mengeluarkan pendapat. Begitupun saat ketika kegiatan proses diskusi siswa

asik mengobrol dengan sisewa lain sehinnga pembelajaran kurang kondusif.

Kegiatan proses mengajar pun hanya menggunakan media buku dan papan

tulis, siswa juga mengalami kesulitan saat memahami pelajaran”.

Sedangkan hasil observasi dari kelas XI di SMA Negeri 1 Tongkuno

mengungkapkan bahwa.

“Banyak siswa yang merasa bosan saat pembelajaran berlangsung,

siswa hanya mencatat ketika guru menjelaskan sebuah materi dan banyak siswa

yang tidak mempeerhatikan guru saat menjelaskan, karena siswa banyak yang

mengantuk atau hanya bercerita dengan teman sebangkunya. Siswa juga

kurang bersemangat saat mengikuti pelajaran”

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi tersebut, dapat di peroleh

informasih bahwa pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak ditunjang

dengan sumber yang relavan, karena guru masih menngunakan media buku dan
4

papan tulis, siswa pun kesulitan dalam memahami pelajaran. Guru belum

menerapkan strategi mengajar yang tepat, sehinnga dalam pembelajaran

berlangsung banyak siswa yang merasa bosan dan tidak bersemangat dalam

mengikuti pembelajaran.

Penggunaan strategi mind mapping pun perlu untuk memberikan

pemahaman yang lebih mudah terhadap suatu pembelajaran sehinnga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Heriadi (2015) Mind map dapat

meningkatkan kualitas belajar siswa sehingga hasil belajar juga dapat

meningkat. Strategi pembelajaran mind mapping dapat mendorong

kemampuan siswa untuk membuat hubungan, mengkategorikan,

menyamaratakan, dan mengidentifikasikan gambaran lebih luas lagi terkait

dengan konsep materi yang dipelajari. Tentunya strategi ini tidak

membosankan karena pembuatan mind mapping menggunakan gambar-gambar

dan warna sebagai penguat penjelasan yang ada. Dalam penelitian (Puspita L.,

Yetri., Novianti R., 20017) mengatakan bahwa cara meringkas materi

menggunakan dengan tepat, dapat memudahkan siswa dalam berkosentrasi

dan memudahkan memahami, menghafal dan tidak membosankan.

Strategi pembelajaran mind mapping merupakan strategi pembelajaran

dengan teknik pemetaan pikiran. Pemetaan merupakan teknik penyusunan yang

meningkatkan kesadaran siswa pada struktur teks, mengidentifikasi ide-ide

penting dalam mengkhususkan hubungan dalam teks (Schunk, 2012). Dengan

strategi ini, otak akan terbiasa untuk berpikir hal-hal yang terkelompokkan dan

terprogram dengan baik sehingga peserta didik menjadi lebih kreatif, dan
5

inovatif. Strategi pembelajaran ini tentunya banyak membantu dalam

memahami materi pengetahuan biologi secara konseptual. Teori Belajar

Kontruktivisme Piaget dan Vygotsky (Baharuddin, 2008) menyatakan bahwa

“Pembelajaran menekankan pada pentingnya lingkungan sosial dalam belajar dengan

menyatakan bahwa integrasi kemampuan dalam belajar kelompok akan dapat

meningkatkan pengubahan secara konseptual”. Dalam penelitian Permatasari

(2018) mengatakan bahawa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara

metode mind mapping dengan pemahaman konsep.

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, maka peneliti

bermaksud untuk menerapkan strategi pembelajaran mind mapping pada

siswa kelas XI SMA Negeri 1 Tongkuno guna meningkatkan pengetahuan

konseptual siswas dalam pembelajaran biologi, yang akan dilihat dari hasil

belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah strategi mind mapping dapat meningkatkan pengetahuan konseptual

siswa?

2. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa melalui strategi mind mapping?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan konseptual siswa melalui

strategi nind mapping

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa melalui strategi mind mapping

D. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi peneliti, guru, siswa, dan sekolah tempat peneliti yaitu:
6

1. Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan penulis tentang strategi mind mapping.

2. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

konseptual siswa dengan menggunakan strategi mind mapping

3. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar

biologi dengan menggunakan strategi mind mapping

4. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk

meningkatkan mutu belajar di sekolah tersebut melalui peningkatan

profesionalisme guru.

Anda mungkin juga menyukai