Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

IMPLEMENTASI SISTEM PEMBINAAN MULTILATERAL DI PERGURUAN


PENCAK SILAT SE-KOTA MAGELANG PROVINSI
JAWA TENGAH TAHUN 2016

E-Journal

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan


Universitas Negeri Yogyakarta
untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Mahardika Wahyu Ramadhan Putra


NIM. 12604221033

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI


PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017

1
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

2
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

IMPLEMENTASI SISTEM PEMBINAAN MULTILATERAl


DI PERGURUAN PENCAK SILAT SE-KOTA MAGELANG PROVINSI
JAWA TENGAH TAHUN 2016

IMPLEMENTATION OF MULTILATERAL DEVELOPMENT SYSTEM IN


PENCAK SILAT SCHOOLS OF MAGELANG CITY CENTRAL JAVA PROVINCE
IN 2016
Oleh: Mahardika Wahyu Ramadhan Putra, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan
Jasmani, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta, mahar.ayik@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perguruan pencak silat yang belum
mengimplementasi pembinaan multilateral dengan baik dengan penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui implementasi sistem pembinaan multilateral di 5 perguruan pencak silat se Kota
Magelang. Penelitian merupakan penelitian deskriptif Ditinjau dari pendekatan analisanya, penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengkaji prespektif partisipan dengan strategi – strategi
yang bersifat interaktif dan fleksibel. Subyek penelitian adalah pelatih di 5 perguruan pencak silat atau
pembina kegiatan ektrakulikuler di sekolah. Pengumpulan data menggunakan intrumen triangulasi
data, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembinaan
belum sesuai dengan pembinaan multilateral akan tetapi di setiap perguruan sudah sesuai dengan
umur dan karateristik anak yakni pembinaan yang dilakukan pada usia 6-15 tahun. Pembinaan sudah
sesuai dengan aspek biomotorik yang disesuai dengan aspek gerak dasar motorik anak, pada gerak
non lokomotor, lokomotor dan manipulatif, akan tetapi masih ada beberapa perguruan yang belum
melaksanakan pembinaan multilateral karena berbagai hal.

Kata kunci: Pembinaan Multilateral, Perguruan Pencak Silat


Abstract
This research is motivated by Pencak Silat schools that have not implemented the multilateral
development well, so that the research aims to determine the implementation of the multilateral
development system in 5 Pencak Silat schools in Magelang City. The research was descriptive
research, seen from its analysis approach; the research used qualitative approach to assess the
perspectives of the participants with the strategies that were interactive and flexible. The subjects
were 5 Pencak Silat schools or the coaches of the extracurricular activities in school. The data
collection technique employed instruments such as data triangulation, interview, observation, and
documentation. The results of the research show that the development is not in accordance with the
multilateral development but in every school is in accordance with the age and characteristics of the
children in which the development is done for 6-15 years old. The development already corresponds
with the biomotoric aspects adapted to the children motor basic motion aspects, to the non-locomotor
motion, locomotor and manipulative motions, however, there are still some schools that have not
implemented the multilateral development due to various factors.

Keywords: Multilateral Development, Pencak Silat School

3
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

PENDAHULUAN meraih prestasi tinggi, baik di tingkat


Paradigma perguruan pencak daerah, nasional, maupun ditingkat
silat masih banyak pembinaan yang belum Internasional.
terimplementasi dengan baik, dari Pengembangan multilateral
pembinaan anak usia dini menuju usia sering ditemukan dipembelajaran
emas yang berdampak dengan sulitnya Pendidikan Jasmani Olahraga dan
meraih prestasi dengan pembinaan yang Kesehatan di sekolah, akan tetapi di
belum jelas. Meskipun di perguruan dalam latihan atau kegiatan ektrakulikuler
Pencak silat mengajarkan teknik dasar cabang olahraga pencak silat masih jarang
pencak silat, namun dalam materi yang dijumpai, kebanyakan pembinaan
dilatih belum terbina atau terkelola dilakukan langsung kepada materi pencak
dengan baik karena berbagai hal. silat. Salah satu alasan pelatih
memberikan latihan spesialisasi olahraga
Memajukan prestasi olahraga
pencak silat bahwa pada usia dini sudah
nasional, Pembinaan olahraga merupakan
menekuni dan dikhusukan pada satu
faktor yang sangat penting untuk
cabang olahraga saja, maka dalam prestasi
kesinambungan dalam regenerasi atlet
olahraga akan lebih matang diusia emas,
dalam cabang tersebut. Di dalam Komite
akan tetapi pembinaan yang masih salah
Olahraga Nasional Olahraga (2000 : 12)
yang akan berakibat terbatasnya
Gerakan Nasional Garuda Emas dengan
kemempuan gerak, pengertian olahraga
salah satu faktor/kata kuncinya adalah
sejak dini sering salah diartikan oleh
pembinaan usia dini, sebagai awal dari
pelatih perguruan, yaitu seringkali
upaya agar berhasil menggapai prestasi
diartikan dengan sepesialisasi sedini
emas. Sasaran yang ingin dicapai melalui
mungkin, bukan pengembangan
pemanduan dan pembinaan olahraga sejak
multilateral sedini mungkin. Memang
usia dini : secara umum yaitu membantu
belum ada kesepakatan yang baku
terwujudnya pembangunan watak dan
mengenai prinsip-prinsip sepesialisasi
karakter bangsa dalam pembangunan
sejak dini dengan prinsip-prinsip
nasional Indonesia seutuhnya, disamping
pengembangan multilateral sedini
upaya untuk mendapatkan olahragawan
mungkin.
sejak usia dini yang berbakat dan
Pengembangan multilateral atau
potensial, sehingga siap dikembangkan
pengembangan fisik adalah suatu
dalam berbagai cabang olahraga, untuk
4
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

pengembangan multilateral yang sangat menginginkan anak didiknya meraih


penting sepanjang tahap dasar dari suatu prestasi serta memberikan materi yang
perkembangan. Yusuf Hardiansah dan dimiliki di perguruan masing-masing,
Aip Syarifudin (1996 : 90) latihan tahap akan tetapi saat observasi latihan
pendasaran yaitu memberikan ditemukan latihan yang mengembangkan
kemampuan dasar yang menyeluruh berbagai keterampilan dan kemampuan
(multilateral). Sejalan dengan pendapat motorik dengan adaptasi berbagai
dari Ria Lumintuarso (2013 : 6) bahwa keampuan biomotorik dasar, misalnya ada
pada setiap anak pada usia muda latihan lari untuk melatih kecepatan, dan
membutuhkan pembinaan keterampilan dayatahan, latihan lompat dan loncat
multilateral sebagai pondasi latihan untuk latihan daya ledak dan kekuatan
seperti juga kondisi motoriknya secara otot tungkai sebagai pondasi anak.
keseluruhan. Pengembangan multilateral Observasi kedua dengan pelatih
setiap tahun akan mengalami peningkatan perguruan selaku pelatih atlet pemula
jika latihan multilateral itu diterapkan pada hari Minggu 13 Maret 2016 pukul
dengan baik, sehingga psikologis dan 10.32 WIB bahwa latia dilakukan 3x
fisiologis dapat berkembang yang dalam satu pekan pada hari Minggu pagi,
diperlukan untuk pencapaian prestasi. Senin sore dan Rabau dan Jumat sore.
Observasi yang pertama dengan Beliau tidak mengetahui tentang materi
pembina kegiatan ektrakulikuler pencak multilateral dikarenakan belum pernah
silat selaku pembina atlet pemula pada mengikuti suatu diklat dan belum pernah
hari Sabtu 05 Maret 2016 pukul 17.22 mendengar sistem pembinaan multilateral,
WIB menemukan jadwal latihan 3x dalam hanya saja saat beliau melatih sesuai
satu Pekan yaitu hari Senin, Kamis dan kebutuhan kejuaraan seperti kecepatan
Minggu pagi, saat latihan menggnakan tendangan dan pukulan, kelentukan dan
sarana dan prasarana seperti punching koordinasi tangan dan kaki akan tetapi
bok, samsak gantung dan matras, akan saat melatih ditemukan materi tentang
tetapi pelatih tidak mengetahui tentang mengembangkan berbagai keterampilan
pembinaan multilateral dalam dan kemampuan motorik dengan adaptasi
perkembangan atlet usia dini, hanya berbagai keampuan biomotorik dasar
melatih sesuai kebutuhan kejuaraan seperti gerakan mengulur tubuh untuk
seperti kecepatan tendangan daya tahan melatih kelentukan, lari untuk melatih
dan kelentukan sesuai kebutuhan yang kecepatan dan dayatahan, dari kedua
diikuti dan tuntutan pihak sekolah yang observasi tersebut sebenarnya pelatih dan

5
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

pembina sudah melaksanakan multilateral fleksibel. Penelitian kualitatif ditunjukan


akan tetapi pembinaan multilateral atau untuk memahami fenomena – fenomena
pembinaan di usia dini untuk belum sosial dari sudut pandang partisipan.
maksimal dalam mengimplementasikan Digunakan untuk mengetahui seberapa
program tersebut. besar dalam pembinaan multilateral pencak
Bertitik tolak dari hal tersebut, silat, berdasarkan beberapa indikator yang
maka peneliti beranggapan bahwa pelatih telah ditentukan ditinjau dari sisi aspek
pencak silat secara tidak langsung atau kebugaran dengan mengembangkan gerak
tidak sadar sudah menerapkan sistem dasar dan mengetahui jumlah atlet dan
latihan multilateral di perguruan pencak sarana prasarana latian yang digunakan
silat Kota Magelang. Untuk itu diperlukan dalam implementasi sistem pembinaan
penelitian yang dapat mengungkap latar multilateral di perguruan pencak silat se
belakang implementasi sistem pembinaan Kota Magelang. Untuk memperjelas
multilateral di perguruan pencak silat se implementasi pembinaan pencak silat usia
Kota Magelang, dengan harapan dapat dini, diadakan wawancara terhadap subyek,
mengungkap seberapa jauh implementasi serta hasil observasi dan pengumpulan
sistem pembinaan multilateral di dokumentasi..
perguruan pencak silat dilaksanakan. Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di 5
Desain Penelitian
Padepokan Pencak Silat Kota Magelang
Berdasarkan sifat masalahnya yaitu
yang membina anak usia dini umur 6-12
mengidentifikasi permasalahan yang
tahun antara lain:
muncul pada pembinaan multilateral di
1. Perguruan pencak silat Kembang
perguruan pencak silat se-Kota Magelang.
Setaman Kota Magelang
Penelitian ini merupakan penelitian
2. Persaudaraan Pencak Silat Setia Hati
deskriptif karena bertujuan untuk
Teratai Kota Magelang
mendeskripsikan pembinaan implementasi
3. Perguruan Pencak Betako Silat Merpati
pembinaan di perguruan pencak silat se-
Putih Kota Magelang
Kota Magelang (Suhairsimin Arikunto
4. Perguruan Pencak Silat Persinas
2010 : 23 ). Ditinjau dari pendekatan
ASAD Kota Magelang
analisanya, penelitian ini menggunakan
5. Perguruan Pencak Silat Tapak Suci
pendekatan kualitatif untuk mengkaji
Putra Muhamadiyah Kota Magelang
prespektif partisipan dengan strategi –
Penelitian dilaksanakan mulai bulan
strategi yang bersifat interaktif dan
Mei-Juli 2016.

6
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

Subyek Penelitian Tujuan dokumentasi adalah


Subjek dalam penelitian ini adalah mengumpulkan dokumen-dokumen
pelatih perguruan pencak silat usia dini atau persiapan latihan yang dimiliki oleh tiap
pelatih kegiatan ektrakulikuler sekolah tiap perguruan dan foto latihan di
dasar pencak silat.. Penentuan subjek ini perguruan pencak silat. Dalam penelitian
menggunakan sampel bersarat. Diambil ini digunakan pula alat bantu berupa alat
sampel tersebut karena ada banyak pelatih perekam, kamera, serta alat tulis guna
perguruan untuk melatih tiap tingkat di tiap memprlancar pelaksanaan penelitian.
perguruan pencak silat.
Variabel Penelitian Teknik Pengumpulan Data

Variabel dalam penelitian ini adalah Teknik pengumpulan data

implementasi sistem pembinaan merupakan langkah yang paling strategis

multilateral di perguruan pencak silat se dalam penelitian, Sugiyono (2011:298)

kota magelang. karena tujuan utama dalam penelitian ini

Instumen dan Teknik Pengumpulan data adalah mendapatkan data. Data yang
Instrumen diperlakukan dalm penelitian ini didapat
Instrumen yang digunakan dalam
dengan menggunakan teknik sebagai
penelitian ini adalah menggunakan lembar
berikut. Teknik pengumpulan data pada
wawancara pedoman observasi dan
penelitian ini adalah dengan wawancara
dokumentasi.
kepada pelatih perguruan dan pembina
Pedoman wawancara disusun
kegiatan ektrakulikuler di sekolah,
berdasarkan teori tentang pembelajaran
observasi saat kegiatan latihan dan
tematik terpadu, pendekatan saintifik, dan
mengumpulkan dokumentasi latihan.
penilaian auntentik yang telah dijabarkan di
Teknik Analisa Data
BAB II. Berikut ini adalah pedoman
Teknik analisis data yang digunkan
wawancara yang digunakan peneliti untuk
untuk penelitian ini adalah analisis
pelatih pencak silat.
deskriptif kualitatif dengan triangulasi data.
Pedoman observasi disusun
Lexy J. Moleong, 2007:248) Aktivitas
berdasarkan teori tentang pembinaan
dalam analisis data kualitatif dilakukan
multilateral, yang sebagai penunjang
secara Triangulasi sumber data adalah
kelancaran pembinaan multilateral. Berikut
menggali kebenaran informai tertentu
ini adalah pedoman observasi yang
melalui berbagai metode dan sumber
digunakan peneliti untuk pelatih pencak
perolehan data. Misalnya, selain melalui
silat.
wawancara dan observasi, peneliti bisa

7
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

menggunakan observasi terlibat lokomotor diberikan untuk menunjang


(participant obervation), dokumen tertulis, latihan kecepatan, dayatahan otot dan
arsif, dokumen sejarah, catatan resmi, kekuatan, seperti berlari, berlari zig-zag,
catatan atau tulisan pribadi dan gambar bermain lompat tali, loncat tali, gerakan
atau foto. Tentu masing-masing cara itu manipulatif ditunjang untuk mempertajam
akan menghasilkan bukti atau data yang gerak dasar, seperti menendang dan
berbeda, yang selanjutnya akan memukul menggunakan punching box dan
memberikan pandangan (insights) yang samsak gantung.
berbeda pula mengenai fenomena yang Pembinaan Multilateral yang Berada di
Perguruan Pencak Silat Betako Merpati
diteliti. Berbagai pandangan itu akan
Putih Kota Magelang.
melahirkan keluasan pengetahuan untuk
Mengenalkan gerakan dasar pencak
memperoleh kebenaran handal
silat seperti gerakan tendangan, pukulan,
HASIL PENELITIAN DAN langkah dan rangkaian gerakan jurus dasar
PEMBAHASAN perguruan saat latihan sudah berjenjang
Pembinaan Multilateral yang Berada di sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
Persaudaraan Pencak Silat Kembang
Setaman Kota Magelang. anak untuk umur 10-15 tahun sudah
Latihan sudah menggunakan dikenalkan kepada peraturan kejuaraan,
metode bermain, Intensitas atau beban seprti kejuaraan pencak silat kategori seni
sudah berjenjang yang disesuaikan dengan tunggal dan kategori laga umur 6-8 tahun
kemampuan dan kebutuhan setiap anak Latihan menggunakan metode bermain
usia dini dari umur 6-15 tahun. Latihan reaksi mata latihan Beban tidak
daya tahan menggunakan gerakan menggunakan beban dari luar akan tetapi
manipulatif seperti melompat menggunakan beban berat badanya sendiri
menggunakan tali, Lari digunakan untuk untuk daya tahan menggunakan latihan lari
latihan kecepatan, dan dayatahan, latihan yang digabungkan dengan permainan
komponen biomotorik yang paling latihan kelentukan menggunakan latihan
dominan adalah kelentukan untuk penguluran, seperti kayang, melebarkan
menunjang gerakan yang indah dan kaki dan stracing badan kecepatan
mencegah terjadinya cedera. menggunakan latihan lari zigzak dan lari
Gerak non lokomotor biasanya sprint latihan yang paling dominan pada
diberikan untuk menunjang latihan usia dini latihan kelentukan, kecepatan dan
kelentukan seperti merenggangkan badan, koordinasi untuk menunjang kesuatu
melebarkan kaki, dan kayang, gerakan kejuaraan.

8
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

Pembinaan Multilateral yang mengenalkan latihan kekuatan, daya tahan


berada di Persaudaraan Pencak Silat
dan kecepatan untuk usia 10-15 latihan
Setia Hati Terate Kota Magelang.
sudah spesifik pesiapan kejuaraan, seperti
Untuk umur 6-7 tahun mengenalkan
pendalaman materi kejuaraan seni tunggal
tentang pencak silat yang asli budaya
maupun untuk acara pentas seni sekolah
indonesia menganamkan cinta terhadap
latihan yang diterapkan latihan kekuatan
budaya indonsia. Mengenalkan gerakan
power dan kecepatan kejuaraan yang akan
dasar untuk pencak silat seperti menendang
diikuti untuk usia 6-12 tahun seni tunggal
memukul, menangkis, langkah dalam
putra dan putri, untuk umur 13-15 tahun
pencak silat, posisi kuda-kuda pada usia 8-
kejuaraan POPDA dan O2SN ketegori seni
9 tahun tidak hanya itu latihan
tunggal putra atau putri dan kategori laga.
menngenalkan seni dalam pencak silat
seperti seni dalam pecaksilat menurut Pembinaan multilateral yang
berada di Perguruan Pencak Silat Tapak
perguruan masing-masing dan jurus seni
Suci Putra Muhamadiyah Kota
tunggal yang baku IPSI untuk usia 8-9 Magelang.
tahun mengenalkan fungsi gerakan pencak Pembinaan yang dilakukan pada
silat seperti arah pukulan, arah tendangan umur 6-7 tahun membangun kelentukan
sikap dan pasang memperdalam gerak seni untuk menunjang gerakan yang indah,
pencak silat dari jurus seni perguruan untuk mengurangi terjadinya cedera dan
ditampilakan di acara sekolah atau mengenalkan materi tentang gerak dasar
digunakan untuk kenaikan sabuk dan pencak silat perguruan dan gerak jurus seni
pendalaman materi untuk mengikuti suatu tunggal, mengenalkan gerak dasar pencak
kejuaraan kejuaraan. silat seperti kuda-kuda harus betul, lintasan
Pembinaan multilateral yang pukulan dan tendangan engenalkan
berada di Perguruan Pencak Silat
Persinas ASAD Kota Magelang. rangkaian dasar pencak silat, seperti jurus
perguruan masing-masing. Pembinaan yang
Untuk umur 6-7 tahun aanak
dilakukan pada umur 8-9 tahun merangkai
diperkenalkan dengan gerak dasar pencak
gerakan dasar pencak silat antara pukulan
silat seperti: tendangan, pukulan, sikap
dan tendangan untuk pendalaman materi
pasang, dan sikap kuda-kuda mengenalkan
gerakan jurus silat seni tunggal embinaan
jurus dasar yang ada pada perguruan untuk
yang dilakukan pada umur 10-15 tahun
umur 8-9 tahun melatih kebenaran gerak
memeberikan pengenalan komponen
dasar pencak silat, seperti: arah lintasan
biomotorik seperti kekuatan, power,
pukulan, arah lintasan tendangan, sikap
stamina dan pendalaman materi rangkaian
pasang, dan bentuk kuda-kuda

9
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

jurus yang sudah mulai ada penjiwaan Sedangkan Tudor O. Bompa


gerakan matang. (2000:31) menjelaskan bahwa
Pembahasan pengembangan multilateral berbagai variasi
keterampilan dan kemampuan biomotorik
dengan adaptasi berbagai kebutuhan beban
a. Pembinaan multilateral dilaksanakan latihan untuk pengembangan menyeluruh.
pada usia 6-15 tahun
Hal tersebut anak diusia dini membutuhkan
Berdasarkan pada urian pembinaan multilateral sebagai pondasi
sebelumnya, keberhasilan pembinaan keseluruhan, sama halnya yang
ditentukan oleh tingkat pengetahuan pelatih dikemukakan oleh Yusuf Hadisasmita dan
terhadap pembinaan yang dilakukan. Aip Syarifudin (1996: 90) latihan
Pembinaan mengacu dari karateristik usia multilateral merupakan tahap pendasaran,
yang dibina, karena pada setiap tahapan yaitu memberikan kemampuan dasar yang
usia mempunyai kereteristik yang berbeda- menyeluruh (multilateral).
beda. Pembinaan multilateral mulai Berdasarkan hasil observasi,
dilakukan pada usia 6-15 tahun. Tahapan wawancara dan dokumentasi yang
perkembangan Djoko Pekik Irianto dikumpulkan dengan pelatih
(2000:37) multilateral multiskill yang Perasaudaraan Pencak Silat Kembang,
diberikan kepada anak usia 6 sampai Perguruan Pencak Silat Merpati Putih,
dengan 15 tahun, bertujuan Perguruan Pencak Silat Setia Hati Teratai,
mengembangkan gerak dasar (jalan, lari, Perguruan Pencak Silat Persinan ASAD
lompat, loncat, memanjat, meniti, dan perguruan pencak silat Tapak Suci,
merangkak, menangkap, melempar dll). pembinaan multilateral telah sesuai dengan
Tahapan ini mendasari sebelum atlet masuk tingkatan umur yang dikategorikan.
ketahap spesialisasi, tahap ini disebut
Umur 6-7 tahun latihan ditujukan
Intiation Stage (Ria Lumintuasrso 2013:7).
kepada koordinasi gerak tangan (pukulan)
Tudor O. Bompa dalam Ria Lumintuarso
dan kaki (tendangan). 8-9 tahun
(2013:7) menjelaskan bahwa
memperdalam gerakan koordinasi tubuh
pengembangan multilateral atau multiskill
tangan dan kaki, dan 10-15 tahun, akan
yang diberikan pada anak usia 6-13 dan 10-
tetapi pada usia 10-13 untuk anak laki-laki
13 tahun untuk anak laki-laki, 12-15 untuk
dan 12-15 tahun untuk anak perempuan
anak perempuan bertujuan
belum memperhatikan perkembangan atau
mengembangkan atau mendasari sebelum
belum diberikan penanganan yang khusus,
atlet masuk ketahap spesialisasi.

10
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

dikarenakan jumlah pelatih yang masih biomotorik yang disesuai dengan aspek
kurang, jumlah atlet laki-laki dan gerak dasar motorik anak, pada gerak non
perempuan yang terbatas, dan tingkat lokomotor, gerak non lokomotor, gerak
pengetahuan pelatih yang masih kurang manipulatif dilakukan untuk melatih jurus
mengenai perkembangan anak usia dini. dasar yang berada pada perguruan masing-
Pembinaan yang dilakukan oleh pelatih masing dan untuk kejuaraan pencak silat
perguruan memang sudah sesuai umur yang kategori jurus tunggal maupun kategori
berada dalam pembinaan multilateral yakni tanding. Secara garis besar pembinaan
usia 6-15 tahun. multiateral diberikan setelah anak diberikan
materi tentang pengenalan gerak dasar
Namun ada beberapa perguruan
pencak silat, seperti halnya berlari untuk
pencak silat yang melatih atau memberikan
latihan kecepatan tendangan, daya tahan.
sistem pembinaan multilateral dengan cara
Melompat dan meloncat untuk latihan
dicampur tidak digolongkan sesuai umur
kekuatan dan daya ledak, meliuk dan
akan tetapi digolongkan sesuai tinkatan
mengulur untuk latihan kelentukan dan
sabuk yang berada seperti halya di
keseimbangan.
persaudaraan pencak silat Kembang
SARAN
Setaman, Merpati Putih, Setia Hati Terate
Persinas ASAD dan Tapak Suci atlet yang Berdasarkan hasil kesimpulan yang
digolongkan sesuai umur biasanya ada maka saran yang diberikan adalah:
dilakukan menjelang kegiatan POPDA dan 1. Pelatih hendaknya menambah dan
O2SN. mengembangkan pengetahuan
mengenai implementasi pembinaan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan multilateral untuk karateristik anak
Berdasarkan hasil penelitian, secara usia dini sehingga pelatih tau mengenai
garis besar bahwa implementasi pembinaan kebutuhan latihan yang dibutuhkan
multilateral yang berada dalam Perguruan oleh anak usia dini sebelum menuju ke
Pencak Silat se-Kota Magelang sudah tahap spesialisasi.
sesuai dengan karateristik anak yakni 2. Bapak atau ibu dosen yang berada di
pembinaan yang dilakukan pada usia 6-15 perguruan tinggi hendaknya
tahun dengan memperhatikan tingkat memberikan seminar mengenai
perkembagan anak dari umur 6-7 tahun, 8-9 pembinaan multilateral usia dini atau
tahun, 10-12 tahun, dan 13-15 tahun. atlet pemula untuk pelatih di perguruan
Pembinaan sudah sesuai dengan aspek atau pelatih yang membina kegiatan

11
Jurnal Implementasi Sistem Pembinaan multilateral | Mahardika Wahyu Ramadhan Putra

ektrakulikuler sekolah olahraga pencak


silat, agar tingkat pengetahuan pelatih
lebih berkembang sehingga dapat
mendongkrak prestasi olahraga
khususnya olahraga pencak silat.

DAFTAR PUSTAKA

Bompa, Tudor O. (1994). Theory and


Metodology Of Training Dubuque.
IOWA: kandhal Hunt Publising
Company.
Komite Olahraga Nasional Indonesia.
(2000). Gerakan Nasional Geruda
Emas Panduan Kepelatihan Buku
3. Jakarta

Ria Lumintuarso. (2013). Pembinaan


Multilateral Bagi atlet Pemula.
Yogyakarta: UNY Press.

Yusuf Hadisasmita dan Aip Syarifudin.


(1996). Ilmu Kepelatihan Dasar.
Jakarta: Departermen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
Djoko, Pekik. (2002). Dasar Kepelatihan
Yogyakatrta: FIK Universitas
Negeri Yogyakarta.
Lexy J. Moleong . (2007). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
Pendidikan: Pendekatan
Kualitatif, kuantitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Suhairsimin Arikunto. (2010). Managemen
Penelitian. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

12

Anda mungkin juga menyukai