Abstrak
Secara astronomis daerah penelitian terletak pada 120o29’00” - 124o7’00” BT
dan 0o32’00” - 0o53’00” LS. Secara administratif daerah penelitian terletak di daerah
konsesi PT. Pertamina Geothermal Energi, Kota Kotamobagu, Provinsi Sulawesi Utara.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cadangan energi panas bumi dari suatu area
prospek Kotamobagu, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui
analisis geologi dan kuantitatif melalui analisis geokimia dan geofisika.
Perhitungan cadangan dilakukan dengan menggunakan metode volumetrik
(hipotetis terukur) yang mengacu pada SNI panas bumi. Penentuan nilai variabel dalam
perhitungan cadangan diperoleh melalui data geologi, analisis geokimia, analisis
geofisika, dan asumsi angka parameter pada kelas sumber daya terduga pada SNI panas
bumi.
Variabel yang diperoleh dari penelitian ini adalah densitas 2,6 gr/cm3, volume
16,895 km2, tipe fluida panas bumi bikarbonat dan sulfat, temperatur awal 260oC,
temperatur akhir 180 oC, temperatur permukaan 91,4 oC, saturasi air 100 %, porositas
10%, kapasitas panas batuan 1 kJ/kg °C, umur pembangkitan 30 tahun, faktor konversi
listrik 10 %, serta tambahan variabel yang diperoleh melalui tabel uap (Beaton, 1986).
Total cadangan panas bumi yang diperoleh adalah 176,28 Mwe.
Kata kunci : kotamobagu, cadangan, energi panas bumi, metode volumetrik
Abstract
Astronomically located on coordinate 120o29’00” - 124o7’00” BT and
0o32’00” - 0o53’00” LS. Administratively the research area is located in the area
concession of Pertamina Geothermal Energy Limited company’s, Kotamobagu
Regency, North Sulawesi. This research is referred to know the geothermal reserves of
the Kotamobagu prospect area, with qualitative method by geological analysis and
kuantitatife method by geochemical and geophysical analysis.
The reserves calculate performed with the volumetric method (measurable
hypothesis) refers to geothermal SNI. Variables value determination obtained through
geological data, geochemical analysis, geophysical analysis, and assumed parameter
number in unexpected resource class geothermal SNI.
The obtained variables from this research is density 2,6 gr/cm3, volume 16,895
km2, fluid type is bicarbonate and sulfate, initial temperature 260oC, final temperature
180 oC, surface temperature 91,4 oC, water saturation 100 %, porosity 10%, rock heat
capacity 1 kJ/kg °C, age of the plant 30 years, electricity conversion factor 10 %, and
also additional variables obtained by the steam heat table (Beaton, 1986). Total of the
geothermal reserves available are 176.28 Mwe.
Keywords : kotamobagu, reserves, geothermal energy, volumetric method
1
PENDAHULUAN
2
Gambar 1. Bagan alir metodologi penelitian
3
terakumulasi dikedalaman dan semakin
tersebar ke permukaan.
Profil suhu dan tekanan
diperoleh selama pemboran melalui data
mud log (delta in/out). Adapun kisaran
suhu sumur ini adalah 200 – 240 oC
yang semakin meninggat berdasarkan
kedalaman. Pada kedalaman 1913 –
2200 mKU dijumpai mineral Epidot
yang merupakan penanda temperatur
>220oC, sedangkan pada kedalaman
Foto 1 Litologi Andesit Porfiri yang terisi oleh 2200 - 2500 mKU dijumpai pegaruh
mineral epidot, pada kedalaman 2000,24 mKU oksidasi.
(PGE, 2011).
Profil suhu dan tekanan Analisis Geokimia Manifestasi Panas
diperoleh selama pemboran melalui data Bumi
mud log (delta in/out). Adapun kisaran Ion Balance
suhu sumur ini adalah 200 – 240 oC Penentuan ion balance mata air panas
yang semakin meninggat berdasarkan daerah penelitian berdasarkan
kedalaman. Pada kedalaman 1332 – perbandingan antara anion dan kation.
2200 mKU dijumpai mineral Epidot Data yang dinyatakan valid dan layak
yang merupakan penanda temperatur untuk diteliti harus memiliki nilai ion
>220oC. balance < 5%. Berdasarkan hasil
Borehole B-2 perhitungan sampel S-17, S-18 dan S-22
Berdasarka hasil analisis sumur dikategorikan sebagai sampel yang
B-1 tersusun oleh beberapa litologi buruk karena ion ballance terlalu tinggi.
yaitu Breksi Tufa Terubah, Breksi Adapun sampel lainnya tergolong
Andesit Terubah, Andesit Basaltik sebagai sampel yang baik.
Terubah, dan Andesit Terubah. Penentuan Tipe Fluida Mata Air Panas
Daerah Penelitian
Penentuan tipe fluida mata air
panas daerah penelitian berdasarkan
analisis geokimia mata air panas daerah
penelitian menggunakan klasifikasi
diagram Trilinier (Nicholson, 1993)
berdasarkan kandungan relatif anion
klorida (Cl-), sulfat (SO42-) dan
Bikarbonat (HCO3-) yang ditentukan
titiknya pada diagram segitiga.
Penentuan titik ini bertujuan untuk
mengetahui sampel air yang mempunyai
komposisi kimia mewakili air panas
Foto 2 Litologi Andesit yang terisi oleh mineral bumi dari reservoir. Dari hasil
kalsit dan silika, pada kedalaman 2505.52 mKU persentase setiap anion kemudian di
(PGE, 2011).
plot dalam diagram Trilinier sebagai
Intensitas Alterasi pada batuan berikut:
yang dijumpai berkisar antara 20 - 70%.
Hal ini banyak dipengaruhi oleh
intensitas larutan hidrotermal yang
4
Berdasarkan hasil ploting
kandungan kimia Na-K-Mg air panas
daerah penelitian pada diagram Ternary
(Giggenbach 1988 dalam Nicholson
1993) dapat diketahui bahwa mata air
panas daerah penelitian dominan
termasuk dalam immature waters,
ditandai oleh kandungan unsur Mg yang
cukup tinggi. Tingginya kandungan
unsur Mg diakibatkan oleh pengaruh
leaching/pelarutan di dekat permukaan
atau diakibatkan oleh pengenceran air
Gambar 2 Diagram Trilinier untuk penentuan
tipe mata air panas berdasarkan kandungan ion meteorik yang kaya Mg.
klorida, sulfat dan bikarbonat (Nicholson, Geotermometer Air Na – K
1993).
Adapun hasil yang dapat dijadikan
Berdasarkan nilai persentase
sebagai acuan adalah pada sampel S-4,
kandungan ion pada sampel air panas
S-5, dan S-6 yang memiliki kandungan
yang dianalisis kandungan kimianya
Cl- yang tinggi, sekalipun sampel juga
terutama kandungan anion HCO3-, Cl-
tergolong kedalam immature water.
dan SO42- menunjukan hasil bahwa mata
Temperatur reservoir yang diperoleh
air panas daerah penelitian terdiri dari
adalah 265oC - 284oC.
tipe fluida bikarbonat pada daerah
Makaroyen, Bangkudai, serta Geotermometer Gas CO2/Ar – H2/Ar
Kotamobagu (zona outflow) dan tipe Geotermometer gas CO2/Ar - H2/Ar
fluida sulfat pada daerah Gunung digunakan dengan membandingkan
Ambang Muayat (zona upflow). antara nilai Log (CO2/Ar) dan Log
Geotermometer Air Na-K-Mg (H2/Ar).
Geotermometer Na-K-Mg
digunakan dengan menentukan terlebih
dahulu nilai dari masing-masing
parameter, yaitu: Na/1000, K/100, dan
√Mg. Selanjutnya hasil yang diperoleh
di plot kedalam diagram Ternary Na-K-
Mg untuk melihat temperatur reservoir
dan mengetahui air yang mencapai
keseimbangan dalam litologi.
5
Geotermometer Gas CO/CO2 – tahun 2006. Melalui pengukuran
CH4/CO2 tersebut selanjutnya dibuat model
Geotermometer gas CO/CO2 – bawah permukaan berdasarkan tingkat
CH4/CO2 digunakan dengan gayaberat yang diikat dengan respon
membandingkan antara nilai Log model Magnetotellurik yang telah
(CO/CO2) dan Log (CH4/CO2). dihasilkan sebelumnya.
Analisis Geofisika
Grafity
Survei gravity tersebar
disekitar daerah penelitian sebanyak
222 stasiun yang terdiri atas 7 grid
dengan memotong area manifestasi. Gambar 7 Sebaran titik amat Magnetotellurik
Survei ini dilakukan oleh PT. Pertamina (PGE, 2011)
6
Analisis borehole mineral lempung. Sementara target
menunjukkan bahwa formasi batuan utama reservoir merupakan batuan
pada kedalaman lebihdari + 1100 mKU Breksi Andesit Terubah (BAT) yang
tersusun oleh batuan Breksi Andesit merupakan batuan hasil vulkanisme
Terubah dengan intensitas alterasi 50 - tahap akhir dari Gunung Ambang. Atas
80 %. Dengan mengacu pada tabel dasar tersebut zona reservoir yang
resistivitas batuan dapat dianalisis digunakan adalah pada kedalaman 0
bahwa lapisan ini bersifat cukup meter.
resisten. Dengan asumsi bahwa reservoir
berbentuk seperti blok besar dan
didasarkan pada hasil analisis
magnetotellurik maka diperoleh luas
reservoir adalah 8.447.380 m2.
Perhitungan Cadangan
Kandungan Energi di dalam reservoir
(Hei)
Luas reservoir diambil melalui
analisis magnetotellurik yaitu 8.447.380
Gambar 8 Luas daerah reservoir perelevasi
(modifikasi dari Armando, A., 2017)
m2, ketebalan reservoir diambil melalui
analisis gravity yaitu 2.000 m,
Penyebaran zona reservoir temperatur reservoir diperoleh melalui
banyak dipengaruhi oleh perkembangan analisis geokimia fluida yaitu 260 oC,
geologi pada daerah penelitian, dimana temperatur akhir reservoir ditentukan
daerah potensial tersebut merupakan berdasarkan besar daya minumum inlet
zona lemah berupa kaldera. Telah turbin rata-rata di Indonesia yaitu 180
o
terjadi beberapa kali proses vulkanisme C, densitas batuan diperoleh dari
termasuk yang paling terakhir yang analisis gravity yaitu 2600 kg/m3, dan
mengakibatkan terbentuknya Gunung nilai temperatur permukaan diambil dari
Ambang – Moyayat. Proses vulkanisme hasil pengukuran pada stasiun S-17
tersebut menembus batuan sedimen yang berada pada zona upflow yaitu
yang menyebabkan batuan teralterasi. 91,4oC.
Zona reservoir diidentifikasi Sedangkan nilai porositas,
dengan nilai resistivitas 16 – 40 Ohm.m kapasitas panas batuan, densitas batuan,
atau + 20 Ohm.m, berwarna hijau. Zona umur pembangkitan, dan faktor
Heat Source (sumber panas) konversi listrik diperoleh berdasarkan
diidentifikasi dengan nilai resistivitas > asumsi angka parameter pada kelas
63 Ohm.m, berwarna biru. Sedangkan sumber daya terduga (SNI, 2000) yaitu
zona clay cap (penudung) diidentifikasi porositas 10 %, kapasitas panas 1
dengan nilai resistivitas < 10 Ohm.m, kJ/kg°C, umur pembangkitan 30 tahun,
berwarna merah. dan faktor konversi listrik 10 %.
Pada kedalam -500 meter Adapun nilai energi dalam, densitas (air
sampai -1.000 meter terlihat daerah & uap), dan saturasi diperoleh melalui
reservoir semakin melebar. Hal ini tabel uap (Beaton, C. F., 1986), dengan
dipengaruhi oleh tingkat alterasi batuan berdasar pada nilai temperatur reservoir.
yang cukup tinggi, merupakan batuan
sedimen yang banyak mengandung
7
Energi panas yang dapat diambil (Hde)
Energi yang terkandung
didalam reservoir tidak seluruhnya
dapat diambil dan dimaksimalkan
menjadi energi listrik. Terlebih dahulu
perlu ditentukan besar energi yang
dapat dimanfaatkan (Hth) melalui
persamaan berikut:
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
8
Arnorsson, S., (2000); Isotopic and York-Boston-London-Sidney-
Chemical Technics In Toronto.
Geothermal Exploration, Nicholson, K., (1993); Geothermal
Development and Use.
fluids: Chemistry and
International Atomic Energy
Agency, Vienna, Austria, 351 exploration techniques.
halaman. Springer-Verleg, Berlin
Beaton, C. F., (1986). Heat Exchanger Heldederberg, 263 halaman
Design Handbook. Chapter Pertamina Geothermal Energi, (2006);
5.5.3 Report Geologi Daerah
Dickson, M.H., Fanelli, M., (2003); Kotamobagu. PT. Pertamina.
Geothermal Energy: Jakarta Pusat.
Utilization and Technology. Pertamina Geothermal Energi, (2011);
United Nations Educational, Presentasi annual meeting
Scientific and Cultural “Area Prospek Panas Bumi
Organization, Bangalore, India, AA, Sulawesi Utara”,
205 halaman. Pertamina: Jakarta.
Fournier, R. O., (1977); Chemical Standar Nasional Indonesia, (2000);
geotermometers and mixing Angka Parameter Dalam
models for Geothermal Estimasi Potensi Energi Panas
Bumi. Badan Standarisasi
systems. Geothermics, Vol. 5,
Nasional. Jakarta.
halaman 41-50. Pergamon Simpson, F. dan Bahr, K., (2005);
Press, 1977. Printed in Great Practical Magnetotellurics.
Britain Cambridge University Press,
Giggenbach, W. F., (1988); Geothermal United Kingdom, 246 halaman.
Solute Equilibria. Derivation Suhartono, N., (2012); Pola Sistim
of Na-K-Mg-Ca Geoindicators. Panas Dan Jenis Geothermal
Geochimica et Cosmochimica Dalam Estimasi Cadangan
Acta Vol. 52, halaman 2749- Daerah Kamojang. Jurnal
2765. Ilmiah MTG, Vol. 5, No. 2.
Gupta H. & Roy S., (2007); Geothermal Sutrisno, (1995); Penguasaan Teknologi
Energy: An Alternative Energi panas bumi indonesia.
Resource for the 21st Century. Pusat Studi Panas bumi UGM,
Elsevier B.V, Amsterdam, Seminar Nasional Teknologi
Netherlands, 279 halaman. Energi, 49 Tahun Pendidikan
Hochstein, M.P, Browne, P.R.L., Tinggi Teknik FT-UGM
(2000); Surface Manifestasions Telford, W.M, (1990); Applied
of Geothermal Systems with Geophysics Second Edition.
Volcanic Heat Source. In: Cambridge University Press,
Sigurdsson, H, Encyclopedia of Cambridge. 751 halaman.
Volcanoes, Academic Press, Zuchrillah, D. R., Handogo, R., Juwari,
San Diego-San Fransisco-New (2016); Optimisasi Teknologi
Proses Geothermal Sistem
9
Flash Steam pada Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi di
Indonesia. Seminar Nasional
Inovasi Dan Aplikasi
Teknologi Di Industri
(SENIATI) 2016. ISSN: 2058-
4218.
10
Lampiran Data Borehole Geologi
11