Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Diare merupakan penyakit nomor dua terbesar yang menyebabkan kematian

Balita yaitu sebesar 15% setelah pneumonia sebesar 18% pada tahun 2008 (WHO,

2011). Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan dunia terutama di negara

berkembang. Besarnya masalah tersebut terlihat dari tingginya angka kesakitan

(morbiditas) dan kematian (mortalitas) akibat diare.

Penyebab tingginya angka kematian dan kesakitan diare adalah kurangnya

pengetahuan masyarakat mengenai upaya pencegahan dan penanggulangan diare.

Diare terjadi melalui perilaku yang tidak bersih seperti tidak mencuci tangan sebelum

menyiapkan makanan

Salah satu upaya pemerintah yang dilakukan dalam menanggulangi penyakit

diare pada bayi yaitu dengan meningkatkan kondisi lingkungan melalui program desa

yang telah dilaksanakan, namun hingga saat ini tidak memberikan hasil yang

diinginkan. Penanggulangan penyakit diare tidak hanya tanggung jawab pemerintah,

tetapi diharapkan masyarakat dapat ikut serta dalam membantu menangggulangi

kejadian diare yang berulang. Oleh karena itu, melalui penelitian ini penulis ingin

mengetahui hubungan antara pola asuh ibu, berat lahir dan sanitasi lingkungan

dengan kejadian diare pada Balita di Kelurahan Selagalas di wilayah kerja Puskesmas

Cakranegara Kota Mataram.

Tersusunnya tesis ini, tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dan

rahmat Allah SWT. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ni Luh Seri Ani,

vii
ii

S.KM, M.Kes dan dr. Ni Wayan Arya Utami, M.App.Bsc, Ph.D selaku pembimbing I

dan II. Kepada Dekan Fakultas Kedokteran Dr. dr. I Ketut Suyasa.,SpB.,Sp.OT (K).

Atas kesempatan menjadi mahasiswa program magister pada Fakultas

Kedokteran Universitas Udayana serta Prof. dr. Dewa Nyoman Wirawan, MPH

selaku Ketua PS MIKM UNUD maupun sekretariat, seluruh dosen dan staf. Kepala

Puskesmas Cakranegara wilayah kerja Puskesmas Cakranegara, kepala Lingkungan

Selagalas dan kader kelurahan Selagalas.

Pada kesempatan kali ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada

teman-teman seperjuangan Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Angkatan 7 dan

untuk keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan baik moril

maupun materil kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan dengan

baik dan lancar.

Terakhir penulis sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

pembaca yang sudah meluangkan waktu untuk membaca tesis ini. Semoga Tuhan

Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Denpasar, Oktober 2017


iii

ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH IBU, BERAT LAHIR DAN SANITASI


LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI
KELURAHAN SELAGALAS WILAYAH KERJA PUSKESMAS
CAKRANEGARA KOTA MATARAM

Diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia terutama di negara


berkembang. World Health Organization (WHO) memaparkan bahwa penyebab
kematian pada bayi dan Balita yaitu diare dengan menduduki urutan kedua.
Sedangkan berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2015 terdapat 18 kali KLB
diare di 11 provinsi, 18 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita 1.213 orang dan
kematian 30 orang (CFR 2,47%). Beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian
diare yaitu pola asuh ibu, berat lahir dan sanitasi lingkungan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan pola asuh ibu, berat lahir dan sanitasi lingkungan dengan
kejadian diare pada Balita di Kelurahan Selagalas wilayah kerja Puskesmas
Cakranegara.
Desain penelitian adalah cross sectional pada 104 Balita yang dilakukan pada 3
Lingkungan terpilih di Kelurahan Selagalas. Data dikumpulkan dengan wawancara
terstruktur menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Data dianalisis secara
bivariat dan multivariat dengan Stata SE 12.1.
Hasil penelitan ini yaitu 67 (64,42%) Balita pernah mengalami kejadian diare.
Variabel yang berhubungan dengan kejadian diare yaitu ketersediaan jamban
keluarga (AOR: 2,84; 95% CI: 1,03-5,87) dan kebiasaan cuci tangan (AOR: 2,46;
95% CI: 1,03-5,87). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara berat badan lahir
dan pengolahan air minum dengan kejadian diare.
Kebiasaan mencuci tangan dan ketersediaan jamban keluarga berhubungan
dengan kejadian diare pada Balita.

Kata Kunci : diare, ketersedian jamban keluarga, kebiasaan cuci tangan

x
iv

ABSTRACT

CORRELATION OF MOTHER UPBRINGING, BIRTH WEIGHT AND


SANITATION ENVIRONMENT WITH DIARRHEA INCIDENT OF
TODDLER
IN SELAGALAS URBAN VILLAGE THE WORKING AREA
OF CAKRANEGARA PRIMARY HEALTH CARE

Diarrhea is still a health problem in the world, especially in developing


countries. World Health Organization (WHO) explained that the cause of death in
infants and toddlers is diarrhea with second place. Meanwhile, based on Indonesia's
health profile in 2015, there were 18 times of diarrhea in 11 provinces, 18 districts /
cities, with 1,213 people and 30 people deaths (CFR 2.47%). Several factors related
to the incident of diarrhea are mother's upbringing, birth weight and environmental
sanitation. This study aims to determine the relationship of mother's parenting
pattern, birth weight and environmental sanitation with the incident of diarrhea in
Toddlers in Selagalas Urban Cakranegara Public Health.
The research design was cross sectional on 104 underfives performed on 3
selected environments in Selagalas urban village. Data were collected by structured
interviews using questionnaires and observation sheets. Data were analyzed bivariate
and multivariate with Stata SE 12.1.
The results of this research is 67 (64.42%) Toddlers have experienced
diarrhea occurrence. Variables related to diarrhea occurrence were availability of
family latrines (AOR: 2,84, 95% CI: 1.03-5,87) and hand washing habits (AOR:
2.46, 95% CI: 1.03-5, 87). There was no significant relationship between birth weight
and drinking water treatment with the incident of diarrhea.
The habit of hand washing and the availability of family latrines are related to
the incident of diarrhea in Toddlers.

Keywords: diarrhea, availability of family latrines, hand-washing habits

ix
v

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL LUAR........................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM....................................................... ii
PERSYARATAN GELAR................................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................... iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI................................................... v
SURAT KETERANGAN BEBAS PLAGIAT................................... vi
KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH ............... vii
ABSTRAK.......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum ................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 5
1.4.1 Manfaat Teoritis ............................................................. 5
1.4.2 Manfaat Praktis .............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 6
2.1 Landasan Teori Blum................................................................ 6
2.1.1 Penggunaan teori Blum dengan diare .............................. 7
2.1.2 Faktor karakteristik responden terkait diare .................... 14
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS
PENELITIAN .................................................................................... 20
3.1 Kerangka Berpikir .................................................................... 20
3.2 Konsep penelitian ..................................................................... 20

x
vi

3.3 Hipotesis Penelitian .................................................................. 22


BAB IV METODE PENELITIAN .................................................... 23
4.1 Rancangan Penelitian ............................................................... 23
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 23
4.3 Identifikasi variabel ................................................................. 23
4.4 Populasi Penelitian ................................................................... 23
4.5 Sampel Penelitian...................................................................... 24
4.6 Definisi Operasional ................................................................. 25
4.7 Pengumpulan dan pengolahan data .......................................... 29
4.8 Instrumen Penelitian.................................................................. 32
4.9 Analisis data ............................................................................. 32
4.9.1 Analisis Univariat.......................................................... 33
4.9.2 Analisis Bivariat ........................................................... 33
4.9.3 Analisis Multivariat ...................................................... 33
4.10 Etika Penelitian ........................................................................ 33
BAB V HASIL PENELITIAN .......................................................... 35
5.1 Gambaran umun ........................................................................... 35
5.2 Analisis univariat ......................................................................... 35
5.3 Analisis bivariat............................................................................ 41
5.4 Analisis multivariat....................................................................... 44
BAB VI PEMBAHASAN .................................................................. 45
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ............................................... 63
7.1 Kesimpulan .................................................................................. 63
7.2 Saran ............................................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................

xi
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hingga saat ini, diare masih menjadi masalah kesehatan di dunia

terutama di negara berkembang. World Health Organization (WHO)

memaparkan bahwa penyebab kematian pada bayi dan Balita yaitu diare

dengan menduduki urutan kedua (WHO, 2011). Data Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan prevalensi diare

pada bayi (<1 tahun) menempati urutan kedua setelah umur 1-4 tahun

dengan persentase 16,5%. Riskesdas juga mencantumkan bahwa penyebab

terbanyak kematian bayi adalah diare (31,4%). Proporsi terbesar penderita

pada Balita menurut survei morbiditas diare tahun 2010 yaitu kelompok

usia 6-11 bulan yaitu sebesar 21,65% (Kemenkes, 2011).

Rekapitulasi jumlah KLB diare sejak tahun 2008 hingga tahun

2015, terlihat CFR saat KLB masih tinggi (>1%) kecuali pada tahun 2011

CFR saat KLB 0,40%, sedangkan tahun 2015 CFR diare saat KLB bahkan

meningkat menjadi 2,47% (Depkes RI, 2015). Sedangkan berdasarkan

profil kesehatan Indonesia tahun 2015 terdapat 18 kali KLB diare di 11

provinsi, 18 kabupaten/kota, dengan jumlah penderita 1.213 orang dan

kematian 30 orang (CFR 2,47%). Angka kematian (CFR) saat KLB diare

diharapkan <1% (Depkes RI, 2015).

Kejadian diare di provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2010

mencapai 86,70%, mengalami peningkatan pada tahun 2011 mencapai

92,92% dan pada tahun 2012 kejadian diare mencapai 90.81%. Skala

1
2

kejadian diare dari hasil survey penemuan kasus diare di Kota Mataram

tahun 2015 sebesar 17.726. Persentase penemuan kasus diare tertinggi

tercatat di puskesmas Cakranegara sebesar 3293 (63,2%) dan yang

terendah di puskesmas Dasan Agung sebesar 667 (17,90%) bayi (Dikes

Kota Mataram, 2015).

Dampak negatif dari tingginya angka kematian yang diakibatkan

karena diare yaitu berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan, hal

tersebut merupakan dasar yang digunakan untuk menilai derajat kesehatan

yang optimal, kurangnya penanganan tenaga kesehatan dalam pencegahan

diare merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan. Dampak diare

yang terjadi pada bayi selain kematian adalah dehidrasi, terganggunya

pertumbuhan (gagal tumbuh) dan merupakan penyebab utama kekurangan

gizi pada anak dibawah lima tahun (WHO, 2009).

Salah satu penyebab tingginya angka kematian dan kesakitan diare

yaitu kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai upaya pencegahan dan

penanggulangan diare. Diare terjadi melalui perilaku yang tidak bersih

seperti tidak mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan (Widoyono,

2008). Menurut Blum terdapat empat faktor yang mempengaruhi status

kesehatan masyarakat atau perorangan yakni perilaku, pelayanan

kesehatan, lingkungan dan keturunan. Perilaku sebagai salah satu faktor

yang mempengaruhi kesehatan mempunyai andil besar dalam

mempengaruhi status kesehatan karena perilaku dapat mengendalikan

faktor lain, yakni lingkungan dan pelayanan kesehatan. Terciptanya

lingkungan sehat tidak dapat dilepaskan dari perilaku manusia. Meskipun


3

sarana kesehatan telah memadai, namun pelayanan kesehatan juga tidak

akan berhasil tanpa adanya perubahan perilaku masyarakat (Nasution,

2006).

Meskipun kejadian diare telah banyak diteliti, namun sebagian

besar penelitian yang dilakukan tentang diare akut. Di Indonesia penelitian

terkait kejadian diare sudah banyak di lakukan di berbagai daerah, namun

sebagian besar penelitian yang ada tentang PHBS seperti akses air bersih

maupun pengelolaan sampah serta beberapa tentang perilaku ibu dengan

hasil yang masih bervariasi.

Beberapa penelitian di Bangladhes tentang faktor risiko kejadian

diare menurut faktor ibu yaitu perilaku, pengetahuan, dan kebersihan ibu,

pemberian ASI eksklusif, berdasarkan hasil penelitian Riki (2013),

menunjukkan terdapat hubungan antara kejadian diare pada Balita dengan

perilaku mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, dan

hasil penelitian Efrida Yanthi (2001), menunjukkan ada hubungan yang

bermakna antara kejadian diare dengan status imunisasi dengan nilai

p=0,000, artinya Balita yang tidak diberikan imunisasi lebih besar

menderita diare. Data dari WHO tahun 2010, menunjukkan bahwa 1,5 juta

anak meninggal karena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan

17% kematian terjadi pada anak kurang dari lima tahun.

Salah satu upaya pemerintah yang dilakukan dalam menanggulangi

penyakit diare pada bayi yaitu dengan meningkatkan kondisi lingkungan

melalui program desa yang telah dilaksanakan, namun hingga saat ini tidak

memberikan hasil yang diinginkan. Penanggulangan penyakit diare tidak


4

hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi diharapkan masyarakat dapat

ikut serta dalam membantu menangggulangi kejadian diare yang berulang

(Depkes, 2008).

Hasil studi pendahuluan ditemukan jumlah kejadian diare paling

banyak terjadi pada bayi dengan usia di bawah 1 tahun dan berdasarkan

hasil wawancara, ditemukan bahwa 9 dari 15 ibu dengan Balita yang

sering mengalami diare dikarenakan pola asuh ibu yang salah diantaranya

kebiasaan ibu yang kurang bersih, tidak mencuci tangan dengan

menggunakan sabun pada saat memberikan makan pada bayi dan 5 orang

ibu mengaku tidak memberikan imunisasi pada Balitanya.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti ingin meneliti hubungan pola

asuh ibu, berat lahir dan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada

Balita di kelurahan Selagalas di wilayah kerja puskesmas Cakranegara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diuraikan masalah

penelitian yaitu: Apakah pola asuh ibu, berat lahir dan sanitasi lingkungan

berhubungan dengan kejadian diare pada Balita?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum.

Untuk mengetahui hubungan antara pola asuh ibu, berat lahir dan

sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada Balita.

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

kejadian diare pada Balita dengan variabel-variabel dibawah ini.


5

1. Karakteristik ibu (umur, pendidikan, dan pekerjaan) dengan

kejadian diare pada Balita.

2. Karakteristik Balita (umur, jenis kelamin, berat badan lahir)

dengan kejadian diare pada Balita.

3. Pengetahuan ibu dengan kejadian diare pada Balita.

4. Persepsi ibu dengan kejadian diare pada Balita.

5. Pola asuh ibu (pengolahan air minum, kebiasaan cuci tangan,

riwayat pemberian ASI eksklusif, pemberian imunisasi

campak) dengan kejadian diare pada Balita.

6. Sanitasi lingkungan (ketersediaan jamban keluarga, sarana air

bersih, pengelolaan sampah) dengan kejadian diare pada

Balita.

1.4. Manfaat

1.4.1. Manfaat Teoritis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran ilmiah dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan dan dijadikan sebagai masukan

serta tambahan informasi dan pengembangan selanjutnya.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan untuk pembuatan kebijaksanaan dalam

merumuskan program untuk menurunkan angka kejadian diare

melalui penanganan dan pencegahan baik di tingkat pelayanan

dasar maupun lanjutan.

2. Sebagai bahan dalam perencanaan tata laksana anak yang

mengalami diare.

Anda mungkin juga menyukai