2 Komponen Biologi
dan pertanian la
Kundur didominasi oleh tutupan perkebunan dan pertanian lahan kering. Kondisi
itu tergambar pada Gambar II-1. Jenis flora budidaya yang dominan di Pulau
Kundur adalah Karet (Hevea brasiliensis), Coklat, kelapa, cengkeh, kopi, lada dan
gambir. Selain itu, beberapa spesies flora budidaya vegetasi buah-buahan adalah
mangga, rambutan, nanas, nangka, papaya, jeruk, sukun, manggis dan durian
han kering tercatat sangat dominan. Lebih dari 95% luas Pulau
Gambar II-1
mangrove sekunder ditemukan pada bagian timur dan tenggara Pulau Kundur.
Kondisi hutan mangrove dalam kondisi yang sudah terganggu. Hal tersebut karena
I1-31
mangrove dan rawa berpotensi ditemukan pada P. Kundur, seperti yang disajkan
pada Tabel II-21 dan Gambar II-3
Sonneratia caseolaris
Kandelia candel
Acanthus ebracteatus
Aegiceras
Gruguiera cylindrica
Bruguiera sexangula
Avicennia officinalis
Pemphis acidula
Sonneratia alba
Bruguiera hainesi
Ceriops zippeliana
Acrostichum speciosum
Nypa fruticans
Phoenix patudosa
Acanthus volubilis
Bruguiera gymnorhiza
parviflora
Brownlowia tersa
Scyphiphora hydrophylaces
Ceriops taga
Avicennia alba
Aglaia cucullata
Brownlowia argentata
spathacea
Sonneratia ovata
Bruguiera exaristata
Excoecarla agalocha
11-32
Gambar II-3
memanjang mencapai 4.2 km dengan luas 420 ha. Hasil pengamatan lapang
tidak terialu tinggi. Meskipun jarang ditemukan, kelompok nipah (Nypa fruticans)
masih dapat ditemukan sepanjang aliran sungai pada wilayah muara, seperti
Gambar 11-4
II-33
Pengambilan sampel untuk biota air juga dilakukan sama seperti pengambilar
kualitas air sungai (AS) dan kualitas air laut (AL). Lokasi pengarnbilan sampe
Tabel II-22
Lokasi
Selagat
Raya
Nibung
Kode
AS-3
Koordinat
Tabel II-23
Lokas
Selagat
Raya
Kode
BL-1
Koordinat
a. Fitoplankton
fitoplankton di sungai selagat, sungai raya dan sungai nibung ada 19 jenis, ke 19
Tabel II-24
Kode
AS-2
Jumiah Individu/ L
Jumlah Taksa
Indeks Diversitas
Indeks Keseragaman
AS3
19 19 19
AS-1
Sumber Sucofindo, 2014
sedangkan data karakteristik fitoplankton Air Laut di muara sungai selagat, sunga
raya dan sungai nibung ada 19 jenis, ke 19 jenis tersebst terinasuk ketluerga
Data tersebut mengindikasikan bahwa sebaran jenis merata, tidak ada jenis yang
hulunya masih bisa ditemukan di bagian hilir yang mendekati muara panta,
Tabel II-25
Jumlah Individu L
Jumlah Taksa
Indeks Diversitas
Indeks Keseragaman
Kode
744
19
2,79
748
19
2,81
755
19
2,83
0,97 0,981,02
b. Zooplankton
Begitu pula dengan keadaan zooplankton yang tersajl pada Tabel II-26 dan
Tabel II-27, diperairan laut kandungan zooplankton relatif lebih tinggi dari
dengan jumlah taksa ada 6 jenis, yang terdiri dari keluarga Crustaeae (4 jenis)
Tabel II-26
Kode
Jumlah Individu/ L
Jumlah Taksa
Indeks Diversitas
Indeks Keseragaman
AS 2 AS3
262
270
265
1,69 1,74
0,93 0,97
1,72
0,95
Pada Tabel II-27 jumlah zooplankton biota laut lebih banyak dibandingkan
dengan di sungai, berkisar antara 282 -288 individu L, dengan jumlah taksa ada
6 jenis, dari keluarga Crustaeae (4 jenis) dan keluarga Flagellata (2 jenis). Indeks
mengindlkasikan bahwa sebaran jenis merata, tidak ada jenis yang dominan.
Tabel II-27
Jumlah Individu/L
Jumlah Taksa
Indeks Diversitas
Indeks Keseragaman
Kode
BL-2
BL-1
BL-3
282
285
1,82
1,02
1:621,88 1,86
1,03
1,05
2014
c. Bentos
Seperti halnya fitoplankton dan zooplankton, bentos yang ada di sungai maupun
di muara pantai tidak berbeda jauh, baik dari jumlah bentos, jumlah taksa, dan
indeks keseragamarn
Pada Tabel II-28, jumlah bentos berkisar antara 60 -64 bentos/m2, jumlah
taksa 6 jenis, yang terdiri dari keluarga bivalvia (1 jenis), gastropoda (1 jenis),
Tabel II-28
Kode
AS-2
Jumlah individu/ m
Jumlah Taksa
Indeks Diversitas
Indeks Keseragaman
AS-3
60
62
1,20 1,24
0,670,71
1,22
0,69
Seperti halnya bentos di sungai, kondisi bentos di laut pun dapat dikatakan
mempunyai kondisi yang sama. Jumlah taksa 6 jenis, yang terdiri keluarga bivalvia
mengindikasikan bahwa sebaran jenis merata, tidak ada jenis yang dominan.
Tabel II-29
Kode
BL-2
BL-1
BL-3
Jumlah indiviu/m
76
70
78
Jumlah Taksa
| Indeks Diversitas
indeks Keseragaman
1,34
1,29
1,35
2014
Kabupaten Karimun merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kepulauan Riau, yang
Karimun merupakan salah satu kabupaten baru di Provinsi Kepulauan Riau, yang
Karimun terletak diantara 0° 35'Lintang Utara sampai dengan 1° 10' Lintang Utara
dengan Selat Singapore dan Selat Malaysia, sementara itu Kabupaten Karimun
ng
Sebelah Utara Selat Singapore (philips channel) dan Selat Malaka dan
semenanjung Malaysia
Kec. Kateman (Kab. Indragiri Hillr) dan Kabupaten
Lingga.
Pelawan)
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
Luas wilayah Kabupaten Karimun memiliki luas 7.984 Km2 yang terdiri dari luas
daratan 1.524 Km2 ( 152.400 Ha) dan luas lautan sekitar 6.460 Km2 atau seluas
646.000 ha, dengan demikian dapat dililhat bahwa Kabupaten Karimun di kelling
oleh lautan, kabupaten karimun merupakan gugusan pulau besar dan keci
sejumlah 250 pulau, yang terdiri dari 57 pulau telah berpenduduk dan 193 puiau
Berikut luas wilayah Kabupaten Karimun menurut kecamatan (km') dapat dilthat
Moro
Durai
34.30449.93 484.23
29.50509.15 538.65
35.51
19.20
6.07
6.75
3.62
5.69
Kundur Utara
Karimun
Buru
Meral
Tebing
49.90404.06 453.96
80.00515.41 595.41
7.46
10.90
100.00
kecamatan Kundur
Lintang Utara dan 103°2426' sampai dengan 103 351" Bujur Timur.Bila dillhat
dari Tabel 11.30 diatas luas kecamatan Kundur Utara adalah 6,75% dari seluruh
- Sebelah Utara
. Sebelah Selatan
. Sebelah Barat
Sebelah Timur
Kecamatan Kundur Utara terdiri dari 1 (satu) Keluarahan dan 4(empat) desa
: Kecamatan Karimun
: Kecamatan Kundur
: Kecamatan Belat
Tabel II-31
Desa/Kel
Ibukota
dusun
24
19
21
13
14
91
30
24
29
Teluk Rada
Teluk Rada
Perayun
Perayu
Total
123
16
43
Sumber: Kundur Utara dalam angka 2013
Luas (km2)
35
20
Luas (km2)
Utara
Barat
Gambar II-5
Lintang Utara dan 103°25'40' sampai dengan 103 357" Bujur Timur.Bila dilihat
dan Tabel 11-30 diatas luas kecamatan Kundur adalah 6,07% dari seluruh luas
. Sebelah Utara
. Sebelah Selatan
Kecamatan Durai
: Provinsi Riau
: Kecamatan Moro
Sebelah Barat
Sebelah Timur
terdiri dari 3 kelurahan dan 5 desa. Kecamatan Kundur terdiri dari 178 RT, 65 RW
dan 12.043 rumah tangga. Hal ini berarti bahwa pada 1 RW rata-rata terdiri dari 3
I1-39
Tabel 1I-32
Kecamatan Kundur
Ibukota
Luas (km2) RT
RW
15
Alai
43,31
17
Sungal Ungar
Sungal Ungar
Lubuk
Batu Limau
13
16
Batu Limau
26,25
35,44
178
Total
Luas (km2)
a Luas (km2)
Limau
Sebesi Ungar
Batu Batu
Barat Kota
2.1.3.1 Kependudukan
a Jumlah Penduduk
Jumiah penduduk Karimun pada tahun 2011 adalah 272.985 jwa, sedangkan
4%. Jumlah penduduk Kecamatan Kundur tara tahun 2011 adalah 22.849 jiwa
2i-10
Berikut jumlah penduduk Kabupaten Karimun dar tahun 2011 s/d 2013 dapat
% pertumbuhan
2013
Kepadatan per km
52 7,520 7,2877
2012 20132012
Moro
Durai
Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebing
Ungar
Belat
Meral Barat
Jumlah
Sumber: Karimun dalam angka 2012, 2013, 2014 dan diolah sendiri
17.53
907
14%
-16%
6,633
14.915
Untuk kecamatan Kundur Utara, penduduk yang paling banyak ada di desa Tg.
Berlian Kota yaitu 4.768 jiwa. Sedangkan penduduk yang paling sedikit ada di
desa Perayun yaitu sebanyak 1.789 jiwa. Tapi bila melihat kepadatan penduduk
per km2, di Teluk Radang penduduknya sangat jarang. Dalam luas 1 km2 hanya
Tabel II-34
Desa/ke
4.768
2.807
217
Teluk Radang
114
2.746
1.789
13.853
584
Total
n Tg.Berlian Kota
Jumlah Penduduk
a Tg Berlian
Barat
Sei. Ungar
Utara
Teluk Radang
1,743
Perayun
2,746
Gambar II-7
Jumlah penduduk Kecamatan Kundur Utara per desa / kel
kelurahan Tanjungbatu Kota yaitu 18.944 jiwa. Sedangkan penduduk yang paling
sedikit ada di desa Ngal yaitu sebanyak 931 jwa dengan kepadatan penduduk 26
per km2. Luas wilayah desa Ngal lebih luas dari kelurahan Tanjungbatu Kota. Tapi
Kecamatan Kundur
Tabel II-35
Kepadatan penduduk
(per km2)
Desa/kel
(km)
15
18.944
3.071
3.800
Terjungbetu Kota
43,31
23
25
165
155
ai Sebesi
Sungai Unga
Lubuk
Batu Limau
2.916
26,25
35,44
208
531
43.552
209
Total
Jumlah Penduduk
Tanjung Batu
Kota
2,5221 931
2,916
B Sungai Sebesi
3,885
3,800
3,071
2011 dan 2012 adalah: 141.273 dan 145.284 jiwa. Sedangkan untuk jenis kelamin
perempuan tahun 2011 dan 2012 adalah 131.712 dan 135.666 jiwa. Sedangkan
untuk tahun 2013, jumlah penduduk jenis kelamin lak-laki dan perempuan adalah
145.996 jiwa dan 136.479 jiwa. Rasio jenis kelamin adalah 107 dimana setiap
kelipatan 100 penduduk perempuan, ada 107 penduduk laki-laki. Dilihat dari tabel
dibawah ini, rasio jenis kelamin ini cendrung tidak berubah (Tabel II-36)
Perempuan
2012
10,562 10,877 | 10.747 | 9.890 | 10, 149 | ia01 1068 | 107 2 1073
2012
20122013
2011
2013
itus B
108. 1
innos 10 193,39214
9.449
105G
1059|
iBAI
11,sa6| 32,70bl
31 23 2614 7018
1.653
Untuk kecamatan Kundur Utara berdasarkan data dari Kantor Camat Kundur
Utara, jumlah penduduk laki-laki adalah 7.272 jwa, sedangkan perempuan 6.58
Tabel 11-37
Laki-laki
Perempuan
kelamin
110.7
2.263
1.290
1.314
847
1.517
Utara
108 9
105 8
Teluk Rada
922
57
7.272
6.581
1105
3,000
2,000
Lak-Haki
a Perempuan
1,000
TE-
Te-
Ig.
Barat Utara
Kota
Gambar II-9
Rasio jenis kelamin yang paling besar adalah di Tj. Berlian Barat yaitu sebesar
117,6. Sedangkan rasio jenis kelamin yang paling kecil adalah di Teluk Radang
sebesar 105,8. Ini artinya untuk setiap 100 penduduk jenis kelamin perempuan
ada 117 penduduk jenis kelamin pria di Tanjung Berlian Barat.
Sedangkan untuk kecamatan Kundur berdasarkan data dari Kec. Kundur dalam
angka 2012, jumlah penduduk laki-laki adalah 21.991 jiwa, sedangkan perempuan
21.561 jiwa di tahun 2011. Rasio perbandingan antara laki-laki dan perempuan
adalah 102.
12 44
Tabel 11-38
Kecamatan Kundur
Desa / Kel
Rasio jenis
Tanjungbatu Barat
Tan
3.707
9.590
9.404
1.519
1.864
102
104
100
106
1.510
1.406
281
477
104
21.99121.561
10,000
9,000
7,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
Laki-laki
Perempuan
Rasio jenis kelamin yang paling besar adalah di Batu Limau yaitu sebesar 107.
Sedangkan rasio jenis kelamin yang paling kecil adalah di Tanjungbatu Barat
sebesar 99. Ini artinya untuk setiap 100 penduduk jenis kelamin perempuan ada
99 penduduk jenis kelamin pria di Tanjung Berlian Barat. Jumlah penduduk jenis
dibawah 15 tahun adalah 26,5%. Untuk kelompok umur antara 15-64 tahun
adalah 69,2%, sedangkan 65 tahun keatas adalah 4,3%,Bila dilihat dari
perbandingan antara usia produktif dan tidak produktif yaitu 69,2% dibandingkan
engan 30,8% artinya untuk setiap 2 orang di usia produktif harus menanggung 1
11-45
Tabel II-39
Pe
11 344
10.285 21.62
12.872 26 766
12.74326.201
13.894|
13,458
9,5%|
9,3%!
26,41%
( tidak produktif)
10-14
12 867 26263
69,26%
2.534
1904|
4.873
3.842|
3.514
4, 3396
( tidak produktif)
65-69
70-74
2.339
1.938
1.628
1,4%)
Tabel II-40
Kelompok umur
Desa/kel
Jumlah
04 519 20-59
>60
770 1.604
755 1.551
971
524
Tg.Berlian Kota
Teluk Radang
Perayun
Total
284 2,807
3092.746
155 1.743
1151.789
131 7
478 1.0541
142
10,0%|
100,0%
Usia produktif adalah usia diantara umur 15 64 tahun. Tetapi karena tidak ada
Gol.Umur
10% 5.90%
0-4
5-19
a 20-59
26. 60%
57.50%
Utara
Untuk Kecamatan Kundur, ada 11.813 rumah tangga di kecamatan Kundur tahun
2011. Dengan jumlah penduduk 43.552 jiwa, dalam 1 rumah tangga ada 4 jiwa.
rt tahun 2011
Tabel 1I-41
Desa/kel
Penduduk Rata-rata
umlah ART
Alai
Sungai Sebesi
Sungai Ungar
Lubuk
Batu Umau
Ngal
7.433
9413.071
8583.800
3.885
6582.916
6192.522
931
43.502
11.813
Gol.Umur
26.41%
0-14
15-64
a 65-75+
69,26%
dilihat dar Tabel I1-42, laju pertumbuhan penduduk untuk kecamatan Kundur
bila
Tabel 11-42
laju pertumbuhan
1,9%
1,7%|
28,4%
Sumber
2. Jumlah penduduk 2011, 2012, 2013 dari Karimun dalam angka 2012, 2013, 2014
Bila dilihat dari laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Karimun, di tahun 2011
Jumlah penduduk
290,000
270,000
250,000
230,000
210,000
190,000
170,000
150,000
Produk Domestik Regional Bruto atau yang disingkat dengan PDRB adalah jumlah
nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dari suatu wilayah tertentu,
atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh
unit ekonomi. Ada dua cara perhitungan PDRB. Pertama, PDRB atas dasar harga
berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengarn
menggunakan harga pada setiap tahun.PDRB atas dasar harga berlaku ini dapat
digunakan untuk melihat pergeseran struktur ekonomil. Kedua, PDRB atas dasar
harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
Tabel II-43
PDRB ADHB
PDRB AD
Tahun
rtumbuhan (%)
Tahun
Nilai (juta R
2009 3.818.994,98
2010 4.287.740,28
2011 4.813.661,06
2013 6.109.172,65
12,27 2010
6,30
2.041.431,79
7,05
7,26
7,14
9,000
3,000
5,000
--ADHB
4.000
1.000
Gambar II-14
Dani Tabel II-43, bila dilihat dari PDRB untuk atas dasar harga berlaku,
12,13%. Sementara untuk PDRB dengan atas dasar harga konstan mengalami
pertumbuhan sebesar 6,86%. Bila dilihat dari persentase PDRB di Tabel 11-43,
atas dasar harga berlaku menurut lapangan usaha, sektor yang memberikan
tahun 2013. Sektor ini selalu konstan selama 5 tahun terakhir. Dikuti dengan
2011 2012
26,69 2591
7,13
27,25
737
10,15
8,71
11.50
Lapa
2009
2010
8,38
n, Hotel dan
12,61
13. 46
8 Keuangan dan
9 Jasa-jasa
100
100 100
100
Bila melilhat Tabel II-45 dibawah ini, sektor bangunan menempati pertumbuhan
PDRB atas dasar harga konstan yang paling tingg, walaupun pertumbuhannya
nomor 2 untuk pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan ini. Walaupun
Sedangkan untuk sektor lainnya, pertumbuhannya rata -rata tetap di angka yano
sama. Berikut data-datanya dapat dilihat dalam bentuk tabel dan gambar dibowah
ini.
ADHK menurt
2010
4,21
8,19
1 Pertanian
4,10
8,12
3,81
1%
7,20
15,38
7,12
6,04
6,30
6,5
6,56
6,40
11,31
3 Industri Pengolahan
7,06
11,30
8,10
6,70
7,05
8,15
6,16
5 Bangunan
9 Jasa-jasa
7,75
6,14
5,98
7,05
2012
2011
10 12
Pendapatan asli daerah Kabupaten Karimun terdiri dari: Pendapatan pajak daerah
dipisahkan, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah. Bila melihnat Tabel I1-406
dibawah ini, persentase pertumbuhan realisasi PAD yang paling besar ada ditahun
2007, yaltu dua kall lipat realisasi tahun 2006. Tapi bila melihat tahun 2010,
realisasi PAD menurun yaitu 21%. Hal ini juga terjadi di tahun 2012, yaitu realisas
PAD yang turun hingga 4 %. Dengan target PAD tahun 2012 sebesar
Tabel П-46
% ken
Tahun
2007
184,005,703,472
206%
53%
5%
281,907 148,292
771,411,917
2010
2011
2012
2013
Sumber:
233,218,459 163
240,819,873,680
231,030,911,612
272,557,903
11-52
Realisasi (Rp.)
350,000,000,000
300,000,000,000
250,000,000,000
200,000,000,000
150,000,000,000
100,000,000,000
50,000,000,000
a Realisasi (Rp.)
Gambar II-16
Dari Tabel II-47 dibawah inl, mata pencaharian penduduk Kabupaten Karimun
yang paling besar adalah yang bekerja di sektor pertanian yaitu 30,12% di tahun
2012. Bila dilihat dari tahun 2008 sampal 2012, secara kontribusinya bervariasi.
Bila dibandingkan tahun 2011, kontribusinya hanya 24,22% saja. Untuk urutan ke
dua yaitu dari sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu 20,63%. Bila dilihat
dari tahun 2008-2012 sendiri, untuk perdagangan, hotel dan restoran, kontribusi
nya di tahun 2010, hanya 18,12% saja, bila dibandingkan tahun-tahun yang lain.
Di urutan ke tiga, ada di sektor jasa-jasa yaitu yang ditahun 2012 sebesar
18,56%. Tapi disini uga bila dilihat dari kontribusi, sektor jasa juga turun dimana
persentase penduduk yang bekerja umumnya nilai kontribusi hampir sama dari
Tabel I1-47
an usaha
24,22 30,12
4,51 3,35
23,32 30,08
4,74 2,13
62 542
0,68
Industri Pengolahan
Bangunan
4,25
11-53
20 10210
2012
3.3s
kecamatan Kundur Utara, yang belum bekerja dan ibu rumah tangoa adalah yano
paling banyak di kecamatan Kundur Utara, yaitu 22,8% dan 23%,Kenudian yang
Selanjutnya bagi petani dan pekebun dengan 14,4% diantara sekeruh penduduk
Kundur Utara. Bagi yang berprofesi sebagai wiraswasta menempati urutan kes
Tabel II-48
Utara
1.018
NS/Guru
Pelanii Pekebun
921 900
0.2
4.0%
Tenaga Medis
wasta
0.1%
4.0%
B Pelajar / Mahasiswa
TNI / Polri
PNS/Guru
Nelayan / Perikanan
Utara
Gambar Π-18
rata
1-55
dan SMK, ada Sga dan Ihitdaryah sampai Alyah. Kabupaten Karimun uos
tk
Ekonom, Iimu Sosial dan 1mu Politik dan Keguruan dan Iimu Pendidikan. Untu
pendidikan formal, ada juga lembaga pendidikan non formal dan bimbingan
belaj
Jumiah tempat pendidikan yang paling banyak adalah Sekolah Dasar atau SD,
yang mana tahun 2010 sampai 2012 berjumlah 143 sekolah jumiah dari sekolath
negri dan swasta. Di tahun 2013 menjadi 146 sekolah Untuk tingkat SMP
sebanyak 58, SMA sebanyak 22 dan SMK 8. Sebenarnya bila dihat dari komposis
tu, yang mana pendidikan dan SD sampai SMA/SMK itu berjenjang, maka jumiah
sekolah SMP dan SMA/SMK tidak sebanding Bisa jadi ada anak lulusan SD yang
tidak tertampung untuk melanjutkan SMP dan seterusnya. Kecuali biãa di tingkat
SD, kelasrya tidak sebanyak tingkat SMP dan SMA/SMK. Untuk tu dapat dihat
htidalyah
Lembaga pendidikan
11-58
2013
146
160
140
120
80 63
27
2013
Gambar II-19
Aliyah. Hal ini dapat dilihat di Tabel II-50, Tabel II-51 dan Tabel TI-52,
tahun 2013 untuk rasio guru dan siswa, untuk tingkat SD di Kundur adalah 23.
Artinya untuk setiap 1 guru dapat mengampu 23 orang siswa. Untuk SMP, adalah
11. Artinya untuk setiap 1 guru dapat mengampu 11 siswa. Sedangkan untuk
SMA, staffing rasionya adalah 8. Artinya bahwa untuk 1 guru dapat mengampu 8
siswa. Bila dilihat di tahun 2011, untuk kecamatan Kundur, staffing ratio untuk SD,
SMP dan SMA adalah 10,13 dan 15 orang. Untuk tingkat SD, jumlahnya
meningkat. Sedangkan untuk tingkat SMP dan SMA, jumlah staffing ratio
menurun.
Tabel 1I-50
TK
SMK
SMP
SMA
592 1 560
2111 21 2,404
Durai
Kundur
Kundur Utara7 32 12073 6851 268
1139 1 28
Belat
Buru
Tebing
Total
5 1,392
385
Tabel II-51
Kecamatan
Moro
Durai
Kundur
Kundur Utara
undur Barat
Ungar
Belat
Karimun
Buru
Meral
Tebing
69 28 18
150 8146
190
82 90
Meral Barat28
215
421
435
Tabel 11-52
Kecammatan
Moro
Durai
Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Ungar
SMP
Karimun
Buru
Meral
Tebing
Meral Barat
b. Agama
yang beragama Islam sebanyak 232.484 jiwa, kemudian penganut agama Budha
sebanyak 32.421 jiwa, agama Protestan memiliki penganut sebanyak 10.985 jiwa,
agama Konghucu mempunyai penganut sebanyak 998 jiwa, dan penganut agama
Tabel II-53
1,121
19,337
7,206
32,270 1,024
4 3,831
Kundur
Ungar
11,562
1,716
37 8,514
2 1,716
7 11,095
11,583
Karimun
Meral
Tebing
34,6853,038590
24,781 1,648
234,942 14,074
11-59
c. Keragaman Etnik dan Budaya
Pada saat ini penduduk yang mendiami wilayah kabupaten Karimun beratal dar
berbagai suku bangsa, kebudayean dan goiongan sosial, kehidupan mereka pada
umumnya mata pencaharian sebagal nelayan dan hai hal lain yang erat kaitannya
sebagai nelayan, petani, berkebuh dan berdagang. Suku yang lain yang ada di
Karimun adalah suku Jawa, Tionghoa, Batak, Bugis, Minangkabau dan sukur
lainnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kecamatan Lingga juga memilki suku
keagamaan. Adat istiadat yang masih dilestarikan adalah bila ada upacara
perkawinan dan perayaan hari besar agama. Di Kabupaten Karimun, tidak ada
dengan baik, tapi juga selektif terhadap pendatang. Hubungan antar masyarakat
yang berbeda etniss dan agama adalah saling menghormati. Organisasi sosial
yang berperan adalah organisasi tani dan agama. Yang sangat berperan dalam
a. Fasilitas Kesehatan
Dari Tabel II-54 dibawah ini, kabupaten Karimun yang mempunyai rumah sakit
hanya ada di Kecamatan Tebing yaitu 2 rumah sakit. Sementara untuk
Bila dilihat dari tahun 2009-2012, jumlah rumah sakit, puskesmas, dan puskesmas
puskesmas keliling terdapat 2 jenis yaitu puskesmas keliling di darat dan di laut.
Puskesmas kelling untuk di darat dan di laut hanya ada di Moro dan Durai. Untuk
1-60
Pada saat ini penduduk yang mendiami wilayah kabupaten Karimun berasal dar
berbagai suku bangsa, kebudayaan dan golongan sosial, kehidupan mereka pada
umumnya mata pencaharian sebagai nelayan dan hal hal lain yang erat kaitannya
Masyarakat di wilayah Karimun berasal dari suku Melayu yang masih kental akar
Isiam dan berbagai adat istiadat yang masih berepngaruh dalam lingkaran
sebagai nelayan, petani, berkebuh dan berdagang. Suku yang lain yang ada di
Karimun adalah suku Jawa, Tionghoa, Batak, Bugis, Minangkabau dan sukur
lainnya. Kondisi ini menunjukkan bahwa Kecamatan Lingga juga memiliki suku
keagamaan. Adat istiadat yang masih dilestarikan adalah bila ada upacara
perkawinan dan perayaan hari besar agama. Di Kabupaten Karimun, tidak ada
dengan baik, tapi juga selektif terhadap pendatang. Hubungan antar masyarakat
yang berbeda etniss dan agama adalah saling menghormati. Organisasi sosial
yang berperan adalah organisasi tani dan agama. Yang sangat berperan dalanm
a. Fasilitas Kesehatan
Dari Tabel II-54 dibawah ini, kabupaten Karimun yang mempunyai rumah sakit
Bila dilihat dari tahun 2009-2012, jumlah rumah sakit, puskesmas, dan puskesmas
2.1.4
puskesmas keliling terdapat 2 jenis yaitu puskesmas keliling di darat dan di laut..
Puskesmas keliling untuk di darat dan di laut hanya ada di Moro dan Durai, Untuk
11-60
adalah Posyandu yaitu sebanyak 215 di tahun 2012.Jumlah ini meningkat dari 202
Karimun 2012
Tabel II-54
embantu
Laut
Darat
umum
sakit
Moro
Durai
Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Karimun
Buru
Tebin
Total
17
18
18
23
37
37
37
37
2011 2
2010 2
2009 2
Moro
Dural
Kundur
Kundur Utara
Kundur Barat
Karimun
Buru
Meral
Tebin
Total
10
16
21
18
12
18
215
2011 202
2010 202
2009 192
37
59
47
52
52
47
18
28
27
21
31
220
200
180
160
140
2009
2010
2011
2012
2013
20
Gambar II-20
Dari Tabel II-55 terlihat bahwa di Kundur Utara tidak ada rumah sakit. Dari hasil
rumah sakit, maka harus ke kecamatan Tebing. Di semua kelurahan atau desa di
Kundur Utara, semuanya ada posyandu. Sarana kesehatan yang paling banyak
ada di Tg. Berlian Kota, dimana ada puskesmas, poskesdes, tempat praktek
dokter, tempat praktek bidan, posyandu dan apotik. Sedangkan di Perayun, hanya
Kundur Utara
Tabel II-55
Sei
Perayun Total
Jenis sarana
Rumah Sakt
Puskesmas
Puskesmas Pembantu
ndu
14
Apotik
Posyandu
a Praktek Bidan
a Praktek dokter
Poskesdes
a Puskesmas pembantu
aPuskesmas
Utara
Kota
Kundur Utara
ada 6 dokter umum, 1 dokter gigi. 55 perawat umum, 23 bidan, 1 radiologi dan 1
apoteker. Dengan jumlah penduduk Kundur Utara sebanyak 43 352 orang. maka
dokter melayani 7.255 orang. Bila dibandingkan dengan perawat umum maka t
791. Artinya 1 perawat melayani 791 orang Ini artinya di kecamatan Kundur in
harus diperbanyak tenaga dokter dan paramedic lainnya, agar dapat melayani
masyarakat Kundur
Tabel II-56
Tenaga kesehatan
Dokter
Spesialis
Umum
Umum
Bidan
Radiologi
Apoteker
paramedic. Dokter spesialis hanya ada di RSUD dan RS Bhakti, dengan total 16
dokter. Untuk dokter umum jumlahnya 87 dokter di tahun 2012, turun dari 92 di
dokter gigl
berikut : perawat, bidan, dukun bayi, sanitasi, perawat gigi dan anestes. Terjad
peningkatan yang signifikan dari tahun 2011 ke 2012 untuk bidan dan dukun bay
Berlian
110
343
16
2011
b. Tenaga kesehatan
paramedic. Dokter spesialis hanya ada di RSUD dan RS Bhakti, dengan total 16
dokter. Untuk dokter umum jumlahnya 87 dokter di tahun 2012, turun dari 92 di
tahun 2011. Untuk dokter gigi berjumlah 10 dokter. Tidak semua daerah ada
dokter gigi. Daerah-daerah itu adalah : Moro, Durai, Tg Berlian, Sawang dan
berikut : perawat, bidan, dukun bayl, sanitasi, perawat gigi dan anestesi. Terjadi
peningkatan yang signifikan dari tahun 2011 ke 2012 untuk bidan dan dukun bayi
Paramedis
Anestesi Sanitasi
T) Berlian
12
Tebing
Din kesehatan
RSuD
RS BhakT
210
191
175
175
163
2012
2011
2010
98
98
98
16 92 16288
10 9 16 288
94 15 28
10
50%
C 20 Penyakit Dominan
Dan Tabel 11-58 8 penyakit yang menempai pertama di tahun 2013 sama
dengan yang ada di tahun 2012 yatu infeksi akut lain pada เอเ ran atasan
bagian atan Terjad perurunan วย%. Sementara urutan kedua d tahun 2013
yaitu penyakt tekanan darah inggi turun lebih dari 50% yatu penurunan 88% dan
tahun 2012. Hampir semua penyakit terjadi penurunan yang sangat berani Bla
saat doder gig ada di semua daerah di kabupaten Karimun, penyarit karies 99
Tabel II-58
2013
2012
a Pertum buh
18.8831
30.630
4 Diare
3.804 2 11.897
4.635 3
3367
2.817 5
2.516 6
1.953
8.694
4.570
4.431
3.818
3.417
2.897
2.156
-47%
ran
9 Tonsiliss
1.309
2013
1,471
pernafasan ata
Darah Tinegi
2,516
2,817
3,367
Diare
4,635
3,804
10 penyakit terbesar di tahun 2013 kabupaten Karimun
Gambar II-23
BAB III
sebagai dasar evaluasi dampak penting. Evaluasi dampak penting diarahkan untuk
memahami sifat dampak penting, baik dalam hal besaran maupun nilai pentingnya
Oleh karena itu dampak penting yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan
Riau terhadap lingkungan hidup akan dievaluasi menggunakan metode bagan alir
(fow chard. Bagan alir digunakan untuk menentukan keterkaitan antara satu
Selanjutnya, beberapa dampak penting utama akan dipilith (focus areo) untuk
dievaluasi secara holistik berdasarkan ruang (spasial) dan waktu (temporal) di mana
penggunaan baku mutu atau penilaian para ahli, sedangkan penetapan sifat
Bapedal No.056 Tahun 1994 tentang Pedoman Penentuan Dampak Penting, atau
6.
7.
kepentingan darmpak yang digunakan adalah Dampak Penting (P) dan Dampak
Tidak Penting (TP). Jika terdapat satu dari tujuh kriteria tersebut sudah
penting
Pada studi ini juga dilakukan pendekatan secara kuantitatf maupun professional
judgement terhadap prakiraan dampak komponen system lalu lintas darat, kualitas
udara dan kebisingan, kesempatan kerja, persepsi masyarakat.
ditentukan derajat k
penggolongan dampak yaitu dampak negatif maupun dampak positif, serta yang
bersifat langsung dan tidak langsung. Prakiraan dampak penting ini dilakukan
Isu lapangan kerja dan usaha, pada satu pilhak merupakan dampak langsung dai
konstruksi akan mellbatkan dan membuka lapangan kerja dan membuka lapangarn
usaha. Tenaga kerja yang terserap dalam berbagai jenis pekerjaan dan tingkatan
keahllan tersebut direncanakan mencapai 27 orang, jurnlah tenaga kerja dan jenis
lapangan usaha yang tebuka untuk kedua jenis kegiatan pada tahap konstruks
3.1.1
nelayen untuk mencari ikan. Pada tahap konstruási juga diperkirakan dapr
memperbesar skala lapangan usaha yang ada, terkait dengan pengadaan bahan
Lapangan usaha yang terbuka pada tahap konstruksi berlangsung dalam waktu
relatif singkat, tingkat intensitas dan sebaran dampak akan sangat bergantung pada
Dengan banyaknya tenaga kerja yang terserap selama pembangunan fisik proyek
baru dan berdampak kedil bagi masyarakat. Namun pendapatan ini hanya dinkmat
oleh sebagian penduduk setempat mengingat bahwa sebagian pekerja yang diserop
pencaharian
keamanan. Pada saat konstruksi banyak sekali material atau bahan bangunan yarg
masuk lokasi sehingga cukup rawan tecjadinya pencurian, Hal tersebut bertangsung
3.1.2
Penurunan kualitas
kendaraan yang berlangsung pada saat mobilsasi bahan material bangunan dan
(CO, Nor dan so,) yang berasal dari pembakaran bahan bakar sejumlah kendaraan
yang dioperasikan baik di tapak kegiatan maupun sepanjang jalur jalan yang
dilaluinya.
Debu merupakan material halus yang berterbangan di udara oleh gerakan mekanik
angin yang secara mikro juga dipengaruhi oleh gerak kendaraan angkut. Material ini
dapat berasal dari badan jalan dan dapat pula berasal dari material yang dibawa
oleh kendaraan
maupun alat berat dan ringan yang menggunakan bahan bakar solar maupun
bensin pada saat konstruksi berlangsung. Emisi gas (seperti CO, NO, SO) dan
Prediksi konsentrasi pencemar di udara ambien pada tahap konstruksi relatif sulit
konsentrasi debu terbang akibat mobilisasi kendaraan proyek yang bersifat fugitive
Oleh karena itu, dipandang dari faktor-faktor di atas, kegiatan pada masa konstruksi
kurang menimbulkan dampak yang cukup berarti terhadap gangguan kualitas udara
b. Gangguan Kebisingan
In-4
yang nilai kebisingannya diperkirakan seperti yang tercantum dalam Tabel III-1.
Sumber Bising
Kebisingan
(OBA)
Puncak 76 152 30.5 61,0 12,0 244.0 46,0
Pick
96 82 76 70 64 58 52 46
dihat bahwo pade jarak 500 m dari sumber, kebisingan rata-rata mencapai 42-58
kegiatan), sehingge wilayah dampaknya masih terbatas dalam wilayah kerja proyek
Tabel III-2
No
52.5
54.5
53.5
: 2009
Hidup No. Kep. 48/MENLH/1996 Lampiran tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan
untuk Pemerintah dan Fasilitas Umum diperoleh batwa hasil pengukuran kebisingan
ditunjuákan pada Tabel 111-1 bahwa pada jarak 100 meter dari lokasi kepiatan,
gan telah mermenuhi baku mutu yang dipersyaratkan yaitu antara 54-58 dB(A)
oleh karena itu, dipandang dari faktor faktor diatas, kegiatan pada masa
konstrulksi kurang menimbukan dampak yang oukup berarti terthadap peningkatan
Rekonstruksi Drainase
Dari aspek fisik kimia kegiatan pembersihan lahan berupa penebangan pohon dan
pencemaran debu terutama apabila kegiatan ini dilaksanakan pada musim kemarau.
Berdasarkan data kondisi udara pada rona lingkungan awal, umumnya kondisi udara
di wilayah studi masih di bawah ambang batas sesuai dengan PP 41/1999. Dengan
penting (-P) terhadap kegiatan konstruksi tanggul, Jalan dan drainase karena
manusia yang terkena dampak akup banyak bak dan masyarakat yang tinggal d
b. Gangguan Kebisingan
sehingga dibutuhican jenis alat berat yang beraneka ragam, konstruksi tanggu
dilinat bahwa pada jarak 500 m dari sumber, kebisingan rata-rata mencapal 42-58
kegiatan), sehingga wilayah dampaknya masih terbatas dalam willayah kerja proyek
11-6
Tabel II-2.
Hidup No. Kep. 48/MENLH/XI/1996 Lampiran tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan
untuk Pemerintah dan Fasilitas Umum diperoleh bahwa hasil pengukuran kebisingan
baik untuk semua lokasi menunjukkan bahwa masih berada di bawah baku mutu
ditunjukkan pada Tabel II-1 bahwa pada jarak 100 meter dari lokasi kegiatan,
nilai kebisingan telah memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan yaitu antara 54-58
dB(A). Oleh karena itu, dipandang dari faktor-faktor di atas, kegiatan pada masa
kebisingan di sekitarnya, namu karena intensitas yang cukup tinggi dari kegiatan
penting (-P).
pengerukan yang terbawa arus dan berpindah pada lokasi lain yang bergantung dari
pendangkalan di bagian lain dari pantai yang ada di sekitar wilayah studi.
Sumber material sedimen di suatu perairan dapat berasal dari beberapa sumber
seperti pecahan karang, material sedimen yang berasal dari darat yang terbawa
oleh aliran sungai penimbunan/ pengerukan balk berupa sedimen bedload (sedimen
sedimen tersebut akan sangat dipengaruhi oleh pola hidrodinamika laut sepert
gelombang dan arus. Suatu daerah akan mengalami sedimentasi maupun erosi akan
apabila pantai tersebut banyak material sedimen yang terendapkan dan panta
besar diperkirakan akan ada hasil pengerukan yang terbawa arus dan berpindah
pada lokasi lain yang bergantung dari pola arus sehlingga menyebabkan
pendangkalan di bagian lain dari pantai yang ada di sekitar wilayah studi
material sedimen pada perairan muara sungai selagat, sungai raya dan sunga
logam
Dampak penurunan kualitas air laut pada tahap konstruksi merupakan dampak
langsung dari kegiatan pengerukan dan pembuangan sedimen pasir serta kegiatan
tanggul. Kegiatan ini diperkirakan dapat meningkatkan kadar kekeruhan air laut
terutama di perairan
Teluk Radang sepanjang 28 km. Kondisi rona awal lingkungan pada saat dilakukan
pengambilan sampel kualitas air laut, yang mendinikan tingkat kekeruhan adalah
Turbidity (NTU) sekitar 109 194 NTU, nilai tersebut telah melebihi nillai ambang
Dengan demikian akan terjadi perubahan kualitas air laut Mengingat rendahnya
intensitas dampak yang disebabikan oleh gangguan penurunan kualitas air laut
maka dampak tersebut dinilai bersifat negatif dan tidak penting (-TP)
penubahan kualitas air sungai di bagian hilir di sekitar proyek. Kondisi rona awal
ingkungan pada saat dilakukan pengambilan sampel kualitas air sungal, yang
mencirikan tingkat kekeruhan adalah TSS (Total Suspended Solid) atau total
padatan tersuspens adalah padatan yang tersuspensi di dalam air. Materi yang
mengurangi penetrasi mataharl ke dalam badan air, kekeruhan air meningkat yang
nilat yang melebihi ambang batas terjadi di lokasi pengamatan sungai raya dan
hulunya, sedangkan di sungai nibung masih di bawah nilail baku mutu yang telah
ditimbulkan dari kegiatan ini diperkirakan sebagai dampak negatif penting (-P).
o. Perubahan Hidrooceanograf
diprakirakan akan mempengaruhi pola arus yang disebabkan oleh pasang surut.
Terutama pada daerah yang langsung berbatasan dengan garis pantai dan tidak
tersebut akan berjalan seiring dengan perubahan garis pantainya. Pada kondisl
normal hal tersebut kemungkinan dapat terjadi namun dalam waktu yang lama.
tanggul terutama pada wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantal,
Pada tahap konstruksi, dampak yang bersifat langsung terhadap komponen biologl
pembuangan sedimen
Kondisi saat ini di lokasi rencana pembangunan tanggul, vegetasi pantail mangrove
dan relatif dominan hanya 3 jents. Adapun tumbuhan pantai/ mangrove yang
11n.9
perka
konstrusu tanggul paa tahap korstruisi ini terhadap Homponen flora berpe
Air
Dampak ginguan terhadap bilota air (plankton dan bevto) merupakan dampak
turunan dan terjadioya perubahan kualitas ar laut. Dan prakraan dampak terhadap
perubahan kualitas air laut diprakirakan tidak mengalami penubathian kualitas yang
or dar areal penyiapan lafian dan waktu pelaksanaan kegjistan kontruksi yang
relatil sebentar maka dampak gangguan terhadap biota air dikategonikan sebagal
konstrusi, sehingga akan meningkatkan kepadatan arus lalu Iintas di jalan yang
kegiatan ini akan memberikan beban terhadap badan jalan, baik itu yang
telah diaspal ataupun tidak. Badan jalan yang beraspal akan mengalami kerusakan
bulk retak, pecah atau berlubang Demikian pula badan jalan yang tidak beraspal
idak lancanya ane kendaraan roda duaj enipat baik umum maupun pribadi yang
hal tersebut akan sigrafikan menaikkan frekuens lalulintas pada jalan jalan tersebut akan tetapi dilihat
dari lingkungan pemukiman yang terkena dampak
10 10
yang merupakan kawasan lalu lintas darat yang cukup padat maka dampak ini
tanaman mangrove di sekitar lokasi tanggul sebagai upaya pencegahan erosi dan
Kondisi saat ini di lokasi rencana pembangunan tanggul, vegetasi pantai/ mangrove
Dampak kegiatan operasional dan pemeliharaan tanggul serta jalan ini terhadap
b. Porsepsi Masyarakat
selama tahap pasca operasi, sebaran dampak yang cukup luas dan jumlah orang
yang terkena dampak cukup besar maka dampak persepsi masyarakat dapat
dikategorikan sebagai dampak negatif penting (-P). Karena itu, dampak inl perlu
Pada tahap operasi keberadaan tanggul akan memberikan dampak positbf terhadap
kondisi lalu lintas darat yang menggunakan jalur jalan yang dibangun di sebelah
frekuensi lalu lintas yang mempergunakan jalur jalan ini sebagai prasarana
Kegiatan operasional tanggul ini juga memberikan dampak terhadap kondisi lalu
lintas yang menggunakan jalur jalan yang sudah ada. Dengan beroperasi tanggul
maka masyarakat dapat memilih jalur jalan yang akan dilalui, sehingga beban jalan
Kecamatan Kundur dan Kundur Utara dan orang-orang yang berkunjung ke Pulau
Kundur. Dampak memberikan sebaran relatif terbatas dan intensitas dampak yang
rendah. Dampak perubahan lalu lintas darat dikategorikan sebagai dampak positif
pernting (+P)
Pengoperasian dan Pemeliharaan Tanggul
telah beroperasi dapat memberikan dampak negatif maupun positif. Dampak negatif
3.2.2
di sekitar lokasi tanggul yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Dampak ini
sebaran dampak yang tidak terlalu luas. Oleh karena itu, dampak gangguan
dampak positif maupun negatif. Jika kegiatan pemeliharaan secara rutin tetap
dijaga, sehingga kelancaran transportasi darat tetap lancar maka dampak yang
terkena dampak cukup banyak baik dari masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
beroperasinya tanggul
Tabel III-3
Kegiatan
Konstruksi
Operasi
A. FISIK-KIMIA
B. BIOLOGI:
8. Biota laut
9. Hutan
10
+P +P
-P
+P
+TP
D. TRANSPORTASI
3. Pembukaan/pematangan lahan
6. Pemanfaatan tanggul
IIT-14
BAB IV
LINGKUNGAN
negatif ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling
penting yang bersifat positif dengan yang bersifat negatif. Telaahan secara
Metode evaluasi dampak penting yang lazim digunakan dalam ANDAL adalah
Metode Bagan Alir Dampak Penting. Berdasarkan Bagan Alir Dampak Penting
tersebut dapat diketahui mana dampak langsung dan mana pula dampak tidak
langsung. Dampak penting yang dihasilkan dari evaluasi dampak penting secara
holistik ini merupakan dampak penting yang harus dikelola lebih lanjut.
IV-1
TAHAP KONSTRUKSI
TAHAP KEGIATAN
TARAP OPERANE
ENIS KEGIATAN
tenaga
kera
Pemalangn Lahan
brane
DAMPAK PRIMER
TarbukanyaTertukanya
kesemipetan empatan
kuitas utora
kega
DAMPAX
SERUNDER
DAMPAK TERSIER
Gambar Iv-1
4.1.1
dari pembakaran bahan bakar minyak kendaraan dan debu timbul akibat
gerakan atau hilir mudik kendaraan. Kenaikan kadar debu di udara diperkirakan
makin tinggi apabila terjadi pada hari-hari kering yang relatif panjang.
4.1.2
tanggul serta kegiatan perbaikan dan rekonstruksi drainase. Pada kondisi rona
sedimentasi.
4.1.3
Kualitas air permukaan merupakan dampak turunan dari meningkatnya erosi dan
sedimentasi. Peningkatan kekeruhan dan TSS di air permukaan menyebabkan
penurunan kualitas air permukaan. Dampak ini jika tidak dikelola dengan baik
Iv-1
masyarakat, dan akhirnya bila tidak tertangani baik dapat menimbulkan konflik
4.1.4 Hidrooseanograti
dan gelombang
disebabkan oleh pasang surut. Terutama pada daerah yang langsung berbatasan
perubahan garis pantainya. Pada kondisi normal hal tersebut kemungkinan dapat
terjadi namun dalam waktu yang lama. Dengan adanya kegiatan pembuatan
4.1.5 Mangrove
mangrove
Sedangkan pada saat tahap operasi dan pemeliharaan tanggul , diupayaka untuk
IV-2
kesejahteraan.
Karena dengan adanya masyarakat yang bekerja atau tenaga kerja lainnya dapat
bila kegiatan ini tidak beroperasi lagi akan menyebabkan penurunan kesempatan
mEAa
dampak negatf
Sehubungan dengan dampak perubahan persepsi masyarakat akan kepastian
4.2
aklbat dampak penting. Dengan demikian dapat diketahui sumber dampak yang
lingkungan, serta sifat dampaknya apakah dampak langsung atau dampak tidak
langsung. Hubungan sebab akibat dapat digambarkan dalam suatu bagan alir
dampak penting sehingga dapat diketahui sumber dampak dan dampak penting
dampak penting. Dampak penting yang timbul dalam ANDAL ini digambarkan
dalam bagan alir dampak penting, sedangkan dampak yang tergolong dampak
kurang penting tidak tercakup dalam gambar ini. Bagan allr dampak penting
sebagal dasar evaluasi dampak penting dapat disajkan dalam Gambar IV-1.
alir dampak penting ini dapat ditentukan arah pengelolaan dan pemantauan
4.2.1
kualifikasi
Selain itu, kegiatan tahap konstruksi tanggul juga berdampak penting terhadap
konstruksi tanggul
kegiatan.
masyarakat.
tanggul
4.2.2
sebagai berikut:
4.2.2.1
lain:
sebagai berikut:
4.2.2.2
4.3
KELAYAKAN LINGKUNGAN
Berdasarkan kondisi rona awal dari setiap komponen lingkungan hidup dan
Hasil kajian dan telaahan dari pembangunan tanggul baik berdasarkan dokumern
Kerangka Acuan ANDAL (KA ANDAL) dan dokumen Analisis Dampak Lingkungan
Hdup (ANDAL), maka Kegiatan Pembangunan Tanggul Tanjungbatu-
1.
2. Prakiraan secara cermat dampak dari aspek fisik kimia, biologi, sosial,
ekonomi, budaya, dan tata ruang, pada tahap konstruksi, operasi, dampak
6. Tidak dilampauinya daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dar
DAFTAR PUSTAKA
APHA, 1980. Standard Methods For The Examination Of Water and Waste Water.
1997
Cox, С.W., 1976, Laboratory Manual of General Ecology, Santiago State College
Dwiono, A.P 2003. Pengenalan Kerang Mangrove, Geloina erosa dan Geloina
Edmonson, w.T,, 1959 Freshwater Biology, John Willey and Sons, Inc., New York.
Hammer, W.I. 1980, Soil Conservation Consultant Report. Soil Research Institute
Indonesia Technical.
James, A and Evison. 1978. River Biological Indicator of Water Quality. John Wiley
Kinnon, J.Mac, 1988. Field Guide To The Bird Of East Asia and Sumatera, Gadjah
Landon, J.R., 1984. Tropical Soil Manual Reproduced with Kind Permission of
Lee, C.D. et.al, 1978. Benthic Macroinvertebrata and Fish as Biological Indicators
British Colurmbia
Magrab, Edward B. 1975. Environmental Noise Control. John Wiley & Sons, New
York.
Odum, E.P. 1971. Fundamentals of Ecology 3rd edition. W.E. Sanders Company
Tokyo, Japan.
Pardiaz, S., 1992. Polusi Air dan Udara. Cetakan Pertama. Kanisius, Jogyakarta.
Singgih, DS. 2010. Prosedur analisis stratifikasi sosial dalam perspektif sosiologi.
Stern, Arthur C, R.W. Boubel, D.B. Turner, D.L. Fox. 1984. Fundamental of Air
Touber, L., Smailing, E.M.A, Andriesse, W. And Hakkeling, R.T, 1989, Inventory
Ward, H.B. and G.C. Whipple, 1965. Fresh Water Biology (Editor. W.T
Whittaker, R.H. 1975. Communities and Ecosystem, 2nd Edition, Mac. Milland
Publisihing Co. Inc. New York.
LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 1
Kabupaten Karimun