Anda di halaman 1dari 5

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Selama melakukan kegiatan Kerja Praktek pada proyek pembangunan


Gedung Sekolah Dian Harapan Kupang selama ±3 bulan dan telah mempelajari
hal-hal yang berkaitan dengan teknis yaitu struktur bangunan dan juga mengenai
hal-hal manajemen yang ada dalam proyek tersebut, maka dapat di ambil
beberapa kesimpulan antara lain:

6.1.1 Kesimpulan dari aspek manajemen

1. Adanya laporan rutin dari kontraktor pelaksana kepada pemilik proyek


terhadap kondisi pekerjaan di lapangan menunjukkan bahwa hubungan
antara pemilik proyek dan kontraktor pelaksana berjalan dengan baik.
2. Rapat evaluasi mingguan dan bulanan yang rutin di laksanakan oleh
kontraktor pelaksana untuk membahas kendala-kendala yang terjadi
dalam proses pekerjaan serta membuat rencana kerja selanjutnya
menjadi salah satu hal yang membuat kelancaran pekerjaan proyek ini.
3. Rangkaian sistem pengendalian yang di lakukan dengan baik seperti
pengendalian waktu, pengendalian tenaga kerja, pengendalain alat dan
pengendalian material adalah faktor yang membuat kelancaran pekerjaan
proyek ini sehingga pekerjaan selesai tepat waktu sesuai dengan time
schedule (S-Curve) yang dibuat.

6.1.2 Kesimpulan dari aspek teknis

Berdasarkan yang telah dibahas pada bab tinjauan khusus mengenai


evaluasi koefisien tulangan dan evaluasi detailing tulangan terpasang di
lapangan menurut SNI 03-2847-2002 pada pekerjaan pondasi, balok sloof (tie
beam) dan kolom diketahui bahwa terdapat perbedaan antara apa yang telah di
kerjakan di lapangan dengan apa yang disyaratkan oleh SNI.

VI | 1
6.1.2.1 Kesimpulan Mengenai Evaluasi Koefisien Tulangan

1. Evaluasi Koefisien Tulangan Pekerjaan Pondasi


a) Rata-rata koefisien tulangan pondasi yang terdapat di lapangan
adalah 112,425 kg/m3,lebih kecil 10,774% dari yang disyaratkan SNI
yaitu 126 kg/m3. Kondisi ini di anggap masih cukup baik karena rasio
koefisien di lapangan dan syarat SNI lebih kecil 20%
b) Besar kecilnya koefisien tulangan pekerjaan pondasi sangat
tergantung dari dimensi pondasi, diameter tulangan terpakai serta
jumlah tulangan terpakai.

2. Evaluasi Koefisien Tulangan Pekerjaan Kolom


a) Rata-rata koefisien tulangan kolom yang terdapat di lapangan adalah
212,503 kg/m3, lebih kecil 6,390% dari yang disyaratkan SNI yaitu
227 kg/m3. Kondisi ini di anggap masih cukup baik karena rasio
koefisien di lapangan dan syarat SNI lebih kecil 20%
b) Koefisien tulangan untuk tiap-tiap type kolom berbeda-beda. Ini
disebabkan karena adanya perbedaan dimensi kolom antara type
yang satu dengan type yang lainnya, walaupun material yang
digunakan sama untuk semua type kolom tersebut.

3. Evaluasi Koefisien Tulangan Pekerjaan Balok Sloof (Tie Beam)


a) Rata-rata koefisien tulangan tie beam yang terdapat di lapangan
adalah 175,446 kg/m3, lebih kecil 3,601% dari yang disyaratkan SNI
yaitu 182 kg/m3. Kondisi ini di anggap masih cukup baik karena rasio
koefisien di lapangan dan syarat SNI lebih kecil 20%
b) Koefisien tulangan untuk tiap-tiap as tie beam berbeda-beda. Ini
disebabkan karena adanya perbedaan dimensi panjang tie beam
dalam satu As antara type yang satu dengan type yang lainnya.

6.1.2.2 Kesimpulan Mengenai Evaluasi Detailing Tulangan Terpasang

1. Evaluasi Detailing Tulangan Terpasang Pekerjaan Pondasi


a) Tebal selimut beton di lapangan adalah 50 mm tidak memenuhi
persyaratan SNI yaitu minimal 75 mm (tabel 5.32).

VI | 2
b) Ketebalan pondasi type 1 (1200 mm),type 2 (1000 mm) dan type
3(800 mm) memenuhi syarat karena lebih besar dari ketentuan dalam
SNI yaitu minimal 150 mm (tabel 5.32).
c) Semua tulangan kolom pedestral di jepit antara tulangan atas dan
tulangan bawah pondasi memenuhi syarat (tabel 5.32).
d) Penanaman tulangan kolom pedestral ke dalam pondasi memenuhi
syarat karena diberi kait 90° (tabel 5.32).
Semua detailing tulangan untuk semua type pondasi tidak memenuhi
syarat karena syarat-syarat detailing tulangan yang di tentukan dalam SNI
hanya sebagian yang dipenuhi oleh detailing tulangan yang terdapat di
lapangan.

2. Evaluasi Detailing Tulangan Terpasang Pekerjaan Kolom


a) Letak sambungan lewatan tidak memenuhi syarat karena sebagian
sambungan lewatan terletak pada daerah lo (tabel 5.34 poin a)
b) Jarak pemasangan tulangan pengikat silang (tice) tidak memenuhi
syarat karena sebagian lebih dari 350 mm (tabel 5.33).
c) Panjang bengkokan kait sengkang dan derajat bengkokan kait
memenuhi syarat SNI (tabel 5.33).
d) Pemasangan tulangan sengkang memenuhi syarat karena bagian
kait sengkang di pasang selang-seling.
e) Jarak bersih antar tulangan longitudinal (tulangan utama), sudah
memenuhi syarat SNI 03-2847-2002 (tabel 5.33).
f) Pemasangan tulangan sengkang pada daerah penyaluran
(sambungan lewatan) di lapangan memenuhi syarat karena di
pasang dengan jarak yang lebih rapat dari tulangan sengkang selain
di daerah penyaluran tersebut (gambar 5.44)
g) Panjang sambungan lewatan kolom di lapangan yaitu 110 cm
memenuhi syarat SNI yaitu 109,554 cm ≈ 110 cm (tabel 5.34 poin b
dan gambar 5.9).
Semua type kolom di lapangan tidak memenuhi syarat karena sebagian
syarat detailing tulangan untuk kolom yang disyaratkan oleh SNI tidak
terpenuhi oleh detailing tulangan terpasang di lapangan.

VI | 3
3. Evaluasi Detailing Tulangan Terpasang Pekerjaan Balok Sloof (Tie
Beam)
a) Letak sambungan lewatan tidak memenuhi syarat karena sebagian
berada pada jarak dua kali tinggi balok dari muka kolom ( gambar
5.45 tentang denah letak sambungan lewatan pada balok).
b) Jarak bersih antara tulangan utama adalah 30 mm, memenuhi syarat
SNI yaitu minimum 25 mm (tabel 5.37).
c) Letak tulangan atas berada tepat di atas tulangan bawah memenuhi
syarat SNI (tabel 5.37).
d) Jumlah tulangan atas dan tulangan bawah memenuhi syarat karna
rasio tulangan bawah >50% jumlah tulangan atas (tabel 5.39)
e) Letak dan jarak pemasangan tulangan sengkang memenuhi syarat
SNI (lihat tabel 5.40).
f) Panjang sambungan lewatan tie beam di lapangan yaitu 90 cm lebih
kecil 6,63% dari yang disyaratkan SNI yaitu 96,399 cm ≈ 97 cm (tabel
5.38).
Semua type tie beam di lapangan tidak memenuhi syarat karena
sebagian syarat detailing tulangan untuk tie beam yang disyaratkan oleh SNI
tidak terpenuhi oleh detailing tulangan terpasang di lapangan.

6.2 Saran
Selama melakukan kegiatan Kerja Praktek pada proyek pembangunan
Gedung Sekolah Dian Harapan Kupang, dengan tujuan melihat aspek
manajemen dan aspek teknis yang lebih di fokuskan kepada pendetailan
tulangan terpasang di lapangan kemudian di bandingkan dengan pendetailan
yang disyaratkan dalam SNI 03-2847-2002, di lihat beberapa hal yang perlu di
perbaiki agar proses pekerjaan dapat berjalan dengan lebih baik lagi dan mutu
bangunan yang baik pula.

6.2.1 Saran Dari Aspek Manajemen


Agar suatu proyek dapat berjalan dengan baik maka diperlukan suatu
manajemen proyek untuk mengorganisir dan mengendalikan kegiatan yang
berlangsung. Oleh karena itu dalam melaksanakan suatu proyek perlu adanya
hubungan kerja yang terkoordinir dan terjalin dengan baik antara unsur-unsur
terkait dalam organisasi proyek tersebut seperti pemilik proyek, konsultan dan
pelaksana atau kontraktor.

VI | 4
Sesuai dengan pengamatan di lapangan dan wawancara dengan beberapa
pihak yang terlibat dalam proyek tersebut di lihat bahwa dari aspek manajemen
proyek ini telah berjalan dengan baik tetapi hanya di berikan saran pada bagian
pengendalian waktu agar lebih diperhatikan lagi sehingga tidak terjadi
keterlambatan waktu pekerjaan yang menyebabkan kelebihan waktu
terselesainya pekerjaan proyek walaupun hanya beberapa hari saja.

6.2.2 Saran Dari Aspek Teknis


Sepeti yang terlihat dalam bab tinjauan khusus bahwa ditemukan masalah-
masalah yang berkaitan dengan pendetailan tulangan terpasang di lapangan dan
koefisien tulangan yang terpakai maka di sarankan agar:
1) Dalam pekerjaan strukur suatu bangunan gedung, pendetailan tulangan
yang akan di kerjakan di lapangan perlu di perhatikan agar sesuai dengan
ketentuan yang telah disyaratkan oleh SNI mengingat bahwa struktur
bangunan gedung adalah elemen penting dari kekuatan suatu bangunan.
Detailing tulangan yang baik dapat menambah mutu struktur suatu
bangunan gedung begitupun sebaliknya.
2) Pemasangan tulangan struktur suatu bangunan perlu di hitung secara
baik agar tulangan yang di pasang dapat memenuhi syarat besarnya
koefisien tulangan yang di tentukan dalam SNI.

VI | 5

Anda mungkin juga menyukai