Anda di halaman 1dari 11

MATERI

Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian Multikultural
b. Macam-macam nilai multikultural
c. Contoh teks Sastra yang bertemakan Keberagaman/ Multykultural;
d. Mengidentifikasi nilai-nilai multikultural dalam puisi
e. Mengimplementasi dalam kehidupan sehari-hari
f.
a. Pengertian Nilai-nilai Multikulturalisme
Akar kata multikulturalisme berasal dari kebudayaan. Secara etimologis, multikulturalisme dibentuk dari
kata multi (banyak), kultur (budaya), dan isme (paham). Secara hakiki, pengertian itu mengandung pengakuan akan martabat manusia
yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang unik (Mahfud, 2011:75). Secara hakiki, pengertian
kata itu terkandung pengakuan bahwa martabat manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing
yang unik, baik sejarah, pemikiran, bahasa, etnik, dan kepercayaan.

Menurut Ricardo L. Garcia (dalam Ali Imron Al-Ma’ruf, 2012:4-5) teori sosial tersebut adalah: (1) Melting Pot I: Anglo
Conformity (individu-individu yang beragam latar belakang seperti agama, etnik, bahasa, dan budaya, disatukan ke dalam satu wadah
yang lebih dominan); (2) Melting Pot II: Ethnic Synthesis (individu-individu yang beragam latar belakang disatukan ke dalam satu
wadah baru, identitas agama, etnik, bahasa, dan budaya asli anggotanya melebur menjadi identitas yang baru; serta (3) Cultural
Pluralism: Mosaic Analogy (individu-individu yang beragam latar belakang agama, etnik, bahasa, dan budaya, memiliki hak untuk
mengekspresikan identitas budaya secara demokratis dengan tidak meminggirkan identitas budaya kelompok minoritas).
Multikulturalisme menciptakan struktur dan proses yang memperbolehkan ekspresi berbagai kebudayaan, komunitas, dan
individual baik laki-laki maupun perempuan. Multikulturalisme mengakui tentang hak individu untuk tetap dan bisa
mengekspresikan identitas budayanya sesuai dengan latar belakang masing-masing, termasuk gender, sebagai esensi dari
multikulturalisme dalam masyarakat heterogen. Berdasarkan pemahaman tersebut, dapat dikatakan bahwa multikulturalisme adalah
suatu pandangan, paham, dan sikap untuk melihat keanekaragaman budaya sebagai realitas fundamental dalam kehidupan
masyarakat.

Sikap seseorang yang membuka diri untuk menjalani kehidupan bersama dengan berani menerima dan memahami pluralitas
sebagai takdir hidup yang tidak dapat ditolak. Maka dengan cara atau sikap seseorang hendaknya mau membuka diri untuk menjalani
kehidupan bersama, dengan menerima dan memahami adanya perbedaan-perbedaan yang terdapat di lingkungannya.

b. Macam-macam Nilai-nilai Multikulturalisme


Pengertian kultur sangat beragam, tetapi ada beberapa titik persamaan yang dapat diambil untuk mempertemukan keragaman
definisi-definisi tersebut. Menurut A. Effendi Sanusi (dalam Rina Hanipah Muslimah, 2010), mengatakan bahwa ide pendidikan
multikulturalisme akhirnya menjadi komitmen global sebagaimana direkomendasikan UNESCO pada bulan Oktober 1994
di Jenewa. Rekomendasi itu di antaranya memuat beberapa pesan.“Pertama, pendidikan hendaknya mengembangkan kemampuan
untukmengakui dan menerima nilai-nilai yang ada dalam kebhinnekaan pribadi, jenis kelamin, masyarakat dan budaya serta
mengembangkan kemampuan untukberkomunikasi, berbagi dan bekerjasama dengan yang lain.Kedua, pendidikanhendaknya
meneguhkan jati diri dan mendorong konvergensi gagasan dan penyelesaian-penyelesaian yang memperkokoh perdamaian,
persaudaraan, solidaritas antara pribadi dan masyarakat.Ketiga, pendidikan hendaknya meningkatkan kemampuan menyelesaikan
konflik secara damai tanpa kekerasan. Oleh karena itu, pendidikan hendaknya juga meningkatkan pengembangan kedamaian dalam
pikiran peserta didik sehingga dengan demikian mereka mampu membangun secara lebih kokoh kualitas toleransi, kesabaran,
kemauan untuk berbagi dan memelihara.”

Penjelasan dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa karakter nilai-nilai yaitu nilai toleransi, demokrasi,
kesetaraan, dan keadilan, kebudayaan, keagamaan seperti penejasan singkat di bawah ini.
1. Nilai Toleransi
Toleransi dipahami sebagai perwujudan mengakui dan menghormati hak-hak asasi manusia dalam hidup
bermasyarakat. Kebebasan berkeyakinan dalam arti tidak adanya paksaan dalam hal agama, kebebasan berpikir atau berpendapat,
kebebasan berkumpul, dan lain-lain. Toleransi juga bukanlah dimaknai dengan mengakui kebenaran agama mereka, akan tetapi
adanya pengakuan terhadap agama mereka dalam realitas bermasyarakat.

2. Nilai Kesetaraan
Multikulturalisme sebagai paham yang menekankan pada kesederajatan dan kesetaraan budaya-budaya lokal tanpa
mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang lain sangat penting kita pahami bersama dalam kehidupan masyarakat yang
multikultural seperti Indonesia. Hal itu agar tidak terjadi lagi tragedi kekerasan antar kelompok yang meledak secara membabi-
buta padaakhir tahun 1990-an di berbagai kawasan Indonesia, yang menunjukkan betapa rentannya rasa kebersamaan yang dibangun
dalam bangsa dan bernegara, betapa kentalnya prasangka antar kelompok dan betapa rendahnya nilai-nilai multikulturalisme.

3. Nilai Demokrasi
Sejarah peristilahan “demokrasi” dapat ditelusuri jauh ke belakang. Konsep ini ditumbuhkan pertama kali dalam praktik negara
kota Yunani dan Athena (450 SM dan 350 SM). Tahun 431 SM, seorang negarawan ternama dari
Athena, bernama Pericles mendefinisikan demokrasi dengan mengemukakan beberapa kriteria: (1) pemerintahan oleh rakyat dengan
partisipasi rakyat yang penuh dan langsung; (2) kesamaan di depan hukum; (3) pluralisme, yaitu penghargaan atas semua bakat,
minat, keinginan dan pandangan; dan (4) penghargaan terhadap suatu pemisahan dan wilayah pribadi untuk memenuhi dan
mengekspresikan kepribadian individual.

4. Nilai Keadilan
Istilah keadilan berasal dari kata ‘adl (bahasa Arab), yang mempunyai arti ‘sama dan seimbang’. Pengertian pertama, keadilan
dapat diartikan sebagai membagi sama banyak, atau memberikan hak yang sama kepada orang-orang atau kelompok dengan status
yang sama.
5. Nilai Kebudayaan
Nilai kebudayaan merupakan nilai-nilai yang terdiri dari konsepsi-konsepsi hidup dari alam pikiran sebahagian besar warga
masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap amat mulia.

6. Nilai keagamaan
Konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada beberapa masalah pokok dalam kehidupan
keagamaan yang bersifat suci, sehingga menjadi pedoman bagi tingkah laku dalam kehidupan.

Hal diatas juga terdapat dalam karya sastra seperti novel, cerpen, dan sastra lainnya. Sesuai pendapat Norton (dalam
Nurgiyantoro, 2010: 45, melalui sastra dapat dijumpai berbagai sikap dan perilaku hidup yang mencerminkan budaya suatu
masyarakat yang berbeda dengan masyarakat yang lain). Pemberian berbagai macam bentuk sastra yang
bisa memberikan pemahaman yang beragam pula kepada siswamaupun pembaca lainnya. Hal ini penting sebagai tolak ukur
agar tidak menimbulkan sikap lebih mementingkan kepentingan bersama dalam menciptakan kehidupan yang rukun dan damai antar
sesame, tanpa adanya melihat perbedaan.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan dan defenisi di atas, bisa disimpulkan bahwa karakteristik nilai-nilai multikulturalisme,
yaitu nilai demokrasi, nilai kesetaraan, nilai keadilan, nilai toleransi, nilai keagamaan (religiositas), dan nilai kultural (budaya).
Contoh Puisi 1

Indahnya Perbedaan

Karya Cimaya Linda

Pelangi menghiasi cakrawala


Perpaduan beragam warna
terlihat indah di mata

Variasi suara melantunkan


Puji-pujian dalam suatu paduan
Terdengar merdu nadanya

Huruf terangkai membantuk kalimat


Kata teruntai membentuk kalimat
Kalimat tersusun merangkai cerita
Nan indah maknanya

Orang-orangpun beraneka ragam


Suku, bahasa, dan pikiran
Namun dipersatukan dalam Tuhan
Dengan segala perbedaan.

Betapa indahnya ciptaan Tuhan


Perbedaan dipersatukan dalam persekutuan
Sehingga bisa tunjukan indahnya perbedaan
Pada dunia yang mendamba
A. Format : Identifikasi Teks sastra

Nilai-nilai multikurtural
Nilai Nilai Nilai Nilai
No demokrasi Kesetaraan Keadilan Nilai Toleransi Keagamaan Nilai Budaya
1 - Kalimat tersusun - Orang-orangpun - Betapa indahnya - Perpaduan beragam
merangkai cerita nan beraneka ragam ciptaan Tuhan warna terlihat indah di
indah maknanya Suku, bahasa, Perbedaan mata
dan pikiran dipersatukan dalam
persekutuan

3
B. Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Nilai multikural yang dapat diimplementasikan berdasarkan pusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nilai demokrasi. Hal ini tergambar dalam puisi tersebut bahwa masing-masing orang dapat menyampaikan aspirasi yang
beraneka ragam. Namun hal ini tidak menjadi permasalahan. Justru kalimat yang beraneka ragam tersebut dapat menjadi
pembelajaran di dalam kehidupan untuk menjadi lebih baik.

2. Nilai toleransi. Toleransi dengan menunjukan sikap yang terbuka, mau menerima perbedaan dengan terbuka. Perbedaan itu
Baik dari segi suku, agama, dan pikiran tidak menjadi polemik dalam hidup.

3. Nilai Keagamaan. Sebagai umat yang beragam sudah sepantasnya kita mensyukuri segala anugrah Allah. Hal ini tergambar
dalam puisi tersebut, ia merasakan dan memahami perbeddaan. Namun perbedaan dapat ia syukuri sehingga dapat menjadi
kesatuan yang utuh tidak terpecah belah.

4. Nilai Budaya. Hal ini tergambar dalam puisi tersebut bagaimana keberagaman dapat terlihat indah tanpa saling bertengkar
dan terpecah blah. Bila hidup sudah harmonis tentu tidak menjadi persoalan lagi. Kita dapat bersatu dan maju menjadi
manusia yang lebih baik. Begitulah pentingnya memahami keberagaman dalam kehidupan. Sikap multikulturalisme
hendaknya dapat dikembangkan, agar perselisihan, dan permalahan
Contoh Puisi 2

Rumah-rumah Muumbi
Karya Aliyuna Pratisti

Dinding rumah-rumah muumbi pucat pasi


layaknya wajah seorang kerdil yang diseret keluar
lalu ditelanjangi untuk sekedar jadi tontonan
setelah keterhenyakkannya diabadikan,
dia menangis, lalu tertidur pulas di jalanan

Dinding rumah-rumah mumbi pucat pasi


menutup dirinya dari siang juga dari malam
bahkan mengusir Zeus dan seisi dunia
dan lihatlah sekarang,
dia mulai membakar diri
ketakutan adalah membiarkannya mati,
tapi memberinya kehidupan adalah pergulatan
tanpa akhir.

Rumah-rumah muumbi adalah rahim ibumu


dari kematiannya,
terkutuklah manusia yang semakin tidak memahami
bahasanya sendiri..
A. Identifikasi Puisi

Nilai-nilai multikurtural
Nilai Nilai Nilai
No demokrasi Nilai Kesetaraan Keadilan Nilai Toleransi Keagamaan Nilai Budaya
1 - layaknya wajah - Dinding rumah- - dia mulai - layaknya wajah
seorang kerdil rumah mumbi membakar diri seorang kerdil
yang diseret pucat pasi ketakutan adalah yang diseret
keluar menutup dirinya membiarkannya keluar
lalu ditelanjangi dari siang juga dari mati, lalu
untuk sekedar malam ditelanjangi
jadi tontonan bahkan mengusir untuk sekedar
Zeus dan seisi jadi tontonan
dunia

2 - Rumah-rumah - terkutuklah
- setelah muumbi adalah manusia yang
keterhenyakkan rahim ibumu semakin tidak
nya diabadikan dari kematiannya memahami
bahasanya
sendiri.
B. Implementasi puisi dalam kehidupan sehair-hari

Nilai multikural yang dapat diimplementasikan berdasarkan pusi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Nilai ketidakadilan.
a. Orang yang tidak memiliki pangkat, jabatan yang besar dengan mudahnya dijatuhkan bahkan ditindas. Kejelekan tentang
yang ia miliki selalu disorot dan dipbulikasi
b. Dalam kehidupan sekarang ini masih tetap demikian. Ketika kaum yang lemah melakukan sesuatu, dengan gampangnya
muncul informasi yang tidak baik. Namun berbeda apabila orang yang memiliki pangkat, dan jabatan melakukan hal yang
salah, maka informasi tersebut dengan gampangnya hilang begitu saja tanpa ada keterangan yang jelas.

2. Nilai toleransi.
a. Kebenaran begitu sulit ditemukan. Hal ini ditemukan dalam puisi tesbut dengan menjelaskan bahwa masyarakat “Muumbi”
tidak mau menerima kehadiran orang baru. Mereka menutup diri dengan informasi yang baru.
b. Bahkan karena keputus asaan kaumnya di dalam kehidupan mereka memilih untuk mangasingkan diri. Hal ini juga terjadi
di zaman sekarang, masyarakat tidak mempercayai antara satu dengan yang lain.

3. Nilai Budaya.
a. Budaya pada masyarakat “Muumbi” tidak bagus untuk dicontoh. Mereka menjadikan yang lemah untuk bahan tontotan. Hal
ini berbeda dengan zaman sekarang.
b. Di zaman sekarang masyarakat lebih bijak. Mereka dapat menemukan dan mencari informasi dengan benar tanpa
menghakimi terlebih dahulu.
4. Nilai Agama.
a. Nilai agama yang terdapat dalam puisi tersebut adalah kurangnya iman seseorang dalam berkehidupan. Apabila ia memiliki
pondasi yang kuat, maka ia tidak mudah untuk menyerah. Oleh sebab itu walaupun di zaman yang sulit, kita dituntut untuk
tetap bijak, dan dapat menolong sesama.
b. Di Indonesia pun kita mengalami hal serupa. Walaupun kita bangsa Indonesia tidak dipersatukan melalui kesamaan leluhur,
namun “Indonesia” berpedoman padaideologi “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya meski berbeda namun tetap satu juga.
Berbeda disini maksudnya tentang suku, ras, dan agama. Hal inilah mengacu pada yang dinamakan multikulturalisme.
c. Namun dalam tumbuh kembangnya kebangsaaan, multikulturalisme tidak selamanya mendapatkan perhatian, bahkan
cenderung direpresi melalui berbagai bentuk kebijakan: mulai dari kebijakan penggantian nama, pelarangan ritual
keagamaan, hingga penguasaan elit politik oleh etnis tertentu juga pernah terjadi di Indonesia. Terlepas dari fenomal yang
ada, hendaknya nilai multikulturalisme dapat kita jaga agar hidup tetap berjalan harmonis.

Anda mungkin juga menyukai