Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat 2016
Indikator Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat 2016
tp
s:
//p
ap
ua
ba
rat
.b
ps
.g
o.
id
ht
tp
s:
//p
ap
ua
ba
rat
.b
ps
.g
o.
id
INDIKATOR KESEJAHTERAAN RAKYAT
PROVINSI PAPUA BARAT
2016
ISSN : 2089-1652
No. Publikasi : 91550.1706
Katalog : 4102004.91
.id
Ukuran Buku : 16,5 cm x 21 cm
Jumlah Halaman : xx+ 75 halaman
o
.g
ps
Naskah :
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Barat
.b
at
ar
Penyunting :
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Papua Barat
ab
pu
Gambar Kulit :
a
Diterbitkan Oleh :
ht
Dicetak Oleh :
CV. Nasional Indah
.id
Provinsi Papua Barat. Perubahan taraf kesejahteraan dikaji
o
menurut berbagai bidang yaitu kependudukan, kesehatan,
.g
pendidikan, ketenagakerjaan, pola dan taraf konsumsi,
ps
perumahan, serta indikator sosial lainnya.
.b
.id
DAFTAR GAMBAR _____________________________ vii
DAFTAR TABEL LAMPIRAN ____________________ xi
o
.g
TINJAUAN UMUM ______________________________ xiii
ps
I. KEPENDUDUKAN __________________________ 1
.b
at
Morbiditas ___________________________________ 7
Pertolongan Kelahiran oleh Tenaga Kesehatan ______ 8
s:
.id
Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja _____________ 31
o
V.
.g
TARAF DAN POLA KONSUMSI ______________ 33
ps
Perembangan Kemiskinan di Papua Barat, 2007 - 2016 33
.b
Penerangan __________________________________ 51
tp
ht
LAMPIRAN-LAMPIRAN _______________________ 59
.id
Tabel 4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) dan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Papua Barat,
o
Tahun 2013—2016 __________________________ 25
.g
ps
Tabel 4.2 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Tingkat
Pendidikan Yang Ditamatkan di Provinsi Papua Barat,
.b
o .id
.g
ps
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
Gambar 2.1 Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di
o
.g
Provinsi Papua Barat Tahun 2016 ___________
ps 6
Gambar 2.2 Penolong Kelahiran Balita di Papua Barat Tahun
2010—2016 ______________________________ 9
.b
at
.id
Gambar 4.2 Persentase Penduduk yang Bekerja Menurut
o
Lapangan Usaha dan Rata-rata Lama Sekolah
.g
Penduduk Usia 25 Tahun Atau Lebih di Provinsi
ps
Papua Barat Tahun 2016___________________ 29
.b
________________________________________ 37
Gambar 5.3 Persentase Kompoisi Pengeluaran Per Kapita Per
a
//p
2016 ___________________________________ 44
Gambar 6.2 Kondisi Perumahan Di Provinsi Papua Barat, Tahun
2012 – 2016 ____________________________ 45
Gambar 6.3 Persentase Rumah Tangga yang Mengakses
Air Minum Layak Di Provinsi Papua Barat,
Tahun 2010 – 2016 ______________________ 47
.id
dan Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Barat,
Tahun 2016 _____________________________ 50
o
Gambar 6.7
.g
Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber
ps
Penerangan Utama Di Provinsi Papua Barat,
.b
.id
2015 dan 2016 __________________________________ 60
o
.g
I (2) Kepadatan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi
Papua Barat Tahun 2013—2016 ____________________ 61
ps
II (1) Angka Harapan Hidup di Provinsi Papua Barat Tahun
.b
2012—2016 _____________________________________ 62
at
ar
.id
Informasi dan Teknologi di Provinsi Papua Barat Tahun
2015—2016 ____________________________________ 74
o
.g
VII (2) Persentase Penduduk yang Mengakses Intenet di Provinsi
ps
Papua Barat Tahun 2016 _________________________ 75
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
Ruang Lingkup
o
.g
Publikasi Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Provinsi
ps
Papua Barat 2016 menyajikan gambaran perkembangan
kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat tahun 2016.
.b
Di bidang kependudukan:
.id
Di bidang kesehatan:
o
Angka Harapan Hidup (AHH) Provinsi Papua Barat tahun
2016 sebesar 65,30 tahun. .g
ps
.b
kesehatan.
s:
.id
APM SMA sebesar 62,62 persen.
o
Tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan penduduk
.g
Papua Barat tahun 2016 jika dilihat dari ijazah tertinggi
ps
yang dimiliki SMA atau setingkatnya sampai perguruan
.b
Di bidang ketenagakerjaan:
ab
.id
Jumlah dan persentase penduduk miskin di Papua Barat
o
Maret tahun 2016 sebesar 228.380 jiwa atau sebesar
25,10 persen, .g
ps
.b
Di bidang perumahan
Sosial Lainnya
.id
o
Persentase rumah tangga yang membeli/menerima beras
.g
murah/raskin selama 3 Bulan Terakhir pada tahun 2016
ps
adalah sebesar 30,50 persen.
.b
.id
pembangunan adalah penduduk. Penduduk sebagai pelaku
o
pembangunan di satu sisi dan sekalgus sebagai objek
.g
pembangunan di sisi lain. Apabila pembangunan berhasil
ps
maka keberhasilan pembangunan akan dinikmati oleh
.b
negatifnya.
ab
pu
.id
Papua Barat Tahun 2016
o
.g
ps
Sebaran penduduk yang tidak merata tersebut berdampak
.b
.id
produktif bertambah. Akibatnya, angka beban ketergantungan
o
penduduk usia tidak produktif terhadap penduduk usia
produktif berkurang.
.g
ps
Tingginya proporsi penduduk 0—14 tahun mengakibatkan
.b
Tahun 2012—2015
tp
Rasio
Tahun 0-14 15-64 65 +
ht
Ketergantungan
(1) (2) (3) (4) (5)
o .id
.g
ps
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
Mulai 1 Januari 2014, Pemerintah Indonesia mulai
o
memberlakukan Program Jaminan Kesehatan Nasional
.g
sebagai amanat UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN dan UU
ps
No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Sebelumya, dalam UU No.
.b
.id
Angka harapan hidup (AHH) Provinsi Papua Barat selama
o
tahun 2012 hingga tahun 2016 meningkat (Lampiran II.1).
.g
AHH pada tahun 2012 mencapai 64,88 tahun meningkat
ps
menjadi 65,19 tahun pada tahun 2015. AHH tahun 2016
.b
.id
Selain itu, adanya asumsi TFR nasional sebesar 2,1 di tahun
o
2025 turut mempengaruhi penghitungan angka harapan
.g
hidup baik di tingkat nasional, provinsi maupun tingkat
ps
kabupaten/kota. Dengan adanya perubahan ini, maka
.b
Morbiditas
pu
pekerjaan rumah.
Secara umum, angka kesakitan penduduk Papua Barat
menurun. Penurunan angka kesakitan selama periode tahun
2013 sampai dengan 2016 di Provinsi Papua Barat dapat
dilihat pada Lampiran II (3). Angka kesakitan pada tahun
2016 sebesar 11,17 persen. Penurunan angka kesakitan
tersebut berbanding terbalik dengan peningkatan angka
.id
kesehatan dalam proses persalinan, peningkatan peran ibu
dalam pemberian ASI eksklusif dan pemberian imunisasi.
o
.g
Peningkatan peran tenaga kesehatan dalam proses
ps
persalinan bertujuan untuk mengurangi kasus kematian bayi.
.b
Tahun 2010—2016
at
ar
o .id
.g
ps
.b
atau lebih, dan kedua diberikan pada usia 5-7 tahun. Pada
ab
o .id
.g
ps
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
Gambar 2.4
Persentase Bayi 0—23 Bulan yang Mendapat ASI di Papua Barat
Tahun 2016
.id
Provinsi Papua Barat telah memasuki pembangunan lima
o
tahun kedua, yaitu periode tahun 2012—2016. Target dan
.g
sasaran misi pembangunan pada masa ini ditekankan pada
ps
upaya mencapai kemandirian wilayah. Salah satu upaya
.b
kualitas pendidikan.
ar
.id
Berdasarkan Gambar 3.1, diperoleh bahwa pada tahun 2016
o
sebanyak 96,85 persen penduduk usia 7 – 12 tahun
.g
berstatus masih sekolah. APS untuk penduduk usia 16—18
ps
tahun dan 19—24 tahun juga menunjukkan peningkatan
.b
.id
Seperti APS 7—12 tahun, capaian APS 13—15 tahun antar
o
.g
kabupaten/kota juga tidak berbeda. Program wajib belajar 6
ps
tahun ditingkatkan menjadi 9 tahun pada tahun 1994. Sejak
saat itu hingga tahun 2014, 233 desa telah dibangun gedung
.b
tahun dan 19—24 tahun. Lampiran III (2) menyajikan data APS
menurut kabupaten/kota pada tahun 2015 dan 2016.
pu
o .id
.g
ps
.b
at
ar
o .id
.g
ps
.b
at
ar
o .id
.g
ps
.b
at
persen.
a
//p
.id
meningkat. Meski demikian, dapat dikatakan kesenjangan
o
antara harapan lama sekolah dan realisasi rata-rata lama
.g
sekolah masih cukup senjang. Idealnya, harapan lama sekolah
ps
tidak berselisih jauh dengan rata-rata lama sekolah.
.b
at
o .id
.g
ps
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
.id
atas tidak memiliki ijazah SD. Hal ini mencerminkan,
kualitas SDM dari aspek pendidikan di Papua Barat
o
.g
masih tergolong rendah. Hanya 11,06 Persen penduduk
ps
15 tahun ke atas yang lulus dari perguruan tinggi.
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
o .id
.g
ps
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
Pengamatan kondisi ketenagakerjaan dari waktu ke waktu
o
penting dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk dapat dijadikan
.g
dasar perencanaan pembangunan ketenagakerjaan di masa
ps
yang akan datang. Selain itu, pengukuran tingkat
.b
620.748
o .id
.g
Angkatan Kerja: Bukan Angkatan Kerja:
ps
434.817 185.931
.b
at
ar
ab
Bekerja: Sekolah:
pu
402.360 61.916
a
//p
s:
Tangga:
32.457
ht
109.514
Lainnya:
14.501
.id
Total 66,41 68,30 68,68 70,05 4,62 5,02 8,08 7,46
o
Sumber: BPS, Sakernas 2013—2016
.g
ps
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan Pengangguran Terbuka
.b
at
.id
TPT di Provinsi Papua Barat untuk kondisi Agustus 2016
o
sebesar 7,46 persen, lebih rendah dibandingkan dengan TPT
.g
tahun sebelumnya yaitu sebesar 8,08 persen. Tingkat
ps
pengangguran di perkotaan lebih tinggi daripada di
.b
perdesaan.
at
ar
ab
.id
ditinggalkan angkatan kerja yang lebih memilih sektor Industri
o
(manufacture) dan Jasa-jasa (services). Persentase angkatan
.g
kerja yang bekerja pada kedua sektor terakhir semakin
ps
meningkat dari tahun ke tahun. Ciri-ciri terjadinya urbanisasi
.b
Lapangan Usaha
s:
Tahun
Pertanian Industri Jasa
tp
.id
turun sebaliknya perkembangan serapan tenaga kerja di
sektor jasa terus meningkat. Pada tahun 2015, proporsi
o
.g
tenaga kerja yang terserap di sektor jasa telah melampaui
ps
serapan tenaga kerja di sektor pertanian.
.b
.id
pekerja keluarga, pekerja bebas, atau pekerja keluarga.
o
Pekerja di sektor formal adalah penduduk yang bekerja
.g
dengan status sebagai berusaha dibantu buruh tetap/buruh
ps
dibayar atau buruh/karyawan/pegawai.
.b
Tahun 2015-2016
ht
.id
menyajikan setengah pengangguran pada tahun 2014
o
sampai dengan tahun 2016. Tampak bahwa penurunan
.g
setengah pengangguran terjadi baik di perkotaan maupun di
ps
perdesaan.
.b
at
Tabel 4.5 Persentase Penduduk 15 Tahun atau Lebih Yang Bekerja Menurut Jam
ar
Jam Kerja
Daerah Tempat
pu
Perkotaan +
4,52 3,39 3,73 34,69 32,87 34,25
Perdesaan
Sumber: BPS, Sakernas 2014—2016
.id
Agenda pokok keempat pembangunan Papua Barat adalah
o
penanggulangan kemiskinan. Penurunan persentase
.g
penduduk miskin dapat dimaknai adanya peningkatan tingkat
ps
pendapatan penduduk yang juga menunjukkan peningkatan
.b
.id
2010 9,59 246,66 256,25 5,73 43,48 34,88
o
2011 10,78 239,06 249,84 6,05 39,56 31,92
2012 13,99 216,00
.g
229,99 5,76 37,73 28,20
ps
2013 14,21 210,06 224,27 5,65 35,64 26,67
.b
.id
kemiskinan yang sama.
o
Perkembangan Tingkat Kesejahteraan
.g
ps
Penurunan persentase penduduk miskin mengindikasikan
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
mengindikasikan peningkatan kemampuan daya beli
o
masyarakat. Tabel 5.2 memperlihatkan bahwa pertumbuhan
.g
rata-rata pengeluaran per kapita penduduk pada tahun
ps
2015—2016 mengalami kontraksi sebesar 2,02 persen.
.b
.id
dengan pendapatan menengah dan 20% penduduk dengan
o
pendapatan tinggi. Ketimpangan pendapatan diukur dengan
.g
menghitung persentase jumlah pendapatan penduduk dari
ps
kelompok yang berpendapatan 40% terendah dibandingkan
.b
naik menjadi 0,35 pada tahun 2009 dan pada tahun 2015
tp
.id
2009 22.75 41.11 36.14 0.35
o
2010 19,14 37,70 43,15 0,37
.g
ps
2011 18,76 38,24 43,00 0,39
.b
.id
Tabel 5.4 Pola Konsumsi Makanan dan Non Makanan Menurut Kabupaten/
o
Kota di Provinsi Papua Barat, Tahun 2014 – 2016
.g
ps
Makanan Non Makanan
Kabupaten/Kota
.b
.id
kabupaten lain di Provinsi Papua Barat. Komposisi
o
pengeluaran rumah tangga di keenam wilayah tersebut
.g
didominasi oleh pengeluaran non makanan sebaliknya di
ps
kabupaten lain didominasi oleh pengeluaran makanan.
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
Hak warga negara untuk bertempat tinggal telah diatur baik
o
dalam UUD 1945 maupun undang—undang. UUD 1945 Pasal
.g
28H menyatakan, “Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir
ps
dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
.b
2016
ar
ab
.id
leding, sumur bor atau pompa, sumur terlindung dan mata air
o
terlindung, serta air hujan.
.g
Sumber air minum tak layak didefinisikan sebagai sumber air
ps
yang jaraknya ke tempat pembuangan kotoran kurang dari 10
.b
.id
perdesaan. Sebesar 91,07 persen rumah tangga di perkotaan
o
dapat mengakses sumber air minum layak sementara di
.g
perdesaan hanya 61,93 persen pada tahun 2017.
ps
Akses air minum layak berbeda antar kabupaten/kota.
.b
Sanitasi Layak
ht
.id
perkotaan maupun daerah perdesaan. Persentase rumah
o
tangga dengan akses terhadap sanitasi layak di daerah
.g
perdesaan meningkat dari 25,07 persen pada tahun 2012
ps
menjadi 65,30 persen pada tahun 2016. Proyek MCK dari
.b
.id
tidak memiliki fasilitas tempat BAB.
o
.g
ps
Gambar 6.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas BAB dan
Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Barat, Tahun 2016
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
Sumber penerangan listrik di Papua Barat belum dapat
sepenuhnya diusahakan oleh PLN. Akses listrik PLN baru
o
.g
mencapai 76 persen pada tahun 2015 dan menurun menjadi
ps
75 persen pada tahun 2016. Masih ada 14 persen rumah
tangga dengan sumber penerangan utama bukan listrik dan
.b
2016
a
//p
s:
tp
ht
o .id
.g
ps
.b
at
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
Bab ini menerangkan perlindungan sosial yang dimiliki oleh
o
masing-masing anggota rumah tangga maupun oleh rumah
.g
tangga serta kepemilikan aset dan jaminan terhadap
ps
kebutuhan hidup sehari-hari. Keterangan yang dicakup pada
.b
.id
tangga sasaran (RTS) dalam mencukupi kebutuhan pangan
o
beras melalui penyaluran beras bersubsidi dengan alokasi
sebanyak 15 kg/RTS/bulan. .g
ps
.b
.id
kinerja pengelolaan beras miskin di 10 provinsi di Indonesia.
o
Provinsi Papua Barat adalah salah satu dari 10 provinsi selain
.g
Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Lampung, Yogyakarta,
ps
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan
.b
at
Tahun 2016
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
Maybrat dan Teluk Wondama. (Gambar 7.2).
o
.g
Masalah lain dari penyaluran beras miskin adalah terkait
ps
waktu penyalurannya. Hingga saat ini, penyaluran beras
miskin masih bersifat “rapel” dalam arti jatah beras miskin
.b
untuk satu bulan, ada juga rumah tangga yang membeli beras
ab
Jika dikaji lebih jauh, ada empat alasan utama rumah tangga
a
.id
kelompok 25 % pengeluaran terendah. Cakupan tersebut
o
meliputi 11,1 juta anak sekolah pada tingkat SD/MI, SMP/
.g
MTs, SMA/SMK/MA. Besaran bantuan yang akan diberikan
ps
untuk tahun ajaran 2014/2015 bagi tingkat SD/MI sebesar
.b
SMA/SMK/MA Rp 1.000.000/semester.
ar
ab
a pu
//p
s:
tp
ht
.id
telepon selular atau HP di Provinsi Papua Barat pada tahun
2016 telah mencapai 56,93 persen.
o
.g
Seiring dengan kepemilikan telepon selular yang meningkat
ps
perkembangan penduduk yang mengakses internet juga
.b
Laju Pertum-
Jumlah Penduduk
Kabupaten/ buhan Per
Kota Tahun
2010 2015 2016 2010 - 2016
(1) (3) (4) (4) (5)
.id
Kab. Fakfak 66.828 73.468 74.772 12,62
o
Kab. Kaimana
.g
46.249 54.165 55.503 17,82
ps
Kab. Teluk Wondama 26.321 29.791 30.490 15,38
.b
at
.id
Fakfak 4,95 5,04 5,13 6,77
o
Kaimana 2,76
.g 2,84 2,93 3,42
ps
Teluk Wondama 1,91 1,95 1,99 7,70
.b
.id
(1) (3) (4) (5) (6) (6)
Fakfak 67,35 67,40 67,62 67,72 67,84
o
Kaimana
.g
62,89 63,21 63,57 63,59 63,79
ps
Teluk Wondama 57,81 58,04 58,36 58,66 58,96
.b
64
Sumber: BPS, Susenas 2016
II (3) Kesehatan
Angka Kesakitan
Kabupaten/Kota
2013 2014 2015 2016
(1) (3) (4) (5) (5)
.id
Fakfak 4,44 3,50 9,77 9,38
Kaimana 11,88 16,84 11,43 9,16
o
Teluk Wondama
.g
11,18 12,35 9,51 11,08
ps
Teluk Bintuni 20,09 21,29 13,54 8,28
.b
.id
(1) (3) (4) (5) (6) (6)
Fakfak 7,96 7,97 8,09 8,12 8,22
o
Kaimana
.g
7,13 7,36 7,61 7,65 7,83
ps
Teluk Wondama 6,36 6,43 6,50 6,52 6,57
.b
.id
(1) (3) (4) (5) (6) (6)
Fakfak 13,08 13,17 13,25 13,26 13,51
o
Kaimana
.g
10,56 11,02 11,19 11,23 11,46
ps
Teluk Wondama 9,61 9,97 10,26 10,33 10,48
.b
.id
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
o
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
.g
ps
Fakfak 98,86 98,96 96,56 98,38 90,89 86,90 26,12 45,09
Kaimana 98,75 97,38 95,52 93,27 70,6 68,17 8,11 18,31
.b
Teluk Wondama 94,71 95,40 95,45 96,14 70,99 69,60 14,4 22,86
at
Teluk Bintuni 98,61 94,92 94,98 95,48 69,97 68,26 9,55 19,42
ar
Sorong Selatan 97,98 98,51 94,98 96,32 70,37 82,13 29,73 32,77
pu
Raja Ampat 97,32 95,59 98,01 99,13 77,25 65,04 22,27 20,03
//p
Manokwari
93,42 81,87 92,9 95,53 81,67 67,17 23,08 20,83
ht
Selatan
Pegunungan Arfak 89,47 94,32 70,23 81,24 47,58 74,27 6,6 14,97
Kota Sorong 94,26 98,22 98,35 97,41 84,08 79,72 39,67 39,94
Papua Barat 96,74 96,85 96,58 96,86 79,99 80,28 29,96 31,45
Sumber: BPS, Susenas 2015 dan 2016
.id
SD SMP SMA PT
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
o
.g
(1) (3) (3) (5) (5) (7) (7) (9) (9)
ps
Fakfak 91,15 98,06 69,56 76,11 52,79 70,82 11,20 27,89
Kaimana 95,94 91,99 48,28 56,52 48,61 54,73 2,57 13,33
.b
Teluk Wondama 94,71 91,99 47,89 63,26 49,59 38,93 3,18 18,23
at
ar
Teluk Bintuni 94,85 91,62 59,63 64,65 55,01 56,47 5,87 14,04
Manokwari 97,61 95,63 69,34 74,06 69,22 65,73 29,42 17,96
ab
Sorong Selatan 96,20 91,71 61,41 51,10 47,13 55,35 22,12 26,47
pu
Raja Ampat 95,86 94,21 68,72 48,20 61,17 43,62 4,53 12,93
//p
Manokwari
93,42 78,60 62,35 72,03 67,71 43,83 8,88 16,66
ht
Selatan
Pegunungan Arfak 89,09 92,18 30,70 52,80 6,88 52,78 0,00 14,18
Kota Sorong 89,46 92,42 75,55 72,72 72,91 66,94 31,81 24,34
Papua Barat 92,90 93,06 68,29 68,58 62,40 62,62 20,55 21,36
Sumber: BPS, Susenas 2015 dan 2016
.id
Perkotaan
o
Maret 2012 255.001 94.677 349.678
Maret 2013 276.018
.g 106.887 382.905
ps
Maret 2014 303.954 112.203 416.158
.b
Perdesaan
Maret 2012 271.489 55.125 326.613
pu
Kota+Desa
Maret 2012 266.576 66.908 333.485
Maret 2013 287.655 76.275 363.929
Maret 2014 316.314 81.348 397.662
Maret 2015 346.975 94.594 441.569
Maret 2016 372.548 102.419 474.967
Kota dan
Daerah/Tahun Kota Desa
Desa
(1) (2) (3) (4)
.id
Maret 2009 0,43 12,51 9,75
o
Maret 2010 1,14 13,22 10,47
Maret 2011 .g 0,80 11,13 8,78
ps
Maret 2012 1,23 9,78 7,23
.b
.id
(1) (3) (3) (5) (5) (6) (7)
o
Kab. Fakfak 99,25 98,58 99,70 100,00 77,85 82,87
.g
ps
Kab. Kaimana 92,68 97,26 99,14 100,00 62,91 66,31
.b
.id
(1) (3) (3) (5) (5)
o
Kab. Fakfak 71,75 70,34 17,88 7,74
.g
ps
Kab. Kaimana 60,74 60,53 15,39 8,39
.b
Laptop/
Telepon Rumah Handphone Destop/PC
notebook
Kabupaten/Kota
2015 2016 2015 2016 2015 2016 2015 2016
.id
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
o
Kab. Fakfak 1,43 0,37 83,38 61,02 28,25 17,96 29,97 22,83
.g
ps
Kab. Kaimana 7,08 0,93 80,49 44,96 56,92 15,42 33,84 24,11
Kab. Teluk Wondama 0 0,00 79,92 40,52 26,1 11,15 19,02 14,05
.b
at
Kab. Teluk Bintuni 0 0,13 85,06 56,37 12,48 10,93 40,23 19,70
ar
Kab. Manokwari 2,44 1,88 70,58 66,39 32,44 15,94 43,24 23,29
ab
Kab. Sorong Selatan 1,3 0,76 86,8 36,47 45,32 9,77 40,48 22,12
pu
Kab. Sorong 0,84 0,43 85,65 57,42 14,52 12,19 32,69 15,83
Kab. Raja Ampat 0 0,00 88,97 40,74 13,87 8,53 31,22 14,50
a
//p
Kab. Manokwari
0 0,00 0 42,73 0 7,36 0 14,64
Selatan
ht
Kab. Pegunungan
6,56 0,00 90,79 4,49 20,38 1,04 53,49 1,18
Arfak
Kota Sorong 9,26 1,18 75,33 73,30 34,81 23,94 26,23 28,63
Prov. Papua Barat 3,95 0,82 84,75 56,93 23,69 15,22 44,53 21,01
.id
Sendiri Kampus Umum
s Internet Sendiri Kantor Bergerak
o
(1) (2) (3)
.g (4) (5) (6) (7) (8)
ps
Fakfak 22,95 90,93 37,15 38,44 23,59 51,57 20,31
.b