TINJAUAN PUSTAKA
Straddle injury adalah cedera yg timbul akibat jatuh mengenai benda diantara
kedua kaki. Non-straddle blunt inury terjadi akibat tertabrak benda yang tidak
terbanyak pada anak perempuan <14tahun. Hal tersebut dapat terjadi akibat terjatuh
mengenai kerangka sepeda, anak tangga, bak mandi, peralatan bermain, atau bagian
B. EMBRIOLOGI VULVA
Traktus urogenital merupakan bagian tubuh wanita yang terbentuk dari 3 lapisan
urinaria
2
Pada minggu kelima periode embrional, kloaka terbagi oleh septum urorektal,
yang nantinya septum ini berkembang menjadi perineum. Lipatan jaringan anterior
pada kloaka berkembang menjadi traktus urogenital dan lipatan bagian posterior
genital dan nantinya akan berkembang menjadi klitoris. Sisi tuberkel genital, lipatan
urogenital akan menjadi labia minora. Rendahnya stimulasi androgen menjadikan sisi
Organ genitalia eksterna atau vulva yakni meliputi seluruh struktur eksternal yang
dapat dilihat mulai dari pubis sampai perineum, yaitu mons veneris, labia mayora dan
labia minora, klitoris, selaput dara (hymen), vestibulum, muara uretra, berbagai
- Mons veneris
Disebut juga mons pubis, merupakan bagian yang menonjol di atas simfisis
dan pada perempuan setelah pubertas tertutup oleh rambut kemaluan. Pada
perempuan umumnya batas atas rambut melintang hingga pinggir atas simfisis
- Labia mayora
Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh
jaringan lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke bawah dan ke
belakang, labia mayora bertemu dan membentuk kommisura posterior. Labia mayora
3
analog dengan scrotum pada pria. Ligamentum rotundum berakhir di batas atas labia
mayora. Struktur pada labia mayora di bawah kulit yakni terdapat massa lemak dan
mendapat pasokan pleksus vena yang bila cedera dapat menimbulkan hematoma. 11
pigmen, dapat ditumbuhi rambut pubis, memiliki glandula sebasea, glandula apokrin,
dan kelenjar ekrin. Sedangkan lapisan dalam mengandung kelenjar sebasea, apokrin,
- Labia minora
Disebut juga nymphae yakni suatu lipatan tipis dari kulit bagian dalam labia
mayora. Ke depan labia minora akan bertemu di bawah klitoris membentuk frenulum
klitoridis. Ke belakang labia minora juga akan bersatu dan membentuk fossa
navikulare. Fossa navikulare pada wanita yang belum bersalin akan tetap utuh cekung
seperti perahu sedangkan pada wanita yang pernah melahirkan akan terlihat tebal dan
tidak rata. 11
Kulit pada labia minora mengandung banyak kelenjar (glandula sebasea) dan
juga ujung-ujung saraf yang menyebabkan struktur ini sangat sensitif. Jaringan ikat
mengandung banyak pembuluh darah dan beberapa otot polos yang menyebabkan
struktur ini dapat mengembang. Tidak terdapat jaringan adipose pada struktur ini 11,12
4
Gambar 6. Genitalia Eksterna (Vulva/pudendum) dan area perineum
Dikutip dari kepustakaan Sultan Abdul H, Thakar Ranee, dan Fenner Dee, 2007
- Klitoris
seperti kacang, tertutup oleh preputium klitoridis dan terdiri atas glans klitoridis,
5
korpus klitoridis, dan dua krura yang menggantungkan klitoris ke os pubis. Struktur
ini merupakan homolog penis pada pria. Seperti pada penis, klitoris memiliki
Glans klitoridis pada wanita dewasa dapat memiliki lebar hingga 1 cm dengan
- Vestibulum
dibatasi oleh di anterior oleh klitoris, di lateral kanan dan kiri oleh labia minora, dan
Sekitar 1 hingga 1,5 cm di bawah klitoris terdapat orifisium uretra eksterna (lubang
kemih) berbentuk membujur sekitar 4-5 mm dan tidak jarang sukar ditemukan karena
Di sisi kanan dan kiri bawah ostium uretra eksterna terdapat ostia saluran
Skene (duktus parauretral). Duktus ini analog dengan kelenjar prostat pada laki-laki.12
Di kiri dan kanan bawah dekat fossa navikulare terdapat kelenjar Bartholin.
Kelenjar ini berukuran dengan diameter kurang lebih 1 cm, terletak di bawah otot
konstriktor kunni dan mempunyai saluran kecil sepanjang 1,5 – 2 cm yang bermuara
di vestibulum, tidak jauh dari fossa navikulare. Kelenjar bartholin homolog dengan
kelenjar bulbouretra (Glandula Cowper) pada lelaki. Secara histologik kelenjar ini
disusun oleh epitel kuboid sedangkan duktus nya tersusun oleh epitel transisional.
Duktus ini menghasilkan mukus untuk mempertahankan lubrikasi yang adekuat. 10,12
6
- Bulbus vestibuli sinistra dan dekstra
vestibulum, dekat ramus ossis pubis. Panjangnya 3-4 cm dengan lebar 1 – 2 cm dan
tebalnya 0,5 – 1 cm. Bulbus vestibuli mengandung banyak pembuluh darah, sebagian
tertutup oleh muskulus iskio kavernosus dan muskulus konstriktor vagina. Secara
embriologik bulbus vestibuli ini sesuai dengan korpus kavernosum penis lelaki. Pada
waktu persalinan biasanya kedua bulbus tertarik ke arah atas, ke bawah arkus pubis,
akan tetapi bagian bawahnya yang melingkari vagina sering mengalami cedera dan
- Introitus vagina
introitus vagina selalu dilindungi oleh labia minora, ditutupi oleh selaput dara
(hymen) yang merupakan membran mukosa. Hymen ini mempunyai bentuk berbeda-
beda dari yang semilunar (bulan sabit) hingga yang berlubang atau yang bersekat
mulai dari yang kaku hingga lunak. Secara histologik hymen ditutupi oleh epitel
skuamosa bertingkat pada seluruh sisinya dan mengandung jaringan fibrosa dengan
sedikit pembuluh darah kecil. Setelah persalinan hymen yang robek di beberapa
7
Gambar 8. Hymen pada wanita dewasa.
- Perineum
Terletak antara vulva dan anus, dengan panjang rata-rata 4 cm. jaringan yang
Diafragma pelvis terdiri dari muskulus levator ani dan otot koksigeus posterior serta
fascia yang menutupi kedua otot ini. Diafragma urogenitalis terletak eksternal dari
diafragma pelvis, yaitu di daerah segitiga antara tuber ischiadica dan simfisis pubis.
muskulus transversus perinei profunda, otot konstriktor uretra dan fascia internal
maupun eksternal yang meliputinya. Pada fascia internal ini berlekatan muskulus
bulbospongiosus dan krura. Perineum mendapat pasokan darah terutama oleh arteria
Fascia Colles’
dalam yang dipisahkan oleh lapisan jaringan ikat transversal bilateral, yang disebut
fascia colles (perineal superfisial) dimana lapisan jaringan ikat ini merupakan
8
terdiri dari kulit, jaringan fibromuskular atau lemak subkutaneus tergantung dari
letaknya. Kompartemen dalam merupakan ruangan perineal yang terdiri dari bagian
dalam klitoris, bagian dalam membran uretra, bulbus vestibule, kelenjar Bartholin, 3
tissue) dan SALT (skin associated lymphoid tissue). Di seluruh epitel dan stroma
merupakan jenis histiosit bagian dari sistem SALT dan MALT yang berfungsi
sebagai pembawa antigen dengan bermigrasi dari epitel ke nodus limfatikus dan
Epitel, jaringan stroma dan jaringan lemak vulva dan vagina memiliki reseptor
hormon esterogen dan progesteron yang berrespon pada siklus hormon ovarium.
Reseptor ini secara perlahan menghilang pada area transisi kulit mukosa dan tidak
Vaskularisasi vulva yakni utamanya berasal dari percabangan arteri iliaka dan
arteri femoralis secara bilateral. Arteri iliaka interna bercabang menjadi arteri
pudendal interna dan arteri pudendal eksterna. Arteri pudendal interna masuk ke
perineum melalui foramen skiatika minor yang menyuplai bagian medial, bagian
dalam vulva, jaringan erektil dan labia dengan memberikan percabangan sebagai
9
arteri rektal inferior, arteri perineal, arteri bulbus vestibuli yang menyuplai kelenjar
Bartholin dan bulbus vestibuli, arteri klitoris bagian dalam yang menyuplai krux
klitoris, dan arteri klitoris dorsalis. Percabangan ini menembus fascia inferior
eksterna berjalan bersama dengan ligamentum masuk menyuplai labia mayora dan
labia. Aliran darah vena melalui vena pudendal internal dan eksternal yang memasuki
vena saphena magna.12 Drainase limfatik secara primer yakni melalui nodus
limfatikus inguinal yang turun mengikuti vena dorsal klitoris dan langsung menuju
Inervasi
motorik dan sensoris berasal dri L1 hingga S4. Termasuk di dalamnya nervus
femoral lateral, dan cabang perineal nervus pudendus. Cabang perineal nervus
pudendus menyuplai motorik dan sensorik sebagian besar area vulva, distal vagina,
dan kanalis anal. Nervus ilioinguinal yang berasal dari pleksus lumbalis bercabang
vulva. Jaringan vulva dan paravaginal merupakan jaringan ikat longgar sehingga
10
sejumlah besar kehilangan darah pada hematoma dapat terjadi meskipun belum
memberikan gejala. Jika cedera pembuluh darah terjadi lebih dalam hematoma
vaginal atau subperitoneal dapat terjadi. Pada hematoma subperitoneal dapat terlibat
cabang arteri uterina. Ekstravasasi subperitoneal (di bawah peritoneal) dapat masif
Trauma benda tumpul seperti pada straddle injury menyebabkan peregangan yang
cepat pada jaringan yang terkait dalam derajat dan tingkatan tertentu dimana tingkat
terjadi robekan jaringan. Tingkat kerusakan jaringan bergantung pada jenis trauma
yang dialami, lokasi trauma dan elastisitas jaringan terkait. Pada vulva utamanya pada
jaringan erektil labia mayora kaya akan anastomosis dari percabangan arteri eksternal
yakni arteri labialis posterior dan arteri pudendal eksternal serta vena-vena yang
memiliki banyak hubungan dengan sistem vena pelvis yang tidak memiliki katup.
Oleh karena itu pada cedera yang meskipun tidak menghasilkan laserasi pada epitel,
E. PENEGAKAN DIAGNOSIS
11
(seperti straddle injury), trauma benda asing pada wanita yang mengalami
penganiayaan seksual.
Pasien mengeluhkan nyeri dan bengkak pada perineum derajat ringan hingga
berat dan biasanya disertai pembesaran vulva dengan ukuran yang bervariasi, kulit
Tekanan darah yang rendah disertai konjungtiva pucat merupakan tanda hipovolemia.
Pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam vagina dilakukan juga dilakukan dalam
disesuaikan dengan riwayat trauma yang telah dialami. Jika hematoma meluas ke atas
dapat dilakukan pemeriksaan vaginal dan palpasi abdominal untuk mencurigai adanya
hematoma subperitoneal. 13
Kehilangan darah akut dapat dilihat dari penurunan kadar hemoglobin dan hematokrit
yang signifikan. 4
cedera organ dalam saat trauma (hematuria) dan mengetahui produksi urin. 4
Pemeriksaan radiologi dapat dilakukan pada pasien dengan riwayat trauma untuk
memastikan adanya fraktur tulang dengan foto polos pelvis, CT Scan pelvis. Bila
12
akan memperlihatkan adanya cairan bebas di kavum peritoneum. Bila pasien dapat
dilakukan dan cukup spesifik untuk menentukan adanya cairan bebas di pelvis dan
F. PENATALAKSANAAN
penatalaksanaan syok bila perdarahan akut dan masif hingga pemberian transfusi
darah, pemberian antibiotik utamanya bila terdapat juga robekan pada jalan lahir,
Penatalaksanaan trauma pada alat kelamin permepuan dapat bervariasi mulai dari
untuk mengembalikan struktur dan fungsi lebih baik. Tujuan utama penatalaksanaan
pendukung di sekitarnya
Penatalaksanaan konservatif
cedera ringan, tidak ada perdarahan yang signfikan, dan tidak meluas (diameter < 1 ½
13
inch) yakni dengan kompres eksternal menggunakan es selama 24 jam pada area
serial.6,7
Terbentuknya hematoma dapat di fascia anterior (di bawah diafragma pelvis) atau
meluas pada posterior pelvis.3,5 Estimasi kehilangan darah cukup sulit untuk diketahui
secara pasti5 dikarenakan ruang anterior perineal berhubungan dengan ruang subfasial
Intervensi pembedahan
Perluasan kerusakan jaringan yang secara akut dengan ukuran lebih dari 10 cm harus
segera dilakukan (intervensi pembedahan) dan ligasi pembuluh darah yang cedera. 7
traktus urogenital bagian bawah. 4 Bila sumber peradarahan adalah cedera pembuluh
darah vena, biasanya tidak selalu disertai dengan ligasi pembuluh darah, namun
penting untuk evakuasi bekuan darah segera agar melindungi dan mencegah
berkembangnya infeksi. 8
mulai dari persiapan sebelum operasi, intraoperasi, dan pemantauan lanjut setelah
operasi. 4
14
Persiapan sebelum operasi meliputi persiapan peralatan yang digunakan,
ruangan operasi, operator bedah dengan keterampilan yang mahir, pencahayaan yang
cukup, asisten teknis, anestesia yang adekuat, dan medikasi pre-operatif. Tindakan
anestesi dapat lokal, regional hingga umum. Medikasi pre-operatif seperti antibiotik
profilaksis utamanya pada pasien dengan trauma yang melibatkan cedera traktus
urinarius. 4
Perineorafi
Keutuhan perineum tidak hanya berperan atau menjadi bagian penting dari
proses persalinan, tetapi juga diperlukan untuk mengontrol proses buang air besar dan
buang air kecil, menjaga aktifitas peristaltik normal (dengan menjaga tekanan intra
abdomen) dan fungsi seksual yang sehat. Ruptur Perineum adalah robekan yang
terjadi pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan menggunakan alat
atau tindakan. Robekan perineum juga dapat terjadi akibat benturan trauma.
yang robek akibat benturan trauma ataupun terjadi saat proses persalinan.
Rekonstruksi otot dan jaringan pada pembukaan vagina dan telah berhasil
menurunkan "introitus" atau ukuran lubang vagina atau bedah perbaikan laserasi
perineum dan kelonggaran vagina. Ini adalah rekonstruksi otot dan jaringan pada
pembukaan vagina. Prosedur ini sangat baik pada penurunan ukuran lubang vagina
Penjahitan tersebut sama seperti luka jahitan lainnya akan membaik setelah
waktu kurang lebih 2 minggu jika tidak timbul komplikasi. Selama teknik dan
15
tindakan perineorafi tersebut dilakukan dengan baik dan sesuai juga masa
sempurna dalam waktu 2-4 minggu. Dan tentu tidak akan mengalami robekan
kembali jika tidak ada trauma berlebihan yang bisa saja merobek jaringan perineum
Jadi secara medis jika telah menyambung dengan baik dan sempurna maka
jaringan perineum tidak akan mengalami robekan kecuali ada trauma di tempat
tersebut oleh benda yang mampu merobek jaringan. Jika ternyata terdapat robekan
pada bagian perineum maka tentunya akan dilakukan penjahitan ulang pada lokasi
tersebut.
Hymeneorafi
Selaput dara merupakan selaput tipis yang ditemukan di ujung bawah dari
vagina. Dan bentuk selaput dara setiap wanita mungkin saja berbeda-beda, namun
yang paling umum adalah selaput dara dengan bentuk bulan sabit.
Operasi selaput dara dilakukan dengan menjahit kembali sisa-sisa selaput dara
yang telah robek atau rusak. Sebelum melakukan operasi, dokter akan memberikan
anestesi lokal kepada pasiennya. Biasanya, dokter akan menjahit lapisan dalam dan
lapisan luar dari selaput dara sedemikian rupa sehingga dibuat mirip seperti selaput
dara semula. Lalu setelah dioperasi, selaput dara akan dibersihkan dengan air hangat
dan pada garis jahitan akan diberikan salep Antibiotik. Umumnya, operasi selaput
dara tidak banyak menimbulkan rasa sakit. Namun jika pasien merasa sakit, maka
16
Seperti prosedur operasi yang lain, perlu diketahui bahwa operasi selaput dara
juga memiliki risiko. Risiko yang dapat muncul meliputi perdarahan, infeksi, nyeri
Diskusikan risiko jangka pendek maupun jangka panjang ini dengan dokter Anda
Cedera pada genitalia akibat benturan trauma ataupun setelah proses kelahiran
dapat dengan mudah dikenali namun dapat sulit untuk ditatalaksana. Bila hematoma
yang terbentuk tidak berukuran besar dapat sembuh dengan baik walau hanya dengan
pembuluh darah yang cedera terjadi secara akut, dan kesulitan mengenali bila telah
lebih banyak dari perhitungan klinis yang didapatkan. Oleh karena itu hipovolemia
adekuat. Pada hematoma atupun robekan vulva yang membutuhkan tindakan operatif,
infeksi. Perlu diberikian edukasi yang baik pada pasien untuk menjaga higienitas area
17
vulva, dan pengenalan tanda-tanda awal infeksi bila terjadi agar segera dideteksi dan
ditangani.4
18