Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-
fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau. Penelitian
ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas,
tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi bisa
individual atau menggunakan angka-angka. (Sukmadinata, 2006:5). Penelitian
deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga
mendeskripsikan keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangannya, penelitian
demikian disebut penelitan perkembangan (Developmental Studies). Dalam
penelitian perkembangan ini ada yang bersifat longitudinal atau sepanjang waktu
dan ada yang bersifat cross sectional atau dalam potongan waktu.
Pada penelitian ini membahas mengenai sitem pelumasan dengan pengatur
tekanan oli pada noken as (camshaft), untuk mencapai titik pelumasan terbaik
(Elasto Hydrodinamik Lubrication). Pengatur tekanan oli disini menggunakan
katup dengan penggerak pegas.

3.2 Variabel Penelitian


3.2.1 Variabel bebas
Variabel bebas adalah kondisi yang mempengaruhi munculnya gejala
(Suharsimi, Arikunto (2002)). Dalam hal ini variabel bebas merupakan variabel
yang disengaja dipelajari terhadap variabel terkait. Variabel bebas pada penelitian
ini adalah sistem pelumasan terhadap komponen noken as (camshaft) modifikasi
1, sistem pelumasan noken as (camshaft) modifikasi 2 dan pelumasan noken as
kondisi standart.

28
29

3.2.2 Variabel terikat


Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memilik aspek atau
unsur didalamnya yang berfungsi menerima atau menyesuaikan diri dengan
kondisi lain (Suharsimi, Arikunto (2002)). Variabel terkait dalam penelitian ini
adalah tingkat keausan pada komponen noken as (camshaft).

3.2.3 Variabel kontrol


Variabel kontrol adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki berbagai
aspek atau ubsur didalamnya yang berfungsi untuk mengendalikan agar variabel
terikat yang muncul bukan karena variabel lain, tetapi benar – benar karena
variabel bebas tertentu (Suharsimi, Arikunto (2002)), variabel kontrol pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Putaran mesin pada 3000rpm
2. Waktu running 20 menit x 4

3. Waktu jeda 10 menit x 4

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian


3.3.1 Waktu penelitian

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian


MEI JUNI JULI AGUSTUS
NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Kajian Pustaka
2 Persiapan bahan
3 Proses Pengerjaan
Pengujian
4
Pelumasan
5 Pengambilan Data
6 Pengumpulan Data
7 Analisis Data
Penyusunan
8
Laporan
30

3.3.2 Tempat penelitian


Tempat penelitian yang digunakan dalam pengambilan data dilaksanakan
di dua tempat yaitu :
1. Proses pengujian sistem pelumasan dan pengamatan dilakukan di
Laboratorium Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Wiworotomo Purwokerto.

2. Proses pengujian dan pengambilan data dari hasil proses running in terhadap
kekasaran permukaan camshaft dilakukan di BP-Training Center Universitas
Dipenogoro Semarang.

3.4 Alat dan Bahan Penelitian


Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, dimana pengambilan data berdasarkan dari hasil pengujian sepeda
motor yang menggunakan katup tekanan oli pada pelumasan noken as (camshaft)
untuk mengetahui sistem pelumasannya. Beikut adalah beberapa alat dan bahan
yang diperlukan dalam pengujian :

3.4.1 Bahan penelitan


1. Mesin Honda supra x 110cc

Gambar 3.1 Mesin honda supra x 110cc

Tabel 3.2 Spesifikasi honda supra x 110cc


31

N
MESIN HONDA SUPRA C 110CC
O
1 Tipe 4 Stroke, SOHC, 1 Silinder
2 Kapasitas Mesin 97,1 cc
3 Diameter x Langkah 50 x 49,5 mm
4 Rasio Kompresi 9,0 : 1
5 Daya Maksimal 7,3 ps / 8000 rpm
6 Torsi Maksimal 0,74 kgf.m / 6000 rpm
7 Pendingin Udara
8 Transmisi 4 Speed (N-1-2-3-4-N)

2. Pelumas / oli
Pelumasan menggunakan minyak pelumas dengan SAE 20W – 50 JASO
MA.

Gambar 3.2 Minyak Pelumas

3. Katup pengatur pelumasan


Katup sebagai bahan yang akan di aplikasikan pada sistem pelumasan noken
as (camshaft).

Gambar 3.3 Katup pelumasan


32

4. Noken as (camshaft)
Noken as (camshaft) adalah salah satu komponen yang digunakan pada
penelitian ini, Penelitian sistem pelumasan dapat dikatakan berhasil tidaknya
melihat dari tingkat keausan noken as. Dengan kata lain noken as (camshaft)
adalah objek dari penelitian sistem pelumasan.

Gambar 3.4 Noken as (camshaft)

3.4.2 Alat penelitian


1. Tool set
Satu set alat kunci digunakan untuk melepas dan memasang komponen
sepeda motor dalam melakukan pengujian.

Gambar 3.5 Tool set


33

2. Kamera
Salah satu alat yang digunakan untuk mengamati permukaan dari komponen
camshaft, dan untuk mengamati sistem pelumasan pada bagian noken as
(camshaft).

Gambar 3.6 Kamera

3. Stop Watch
Salah satu alat yang digunakan untuk memberi waktu pada saat proses
running dan saat jeda.

Gambar 3.7 Stop watch

4. Surface Roughness
Merupakan alat yang
digunakan untuk
melakukan pengukuran kekasaran permukaan pada komponen camshaft yang
telah mengalami perlakuan.
34

Gambar 3.8 Alat ukur surface


roughness

3.5 Prosedur Penelitian


Dalam rangka mencari hasil penelitian yang maksimal paska dipasangnya
komponen katup pengatur pelumasan pada sistem pelumasan camshaft, maka
penelitian di bagi menjadi dua tahap, yang selanjutnya disebut stage. Adapun
pembagiaan stage sebagai berikut :
3.5.1 Stage 1
Merupakan langkah pengujian sistem pelumasan terhadap camshaft standar
dalam posisi pelumasan standar. Adapun langkah-langkah sebagai berikut :
1. Persiapan pengujian, siapkan alat dan bahan pengujian.
2. Lakukan pengamatan terlebih dahulu terhadap permukaan camshaft
menggunakan kamera untuk membandingkan kondisi camshaft saat awal dan
kondisi camshaft setelah mengalami perlakuan, seperti pada gambar 3.9.

Gambar 3.9 Pengamatan permukaan camshaft dengan kamera

3. Pasang camshaft standar seperti pada gambar 3.10.


35

Gambar 3.10 Pemasangan camshaft


4. Lakukan penggantian minyak pelumas sebelum pengujian, penggantian
minyak pelumas dilakukan 3 kali dengan 3 sistem pelumasan yang berbeda
seperti pada gambar 3.11.

Gambar 3.11 Penggantian minyak pelumas


5. Hidupkan sepeda motor selama 20 menit.
6. Matikan sepeda motor dan biarkan selama 10 menit.
7. Ulangi langkah ke empat dan kelima selama empat kali percobaan.
8. Lakukan pengujian kekasaran pada komponen camshaft, seperti pada gambar
3.12

Gambar 3.12 Pengujian kekasaran permukaan camshaft

3.5.2 Stage 2
Langkah pengujian dengan memodifikasi sistem pelumasan menggunakan
penambahan sistem satu katup tekakan oli pada camshaft untuk melumasi
camshaft (modifikasi pelumasan 1).
1. Persiapan pengujian, siapkan alat dan bahan pengujian.
2. Lakukan penggantian head silinder dengan head silinder baru dengan
camshaft yang sudah modifikasi menggunakan penambahan katup1 pengatur
pelumasan, seperti pada gambar 3.13.
36

Gambar 3.13 Penggantian head silinder

3. Lakukan penggantian minyak pelumas sebelum pengujian.


4. Hidupkan sepeda motor selama 20 menit
5. Matikan sepeda motor dan biarkan selama 10 menit.
6. Lakukan langkah ke empat dan ke lima selama empat kali percobaan.
7. Lakukan pengujian kekasaran pada komponen camshaft.

3.5.3 Stage 3
Langkah pengujian dengan memodifikasi sistem pelumasan menggunakan
penambahan sistem 2 katup tekanan oli, 1 pada camshaft dan 1 pada bagian
crankcase untuk melumasi camshaft (modifikasi pelumasan 2).
1. Persiapan pengujian, siapkan alat dan bahan pengujian.
2. Lakukan penggantian head silinder dengan head silinder baru dengan
camshaft modifikasi.
3. Lakukan pemasangan katup pengatur pelumasan pada crankcase, seperti pada
gambar 3.14

Gambar 3.14 Pemasang katup pengatur pelumasan pada crankcase

4. Pasang kembali blok silinder dan head silinder, seperti pada gambar 3.15
37

Gambar 3.15 Pemasangan blok silinder dan head silinder

5. Lakukan penggantian minyak pelumas sebelum pengujian.


6. Hidupkan sepeda motor selama 20 menit
7. Matikan sepeda motor dan biarkan selama 10 menit.
8. Lakukan langkah ke empat dan ke lima selama empat kali percobaan.
9. Lakukan pengujian kekasaran pada komponen camshaft.
10. Lakukan pengamatan lagi pada camshaft menggunakan kamera untuk
mengetahui perubahan permukaan camshaft.

3.6 Pengumpulan Data


Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan lembar pengamatan untuk
mencatat hasil – hasil yang diperoleh. Langkah ini akan mempermudah proses
pengolahan data selanjutnya. Studi literatur dari buku – buku referensi serta
konsultasi akan memberikan gambaran umum mengenai penelitain yang
dilakukan.
Tabel 3.3 Pengamatan data pengujian surface roughness
Ra
NO Spesimen
Nok in Nok ex
1 Spesimen 1 Pelumasan 1 (Std)
2 Spesimen 2 Pelumasan 2
3 Spesimen 3 Pelumasan 3

3.7 Teknik Analisa Data


Pada penelitian ini metode analisa data dari hasil pengukuran yang dilakukan
analisa data yaitu metode analisa deskriptif. Metode analisa deskriptif menurut
Winarno Surakhmad adalah menuturkan dan menafsirkan data yang ada
(1998:139). Analisa data deskriptif yang akan digunakan adalah studi komparatif
“analisa data komparatif adalah analisa data deskriptif yang berusaha mencari
pemecahan melalui analisa tentang perhubungan – perhubungan sebab akibat,
38

yakni yang menilitifaktor – faktor tertentu yang berhubungan dengan dengan


situasi dan fenomena yang dianalisi dan membandingkan satu faktor dengan yang
lain”, (Winarno Surakhmad, 1998:143). Data yang diperoleh dari hasil penelitian
dimasukan kedalam tabel dan ditampilkan dalam bentuk grafik kemudian
dianalisis.

3.8 Flowchart
Flowchart atau diagram alir penelitian merupakan sebuah diagram dengan
simbol – simbol grafis yang menyatakan aliran algoritma atau proses yang
menampilkan langkah – langkah yang disimbolkan dalam bentuk kotak, beserta
urutannya dengan menghubungkan masing – masing langkah tersebut
menggunakan tanda panah. Proses dari mulai sampai akhir. Diagram alir
penelitian juga harus disertai dengan keterangan, keterangan disini berfungsi
menjelaskan masing – masing langkah sebuah penelitian. Flowchart atau diagram
alir penelitian dapat dilihat pada gambar 3.16

Mulai

Kajian Pustaka

Persiapan alat
dan bahan

Sistem pelumasan Sistem pelumasan 1 Sistem pelumasan


standar katup 2 katup
39

Pengumpulan Data

Analisis data

Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.16 Diagram alir penelitian

Keterangan Flowchart Penelitian :


1. Mulai
Mulai dalam hal ini adalah dimulainya penelitian tentang optimasi sistem
pelumasan pada komponen noken as dengan menggunakan katup pengatur
tekanan oli.
2. Kajian Pustaka
Mencari referensi berupa jurnal yang akan menjadi acuan dalam penelitian.
3. Persiapan Alat dan Bahan
Mempersiapkan alat dan bahan penelitian seperti ; sepeda motor yang akan
digunakan untuk penelitian, minyak pelumas, komponen head silinder,
kamera untuk pengamatan, toolset sebagai alat bantu dalam melakukan
sebuah penelitian dan dynotest untuk melakukan pengujian.
4. Pengujian
Pengujian disini dilakukan melalui 3 tahap yaitu melihat pada pelumasan
standar dan dua macam modifikasi pelumasan dengan penggunaan katup
tekanan oli, dengan objeknya adalah kekasaran dari permukaan komponen
noken as.
5. Pengolahan Data
Pengolahan data disini melihat pada pengujian kekasaran permukaan noken
as.
6. Pembahasan
Membahas data yang diperoleh dari dua noken as yang berbeda dengan
perlakuan pelumasan yang berbeda.
7. Kesimpulan
40

Setelah didapatnya data dan pembahasan maka bisa disimpulkan perbedaan


antara dua sistem pelumasan.
8. Selesai
Setelah didapatnya data-data dari penelitian yang sudah dilakukan, maka
segera disiapkan laporan penelitian untuk selanjutnya di presentasikan pada
sidang pendadaran mengenai hasil dari pengaruh penggunaan pengatur
tekanan oli pada pelumasan noken as.

Anda mungkin juga menyukai