Anda di halaman 1dari 26

KISI -KISI BIOLOGI

A. CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP:

1. Bernapas
Seluruh makhluk hidup melangsungkan pernapasan. Bernapas ialah suatu proses menghirup
udara (O2) dari luar kemudian mengeluarkan udara (CO2) pada dalam tubuh. Oksigen (O2)
begitu penting untuk makhluk hidup sebagai pembakaran makanan pada tubuh dan membuahkan
energi yang dibutuhkan tubuh atau dinamakan oksidasi tubuh. Energi tersebut dimanfaatkan
tubuh untuk bergerak beserta melakukan aktivitas. Tahapan pernapasan makhluk hidup tidak
sama, melihat pada kawasannya hidup beserta jenisnya. Makhluk hidup yang didarat mempunyai
bentuk pernapasan yang tidak sama dengan makhluk hidup yang ada di air. Pernapasan burung
tidak sama dengan amfibi.

Manusia beserta hewan yang hidup di daratan lazimnya bernapas menggunakan paru-paru.
Oksigen diperoleh dari udara lewat hidung. Bagi makhluk hidup yang ada di air, misalnya ikan
bernapas menggunakan insang. Makhluk hidup yang ada di air memakai oksigen yang sudah
terlarut dalam air sebagai bernapas. Lalu bagaimana kalau tumbuhan, akankah tumbuhan juga
bernapas ? Tumbuhan pun bernapas. Tumbuhan mengambil oksigen lewat stomata atau biasa
disebut mulut daun, beserta lentisel atau lubang-lubang yang terdapat di batang tumbuhan.

2. Bergerak
Bergerak termasuk dalam ciri makhluk hidup. Gerak yang ada pada manusia beserta hewan nyata
dapat terlihat. Kita bisa berjalan, lari, beserta menggerakkan tangan. Begitu pula sama hewan
bisa lari, terbang, dan lain-lain. Agar dapat melaksanakan gerakan tersebut, manusia beserta
hewan ditopang dengan alat gerak. Yang terdapat pada manusia contohnya kaki beserta tangan.
Adapun yang terdapat pada hewan contohnya kaki, sayap, silia, sirip dan lain-lain.
Selain manusia beserta hewan, tumbuhanpun melakukan gerakan, akan tetapi gerakan tersebut
tidak gampang dilihat. Misalnya gerakan yang ada di tumbuhan ialah menangkupnya oleh daun
putri malu apabila dipegang, serat tumbuhan yang menjalar di tempat yang banyak air,
condongnya batang tumbuhan menghadap sinar matahari.

3. Makan
Semua makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yang dikonsumsi sebaiknya memiliki
zat-zat makanan yang diperlukan pada tubuh. Misalnya, vitamin, lemak, karbohidrat, mineral,
dan protein. Karbohidrat begitu dibutuhkan tubuh buat menghasilkan energi. Zat makanan ini
ada pada ubi-ubian yaitu singkong, ketela, dan kentang. Disamping itu, ada pada biji-bijian,
contohnya jagung, tepung terigu, gandum, dan beras. Lemak mempunyai manfaat untuk
cadangan makanan oleh tubuh. Lemak mempunyai kalori paling banyak daripada zat makanan
yang lain. Zat makanan tersebut ada pada susu beserta mentega.
4. Tumbuh
Makhluk hidup menjalani pertumbuhan beserta perkembangan. Misalnya, jika kalian menanam
biji ia dapat tumbuh sebagai kecambah, lalu sebagai tanaman kecil. Kemudian apabila tanaman
tersebut kalian curah air setiap hari ia akan tumbuh sebagai tanaman yang besar.

5. Iritabilitas atau Peka Terhadap Rangsangan


Iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Makhluk hidup mampu memberikan
tanggapan atau respon terhadap rangsangan atau bisa disebut iritabilitas. Hewan mempunyai
komposisi saraf guna merespon adanya rangsangan, tetapi tidak dengan tumbuhan. Rangsangan
biasa dikarenakan oleh faktor dari luar tubuh. Misalnya, mata kita otomatis mengedip jika
melihat cahaya begitu silau. Contoh tanggapan rangsangan yang biasa diterima hewan ialah
telinga anjing berdiri apabila mendengar suara yang tidak biasa (asing), dan sejumlah rusa
hendak berlari apabila terdapat pemangsa mengintai.

6. Berkembang biak
Berkembang biak termasuk kebiasaan makhluk hidup guna menambah keturunan. Harapan
makhluk hidup berkembang biak ialah guna melestarikan keturunan. Cara berkembang biaknya
dibagi 2 yaitu perkembangan melalui vegetatif (tidak kawin) yang satunya generatif (kawin).
Pada hewan tingkat tinggi lazimnya perkembangbiakkan dilakukan melalui generatif. Kemudian
pada hewan tingkat yang bawah perkembangbiakkan wajarnya dilakukan melalui vegetatif

b. INTERAKSI MAHLUK HIDUP

Keseimbangan ekosistem dapat terganggu, misalnya karena bencana alam, hama, dan
penyakit. Gangguan ekosistem juga dapat terjadi karena pengaruh kegiatan manusia, misalnya
membuang limbah ke saluran air, penebangan hutan secara liar, dan membuang sampah tidak
pada tempatnya.
1. Komponen Biotik
Komponen biotik merupakan semua makhluk hidup yang terdapat dalam lingkungan seperti
hewan, tumbuhan, manusia dan organisme lainnya. Setiap makhluk hidup tersebut mempunyai
kedudukan dan peran tertentu dalam lingkungan. Kedudukan makhluk hidup dalam
lingkungannya disebut nisia. Menurut peranannya, komponen biotik dibedakan menjadi
tiga,yaitu:
a. Produsen
Produsen, merupakan makhluk hidup yang dapat menghasilkan zat makanan yang
diperlukan organisme lain. Tugas ini diperankan oleh organisme yang mempunyai klorofil (zat
hijau daun) yaitu tumbuhan hijau. Tumbuhan mensintesis/membuat zat makanan menggunakan
bahan karbondioksida (CO₂) dan air (H₂O) dengan bantuan cahaya matahari. Proses ini
berlangsung di dalam klorofil dan dinamakan proses fotosintesis.
b. Konsumen

Konsumen, merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri (organisme
heterotrof). Konsumen bergantung pada organisme lain untuk makanannya. Contoh kelompok konsumen
diantaranya hewan, manusia, dan tumbuhan yang tidak berklorofil misalnya tali putri, dan jamur.

c. Pengurai

Pengurai (decomposer), bertugas membusukkan dan menguraikan hewan dan tumbuhan


yang telah mati. Makhluk hidup yang berperan sebagai pengurai antara lain cacing, bakteri dan
jamur.

2. Komponen Abiotik

Komponen abiotik merupakan semua benda tak hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
Keberadaan komponen abiotic sangat berpengaruh pada jenis makhluk hidup yang menempati
suatu lingkungan. Beberapa komponen abiotik misalnya:

1. Cahaya matahari. Sinar matahari adalah sumber utama energi untuk semua
organisme di bumi. CO₂ dan air berubah menjadi karbohidrat dan oksigen selama
fotosintesis dengan menggunakan sinar matahari.
2. Udara terdiri dari berbagai jenis gas seperti oksigen, hidrogen, karbon dioksida
dan nitrogen. Semua organisme membutuhkan udara untuk kegiatan mereka.
Sebagai contoh, oksigen yang diperlukan selama respirasi bahwa oksida
(membakar) karbohidrat untuk menghasilkan energi. Tumbuhan menggunakan
karbon dioksida sebagai bahan baku untuk memproduksi karbohidrat dan nitrogen
untuk memproduksi protein.
3. Air. Semua organisme di bumi butuhkan air untuk bertahan hidup. Tanaman, serta
hewan dan manusia, akan dehidrasi dan mati jika mereka kekurangan air. Dalam
tubuh manusia, air berfungsi sebagai pelarut melarutkan semua bahan yang
dimakan oleh organisme. Air juga merupakan habitat ikan dan katak
4. Suhu merupakan salah satu komponen penting bagi organisme untuk bertahan
hidup di bumi. Setiap organisme membutuhkan rentang tertentu suhu untuk
bertahan hidup. Oleh karena itu, tanaman yang hidup di daerah panas seperti
kaktus akan mati atau tumbuh buruk jika mereka ditanam di daerah dingin dan
sebaliknya
Setiap organisme melakukan interaksi tertentu dengan organisme lain untuk memenuhi
kebutuhannya akan makanan. Interaksi yang terjadi di alam membentuk pola-pola interaksi yang
khas. Pola-pola interaksi yang terjadi dapat berupa persaingan (kompetisi), pemangsaan
(predasi), kerjasama (simbiosis), dan antibiosis.

A. Persaingan atau Kompetisi

Persaingan atau kompetisi terjadi di antara beberapa organisme yang membutuhkan


bahan makanan yang sama. Kebutuhan untuk memperoleh sumber makanan sebanyak-
banyaknya menyebabkan terjadinya persaingan. Kompetisi merupakan satu pola interaksi
yang menyebabkan kerugian bagi salah satu pihak yang kalah bersaing.

Contoh kompetisi adalah persaingan antar produsen (berbagai jenis tumbuhan)


untuk memperoleh air, sinar matahari, dan unsur hara. Konsumen primer (konsumen yang
mengonsumsi produsen secara langsung), juga mengalami persaingan yaitu dalam
mendapatkan tumbuhan, mendapatkan wilayah atau mendapatkan pasangan, misalnya
kompetisi 2 ekor rusa jantan memperebutkan seekor rusa betina sebagai pasangannya,
begitu seterusnya sampai kompetisi antar pengurai atau dekomposer.

B. Predasi

Selain melakukan persaingan, beberapa organisme mendapatkan makanan dengan


memangsa organisme lain. Contohnya adalah singa yang memakan kijang zebra, atau
rusa. Pola interaksi semacam ini disebut predasi.

C. Simbiosis

Simbiosis, beberapa makhluk hidup dapat hidup berdampingan tanpa melakukan


kompetisi atau predasi. Pola interaksi seperti ini disebut simbiosis, dan organisme yang
melakukannya disebut simbion. Simbiosis adalah interaksi antara dua makhluk hidup
yang berbeda jenis dalam suatu lingkungan. Simbiosis antara dua jenis makhluk hidup
dibedakan menjadi tiga, yaitu mutualisme yang saling menguntungkan, komensalisme
yang satu menguntungkan sedang yang satu tidak dirugikan. Dan prasitisme.
Interaksi yang terjadi pada suatu lingkungan pada dasarnya terjadi karena faktor
kebutuhan energi setiap organisme yang hidup dalam lingkungan itu. Kebutuhan energi
itu dapat dipenuhi jika masing-masing organisme mendapatkan zat-zatmakanan.

Proses makan dan dimakan sebagai proses perpindahan zat makanan dan energi dapat dilihat
dalam beberapa bentuk, di antaranya: Rantai makanan, Jaring-jaring makanan, dan Piramida
ekologi

1. Rantai Makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang digambarkan secara skematis
dalam bentuk garis lurus searah dan tidak bercabang. Rantai makanan selalu berawal dari
produsen dan diakhiri oleh pengurai. Bahan-bahan yang diuraikan itu akan kembali digunakan
oleh produsen, sehingga daur materi dan energi tidak pernah terputus. Dalam rantai makanan
tumbuhan berperan sebagai produsen karena membuat makanan melalui proses fotosintesis.
Hewan dan tumbuhan tali putri mendapatkan zat organik dari organisme lain disebut konsumen.
Konsumen dapat berupa herbivora, karnivora, atau omnivora.

Herbivora menempati konsumen tingkat pertama karena dia memakan tumbuhan secara
langsung. Karnivora menempati konsumen tingkat kedua karena dia memangsa herbivora.
Konsumen tingkat ketiga akan memangsa konsumen tingkat kedua. Konsumen tingkat keempat
juga diduduki oleh karnivora lain yang memangsa karnivora (konsumen tingkat ketiga).

Rangkaian rantai makanan dari produsen ke konsumen yang memperlihatkan tingkat


makanan untuk memperoleh energi disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama diduduki oleh
produsen, tingkat trofik kedua diduduki oleh herbivora, tingkat trofik ketiga diduduki oleh
karnivora. Adapun tingkat trofik keempat ditempati oleh karnivora lain (pemangsa karnivora
pertama). Berikut ini contoh beberapa rantai makanan pada ekosistem yang berbeda-beda.
2. Jaring-jaring Makanan
Proses makan dan dimakan yang terjadi di alam sangat kompleks. Pada proses makan
dan dimakan, tumbuhan sebagai produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis hewan saja.
Misalkan jagung selain dapat dimakan oleh ayam juga oleh burung.

Begitu juga dengan hewan, tidak hanya memakan satu jenis makanan dan hewan tidak
hanya dimakan oleh satu jenis hewan lainnya. Misalnya tikus dapat dimakan oleh ular, atau
burung elang atau rubah. Berdasarkan fakta di atas, rantai makanan dapat berhubungan satu sama
lain dan membentuk hubungan kompleks dan disebut jaring-jaringmakanan.
Lingkungan secara umum diartikan sebagai segala sesuatu di luar individu. Segala sesuatu
di luar individu merupakan sistem yang kompleks sehingga dapat memengaruhi satu sama lain.
Lingkungan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik.
Komponen biotik terdiri atas makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan jasad renik.
Komponen abiotik terdiri atas benda-benda mati seperti air, tanah, udara, cahaya, dan sebagainya.
Setiap organisme tidak dapat hidup sendiri dan selalu bergantung pada organisme lain dan
lingkungannya. Saling ketergantungan ini akan membentuk suatu pola interaksi. Pola interaksi ini
terjadi antara komponen biotik dan komponen abiotik serta antara komponen biotik dan biotik.
Interaksi antara makhluk hidup dengan makhluk hidup yang lain dapat terjadi melalui
rangkaian peristiwa makan dan dimakan (rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida
makanan), maupun melalui bentuk hidup bersama, yaitu simbiosis. Berdasarkan cara menyusun
makanannya, makhluk hidup dapat berperan sebagai organisme autotrof dan heterotrof.
Manusia juga memiliki interaksi dengan lingkungan. Berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam menyebabkan kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu, akibatnya lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.
Pengertian Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern adalah penerapan bioteknologi menggunakan alat dan cara kerja yang
canggih dalam menghasilkan suatu produk yang berasal dari rekayasa genetik, melalui teknik
DNA rekombinan, fusi protoplasma, atau kultur jaringan. Bioteknologi modern dilakukan dalam
keadaan steril, sehingga kualitas produk yang dihasilkan lebih optimal, baik secara kualitas
maupun kuantitas.

1. Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah contoh penerapan bioteknologi modern yang dilakukan untuk
menghasilkan bibit tanaman melalui isolasi jaringan tanaman tertentu dalam media in vitro.
Kultur jaringan merupakan solusi masalah perbanyakan tanaman dalam usaha budidaya
pertanian.

2. Bayi Tabung
Bayi tabung adalah penerapan bioteknologi modern yang membantu banyak pasangan suami istri
dengan masalah kesuburan. Pasangan yang tidak dapat memperoleh keturunan karena adanya
faktor pembatas fisik bisa menerapkan teknik ini sebagai solusi terbaik.

3. Kloning
Kloning adalah teknik bioteknologi modern yang dilakukan untuk menghasilkan individu baru
yang identik secara genetik. Melalui kloning, kita dapat menghasilkan salinan berkas dari DNA,
gen, sel, jaringan, atau organisme tertentu. Contoh penerapan teknik ini misalnya dapat kita
temukan pada kloning domba dolly
Contoh produk bioteknologi konvensional antara lain :

 Anggur dan bir, dari bahan mentah biji sereal ( semisal gandum ) dengan agen hayati
khamir dari jenis Aspergillus oryzae.
 Roti, dari bahan dasar biji sereal ( gandum ) dengan agen hayati berupa khamir dari
jenis Saccharomyces cerevisiae.
 Keju, dari bahan dasar susu murni dengan agen hayati kelompok bacteri asam laktat ( dari
genus : Lactobacillus dan Streptococcus ) yang memfermentasi laktosa menjadi asam laktat..
Juga terkadang digunakan jamur Penicillium camembert dan Penicillium requefort .
 Yoghurt, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri asam laktat dari
jenis Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophylus.
 Mentega, dari bahan dasar susu segar dengan agen hayati bacteri dari jenis Streptococcus
lactis dan Leuconostoc
 Antibiotik pinisilin , memanfaatkan kemampuan jamur Penicillium notatumdan Penicillium
crysogenum untuk mensintesis antibiotik ( ditemukan Alexander Fleming, 1926 ).
 Sauerkraut, dari bahan dasar sayuran menggunakan agen hayati bacteri asam laktat
 Nata de coco, dari bahan dasar air kelapa menggunakan jasa agen hayati Acetobacter
xyllinum.
 Tempe, dari bahan dasar kedelai menggunakan bantuan jenis jamur Rhizopus stoloniferus.
 Kecap, dari bahan dasar kedelai menggunakan agen hayati jamur Aspergillus wentii.
 Tapai, dari bahan dasar singkong atau sereal seperti beras ketan menggunakan agen
hayati Saccharomyces cerevisiae.

Prosedur Pengklasifikasian Makhluk Hidup

Pengelompokan makhluk hidup dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang
dimiliki berbagai makhluk hidup tersebut. Jika ada beberapa jenis hewan dan tumbuhan yang akan
dikelompokkan, maka hewan yang memiliki persamaan ciri, dijadikan satu kelompok. Misalnya
domba dan sapi satu kelompok mamalia karena memiliki persamaan ciri, yakni memiliki rambut
pada kulitnya, dan hewan betinanya memiliki kelenjar susu. Suatu kelompok akan terbentuk dari
berbagai jenis hewan yang memiliki persamaan ciri tubuh. Hewan yang memiliki ciri berbeda
membentuk kelompok lain. Langkah selanjutnya pemberian nama untuk setiap kelompok makhluk
hidup.
Berikut adalah dasar-dasar klasifikasi makhluk hidup:
a. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimilikinya

b. Klasifikasi makhluk hodup berdasarkan ciri bentuk tubuh (morfologi) dan alat dalam tubuh
(anatomi)
c. Klasifikasi makhluk hidup berdasarkan manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
Sistem Gerak Manusia

A. Sistem Gerak, terdiri atas tulang, sendi, dan otot. Ketiganya bekerja sama membentuk sistem
gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta
melakukan berbagai aktivitas lainnya.

B. Sistem Rangka
I. Guna rangka pada manusia adalah
1. memberi bentuk pada tubuh,
2. melindungi alat-alat tubuh yang lunak seperti paru-paru, hati, otak, dan jantung,
3. tempat melekatnya otot dan urat (alat gerak aktif),
4. untuk menguatkan atau mengokohkan tubuh, dan
5. tempat untuk membuat sel-sel darah merah (sumsum tulang belakang).
II. Rangka manusia terdiri atas:

1. Tengkorak
a. Tengkorak wajah (muka)

1) Tulang rahang atas, jumlah 2 buah, tempat melekatnya gigi atas serta membatasi dinding
rongga hidung.

2) Tulang rahang bawah, berbentuk huruf U, setiap ujungnya membentuk 2 cabang, tempat
tertanamnya gigi bawah.

3) Tulang langit-langit, terdiri atas 2 buah tulang yang memisahkan rongga mulut dengan rongga
hidung.

4) Tulang pipi, terdiri atas 2 buah tulang, bergabung dengan tulang pelipis membentuk lengkung
tulang pipi dan rongga mata dari bagian samping dan bawah.

5) Tulang pisau luku, terdiri atas 2 buah tulang, merupakan bagian bawah dari sekat rongga
hidung juga merupakan bagian dari tulang muka.
b. Tengkorak pelindung otak
1) Tulang pelipis
2) Tulang ubun-ubun
3) Tulang tapis
4) Tulang dahi
5) Tulang baji
6) Tulang belakang kepala

2. Tulang Badan

a) Tulang belakang, tersusun oleh lima jenis tulang, yaitu tulang leher, tulang punggung, tulang
kelangkang, dan tulang ekor. Bentuk menyerupai huruf S, berfungsi menjaga keseimbangan
badan. Tulang leher terdiri atas 7 ruas. Ruas pertama tulang leher disebut tulang atlas, sedangkan
ruas kedua dari tulang leher disebut tulang pemutar. Tulang punggung sebanyak 12 ruas, tulang
pinggang 5 ruas, tulang kelangkang 5 ruas, dan tulang ekor 4 ruas.

b) Tulang rusuk, terdiri atas:


1) Rusuk sejati, berjumlah 7 pasang, bagian
belakang dari rusuk sejati melekat pada ruas-ruas tulang punggung dan bagian depan melekat
pada tulang dada.

2) Rusuk palsu, berjumlah 3 pasang, berhubungan langsung dengan tulang belakang, bagian
depan rusuk palsu melekat pada tulang rusuk di atasnya.

3) Rusuk melayang, pada bagian belakangnya melekat pada tulang punggung, sedangkan bagian
depan melayang.

c) Tulang dada, terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian hulu, badan (terdiri atas tulang sejati), dan taju
pedang (tersusun oleh tulang rawan). Bagian hulu merupakan tempat melekatnya tulang
selangka, sedangkan bagian badan merupakan tempat melekatnya tujuh pasang tulang rusuk
sejati.

d) Tulang bahu, terdiri atas:

1) Tulang belikat, membentuk segitiga yang tipis, memiliki 2 tonjolan yang berbentuk mangkok
sendi. Tonjolan yang satu disebut taju paruh gagak.

2) Tulang selangka, berbentuk huruf S, ujung satu melekat pada tulang dada, ujung yang lain
melekat pada ujung bahu.
e) Tulang panggul, terdiri atas tulang usus, tulang duduk, dan tulang kemaluan.

3. Tulang Anggota Gerak

a) Tulang Lengan, tersusun oleh:


1) Tulang lengan atas, membentuk sendi peluru dengan tulang belikat.
2) Tulang lengan bawah, membentuk sendi engsel dengan tulang hasta dan tulang pengumpil.
3) Tulang hasta yang membentuk tulang lengan bawah.
4) Tulang pangkal tangan yang merupakan rangka pergelangan tangan, berjumlah 8 buah.
5) Tulang tapak tangan berjumlah 5 buah.

6) Tulang ruas-ruas jari tangan sebanyak 14 buah, antara ruas satu dengan yang lain
dihubungkan dengan sendi engsel sehingga bisa ditekuk dan digerak-gerakkan.

b) Tulang kaki, terdiri atas:

1) Tulang paha yang pada bagian atasnya membentuk seperti tombol dan membentuk sendi
peluru dengan
tulang panggul.

2) Tulang kering, ukurannya besar dan kuat membentuk sendi engsel dengan tulang paha serta
mempunyai

tonjolan pada ujung bagian bawahnya yang disebut dengan


mata kaki dalam.

3) Tulang betis, terdapat di belakang tulang kering. Padabagian bawah tulang terdapat mata kaki
luar. Tulang betis berfungsi sebagai tempat melekatnya otot kaki.
4) Tempurung lutut (patella) merupakan bagian dari tungkai.
5) Tulang pangkal kaki, berjumlah 7 buah, tulang terbesar berguna untuk tulang loncat dan
tulang tumit.
6) Tulang tapak kaki, sebanyak 5 buah membentuk telapak kaki.
7) Ruas-ruas jari kaki, tersusun dari 14 ruas tulang.

III. Jenis-Jenis Tulang

a. Tulang keras, tersusun atas campuran antara kalsium dan kolagen, Contoh tulang keras, yaitu
tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki

b. tulang rawan / kartilago, tersusun dari selsel tulang rawan yang sifatnya kenyal dan lentur.
Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang telinga.

IV. Bentuk Tulang

a. Tulang Pipa, memiliki bentuk pipa, memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang.
Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan.

b. Tulang Pendek, berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini
pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang
pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.

c. Tulang Pipih, bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun
tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.

d. Tulang tidak Beraturan, tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang.
Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.

C. Sistem Sendi
1. Menurut sifat geraknya, sendi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu

a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena terbentuk dari
hubungan antartulang yang erat. Contoh: Persendian pada tulang tengkorak dan gelang panggul.

b. Sendi kaku (amfiartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya sedikit


gerakan.Contoh: Persendian pada tulang pergelangan tangan dan kaki, persendian antara tulang
rusuk dan tulang dada.

c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang lebih
bebas. Pada kedua ujung tulang yang saling berhubungan terbentuk rongga sendi yang berisi
minyak sendi (cairan sinovial). Minyak sendi dihasilkan oleh membran sinovial yang melapisi
persendian.

2. Berdasarkan arah geraknya, sendi bergerak dapat dibedakan menjadi:

a. Sendi peluru, yaitu persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Contoh:
Persendian antara tulang paha dengan tulang gelang panggul.

b. Sendi engsel, persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan satu arah. Contoh:
Persendian pada siku.
c. Sendi putar, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan memutar.

d. Sendi geser, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan bergeser. Contoh:
Persendian pada tulangtulang pergelangan tangan dan padaruas-ruas tulang belakang.

e. Sendi pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerak dua arah atau gerakan
seperti orang naik kuda. Contoh: Persendian antara tulang ibu jari dan tulang telapak tangan.

D. Sistem Otot
1. Macam-macam sel otot
a. Otot polos

Otot polos berbentuk gelondong dengan kedua ujungnya meruncing dan bagian tengahnya
membesar. Otot polos bekerja secara tidak sadar, terdapat pada organ-organ bagian dalam tubuh
kita seperti paru-paru, usus, otot dinding pembuluh darah dan lain sebagainya. Otot polos bekerja
lambat, teratur, dan tidak cepat lelah.
b. Otot lurik
Otot lurik apabila dilihat dengan mikroskop terlihat seperti gambaran lurik-lurik. Otot lurik
melekat pada rangka sehingga ada yang menyebutnyaotot rangka, misalnya otot lengan, otot
paha, otot perut, dan sebagainya. Otot lurik bekerja secara sadar, menurut kehendak kita dan
gerakannya tidak teratur sehingga disebut otot sadar.
c. Otot Jantung

Otot jantung mempunyai kenampakan menyerupai otot lurik, namun gerakannya adalah secara
tidak sadar. Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat lelah, dan tidak mengikuti kehendak
kita.

2. Cara kerja otot

a. Otot bekerja antagonis, artinya dua otot bekerja secara berlawanan, misalnya otot bisep (di
lengan atas depan) dan otot trisep (di lengan atas belakang), bekerja berlawanan untuk
membengkokan dan meluruskan lengan bawah. Pada saat lengan bawah bengkok, otot bisep
berkontraksi, otot trisep relaksasi. Pada saat lengan bawah lurus, otot trisep berkontraksi, otot
bisep relaksasi.

b. Otot bekerja sinergis, artinya dua otot bekerja secara bersamaan, misalnya otot dada dan otot
rusuk bersama-sama berkontraksi mengangkat tulang rusuk pada saat menghirup udara.

D. Gangguan-gangguan pada Sistem Gerak


1. Gangguan dan kelainan pada tulang

a. Kelainan akibat penyakit, misalnya akibat infeksi kuman penyakit kelamin yang menyerang
sendi lutut.

b. Kelainan karena kecelakaan, misalnya patah tulang (fraktura), retak tulang (fisura), dan
memar.
c. Kelainan karena kekurangan zat gizi, misalnya kekurangan vitamin D, zat kapur, dan fosfor.
d. Rickets, merupakan suatu kelainan pada tulang yang terjadi karena kekurangan zat kapur,
fosfor, dan vitamin D. Kelainan ini dapat terlihat dari kaki yang berbentuk huruf O dan huruf X.

e. Osteoporosis, suatu keadaan dimana penghancuran tulang lebih cepat daripada proses
pembentukan tulang. Akibatnya tulang menjadi keropos. Penyebabnya yaitu karena kekurangan
kalsium. Penyakit ini mudah terjadi pada orang yang lanjut usia.

f. Kelainan karena sikap tubuh yang salah, antara lain:

1) Lordosis, yaitu tulang belakang bagian leher dan punggung terlalu membengkok ke depan.
Jika dilihat dari samping, tulang belakang tampak tidak lurus.
2) Kifosis, yaitu tulang belakang bagian punggung dan pinggang terlalu membengkok ke
belakang.
3) Skiliosis, yaitu tulang belakang terlalu membengkok ke samping kanan atau kiri.

2. Gangguan pada otot

Otot adalah alat gerak aktif. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pada otot maka akan sangat
mengganggu sistem gerak. Gangguan yang dapat terjadi pada otot antara lain sebagai berikut.
a. Atrofi, yaitu keadaan otot mengecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Atrofi dapat terjadi
karena kurangnya aktivitas otot.

b. Stiff atau kaku leher, yaitu leher terasa kaku dan terasa sakit jika digerakkan. Stiff dapat
terjadi karena adanya peradangan pada otot trapesius leher.

c. Hernia abdominalis, yaitu sobeknya dinding perut yang lemah sehingga usus merosot ke
bawah.

d. Kram, yaitu kontraksi otot atau sekumpulan otot yang terjadi secara mendadak dan singkat.
Kram dapat terjadi karena kurangnya aliran darah ke otot
e. Arthritis, merupakan peradangan yang terjadi pada sendi. Dapat terjadi karena banyak
mengangkat atau membawa beban terlalu berat, ataupun infeksi mikroorganisme.

f. Lepas Sendi dari tempatnya sehingga ligament putus /sobek. Hal ini dapat terjadi karena
kecelakaan ataupun ketika melakukan olahraga berat.

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari
makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan
memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan
enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.

Sistem pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu
terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan
pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan tangan
atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan Mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut.
Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada burung
merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi.
Proses ini dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang
kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Pencernaan
kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar
karena yang mengaturnya adalah enzim.
4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic
capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui
defekasi.
Organ Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia

Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:
1. Saluran Pencernaan
Saluran pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi otot. Saluran
pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian yang lebih kecil dan menyerap
bagian tersebut menuju pembuluh darah. Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah :
mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan
dibuang keluar tubuh melalui anus.

2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)


Organ pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan dalam
melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut, kantung empedu serta kelenjar
pencernaan akan dihubungkan kepada saluran pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar
pencernaan tambahan akan memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan
makanan. Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti kelenjar ludah, hati
dan pankreas.

3. Bagian-Bagian Sistem Pencernaan Pada Manusia


4. Proses Pencernaan Makanan Dalam Sistem Pencernaan Pada Manusia
Pertama-tama, pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik yaitu
proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi menggunakan enzim
ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung
zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ
pencernaan selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7 dan suhu
37oC.

Makanan selanjutnya dibawa menuju lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun
ke lambung karena adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan
melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
 Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
 Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
 HCl (asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai
disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus
halus.
 Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase
yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam, makanan
akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari terdapat enzim-enzim berikut
yang berasal dari pankreas:
 Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana
(maltosa).
 Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Tripsinogen. Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang
mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh
usus halus.

Selain itu, terdapat juga empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung
empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu
mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin). Garam empedu berfungsi
mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara
merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam
hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.

Selanjutnya makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan
kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa.
Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi,
pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan.
Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan sebagian besar
di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam
lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak
mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.

Makanan yang tidak dicerna di usus halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan
menuju ke usus besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli.
Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi feses. Selain
membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan
penting dalam proses pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak
mengandung air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap kembali ke usus
besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting dari usus besar.

Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan
defekasi dan dilakukan dengan sadar.
Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia
Gangguan pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun bermacam-macam,
di antaranya makanan yang kurang baik dari segi kebersihan dan kesehatan, keseimbangan
nutrisi, pola makan yang kurang tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia.
Diantaranya:
1. Gastritis
Merupakan suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan juga
karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
2. Hepatitis
Hepatitis merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk ke
dalam tubuh melalui air atau makanan.
3. Diare
Diare terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau kolon. Fases penderita
diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah penderita memakan makanan yang mengandung
bakteri atau kuman. Akibatnya gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju
makanan meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang dikeluarkan
bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa mulas, gejala tersebut menunjuk pada
penyakit desentri. Penyebabnya yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
4. Konstipasi
Konstipasi atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan yang dialami
seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh
adanya penyerapan air pada sisia makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras.
Ini terjadi dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga
karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh karena itu, banyak
memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta minum banyak air dapat mencegah
gangguan ini.
5. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa nyeri dan sakit.
6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar
anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali mengalami gangguan
ini.
7. Maag
Orang yang mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual, muntah,
dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar asam lambung yang dipicu
karena pikiran tegang, pola makan yang tak teratur, dan lain sebagainya.
8. Keracunan
Keracunan makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri Salmonela
yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
9. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan pada selaput
lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor kuman, toksin, ataupun psikosomatis.
Kecemasan, ketakutan, stress, dan kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat
merangsang pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung akan
rusak.
10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan. Gangguan
tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan banyak reticulum endoplasma.
Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan
pada umumnya menyerang anak-anak
Organ Penyusun Sistem Pernapasan

1. Hidung, merupakan muara keluar-masuknya udara pernapasan. udara mengalami perlakuan.


(a) Udara yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh rambut hidung, sehingga debu dan
partikel kotoran tidak masuk ke dalam paru-paru. (b) Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang
ada di dalam hidung, sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh. (c) Udara dilembapkan oleh
lapisan lendir yang ada di dalam rongga hidung.
2. Faring, terletak di belakang mulut, tempat yang dilewati oleh udara, makanan, dan air.
3. Laring, merupakan kotak suara tempat diproduksi suara.

4. Trakhea, sering disebut juga sebagai tenggorokan, merupakan sebuah pipa udara yang
mempunyai ruas-ruas menyerupai tumpukan cincin. Saluran ini menuju ke arah bronkus.
5. Bronkus, merupakan saluran yang membawa udara dari trakhea menuju ke paruparu.
6. Paru-paru, di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih kecil disebut
bronkioli.
7. Bronkioli, merupakan cabang dari bronkus yang berada di dalam paru-paru.
8. Alveoli, merupakan kantung udara, dinding alveoli tipis dan menopang jaringan-jaringan
kapiler, yaitu saluran halus yang berisi darah. Dalam alveoli terjadi pertukaran gas oksigen dan
gas karbondioksida.

C. Mekanisme pernapasan, dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu


Ilustrasi Pernafasan Dada dan Pernafasan Perut

1. Pernapasan Dada, adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk, yang berperan
mengangkat tulang rusuk, sedangkan otot antartulang rusuk dalam berperan menurunkan tulang
rusuk ke posisi semula.
Mekanisme pernapasan dada dapat dibedakan sebagai berikut.

a. Fase inspirasi, berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga volume rongga dada
membesar. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar
sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.
b. Fase ekspirasi, merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antartulang rusuk ke posisi
semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga volume rongga dada menjadi kecil.
Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar
sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

2. Pernapasan Perut, merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot


diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada. Mekanisme pernapasan perut dapat
sebagai berikut.

1. Fase inspirasi, otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar. Akibatnya, volume
rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk.
2. Fase ekspirasi, merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula)
sehingga volume rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar. Akibatnya, udara
keluar dari paru-paru keluar.

Anda mungkin juga menyukai