Anda di halaman 1dari 6

Materi Teknik Pemesinan Frais (TP8)

1. Pengertian
Proses pemesinan frais adalah suatu proses penyayatan benda kerja dengan
mempergunakan pisau freis (cutter ) sebagai pahat penyayat yang berputar pada sumbu mesin.
Putaran sumbu mesin dapat berputar searah jarum jam (clock wise) atau berlawanan arah jarum
jam (counter clock wise) disesuaikan dengan arah mata sayat dari pisau frais.
Mesin frais dapat digunakan untuk pekerjaan meratakan permukaan (permukaan datar,
menyudut atau melengkung), membuat alur, membuat roda gigi, dan membuat profil tertentu.
Prinsip kerja mesin freis adalah alat potong ( cutter ) mempunyai gerak putar, sedangkan
benda kerja yang terpasang pada meja mempunyai gerak mendatar, tegak, atau berputar secara
lambat (sesuai dengan kecepatan pemakanan).

2. Macam-macam Mesin Frais


Mesin frais berdasarkan posisi spindelnya, dapat dibedakan menjadi mesin frais tegak (vertical
milling machine), mesin frais mendatar (horizontal milling machine), dan mesin frais universal
(universal milling machine)
a. Mesin Frais Tegak/Vertikal
Mesin frais tegak adalah mesin frais yang memiliki spindel pada posisi tegak/ vertikal.
Gerakan mejanya dapat bergerak ke arah memanjang (longitudinal)dan melintang (cross
slide)serta naik turun

b. Mesin Frais Mendatar/Horisontal


Mesin frais mendatar/ horisontal adalah mesin frais yang kedudukan arbornya dipasang
pada spindel mesin dengan posisi mendatar. Dengan demikian pemasangan alat
potongnya/pisau juga harus pada posisi sumbu mendatar, sehingga hanya pada saat
melakukan pemotongan hanya dapat menggunakan jenis pisau mantel/helik (plane milling
cutter). Gerakan mejanya dapat bergerak ke arah memanjang (longitudinal)dan melintang
(cross slide)serta naik turun
c. Mesin Frais Universal
Mesin frais universal adalah suatu jenis mesin frais yang memiliki kedudukan arbor yang
dapat dipasang pada spindel posisi mendatar dan juga dapat dipasang pada posisi tegak,
karena pada umumnya disediakan spindel kepala tegak.

3. Metode Pengefraisan
Metode proses penyayatan benda kerja pada proses frais ditentukan berdasarkan arah
relatif gerak makan meja mesin frais terhadap putaran pahat.

Gambar 3. (a) Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling)

a. UP MILLING, disebut frais konvensional (conventional milling). Gerak dari putaran pisau frais
berlawanan arah terhadap gerak makan meja mesin frais. Sebagai contoh, pada proses frais
naik apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan.
b. DOWN MILLING, arah dari putaran pisau frais sama dengan arah gerak makan meja mesin
frais. Sebagai contoh jika pisau frais berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja
disayat kekana

4. Perhitungan Waktu Pemesinan Frais


Dalam membuat suatu produk atau komponen pada mesin frais, lamanya waktu proses
pemesinan perlu diketahui atau dihitung. Hal ini penting karena dengan mengetahui kebutuhan
waktu yang diperlukan, perencanaan dan kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Apabila
diameter alat potong, kecepatan potong dan kecepatan penyayatan/ penggeseran pisaunya
diketahui, waktu pengefarisan dapat dihitung.
CONTOH SOAL;
- Akan difrais benda kerja dengan panjang 10 mm dengan pisau endmill diameter 10 mm, 2
mata sayat serta feeding yang diseting pada mesin adalah 0,05 mm/putaran. Kecepatan
spindel mesin 400 rpm. Penyayatan dilakukan sebanyak 10 kali sayat. Berapa waktu yang
diperlukan untuk proses pengefraisan tersebut?
JAWAB ;
Diketahui L = 10 mm x 10 kali sayat
= 100 mm
f = 0,05 mm/putaran
t = 2 mata sayat
n = 400 rpm
Ditanyakan Tm…? (Time Machine/Waktu Pemesinan Frais)
Dijawab
𝐿
Tm =
𝑓. 𝑡. 𝑛
100
=
0,05 . 2 . 400
100
=
40
= 2,5 menit
5. Macam-macam Pisau Frais
a. Pisau Frais Sudut, memiliki sudut 30, 45, 60, dan 90

b. Pisau frais ekor burung, digunakan untuk membentuk ekor burung yang sebelumnya
dilakukan alur terlebih dahulu

c. Pisau frais cembung, digunakan untuk membuat bentuk cembungan

d. Pisau frais cekung, digunakan untuk membuat bentuk cekungan

e. Pisau frais alur T, digunakan untuk membentuk alur T seperti alur pada meja mesin frais
f. Pisau frais jari (endmill cutter), digunakan untuk membuat alur tembus atau bertingkat dan
mengefrais rata untuk bidang yang lebarnya relatif kecil.

g. Pisau Modul, merupakan pisau khusus yang digunakan untuk membentuk profil kepala roda
gigi

6. Kecepatan Putaran Mesin Frais


Kecepatan putaran mesin frais adalah, kemampuan kecepatan putar mesin frais untuk
melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/menit. Maka dari itu untuk
mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan
keliling benda kerjanya.
Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara
baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda
kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin frais adalah:

𝐶𝑠 𝑥 1000
n =
𝜋𝑥𝑑
Keterangan;
N = Kecepatan putaran mesin frais (rpm)
Cs = Kecepatan potong (meter/menit)
d = diameter pisau frais (mm)

7. Alat Bantu Pencekaman Benda Kerja


a. Penjepit/Klem Mesin (Clamping Machine)
Klem mesin adalah salah satu perlengkapan mesin frais yang digunakan untuk memegang/
menjepit benda kerja yang tidak dapat dijepit pada ragum, yang umumnya benda panjang
atau lebar. Penjepitan dilakukan langsung pada benda kerja yang diletakkan di atas meja
mesin (untuk yang slindris diletakkan pada alur meja), jika benda kerja memilki ukuran lebih
lebar atau panjang dari pada meja mesin, ditempatkan sesuai dengan kemampuan langkah
kerja sehubungan dengan jangkauan pisau fraisnya
b. Ragum Mesin
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar
posisinya tidak berubah waktu difrais, salah satunya dengan menggunakan ragum mesin.
Berdasarkan gerakannya ragum mesin dibagi menjadi 3 (tiga)jenis yaitu :
1) Ragum Rata (Vice Plate)

2) Ragum Putar (Swivel Vice)

3) Ragum Universal (Universal Vice)


c. Kepala Pembagi (Deviding Head)
Kepala pembagi (dividing head) adalah salah satu perlengkapan mesin frais yang
digunakan untuk membentuk lingkaran/radius, membagi jarak-jarak lubang/alur, dan
membagi bidang segi banyak beraturan atau tidak beraturan dengan jumlah tertentu dalam
satu keliling lingkaran pada pusat sumbu. Terdapat beberapa jenis kepala pembagi
diantaranya: kepala pembagi dengan alur V, kepala pembagi dengan pelat pembagi, kepala
pembagi dengan penggerak roda cacing dan ulir cacing, kepala pembagi dengan roda gigi
cacing yang dilengkapi dengan piring pembagi, kepala pembagi universal.

Anda mungkin juga menyukai