Anda di halaman 1dari 18

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

INFEKSI SISTEM REPRODUKSI


MIKRO TEACHING

OLEH

BELLA ANARKIE
NPM. 1226040102

JENJDANG D IV BIDAN PENDIDIK


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU
2013
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

I. Identitas Mata Kuliah

Mata Kuliah : Kesehatan Reproduksi

Kode : 432306

Program Studi : D III Kebidanan

Beban/ Jumlah SKS : 2 SKS (2T 0P)

Penempatan : Semester VI

Prasyarat : -

Nama Tim Tenaga Pendidikan : Bella Anarkie

Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Juni 2013

Pukul : 14.30 WIB

Tempat : Ruang Kebidanan

II. Kompetensi Dasar : a. Memahami Asuhan Kebidanan dengan

Proses Manajemen Kebidanan

b. Memahami Gangguan Sistem Reproduksi

Wanita

c. Memahami Gangguan Sistem Reproduksi

Pria

Standar Kompetensi : Mahasiswa mengetahui apa saja gangguan-

gangguan pada system reproduksi wanita

dan pria.
III. Materi Pokok : Infeksi Sistem Reproduksi

IV. Pertemuan Ke : 1

V. Buku Sumber : Buku Utama

1. Soepardan, Suryani . (2007). Konsep Kebidanan. Bandung

2. Sarwono P. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

3. Bobak, dkk. (2004). Keperawatan Maternitas edisi 4. Jakarta: EGC


VI. Matrik RPP

Aspek
Kompetensi Indikator/ Kriteria Sumber
No Materi Pokok Kompetensi Metode Media Evaluasi
Dasar (TIU) Penilaian/ TIK Rujukan
K A P
1 Infeksi Sistem Memahami Mampu Menjelaskan: C1- CTJ LCD Uji Tulis BU 1, 2, 3
Reproduksi Konsep 1. Manajemen C3 Brain Whiteboard
Dasar Infeksi kebidanan. Storming
Sistem 2. Infeksi system
Reproduksi reproduksi.
3. Askeb dengan
pendekatan proses
manajemen
kebidanan pada
Kasus Gangguan
Sistem Reproduksi
pada kasus Infeksi
Sistem Reproduksi.
VII. Langkah Pembelajaran

Tahapan Kegiatan Kegiatan Mahasiswa Media dan Metode Waktu


Alat
Kegiatan Awal a. Mengingatkan kontrak Memperhatikan Whiteboard Wawancara 5”
Pendahuluan b. Menjelaskan tujuan Memberi jawaban
c. Menjelaskan strategi pembelajaran Memberi sumbang
apersepsi saran
Kegiatan Inti Menjelaskan materi sesuai pokok bahasan Memperhatikan LCD Ceramah 15”
yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, Memberi jawaban Tanya
menyenangkan serta memotivasi peserta Memperhatikan Jawab
didik untuk berperan aktif dan memberikan
kesempatan untuk menyampaikan prakarsa
dan kreatifitas
Kegiatan Akhir a. Melakukan penilaian atau refleksi Mengajukan Tanya 5”
Penutup terhadap kegiatan yang sudah dilakukan pertanyaan Jawab
b. Memberikan umpan balik terhadap proses Memberi jawaban Diskusi
pembelajaran Memperhatikan
c. Menyimpulkan materi yang sudah Menjawab salam
diberikan
d. Memberikan penugasan
e. Melakukan evaluasi kepada mahasiswa
f. Mengucapkan salam
Bahan Ajar/ Hand Out : Terlampir

Mengetahui Bengkulu, Juni 2013


Ketua Jurusan Dosen Pengajar

Dra.Hj. NettyHerawati, DHSM, M.Si Bella Anarkie, Amd.Keb


MATERI

A. Pengertian Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan adalah suatu metode berpikir dan bertindak secara

sistemetis dam logis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan

kedua belah pihak baik klien ataupun pemberi asuhan (Sarwono, 2008).

Manajemen kebidanan di adaptasi dari sebuah konsep yangkembangkan

oleh Helen Varney dalam buku Varney’s midwifery, edisi ke tiga tahun 1997;

menggambarkan proses manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari tujuh

langkah yang sistematik dan siklik.

Prinsip Proses Manajemen Kebidanan Menurut American College of Nurse

Midwife (ANCM) tahun 1999

1. Secara sistematis mengumpulkan dan memperbaharui data yang lengkap dan

relevan dengan melakukan pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan

setiap klien, termasuk mengumpulkan riwayat kesehatan dan pemeriksaan

fisik

2. Mengidentifikasi masalah dan membuat diagnosa berdasarkan interpretasi

data dasar

3. Mengidentifikasi kebutuhan terhadap asuhan kesehatan dalam menyelesaikan

masalah dan merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien

4. Memberikan informasi dan support sehingga klien dapat membuat keputusan

dan tanggung jawab terhadap kesehatannya


5. Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien

6. Secara pribadi bertanggungjawab terhadap implementasi rencana individual

7. Melakukan konsultasi, perencanaan dan melaksanakan manajemen dengan

berkolaborasi dan merujuk klien untuk mendapatkan asuhan selanjutnya

8. Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu, dalam situasi darurat

dan bila ada penyimpangan dari keadaan normal

9. Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian asuhan kesehatan dan

merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan

B. Sasaran Manajemen Kebidanan

Bidan sesuai dengan perannya sebagai tenaga kesehatan memiliki

kewajibsan memberikan asuhan untuk menyelamatkan ibu dan anak dari

gangguan kesehatan terutama pada gangguan kesehatan reproduksi.Untuk

melaksanakan asuhan tersebut digunakan metode pendekatan yang disebut

manajemen kebidanan.Metode dan pendekatan digunakan untuk mendalami

permasalahan yang dialami oleh pasien atau klien dan kemudian merumuskan

permasalahan tersebut, serta akhirnya mengambil langkah pemecahannya.

Manajemen kebidanan membantu proses berfikir bidan didalammelaksanakan

asuhan dan pelayanan kebidanan (Sarwono, 2008).

Manajemen kebidanan tidak hanya diimplementasikan pada asuhan

kebidanan pada individu, akan tetapi dapat juga diterapkan didalam pelaksanaan

pelayanan kebidanan yang ditujukan kepada keluarga dan masyarakat.


Manajemen kebidanan mendorong bidan menggunakan cara yang teratur

dan rasional, sehingga mempermudah pelaksanaan yang tepat dalam memecahkan

masalah pasien dan kliennya. Dan kemudian akhirnya tujuan mewujudkan kondisi

ibu atau anak yang sehat, dapat dicapai (Sarwono, 2008).

Sebagaimana dikemukakan diatas bahwa permasalahan kesehatan ibu dan

anak yang ditangani oleh bidan mutlak menggunakan metode dan pendekatan

manajemen kebidanan.Sesuai dengan lingkup dan tanggung jawab bidan, maka

sasaran manajemen kebidanan ditujukan baik kepada individu ibu dan anak,

keluarga maupun kelompok masyarakat (Sarwono, 2008).

Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan didalam melaksanakan

kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,

penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan tanggung

jawabnya (Sarwono, 2008).

C. Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam

organisme yang digunakan untuk berkembang biak. Sistem reproduksi pada

manusia rentan mengalami penyakit, kelainan juga gangguan.Gejala tersebut bisa

disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa saja karena tumor, virus, bakteri atau

memang disfungsi organ reproduksi yang disebabkan oleh hal-hal yang tak

terduga misalnya makanan atau zat-zat kimia yang masuk ke dalam tubuh

manusia (Bobak dkk, 2004).


Infeksi Sistem Reproduksi

Menurut Bobak dkk (2004) Gangguan Organ Reproduksi Wanita Penyakit

yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan menstruasi,

kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga endometriosis.

1. Gangguan Menstruasi

Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore

sekunder.Amenore primer merupakan gejala dimana menstruasi tidak terjadi

hingga usia 17 tahun dan diikuti dengan tidak berkembangnya unsur seksual

sekunder. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak terjadinya proses

menstruasi selama 3 hingga 6 bulan pada wanita yang telah mengalami suklus

menstruasi sebelumnya.

2. Kanker Pada Wilayah Genital

Penyakit pada sistem reproduksi manusia ini banyak dijumpai biasanya pada

wilayah ovarium, serviks dan juga vagina. Kanker vagina ini belum diketahui

apa penyebab pastinya. Namun, para ahli menduga hal tersebut disebabkan

oleh infeksi virus.Pengobatan kanker pada vagina ini bisa dengan kemoterapi

ataupun bedah menggunakan laser.Sementara itu, kanker pada mulut rahim

atau serviks terjadi jika ada sel yang tumbuh secara abnormal di wilayah

lapisan epiter mulut rahim. Dan kanker pada ovarium sendiri tidak menujukan

tanda-tanda yang jelas namun biasanya disertai berbagai keluhan seperti rasa

pegal luar biasa pada panggul, terdapat perubahan saluran pencernaan dan

muncul pendarahan yang abnormal pada vagina.


3. Endometriosis

Merupakan gejala dimana jaringan endometrium wanita berada di luar

wilayah rahim yakni di ovarium, oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita.

Gejala yang paling lazim muncul antara lain nyeri pada bagian perut, wilayah

pinggang yang sakit, serta rasa tak nyaman yang berlebihan saat menstruasi.

4. Infeksi vagina

Penyakit ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau

yang sangat menyengat dan disertai dengan rasa gatal. Infeksi ini biasanya

menyerang wanita pada usia yang produktif khususnya bagi mereka yang

telah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan seksual. Penyebab

utamanya adalah hubungan seksual.

5. Penyempitan Pada Oviduk

Oviduk atau saluran telur bisa mengalami penyakit dimana ia akan

menyempit. Penyebabnya disinyalir genetis namun ada juga yang disebabkan

oleh kuman jenis tertentu. Saluran telur yang sempit akan membuat wanita

sulit mendapatkan anak sebab jalan sperma terhalangi.

6. Mandul/Infertilitas

Hal ini bisa disebabkan oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum,

wanita akan mengalami masa subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang

kurang subur biasanya tidak terdapat masa subur dalam jangka waktu tertentu.

Dan hal ini menandakan gejala infertilitas.Hal ini biasa diatasi dengan

berbagai metode salah satunya adalah terapi makanan dan lain-lain.


7. Kanker Payudara

Penyakit pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adalah kanker

payudara.Meski pria juga memiliki payudara namun penyakit yang satu ini

lebih rentan menyerang wanita sebab jaringan lemak pada payudaranya jauh

lebih besar jika dibandingkan dengan pria.Kanker payudara ini bisa

menyerang wanita yang sudah menikah maupun belum.

8. Mola Hidalidosa

Atau yang lebih populer dikenal dengan nama hamil anggur merupakan

kondisi dimana wanita mengalami kehamilan namun tak ada janin yang

tumbuh di dalam rahim melainkan hanya gelembung bernama mola juga

darah yang membeku. Hamil anggur ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang

luar biasa dan bahkan berbuntut pada kematian yang disebabkan pendarahan.

9. Condiloma Accuminata

Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Human Papiloma.Ia

ditandai dengan munculnya kutil yang terus membesar dan akhirnya menjadi

cikal kanker pada mulut rahim wanita.


D. Gangguan Reproduksi Pria

Menurut Sarwono (2008) adapun gangguan dan penyakit reproduksi yang

bisa menyerang pria antara lain kriptorkidisme, prostatitis, hipogonadisme,

epididimitis, dan juga orkitis.

1. Hipogonadisme

Merupakan gejala dimana terdapat penurunan fungsi testis pada pria dan

disebabkan oleh adanya gangguan interaksi hormon yakni androgen dan juga

estrogen.Penyakit ini bisa berujung pada kemandulan dan juga berkurangnya

karakter maskulin pada pria.

2. Kriptorkidisme

Adalah suatu kegagalan satu atapun dua testis untuk turun dari abodemen

menuju scrotum saat pria masih bayi.Hal ini membuat hormon testoteronnya

tidak berkembang dengan baik.

3. Uretritis

Adalah peradangan pada bagian uretra dengan disertai dengan gejala rasa

gatal yang berlebih terutama pada bagian penis. Pria yang terkena penyakit ini

akan sering buang air kecil. Penyebabnya adalah virus herpes.


4. Prostatitis

Adalah gejala dimana prostat meradang.Penyebabnya adalah bakteri bernama

Escherichia colia.

5. Epididimitis

Adalah infeksi yang biasanya terjadi pada sistem reproduksi pria. Penyakit

yang satu ini biaanya disebabkan oleh bakteri E. Coli dan juga Chlamydia.

6. Sifilis

Penyakit ini disebabkan bakteri bernama TreponemaPallium yang didapatkan

seseorang melalui hubungan seksual, luka mikroskopis dan juga trasfusi

darah.

7. Gonorhea

Penyakit ini lazim disebut dengan kencing nanah.Penyebabnya adalah bakteri

Neisseria Gonorrheae.Ia ditularkan melalui prilaku seks yang bebas dan

menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya cairan berwarna putih yang disertai

dengan rasa yang nyeri pada saat buang air kecil.

8. Herpes

penyebab utama dari jenis penyakit kelamin ini adalah virus herpesviridae.

Resikonya cukup membahayakan karena virusnya akan tetap tinggal di dalam

tubuh dan dapat kambuh dalam waktu tertentu. penyakit ini dapat di obati

tetapi sulit disembuhkan secara total karena virusnya akan tetap berada dalam

tubuh. Penyakit ini biasanya akan timbul dalam rentang waktu 3-10 hari
setelah hubungan kelamin dengan penderita herpes namun dalam jangka

waktu 5-10 hari dapat hilang.

9. Infeksi

Sesuai dengan namanya maka penyakit kelamin ini tentunya disebabkan oleh

jamur. Biasanya timbul gatal-gatal dibawah kulit kelamin laki-laki yang tidak

disunat dan berwarna merah, hal ini disebabkan karena kurangnya perawatan

pada alat kelamin seperti mencuci alat kelamin setelah buang air kecil atau

jarangnya mengganti pakaian dalam. Penyakit ini mudah terjangkit terutama

jika pada daerah kelamin sering lembab dan untuk pengobatannya dapat

menggunakan krim anti jamur.

10. Bisul pada alat kelamin

Penyebab utama dari penyakit kelamin ini adalah Virus Human Papilloma

atau HPV. Indikasinya berupa bisul-bisul yang muncul setelah beberapa bulan

berhubungan dengan penderita penyakit tersebut. Muncul berupa satu atau

banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai setahun setelah

berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut, Pada umumnya tidak

dapat terlihat pada wanita karena terletak di dalam vagina, atau pada pria

karena terlalu kecil.

11. Kutu kelamin

Ukurannya sangat kecil dengan kisaran 1/8 inch. Memiliki warna kelabu

kecoklatan dan tingal di rambut kemaluan. Obat cair yang digosokkan pada

rambut kemaluan dapat membunuhnya dan sebagai pencegahan jaga selalu


agar daerah disekitar kemaluan tetap kering dan tidak lembab. Ganti pakaian

dalam minimal 2 kali sehari


PERTANYAAN

1. Apa yang dimaksud dengan asuhan kebidanan dalam manajemen kebidanan?

Jawab : Manajemen kebidanan adalah suatu metode berpikir dan bertindak secara

sistemetis dam logis dalam memberi asuhan kebidanan, agar menguntungkan

kedua belah pihak baik klien ataupun pemberi asuhan.

2. Bagi seorang bidan, apa fungsi dari manajemen kebidanan dalam memberikan

asuhan?

Jawab : Manajemen kebidanan dapat digunakan oleh bidan didalam

melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, pencegahan

penyakit, penyembuhan, pemulihan kesehatan ibu dan anak dalam lingkup dan

tanggung jawabnya.

3. Sebutkan gangguan-gangguan organ reproduksi wanita?

Jawab : Gangguan menstruasi, Kanker pada wilayah genetal, Endometriosis,

Infeksi Vagina, Penyempitan pada oviduk, Mandul atau Infertilitas, Kanker

payudara, Molahidalidosa, CondilomaAccuminata.

4. Sebutkan gangguan-gangguan organ reproduksi pria?

Jawab : Hipogonadisme, Kriptorkidisme, Uretritis, Prostatitis, Epididimitis,

Sifilis, Gonorhea.

5. Apa yang menyebabkan infeksi vagina?

Jawab : Infeksi ini biasanya menyerang wanita pada usia yang produktif

khususnya bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan

kegiatan seksual. Penyebab utamanya adalah hubungan seksual.


6. Apa yang terjadi pada penderita infeksi vagina?

Jawab : Penyakit ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan

bau yang sangat menyengat dan disertai dengan rasa gatal.

7. Apa yang dimaksud dengan CondilomaAccuminata?

Jawab : Merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus bernama Human

Papiloma. Ia ditandai dengan munculnya kutil yang terus membesar dan akhirnya

menjadi cikal kanker pada mulut rahim wanita.

8. Apa yang dimaksud dengan Uretritis pada pria?

Jawab : Adalah peradangan pada bagian uretra dengan disertai dengan gejala rasa

gatal yang berlebih terutama pada bagian penis. Pria yang terkena penyakit ini

akan sering buang air kecil. Penyebabnya adalah virus herpes.

9. Apa yang dimaksud dengan Sifilis pada pria?

Jawab : Penyakit ini disebabkan bakteri bernama TreponemaPallium yang

didapatkan seseorang melalui hubungan seksual, luka mikroskopis dan juga

trasfusi darah.

10. Bakteri apa yang menyebabkan Gonorhea pada pria?

Jawab : Penyakit ini lazim disebut dengan kencing nanah. Penyebabnya adalah

bakteri Neisseria Gonorrheae.


REFERENSI

Bobak, dkk. (2004). Keperawatan Maternitas edisi 4. Jakarta: EGC

Soepardan, Suryani . (2007). Konsep Kebidanan. Bandung

Sarwono P. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Sarwono P. (2008). Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai