Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN GAYA PENGASUHAN ORANG TUA UNTUK

MEMBANGUN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3-5 TAHUN


DI PAUD BOUGENVILLE

Thomas Leiwakabessy

Abstrak.
gaya pengasuhan orang tua berbeda-beda, tiap gaya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Gaya pengasuhan ini terkadang menimbulkan dampak-dampak baik secara kognitif maupun
sosial. Hal ini juga tanpa disadari mempengaruhi kemandirian anak. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui gambaran gaya pengasuhan orang tua untuk membangun kemandirian anak
usia 3-5 tahun. Untuk mengetahui gaya pengasuhan dan kemandirian anak, maka diuji dengan
menggunakan 4 gaya pengasuhan Baumrind menggunakan metode kualitatif dengan 7 orang tua murid
PAUD Bougenville sebagai partisipan penelitian. Teknik pengumpulan data dalam menggunakan
wawancara dan observasi, selain itu pengambilan partisipan. Analisa data menggunakan analysis
interactive bahwa 2 dari 7 orang mempraktekkan gaya pengasuhan autoritatif, 2 dari 7 orang
mempraktek gaya pengasuhan permisif dan 3 dari 7 orang mempraktekkan gaya pengasuhan
authoritarian. Hal ini sangat berdampak besar terhadap kemandirian anak baik ketika anak berada
didalam rumah dan ketika dilingkungan sekolah. Anak dengan pola pengasuhan autoratif
menghasilkan anak-anak yang mandiri dan mengurangi ketergantungannya kepada orang tua dan guru
sementara anak dengan gaya pengasuhan permisif dan authoritarian menghasilkan anak-anak dengan
tingkat kemandirian rendah. Berdampak pada sosio-emosional serta ralasi anak dengan lingkungan
sekitar.

Kata kunci: Gaya pengasuhan, Kemandirian, Anak Usia Dini, PAUD


PEMERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI POTENSI KEARIFAN
LOKAL DI DESA MORELLA, KECAMATAN LEIHITU,
KABUPATEN MALUKU TENGAH

Thomas Leiwakabessy

Abstrak.

Masyarakat berpekerjaan sebagai petani dan nelayan mendiami daerah-daerah pesisir di Kabupaten
Maluku Tengah kurang rersentuh dengan program pemberdayaan Masyarakat. Mereka tidak berdaya
dalam pekerjaannya dan juga kurang dilatih untuk mengembangkan usahanya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pemberdayaan masyarakat melalui potensi lokal di Desa Morella, Kecamatan
Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain studi
kasus. Subjek penelitian ini adalah Raja Desa Morella, 2 orang wisatawan dan 4 orang masyrakat desa
Morella, Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah. Data dikumpulkan dengan menggunakan
metode observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui tahapan-tahapan
yaitu reduksi data, paparan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diberdayakan melalui wisata alam
yang menjadi potensi lokal, yakni beberapa tempat wisata di Desa ini dapat membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat.

Kata kunci: Pemberdayaan Msyarakat, Potensi Kearifan

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI METODE


MENGGAMBAR BEBAS DI TK DARMA WANITA TEPA
Oleh: Fransheine Rumtutly

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan kreativitas menggambar anak di TK Darma
Wanita Tepa Kecamatan Babar Barat, melalui metode menggambar bebas. Jenis yang digunakkan
adalah Penelitian Tindakan Kelas dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru TK. Subjek
penelitian ini adalah anak TK berjumlah 30 anak. Desain penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakkan adalah observasi, dokumentasi dan wawancara.
Variabel penelitian terdiri dari kreativitas anak usia 4-5 tahun dan menggunakan metode menggambar
bebas. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasilnya sebelum diadakan tindakan,
anak usia dini yang belum menunjukan kemampuan kreativitas mengalami perubahan signifikan, hal
ini dilihat dari presentasi siklus 1 sebesar 16% meningkat menjadi 93% di silus 2 disimpulkan bahwa
metode menggambar bebas dapat meningkatkan Kreativitas anak usia 4-5 tahun di TK.

Kata Kunci: Kreativitas dan Metode gambar

POLA SIBLING RELATIONSHIP PADA ANAK KEMBAR BERJENIS


KELAMIN SAMA
Prisca Diantra Sampe

Abstrak. Anak kembar berjenis kelamin sama terkadang memiliki permasalahan-permasalahan


dipengaruhi oleh faktor-faktor posisi saat berada didalam rahim dan perilaku orang tua kepada anak.
Hal ini akan memepengaruhi pola sibling relationship diantara mereka. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pola sibling relationship pada anak kembar berjenis kelamin sama. Pola sibling
relationship diuji dengan menggunakan aspek-aspek sibling relationship dari Stocker dan McHale,
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan 4 orang (2 pasang) sebagai pertisipan
penelitian. Teknik pengumpulan data wawancara dan observasi, selain itu pengambilan partisipan
menggunakan teknik purposive sampling, pemilihan partisipan sesuai tujuan penelitian Teknik analisa
data adalah menggunakan Analysis Interactive Model sari Milesdan Huberman. Dari penelitian ini
ditemukan pola sibling relationship yang terlihat adalah adnya sikap pengikut-pemimpin didalam
hubungan persaudaraan. Selain itu identitas kembar ditunjukan dengan baju, sepatu dan aksesoris
yang digunakan terlihat sama, tidak begitu disukai. Konflik yang terjadi pada anak – anak juga tidak
terlalu terlihat karena pemicunya pada hal-hal kecil cenderung tidak berarti. Konflik yang terjadi
adalah konflik pada umumnya yang dialami oleh saudara kandung, seperti berebut untuk membantu
mengambil tas orang tua ketika pulang kerja. Persaingan dilakukan anak merupakan wujud upaya
anak-anak merebut perhatian orang tua.

Kata Kunci: Pola Sibling relationship, Anak kembar berjenis kelamin sama

Anda mungkin juga menyukai