Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SYARAT KECAKAPAN UMUM LAKSANANA

Kesehatan Reproduksi
Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh Tingkat Pramuka Laksana

Disusun Oleh :
Ramlan Mursalim

GUDEP CANDRADIMUKA
PANGKALAN SMA NEGERI 1 TANGGETADA
11.005 – 11.006

TANGGETADA, TAHUN 2019


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, yang mencurahkan segala kasih dan sayang-
Nya kepada kita semua serta salam dan shalawat tak lupa saya ucapkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah
SKU Laksana yang berjudul ”Kesehatan Reproduski”.
Penyelesaian Makalah ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Kak Ruslan, S.Pd selaku Pembina Pramuka SMAN 1 Tanggetada.
2. Kak Ramlan Mursalim, S.Si, selaku Pembina Pendamping yang senantiasa
memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini baik moril maupun
materi.
3. Kak Agum Febrianto, selaku Pembina Pendamping.
4. Teman seangkatan Bantara saya di Gudep Candradimuka, terima kasih untuk
semuanya.
Serta kepada semua pihak yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu,
terima kasih atas bantuan yang telah kalian berikan kepada penulis. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Dalam menyelesaikan makalah ini,
penulis tentu saja tak lepas dari segala keterbatasan dan kesalahan, namun berkat
dorongan dan bantuan dari berbagai pihak sehingga makalah ini dapat selesai
dengan seperti adanya saat ini. Tiada kata yang dapat penulis ucapkan yang lebih
pantas selain terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orangtua penulis.
Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat mencapai tujuan yang
dimaksudkan dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.
Wabillahi Taufik Wal Hidayah, Wassalamu Alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.

Popalia, 04 Mei 2019

RAMLAN MURSALIM

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii


DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan Penyusunan Makalah ................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja ........................................... 3
2.2. Hal- hal Yang Berhubungna Dengan Kesehatan Reproduksi ............... 4

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan ............................................................................................ 5
3.2. Saran ...................................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Masalah remaja (usia >10-19 tahun) merupakan masalah yang perlu
diperhatikan dalam pembangunan nasional di Indonesia. Masalah remaja
terjadi karena mereka tidak dipersiapkan mengenai pengetahuan tentang
aspek yang berhubungan dengan masalah peralihan dari masa anak ke
dewasa. Masalah kesehatan remaja mencangkup aspek fisik biologis dan
mental social. Pada masa remaja adalah masa-masa yang rawan terhadap
penyakit dan masalah kesehatan reproduksi, kehamilan remaja dengan
segala konsekuensinya.
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang
menyangkut system, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki remaja.
Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau
bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta social.
Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko
terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15
juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan aborsi, dan
hampir 100 juta terinfeksi Penyakit Menular Seksual (PMS) yang dapat
disembuhkan. Secara global 40% dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada
kaum muda yang berusia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir adalah, setiap hari
ada 7.000 remaja terinfeksi HIV (PATH, 1998). Oleh karena itu penyebaran
informasi kesehatan dikalangan remaja, perlu diupayakan secara tepat guna
agar dapat memberi informasi yang benar dan tidak terjerumus terutama di
institusi pendidikan sekolah.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki
informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang
ada disekitarnya. Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki
sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi

1
1.2. Tujuan Penyusunan Makalah
Adapun tujuan yang merinci dari Penelitian yang dilaksanakan
penulis yaitu sebagai berikut:
1. Agar kita mengetahui arti dari kesehatan reproduksi remaja (KRR).
2. Agar kita dapat mengetahui betapa pentingnya kesehatan reproduksi
remaja pada masa pubertas.
3. Untuk mengetahui dampak negativenya jika kita tidak menjaga kesehatan
reproduksi sendiri.
4. Agar kita mengetahui berbagai penyakit yang menyerang alat reproduksi.
5. Agar remaja dapat mengetahui cara yang baik dan benar tentang
bagaimana menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri.
Sebagai salah satu syarat untuk kenaikan tingkat Pramuka Laksana

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Kesehatan Reproduksi Remaja


Dalam proses tumbuh kembang, masa remaja merupakan peralihan
antara masa kanak-kanak ke masa dewasa. Proses ini ditandai dengan
pertumbuhan fisik dan pematangan fungsi organ hormonal serta pengaruh
lingkungan. Factor-faktor ini berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi
Remaja yang didefinisikan sebagai seuatu keadaan kesehatan yang
sempurna secara fisik, mental dan social dan bukan semata-mata terbebas
dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan
system reproduksi.
Reproduksi adalah suatu proses kehidupan manusia dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup (ICPD, 1994). Kesehatan
reproduksi adalah keadaan sehat jasmani, rohani dan bukan hanya terlepas
dari ketidakhadiran penyakit atau kecacatan semata, yang berhubungan
dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi.
Kesehatan reproduksi menurut Depkes (2004) adalah keadaan
kesejahteraan fisik, mental, dan sosial yang utuh (tidak semata-mata bebas
dari penyakit atau kecacatan) dalam segala hal yang berkaitan dengan
sistem reproduksi dan fungsi serta prosesnya. Iskandar (1995),
menambahkan bahwa kesehatan reproduksi yaitu mencakup kondisi dimana
wanita dan pria dapat melakukan hubungan seks secara aman, dengan atau
tanpa tujuan terjadinya kehamilan, dan bila kehamilan diinginkan, wanita
dimungkinkan menjalankan kehamilan dengan aman, melahirkan anak yang
sehat serta didalam kondisi siap merawat anak yang dilahirkan. Kesehatan
reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem,
fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat
disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan
namun juga sehat secara mental serta sosial kultur (BKKBN, 2001 ).

3
2.2. Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja
Hal yang berhubungan dengan Kesehatan Reproduksi Remaja
(KRR) yaitu pubertas yang mempunyai arti awal masa remaja. Pada masa
pubertas terjadi perubahan badaniah yang menandai adanya kemampuan
untuk melanjutkan keturunan (reproduksi). Ada uang menyebut pubertas
sebagai saat pematangan seksual. Perubahan ini disertai perubahanmental
dan akan mempengaruhi perilakumu.
Perubahan yang terjadi pada setiap orang itu berbeda-beda, karena
setiap orang memiliki perbedaan saat kematangan sekseual. Biasanya
perempan mengalami pubertas lebih awal pada usia 11-12 tahun, sedangkan
laki-laki pada usia 13-15 tahun.
Di Indonesia, batasan remaja mendekati batasan PBB tentang
pemuda kurun usia 14-24 tahun yang dikemukakan dalam Sensus
Penduduk 2010. Menurut sensus ini, jumlah remaja Indonesia adalah
147.338.075 jiwa atau 18,5% dari seluruh penduduk Indonesia. Pedoman
umum masyarakat Indonesia untuk menentukan batasan usia remaja yaitu
11 – 24 tahun dan belum menikah.
Adapun J.J. Rosseau membagi perkembangan jiwa manusia
menurut perkembangan perasaannya, yang membaginya menjadi 4 tahap
yaitu:
1. Umur 0-4 atau 5 tahun: masa kanak- kanan (infancy).
2. Umur 5 –12 tahun: masa bandel (savage stage).
3. Umur 12 –15 tahun: bangkitnya akal (rasio), nalar (reason) dan
kesadaran diri (self consciousness).
4. Umur 15-20 tahun: masa kesempurnaan remaja (adolescence proper)
dan merupakan puncak perkembangan emosi.

4
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini bahwa kesehatan reproduksi remaja itu
sangat berkaitan erat dengan remaja pada saat mereka mengalami masa
pubertas. Jika kita tidak bertanggung jawab dengan yang kita lakukan maka
akan menyebabkan dampak bagi diri kita di kehidupan mendatang.

3.2. Saran
Saran yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca bahwa hal
yang paling penting bagi remaja yaitu mengendalikan nafsu birahi karena
kegagalan mengendalikan nafsu birahi pada masa remaja dapat
mengakibatkan kehamilan atau PMS. Mengingat pergaulan remaja saat ini
yang tidak terbatas sehingga pengetahuan tentang alat reproduksi remaja
sangat bermanfaat untuk mencegah dan menghindari terjadi hal-hal yang
merugikan remaja.

5
DAFTAR PUSTAKA

Laila Ani, Sabtu 04 Mei 2019, 22:11 WITA, “Kesehatan Reproduksi Remaja
Pada Masa Pubertas”,
Sumber: http://thinkwijaya.blogspot.com/2013/05/makalah-kesehatan-
reproduksi-remaja.html

Laila Ani, Sabtu 04 Mei 2019, 22:11 WITA, “Kesehatan Reproduksi Remaja
Pada Masa Pubertas”,
Sumber: http://thinkwijaya.blogspot.com/2013/05/makalah-kesehatan-
reproduksi-remaja.html

Laila Ani, Sabtu 04 Mei 2019, 22:11 WITA, “Kesehatan Reproduksi Remaja
Pada Masa Pubertas”,
Sumber: http://thinkwijaya.blogspot.com/2013/05/makalah-kesehatan-
reproduksi-remaja.html

Anda mungkin juga menyukai