Anda di halaman 1dari 16

Klasifikasikasi para ahli teori dari konsep Responsilibilitas, Responsivitas,

Transparansi, Efisiensi dan Efektivitas dan diskusi teori

1. Responsibilitas
Responsibilitas merupakan pengejawantahan tanggungjawab perusahaan sebagai
anggota masyarakat dalam mematuhi hukum dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai
masyarakat. Disini suatu perusahaan harus mampu berperilaku dan atau bertindak
sebagai warga korporasi yang baik (good corporate citizenship). Dan responsibilitas
adalah apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijaksanaan organisasi
baik yang implisit atau eksplisit. Respon terhadap keluhan masyarakat sudah
dijalankan dengan tanggap dan cepat, tetapi belum bisa dikatakan efektif dan efesien.
Menurut kepala kelurahan masih banyak yang harus dibenahi lagi, karena masyarakat
yang merasakan bagaimana kita melayani mereka.Dan responsibilitas menjelaskan
apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-
prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang
eksplisit maupun implisit.Oleh seab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika
berbenturan dengan responsivitas.
a) Menurut ( Dwiyanto, 2008:50-51 )Responsibilitas ialah menjelaskan sejauh mana
pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijaksanaan organisasi baik yang
implisit maupun yang eksplisit.Semakin kegiatan organisasi publik itu
dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi, peraturan dan
kebijkasanaan organisasi maka kinerjannya dinilai semakin baik.
b) Menurut (Arifiyadi:2008) Responsibilitas merupakan otoritas yang diberikan
atasan untuk melaksanakan suatu kebijakan.
c) Menurut ( Abdullah:2010 ) Responsibilitas ad;ah kemampuan seseorang untuk
menjalankan suatu kewajiban karen adanya di dalam dirinya, biasannya disebut
juga dengan panggilan jiwa.
d) Menurut ( Magdalena : 2011 ) Responsibilitas adalah suatu perbuatan untuk siap
menanggung segala sesuatu hal yang muncul sebagai akibat dari dilakukannya
suatu aktivitas tertentu.
e) . Menurut (Agus:2012) Responsibilitas adalah suatu bentuk sikap dan peilaku
seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajiban baik terhadap diri sendiri,
masyarakat,lingkungan alam,lingkungan sosial budaya, Negara dan Tuhan.
2. Responsivitas
Responsivitas atau daya tanggap adalah kemampuan birokrasi untuk mengenali
kebutuhan masyarkat menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta
mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Rendahnya kemampuan aparat birokrasi merespon dapat menimbulkan
krisis kepercayaan terhadap birokrasi, insiatif dan kreativutas birokrasi dalam
merespon krisis dan dampaknya sama sekali tidak memadai. Masyarakat
mengharapkan birokrasi untuk memberi respon yang tepat. Responsivitas dalam salah
satu konsep yang digunakan dalam pengukuran kinerja sangat diperlukan dalam
pelayanan publik.
Salah satunya adalah dalam pelayanan publik. Hal tersebut merupakan bukti
kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat menyusun agenda dan
prioritas pelayanan serta mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai
dengan kebutuhan dan asporasi masyarakat. Dan responsivitas adalah komponen
organisasi untuk mengenai kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas
pelayanan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas disini menunjuk pada
keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dengan
kebutuhan dan asporasi masyarakat.
Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu dimensi kinerja karena responsivitas
secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik dalam menjalankan
misi dan tujuannya terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal tersebut
jelas menunjukan kegagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan organisasi
publik. Organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki
kinerja yang jelek pula.Secara singkat responsivitas disini merujuk pada keselarasan
antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu dimensi kinerja karena
responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik dalam
menjalankan misi dan tujuannya,terutama untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.Hal tersebut jelas menunjukan kegagalan organisasi dalam mewujudkan
misi dan tujuan organisasi publik.Organisasi yang memiliki responsivitas rendah
dengan sendirinya memiliki kinerja yang jelek pula.
a. Menurut Zeitmal Parasuraman dan Bery, dalam buku Delivering Qualitiy Service
(1990) yang dikutip oleh James A.F dan Mona (1994:190) mengemukakakan
bahwa responsivitas merupakan salah satu instrument yang cukup penting dalam
mengukur kinerja suatu organisasi, termasuk didalamnya adalah organisasi publik.
Dari pengukuran kinerja tersebut akan diketahui juga kualitas layanan yang
diberikan sebagaimana disampaikan “kualitas pelayanan adalah hal yang
kompleks hal iti dilihat dari keinginan untuk mendifinisakan lima dimensi yaitu
ketampakan fisik (tengibel), rebilitas (rebility) daya tanggap)/ responsivitas
(responsiveness) kepercayaan (arurance) and ikut merasakan (empaty).
b. Menurut (Dilulio 1994) Mengatakan bahwa responsivitas adalah kemammpuan
birokrasi untuk mengenali pelayanan dan mengembangkan program-program
pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

c. Menurut Hormon (1995) Responsivitas adalah kemampuan pemerintah (


organisasi) untuk mengenali kebutuhan \,menyusun agenda dan prioritas,
mengembangkan program-program sesuai dengan kebutuhan aspirasi masyarakat.
d. Menurut Hassed Nogi S.Tangkilisan (2005 : 177) Responsivitas merujuk pada
keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan
masyarakat. Responsivitas dimasukan dalam salah satu indikator kinerja,karena
responsivitas secara langsung mengambarkan kemampuan organisasi publik dan
menjalankan misi dan tujuannya terutam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
e. Menurut agus dwiyanto (2006) responsivitas adalah kemampuan birokrasi untuk
mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas
pelayanan,serta mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan bahwa
responsivitas ini mengukur daya tanggap birokrasi terhadap harapan
keinginan,dan aspirasi serta tuntutan pengguna jasa.

3. Transparansi
Transparansi adalah prinsip menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah
dan masyarakat melalui informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh
informasi adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpatisipasi dalam
pengelolaan daerah berkaitan dengan hal tersebut pemerintah daerah perlu pro-aktif
memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan layanan yang disediakan pada
masyarakat.Transparansi yang dilakukan pemerintah akan mendorong masyarakat
berpatisipasi dalam pengambilan kebijakan pemerintah.Sehingga ada interaksi
masyarakat dalam mengawasi serta menilai program-program pemerintah yang sudah
atau belum terealisasi.Transparansi yang dilakukan pemerintah akan mendorong
kinerja pemerintah bekerja dengan baik dalam pelaksanaan program-program
pemerintah serta dalam pengambilan kebijakan publik.
a. Menurut mardiasmo (2002:6) menyebutkan bahwa transparansi pengelolaan
keuangan daerah pada akhirnya akan menciptakan horizontal accountability antara
pemerintah daerah dengan masyarakat sehingga tercipta pemerintah daerah yang
bersih,efektif,efisiensi,akuntabel,dan responsive terhadap aspirasi dan kepentingan
masyarakat.
b. Menurut Krina (2003) Menyebutkan bahwa Transparancy international,undang-
undang fredom or information (FOI) bukan hanya mengatur tentang hak publik
untuk mengakses informasi tetapi juga menekankan pada globalisasi pemerintha
untuk memfasilitasi akses tersebut.
c. Menurut Lalolo (2003:13) Tranparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau
kebebesan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi mengenai
perencanaan,pengawan dan pertanggungjawaban,Alokasi Dana Desa (ADD).
d. Menurut Mustopa Djaja (2003:261) Transparansi adlah kebutuhan pemerintah
dalam membuat kebijakan-kebijakan sehingga dapat diketahui oleh
masyarakat.Tranparansi pada akhirnya akan menciptakan akuntabilitas antara
pemerintah dan rakyat.
e. Menurut mardiasmo dalam Kristianten (2006:45) mengatakan tranparansi adalah
keterbukaan pemerintah memberikan informasi yag terkait dengan aktifitas
pengelolalaan sumber daya publik kepada pihak yang membutuhkan yaitu
masyarakat.
4. Efisiensi
Efisiensi adalah kemampuan perusahaan untuk menjalankan kegiatannya untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan dengan menggunakan input yang serendah-
rendahnya untuk memperoleh output semaksimal mungkin. Efisiensi juga dapat
diartikan sebagai perbandingan yang terabaik antara input (masukan) dan output (hasil
antara keuntungan dengan sumber-sumber yang digunakan),seperti halnya juga hasil
optimal yang dicapai sumber yang terbatas.Dengan kata lain hubungan antara apa
yang telah diselesaikan.Dan dalam kamus Besar Bahasa indonesia dapat diartikan
efisiensi sebagai kemampuan dalam melakukan pekerjaan dengan tepat dan baik
(dengan menghemat tenaga, waktu biaya).
a. Menurut dearden efisiensi adalah kemampuan unit usaha dalam meraih tujuan
yang ingin dicapai, efisiensi sering dikaitkan pada tujuan yang ingin dicapai
perusahaan.
b. Menurut Emerson efisiensi adalah keberhasilan optimal yang diraih padahal
dengan bahan terbatas. Jadi efisiensi adalah usaha dalam meraih tujuan agar
tercapai dengan maksimal meski dengan kemampuan terbatas.
c. Menurut P.Robbins Stephent (2010:8) efektivitas adalah menjelaskan aktivitas-
aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai berbagai
sasaran.Menurut Mulyamah efisiensi merupakan pembandingan antara rencana
penggunaan masukan dengan penggunaan realitasnya.
d. Menurut Gie efisiensi adalah hubungan optimal atau berbanding baik antar
fasilitas dan biayannya,kerja dengan hasilnya,modal dengan
keuntungannya,pendapatan dengan pengeluarannya.
5. Efektivitas
Efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainnya suatu tujuan
yang terlebih dahulu ditentukan target (kuantitas,kualitas,dan waktu) yang telah
dicapai oleh manajemen,yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih
dahulu.Efektivitas merupakan dampak atau pengaruh dari membuat atau
menghasilkan proyek yang sesuai dengan keinginan atau sasasran yang ingin dicapai
akan tetapi menjadi tanggung jawab yang juga akan dirasakan dan dialami oleh
sendiri individu yang menciptakan dan menjalankan pada akhirnya kan kembali lagi
kepada apa yang menjadi fokus atau tujuan semula tanpa harus mengjiraukan hal-hal
atau melibatkan pengorbanan yang menyangkut biaya sekalipun.Efektivitas dapat
diartikan sebagai suatu proses pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya
suatu usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai tujuannya.Apabila tujuan yang
dimaksud adalah tujuan yang dimaksud adalah tujuan suatu instansi maka proses
pencapaian tujuan tersebut keberhasilan dalam melaksanakan program atau kegiatan
menurut wewenang,tugas dan fungsi instansi tersebut.Dapat disimpulkan bahwa
efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target tercapai dimana
makin besar persentase target yang dicapai,makin tinggi efektivitasnya.
a. Menurut Steers (1985:87) Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program
sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi
tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta
tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaanya.
b. Menurut Georgopolous dan Tannembaum (1985:50) mengemukakan
efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu
organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga
mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran.Dengan kata
lain.penilain efektivitas harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun
tujuan.
c. Menurut P.Robbins Stephent (2010:8) efektivitas adalah menjelaskan
aktivitas-aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai
berbagai sasaran.
d. Menurut Sigit (2003:2) Efektivitas adalah suatu kontinum yang merentang
dari dari efektif,kurang efektif,sedang-sedang,sangat kuarng,sampai tidak
efektif. Efektif sejauh mana tujuan (organisasi) dapat dicapai untuk kena
sasaran yang ingin dicapai dalam suatu organisasi.
e. Menurut Ahadi,(2010:3) Efektivitas adalah mengerjakan sesuatu yang
benar,sesuatu organisasi barangkali bisa efisien tetapi tidak efektif dalam
pendekatan pencapain tujuan organisasi.Semakin dekat organisasi
ketujuannya, maka semakin efektif organisasi tersebut.

Proposisi

1. Responsibilitas
Jika Responsibilitas merupakan pengejawantahan tanggungjawab perusahaan sebagai
anggota masyarakat dalam mematuhi hukum dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai
masyarakat. Disini suatu perusahaan harus mampu berperilaku dan atau bertindak
sebagai warga korporasi yang baik (good corporate citizenship). Dan responsibilitas
adalah apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan
prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijaksanaan organisasi
baik yang implisit atau eksplisit. Maka Respon terhadap keluhan masyarakat sudah
dijalankan dengan tanggap dan cepat, tetapi belum bisa dikatakan efektif dan efesien.
Menurut kepala kelurahan masih banyak yang harus dibenahi lagi, karena masyarakat
yang merasakan bagaimana kita melayani mereka.
2. Jika Responsivitas atau daya tanggap adalah kemampuan birokrasi untuk mengenali
kebutuhan masyarkat menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta
mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Rendahnya kemampuan aparat birokrasi merespon dapat menimbulkan
krisis kepercayaan terhadap birokrasi, insiatif dan kreativutas birokrasi dalam
merespon krisis dan dampaknya sama sekali tidak memadai. Maka Responsivitas
dalam salah satu konsep yang digunakan dalam pengukuran kinerja sangat diperlukan
dalam pelayanan publik. Salah satunya adalah dalam pelayanan publik. Hal tersebut
merupakan bukti kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat
menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta mengembangkan program-program
pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan asporasi masyarakat.
3. Jika Transparansi adalah prinsip menciptakan kepercayaan timbal balik antara
pemerintah dan masyarakat melalui informasi dan menjamin kemudahan didalam
memperoleh informasi adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpatisipasi
dalam pengelolaan daerah berkaitan dengan hal tersebut pemerintah daerah perlu pro-
aktif memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan layanan yang disediakan
pada masyarakat. Maka Tranparansi pada akhirnya akan menciptakan akuntabilitas
antara pemerintah dan rakyat.
4. Jika Efisiensi adalah kemampuan perusahaan untuk menjalankan kegiatannya untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan dengan menggunakan input yang serendah-
rendahnya untuk memperoleh output semaksimal mungkin. Maka indonesia dapat
diartikan efisiensi sebagai kemampuan dalam melakukan pekerjaan dengan tepat dan
baik (dengan menghemat tenaga, waktu biaya).
5. Jika Efektivitas merupakan dampak atau pengaruh dari membuat atau menghasilkan
proyek yang sesuai dengan keinginan atau sasasran yang ingin dicapai akan tetapi
menjadi tanggung jawab yang juga akan dirasakan dan dialami oleh sendiri individu
yang menciptakan dan menjalankan pada akhirnya kan kembali lagi kepada apa yang
menjadi fokus atau tujuan semula tanpa harus mengjiraukan hal-hal atau melibatkan
pengorbanan yang menyangkut biaya sekalipun. Maka Efektif sejauh mana tujuan
(organisasi) dapat dicapai untuk kena sasaran yang ingin dicapai dalam suatu
organisasi.
Diskusi

Responsibilitas merupakan pengejawantahan tanggungjawab perusahaan sebagai anggota


masyarakat dalam mematuhi hukum dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai masyarakat.
Disini suatu perusahaan harus mampu berperilaku dan atau bertindak sebagai warga
korporasi yang baik (good corporate citizenship). Dan responsibilitas adalah apakah
pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijaksanaan organisasi baik yang implisit atau
eksplisit. Respon terhadap keluhan masyarakat sudah dijalankan dengan tanggap dan cepat,
tetapi belum bisa dikatakan efektif dan efesien. Menurut kepala kelurahan masih banyak yang
harus dibenahi lagi, karena masyarakat yang merasakan bagaimana kita melayani
mereka.Dan responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu
dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan
organisasi, baik yang eksplisit maupun implisit.Oleh seab itu, responsibilitas bisa saja pada
suatu ketika berbenturan dengan responsivitas.

Menurut ( Dwiyanto, 2008:50-51 )Responsibilitas ialah menjelaskan sejauh mana


pelaksanaan kegiatan organisasi publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip
administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijaksanaan organisasi baik yang implisit
maupun yang eksplisit.Semakin kegiatan organisasi publik itu dilaksanakan sesuai dengan
prinsip-prinsip administrasi, peraturan dan kebijkasanaan organisasi maka kinerjannya dinilai
semakin baik.

Menurut (Arifiyadi:2008) Responsibilitas merupakan otoritas yang diberikan atasan untuk


melaksanakan suatu kebijakan.
Menurut ( Abdullah:2010 ) Responsibilitas ad;ah kemampuan seseorang untuk menjalankan
suatu kewajiban karen adanya di dalam dirinya, biasannya disebut juga dengan panggilan
jiwa.

Menurut ( Magdalena : 2011 ) Responsibilitas adalah suatu perbuatan untuk siap


menanggung segala sesuatu hal yang muncul sebagai akibat dari dilakukannya suatu aktivitas
tertentu.

Menurut (Agus:2012) Responsibilitas adalah suatu bentuk sikap dan peilaku seseorang dalam
melaksanakan tugas dan kewajiban baik terhadap diri sendiri, masyarakat,lingkungan
alam,lingkungan sosial budaya, Negara dan Tuhan.

Responsivitas atau daya tanggap adalah kemampuan birokrasi untuk mengenali


kebutuhan masyarkat menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta
mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Rendahnya kemampuan aparat birokrasi merespon dapat menimbulkan
krisis kepercayaan terhadap birokrasi, insiatif dan kreativutas birokrasi dalam
merespon krisis dan dampaknya sama sekali tidak memadai. Masyarakat
mengharapkan birokrasi untuk memberi respon yang tepat. Responsivitas dalam salah
satu konsep yang digunakan dalam pengukuran kinerja sangat diperlukan dalam
pelayanan publik.
Salah satunya adalah dalam pelayanan publik. Hal tersebut merupakan bukti
kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat menyusun agenda dan
prioritas pelayanan serta mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai
dengan kebutuhan dan asporasi masyarakat. Dan responsivitas adalah komponen
organisasi untuk mengenai kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas
pelayanan mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara singkat responsivitas disini menunjuk pada
keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dengan
kebutuhan dan asporasi masyarakat.
Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu dimensi kinerja karena responsivitas
secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik dalam menjalankan
misi dan tujuannya terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal tersebut
jelas menunjukan kegagalan organisasi dalam mewujudkan misi dan tujuan organisasi
publik. Organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya memiliki
kinerja yang jelek pula.Secara singkat responsivitas disini merujuk pada keselarasan
antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat.Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu dimensi kinerja karena
responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik dalam
menjalankan misi dan tujuannya,terutama untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.Hal tersebut jelas menunjukan kegagalan organisasi dalam mewujudkan
misi dan tujuan organisasi publik.Organisasi yang memiliki responsivitas rendah
dengan sendirinya memiliki kinerja yang jelek pula.
Menurut Zeitmal Parasuraman dan Bery, dalam buku Delivering Qualitiy Service
(1990) yang dikutip oleh James A.F dan Mona (1994:190) mengemukakakan bahwa
responsivitas merupakan salah satu instrument yang cukup penting dalam mengukur
kinerja suatu organisasi, termasuk didalamnya adalah organisasi publik. Dari
pengukuran kinerja tersebut akan diketahui juga kualitas layanan yang diberikan
sebagaimana disampaikan “kualitas pelayanan adalah hal yang kompleks hal iti dilihat
dari keinginan untuk mendifinisakan lima dimensi yaitu ketampakan fisik (tengibel),
rebilitas (rebility) daya tanggap)/ responsivitas (responsiveness) kepercayaan
(arurance) and ikut merasakan (empaty).

Menurut (Dilulio 1994) Mengatakan bahwa responsivitas adalah kemammpuan


birokrasi untuk mengenali pelayanan dan mengembangkan program-program
pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Menurut Hormon (1995) Responsivitas adalah kemampuan pemerintah ( organisasi)


untuk mengenali kebutuhan \,menyusun agenda dan prioritas, mengembangkan
program-program sesuai dengan kebutuhan aspirasi masyarakat.

Menurut Hassed Nogi S.Tangkilisan (2005 : 177) Responsivitas merujuk pada


keselarasan antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan masyarakat.
Responsivitas dimasukan dalam salah satu indikator kinerja,karena responsivitas
secara langsung mengambarkan kemampuan organisasi publik dan menjalankan misi
dan tujuannya terutam untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut agus dwiyanto (2006) responsivitas adalah kemampuan birokrasi untuk


mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan,serta
mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini mengukur daya
tanggap birokrasi terhadap harapan keinginan,dan aspirasi serta tuntutan pengguna
jasa.
Transparansi adalah prinsip menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah
dan masyarakat melalui informasi dan menjamin kemudahan didalam memperoleh
informasi adalah suatu kebutuhan penting masyarakat untuk berpatisipasi dalam
pengelolaan daerah berkaitan dengan hal tersebut pemerintah daerah perlu pro-aktif
memberikan informasi lengkap tentang kebijakan dan layanan yang disediakan pada
masyarakat.Transparansi yang dilakukan pemerintah akan mendorong masyarakat
berpatisipasi dalam pengambilan kebijakan pemerintah.Sehingga ada interaksi
masyarakat dalam mengawasi serta menilai program-program pemerintah yang sudah
atau belum terealisasi.Transparansi yang dilakukan pemerintah akan mendorong
kinerja pemerintah bekerja dengan baik dalam pelaksanaan program-program
pemerintah serta dalam pengambilan kebijakan publik.

Menurut mardiasmo (2002:6) menyebutkan bahwa transparansi pengelolaan keuangan


daerah pada akhirnya akan menciptakan horizontal accountability antara pemerintah
daerah dengan masyarakat sehingga tercipta pemerintah daerah yang
bersih,efektif,efisiensi,akuntabel,dan responsive terhadap aspirasi dan kepentingan
masyarakat.

Menurut Krina (2003) Menyebutkan bahwa Transparancy international,undang-


undang fredom or information (FOI) bukan hanya mengatur tentang hak publik untuk
mengakses informasi tetapi juga menekankan pada globalisasi pemerintha untuk
memfasilitasi akses tersebut.

Menurut Lalolo (2003:13) Tranparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau
kebebesan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi mengenai
perencanaan,pengawan dan pertanggungjawaban,Alokasi Dana Desa (ADD).

Menurut Mustopa Djaja (2003:261) Transparansi adlah kebutuhan pemerintah dalam


membuat kebijakan-kebijakan sehingga dapat diketahui oleh masyarakat.Tranparansi
pada akhirnya akan menciptakan akuntabilitas antara pemerintah dan rakyat.

Menurut mardiasmo dalam Kristianten (2006:45) mengatakan tranparansi adalah


keterbukaan pemerintah memberikan informasi yag terkait dengan aktifitas
pengelolalaan sumber daya publik kepada pihak yang membutuhkan yaitu
masyarakat.

Menurut Supriyono efisiensi ialah apabila sebuah lembaga dapat bekerja secara
optimal sehingga mencapai tujuan yang diharapkan.
Efisiensi adalah kemampuan perusahaan untuk menjalankan kegiatannya untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan dengan menggunakan input yang serendah-
rendahnya untuk memperoleh output semaksimal mungkin. Efisiensi juga dapat
diartikan sebagai perbandingan yang terabaik antara input (masukan) dan output (hasil
antara keuntungan dengan sumber-sumber yang digunakan),seperti halnya juga hasil
optimal yang dicapai sumber yang terbatas.Dengan kata lain hubungan antara apa
yang telah diselesaikan.Dan dalam kamus Besar Bahasa indonesia dapat diartikan
efisiensi sebagai kemampuan dalam melakukan pekerjaan dengan tepat dan baik
(dengan menghemat tenaga, waktu biaya).

Menurut dearden efisiensi adalah kemampuan unit usaha dalam meraih tujuan yang
ingin dicapai, efisiensi sering dikaitkan pada tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

Menurut Emerson efisiensi adalah keberhasilan optimal yang diraih padahal dengan
bahan terbatas. Jadi efisiensi adalah usaha dalam meraih tujuan agar tercapai dengan
maksimal meski dengan kemampuan terbatas.

Menurut Mulyamah efisiensi merupakan pembandingan antara rencana penggunaan


masukan dengan penggunaan realitasnya.

Menurut Gie efisiensi adalah hubungan optimal atau berbanding baik antar fasilitas
dan biayannya,kerja dengan hasilnya,modal dengan keuntungannya,pendapatan
dengan pengeluarannya.
Efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainnya suatu tujuan
yang terlebih dahulu ditentukan target (kuantitas,kualitas,dan waktu) yang telah
dicapai oleh manajemen,yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
Efektivitas merupakan dampak atau pengaruh dari membuat atau menghasilkan
proyek yang sesuai dengan keinginan atau sasasran yang ingin dicapai akan tetapi
menjadi tanggung jawab yang juga akan dirasakan dan dialami oleh sendiri individu
yang menciptakan dan menjalankan pada akhirnya kan kembali lagi kepada apa yang
menjadi fokus atau tujuan semula tanpa harus mengjiraukan hal-hal atau melibatkan
pengorbanan yang menyangkut biaya sekalipun.
Efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya suatu usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai
tujuannya.Apabila tujuan yang dimaksud adalah tujuan yang dimaksud adalah tujuan
suatu instansi maka proses pencapaian tujuan tersebut keberhasilan dalam
melaksanakan program atau kegiatan menurut wewenang,tugas dan fungsi instansi
tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa
jauh target tercapai dimana makin besar persentase target yang dicapai,makin tinggi
efektivitasnya.

Menurut Steers (1985:87) Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai
suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan
sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi
tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaanya.

Menurut Georgopolous dan Tannembaum (1985:50) mengemukakan efektivitas


ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus
mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme
mempertahankan diri dalam mengejar sasaran.Dengan kata lain.penilain efektivitas
harus berkaitan dengan masalah sasaran maupun tujuan.
Menurut P.Robbins Stephent (2010:8) efektivitas adalah menjelaskan aktivitas-
aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai berbagai sasaran.

Menurut P.Robbins Stephent (2010:8) efektivitas adalah menjelaskan aktivitas-


aktivitas yang secara langsung membantu organisasi mencapai berbagai sasaran.

Menurut Sigit (2003:2) Efektivitas adalah suatu kontinum yang merentang dari dari
efektif,kurang efektif,sedang-sedang,sangat kuarng,sampai tidak efektif. Efektif
sejauh mana tujuan (organisasi) dapat dicapai untuk kena sasaran yang ingin dicapai
dalam suatu organisasi.

Menurut Ahadi,(2010:3) Efektivitas adalah mengerjakan sesuatu yang benar,sesuatu


organisasi barangkali bisa efisien tetapi tidak efektif dalam pendekatan pencapain
tujuan organisasi.Semakin dekat organisasi ketujuannya, maka semakin efektif
organisasi tersebut.
.

Anda mungkin juga menyukai