Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

ANALISIS KASUS

Tn. RBH, laki-laki, berusia 27 Tahun dibawa oleh RSMH Palembang


dengan keluhan badan lemas sejak 2 hari yang lalu. Selain itu pasien juga
mengeluh sering keluar darah dari hidung, sulit menelan dan juga terdapat
benjolan dileher yang semamkin membesar tanpa demam, tanpa nyeri
disekitar benjolan di leher dan riwayat kebiasaan makan ikan atau daging
yang diawetkan. Benjolan pada leher kanan mulanya dirasakan sebesar biji
kopi. Kemudian benjolan ini didapatkan membesar lebih dari dua kali lipat
dalam waktu yang cukup singkat. Os juga mengeluhkan hidung tersumbat dan
sering mimisan sebelah kiri sejak ± 1 tahun yang lalu. Selain itu, os
mengalami perubahan suara menjadi serak sejak ± 1 bulan yang lalu.
Pemeriksaan fisik umum yang meliputi keadaan umum, kesadaran,
tekanan darah, nadi, suhu dalam batas normal. Pasien datang dengan keadaan
sesak dan setelah dilakukan pemeriksaan radiologi didapatkan kesan tension
penumothoraks pada thoraks kanan. Pada pemeriksaan khusus yang meliputi
pemeriksaan kepala, leher, jantung, paru-paru, abdomen, dan ekstremitas
dalam batas normal. Pemeriksaan status lokalis telinga dalam batas normal,
pemeriksaan hidung luar, rhinoskopi anterior, sinus paranasal, rongga mulut,
dan faring dalam batas normal. Pemeriksaan fisik menunjukan pembesaran
KGB bilateral sebesar telur ayam di leher kiri. Benjolan terlihat tanpa
kemerahan. Pada palpasi teraba benjolan dengan konsitensi keras, permukaan
rata, batas tidak tegas, terfiksir, tidak terdapat nyeri tekan, multipel, ukuran
5cmx4cmx2cm (kanan) dan 2cmx1cmx1cm (kiri). Pada status lokalis hidung
pada tes fungsi hidung didapatkan tes aliran udara yang berkurang pada
kavum nasi sinistra, serta terdapat penebalan nasofaring. Status tenggorokan
ditemukan uvula asimetris dekstra et sinistra, tonsil palatine T1-T3.

33
Dari keluhan didapatkan gejala khas karsinoma nasofaring berupa
keluhan nasofaring itu sendiri seperti rasa hidung yang tersumbat, keluar
darah dari hidung dan pembesaran kelenjar getah bening. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan penebalan nasofaring. Pemeriksaan Histopatologi Anatomi
(PA) juga diperlukan untuk mengetahui diagnosis pasti pasien ini. Pada hasil
pemeriksaan PA didapatkan Undifferentiated non keratinizing squamous cell
carcinoma. Sehingga diagnosis dapat ditegakan berupa Carcinoma nasofaring
WHO tipe III stadium IV (T4 N3 M0). Untuk tatalaksana stadium IV dengan
N </= 6cm diberikan kemoradiasi.

34

Anda mungkin juga menyukai