Anda di halaman 1dari 4

Pengawasan Anggaran dan Pusat-Pusat Tanggung Jawab

Sistem pengawasan dapat dilakukan untuk memonitor fungsi-fungsi atau proyek


proyek organisasional. Pengawasan terhadap suatu fungsi dimaksudkan untuk
mejamin bahwa kegitan tertentu ( seperti produksi atau penjualan) dilaksanakan
dengan tepat. Pengawasan terhadap suatu proyek akan menjamin hasil akhir tertentu
telah dicapai atau diselesaikan.

Sistem satuan (unit) organisasional atau fungsional yang dipimpin oleh seorang
manajer yang bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan satuan tersebut disebut pusat
tanggung jawab rensponsibility center. Atas dasar bagaimana masukan dan keluaran
itu diukur melalui system pengawasan, ada empat tipe-tipe utama pusat-pusat
tanggung jawab:

1. Pusat penghasilan revenue center adalah satuan organisasi dimana keluaran di ukur
dalam bentuk moneter tetapi tidak secara langsung dibangdingkan biaya-biaya
masukan.

2. Pusat biaya expence centers, dimana masukan di ukur melalui sistem pengawasan
dalam ukuran moneter, tetapi keluarannya tidak. Ada dua kategori pusat biaya
yaitu, rngineered expenses, yaitu biaya-biaya yang dapat dihitung atau
diperkirakan dengan lebih pasti, missal biaya tenaga kerja, atau bahan baku, dan
discretionary expenses biaya-biaya yang sukar diperkirakan terlebih dahulu
contohnya biaya riset.

3. Penghasilan laba profit center, dipelaksanaan kegiatan diukur atas dasar perbedaan
kuantitatif antara penghasilan dan biaya. Sebagai ukuran digunakan untuk
menentukan seberapa baik pusat-pusat bekerja secara ekonomis dan bebaen
manajer dalam setiap pusat dilaksanakan.

4. Pusat investasi investment center, simana system pengawasan tidak hanya


mengukur nilai moneter masukan dan keluaran tetapi juga menilai bagaimana
kekeluaran bila dibandingkan dengan aktiva yang digunakan untuk
memproduksinya.

Proses Penyusunan Anggaran

Proses pnyusunan anggaran biasanya dimulai ketika manajer menerima hasil forecast
ekonomi, penjualan dan sasaran laba untuk tahun yang akan datang dari manajemen
puncak. Forecast ini menjadi pedoman penysunan anggaran. Dalam beberapa
perusahaan, anggaran disusun para manajer tanpa atau sedikit konsultasi dengan
manajer-anajer tingkat bawah. Tetapi dalam banyak perusahaan oeleh manajer tingkat
bawah baru ke atas atau bottom up. Bottom up ini mempunyai banyak kelebihan bagi
organisasi yaitu antara lain anggaran akan lebih realistic, menaikan pastisipasi, moral
dan kepuasan kerja karyawan dan sebagainya. Department atau panitia anggaran
memegang peran kunci dalam perenanaan, pengkordinasian dan pengawasan
kegiatan-kegiatan. Henry L. Tosi menguraikan empat reaksi penting proses
penyusunan anggaran, yaitu perilaku politis, reakasi peran- salah satuan-satuan
anggaran, perkiraan kebutuhan yang berlebihan dan system informasi tersembunyi.

Jenis-jenis Anggaran

Anggaran dalam organisasi dapat dibagi menjadi dua kelompok: anggaran


operasional, operating budgets dan anggaran finansial financial budgets.

Anggaran operasional menunjukan barang-barang dan jasa yang deparkirakan akan di


konsumsi oleh organisasi dalam periode, dalam bentuk biaya atau kuantitas fisik.

Anggaran finansial memuat perincian jumlah uang yang akan dikeluarkan dalm
organisasi dalam periode yang sama san darimana uang tersebut akan didapat.

Jenis dan tujuan beberapa anggaran


Jenis Amggaran Deskripsi ringkas tujuan
Jenis anggaran Memberikan etimasi jumlah dan sumber penerimaan
yang diperkirakan
Anggaran produksi Menunjukan kebutuhan kebutuhan produksi yang
diperkirakan meliputi kebutuhan tenaga kerja,bahan
baku dan over head selama periode anggaran
Anggaran biaya Memberikan perincian alokasi bermacam macam biaya,
sperti pengiklanan, penjualan, administraasi,penelitian
dan manufacturing
Anggaran kas Meramalkan aliran penerimaan pengeluaran kas
Anggaran pembelanjaan Garis besar pengeluaran pengeluaran khusus bagi
modal perusahaan, seperti pabrik, peralatan, mesin,persedian
dan pos-pos modal lainnya.
Anggaran neraca Meramal kondisi kedudukan keuangan aktiva, utang
dan modal pada akhir periode anggaran

Penggunaan Anggaran Variabel

Ada tiga jenis variable yang harus dipertimbangkan bila menyusun anggaran variable

1. Biaya tetap, merupakan biaya yang jumlah totalnya tidak berubah dengan
adanya perubahan volume kegiatan. Biaya ini di akumulasi dengan factor
waktu. Contohnya gaji bulanan, pembayaran asuransi, sewa dan sebagainya.
2. Biaya variabel adalah biaya-biaya yang berubah secara langsung sebanding
dengan perubahan volume kegiatan yang dilaksanakan. Contohnya dalam
bahan baku, semakin banyak bahan baku yang digunakan maka semakin
banyak pula biaya yang dibutuhkan.
3. Biaya semi-variabel adalah biaya-biaya yang bervariasi sesuai engan volume
kegiatan yang dilaksanakan tetapi tidak dalam proporsi yang sama atau biaya-
biaya yang berubah tidak sebanding dengan volume kegiatan/
Manajer dalam menyusun anggaran variabel harus dapat memisahkan unsur-unsur
tetap dan variabel dari biaya total. Tiga cara yang dapat digunakan untuk maksud
tersebut,

1. Perkiraan langsung. Manajer memperkirakan unsur unsur biaya variabel baik


dengan menggunakan pengalaman maupun tentang studi yang dilaksanakan.
2. Metode titik tertinggi dan metode titik terendah. Dua anggaran disusun- satu
dengan anggapan keluaran maksimum dan yang lain dengan anggapan
keluaran minimum. Akan dibagi dengan perbedaan volume akan
menghasilkan tingkat variabel.
3. Metode korelasi. Data bulanan keluaran dan perubahan biaya diwaktu yang
lalu dikumpulkan. Kemudian proyeksi dilakukan atas dasar data-data tersebut
dan kondisi di waktu yang akan datang dibuata untuk memeperkirakan
perubahan biaya.

Anda mungkin juga menyukai