Tata Cara PK RTRW PDF
Tata Cara PK RTRW PDF
3. Pembentukan tim pelaksana yang terdiri dari Pemerintah atau pemerintah daearah,
universitas, dan lembaga penelitian.
34
3.1.2. Pelaksanaan Peninjauan Kembali
3.1.2.1. Pengkajian
Kegiatan pelaksanaan peninjauan kembali terhadap RTRW pada tahap pengkajian ini
meliputi:
2) Data dan informasi yang diamati di lapangan berupa kondisi aktual dari
struktur ruang dan pola ruang.
b. Survey sekunder berupa pengumpulan data, peta, dokumen, dan informasi lainnya
meliputi:
35
7) Data dan informasi spasial disajikan dalam format yang kompatibel dengan
sistem informasi georafis dengan skala disesuaikan dengan skala RTRWN
yang berlaku.
b. Matriks kesesuaian dokumen RTRW dengan kebijakan internal dan eksternal yang
berlaku saat ini.
3.1.2.2. Evaluasi
a. Kearifan lokal
b. Kebutuhan pembangunan
36
alam, perubahan perilaku sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kinerja rencana
tata ruang.
Tabel 3.1.
Checklist Materi Muatan RTRWN
Kelengkapan Kedalaman materi
No. Muatan RTRWN *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
1. TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
1.1. Tujuan penataan ruang
1.2. Kebijakan penataan ruang
1.3. Strategi penataan ruang
2. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
2.1. Sistem pusat pelayanan
2.1.1. Sistem perkotaan nasional
a. PKN
b. PKW
c. PKL
d. PKSN
2.1.2. Sistem perdesaan
2.2. Sistem jaringan prasarana
1. Sistem jaringan transportasi nasional
a. Sistem jaringan transportasi darat
1) Jaringan jalan nasional
2) Jaringan jalur kereta api
3) Jaringan transportasi sungai,
danau, dan penyeberangan
b. Sistem jaringan transportasi laut
1) Tatanan kepelabuhan
2) Alur pelayaran
c. Sistem jaringan transportasi udara
1) Tatanan kebandarudaraan
2) Ruang udara untuk
penerbangan
2. Sistem jaringan energi nasional
a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi
b. Pembangkit tenaga listrik
c. Jaringan transmisi tenaga listrik
3. Sistem jaringan telekomunikasi nasional
a. Jaringan terestrial
b. Jaringan satelit
4. Sistem jaringan sumber daya air
a. Wilayah sungai lintas negara
b. Wilayah sungai lintas provinsi
c. Wilayah sungai strategis nasional
3. RENCANA POLA RUANG
3.1. Kawasan Lindung
3.1.1. Kawasan hutan lindung
37
Kelengkapan Kedalaman materi
No. Muatan RTRWN *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
3.1.2. Kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan bawahannya
3.1.3. Kawasan perlindungan setempat
3.1.4. Kawasan suaka alam, pelestarian alam, dan
cagar budaya
3.1.5 Kawasan rawan bencana alam
3.1.6. Kawasan lindung geologi
3.1.7. Kawasan lindung lainnya
3.2. Kawasan Budidaya
3.2.1. Kawasan peruntukkan hutan produksi
3.2.2. Kawasan hutan rakyat
3.2.3. Kawasan peruntukkan pertanian
3.2.4. Kawasan peruntukkan perkebunan
3.2.5. Kawasan peruntukkan perikanan
3.2.6. Kawasan peruntukkan pertambangan
3.2.7. Kawasan peruntukkan industri
3.2.8. Kawasan peruntukkan pariwisata
3.2.9. Kawasan peruntukkan permukiman
3.2.10. Kawasan budidaya lainnya
4. PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
1. Bidang pertahanan keamanan
2. Bidang pertumbuhan ekonomi
3. Bidang sosial dan budaya
4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan/atau
teknologi tinggi
5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
5. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI INDIKASI
PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN
5.1. Struktur Ruang Nasional
5.1.1. Perwujudan sistem perkotaan
5.1.2. Perwujudan sistem pedesaan
5.1.3. Perwujudan sistem transportasi
5.1.4. Perwujudan sistem jaringan energi
5.1.5. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi
5.1.6. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air
5.1.7. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
5.1.8. Perwujudan sistem jaringan/ prasarana
lainnya
5.2. Pola Ruang Nasional
5.2.1. Perwujudan kawasan lindung
5.2.2. Perwujudan kawasan budidaya
6. ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
6.1. Indikasi Arahan Peraturan Zonasi
6.2. Arahan Perizinan
6.3 Arahan Insentif dan Disinsentif
6.4. Arahan Sanksi Administratif
*keterangan: diisi dengan kebutuhan pembangunan nasional
38
Tabel 3.2.
Checklist Materi Muatan RTRWP
(kelengkapan antara muatan rencana tata ruang yang ada dalam rencana dengan muatan RTR
yang sesungguhnya dibutuhkan)
39
Kelengkapan Kedalaman materi
No. Muatan RTRW Provinsi *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
c. Wilayah sungai strategis
nasional
2.2.5. Sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
2.2.6. Sistem jaringan prasarana lainnya
3. RENCANA POLA RUANG
3.1. Kawasan Lindung
3.1.1. Kawasan hutan lindung
3.1.2. Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan
bawahannya
3.1.3. Kawasan perlindungan setempat
3.1.4. Kawasan suaka alam, pelestarian
alam, dan cagar budaya
3.1.5 Kawasan rawan bencana alam
3.1.6. Kawasan lindung geologi
3.1.7. Kawasan lindung lainnya
3.2. Kawasan Budidaya
3.2.1. Kawasan peruntukkan hutan
produksi
3.2.2. Kawasan hutan rakyat
3.2.3. Kawasan peruntukkan pertanian
3.2.4. Kawasan peruntukkan perkebunan
3.2.5. Kawasan peruntukkan perikanan
3.2.6. Kawasan peruntukkan
pertambangan
3.2.7. Kawasan peruntukkan industri
3.2.8. Kawasan peruntukkan pariwisata
3.2.9. Kawasan peruntukkan permukiman
3.2.10. Kawasan budidaya lainnya
4. PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
4.1. Bidang pertahanan keamanan
4.2. Bidang pertumbuhan ekonomi
4.3. Bidang sosial dan budaya
4.4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi
4.5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
5. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI
INDIKASI PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH
LIMA TAHUNAN
5.1. Struktur Ruang Provinsi
5.1.1. Perwujudan sistem perkotaan
5.1.2. Perwujudan sistem pedesaan
5.1.3. Perwujudan sistem transportasi
5.1.4. Perwujudan sistem jaringan energi
5.1.5. Perwujudan sistem jaringan
telekomunikasi
5.1.6. Perwujudan sistem jaringan sumber
daya air
5.1.7. Perwujudan sistem prasarana
pengelolaan lingkungan
40
Kelengkapan Kedalaman materi
No. Muatan RTRW Provinsi *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
5.1.8. Perwujudan sistem jaringan/
prasarana lainnya
5.2. Pola Ruang Provinsi
5.2.1. Perwujudan kawasan lindung
5.2.2. Perwujudan kawasan budidaya
6. ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
6.1. Indikasi Arahan Peraturan Zonasi
6.2. Arahan Perizinan
6.3 Arahan Insentif dan Disinsentif
6.4. Arahan Sanksi Administratif
Keterangan:
Pada kolom *keterangan diisi dengan kearifan lokal dan kebutuhan pembangunan yang disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing daerah
41
Tabel 3.3.
Checklist Materi Muatan RTRW Kabupaten
Kelengkapan Kedalaman Materi
No. Muatan RTRW Kabupaten *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
1. TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG
1.1. Tujuan penataan ruang
1.2. Kebijakan penataan ruang
1.3. Strategi penataan ruang
2. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
2.1. Sistem pusat pelayanan
2.1.1. Sistem perkotaan
a. PKN
b. PKW
c. PKL
d. PKSN
2.1.2. Sistem pedesaan
2.2. Sistem jaringan prasarana
2.2.1. Sistem jaringan transportasi
a. Sistem jaringan transportasi
darat
1) Jaringan jalan
2) Jaringan jalur kereta api
3) Jaringan transportasi
sungai, danau, dan
penyeberangan
b. Sistem jaringan transportasi laut
1) Tatanan kepelabuhan
2) Alur pelayaran
c. Sistem jaringan transportasi
udara
1) Tatanan kebandarudaraan
2) Ruang udara untuk
penerbangan
2.2.2. Sistem jaringan energi
a. Jaringan pipa minyak dan gas
bumi
b. Pembangkit tenaga listrik
c. Jaringan transmisi tenaga listrik
2.2.3. Sistem jaringan telekomunikasi
a. Jaringan terestrial
b. Jaringan satelit
2.2.4. Sistem jaringan sumber daya air
a. Wilayah sungai lintas negara
b. Wilayah sungai lintas provinsi
c. Wilayah sungai lintas kabupaten
d. Wilayah sungai strategis
nasional
2.2.5 Sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
42
Kelengkapan Kedalaman Materi
No. Muatan RTRW Kabupaten *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
2.2.6. Sistem jaringan prasarana lainnya
43
Kelengkapan Kedalaman Materi
No. Muatan RTRW Kabupaten *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
6. ARAHAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
6.1. Indikasi Arahan Peraturan Zonasi
6.2. Arahan Perizinan
6.3 Arahan Insentif dan Disinsentif
6.4. Arahan Sanksi Administratif
Keterangan:
Pada kolom *keterangan diisi dengan kearifan lokal dan kebutuhan pembangunan yang disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing daerah
44
Tabel 3.4.
Checklist Materi Muatan RTRW Kota
Kelengkapan Kedalaman Materi
No. Muatan RTRW Kota *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
1. TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN
RUANG
1.1. Tujuan penataan ruang
1.2. Kebijakan penataan ruang
1.3. Strategi penataan ruang
2. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
2.1. Hirarki Pusat Pelayanan Wilayah Kota
2.1.1. Pusat pelayanan kota
2.1.2. Sub pusat pelayanan kota
2.1.3. Pelayanan lingkungan
2.2. Sistem jaringan prasarana
2.2.1. Sistem jaringan transportasi
a. Sistem jaringan transportasi
darat
1) Jaringan jalan
2) Jaringan jalur kereta api
3) Jaringan transportasi
sungai, danau, dan
penyeberangan
b. Sistem jaringan transportasi
laut
c. Sistem jaringan transportasi
udara
2.2.2. Sistem jaringan energi
a. Jaringan pipa minyak dan gas
bumi
b. Pembangkit tenaga listrik
c. Jaringan transmisi tenaga
listrik
2.2.3. Sistem jaringan telekomunikasi
a. Jaringan terestrial
b. Jaringan satelit
2.2.4. Sistem jaringan sumber daya air
2.2.5. Sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
a. Sistem drainase
b. Sistem persampahan
c. Sistem penyediaan air bersih
d. Sistem pengelolaan limbah
2.2.6. Sistem jaringan prasarana lainnya
3. RENCANA POLA RUANG
3.1. Kawasan Lindung
3.1.1. Kawasan hutan lindung
3.1.2. Kawasan yang memberikan
perlindungan terhadap kawasan
bawahannya
3.1.3. Kawasan perlindungan setempat
3.1.4. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota
45
Kelengkapan Kedalaman Materi
No. Muatan RTRW Kota *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
3.1.5 Kawasan suaka alam dan cagar
budaya
3.1.6. Kawasan rawan bencana alam
3.1.7. Kawasan lindung lainnya
3.2. Kawasan Budidaya
3.2.1. Kawasan perumahan
3.2.2. Kawasan perdagangan dan jasa
3.2.3. Kawasan perkantoran
3.2.4. Kawasan industri
3.2.5. Kawasan pariwisata
3.2.6. Kawasan ruang terbuka non hijau
3.2.7. Kawasan ruang evakuasi bencana
3.2.8. Kawasan peruntukkan ruang bagi
kegiatan sektor informal
3.2.9. Kawasan peruntukkan lainnya
4. PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
4.1. Bidang pertahanan keamanan
4.2. Bidang pertumbuhan ekonomi
4.3. Bidang sosial dan budaya
4.4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi
4.5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
5. RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG
TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM
5.1. Ruang terbuka hijau kota
5.2. Ruang terbuka non hijau kota
5.3. Jaringan pejalan kaki
5.4. Jaringan angkutan umum
5.5. Ruang kegiatan sektor informal
5.6. Ruang evakuasi bencana
6. ARAHAN PEMANFAATAN RUANG YANG BERISI INDIKASI
PROGRAM UTAMA JANGKA MENENGAH LIMA TAHUNAN
6.1. Struktur Ruang Kota
6.1.1. Perwujudan pusat pelayanan wilayah
kota
6.1.2. Perwujudan sistem transportasi
6.1.3. Perwujudan sistem jaringan energi
6.1.4. Perwujudan sistem jaringan
telekomunikasi
6.1.5. Perwujudan sistem jaringan sumber
daya air
6.1.6. Perwujudan sistem prasarana
pengelolaan lingkungan
6.1.7. Perwujudan sistem jaringan/
prasarana lainnya
6.2. Pola Ruang Kota
6.2.1. Perwujudan kawasan lindung
6.2.2. Perwujudan kawasan budidaya
7. KETENTUAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG
7.1. Ketentuan Umum Peraturan Zonasi
46
Kelengkapan Kedalaman Materi
No. Muatan RTRW Kota *Keterangan
Ada Tidak Baik Buruk
7.2. Ketentuan Perizinan
7.3 Ketentuan Insentif dan Disinsentif
7.4. Sanksi Administratif
Keterangan:
Pada kolom *keterangan diisi dengan kearifan lokal dan kebutuhan pembangunan yang disesuaikan dengan
karakteristik masing-masing daerah
Tabel 3.5.
Kesesuaian Kebijakan
Peraturan Perundangan- Kesesuaian
No. undangan Yang Mempengaruhi Kajian Kesesuaian
Sesuai Tidak Sesuai
Pelaksanaan RTRW
1.
2.
3.
4.
5. Dst...
Kegiatan evaluasi untuk menilai tingkat kesesuaian rencana tata ruang terhadap
pemanfaatan ruang ini memungkinkan ditemukannya simpangan-simpangan terhadap
rencana tata ruang. Dalam pemanfaatan RTRW, simpangan-simpangan yang terjadi
adalah apabila ada perbedaan antara program-program pembangunan yang dilakukan
tidak sesuai dengan arahan, tujuan dan sasaran penataan ruang, atau ada perbedaan
antara struktur dan pola ruang dalam RTRW dengan realisasi struktur dan pola ruang
wilayah. Penilaian simpangan dalam pemanfaatan ruang dilakukan melalui analisis
kualitatif dan kuantitatif.
47
a. Sejauh mana RTRW dapat mewujudkan keharmonisan antara lingkungan alam
dan lingkungan buatan di lapangan.
e. Sejauh mana rencana pemanfaatan ruang dalam RTRW sesuai dengan kondisi di
lapangan.
Pengkajian, evaluasi dan penilaian terhadap kondisi eksisting pola ruang dan struktur
ruang, sehingga berdasarkan realitas dan bukti-bukti yang diamati dapat diambil
kesimpulan, sejauh mana RTRW dapat mewujudkan keharmonisan antara lingkungan
alam dan lingkungan buatan di lapangan, keterpaduan dalam penggunaan sumber
daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan ketersediaan: sumber
daya manusia dan perlindungan terhadap lingkungan dari akibat negatif pemanfaatan
ruang.
Ukuran simpangan kecil jika penyimpangan kurang dari 20% (dua puluh persen)
dari rencana kawasan yang ditetapkan pada lokasi yang bersangkutan, sedangkan
ukuran simpangan besar adalah penyimpangan lebih dari 20% (dua puluh persen)
dari rencana kawasan yang ditetapkan pada lokasi yang bersangkutan.
Meliputi kegiatan pemanfaatan yang tidak sesuai dengan RTRW dan rencana
yang belum terlaksana.
48
Untuk menghitung besaran penyimpangan dari peta yang dioverlay-kan dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. Pemanfaatan ruang
A
x 100% = a%
x
Atau
x-B
x 100% = a%
x
Cara penilaian adalah dengan membuat matriks jumlah fasilitas dan utilitas pada
kawasan yang ditunjuk sebagai pusat pelayanan. Apabila temyata pada kawasan
yang ditunjuk tidak memenuhi kriteria, maka berarti telah terjadi penyimpangan.
Penyimpangan terjadi bila direncanakan ada 4 pusat pelayanan dan yang sesuai
hanya 3 pusat pelayanan, berarti 1 pusat pelayanan tidak sesuai.
¼ x 100% = 25%
1) Dalam rencana ada sistem utama transportasi, dalam progam juga ada, tetapi
pelaksanaannya tidak melalui pusat-pusat yang telah ditentukan, maka
penyimpangannya dinilai sebesar 100%.
2) Dalam rencana tidak ada sistem utama transportasi tetapi dalam program ada,
maka penyimpangan dinilai sebesar 100%.
3) Dalam rencana ada sistem utama transportasi tetapi tidak ada, maka
penyimpangan dinilai sebesar 100%.
4) Membandingkan antara panjang dan luas jalan eksisting dengan panjang dan
luas jaringan jalan dalam rencana, misalnya:
49
1) Bila ada jaringan bukan pada kawasan yang perlu pelayanan, berarti terjadi
penyimpangan sebesar 100%.
Hasil analisis ini merupakan salah satu bahan masukan komponen penilaian
dalam matrik pengkajian evaluasi dan penilaian simpangan penerapan/
implementasi pemanfaatan ruang dan sebagai dasar untuk tim pelaksana dalam
memberikan rekomendasi penanganan untuk penertiban pelanggaran penataan
ruang maupun rekomendasi untuk mengimplentasikan rencana tata ruang.
Evaluasi terhadap simpangan pemanfaatan ruang yang dilakukan untuk melihat jenis
simpangan dilakukan dengan melihat realisasi pelaksanaan indikasi program yang
terdapat dalam RTRW. Jenis simpangan ini meliputi kegiatan pemanfaatan yang tidak
sesuai dengan RTRW dan rencana yang belum terlaksana. Contoh evaluasi terhadap
realisasi pelaksanaan indikasi program yang terdapat dalam RTRW dapat dilihat pada
tabel berikut ini.
Tabel 3.6.
Evaluasi terhadap Realisasi Pelaksanaan Indikasi Program yang Terdapat dalam
RTRWN, RTRWP, dan RTRW Kabupaten
Tabel 3.7.
Evaluasi terhadap Realisasi Pelaksanaan Indikasi Program yang Terdapat dalam
RTRW Kota
50
Realisasi Pelaksanaan Indikasi Program Yang Terdapat Simpangan
No Keterangan
Dalam RTRW Kota Ada Tidak
d. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi
e. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air
f. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
g. Perwujudan sistem jaringan/ prasarana lainnya
2 Pola Ruang Kota
a. Perwujudan kawasan lindung
b. Perwujudan kawasan budidaya
Tabel 3.8.
Evaluasi terhadap Dampak Simpangan yang Ditimbulkan dalam RTRWN, RTRWP,
dan RTRW Kabupaten
Realisasi Pelaksanaan Indikasi Program Yang Dampak Dampak
No Keterangan
Terdapat Dalam RTRWN, RTRWP, dan RTRW Kab. Sosial Lingkungan
1 Struktur Ruang
a. Perwujudan sistem perkotaan
b. Perwujudan sistem pedesaan
c. Perwujudan sistem transportasi
d. Perwujudan sistem jaringan energi
e. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi
f. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air
g. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
h. Perwujudan sistem jaringan/ prasarana lainnya
2 Pola Ruang
a. Perwujudan kawasan lindung
b. Perwujudan kawasan budidaya
Tabel 3.9.
Evaluasi terhadap Dampak Simpangan yang Ditimbulkan dalam RTRW Kota
Realisasi Pelaksanaan Indikasi Program Yang Dampak Dampak
No Keterangan
Terdapat Dalam RTRW Kota Sosial Lingkungan
1 Struktur Ruang
a. Perwujudan sistem perkotaan
b. Perwujudan sistem pedesaan
c. Perwujudan sistem transportasi
d. Perwujudan sistem jaringan energi
e. Perwujudan sistem jaringan telekomunikasi
51
Realisasi Pelaksanaan Indikasi Program Yang Dampak Dampak
No Keterangan
Terdapat Dalam RTRW Kota Sosial Lingkungan
f. Perwujudan sistem jaringan sumber daya air
g. Perwujudan sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
h. Perwujudan sistem jaringan/ prasarana lainnya
2 Pola Ruang
a. Perwujudan kawasan lindung
b. Perwujudan kawasan budidaya
3.1.2.3. Penilaian
1. Terdapat perubahan kebijakan dalam RTRW atau tidak terdapat perubahan kebijakan
dalam RTRW;
Surat rekomendasi tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW dikeluarkan oleh tim
pelaksana sebagai hasil dari peninjauan kembali. Surat rekomendasi ini diberikan kepada
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota untuk kemudian ditetapkan bahwa RTRW yang
ada tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya dan dapat disertai dengan usulan
untuk dilakukannya penertiban terhadap pelanggaran rencana tata ruang. Berikut adalah
contoh perumusan rekomendasi yang menyatakan bahwa tidak perlu dilakukan revisi
terhadap RTRW.
52
Lampiran I. Contoh Surat Rekomendasi Tidak Perlu Dilakukan Revisi terhadap
RTRW
Kepada Yth,
Bp/Ibu ....................
Selaku Menteri PU/ Gubernur Provinsi ....../ Bupati Kabupaten ....../ Walikota Kota ......
Di tempat
Lamp : 1 bendel
Dengan hormat.
Kami dari tim pelaksana peninjauan kembali RTRWN/ RTRWP/ RTRWK/K yang ditunjuk
oleh Menteri/ Gubernur/ Bupati/Wallikota telah selesai melaksanakan peninjauan kembali
terhadap RTRWN/ RTRWP/ RTRWK/K yang dilaksanakan dari tanggal ......... sampai
.......... Dari pelaksanaan peninjauan kembali tersebut, kami nilai bahwa:
1. Tidak terdapat perubahan kebijakan yang mempengaruhi RTRWN atau RTRWP atau
RTRWK/K;
Berdasarkan penilaian tersebut, maka kami rumuskan bahwa RTRWN atau RTRWP atau
RTRWK/K tidak perlu dilakukan revisi.
Dengan hormat,
Tim Pelaksana
53
3.1.3.2. Rekomendasi Perlunya Dilakukan Revisi terhadap RTRW
Surat rekomendasi perlunya dilakukan revisi terhadap RTRW dikeluarkan oleh tim
pelaksana sebagai hasil dari peninjauan kembali. Surat rekomendasi perlunya dilakukan
revisi terhadap RTRWN diberikan kepada Menteri, surat rekomendasi perlunya dilakukan
revisi terhadap RTRWP diberikan kepada gubernur, Surat rekomendasi perlunya
dilakukan revisi terhadap RTRWK/K diberikan kepada bupati/walikota untuk kemudian
ditetapkan bahwa RTRW perlu direvisi. Adapun jenis revisi dibagi menjadi perubahan
peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang dan penggantian/
penyusunan ulang RTRW. Revisi RTRW berupa perubahan peraturan perundang-
undangan tentang rencana tata ruang dilakukan apabila:
3. materi peraturan perundang-undangan yang berubah kurang dari 50% (lima puluh
persen). Perhitungan perubahan materi peraturan perundang-undangan dihitung
berdasarkan jumlah pasal yang berubah esensinya.
3. materi peraturan perundang-undangan yang berubah lebih dari 50% (lima puluh
persen).
Berikut ini adalah contoh surat rekomendasi dari tim pelaksana peninjauan kembali yang
menyatakan bahwa RTRWN atau RTRWP atau RTRWK/K perlu dilakukan revisi.
54
Lampiran II. Contoh Surat Rekomendasi Perlu Dilakukan Revisi terhadap RTRW
Kepada Yth,
Bp/Ibu ....................
Selaku Menteri PU/ Gubernur Provinsi ....../ Bupati Kabupaten ....../ Walikota Kota ......
Di tempat
Lamp : 1 bendel
Dengan hormat.
Kami dari tim pelaksana peninjauan kembali RTRWN/ RTRWP/ RTRWK/K yang ditunjuk
oleh Menteri/ Gubernur/ Bupati/Wallikota telah selesai melaksanakan peninjauan kembali
terhadap RTRWN/ RTRWP/ RTRWK/K yang dilaksanakan dari tanggal ......... sampai
.......... Dari pelaksanaan peninjauan kembali tersebut, kami nilai bahwa:
Berdasarkan penilaian tersebut, maka kami rumuskan bahwa RTRWN atau RTRWP atau
RTRWK/K perlu dilakukan revisi.
Dengan hormat,
Tim Pelaksana
55
setiap 5 tahun Penetapan pembentukan dan penetapan tim pelaksana PK (unsur
sekali selama masa pelaksanaan PK tim pelaksana PK pemerintah,akademisi,
berlakunya RTRW LSM pemerhati tata ruang
dan lingkungan
PENETAPAN SK Menteri, gubernur, SK Menteri, gubernur, atau
atau bupati/walikota bupati/walikota tentang
tentang pelaksanan PK pembentukan tim pelaksana PK
setiap 5 tahun
sekali selama Penyusunan Pengumpulan data Pengkajian, evaluasi dan penilaian
masa format data dan dan informasi
berlakunya informasi
RTRW
PELAKSANAAN
56
3.2. TATA CARA PENINJAUAN KEMBALI YANG DILAKUKAN LEBIH DARI
1 (SATU) KALI DALAM 5 (LIMA) TAHUN
Peninjauan kembali RTRW yang dilakukan lebih dari 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
meliputi:
2. Pengamatan visual dampak bencana alam skala besar yang telah ditetapkan oleh
undang-undang;
8. Pembentukan tim pelaksana yang terdiri dari unsur pemerintah pusat, pemerintah
daerah provinsi, atau pemerintah daerah kabupaten/kota, perguruan tinggi, dan
lembaga penelitian; dan
1. Laporan data-data kerusakan/ dampak bencana alam skala besar yang telah
ditetapkan dengan undang-undang;
2. Data karakteristik dan peta-peta wilayah sesuai dengan batas wilayah baru perubahan
batas teritorial negara yang telah ditetapkan dengan undang-undang.
3. Data karakteristik dan peta-peta wilayah sesuai dengan batas wilayah baru perubahan
batas teritorial negara yang telah ditetapkan dengan undang-undang.
57
4. Keluarnya surat keputusan Menteri, gubernur, atau bupati/walikota tentang peninjauan
kembali RTRWN, RTRWP, atau RTRWK/K;
5. Terbentuknya tim pelaksana peninjauan kembali RTRW yang terdiri dari unsur
pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, atau pemerintah kabupaten/kota,
perguruan tinggi, dan lembaga penelitian; dan
3.2.2.1. Pengkajian
a. Penyusunan format matrik dan indikator dampak kerusakan akibat bencana alam
skala besar yang ditetapkan dengan undang-undang terhadap pemanfaatan ruang
di lapangan;
d. Penyusunan format matrik dan indikator dampak kerusakan akibat bencana alam
skala besar yang ditetapkan dengan undang-undang terhadap rencana
pemanfaatan ruang dalam RTRWN, RTRWP, atau RTRWK/K;
a. Survey primer untuk mendapatkan data, peta, dokumen, dan informasi lainnya
mengenai kondisi aktual dampak bencana;
b. Survey primer untuk mendapatkan data, peta, dokumen, dan informasi lainnya
mengenai perubahan batas-batas teritorial negara;
58
c. Survey primer untuk mendapatkan data, peta, dokumen, dan informasi lainnya
mengenai perubahan batas-batas wilayah daerah;
59
3.2.2.2. Evaluasi
Evaluasi ini dilakukan dengan melihat dampak yang ditimbulkan oleh bencana alam
skala besar terhadap rencana pemanfaatan ruang dalam RTRW dan/atau dampak
yang ditimbulkan oleh perubahan batas teritorial negara/ daerah. Dampak ini meliputi:
a) Luasan kerusakan lahan/ pemanfaatan ruang yang diakibatkan oleh bencana alam
skala besar dan/atau luasan wilayah akibat dari perubahan batas teritorial negara/
daerah.
b) Jenis pemanfaatan ruang yang rusak akibat dari bencana alam skala besar
dan/atau jenis pemanfaatan ruang yang bertambah/ berkurang akibat dari
perubahan batas teritorial negara/ daerah.
d) Perubahan rencana struktur ruang dan pola ruang bencana alam skala besar
dan/atau perubahan batas teritorial/daerah.
Contoh evaluasi terhadap bencana alam skala besar dan perubahan batas teritorial
negara/ wilayah daerah dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3.10.
Evaluasi terhadap Dampak Bencana Alam Skala Besar dan Perubahan Batas
Teritorial Negara/ Wilayah Daerah
Dampak Bencana dan/atau Jenis Pemanfaatan Ruang
No. Luas Luas
Perubahan Batas yang Rusak/ Berubah
1. Kerusakan lahan akibat
bencana alam skala besar
2. Luas wilayah yang berubah
akibat perubahan batas
Kesahihan RTRW merupakan evaluasi kesesuaian antara RTRW yang masih berlaku
dengan peraturan perundang-undangan terkait.
60
Tabel 3.11.
Evaluasi terhadap Perubahan Kesesuaian Struktur dan Pola Ruang Akibat Bencana
Alam Skala Besar
Kesesuaian
No. Dampak Perubahan Keterangan
Ada Tidak
1. PERUBAHAN KESESUAIAN PERUNTUKKAN KAWASAN
2. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
2.1. Hirarki Pusat Pelayanan Wilayah Kota
2.1.1. Pusat pelayanan kota
2.1.2. Sub pusat pelayanan kota
2.1.3. Pelayanan lingkungan
2.2. Sistem jaringan prasarana
2.2.1. Sistem jaringan transportasi
a. Sistem jaringan transportasi darat
1) Jaringan jalan
2) Jaringan jalur kereta api
3) Jaringan transportasi sungai,
danau, dan penyeberangan
b. Sistem jaringan transportasi laut
c. Sistem jaringan transportasi udara
2.2.2. Sistem jaringan energi
a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi
b. Pembangkit tenaga listrik
c. Jaringan transmisi tenaga listrik
2.2.3. Sistem jaringan telekomunikasi
a. Jaringan terestrial
b. Jaringan satelit
2.2.4. Sistem jaringan sumber daya air
2.2.5. Sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
a. Sistem drainase
b. Sistem persampahan
c. Sistem penyediaan air bersih
d. Sistem pengelolaan limbah
2.2.6. Sistem jaringan prasarana lainnya
3. RENCANA POLA RUANG
3.1. Kawasan Lindung
3.1.1. Kawasan hutan lindung
3.1.2. Kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan bawahannya
3.1.3. Kawasan perlindungan setempat
3.1.4. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota
3.1.5 Kawasan suaka alam dan cagar budaya
3.1.6. Kawasan rawan bencana alam
3.1.7. Kawasan lindung lainnya
3.2. Kawasan Budidaya
3.2.1. Kawasan perumahan
3.2.2. Kawasan perdagangan dan jasa
3.2.3. Kawasan perkantoran
61
Kesesuaian
No. Dampak Perubahan Keterangan
Ada Tidak
3.2.4. Kawasan industri
3.2.5. Kawasan pariwisata
3.2.6. Kawasan ruang terbuka non hijau
3.2.7. Kawasan ruang evakuasi bencana
3.2.8. Kawasan peruntukkan ruang bagi
kegiatan sektor informal
3.2.9. Kawasan peruntukkan lainnya
4. PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
4.1. Bidang pertahanan keamanan
4.2. Bidang pertumbuhan ekonomi
4.3. Bidang sosial dan budaya
4.4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan/atau
teknologi tinggi
4.5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
5. RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG
TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM
5.1. Ruang terbuka hijau kota
5.2. Ruang terbuka non hijau kota
5.3. Jaringan pejalan kaki
5.4. Jaringan angkutan umum
5.5. Ruang kegiatan sektor informal
5.6. Ruang evakuasi bencana
Tabel 3.12.
Evaluasi terhadap Perubahan Kesesuaian Struktur dan Pola Ruang Akibat
Perubahan Batas Teritorial Negara/ Wilayah Daerah
Kesesuaian
No. Dampak Perubahan Keterangan
Ada Tidak
1. PERUBAHAN KESESUAIAN PERUNTUKKAN KAWASAN
2. RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH
2.1. Hirarki Pusat Pelayanan Wilayah Kota
2.1.1. Pusat pelayanan kota
2.1.2. Sub pusat pelayanan kota
2.1.3. Pelayanan lingkungan
2.2. Sistem jaringan prasarana
2.2.1. Sistem jaringan transportasi
a. Sistem jaringan transportasi darat
1) Jaringan jalan
2) Jaringan jalur kereta api
3) Jaringan transportasi sungai,
danau, dan penyeberangan
b. Sistem jaringan transportasi laut
c. Sistem jaringan transportasi udara
2.2.2. Sistem jaringan energi
a. Jaringan pipa minyak dan gas bumi
b. Pembangkit tenaga listrik
c. Jaringan transmisi tenaga listrik
62
Kesesuaian
No. Dampak Perubahan Keterangan
Ada Tidak
2.2.3. Sistem jaringan telekomunikasi
a. Jaringan terestrial
b. Jaringan satelit
2.2.4. Sistem jaringan sumber daya air
2.2.5. Sistem prasarana pengelolaan
lingkungan
a. Sistem drainase
b. Sistem persampahan
c. Sistem penyediaan air bersih
d. Sistem pengelolaan limbah
2.2.6. Sistem jaringan prasarana lainnya
3. RENCANA POLA RUANG
3.1. Kawasan Lindung
3.1.1. Kawasan hutan lindung
3.1.2. Kawasan yang memberikan perlindungan
terhadap kawasan bawahannya
3.1.3. Kawasan perlindungan setempat
3.1.4. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota
3.1.5 Kawasan suaka alam dan cagar budaya
3.1.6. Kawasan rawan bencana alam
3.1.7. Kawasan lindung lainnya
3.2. Kawasan Budidaya
3.2.1. Kawasan perumahan
3.2.2. Kawasan perdagangan dan jasa
3.2.3. Kawasan perkantoran
3.2.4. Kawasan industri
3.2.5. Kawasan pariwisata
3.2.6. Kawasan ruang terbuka non hijau
3.2.7. Kawasan ruang evakuasi bencana
3.2.8. Kawasan peruntukkan ruang bagi
kegiatan sektor informal
3.2.9. Kawasan peruntukkan lainnya
4. PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
4.1. Bidang pertahanan keamanan
4.2. Bidang pertumbuhan ekonomi
4.3. Bidang sosial dan budaya
4.4. Bidang pendayagunaan sumber daya alam dan/atau
teknologi tinggi
4.5. Bidang fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
5. RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG
TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM
5.1. Ruang terbuka hijau kota
5.2. Ruang terbuka non hijau kota
5.3. Jaringan pejalan kaki
5.4. Jaringan angkutan umum
5.5. Ruang kegiatan sektor informal
5.6. Ruang evakuasi bencana
63
3. Evaluasi terhadap pemanfaatan ruang
Evaluasi ini dilakukan dengan melihat kesesuaian rencana pemanfaatan ruang dalam
RTRW dengan kesesuaian rencana pemanfaatan ruang pasca bencana skala besar
dan/atau kesesuaian rencana pemanfaatan ruang pasca perubahan teritorial negara/
daerah.
Luas kawasan eksisting adalah A hektar, sedangkan luas kawasan yang rusak akibat
bencana alam skala besar adalah x hektar, maka penyimpangan yang terjadi sebesar
A
x 100% = a%
x
Atau
x-B
x 100% = a%
x
Cara penilaian adalah dengan membuat matriks jumlah fasilitas dan utilitas pada
kawasan yang ditunjuk sebagai pusat pelayanan. Apabila temyata pada kawasan
yang ditunjuk tidak memenuhi kriteria, maka berarti telah terjadi penyimpangan.
Penyimpangan terjadi bila direncanakan ada 4 pusat pelayanan dan yang sesuai
hanya 3 pusat pelayanan, berarti 1 pusat pelayanan tidak sesuai.
¼ x 100% = 25%
1) Dalam rencana ada sistem utama transportasi, dalam progam juga ada, tetapi
pelaksanaannya tidak melalui pusat-pusat yang telah ditentukan, maka
penyimpangannya dinilai sebesar 100%.
2) Dalam rencana tidak ada sistem utama transportasi tetapi dalam program ada,
maka penyimpangan dinilai sebesar 100%.
3) Dalam rencana ada sistem utama transportasi tetapi tidak ada, maka
penyimpangan dinilai sebesar 100%.
4) Membandingkan antara panjang dan luas jalan eksisting dengan panjang dan luas
jaringan jalan dalam rencana
1) Bila ada jaringan bukan pada kawasan yang perlu pelayanan, berarti terjadi
penyimpangan sebesar 100%.
64
2) Membandingkan kebutuhan pelayanan eksisting dengan rencana pelayanan
dalam RTRW.
Hasil analisis ini merupakan salah satu bahan masukan komponen penilaian dalam
matrik pengkajian evaluasi dan penilaian simpangan penerapan/ implementasi
pemanfaatan ruang dan sebagai dasar untuk tim pelaksana dalam memberikan
rekomendasi penanganan untuk penertiban pelanggaran penataan ruang maupun
rekomendasi untuk mengimplentasikan rencana tata ruang.
3.2.2.3. Penilaian
Surat rekomendasi tidak perlu dilakukan revisi terhadap RTRW dikeluarkan oleh tim
pelaksana sebagai hasil dari peninjauan kembali. Surat rekomendasi ini diberikan kepada
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota untuk kemudian ditetapkan bahwa RTRW yang
ada tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya dan dapat disertai dengan usulan
untuk dilakukannya penertiban terhadap pelanggaran rencana tata ruang. Berikut adalah
contoh perumusan rekomendasi yang menyatakan bahwa tidak perlu dilakukan revisi
terhadap RTRW.
65
Lampiran III. Contoh Surat Rekomendasi Tidak Perlu Dilakukan Revisi terhadap
RTRW
Kepada Yth,
Bp/Ibu ....................
Selaku Menteri PU/ Gubernur Provinsi ....../ Bupati Kabupaten ....../ Walikota Kota ......
Di tempat
Lamp : 1 bendel
Dengan hormat.
Kami dari tim pelaksana peninjauan kembali RTRWN/ RTRWP/ RTRWK/K yang ditunjuk
oleh Menteri/ Gubernur/ Bupati/Wallikota telah selesai melaksanakan peninjauan kembali
terhadap RTRWN/ RTRWP/ RTRWK/K yang dilaksanakan dari tanggal ......... sampai
.......... Dari pelaksanaan peninjauan kembali tersebut, kami nilai bahwa:
1. Bencana alam skala besar tidak menimbulkan pengaruh terhadap RTRW; dan/atau
2. Perubahan batas teritorial negara dan/atau batas daerah tidak menimbulkan pengaruh
terhadap RTRW.
Berdasarkan penilaian tersebut, maka kami rumuskan bahwa RTRWN atau RTRWP atau
RTRWK/K tidak perlu dilakukan revisi.
Dengan hormat,
Tim Pelaksana
66
3.2.3.2. Rekomendasi Perlunya Dilakukan Revisi terhadap RTRW
Surat rekomendasi perlunya dilakukan revisi terhadap RTRW dikeluarkan oleh tim
pelaksana sebagai hasil dari peninjauan kembali. Surat rekomendasi ini diberikan kepada
Menteri, gubernur, bupati/walikota untuk kemudian ditetapkan bahwa RTRW perlu
direvisi. Adapun jenis revisi dibagi menjadi perubahan peraturan perundang-undangan
tentang rencana tata ruang dan penggantian/ penyusunan ulang RTRW. Revisi RTRW
berupa perubahan peraturan perundang-undangan tentang rencana tata ruang terjadi
dilakukan apabila:
3. materi peraturan perundang-undangan yang berubah kurang dari 50% (lima puluh
persen). Perhitungan perubahan materi peraturan perundang-undangan dihitung
berdasarkan jumlah pasal yang berubah esensinya.
3. materi peraturan perundang-undangan yang berubah lebih dari 50% (lima puluh
persen).
Berikut ini adalah contoh surat rekomendasi dari tim pelaksana peninjauan kembali yang
menyatakan bahwa RTRWN atau RTRWP atau RTRWK/K perlu dilakukan revisi.
67
Lampiran IV. Contoh Surat Rekomendasi Perlu Dilakukan Revisi terhadap RTRW
Kepada Yth,
Bp/Ibu ....................
Selaku Menteri PU/ Gubernur Provinsi ....../ Bupati Kabupaten ....../ Walikota Kota ......
Di tempat
Lamp : 1 bendel
Dengan hormat.
Kami dari tim pelaksana peninjauan kembali RTRWN/ RTRWP/ RTRWK/K yang ditunjuk
oleh Menteri/ Gubernur/ Bupati/Wallikota telah selesai melaksanakan peninjauan kembali
terhadap RTRWN/ RTRWP/ RTRWK/K yang dilaksanakan dari tanggal ......... sampai
.......... Dari pelaksanaan peninjauan kembali tersebut, kami nilai bahwa:
Berdasarkan penilaian tersebut, maka kami rumuskan bahwa RTRWN atau RTRWP atau
RTRWK/K perlu dilakukan revisi.
Dengan hormat,
Tim Pelaksana
68
Secepatnya setelah terjadi Penetapan Pembentukan dan Tim Pelaksana PK (unsur
perubahan perkembangan Pelaksanaan PK penetapan tim pemerintah, akademisi, LSM
lingkungan strategis pelaksana PK pemerhati tata ruang dan
lingkungan
Faktor-faktor penyebab :
1. Bencana alam skala besar yang ditetapkan SK Menteri
PENETAPAN
UU;
tentang SK Menteri
2. Perubahan batas teritorial negara yang
ditetapkan UU; dan/atau pelaksanaan PK tentang
3. Perubahan batas wilayah daerah yang pelaksanaan PK
ditetapkan UU.
Data informasi perubahan Penyusunan Pengumpulan data Pengkajian, evaluasi dan penilaian
kebijakan, baik eksternal maupun format data dan dan informasi
internal sebagai akibat dari informasi
bencana alam skala besar,
perubahan batas teritorial
negara, dan/atau perubahan
PELAKSANAAN batas wilayah daerah Terdapat dinamika Tidak terdapat dinamika
pembangunan nasional pembangunan nasional dan
Matrik daftar Data, informasi dan
dan perubahan perubahan kebijakan
inventarisasi data dan peta-peta kondisi
kebijakan nasional nasional
informasi eksisting dan rencana
RTRW direvisi
melalui proses dan Simpangan RTRW < 20% RTRW tidak perlu
Sistematika peraturan tidak direvisi
prosedur perubahan
PERUMUSAN berubah
Perda penataan Materi peraturan yang
REKOMENDASI
TINDAK LANJUT ruang berubah < 50%
RTRW perlu RTRW tetap
RTRW direvisi direvisi berlaku sesuai
melalui proses dan Simpangan RTRW > 20% masa berlakunya
Sistematika peraturan
prosedur berubah
penyusunan RTRW Materi peraturan yang
baru berubah > 50% Gambar 3.2. Tata Cara Peninjauan Kembali
RTRW yang Dilakukan Lebih dari 1 (Satu) dalam
5 (Lima) Tahun
69
3.1. TATA CARA PENINJAUAN KEMBALI YANG DILAKUKAN 1 (SATU) KALI DALAM
5 (LIMA) TAHUN ............................................................................................................................ 34
3.1.1. Penetapan Pelaksanaan Peninjauan Kembali ...................................................... 34
3.1.2. Pelaksanaan Peninjauan Kembali .......................................................................... 35
3.1.2.1. Pengkajian .......................................................................................................... 35
3.1.2.2. Evaluasi ............................................................................................................... 36
Tabel 3.1. Checklist Materi Muatan RTRWN ............................................................. 37
Tabel 3.2. Checklist Materi Muatan RTRWP .............................................................. 39
Tabel 3.3. Checklist Materi Muatan RTRW Kabupaten ............................................ 42
Tabel 3.4. Checklist Materi Muatan RTRW Kota ....................................................... 45
Tabel 3.5. Checklist Dinamika Pembangunan ............... Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.6. Kesesuaian Kebijakan ................................................................................. 47
Tabel 3.7. Checklist Perubahan Kebijakan Tata Ruang ............. Error! Bookmark not
defined.
Tabel 3.8. Evaluasi terhadap Realisasi Pelaksanaan Indikasi Program yang
Terdapat dalam RTRWN, RTRWP, dan RTRW Kabupaten ....................................... 50
Tabel 3.9. Evaluasi terhadap Realisasi Pelaksanaan Indikasi Program yang
Terdapat dalam RTRW Kota ........................................................................................... 50
Tabel 3.10. Evaluasi terhadap Dampak Simpangan yang Ditimbulkan dalam
RTRWN, RTRWP, dan RTRW Kabupaten .................................................................... 51
Tabel 3.11. Evaluasi terhadap Dampak Simpangan yang Ditimbulkan dalam
RTRW Kota 51
3.1.2.3. Penilaian ............................................................................................................. 52
3.1.3. Perumusan Rekomendasi Tindak Lanjut ............................................................... 52
3.1.3.1. Rekomendasi Tidak Perlu Dilakukan Revisi terhadap RTRW .................... 52
3.1.3.2. Rekomendasi Perlunya Dilakukan Revisi terhadap RTRW ........................ 54
Gambar 3.1. Tata Cara Peninjauan Kembali RTRW yang Dilakukan 1 (Satu)
dalam 5 (Lima) Tahun ....................................................................................................... 56
3.2. TATA CARA PENINJAUAN KEMBALI YANG DILAKUKAN LEBIH DARI 1 (SATU)
KALI DALAM 5 (LIMA) TAHUN ................................................................................................... 57
3.2.1. Penetapan Pelaksanaan Peninjauan Kembali ...................................................... 57
3.2.2. Pelaksanaan Peninjauan Kembali .......................................................................... 58
3.2.2.1. Pengkajian .......................................................................................................... 58
3.2.2.2. Evaluasi ............................................................................................................... 60
Tabel 3.12. Evaluasi terhadap Dampak Bencana Alam Skala Besar dan
Perubahan Batas Teritorial Negara/ Wilayah Daerah .................................................. 60
70
Tabel 3.13. Evaluasi terhadap Perubahan Kesesuaian Struktur dan Pola Ruang
Akibat Bencana Alam Skala Besar ................................................................................. 61
Tabel 3.14. Evaluasi terhadap Perubahan Kesesuaian Struktur dan Pola Ruang
Akibat Perubahan Batas Teritorial Negara/ Wilayah Daerah ..................................... 62
3.2.2.3. Penilaian ............................................................................................................. 65
3.2.3. Perumusan Rekomendasi Tindak Lanjut ............................................................... 65
3.2.3.1. Rekomendasi Tidak Perlu Dilakukan Revisi terhadap RTRW .................... 65
3.2.3.2. Rekomendasi Perlunya Dilakukan Revisi terhadap RTRW ........................ 67
Gambar 3.2. Tata Cara Peninjauan Kembali RTRW yang Dilakukan Lebih dari 1
(Satu) dalam 5 (Lima) Tahun ........................................................................................... 68
71
72