Anda di halaman 1dari 6

Kasus Kecelakaan K3

Nama : Mia Livia Arsita

Kelas` : Si-3E

Mata Kuliah : K3

1. Kasus pekerja jatuh dari Lantai 25 Apertemen di Ancol, Tiga Tewas

Kronologis :
Sebanyak 3 buruh kontrak tewas setelah terjatuh dari lantai 25 di Apartment North Land,
Pademangan Barat, Jakarta Utara. Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada pukul 15.15 WIB.
"Berdasarkan keterangan saksi, korban sedang menaikan hebel silkon dari atas truk ke lantai 25
pakai alat tower crane. Saat para korban menerima hebel silkon, jembatan terminal material patah,"
kata Kompol Andri Ananta di Jakarta, Jumat (20/12/2013).Ketiga buruh yang masing-masing
bernama Jhoni, Febri, dan Yoto, itu langsung jatuh ke lantai dasar bersama material yang sedang
dipegangnya. Mereka tewas dengan keadaan terluka parah. Saat ini jasad ketiga buruh itu sudah
dibawa ke RSCM untuk diotopsi.

Penyebab :
Dapat dikatakan peristiwa ini disebabkan oleh faktor teknis dari ketidakmampuan jembatan
penghubung lantai 25 dan crane dalam menanggung beban pekerja dan material. Jembatan terminal
penghubung crane runtuh disebabkan kurangnya perhatian terhadap standar kekuatan dari suatu
bahan sebagai penopang tubuh manusia di proyek oleh manajemen K3. Akibatnya para pelaksana
menganggap enteng jembatan terminal itu sehingga tidak memikirkan resiko akan runtuh. Ditambah
lagi kurangnya kesadaran para pekerja terhadap pentingnya APD (Alat Perlindungan Diri) dan
kurangnya pengawasan oleh pengawas K3 terhadap para pekerja dan pelaksana proyek dalam
masalah pemakaian APD.
Komentar :
Pentingnya K3 bagi proyek dan para pekerja, harus dijunjung tinggi. Peristiwa ini membuat
pemilik dirugikan karena proses pelaksanaan berhenti dan kerugian yang besar seperti material yang
jatuh dan rusaknya komponen proyek. Bagi kontraktor pelaksana tentunya akan mendapat citra
buruk dari orang banyak dikarenakan kesalahan teknis, karena kurang perhatian terhadap para
pekerjanya belum lagi sanksi tegas dari pihak yang berwenang terhadap kelalaian itu. Bagi para
pekerja pun mengalami kerugian baik korban yang meninggal, cacat bagi yang terluka dan
ketakutan ketika melakukan pekerjaan.

Saran :
Menurut saya ada beberapa saran yang dapat mengurangi resiko ini adalah :
1) Untuk pemilik, seharusnya secara tegas menerapkan dan menuntut sistem manajemen K3
yang baik terhadap para kontraktor pelaksana dan menegur ketika kontraktor pelaksana
melakukan pelanggaran.
2) Untuk kontraktor pelaksana, harus menerapkan manajemen K3 dengan baik salah satunya
menyediakan Alat Perlengkapan Diri yang lengkap contohnya full body harness bagi
pekerja yang bekerja di ketinggian 1.8 m tanpa ada bangunan lain dibawahnya dan
memasang poster-poster K3 yang memotivasi pekerja untuk lebih berhati-hati dalam dan
bekerja. Serta membuat asuransi dari para pekerja dan bertanggung jawab terhadap semua
kecelakaan.

Gambar 1.1 Pekerja dengan Body Harness dan poster K3

3) Untuk para pekerja, Lebih meningkatkan rasa kesadaran diri terhadap keselamatannya
dengan menggunakan APD yang disediakan oleh Kontraktor dengan benar dan lengkap,
mematuhi semua peraturan proyek. Para pekerja dapat menuntut alat-alat Perlindungan Diri
yang tidak lengkap pada kontraktor pelaksana.
2. Pria Tewas Terhantam Material Bangunan

Kronologis :
Andi Nugraha (21) pekerja proyek bangunan gedung Sudirman 7.8 Bangunan kantor yang
terdiri dari 24 lantai di Jalan Karet Pasar Baru Timur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, itu tewas setelah
kepalanya tertimpa material benda keras. Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Kompol
Suyatno menjelaskan, saat kejadian korban sedang bekerja sebagai operator gondola sedang berada
di dalam lift barang bangunan yang sedang meluncur naik. ”Pada saat korban dan rekannya yang
bernama Asep sedang naik lift gondo. Namun ketika lift gondola tiba di lantai dua, tiba-tiba ada
benda jatuh keras yang jatuh mengenai helm yang sedang dikenakan korban,” terang Suyatno,
Kamis (18/1).
Begitu tertimpa, korban langsung ambruk dan darah langsung merembes keluar dari balik
helmnya yang sudah remuk. Pengawas proyek dibantu rekan-rekan korban langsung menurunkan
lift gondola itu ke lantai dasar. Rekan-rekan korban yang menyaksikan peristiwa itu langsung
berlarian menghampiri Andi dan membawanya ke RS Cipto Mangunkusumo. Sayangnya begitu tiba
di RSCM nyawa Andi sudah tidak tertolong lantaran terlalu banyak mengeluarkan darah dari
kepalanya. Peristiwanya sendiri terjadi pada Rabu malam (17/1).

Penyebab :
Dari hasil Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) polisi menyita sejumlah material keras seperti
serpihan batu bata, besi behel, dan potongan kayu. Dari hasil penyelidikan polisi diketahui kalau di
lantai 15 bangunan sedang dilakukan pekerjaan finishing. Diperkirakan ada benda material keras
yang jatuh dari lantai 15 itu lalu menghantam kepala korban yang sedang bergerak naik dengan lift
barang di lantai dua. Peristiwa ini diakibatkan oleh faktor teknis karena tidak bekerja dengan baik
sistem pembuangan sisa material dari lantai atas sehingga menimpa para pekerja yang berada di
bawah.
Komentar :
Kurangnya perhatian pengawas K3 dalam pelaksanaan pekerjaan membuat lingkungan kerja
yang tidak aman dan bersih dari sisa material, terutama pada daerah yang tinggi karena sisa material
tersebut dapat runtuh dan mengenai para pekerja dibawanya. Lewat kasus ini juga sangat
berpengaruh terhadap pemilihan alat APD (seperti helm) yang berkualitas baik oleh kontraktor
pelaksana mengingat jika ada benda jatuh tentunnya kepala duluan yang terkena. Pentingnya
pemilihan dari pesawat pemindah barang yang baik seperti gondola dan sistem pembuangan yang
baik akan menambah lingkungan kerja yang aman dan aman.

Saran :
Menurut saya ada beberapa saran yang dapat mengurangi resiko ini adalah :
1) Untuk pemilik, seharusnya secara tegas menerapkan dan menuntut sistem manajemen K3
yang baik terhadap para kontraktor pelaksana dan menegur ketika kontraktor pelaksana
melakukan pelanggaran.
2) Untuk kontraktor pelaksana, harus menerapkan manajemen K3 dengan baik salah satunya
menyediakan Alat Perlengkapan Diri yang lengkap dan baik sesuai yang berkualitas baik
agar meminimalisir benturan akibat benda jatuh. Memilih gondola yang baik dan tertutup.
Membuat sistem pembuangan tertutup sehingga tidak membahayakan pekerja yang berada
dibawahnya.
3) Untuk para pekerja, Lebih meningkatkan rasa kesadaran diri terhadap keselamatannya
dengan menggunakan APD yang disediakan oleh Kontraktor dengan benar dan lengkap,
mematuhi semua peraturan proyek. Para pekerja dapat menuntut alat-alat Perlindungan Diri
yang tidak lengkap pada kontraktor pelaksana.
3. Kecelakaan lengan Crane Jatuh di Proyek Gedung lantai 35, New York (1 Tewas)

Kronologis :

Kecelakaan kerja terjadi pada Gedung lantai 35 Lower Manhattan di New York, USA.
Dalam kejadian itu, satu warga tewas akibat tertimpa lengan konstruksi tower crane yang jatuh.
Inside tersebut terjadi pada tanggal 2 mei 2016. Berdasarkan keterangan Walikota New York,
korban tengah berdiri di pinggri jalan ketika crane jatuh menimpanya, sementara dua orang korban
luka dibawa segera ke Belleuve Hospitals untuk memperoleh perawatan medis. Selain korban
manusia, crane yang ambruk turut merusakkan sejumlah mobil yang parker di tepi jalan. Menurut
Wali kota New York Bill De Blasio mengatakan crane tersebut ambruk diakibatkan angin yang
cukup kencang. Pada saat itu, para pekerja berusaha menurunkan crane tersebut namun terlambat
dan akhirnya jatuh. Crane digunakan untuk membawa material finishing berupa mesin pendingin.

Penyebab :
Menurut beberapa saksi hal ini diakibatkan faktor alam dan teknis. Konsultan tidak
memperhitungkan beban angin dari badai karena badan pengamat metereologi setempat tidak
memprediksi adanya badai di sekitar proyek.

Komentar :
Dapat diketahui dalam merencanakan suatu bangunan, perhitungan suatu beban rencana
sangat penting. Bukan hanya beban benda mati, manusia namun beban yang diakibatkan alam juga
penting. Dengan begitu konsultan dapat menentukan nilai keamanan dari suatu crane. Perlunya juga
koordinasi dengan badan pengamanan setempat untuk dengan cepat membuat analisa mengenai
bahayanya suatu lokasi proyek dengan cara memperingatkan dan mengungsikan warga jika terjadi
bencana alam di dekat proyek sehingga mengurangi korban jiwa.

Saran :
Menurut saya ada beberapa saran yang dapat mengurangi resiko ini adalah :
1) Untuk pemilik, memilih konsultan yang berpengalaman dalam pembangunan konstruksi di
daerah yang rawan angina dan tidak mengabaikan keselamatan lingkungan dengan
menggunakan peralatan yang tidak sesuai standar karena menggunakan dana yang sedikit.
2) Untuk kontraktor pelaksana, harus menerapkan manajemen K3 dengan baik salah satunya
menyediakan papan-papan peringatan dan koordinasi dengan aparat keamanan sekitar
sekiranya alat tersebut tidak aman karena tidak mampu menahan badai tersebut.
3) Untuk para pekerja, Lebih meningkatkan rasa kesadaran diri terhadap keselamatannya
dengan menggunakan APD yang disediakan oleh Kontraktor dengan benar dan lengkap,
mematuhi semua peraturan proyek. Para pekerja dapat menuntut alat-alat Perlindungan Diri
yang tidak lengkap pada kontraktor pelaksana.
4) Untuk warga sekitar proyek, lebih mematuhi rambu-rambu proyek dan menaati peringatan
aparat sekitar ketika potensi bahaya di berikan.

Anda mungkin juga menyukai