A. TUJUAN
1. Dapat menentukan nilai berat jenis dalam keadaan kering (bulk specific gravity)
agregat kasar.
2. Dapat menentukan nilai berat jenis dalam keadaan SSD (saturated surface dry
sprcific gravity) agregat kasar.
3. Dapat menentukan nilai berat jenis dalam keadaan semu (apparent specific
gravity) agregat kasar.
4. Dapat menentukan persentase daya serap agrega kasar.
B. REFRENSI
1. AASHTO T-84-88
2. SNI 1969-1990-F
3. Diktat mata kuliah lab perkerasan.
C. DASAR TEORI
Mencari nilai relative density dari suatu contoh bahan mentah secara umum
dilakukan dengan menggunakan timbangan, keranjang baja (steel yard) yang
mengacu pada buku acuan dari sifat fisik dan mineralogi fisik (physical mineralogy)
(Hurlbut and Klein ,1977).
Berdasarkan SNI 1969-1990-F, nilai berat jenis agregat yang dapat digunakan
untuk campuran perkerasan adalah minimal 2,5 gr/ml. Karakteristik berat jenis
secara umum digunakan dalam perhitungan volume agregat dalam berbagai jenis
campuran yang mengandung agregat termasuk beton semen portland, aspal beton,
dan campuran lain secara proporsional atau dianalisis berdasarkan volume.
Berat jenis semu merupakan bagian relative density dari bahan padat yang
terbentuk dari campuran partikel kecuali pori-pori rongga udara yang dapat
menyerap air.
D. PERALATAN
1. Keranjang kawat ukuran 3.35 dengan kapasitas kira-kira 5 kg.
2. Timbangan dengan ketelitian 0.1% dengan kapasitas 5 kg dan dilengkapi
dengan alat penggantung keranjang.
3. Oven yang dilengkapi dengan suhu (110±5).
4. Talam atau cawan.
5. Piknometer/gelas ukur, dengan kapasitas 500 gr.
6. Saringan Ø12,5 mm dan Ø4,75 mm
E. BAHAN
Agregat kasar MA lolos saringan Ø12,5 mm dan yang tertahan saringan Ø4,75 mm.
F. PERSIAPAN SAMPEL
1. Sampel yang digunakan adalah agregat yang lolos saringan Ø12,50 mm dan
yang tertahan saringan Ø4,75 mm, lalu timbang seberat ±4500 gram. Proses ini
dapat dilihat pada Gambar 1.
2. Cuci sampel untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat
pada permukaan agregat, dapat dilihat pada gambar 2.
G. PROSEDUR PENGUJIAN
1. Keluarkan sampel dalam air , lap dengan kain penyerap sampai selaput air pada
permukaan hilang (SSD), untuk butiran yang besar pengeringan harus satu
persatu. Seperti terlihat pada Gambar 4.
2. Timbang sampel dalam keadaan SSD atau kering permukaan jenuh (Bj). Sampel
yang kering permukaan jenuh ditandai dengan fisik agregat yang terlihat basah
namun ketika dipegang dalam keadaan kering. Seperti terlihat pada gambar 5.
5. Dinginkan sampel pada suhu kamar selama 1 - 3 jam, kemudian timbang dengan
ketelitian 0,3 gram (Bk). Seperti terlihat pada Gambar 8.
Keterangan :
Bk = Berat sampel kering oven (gram)
Bj = Berat sampel kering – permukaan jenuhn (gram)
Ba = Berat uji kering – permukaan jenuh di dalam air (gram)
JUDUL PRAKTIK :
PEMBAHASAN
A. KOMENTAR PELAKSANAAN PRAKTIK DAN HASIL
B. APLIKASI
KESIMPULAN :