PENDAHULUAN
Hipertensi ditemukan pada ibu hamil baik pada penyakit sebelumnya (5-15% dari
total ibu hamil) atau sebagai gangguan yang berhubungan dengan kehamilan, pre-eklamsia
(Lyoyd, dalam Wylie). Hipertensi dijuluki sebagai the silent killer karena biasanya tidak
menunjukkan gejala dan hanya terdiagnosis melalui skrinning atau ketika penyakit tersebut
bermanifestasi pada komplikasi gangguan tertentu. Hipertensi sangat signifikan berkontribusi
terhadap angka kesakitan dan kematian ibu dan janin sehingga perlu dilakukan skrinning
awal dan pemeriksaan lanjutan selama kehamilan.
Hipertensi esensial adalah penyakit hipertensi yang disebabkan oleh faktor herediter,
faktor emosi dan lingkungan. Wanita hamil dengan hipertensi esensial memiliki tekanan
darah sekitar 140/90 mmHg sampai 160/100 mmHg. Gejala-gejala lain seperti kelainan
jantung, arteriosklerosis, perdarahan otak, dan penyakit ginjal akan timbul setelah dalam
waktu yang lama dan penyakit terus berlanjut. Hipertensi esensial dalam kehamilan akan
berlangsung normal sampai usia kehamilan aterm. Sekitar 20% dari wanita hamil akan
menunjukkan kenaikan tekanan darah, dapat disertai proteinuria dan edema.
Faktor resiko hipertensi esensial dalam kehamilan adalah: wanita hamil multipara
dengan usia lanjut dan kasus toksemia gravidarum. Penanganan dilakukan saat dalam
kehamilan dan dalam persalinan. Penanganan dalam kehamilan meliputi: pemeriksaan
antenatal yang teratur; cukup istirahat; monitor penambahan berat badan; dan melakukan
pengawasan ibu dan janin; pemberian obat (anti hipertensi dan penenang); terminasi
kehamilan dilakukan jika ada tanda-tanda hipertensi ganas.
Penanganan dalam persalinan meliputi: pengawasan pada setiap kala persalinan;
secsio sesarea dilakukan pada wanita primitua dengan anak hidup. Prognosis untuk ibu dan
janin kurang baik. Beberapa nasehat yang dapat diberikan pada wanita hamil adalah:
pemakaian alat kontrasepsi bagi wanita dengan jumlah anak belum cukup.
Hipertensi esensial
Hipertensi pre-existing dikenal dengan hipertensi kronis atau esensial. Hipertensi
esensial sudah dibahas pada awal sub bab ini.
Hipertensi esensial disertai superimposed pregnancy-induced hypertension
Superimposed pregnancy-induced hypertension atau pre-eklamsia dapat terjadi
selama kehamilan. Komplikasi dari hipertensi esensial diindikasikan oleh ketidakmampuan
tubuh untuk mengompensasi patologi penyebab hipertensi yang menghambat darah
menyuplai gas dan nutrien ke jaringan dan organ tubuh. Komplikasi lain yang mungkin
timbul antara lain: gagal ginjal; serangan vaskuler serebral (stroke); ensefalopati. Prognosis
kondisi tersebut cenderung buruk.
Pre-eklamsia
Pre-eklamsia juga dikenal sebagai hipertensi gestasional proteinurik, toksemia pre-
eklamtik (TPE). Pre-eklamsia merupakan gangguan multisistem yang bersifat spesifik
terhadap kehamilan dan masa nifas. Lebih tepatnya, penyakit ini merupakan penyakit
plasenta.
Angka kejadian pre-eklamsia sekitar 6-8% dari semua kehamilan. Penyebab pre-
eklamsia belum diketahui secara pasti. Pre-eklamsia ditandai dengan gejala tekanan darah ?
140/90 mmHg, proteinuria dan edema pada wajah maupun tangan.
Pre-eklamsia terbagi menjadi pre-eklamsia ringan dan pre-eklamsia berat. Komplikasi
pre-eklamsia jangka pendek antara lain: gagal ginjal; eklamsia; stoke; kematian ibu; HELLP;
DIC; dan masih banyak lainnya. Penanganan pre-eklamsia sesuai dengan klasifikasinya.
Eklamsia
Eklamsia didefinisikan sebagai satu atau lebih kejang menyeluruh atau koma dalam
kondisi pre-eklamsia tanpa ada kondisi neurolig lain. Eklamsia dianggap sebagai tahap akhir
pre-eklamsia. Eklamsia dapat terjadi selama periode pranatal, intranatal, dan pascanatal.
Yang paling beresiko adalah periode pascanatal. Komplikasi terjadinya eklamsia adalah
kematian; perdarahan serebral; edema paru; ARDS; gagal ginjal. Ibu dengan pre-eklamsia
berat beresiko mengalami kejang berulang, sehingga pencegahan dan penanganan dapat
dilakukan dengan pemberian Magnesium Sulfat secara intravena.
DAFTAR
PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 1998.Sinopsis Obstetri. Obstetri Fisiologi Dan Obstetri Patologi. Jilid 1.
Jakarta: EGC. Hlm: 198-208.
Norwitz, Errol. 2007. At a Glance Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Erlangga. Hlm: 88-89.
Scott, James. Danforth, Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Widya Medika. Hlm:
202-213.
Wylie, Linda, 2010. Manajemen Kebidanan: Gangguan Medis Kehamilan dan Persalinan.
Jakarta: EGC. Hlm:13-41.
Image, hothealthonline.com
FORMULIR KONTRAK BELAJAR
NIM : PO 7224311009
PEMBIMBING MAHASISWA