BIOLOGI MOLEKULER
Disusun oleh :
2019
A. PERUBAHAN GEN DAN KROMOSOM
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA
maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun
pada taraf kromosom. Mutasi pada tingkat kromosomal biasanya disebut
aberasi. Mutasi pada gen dapat mengarah pada munculnya alel baru dan
menjadi dasar bagi kalangan pendukung evolusi mengenai munculnya variasi
- variasi baru pada spesies.
Gen abnormal tentunya dapat timbul sebagai gen baru pada suatu
waktu. Gen kadang-kadang berubah sifatnya, dengan memberikan munculnya
gen-gen baru, dan kejadian ini disebut mutasi. Frekuensi mutasi biasanya
dianggap terletak antara satu dalam seribu sampai satu dalam sejuta. Secara
alamiah gen baru tadi akan menempati lokus yang sama pada kromosom
seperti yang ditempati pada gen lama (asli), sehingga gen baru dan gen lama
merupakan alelomorfik. Defek yang diwariskan dalam hal ini adalah
disebabkan oleh gen-gen yang timbul karena mutasi. Akibat mutasi ini akan
timbul satu orang yang sakit, dan dari sini defek ini akan diwariskan dengan
cara yang teratur kepada kira-kira separuh dari anak-anak penderita tadi.
Sejauh ini kita hanya membicarakan mutasi yang mengenai satu gen
tunggal. Perubahan yang lebih drastis (mengejutkan, berat) juga dapat terjadi,
dan keadaan ini juga dapat secara benar disebut mutasi. Bagian-bagian
kromosom dapat diinaktifkan atau hilang, atau mengalami duplikasi atau
mengalami inversi, atau potongan kromosom tadi dapat menempel pada
kromosom yang lain. Kadang-kadang satu kromosom utuh tadi dapat
mengalami duplikasi atau hilang. Perubahan seperti ini sering letal
(mematikan), tetapi kadang-kadang pemilik kromosom yang demikan dapat
tetap hidup dan akan mewariskan kromosom abnormal ini kepada angkatan
selanjutnya.
Apabila suatu mutasi tejadi pada mutasi somatik (sel badan), maka
hanya keturunan sel tersebut yang terkena, dan tidak akan terjadi pewarisan
kelainan tadi kepada angkatan berikutnya.
Hanya mutasi pada gamet atau calon gamet (prekursor) yang akan
diwariskan kepada anak-anaknya. Kejadian ini, sebagai kenyataan dari
pengamatan, hampi selalu meruakan kejadian tunggal, artinya apabila terjadi
suatu mutasi dominan baru, maka kejadia ini hanya didapatkan pada satu dari
anak-anak orang yang gamet atau calon gametnya mengalami mutasi.
Walaupun demikian, dan sangat merupakan kekecualian, ialah bahwa bisa
didapatkan lebih dari satu anak terkena penyakit dianaranya saudara kandung.
Hal ini disebabkan muatsi telah terjadi lebih kebelakang pada perkembangan
embriologi gamet. Orang yang pada mana mutasi terjadi, akan mempunai
gonad mosaik, ialah bahwa sebagian testis atau ovariumnya mengandung sel-
sel yang mengandung gen mutan, sedangkan bagian lain hanya mengandung
gen normal yang tidak mengalami mutasi.
Seperti halnya gen-gen dominan, mutasi yang mengakibatkan
timbulnya gen-gen resesif terjadi dengan frekuensi yang karakteristik (khas).
Tetapi pada populasi manusia tidak ada cara untuk menemukan kapan mutasi
tadi telah terjadi. Pembawa pertama gen mutan resesif akan tampak normal
dari luar, dan gen tadi akan diwariskan lewat sejumlah angkatan (generasi)
yang tidak terbatas sebelum pembawa gen tersebut bertemu dengan pembawa
gen yang serupa, sehingga memberikan keahiran individu sakit.
Bahan - bahan yang menyebabkan terjadinya mutasi (mutagen) dibagi
menjadi 3, yaitu:
1. Mutagen bahan kimia
Contohnya adalah kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat yang dapat
menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada proses anafase dan
dapat menghambat pembelahan sel pada anafase
2. Mutagen bahan fisika
Contoh mutagen bahan fisika adalah sinar ultraviolet, sinar radioaktif, dan
sinar gamma. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker kulit. Penyebab
mutasi dalam lingkungan yang bersifat fisik adalah radiasi dan suhu.
3. Mutagen bahan biologi
Virus dan bakteri diperkirakan dapat menyebabkan terjadinya mutasi. Bagian
virus yang dapat menyebabkan terjadinya mutasi adalah DNAnya
Mutasi Gen
Mutasi gen pada dasarnya merupakan mutasi titik (point mutation). Pada
mutasi ini terjadi perubahan kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam
satu gen tunggal yang menyebabkan perubahan sifat individu tanpa perubahan jumlah
dan susunan kromosomnya. Peristiwa yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan
urutan-urutan DNA atau lebih tepatnya mutasi titik merupakan perubahan pada basa
N dari DNA atau RNA.
Contoh:
Mutasi titik relatif sering terjadi namun efeknya dapat dikurangi oleh
mekanisme pemulihan gen. Mutasi titik dapat berakibat berubahnya urutan asam
amino pada protein, dan dapat mengakibatkan berkurangnya, berubahnya atau
hilangnya fungsi enzim.Teknologi saat ini menggunakan mutasi titik sebagai marker
(disebut SNP) untuk mengkaji perubahan yang terjadi pada gen dan dikaitkan dengan
perubahan fenotipe yang terjadi. Mutasi gen disebabkan oleh adanya perubahan
dalam urutan nukleotida perubahan genotif. Bahan-bahan penyebab terjadinya mutasi
disebut dengan mutagen. Sedangkan individu yang memperlihatkan perubahan sifat
(fenotipe) akibat mutasi disebut mutan.
Penyakit sel sabit merupakan contoh mengenai hamoglobin abnormal, dan ini
memberikan ilustrasi mengenai jenis mutasi gen yang paling sederhana, yaitu
penggantian tunggal atau mutasi titik. Analisis hemoglobin dewasa pada penyakit sel
sabit menunjukkan bahwa walaupun rantai globin-α adalah normal, tetapi rantai
globin-β sedikit abnormal. Didalam kenyataannya, hanya satu dari 146 sisa asam
amino yang berbeda. Defek yang membandingkan tujuh sisa asam amino pertama
pada rantai normal dengan sisa asam amino yang sama pada rantai penderita sel sabit.
Pasa posisi 6, sisa asam amino glutamat pada globin normal diganti dengan valin.
Mutasi tadi melibatkan basa pusat pada kodon DNA untuk asam glutamat, ialah
timin. Pada penyakit sel sabit, maka basa ini diganti oleh adenin, yang berarti bahwa
kodon ini sekarang adalah mengkode valin. Jadi defek genetik dan penyebab akhir
dari semua gejala yang berat pada penyakit sel sabit adalah perubahan hanya satu
diantara 438 basa pada DNA, yang menyebabkan penggantian satu asam amino yang
bertanggungjawab untuk timbulnya penyakit tadi. Kadang-kadang kodon yang sama
dapat berubah dengan cara yang berbeda.
Pada contoh akhir dari Hb Wayne terdapat suatu delesi hanya satu basa
nukleotida tunggal, tetapi serig suatu delesi meluas untuk beberapa basa, sehingga
dapat menghilangkan gen-gen secara keseluruhan atau bahkan seluruh kelompok gen.
Talasemia α merupakan contoh yang menakjubka, tidah hanya mengenai delesi
dengan ukuran yang berbeda tetapi juga mengenai bagaimana keadaan tadi
mempunyai korelasi (hubungan) dengan beratnya kelainan klinis. Gambar .......
memperlihatkan susunana gen-gen serupa globin-α pada kromosom 16. Dibawahnya
adalah sederetan batang yang menunjukkan ukuran bagian-bagian yang mengalami
delesi pada berbagai jenis defek gen talasemia, yaitu haplotip talasemia-α. Istilah
haplotip, hanya mengacu pada satu angka dari kromosom 16, dan individunya dapat
heterozigot atau homozigot, untuk haplotip tertentu atau mempunyai satu haplotip
talasemia-α pada satu kromosom dan satu haplotip talasemia-α yang berbeda pada
kromosom yang lain.
Mutasi Kromosom
sebagai variasi kromosom atau aberasi. Mutasi kromosom, sering juga disebut dengan
mutasi besar/gross mutation atau aberasi kromosom adalah perubahan jumlah
kromosom dan struktur (susunan atau urutan) gen dalam kromosom. Mutasi
kromosom sering terjadi karena kesalahan meiosis dan sedikit dalam mitosis. Jenis-
jenis mutasi kromosom pada sel gamet:
1. Mutasi autosomal
Mutasi sel kelamin yang terjadi pada kromosom autosom. Mutasi jenis ini
menghasilkan mutasi yang dominan dan mutasi yang resesif.
2. Mutasi tertaut kelamin
Mutasi sel kelamin yang terjadi pada kromosom seks (kromosom kelamin),
berupa tertautnya beberapa gen dalam kromosom kelamin. Mutasi kromosom
yaitu mutasi yang disebabkan karena perubahan struktur kromosom atau
perubahan jumlah kromosom. Istilah mutasi pada umumnya digunakan untuk
perubahan gen, sedangkan perubahan kromosom yang dapat diamati dikenal
sebagai variasi kromosom atau mutasi besar/ gross mutation atau aberasi.
Mutasi kromosom sering terjadi karena kesalahan pada meiosis maupun pada
mitosis.
yaitu:
Delesi adalah mutasi karena kekurangan segmen kromosom. Hal ini yang terjadi
karena sebagian segmen kromosom lenyap sehingga kromosom kekurangan
segmen. Delesi terjadi ketika sebuah fragmen kromosom patah dan hilang pada
saat pembelahan sel. Kromosom tempat fragmen tersebut berasal kemudian akan
kehilangan gen-gen tertentu. Namun dalam beberapa kasus, fragmen patahan
tersebut dapat berikatan dengan kromosom homolog menghasilkan Duplikasi.
Fragmen tersebut juga dapat melekat kembali pada kromosom asalnya dengan
arah terbalik dan menghasilkan Inversi. Defisiensi dapat menyebabkan kematian,
separuh kematian, atau menurunkan viabilitas. Pada tanaman, defisiensi yang
ditimbulkan oleh perlakuan bahan mutagen (radiasi) sering ditunjukkan dengan
munculnya mutasi klorofil. Kejadian mutasi klorofil biasanya dapat pada stadium
muda (seedling stag), yaitu dengan adanya perubahan warna pada daun tanaman.
Delesi terminal
ialah delesi yang kehilangan ujung segmen kromosom oleh perlakuan bahan
mutagen (radiasi) sering ditunjukkan dengan munculnya mutasi klorofil.
Delesi intertitial
ialah delesi yang kehilangan bagian tengah kromosom.
Delesi cincin: ialah delesi yang kehilangan segmen kromosom sehingga
berbentuk lingkaran seperti cincin.
Delesi loop; ialah delesi cincin yang membentuk lengkungan pada kromosom
lainnya.
b) Duplikasi
Mutasi karena kelebihan segmen kromosom. Duplikasi terjadi karena adanya
segmen kromosom yang mengakibatkan jumlah segmen kromosom lebih
banyak dari kromosom aslinya. Mutasi ini terjadi pada waktu meiosis,
sehingga memungkinkan adanya kromosom lain (homolognya) yang tetap
normal. Duplikasi menampilkan cara peningkatan jumlah gen pada kondisi
diploid. Duplikasi dapat terjadi melalui beberapa cara seperti: pematahan
kromosom yang kemudian diikuti dengan transposisi segmen yang patah,
penyimpangan dari mekanisme crossing-over pada meiosis (fase pembelahan
sel), rekombinasi kromosom saat terjadi translokasi, sebagai konsekuensi dari
inversi heterosigot, dan sebagai konsekuensi dari perlakuan bahan mutagen.
Beberapa kejadian duplikasi telah dilaporkan dapat miningkatkan viabilitas
tanaman. Pengaruh radiasi terhadap duplikasi kromosom telah banyak
dipelajari pada bermacam jenis tanaman seperti jagung, kapas, dan barley.
c) Translokasi
Translokasi adalah pemindahan sebagian dari segmen kromosom ke
kromosom lainnya yang bukan kromosom homolognya atau mutasi yang
mengalami pertukaran segmen kromosom ke kromosom non homolog.
Macammacam translokasi antara lain sebagai berikut.
Translokasi tunggal
Translokasi ini terjadi jika kromosom yang patah pada satu tempat,
kemudian bagian yang patah tersebut bersambungan dengan
kromosom lain yang bukan homolognya.
Translokasi perpindahan
Terjadi jika kromosom patah di dua tempat dan patahannya
bersambungan dengan kromosom lain yang bukan homolognya
Translokasi resiprok
Terjadi jika dua buah kromosom yang bukan homolognya patah pada
tempat tertentu, kemudian patahan tersebut saling tertukar.
d) Inversi
Inversi adalah mutasi yang terjadi karena selama meiosis kromosom
terpilin dan terjadinya kiasma, sehingga terjadi perubahan letak/kedudukan
gen-gen atau dengan kata lain inversi ialah mutasi yang mengalami perubahan
letak gen-gen, karena selama meiosis kromosom terpilin. Inversi terjadi
karena kromosom patah dua kali secara simultan setelah terkena energi radiasi
dan segmen yang patah tersebut berotasi 180o dan menyatu kembali. Kejadian
bila sentromer berada pada bagian kromosom yang terinversi disebut
perisentrik, sedangkan bila sentromer berada di luar kromosom yang
terinversi disebut parametik Inversi perisentrik berhubungan dengan duplikasi
atau penghapusan kromatid yang dapat menyebabkan aborsi gamet atau
pengurangan frequensi rekombinasi gamet. Perubahan ini akan ditandai
dengan adanya aborsi tepung sari atau biji tanaman, seperti dilaporkan terjadi
pada tanaman jagung dan barley. Inversi dapat terjadi secara spontan atau
diinduksi dengan bahan mutagen, dan dilaporkan bahwa sterilitas biji tanaman
heterozigot dijumpai lebih rendah pada kejadian inversi daripada translokasi.
e) Isokromosom
Isokromosom ialah mutasi kromosom yang terjadi pada waktu
menduplikasikan diri, pembelahan sentromernya mengalami perubahan arah
pembelahan sehingga terbentuklah dua kromosom yang masing masing
berlengan identik (sama). Dilihat dari pembelahan sentromer maka
isokromosom disebut juga fision, jadi peristiwanya berlawanan dengan
translokasi Robertson (fusion) yang mengalami penggabungan.
f) Katenasi
Katenasi ialah mutasi kromosom yang terjadi pada dua kromosom non
homolog yang pada waktu membelah menjadi empat kromosom, saling
bertemu ujung-ujungnya sehingga membentuk lingkaran.
1. Diabetes melitus
2. Hipertensi
3. Penyakit jantung iskemik
4. Ulkus peptic
5. Skizorfeni
6. Kelainan konginetal
7. Kanker
REFERENSI
SOAL – SOAL
Putri Nur Cahyani (P07134117028)
1. Penyebab mutasi sukar untuk diamati karena…Gen yang terkena
mutasi memiliki kesamaan dengan gen lainnya.
A. Gen yang mengalami mutasi pada umumnya bersifat letal,
sehingga tidak dapat diamati.
B. Gen mutasi selalu membuat lingkungan sekitarnya terkontaminasi
penyakit.
C. Masih jarang alat yang bisa digunakan untuk mengamati gen
mutasi.
D. Mutasi tidak memiliki ciri khusus.
2. Pergantian basa nitrogen yang tidak sejenis disebut peristiwa…..
A. Tranversi
B. Transisi
C. Insersi
D. Delesi
E. Euploidi
3. Delesi dapat terjadi karena….
A. Adanya penyisipan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada
rantai DNA.
B. Pergantian basa purin dari satu mutasi DNA dengan purin lainnya
atau basa pirimidin dengan pirimidin lainnya.
C. Adanya pengurangan satu atau lebih pasangan basa nitrogen pada
rantai DNA.
D. Penguranagn atau penambahan kromosom.
E. Perubahan kromosom pada salah satu genom.
4. Mutasi yang terjadi karena perubahan jumlah kromosom disebut
ploidi. Perubahan itu ada beberapa macam, yakni:
A. Eploidi dan Epicentrum.
B. Insersi dan Delesi
C. Tranversi dan Transisi.
D. Tranparansi dan Mutagen.
E. Euploidi dan Aneuploid.
5. Di bawah ini yang bukan karakteristik penderita sindrom Turner ialah:
A. Gonad abnormal dan steril.
B. Tubuh pendek.
C. Memiliki leher yang bersayap.
D. Payudara berkembang dengan baik.
E. Terdapat kelainan kardiovaskuler.
6. Perhatikan data berikut:
Berumur pendek, usia rata-rata hanya 6 bulan;
Tengkorak berbentuk agak lonjong;
Memiliki bentuk mulut yang lebih kecil;
Bentuk dada pendek dan lebar;
Memiliki letak telinga yang lebih rendah.
A. Down.
B. Turner.
C. Edwards.
D. Patau.
E. Alien.
7. Hemofilia adalah kelainan genetik yangdisebabkan oleh gen resesif
yang terpaut kromosom X. seorang anak laki-lakihemophilia dapat
lahir dari perkawinanAyah normal, ibu normal heterozigotik
Ayah normal, ibu hemofilia karir
Ayah normal, ibu normal karir
Ayah hemoflia,ibu normal homozigotik
Jawaban yang benar adalah. . .
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 1
E. 1, 2, 3, dan 4
8. Pernikahan antara wanita dan laki-laki yangkeduanya berpenglihatan
normal menghasilkan seorang anak laki-laki yang butawarna dan dua
anak perempuan berpenglihatan normal. Dari kasus ini dapat diketahui
bahwa
Ibu adalah homozigot dominal
Ibu adalah homozigot resesif
Ibu adalah karier
Ayah adalah karier
Ayah adalah homozigot dominan
Jawaban yang benar adalah. . .
A. 1, 2, dan
B. 1, 2, dan 5
C. 1, 3, dan 5
D. 3
E. 4
9. Berdasarkan analisis genetic seorang gadis butawarna (XᵇXᵇ) harus
mempunyai seorang ayah yang mempunyai genotip. . .
A. XᵇXᵇ
B. XᵇYᵇ
C. XᴮYᵇ
D. XY
E. XᵇY
10. Berdasarkan penurunan sifat golongan darahsystem A, B, O, seorang
laki-laki yang dituduh sebagai ayah dari seorang bayibergolongan
darah O yang lahir dari seorang wanita bergolongan darah
A,dapatmenolak tuduhan tersebut kalau ia bergolongan darah
1. O
2. B
3. A
4. AJ
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 1 dan 3