TBK, perempuan berumur 57 tahun berobat ke poliklinik THT
dengan keluhan benjolan di hidung sejak 1 bulan lalu. Sejak ± 1 tahun yang lalu, penderita mengeluh hidung kanan tersumbat, keluhan dirasakan hampir setiap hari, ± 1 bulan yang lalu muncul benjolan di hidung kanan, hidung kiri mulai terasa tersumbat. Pilek ada terdapat sekret bercampur darah, sekret berbau tidak ada, bersin-bersin terutama pagi hari tidak ada, perdarahan dari hidung tidak ada, gatal di hidung tidak ada, nyeri di daerah wajah tidak ada, terasa lendir yang mengalir ke tenggorokan tidak ada. Sulit menelan tidak ada, nyeri menelan tidak ada. Penglihatan ganda tidak ada, pandangan kabur tidak ada. Nyeri pada gigi tidak ada, gigi goyang tidak ada, terdapat luka pada rongga mulut tidak ada. Nyeri pada telinga tidak ada, rasa penuh pada telinga tidak ada, keluar cairan dari telinga tidak ada, telinga berdenging tidak ada, demam tidak ada, penderita tidak mengalami kesulitan dalam menelan makanan (padat/lunak) dan minum, suara serak tidak ada, sesak nafas tidak ada. Penderita mengaku aktivitas sehari-hari terganggu. Penderita berobat ke dokter spesialis THT-KL dikatakan ada massa sinonasal dan penderita disarankan untuk operasi. Riwayat sakit yang sama sebelumnya disangkal, riwayat menderita Ca tiroid 2 tahun yang lalu, riwayat darah tinggi disangkal, riwayat kencing manis disangkal, riwayat trauma fisik sebelumnya disangkal. Pasien sudah pernah dikemoterapi dan riwayat operasi tiroidektomi 2 tahun yang lalu. Riwayat penyakit keganasan dalam keluarga disangkal. Dari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, tekanan Darah 120/80mmHg, nadi 82 kali/menit, pernafasan 18 kali/menit, suhu 36,6oC. Pada pemeriksaan khusus dari kepala, leher, thoraks, abdomen, ekstremitas, dan kulit tidakada kelainan, pemeriksaan status lokalis telinga normal, hidung normal, tenggorok normal. Pada pemeriksaan darah rutin didapatkan eosinofil meningkat (8%) , kreatinin meningkat (1,64 mg/dl) dan yang lain normal, pemeriksaan ct scan didapatkan kesan massa solid meliputi sinonasal disertai destruksi septum nasi dan tidak tampak metastasis intraserebral. Didapatkan diagnosa massa sinonasal meluas ke nasofaring dengan DD/tumor ganas sinonasal maka edukasi yang diberikan berupa menjelaskan kepada penderita dan keluarga bahwa gejala-gejala yang dialami pasien diduga disebabkan oleh penyakit keganasan, diet biasa, inform consent tindakan operasi dan tindakan operatif berupa pro ekstirpasi massa sinonasal. Prognosis quo ad Vitam dan quo ad Funtionam adalah dubia ad malam karena tingkat rata-rata ketahanan hidup bagi pasien dengan tumor sinus maksilaris sekitar 40% selama 5 tahun. Tumor yang berada pada tahap awal memiliki angka kesembuhan hingga 80%. Pasien dengan tumor yang dioperasi dan dilakukan terapi radiasi memiliki tingkat kelangsungan hidup kurang dari 20%.