Anda di halaman 1dari 20

Geografi

BAB 1 HAKIKAT GEOGRAFI


Geografi berasal dari kata “geographein” yang berarti C. Prisip Geografi
gambaran muka bumi. Geografi diartikan sebagai
1. Distribusi: persebaran fenomena geografi.
ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
2. Interelasi: keterkaitan antara manusia dengan
fenomena geosfer dengan menggunakan sudut
alam.
pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks
3. Deskripsi: penjelasan fenomena yang ada di bumi.
keruangan.
4. Korologi: kondisi suatu wilayah (perpaduan
distribusi, interelasi, deskripsi).
A. Objek Studi Geografi
1. Objek Formal: pendekatan keruangan, pendekat- D. Cabang Ilmu Geografi
an kewilayahan, dan pendekatan kelingkungan.
1. Meteorologi: mempelajari cuaca.
2. Objek Material: fenomena-fenomena geosfer
2. Klimatologi: mempelajari iklim.
(atmosfer, hidrosfer, litosfer, biosfer, dan antro-
3. Oseanografi: mempelajari lautan.
posfer).
4. Hidrologi: mempelajari air permukaan (sungai,
rawa, danau) dan air tanah.
B. Konsep Geografi
5. Geologi: mempelajari bumi secara keseluruhan
1. Lokasi: letak, berhubungan dengan tempat. (lapisan, struktur).
2. Jarak: jarak antara suatu wilayah dengan wilayah 6. Geomorfologi: mempelajari bentuk muka bumi
lain. dan prosesnya.
3. Keterjangkauan: kondisi medan, ketersediaan sa- 7. Botani: mempelajari tumbuh-tumbuhan.
rana transportasi, dan komunikasi suatu wilayah. 8. Zoologi: mempelajari hewan.
4. Pola: susunan, bentuk, dan persebaran fenomena 9. Demografi: mempelajari perkembangan pendu-
(alami/sosial budaya). duk (persebaran, susunan).
5. Morfologi: bentuk lahan. 10. Antropologi: mempelajari manusia dan kehidup-
6. Aglomerasi: persebaran yang cenderung menge- annya (ras, budaya).
lompok.
7. Nilai kegunaan: nilai guna.
8. Interaksi/interdependensi: hubungan, saling
mempengaruhi, timbal-balik.
9. Diferensiasi areal: perbedaan wilayah.
10. Keterkaitan ruang: keterkaitan persebaran antar-
fenomena.

kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 2 PEMBENTUKAN JAGAD RAYA
A. Terbentuknya Tata Surya c) Hukum Kepler III: pangkat dua periode sebuah
planet mengelilingi matahari, berbanding
1. Teori kabut: Immanuel Kant
lurus dengan pangkat tiga jarak rata-rata ke
Pada awalnya terdapat gumpalan kabut yang lama-
matahari.
lama di bagian tengahnya membentuk gumpalan
gas yang kemudian membentuk matahari dan
C. Tata Surya dan Benda Angkasa
planet lainnya.
2. Teori planetesimal: Thomas Chamberlin 1. Galaksi Bimasakti/milkyway:
Matahari telah ada pada awalnya, kemudian ada - Matahari
bintang yang mendekat dan terjadilah penarikan - Planet dalam, yang terdiri dari: Merkurius,
massa matahari oleh bintang tersebut. Massa Venus, Bumi
matahari yang terhambur inilah yang nantinya - Planet luar, yang terdiri dari: Mars, Jupiter,
membentuk planet. Saturnus, Uranus, Neptunus
3. Teori pasang surut: Jeans dan Jefreys 2. Bintang: benda langit yang mengeluarkan cahaya
Hampir sama dengan teori planetesimal, bedanya sendiri.
massa matahari yang tertarik bintang membentuk 3. Komet: bintang berekor.
tonjolan dan membeku yang nantinya menjadi 4. Meteor: pecahan planet/bintang yang melayang di
planet. angkasa.
4. Teori awan debu: Weizsaeker dan Kniper
Tata surya berasal dari gumpalan gas dan debu D. Revolusi dan Rotasi
yang membentuk cakram di bagian tengah dan
- Revolusi adalah periode sebuah planet dalam
tipis di pinggirnya. Bagian tengah membentuk
mengelilingi matahari. Kala revolusi bumi adalah
matahari (karena menekan sehingga panas dan
satu tahun, tepatnya 365 hari 6 jam 9 menit 10
pijar) sedangkan pinggirnya membentuk planet
detik.
(karena berputar dengan cepat).
5. Teori nebula: Laplace Akibat revolusi bumi:
Tata surya berasal dari gumpalan gas yang 1. perbedaan panjang siang dan malam,
bersuhu tinggi dan berputar sangat cepat yang 2. pergantian musim,
menyebabkan sebagian darinya terlempar dan 3. gerak semu tahunan matahari.
membeku membentuk planet.
- Rotasi adalah periode perputaran sebuah planet
B. Pusat Tata Surya pada porosnya. Kala rotasi bumi adalah 24 jam.
1. Teori geosentris: Ptolomeus Akibat rotasi bumi:
Semua benda angkasa termasuk matahari beredar 1. terjadinya siang dan malam,
mengelilingi bumi sebagai pusat tata surya/ 2. peredaran semu benda angkasa,
porosnya. 3. perbedaan waktu,
2. Teori heliosentris: Copernicus 4. pembelokan arah angin.
Matahari merupakan pusat tata surya dan planet-
planet mengelilingi matahari. E. Terbentuknya Bumi
3. Hukum Kepler 1. Teori apungan dan pergeseran benua: semua
a) Hukum Kepler I: semua planet beredar me- benua berasal dari satu daratan yang disebut
ngelilingi matahari dengan lintasan berbentuk pangea yang kemudian terpecah akibat pergeseran
elips dan matahari berada di salah satu titik secara perlahan ke arah ekuator dan barat benua.
apinya. Teori ini dikemukakan oleh Wagener dengan
b) Hukum Kepler II: dalam periode yang sama, argumentasi:
garis hubung antara matahari dengan planet a) Sebagian belahan bumi selatan tertutup es
membentuk bidang-bidang yang sama luas- (bukti: Afrika Selatan, India, dan Selandia
nya. baru).

kendi_mas_media@yahoo.com
b) Kesamaan struktur geologi batuan di Eropa F. Lapisan Bumi
Barat dengan Amerika Utara, dan Afrika Barat
1. Kerak bumi/litosfer
dengan Afrika bagian selatan timur.
a) Lapisan terluar
c) Greenland semakin mendekat ke Amerika
b) Terdiri atas batuan: lapisan silisium dan
Utara.
aluminium (SiAl) dan lapisan silisium dan
2. Teori kontraksi: bumi mengalami penyusutan dan
magnesium (SiMg)
pengkerutan karena pendinginan. Dalam kurun
c) Tebal ± 1.200 km, berat jenis 2,8 gram/cm3
waktu yang lama terbentuk pegunungan dan
d) Terdiri dari kerak benua dan kerak samudera
lembah. Teori ini dikemukakan oleh Descartes.
2. Mantel/astenosfer
3. Teori pegunungan dan hubungannya satu sama
a) Berada di bawah litosfer
lain: bumi terbentuk bukan karena bencana alam.
b) Tebal ± 1.700 km, berat jenis 5 gram/cm3
Teori ini dikemukakan oleh Edwar Suess.
c) Berwujud bahan cair dan berpijar
4. Teori James Dana: pemandangan alam akibat
d) Suhu 2.0000 C
pelapukan dan erosi.
3. Inti bumi/barisfer
a) Berbahan padat tersusun atas nikel dan besi
(NiFe)
b) Jari-jari 3.470 km
c) Inti dalam: padat, suhu ± 4.5000 C, diameter
2.740 km
d) Inti luar: cair, suhu ± 2.2000 C, tebal 2.000 km

BAB 3 LITOSFER
Litosfer adalah lapisan terluar kulit bumi (kerak bumi), Contoh: batu breksi (kerikil dengan sudut
memiliki ketebalan ± 1.200 km dan terdiri atas lapisan tajam), konglomerat (kerikil dengan sudut
Silisium dan Aluminium (SiAl) serta Silisium dan Magne- tumpul), pasir.
sium (SiMg). o Sedimen kimiawi: endapan hasil pelarutan
kimiawi. Contoh: gips, batu garam.
A. Batuan Pembentuk Litosfer o Sedimen organik: dipengaruhi unsur or-
ganik. Contoh: batu bara, batu gamping.
1. Batuan beku: terbentuk karena membekunya
b) Berdasarkan tenaga pengangkutnya
magma yang keluar akibat proses pendinginan.
o Sedimen aquatis: diendapkan oleh air.
a) Batuan beku dalam (abisis, plutonis): pem-
Contoh: batu pasir, lumpur.
bekuan magma di dalam kulit bumi.
o Sedimen aeolis: diendapkan oleh angin.
Contoh: batu granit, diorit, gabro.
Contoh: tanah loss, pasir.
b) Batuan beku korok (hypoabisis): pembekuan
o Sedimen glasial: tenaga gletser.
magma di celah-celah/retakan bumi.
Contoh: morena, tanah lim.
Contoh: batu granit porfirit, seinit porfirit.
o Sedimen marine: oleh air laut.
c) Batuan beku luar (effusif): pembekuan
Contoh: delta.
magma setelah mencapai permukaan.
c) Berdasarkan tempat diendapkannya
Contoh: andesit, basalt, riolit, obsidian.
o Sedimen teritis: di darat, contoh: tanah
2. Batuan sedimen: terbentuk karena terjadinya
loss, batu tuff, breksi.
pelapukan batuan yang kemudian terendapkan
o Sedimen fluvial: di dasar sungai, contoh:
hingga membentuk batuan.
pasir.
a) Berdasarkan proses terjadinya
o Sedimen marine: di dasar laut, contoh:
o Sedimen klastik/mekanik: diangkut dari
batu karang, batu garam.
tempat asal kemudian diendapkan tanpa
o Sedimen palludal/limnis: di rawa/danau,
mengalami proses kimiawi.
contoh: gambut, tanah lim.

kendi_mas_media@yahoo.com
o Sedimen glasial: di daerah es, contoh: o Diatrema: magma yang membeku pada
batu morena. pipa/gang, berbentuk silinder memanjang
o Sedimen marginal: di pantai. dari dapur magma ke mulut kawah.
3. Batuan metamorf/malihan: batuan beku endapan o Gang (korok): magma yang memotong
yang telah berubah sifatnya, pengaruh suhu tinggi, lapisan kulit bumi dengan bentuk pipa/
tekanan, dan waktu. lempeng setelah membeku.
a) Batuan metamorf kontak: adanya kontak o Apolisa: cabang gang.
atau pengaruh suhu tinggi atau dekat dengan
magma. Contoh: batu pualam (marmer) dari Bentuk ekstrusi magma
batu kapur. o Erupsi: letusan
b) Batuan metamorf dinamo: adanya tekanan 1) Erupsi eksplosif: keluarnya magma
lapisan di atasnya dalam waktu lama. Contoh: menimbulkan ledakan.
batu sabak dari tanah liat antrasit. 2) Erupsi efusif: magma yang keluar
c) Batuan metamorf pneumatolistis: pengaruh hanya meleleh.
suhu tinggi, tekanan di sekitarnya dan waktu o Erupsi berdasarkan bentuk lubang
yang lama serta masuknya unsur lain. Contoh: 1) Erupsi linear: terjadi pada lubang
batu permata, intan. yang memanjang.
2) Erupsi sentral: magma keluar melalui
B. Tenaga Pembentuk Muka Bumi lubang yang kecil.
3) Erupsi areal: membentuk kawah yang
1. Tenaga endogen: tenaga yang berasal dari dalam
sangat luas.
bumi. Tenaga endogen meliputi:
c) Gempa bumi (seisme): getaran kulit bumi
a) Tektonisme: tenaga yang berasal dari dalam
akibat dari pelepasan energi dari dalam bumi.
bumi baik mendatar maupun vertikal yang
menyebabkan perubahan muka bumi. Tenaga Berdasarkan faktor penyebab
endogen dibedakan menjadi: 1) Gempa tektonik: akibat tenaga tektonik
o Epirogenesa: pengangkatan dan penu- seperti pergeseran sesar, tumbukan
runan benua yang relatif lambat pada lempeng.
areal yang sangat luas. Epirogenesa 2) Gempa vulkanik: terjadi sebelum, sedang,
positif adalah turunnya permukaan bumi dan sesudah letusan gunung berapi.
seolah-olah permukaan laut menjadi 3) Gempa runtuhan: akibat dislokasi dalam
naik. Epirogenesa negatif adalah naiknya perut bumi.
permukaan bumi seolah-olah permukaan Berdasarkan episentrumnya
laut menjadi turun. 1) Gempa linier: berbentuk garis
o Orogenesa: terbentuknya lipatan, patah- 2) Gempa sentral: berbentuk titik
an, dan rekahan yang relatif cepat pada
Berdasarkan letak hiposentrum
areal yang sempit.
1) Gempa dangkal: kedalaman hiposentrum
b) Vulkanisme: peristiwa naiknya magma dari
< 100 km
perut bumi. Disebut intrusi magma bila
2) Gempa menengah: 100 – 300 km
naiknya magma masih berada di dalam lapisan
3) Gempa dalam: > 300 km
kulit bumi, dan disebut ekstrusi magma bila
naiknya magma sudah mencapai permukaan. Berdasarkan jarak hiposentrum
Bentuk intrusi magma: 1) Gempa lokal: < 10.000 km
o Batolit: batuan beku terbentuk di dapur 2) Gempa jauh: ± 10.000 km
magma. 3) Gempa sangat jauh: > 10.000 km
o Lakokit: magma menerobos lapisan kulit Berdasarkan letak episentrum
bumi dan mendesak lapisan atasnya, 1) Gempa laut: di dasar laut
berbentuk cembung dan datar di 2) Gempa darat: di darat
bawahnya.
o Sill: magma masuk di antara dua lapisan
dan membeku membentuk lempeng me-
manjang.

kendi_mas_media@yahoo.com
Cara menentukan letak episentrum b) Continental slop: berbatasan dengan
continental shelf, berupa dataran luas.
∆ = {(S – P) – 1} × 1 megameter
c) Punggung laut/ridge: dasar laut yang kanan-
Keterangan: kirinya berupa laut dalam.
∆ = jarak episentrum ke stasiun pencatat
d) Lubuk/basin laut: dasar laut yang dalam.
S = waktu pencatatan gelombang sekunder
P = waktu pencatatan gelombang primer e) Palung/trench: lembah dasar laut.
1 megameter = 1.000 km f) Gunung laut: gunung yang muncul di
permukaan laut.
2. Tenaga eksogen: tenaga yang berasal dari luar g) Ambang laut: bukit di dasar laut.
bumi.
a) Pelapukan: penghancuran massa batuan yang D. Bentuk Gunung Api
dipengaruhi oleh struktur batuan, iklim, topo- 1. Berdasarkan sifat erupsinya
grafi, dan faktor biologis. a) Gunung api perisai
o Pelapukan mekanik: pengaruh tenaga o Sangat landai seperti perisai
eksogen (suhu, sinar matahari, curah o Lava yang dikeluarkan sangat cair
hujan) yang berulang-ulang dalam waktu o Tekanan gas rendah
lama. o Dapur magma dangkal
o Pelapukan kimiawi: penghancuran batuan o Magma keluar secara efusif/meleleh
melalui proses kimiawi. Contoh: G. Kilanea, G. Mauna Loa, G. Mauna
o Pelapukan organik: disebabkan oleh Kea (Kep. Hawaii)
tumbuhan, hewan, dan manusia. b) Gunung api maar
b) Pengikisan/erosi: terlepasnya materi batuan o Letusan hanya sekali
oleh tenaga pengikis (air, angin, gletser). o Material letusan membentuk tanggul
o Ablasi: oleh air mengalir di sekitar kepundan sehingga terbentuk
1) Erosi percik (splash erosion): karena danau
percikan air (hujan). o Bersifat eksplosif
2) Erosi lembar (sheet erosion): merata Contoh: Ranu Klakah (lereng G. Lamongan),
menguras unsur hara dalam tanah. Danau Eifel (Perancis)
3) Erosi alur (rill erosion): terbentuk alur c) Gunung api strato
searah (lereng). o Berbentuk kerucut, badannya berlapis
4) Erosi parit (gully erosion): terbentuk o Letusan dan lelehan silih berganti
parit V atau U yang tidak hilang. o Material hasil erupsi tertimbun di sekitar
o Abrasi: oleh air laut kepundan
o Eksarasi: oleh es/gletser o Paling banyak di dunia dan Indonesia
o Deflasi: oleh angin
c) Pengendapan: pelapukan batuan (lihat batuan 2. Berdasarkan tipe letusan
pembentuk litosfer: batuan sedimen) a) Tipe hawaii
o Letusan berupa letupan dan lelehan
C. Bentuk Muka Bumi o Dapur magma dangkal
o Tekanan gas rendah dan lava cair
1. Relief daratan b) Tipe stromboli
a) Gunung o Letusan berupa letupan dan lelehan
b) Pegunungan o Tekanan gas sedang
c) Dataran tinggi/plato: tinggi antara 200 – 700 o Meletus secara periodik
m o Mengeluarkan lava disertai bom dan lapili
d) Peneplain: pegunungan yang hampir datar Contoh: G. Raung (Jatim), G. Stromboli
e) Dataran rendah: < 200 m c) Tipe vulkano
f) Bukit dan lembah o Vulkano lemah: tekanan gas sedang, dapur
2. Relief dasar laut magma dangkal, letusan mengeluarkan
a) Continental shelf/paparan benua: dataran material padat. Contoh: G. Bromo, G.
yang sempit pada dasar laut, kedalaman ± 200 Semeru
m.

kendi_mas_media@yahoo.com
o Vulkano kuat: tekanan gas tinggi, dapur f) Tipe pelle
magma dalam, letusan kuat o Sumbat kawah tinggi
d) Tipe merapi o Dapur magma dalam
o Letusan berupa hembusan gas o Tekanan gas tinggi
o Lava kental o Memancarkan gas pijar bersuhu 2000 C
o Dapur magma dangkal Contoh: G. Montagna Pelle (Amerika Tengah)
o Tekanan gas rendah g) Tipe perret
e) Tipe st. vincent o Letusan paling hebat
o Lava cair liat o Dapur magma sangat dalam
o Letusan hebat o Tekanan gas sangat tinggi
o Lava kental
Contoh: G. Krakatau (Th. 1883)

BAB 4 HIDROSFER
Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di bumi (padat, Berdasarkan aliran sungainya:
cair, dan gas). o Pola radial: sentrifugal (meninggalkan
pusat /di daerah gunung, perbukitan),
A. Siklus Hidrologi sentripetal (mendatangi pusat/di daerah
basin, lembah).
1. Siklus pendek (kecil): air laut menguap → berkon-
o Pola dendririk: di daratan/pantai.
densasi → awan → hujan di laut.
o Pola trellis/sirip ikan: di pegunungan
2. Siklus sedang: air laut menguap → berkondensasi
lipatan.
→ awan → hujan di darat.
o Pola anular: membentuk lingkaran, di
3. Siklus panjang (besar): air laut menguap →
daerah dome.
sublimasi → kristal-kristal es → hujan salju.
o Pola pinnate: muara lancip.
o Pola rectangular: aliran sungai 90o, di
B. Perairan Darat daerah patahan.
1. Air tanah
Berdasarkan tipenya:
Terdapat pada lapisan-lapisan tanah (di dalam
o Sungai anteseden: penerobosan sungai
pori-pori atau celah batuan). Dibedakan menjadi:
dan mengalami pengangkatan.
a) Air tanah dangkal (freatik): di atas lapisan
o Sungai epigenetik: penerobosan sungai
kedap air (impermeabel).
dan mengalami penurunan.
b) Air tanah dalam (artesis): di antara dua lapisan
o Sungai meander: berbelok-belok.
kedap air (impermeabel).
2. Air permukaan Berdasarkan keadaan airnya: sungai musim-
a) Sungai: tempat mengalirnya air di darat an/periodik/ephimeral, sungai permanen.
menuju lautan. Berdasarkan sumber airnya:
sungai hujan, sungai gletser, sungai campuran. b) Danau: cekungan yang digenangi air.
Berdasarkan arah alirannya: o Danau tektonik: terbentuk oleh peristiwa
o Sungai konsekuen: searah kemiringan tektonik. Contoh: Danau Singkarak, Danau
lereng. Towuti (Sulawesi).
o Sungai subsekuen: tegak lurus dengan o Danau vulkanik: terbentuk oleh letusan
sungai konsekuen. gunung berapi. Contoh: Danau Merdada
o Sungai obsekuen: berlawanan arah (Dieng), Danau Batur (Bali).
dengan sungai konsekuen. o Danau tektovulkanik: terbentuk oleh
o Sungai resekuen: searah dengan tenaga tektonik dan vulkanik. Contoh:
konsekuen. Danau Toba.
o Sungai insekuen: tidak beraturan. o Danau karst: di daerah kapur.

kendi_mas_media@yahoo.com
o Danau glasial: terbentuk oleh erosi es/ b) Berdasarkan kedalamnnya:
gletser. o Zona litoral: daerah pasang-surut.
o Danau buatan: bendungan. o Zona neritis: kedalaman 200 m, banyak
c) Rawa: daerah yang tergenang air (dekat terdapat ikan, cahaya bisa menembus.
pantai, sungai besar). o Zona batial: 200 – 2000 m.
o Zona abisal: > 2000 m, termasuk lubuk
laut dan palung laut.
C. Perairan Laut
c) Berdasarkan letaknya:
- Pantai: daratan yang berbatasan dengan laut. o Laut tepi: perbatasan benua dan
- Ombak: gerakan air laut akibat tiupan angin di per- samudera. Contoh : L. Jepang.
mukaan laut. o Laut tengah: di antara dua benua. Contoh
- Arus: gerakan air laut dengan arah teratur dan : L. Tengah, L. Merah.
tetap. o Laut dalam/pedalaman: dikelilingi
1. Jenis laut daratan. Contoh: L. Hitam, L. Mati.
a) Berdasarkan proses terjadinya: 2. Wilayah laut suatu negara
o Laut transgresi: daratan digenangi air laut a) Laut teritorial: 12 mil dari garis pantai.
(laut dangkal). Contoh: L. Jawa, L. Arafuru. b) Laut nusantara: di antara pulau.
o Laut ingresi: penurunan dasar laut (tenaga c) Laut kontinen: kedalaman 200 m.
tektonik). Contoh: L. Karibia, L. Banda, L. d) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE): 200 mil dari
Sulawesi. pulau terluar.
o Laut regresi: penyempitan laut.

BAB 5 PEDOSFER
- Tanah merupakan hasil dari proses pelapukan B. Jenis Tanah
batuan baik secara organik maupun nonorganik.
1. Tanah aluvial: berasal dari endapan lumpur yang
- Tekstur tanah: kasar halus tanah (perbandingan
terbawa oleh sungai.
partikel debu, lempung/liat, dan pasir yang
2. Tanah karts/kapur: berasal dari endapan batu
terkandung).
kapur.
- Struktur tanah: ikatan butir-butir tanah.
3. Tanah laterit: banyak mengandung besi dan
- Permeabilitas tanah: kemampuan tanah untuk
aluminium.
meloloskan air.
4. Tanah podzolit: mengandung kuarsa.
- Lengas tanah: tingkat kelembapan tanah dalam
5. Tanah humus: berasal dari pembusukan tumbuh-
keadaan kering.
an.
- pH tanah: derajat keasaman tanah.
6. Tanah tuff: berasal dari abu vulkanik.
o Basa: pH lebih dari 7.
7. Tanah gambut: berasal dari sisa-sisa tanaman dan
o Asam: pH kurang dari 7.
binatang mati yang bercampur.
o Netral: pH = 7.
- Erosi: pengikisan lapisan tanah.
C. Profil Tanah
A. Faktor Pembentuk Tanah 1. Horizon O: lapisan bahan organik.
2. Horizon A: tanah mengalami pencucian.
1. Iklim (sinar matahari dan hujan, perbedaan
3. Horizon B: tanah mengalami penimbunan.
temperatur)
4. Horizon C: lapisan bahan induk.
2. Organisme (cacing, akar tumbuhan)
5. Horizon P: lapisan batuan induk.
3. Bahan induk
4. Topografi/relief
5. Waktu

kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 6 ATMOSFER
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti/ o Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan jum-
menyelubungi bumi/planet lain. lah uap air yang dikandung dengan jumlah
1. Troposfer maksimal uap air yang dapat dikandung pada
o Lapisan paling bawah dengan ketinggian 0 – 8 suhu dan tekanan yang sama.
km (kutub) dan 0 – 16 km (katulistiwa). o Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air
o Tempat terjadinya proses cuaca. setiap 1 m3 udara (gram/m3).
o Semakin ke atas suhu semakin turun. 3. Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh.
2. Stratosfer o Hujan zenithal/naik ekuator: di daerah khatu-
o Pada ketinggian 15 – 50 km. listiwa, uap air naik secara vertikal.
o Terdapat lapisan ozon (O3). o Hujan orografis: uap air naik di pegunungan,
3. Mesosfer hujan di lereng gunung.
o Pada ketinggian 50 – 85 km. o Hujan siklonal: pengaruh angin siklon, udara
o Suhu mencapai 100o C sehingga meteor- naik dan menjadi dingin.
meteor terbakar. o Hujan muson: pengaruh angin muson barat,
4. Termosfer bulan Oktober – April.
o Pada ketinggian 85 – 500 km. o Hujan frontal: pertemuan massa udara panas
o Terdapat lapisan ionosfer yang memantulkan dengan massa udara dingin.
gelombang radio. 4. Angin: udara yang bergerak dari daerah bertekanan
5. Eksosfer tinggi → rendah.
o Lapisan terluar dengan ketinggian > 500 km. Alat pengukur kecepatan angin: anemometer.
o Didominasi gas hidrogen. o Angin pasat: maksimum subtropik → minimum
khatulistiwa.
• Sifat Atmosfer
o Angin antipasat: khatulistiwa bagian atas
1. Tidak berwarna
→maksimum subtropik.
2. Tidak berbau
o Angin muson: berganti arah setiap 6 bulan
3. Tidak memiliki rasa dan tidak dapat dirasakan
sekali.
4. Mudah bergerak
o Angin siklon: tekanan minimum dikelilingi
tekanan maksimum, berlawanan arah jarum
A. Unsur Cuaca dan Iklim
jam pada belahan bumi utara dan searah pada
1. Suhu/temperatur: panas dinginnya udara. belahan bumi selatan.
Alat pengukur suhu disebut termometer. o Angin antisiklon: tekanan maksimum dike-
Pemanasan udara dibedakan atas: lilingi tekanan minimum, searah jarum jam
a) Langsung pada belahan bumi utara dan berlawanan
o Absorbsi: penyerapan radiasi matahari. arah pada belahan bumi selatan.
o Refleksi: pemantulan sinar matahari. o Angin lokal: angin darat dan angin laut,
o Difusi: penghamburan sinar matahari. angin gunung dan angin lembah, angin fohn
b) Tidak langsung (panas dan kering), contoh angin fohn: angin
o Konduksi: penerusan energi. gending di Probolinggo, angin kumbang di
o Konveksi: pemanasan udara secara verti- Cirebon, angin wambrau di Biak, angin brubu
kal. di Makasar, angin bahorok di Deli.
o Adveksi: pemanasan udara secara hori- 5. Tekanan udara: massa udara.
zontal. o Alat pengukur tekanan udara disebut
o Turbulensi: pemanasan udara yang tidak barometer.
teratur. o Semakin tinggi tempat semakin kecil tekanan
2. Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang udaranya.
terkandung dalam udara. 6. Penyinaran matahari: intensitas sinar matahari
Alat pengukur kelembapan disebut higrometer. yang jatuh ke bumi. Alat pengukur besarnya
penyinaran matahari disebut solarimeter.

kendi_mas_media@yahoo.com
• Awan: uap air yang mengalami kondensasi menjadi Iklim Nilai Q Sifat
titik-titik air. A 0 – 0,143 Sangat basah
1. Comulus: tebal bergumpal. B 0,143 – 0,333 Basah
2. Cirrus: tipis seperti kapas. C 0,333 – 0,6 Agak basah
3. Stratus: berlapis dan rata. D 0,6 – 1 Sedang
E 1 – 1,67 Agak kering
B. Klasifikasi Iklim F 1,67 – 3 Kering
G 3–7 Sangat kering
1. Iklim matahari H >7 Ekstrim
a) Tropis: 0o - 23½o LU/LS.
4. Junghuhn: berdasar ketinggian tempat.
b) Subtropis: 23½o LU/LS - 40o LU/LS.
a) Iklim panas: suhu 26,3o C – 22o C, ketinggian
c) Sedang: 40o LU/LS - 66½o LU/LS.
< 600 mdpal, tanaman budidaya padi, kelapa,
d) Dingin: 66½o LU/LS – 90o LU/LS.
tebu, karet.
2. Koppen: berdasar curah hujan dan suhu.
b) Iklim sedang: suhu 22o C – 17,1o C , ketinggian
a) Iklim A (iklim hujan tropis): curah hujan
600 – 1.500 mdpal, tanaman budidaya kopi,
tahunan lebih besar dari evapotranspirasi.
kina, padi, teh.
Suhu bulan terdingin 18o C.
c) Iklim sejuk: suhu 17,1o C – 11,1o C, ketinggian
o Iklim Am: iklim musim.
< 1.500 – 2.500 mdpal, tanaman budidaya
o Iklim Aw: iklim sabana.
sayuran, teh, kopi.
o Iklim Af: iklim hutan hujan tropis.
d) Iklim dingin: suhu < 11o C, ketinggian > 2.500
b) Iklim B (iklim kering): curah hujan tahunan
mdpal, hampir tidak ada tanaman budidaya.
lebih kecil dari evapotranspirasi.
o Iklim Bs: iklim stepa.
o Iklim Bw: iklim gurun. C. Perbedaan Cuaca dan Iklim
c) Iklim C (iklim sedang): suhu bulan terpanas > Pembeda Cuaca Iklim
10o C, terdingin -3o C. Cukup lama Relatif
Waktu perubahan
d) Iklim D (iklim hutan salju): suhu bulan (30 – 100 th) singkat
terpanas > 10o C, terdingin 3o C. Wilayah Sangat luas Sempit
e) Iklim E (iklim kutub): suhu bulan terpanas Cepat
Sifat Sulit berubah
< 10o C. berubah
3. Schmidt-Ferguson: perbandingan rata-rata bulan Perkiraan Sulit Mudah
kering (curah hujan < 60 mm) dengan bulan basah
(curah hujan > 100 mm).

BAB 7 BIOSFER
Biosfer adalah tempat tinggal organisme, dalam hal ini B. Persebaran Flora dan Fauna Dunia
hewan dan tumbuhan.
1. Flora
o Gurun, contoh: Gurun Sahara di Afrika, Gurun
A. Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora
Nevada di Amerika Serikat.
dan Fauna o Padang rumput/grassland, tersebar di
1. Iklim, meliputi: suhu, curah hujan, kelembapan Australia, Amerika Selatan, Afrika.
dan angin. o Tundra/padang lumut, tersebar di Amerika
2. Edafik (tanah). Utara, Siberia, Eropa Utara.
3. Fisiografi/relief/bentang lahan. o Hutan hujan/rainforest, tersebar di Indonesia,
4. Biotik. Malaysia, Amerika Selatan.
o Taiga, tersebar di Erasia, Amerika Utara.

kendi_mas_media@yahoo.com
2. Fauna C. Persebaran Flora dan Fauna Indonesia
o Kawasan Australis: Australia, Selandia Baru,
1. Flora
Indonesia bagian timur. Contoh: kanguru,
o Flora Sumatera–Kalimantan: didominasi
kasuari, hewan berkantung.
hutan hujan tropis.
o Kawasan Neotropik: Amerika Selatan, Amerika
o Flora Jawa–Bali: hutan hujan tropis, hutan
Tengah. Contoh: kera, tapir.
mangrove, hutan musim, sabana.
o Kawasan Paleartik: Eropa, Asia, Afrika. Contoh:
o Flora Wallacea (daerah peralihan): hutan
sapi, kambing, robin.
campuran, hutan pegunungan, sabana.
o Kawasan Ethiopia: selatan Gurun Sahara,
o Flora Irian Jaya: flora khas Eucaliptus.
Madagaskar. Contoh: jerapah, zebra, kuda nil,
badak. 2. Fauna
o Kawasan Oriental/Asiatik: India, Sri Lanka, o Fauna Asiatik/oriental/wilayah barat: memi-
Indocina, Indonesia. Contoh: gajah, harimau, liki kesamaan dengan fauna Asiatik.
orang utan. Contoh: harimau, gajah, badak.
o Kawasan Neartik: Amerika Utara. Contoh: o Fauna Wallacea/peralihan/wilayah tengah:
kelelawar, tupai, tikus berkantung. campuran Asiatik dan Australis, terdapat
fauna endemik.
Contoh: komodo, anoa, babi rusa, maleo.
o Fauna Australian/wilayah timur: memiliki
kesamaan dengan fauna Australis.
Contoh: cenderawasih, kasuari, binatang
berkantung.

BAB 8 ANTROFOSFER
Antroposfer mempelajari tentang kondisi demografis b) Angka kelahiran menurut umur (ASFR): jumlah
suatu wilayah yang meliputi jumlah penduduk, ke- kelahiran wanita umur tertentu (Bx) tiap 1.000
padatan penduduk, pertumbuhan penduduk, dan lain- wanita pada kelompok umur tertentu (Px) per
lain. tahun.
B
ASFR = X × 1.000
A. Data Kependudukan PX
1. Sensus: pencacahan jumlah penduduk dalam
kurun waktu 10 tahun. 2. Kematian (mortalitas)
o de facto: pada waktu sensus seseorang berada a) Angka kematian kasar (CDR): jumlah kematian
di wilayah sensus/senyatanya. (D) tiap 1.000 penduduk (P) per tahun.
o de jure: seseorang yang benar-benar berdiam/ D
tinggal di daerah sensus. CDR = × 1.000
P
2. Survei: menggunakan sampel yang dianggap
sudah mewakili keseluruhan. Biasanya untuk b) Angka kematian menurut umur (ASDR): jumlah
kepentingan tertentu dan mencakup wilayah yang kematian penduduk umur tertentu (Dx) tiap
sempit. 1.000 penduduk umur tertentu (Px) per tahun.
D
3. Registrasi: kumpulan data kelahiran, kematian, ASDR = X × 1.000
migrasi, dan lain-lain. PX
c) Angka kematian bayi (IMR): jumlah kematian
B. Dinamika Penduduk bayi (D0) tiap 1.000 kelahiran (B) per tahun.
1. Kelahiran (fertilitas) D
IMR = 0 × 1.000
a) Angka kelahiran kasar (CBR): jumlah kelahiran B
(B) tiap 1.000 penduduk (P) per tahun.
B 3. Migrasi: transmigrasi, urbanisasi, emigrasi, imigrasi.
CBR = × 1.000
P

kendi_mas_media@yahoo.com
C. Pertumbuhan Penduduk o Usia muda > usia tua
o Berbentuk limas/segitiga
1. Pertumbuhan penduduk alami (Pa): selisih b) Piramida penduduk stasioner
kelahiran (L) dengan kematian (M). o Kelahiran = kematian
Pa = L – M o Usia muda = usia tua
2. Pertumbuhan penduduk total (Pt): selisih jumlah o Berbentuk segiempat
kelahiran (L) dengan kematian (M), dan selisih c) Piramida penduduk tua
jumlah penduduk masuk/imigrasi (I) dengan o Kelahiran < kematian
penduduk keluar/emigrasi (E). o Usia muda < usia tua
Pt = (L – M) + (I – E) o Berbentuk seperti nisan

E. Kepadatan Penduduk
D. Komposisi Penduduk
1. Kepadatan penduduk kasar
1. Menurut umur dan jenis kelamin. jumlah penduduk
o Beban ketergantungan (DR) =
luas lahan
penduduk (0 - 14 th) + penduduk (> 64 th)
DR = × 100% 2. Kepadatan penduduk fisiografis
penduduk (15 - 64 th)
jumlah penduduk
o Sex ratio/rasio jenis kelamin (SR) =
luas lahan pertanian
penduduk laki - laki
SR = × 100%
penduduk perempuan 3. Kepadatan penduduk agraris
jumlah petani
=
2. Piramida penduduk luas lahan pertanian
a) Piramida penduduk muda
o Kelahiran > kematian

BAB 9 INDUSTRI
Industri adalah suatu proses produksi yang mengolah 3. Berdasarkan proses produksi
barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi. a) Industri hulu: barang mentah → barang ½ jadi.
b) Industri hilir: barang ½ jadi → barang jadi.
A. Klasifikasi Industri
B. Orientasi Industri
1. Berdasarkan modal dan tenaga kerja
a) Industri rumah tangga: modal kecil, tenaga 1. Berorientasi pada bahan baku: bahan baku mudah
kerja dari keluarga atau < 4 orang. rusak, berat, dan biaya angkut mahal.
b) Industri kecil: modal > industri rumah tangga, 2. Berorientasi pada tenaga kerja: upah, ketersedia-
tenaga kerja 5 – 9 orang. an, kualitas, usia produktif, fasilitas, dan undang-
c) Industri sedang: modal > industri kecil, tenaga undang.
kerja 20 – 99 orang. 3. Berorientasi pada pasar: hasil produksi lebih be-
d) Industri besar: modal besar, tenaga kerja > rat/besar dari bahan baku, bahan baku yang digu-
100 orang, teknologi modern. nakan mahal dan awet.
2. Berdasarkan bahan baku
a) Industri ekstraktif: bahan baku langsung dari C. Faktor Penentu Lokasi Industri
alam. 1. Ketersediaan bahan baku
b) Industri nonekstraktif: bahan baku tidak 2. Jarak dengan konsumen dan biaya angkut
didapat langsung dari alam/perantara/industri 3. Modal dan tenaga kerja
lain. 4. Sarana transportasi
c) Industri fasilitatif: penjual jasa. 5. Kondisi ekonomi dan teknologi

kendi_mas_media@yahoo.com
6. Kemiringan lereng Relokasi industri adalah pemindahan industri dari
7. Iklim dan ketersediaan air negara maju ke negara berkembang yang sifatnya
8. Peraturan pemerintah saling menguntungkan.
• Manfaat Relokasi
D. Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI) 1. Bagi negara maju
a) Lebih dekat dengan bahan baku dan
1. WPPI Sumatera bag. utara: potensi sumber alam.
konsumen/pemasaran
2. WPPI Sumatera bag. selatan: potensi ekonomi
b) Upah yang rendah
batu bara, minyak bumi, timah.
c) Mengurangi polusi (tanah, air, udara)
3. WPPI Jawa dan Bali: pasar yang baik, tenaga kerja
2. Bagi negara berkembang
terampil, sumber energi, pertanian maju.
a) Kesempatan kerja
4. WPPI Kalimantan bag. timur: potensi gas dan batu
b) Alih teknologi
bara.
c) Berkembangnya industri penunjang dan
5. WPPI Sulawesi: potensi pertanian, perikanan,
industri penyedia bahan baku.
nikel, aspal, kapur, kayu.
• Dampak Industri
6. WPPI Kalimantan Barat dan Batam: potensi hasil
1. Dampak positif
laut, gas alam, letak strategis.
a) Berkembangnya kawasan tempat industri
7. WPPI Indonesia Timur bag. selatan: potensi SDA,
berdiri
budaya.
b) Membuka lapangan kerja
8. WPPI Indonesia Timur bag. utara: potensi hutan,
c) Kehidupan ekonomi meningkat
mineral dan hasil laut.
d) Pembangunan sarana dan prasarana
e) Meningkatkan devisa negara
2. Dampak negatif
E. Kawasan Berikat dan Relokasi Industri a) Penyempitan lahan pertanian
Kawasan berikat (bounded zone) adalah kawasan b) Polusi akibat limbah industri
dengan batas tertentu dalam wilayah pabean yang di c) Migrasi besar-besaran
dalamnya diberlakukan peraturan khusus di bidang
pabean yaitu tanpa terlebih dahulu dikenakan bea
cukai atau pungutan negara lainnya sampai barang
tersebut dikeluarkan untuk ekspor, impor maupun re-
ekspor.

BAB 10 PETA
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi b) Peta tematik: menggambarkan wilayah ter-
pada bidang datar yang diperkecil dengan skala tentu untuk tujuan tertentu. Contohnya: peta
tertentu. Konvensional adalah kesepakatan bersama persebaran tambang, peta kepadatan pen-
terhadap simbol dalam peta. duduk, peta kawasan rawan bencana, dll.
2. Berdasarkan skalanya
A. Fungsi Peta a) Peta skala kadaster: skala 1:100 – 1:5.000
1. Menunjukkan lokasi suatu tempat. b) Peta skala besar: skala 1:5.000 – 1:250.000
2. Menyimpan informasi. c) Peta skala sedang: skala 1:250.000 – 1:500.000
3. Menggambarkan bentuk permukaan bumi. d) Peta skala kecil: skala 1:500.000 – 1:1.000.000
e) Peta skala geografis: skala < 1:1.000.000
B. Jenis Peta
C. Komponen/Unsur Peta
1. Berdasarkan isinya
a) Peta umum/ikhtisar: kenampakan bumi 1. Judul: menunjukkan isi/gambar peta.
secara umum. Meliputi: peta topografi, peta 2. Garis tepi
korografi dan peta dunia.

kendi_mas_media@yahoo.com
3. Garis astronomis: menunjukkan letak suatu P1 = penyebut skala yang diketahui
wilayah pada peta (letak lintang dan bujur). P2 = penyebut skala yang dicari
4. Skala d1 = jarak pada peta yang sudah diketahui skalanya
5. Simbol (simbol titik, garis, dot/wilayah) d2 = jarak pada peta yang akan dicari skalanya
6. Orientasi: penunjuk arah. b) Menghitung jarak antarkontur
7. Letering 1
C = x penyebut skala
8. Legenda: berisi keterangan simbol peta. 1 2.000
9. Inset
10. Sumber dan tahun pembuatan c) Membandingkan jarak titik di peta dan di lapangan/
sebenarnya
D. Skala Peta
E. Proyeksi Peta
jarak/luas pada peta
Skala = Pemindahan dari bentuk bola pada bidang datar.
jarak/luas sebenarnya 1. Berdasarkan bidang proyeksinya
a) Proyeksi azimuthal/zenithal: pada bidang
1. Skala numerik/angka datar.
Contoh: 1 : 5.000, 1 : 200.000 b) Proyeksi kerucut: proyeksi berbentuk kerucut.
2. Skala batang/garis c) Proyeksi tabung/silinder: proyeksinya berupa
Contoh: bidang silinder.
0 1 2 3 4 cm 2. Berdasarkan sifat asli yang dipertahankan
a) Proyeksi equivalent: mempertahankan luas.
0 5 10 15 20 km b) Proyeksi konform: mempertahankan sudut-
3. Skala verbal sudut.
Contoh: 1 inchi = 2 mil, artinya 1 inchi jarak di peta c) Proyeksi equidistance: mempertahankan
mewakili 2 mil jarak sebenarnya. jarak.
3. Berdasarkan kedudukan sumbu simetri
Cara menentukan skala pada peta yang belum a) Proyeksi normal: sumbu simetri berimpit de-
diketahui skalanya ngan sumbu bumi.
a) Membandingkan dua peta b) Proyeksi miring/oblique: sumbu simetri me-
nyudut terhadap sumbu bumi.
d
P = 1 x Pp1 c) Proyeksi transversal: sumbu simetri tegak
2 d2 1 lurus sumbu bumi/pada bidang equator.

kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 11 PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh adalah ilmu atau seni untuk b) Tekstur: frekuensi perubahan rona, dinyatakan
memperoleh informasi mengenai objek, wilayah, dan halus, sedang, dan kasar
gejala di muka bumi dengan cara menganalisa data c) Bentuk
yang diperoleh tanpa kontak langsung dengan objek. d) Ukuran: panjang, luas, tinggi, volume
e) Pola: susunan
A. Komponen Penginderaan Jauh f) Bayangan
g) Situs: lokasi objek terhadap lingkungan/objek
1. Sumber tenaga: sinar matahari dan buatan.
lain.
2. Atmosfer: medium yang menyerap, menghambur-
h) Asosiasi: hubungan objek terhadap objek lain
kan, memantulkan energi matahari dari obyek
kepada sensor. 3. Ciri temporal: umur dan waktu perekaman
3. Sensor: alat pengindera/perekam objek.
a) Sensor fotografik: menggunakan kamera, C. Satelit Penginderaan Jauh
hasil-nya berupa foto udara dan foto satelit. 1. Satelit cuaca: NOAA (USA), Tiros-N (USA), GPS,
Keuntungannya: Meteor (Rusia)
o biaya tidak terlalu mahal, 2. Satelit pengindera planet: Viking (USA), Venera
o resolusi spasial dan integritas geometris (Rusia), Luna (Rusia)
baik, 3. Satelit sumber daya bumi/daratan: LANDSAT
o sederhana. (USA), SPOT (Perancis), Soyuz (Rusia)
b) Sensor elektronik: alat perekam dan penerima 4. Satelit penginderaan lautan: SEASAT (USA), MOS
data berupa pita magnetik, menggunakan (Jepang)
tenaga elektronik dalam bentuk sinyal elektrik,
hasilnya berupa citra. D. Sistem Penginderaan Jauh
4. Citra: gambar rekaman suatu objek.
5 Realtime
Pembeda Citra Foto Citra Nonfoto
1
Sensor Kamera Bukan kamera
Detektor Film Pita magnetik 2 6
Fotografi dan Elektronik dan 4a
Perekaman
serentak parsial 3
Spektrum tampak,
Spektrum Spektrum tampak 7
gelombang mikro
4b 4c 4d

B. Unsur Interpretasi Citra Keterangan:


1. Sumber tenaga (radiasi matahari)
1. Ciri spektral
2. Atmosfer sebagai media (meneruskan radiasi)
a) Rona: tingkat kecerahan objek.
3. Objek yang diindera
b) Warna: wujud yang tampak oleh mata.
4a. Radiasi yang dipantulkan
2. Ciri spasial 4b. Radiasi yang dihamburkan
a) Skala: mempengaruhi kedetailan gambar yang 4c. Radiasi yang diserap
diliputi: 4d. Radiasi yang ditransmisikan
f d 5. Sensor/alat pengindera
S = atau S =
H D 6. Data hasil penginderaan
d = jarak di foto 7. User/pengguna
D = jarak sebenarnya
f = panjang fokus kamera
H = tinggi pesawat

kendi_mas_media@yahoo.com
BAB 12 SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
SIG adalah pengolahan data geografi yang didasarkan B. Tahapan dan Manfaat SIG
pada kerja komputer, meliputi: mengumpulkan, menga-
tur dan mengelola, menyimpan dan menyajikan data. • Tahapan SIG
INPUT PROSES OUTPUT
A. Komponen SIG
• Manfaat SIG
1. Data
1. Inventarisasi SDA
a) Data spasial: identifikasi lokasi dengan kenam-
2. Perencanaan tata ruang dan pengembangan
pakan titik, garis, area/poligon.
wilayah
b) Data atribut: penjelas/aspek kualitatif.
3. Pemantauan gejala alam
2. Perangkat keras/hardware:
a) Input: digitizer, keyboard, scanner, optical
drive.
b) Alat pemrosesan: CPU, disk drive, tape drive.
c) Alat penyimpanan: storage, hard disk,
removable disk, disket, flash disk.
d) VDU (Visual Display Unit): monitor.
e) Output: plotter, printer.
3. Perangkat lunak/software
Program SIG seperti Arc View, Arc GIS, ENVI, ER
Mapper, Map Info, Autocad Map, dll.
4. Intelegensi manusia/brainware (manajemen)
User/manusia

BAB 13 PETA KERUANGAN DESA DAN KOTA


A. Desa 1. Potensi fisik: manusia, hewan dan tumbuhan,
air, dan iklim.
Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh
2. Potensi nonfisik: masyarakat desa, lembaga
sejumlah penduduk yang merupakan suatu kesatuan
masyarakat, dan perangkat desa.
dengan memiliki pemerintahan sendiri untuk men-
ciptakan suatu peraturan/tata kehidupan yang di- • Hinterland
kepalai oleh kepala desa. Fungsi desa sebagai penyokong atau penyuplai
• Ciri Desa kebutuhan penduduk kota. Meliputi: sumber
1. Sistem perekonomian bersifat agraris. bahan pangan, tenaga kerja, pusat industri kecil
2. Masih bergantung pada alam. dan rumah tangga, serta daerah tujuan wisata.
3. Hubungan kekerabatan antarmasyarakat terja- • Faktor yang Mempengaruhi Pola Persebaran Desa
lin kuat, contoh: budaya gotong royong. 1. Lokasi desa
4. Minim sarana prasarana sehingga pemba- 2. Iklim
ngunan berjalan lambat. 3. Kesuburan tanah
5. Norma-norma dalam masyarakat masih ber- 4. Tata air
laku dan dianut (adat, agama). 5. Keadaan ekonomi
• Potensi Desa 6. Keadaan budaya
Potensi desa adalah kemampuan suatu desa dalam
pemenuhan kebutuhan warganya.

kendi_mas_media@yahoo.com
• Pola Permukiman Desa B. Kota
1. Memanjang: sepanjang sungai, jalan, pantai,
Kota adalah pusat permukiman dan kegiatan pen-
rel kereta api.
duduk yang mempunyai batas administrasi yang diatur
2. Memusat/mengelompok: pada daerah subur,
dalam perundang-undangan serta permukiman yang
sumber air, fasilitas umum.
telah memperlihatkan watak dan kehidupan perkotaan
3. Menyebar: di daerah karst/pegunungan.
(menurut PP nomor 2 tahun 1987).
• Klasifikasi Desa
• Ciri Kota
1. Berdasarkan potensi desa
1. Sistem perekonomian bersifat nonagraris.
a) Berpotensi rendah: topografi berbukit, air
2. Kehidupan masyarakatnya heterogen dan
sulit diperoleh, pertanian dengan sistem
individualis.
tadah hujan, lahan tidak subur.
3. Norma dan adat istiadat mulai pudar.
b) Berpotensi sedang: topografi tidak rata,
4. Pola pikir masyarakat realistis dan rasionalis.
pertanian dengan sistem irigasi semitek-
5. Sarana prasarana tersedia dan lengkap (pasar,
nis, lahan kurang subur.
per-tokoan, sarana olah raga, tempat parkir
c) Berpotensi tinggi: topografi datar, perta-
khusus, dll).
nian dengan sistem irigasi teknis, lahan
produktif. • Klasifikasi Kota
2. Berdasarkan tingkat perkembangan 1. Berdasarkan jumlah penduduk
a) Desa swadaya a. Kota kecamatan: 3.000 – 20.000
o Lokasi terpencil dengan sedikit jumlah b. Kota kecil: 20.000 – 200.000
penduduk/jarang c. Kota sedang: 200.000 – 500.000
o Tergantung pada alam d. Kota besar: 500.000 – 1.000.000
o Topografi kasar sehingga produktivitas e. Kota metropolitan: 1.000.000 – 5.000.000
rendah (pertanian) f. Kota megapolitan: > 5.000.000
o Tingkat pendidikan penduduk rendah 2. Berdasarkan tingkat perkembangan
o Terbatasnya sarana dan prasarana a) Tahap eopolis: desa yang sudah mulai
o Adat istiadat masih kental teratur dan mengarah ke kota
o Lembaga pemerintahan sederhana b) Tahap polis: kota bercirikan agraris
b) Desa swakarya c) Tahap metropolis: perpindahan ke arah
o Tingkat perekonomian agak maju dan industri
beragam d) Tahap megapolis: gabungan beberapa me-
o Tingkat pendidikan mayoritas tamat tropolis
SD e) Tahap tiranopolis: adanya kejahatan dan
o Mulai masuknya teknologi kekacauan
o Adat istiadat mulai pudar/longgar f) Tahap nekropolis: kota mati
o Lembaga pemerintahan mulai ter-
• Fungsi Kota
atur/berkembang
1. Pusat kegiatan penduduk
c) Desa swasembada 2. Pusat pemasaran dan kegiatan ekonomi
o Tingkat perekonomian telah maju 3. Pusat pelayanan sosial, politik, dan budaya
o Mata pencaharian penduduk heterogen 4. Pusat pendorong perkembangan daerah dan
o Tingkat pendidikan dasar 9 tahun cukup nasional
tinggi 5. Pusat penyediaan fasilitas penunjang per-
o Penggunaan teknologi dan sarana tumbuhannya dan daerah belakangnya
prasarana yang memadai
o Modernisasi, muncul home industri • Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kota
o Lembaga pemerintahan berjalan de- 1. Faktor alamiah
ngan baik Lokasi, fisiografi, dan kekayaan alam.
2. Faktor sosial
Penduduk dan kebijaksanaan pemerintah.

kendi_mas_media@yahoo.com
• Perkembangan Kota • Zona Interaksi Desa-Kota (Bintarto)
1. Teori konsentris (Ernest W. Burgess) 1
2
1 Keterangan: 3
2 1) Zona pusat kegiatan 4
3 2) Zona transisi 5
4 3) Zona permukiman kelas 6
5
proletar
4) Zona permukiman kelas
menengah
5) Zona penglaju
Keterangan:
1) City: pusat kota
2. Teori sektoral (Homer Hoyt)
2) Suburban/subdaerah perkotaan: berdekatan
Pusat daerah kegiatan dengan pusat kota, tempat tinggal penglaju
Perumahan kaum (commuter).
buruh 3) Suburban fringe/jalur tepi: peralihan desa ke
Perdagangan besar kota, dilingkari subdaerah perkotaan.
dan industri kecil 4) Urban fringe/jalur tepi daerah perkotaan
Perumahan kaum elite paling luar: batas wilayah terluar kota, sifat-
sifat mirip dengan kota kecuali city.
Perumahan kaum
menengah 5) Rural urban fringe/jalur batas desa-kota:
wilayah antara desa-kota, pola penggunaan
3. Teori inti berganda (Harris dan Ullman) lahan campuran pertanian dan nonpertanian.
6) Rural: daerah perdesaan.
Pusat daerah kegiatan
• Pengaruh Interaksi Desa-Kota
Perumahan kaum
buruh 1. Pengaruh positif
Perumahan kaum a) Wilayah perdesaan semakin terbuka
menengah b) Masuknya teknologi ke desa
Perumahan kaum c) Mulai berkembangnya lembaga pendi-
elite dikan di desa
Perdagangan besar d) Tingkat pengetahuan penduduk mening-
dan industri kecil kat
Industri ringan 2. Pengaruh negatif
di suburban a) Arus urbanisasi tidak bisa dibendung
Industri besar b) Muncul kawasan kumuh
c) Menyempitnya areal pertanian di desa
C. Interaksi Desa-Kota karena adanya investasi penduduk kota
d) Dominasi kebudayaan kota di desa
Interaksi desa-kota adalah suatu hubungan timbal
balik yang saling berpengaruh antara desa dengan kota D. Urbanisasi
yang dapat menghasilkan kenampakan, masalah, dan
fenomena baru. Urbanisasi adalah perpindahan dari desa ke kota.

• Faktor Penyebab Interaksi • Faktor Penyebab


1. Adanya wilayah yang saling melengkapi 1. Faktor penarik (pull factor): dari kota
2. Adanya kesempatan untuk berinteraksi a) Kesempatan kerja
3. Adanya kemudahan untuk berpindah b) Upah lebih besar
c) Fasilitas lebih lengkap
d) Pusat pemerintahan
e) Pemasaran hasil produksi

kendi_mas_media@yahoo.com
2. Faktor pendorong (push factor): dari desa b) Negatif
a) Sempitnya lahan pertanian o Meningkatnya kriminalitas
b) Penghasilan rendah o Berkembangnya kawasan kumuh
c) Minim fasilitas o Pengangguran bertambah
d) Keinginan untuk hidup lebih layak o Kepadatan penduduk tinggi
e) Alasan pendidikan o Kemacetan lalu-lintas
f) Tekanan adat istiadat 2. Untuk desa
a) Tenaga kerja untuk pertanian berkurang
• Dampak Urbanisasi
b) Desa sulit berkembang
1. Untuk kota
c) Produktivitas pertanian menurun
a) Positif: berkembangnya kota dan tersedia-
nya tenaga kerja

BAB 14 GEOGRAFI KAWASAN


A. Negara Maju C. Asia
• Ciri Negara Maju 1. Asia Barat
1. Pendapatan per kapita tinggi o Dikenal dengan Timur Tengah/Asia Barat Daya
2. Pertumbuhan ekonomi stabil o Pusatnya: daratan antara Laut Mediterania
3. Inflasi rendah dan Teluk Persia, wilayah dari Anatolia, Jazirah
4. Pertumbuhan penduduk rendah Arab, dan Semenanjung Sinai
5. Kebebasan berpolitik o Ras kaukasoid
6. Pendidikan penduduk tinggi o Bahasa utama: bahasa Persia, bahasa Arab,
7. Tingkat kesehatan dan gizi penduduk tinggi bahasa Ibrani, bahasa Assyria, bahasa Kurdi,
dan bahasa Turki
• Strategi Pembangunan Negara Maju
o Iklim gurun
1. Menganut sistem ekonomi terbuka
o Terdiri dari:
2. Menjalin kerja sama dengan negara lain
a) Negara pulau Siprus di L. Tengah
dengan prinsip laba
b) Levant/Timur Dekat: Suriah, Yordania,
3. Membuka peluang investasi asing
Lebanon dan Irak
4. Persaingan dalam peningkatan mutu produk
c) Jazirah Arab: Arab Saudi, Uni Emirat Arab,
Contoh negara maju: negara-negara di
Bahrain, Qatar, Oman, Yaman, dan Kuwait
kawasan Eropa, Jepang, China, Singapura,
d) Daerah Kaukasus: Azerbaijan dan Armenia
Amerika Serikat, Rusia.
e) Hamparan Iran: Iran dan bagian negara-
negara lain
B. Negara Berkembang
2. Asia Selatan
• Ciri Negara Berkembang
o Batas wilayah
1. Pendapatan per kapita rendah
a) Utara: Asia Tengah, Peg. Himalaya
2. Pertumbuhan ekonomi rendah dengan perta-
b) Timur: Asia Timur, Peg. Himalaya
nian sebagai kegiatan perekonomian utama
c) Barat: Asia Barat
3. Kurangnya modal dan teknologi
d) Selatan: Samudera Hindia, L. Arab, Teluk
4. Pertumbuhan dan kepadatan penduduk tinggi
Benggala
5. Pendidikan penduduk rendah dengan ba-
o Ras dravida
nyaknya jumlah pengangguran
o Terdiri dari:
6. Pemanfaatan SDA tidak optimal karena pe-
a) Negara-negara Samudera Hindia: Srilanka
nguasaan teknologi yang rendah
dan Maladewa
b) Negara-negara Himalaya: India, Pakistan,
Nepal, Bhutan, dan Bangladesh

kendi_mas_media@yahoo.com
3. Asia Tenggara 3. Afrika Timur
o Mencakup Semenanjung Malaka, Indochina o Terdiri dari: Burundi, Djibouti, Eritrea, Ethiopia,
dan kepulauan-kepulauan di S. Hindia dan S. Kenya, Mozambik, Rwanda, Somalia, Sudan,
Pasifik Tanzania, dan Uganda
o Batas wilayah
4. Afrika Tengah
a) Utara: China
o Berada di selatan gurun Sahara, di timur Afrika
b) Timur: Samudera Pasifik
Barat, dan di barat Great Valley Rift
c) Barat: Teluk Benggala
o Terdiri dari: Angola, Kamerun, Republik Afrika
d) Selatan: Samudera Hindia
Tengah, Chad, Republik Demokratik Kongo,
o Ras melayu
Guinea Khatulistiwa, Gabon, Republik Kongo,
o Terdiri dari:
dan Zambia
a) Daratan Asia Tenggara: Myanmar,
Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam 5. Afrika Utara
b) Kepulauan Asia Tenggara: Malaysia, Fili- o Ras kulit putih
pina, Singapura, Indonesia, Brunei, dan o Bahasa Afro-Asia
Timor-Leste o Disebut sebagai negara-negara Maghreb
o Terdiri dari: Aljazair, Libya, Maroko, Mauritania,
4. Asia Tengah
Mesir dan Tunisia
o Kawasan yang terkurung daratan di Benua
Asia
E. Eropa
o Bekas negara Republik Uni Soviet
o Dihuni orang normadik: Xiongnu (Hun), Turkic, o Luas 10.600.000 km²
Yuezhi (Tocharian atau Kushan), warga Iran, o Batas wilayah
kaum Indo-Eropa, Mongol a) Utara: Samudera Arktik
o Terdiri dari: Uzbekistan, Tajikistan, Turkimenis- b) Timur: Peg. Ural, Laut Kaspia
tan, Kirgiztan, dan Kazakstan c) Barat: Samudera Atlantik
d) Selatan: Laut Tengah
5. Asia Timur
o Ras mongoloid 1. Eropa Barat
o Terdiri dari: o Terdiri dari: Austria, Belgia, Perancis, Liechten-
a) Kepulauan Samudera Pasifik, Taiwan, dan stein, Jerman, Luksemburg, Monako, Belanda,
Jepang dan Swiss
b) Korea Utara dan Korea Selatan di
2. Eropa Selatan
Semenan-jung Korea
o Disebut juga Eropa Mediterania
c) China, Hongkong, Mongolia
o Iklim mediterania
o Bentang alam berupa bukit kering, dataran
D. Afrika sempit, hutan pinus, pohon zaitun, dan habitat
o Luas 30.224.050 km² tradisional
o Garis pantai 32.000 km o Terdiri dari: Andorra, Gibraltar, Italia, Malta,
Portugal, San Marino, Spanyol, Vatikan, dan
1. Afrika Barat
Yunani
o Batas wilayah
a) Utara: Gurun Sahara 3. Eropa Tengah
b) Timur: G. Kamerun, Danau Chad o Terdiri dari: Estonia, Lithuania, Belarus,
c) Barat: Samudera Atlantik Ukraina, Moldova, dan Latvia
d) Selatan: Samudera Atlantik
4. Eropa Timur
o Terdiri dari: Benin, Burkina Faso, Gambia,
o Terletak di antara pegunungan Ural dan
Ghana, Guinea, Guinea Bissau, Liberia, Mali,
Kaukasus serta perbatasan Rusia barat
Mauritania, Niger, Nigeria, Pantai Gading,
o Bekas pecahan Uni Soviet
Senegal, Sierra Leone, dan Togo
o Terdiri dari: Albania, Bosnia-Herzegovina,
2. Afrika Bagian Selatan
Bulgaria, Kroasia, Macedonia, Rumania, Serbia
o Terdiri dari: Afrika Selatan, Botswana, Lesotho,
dan Montenegro, Hongaria, Ceko, Yugoslavia,
Malawi, Namibia, Swaziland, dan Zimbabwe
dan Polandia

kendi_mas_media@yahoo.com
5. Eropa Utara kemarau (April – Oktober, pengaruh muson
o Terdiri dari: Britania Raya, Denmark, Kepulauan timur)
Faroe, Finlandia, Republik Irlandia, Islandia, o Akibat letak bujur, Indonesia dibagi menjadi
Pulau Man, Norwegia dan Swedia tiga wilayah waktu yaitu: WIB, WITA, dan WIT
• Letak geologis
F. Amerika o Indonesia berada di antara dua deretan lapisan
1. Amerika Selatan pegunungan muda, yaitu:
o Luas 17.821.601 km2 1. Sirkum Mediterania: L. Tengah – Peg. Atlas
o Berada di antara S.Pasifik dan S. Atlantik yang (Afrika Utara) – Pirenia – Apenina – Alpina
tersambung dengan Amerika Utara melalui – Karpatia – Anatolia (Turki) – Kaukasus –
Tanah Genting Panama Himalaya – Arakan Yoma (Birma) – Busur
o Bagian barat terdiri dari barisan Peg. Andes dalam dan busur pegunungan di Indonesia
dari utara hingga ke selatan 2. Sirkum Pasifik: Peg. Andes (Amerika
o Bagian timur merupakan dataran rendah, Selatan) – Rocky Mountain (Amerika
merupakan basin sungai Amazon, dengan Utara) – Kep.Aleut – Semenanjung
hutan tropis yang lebat Kamsyatka – Kep. Jepang – Taiwan –
o Terdiri dari: Argentina, Brasil, Bolivia, Chili, Eku- Filipina – Sangair Talaud – Sulawesi Utara
ador, Guyana, Guyana Perancis, Kolombia, – Halmahera – Irian – Selandia Baru – Peg.
Paraguay, Peru, Suriname, Uruguay, dan Laut (Pasifik Selatan)
Venezuela o Selain itu, Indonesia diapit tiga lempeng yaitu:
Lempeng Asia – Australia, Lempeng Eurasia
2. Amerika Tengah
dan lempeng Pasifik
o Luas 540.000 km²
o Akibat letak geologis: Indonesia memiliki
o Merupakan sebuah tanah genting besar
gunung api, kaya bahan tambang, lapisan
o Diapit oleh Samudera Pasifik dan Laut Karibia
tanah yang labil
di sisi barat dan timur
o Terdiri dari: Belize, El Salvador, Guatemala, • Letak geografis
Honduras, Kosta Rika, Nikaragua, dan Panama o Indonesia berada di antara dua benua (Asia
dan Australia) dan di antara dua samudera
3. Amerika Utara
(Samudera Hindia dan Samudera Pasifik)
o Luas 24.500.000 km²
o Akibat letak geografis
o Batas wilayah
1. Jalur perdagangan yang strategis (posisi
a) Utara: Laut Arktik
silang)
b) Timur: Samudera Atlantik
2. Kemungkinan ancaman kemanan dari luar
c) Barat: Samudera Pasifik
d) Selatan: Laut Karibia
o Terdiri dari: Amerika Serikat, Kanada, dan
Meksiko

G. Australia
o Sebutan bagi suatu kawasan di Oseania yang
mencakup Australia, Selandia Baru, dan pulau-
pulau sekitarnya di S. Pasifik

H. Wilayah Indonesia
• Letak astronomis
60 LU – 110 LS dan 950 BT – 1410 BT
o Akibat letak lintang, Indonesia memiliki iklim
tropis dengan dua musim yaitu: penghujan
(Oktober – April, pengaruh muson barat) dan

kendi_mas_media@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai