Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul : Menarik diri


Sasaran : Keluarga pasien di Poli jiwa
Hari/tgl : Selasa, 03 Juli 2012
Tempat : Poli JIwa RSJ Menur Surabaya
Pelaksana : Mahasiswa Fakultas Keperawatan UNAIR
Waktu : Pkl 07.00 wib

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Pada akhir proses penyuluhan, peserta penyuluhan dapat mengetahui tentang
peran serta keluarga pada klien dengan menarik diri penatalaksanaanya.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan keluarga pasien di Poli Jiwa dapat :
1. Mengetahui tentang menarik diri.
2. Mengetahui penyebab dan tanda gejala menarik diri.
3. Mengetahui penatalaksanaanya menarik diri.
4. Mengetahui peran serta keluaga dalam merawat klien menarik diri.

III. SASARAN
Keluarga pasien yang mengalami gangguan jiwa yang berada di Poli Jiwa.

IV. PEMBAHASAN MATERI


1. Pengertian menarik diri
2. Tujuan perawatan
3. Penyebab menarik diri
4. Gejala klinis menarik diri.
5. Peran serta keluaga dalam merawat klien menarik diri
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. MEDIA
- Leaflet
- Flipchart

VII. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
 Peserta hadir ditempat penyuluhan
 Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Poli Jiwa RSJ
Surabaya
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan
sebelumnya

2. Evaluasi Proses
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
 Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
sebelum acara selesai
 Peserta mengajukan pertanyaan

3. Evaluasi Hasil
 Keluarga dan pasien mengetahui tentang Menarik diri.
 Jumlah hadir dalam penyuluhan minimal 10 orang.
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN METODE /
PESERTA MEDIA
1.. 3 Menit Pembukaan : Menjawab salam
 Membuka kegiatan dengan Mendengarkan
mengucapkan salam. Memperhatikan Ceramah
 Memperkenalkan diri Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2.. 15 Menit Pelaksanaan :  Memperhatikan
1. Menjelaskan tentang
pengertian Menarik diri  Mendengarkan
2. Menjelaskan tentang
penyebab dan tanda gejala  Bertanya Flipchart
Menarik diri. dan menjawab
3. Menjelaskan cara pertanyaan yang
mengatasi Menarik diri. diajukan
4. Menjelaskan peran serta
keluarga dalam merawat
klien dengan Menarik diri.
5. Memberi kesempatan
kepada peserta untuk
bertanya.
3.. 10 Menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan
tentang materi yang telah Ceramah
diberikan, dan reinforcement
kepada keluarga yang dapat
menjawab pertanyaan.

4.. 2 Menit Terminasi :


1. Mengucapkan terimakasih Mendengarkan
atas peran serta peserta. Menjawab salam Ceramah
2. Mengucapkan salam
penutup.

Evaluasi hasil penyuluhan :


 Audience atau peserta mengerti tentang pengertian Menarik diri.
 Audience atau peserta mengerti tentang penyebab dan tanda gejala menarik diri.
 Audience atau peserta mengerti tentang cara mengatasi menarik diri
 Audience atau peserta mengerti tentang peran serta keluarga dalam merawat klien

IX. PENGORGANISASIAN
Pembawa Acara : Laily Z.
Pembicara : Denny A.
Fasilitator : Alfinus K.
Observer : Asih

MATERI MENARIK DIRI


A. Definisi Menarik Diri

Perilaku menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi

dengan orang lain. Menghindari hubungan dengan orang lain (Rowlins, 1993).
Perilaku yang di munculkan oleh individu yang teramati lewat prilaku yang

maladaptif yang merupakan suatu upaya individu tersebut untuk mengatasi

kecemasannya, berhubungan dengan rasa takut, kesepian, kemarahan, rasa malu, rasa

bersalah, dan rasa tidak aman. (Stuart & Sunden, 1995).

Menarik diri adalah suatu gangguan suatu hubungan interpersonal yang terjadi

akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel yang menimbulkan prilaku maladatif

dan mengganngu fungsi seseorang dalam hubungan sosial (Depkes RI,2000)

B. Tanda dan Gejala


- Kurang spontan
- Apatis (acuh terhadap lingkungan)
- Ekspresi wajah kurang berseri
- Afek Tumpul
- Tidak merawat dan memperhatikan kebersihan diri
- Komunikasi verbal menurun atau tidak ada, klien tidak bercakap-cakap dengan
klien lain / perawat
- Mengisolasi diri (menyendiri)
- Klien tampak memisahkan diri dari orang lain, misalnya pada saat makan
- Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya
- Pemasukan makanan dan minuman terganggu
- Retensi urine dan feces
- Aktivitas menurun
- Kurang energi (tenaga)
- Harga diri rendah
- Menolak berhubungan dengan orang lain
- Klien memutuskan percakapan atau pergi bila diajak bercakap-cakap.

C. Mekanisme Koping
Mekanisme koping digunakan klien sebagai usaha untuk mengatasi kecemasan yang
merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Mekanisme koping yang
sering digunakan pada klien menarik diri adalah regresi, represi, dan isolasi.
D. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
a) Faktor Perkembangan.
Setiap tahap tumbuh kembang mempunyai tugas yang harus dilalui dengan sukses.
Karena apabila tugas perkembangan tersebut tidak di penuhi maka akan mengganggu
atau menghambat perkembangan selanjutnya. (Keliat,BA. 2002)
b) Faktor Biologis
faktor genetik dapat menunjang terhadap kerusakan interaksi sosial menarik diri.
Adanya kelainan-kelainan seperti retardasi mental dianggap membatasi kapasitas
adaptif seorang individu secara umum. (Townsend, 1998).
c) Faktor Sosial Budaya
Isolasi sosial merupakan faktor dalam gangguan berhubungan yang diakibatkan oleh
karena norma yang tidak mendukung. Pendekatan terhadap orang lain atau tidak
menghargai anggota masyarakat yang tidak produktif seperti lansia, orang cacat, dan
orang yang berpenyakit kronis. Isolasi sosial dapat terjadi karena mengadopsi norma,
prilaku dan sistem nilai yang berbeda dari kelompok mayoritas. Harapan yang tidak
realistik terhadap hubungan juga termasuk faktor lain yang berkaitan dengan
gangguan ini (Stuart & Sunden, 1998 )
2. Faktor presipitasi
a. Stressor sosial budaya
Stresor sosial budaya dapat menyebabkan terjadinya gangguan dalam berhubungan,
misalnya keluarga yang labil, dirawat di RS.
b. Stresor psikologis
Tingkat kecemasan yang berat akan menyebabkan menurunnya kemampuan individu
untuk berhubungan dengan orang lain. Intensitas kecemasan yang ekstrim dan
memanjang disertai terbatasnya kemampuan individu untuk mengatasi masalah
diyakini akan menimbulkan berbagai masalah gangguan berhubungan (menarik diri)

E. Rentang Respon Menarik Diri

Respon adaptif Respon maladaptif


- Menyendiri - Merasa sendiri
- Otonomi - Menarik diri

- Bekerjasama - Tergantung

- Saling tergantung - Manipulasi

- Impulsif

- noreissism

Peran serta keluarga dalam merawat klien Menarik Diri

Keluarga Penting Artinya dalam perawatan dan penyembuhan pasien,keluarga

pember perawatan utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar dan mengoptimalkan

ketenangan jiwa bagi pasien.

Tujuan Perawatan adalah :

 Meningkatkan Kemandirian Pasien


 Pengoptimalan peran dalam masyarakat
 Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

Perawatan Dirumah Yang Dapat Dilakukan Oleh Keluarga

1. Memenuhi kebutuhan sehari-hari

1. Bantu dan perhatikan pemenuhan kebutuhan makan, minum,

kebersihan diri dan penampilan

2. Latih dan libatkan klien dalam kegiatan sehari-hari (cuci pakaian,

setrika, menyapu, dll)

2. Bantu komunikasi dengan teratur

1. Bicara jelas dan singkat


2. Kontak / bicara secara teratur

3. Pertahankan tatap mata secara teratur

4. Lakukan sentuhan yang akrab

5. Sabar, lembut, tidak terburu-buru

6. Hindari kecemasan pada klien

3. Libatkan dalam Kelompok

1. Beri kesempatan untuk menonton TV, mendengarkan music, membaca

buku, dll

2. Sediakan peralatan pribadi seperti tempat tidur, almari, dll

3. Pertemuan keluarga secara teratur

Menyendiri bisa menimbulkan gangguan jiwa lain yaitu halusinasi ( merasa

mendengar bisikan, merasa melihat bayangan, merasa ada yang meraba, merasa

mencium bau, yang semua itu sebenarnya tidak ada.

DAFTAR PUSTAKA

 Budia Ana Keliat,dkk.1992.Peran Serta Keluarga dalam perawatan klien dengan


gangguan jiwa.buku kedokteran.
 Kozier,Barbara.1979.Fundamental of nursing.california:Wesley publishing company.
 Stuart Sundeen’s,laraia,.1998.Priciples and Practice Psychiaric Nursing.sixth
edition.
 Keliat, B.A. 1999. Kumpulan Makalah Keperawatan Jiwa. Tidak di publikasikan.
 Stuart. G.W. dan Sundeen. Sj. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta : EGC
 Townsend. M.C. 1998. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Edisi 3.
Jakarta : EGC
 Maramis, W, 2001. Ilmu Kedokteran Jiwa. Jakarta: EGC
 Stuart dan Sundeen, 2000. Buku Saku Keperawatn Jiwa, Jakarta: EGC
 http://rsjdsemarang.blogspot.com/

DAFTAR HADIR PERSERTA PENYULUHAN


DI POLI JIWA

NO NAMA PESERTA ALAMAT TTD


1
2

3
4
5
6
7
8

10

11

12

13

14
15
16
17
18

19

20

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN MAHASISWA


PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN ANGKATAN B-13 & TIM PKRS POLI
JIWA RSJ MENUR SURABAYA

Kriteria Struktur Kriteria Proses Kriteria Hasil

a. Kontrak waktu dan Pembukaan: a. Peserta antusias


1. Mengucapkan salam
tempat diberikan 1 terhadap materi
dan memperkenalkan
hari sebelum acara penyuluhan ( )
dilakukan ( ) diri ( ) b. Peserta mendengarkan
b. Pembuatan satuan 2. Menyampaikan tujuan
dan memperhatikan
acara penyuluhan, dan maksud dari
penyuluhan ( )
leaflet, dan LCD penyuluhan ( ) c. Peserta yang datang
3. Menjelaskan kontrak
( ) sejumlah 15 orang atau
c. Peserta di tempat yang waktu & mekanisme
lebih. ( )
telah ditentukan ( ) kegiatan ( ) d. Acara dimulai tepat
d. Pengorganisasian 4. Menyebutkan materi
waktu. ( )
penyelenggaraan penyuluhan yang akan e. Peserta dapat
penyuluhan dilakukan diberikan ( ) mengikuti kegiatan
Pelaksanaan:
sebelum dan saat sesuai dengan aturan
1. Menjelaskan materi
penyuluhan - Menjelaskan yang telah dijelaskan.
dilaksanakan.( ) pengertian menarik ( )
f. Peserta
diri
( ) mampumenjawab
-Menyebutkan penyebab
dengan benar 75% dari
dan gejala menarik
pertanyaan penyuluh
diri
( )
( )
-Menyebutkan
Mengetahui
penatalaksanaanya
menarik diri. ( )
-Menyebutkan persiapan
kemoterapi
( )

Mengetahui peran serta


keluaga dalam merawat
klien menarik diri.
( )
2. Memberikan
kesempatan pada
peserta untuk
menanyakan materi
yang kurang dipahami
( )
3. Menjawab pertanyaan-
pertanyaan pasien &
keluarga ( )

Anda mungkin juga menyukai