Anda di halaman 1dari 22

ANALISIS KOMPOSISI HIDROKARBON GAS ALAM SUMUR GABUNGAN X

SECARA KROMATOGRAFI GAS


DI PT PERTAMINA EP ASET 3 JATIBARANG FIELD

oleh :
ARIF SETYABUDI
126325
PENDAHULUAN

• Komposisi
hidrokarbon
Konsumen
ANALISIS • Gas Pengotor
• GHV
• Densitas relatif
GAS ALAM

LAB PE

• Perusahaan gas
• Bahan bakar
1090 MMSCFD industri
• Pasokan
pembangkit listrik
TUJUAN PERCOBAAN

Menentukan komposisi hidrokarbon, gas pengotor, nilai total kalor kotor atau
GHV (gross heating value), dan densitas relatif dari contoh gas alam agar
dapat diketahui mutu gas yang akan dipasarkan.
.

80 % ?
Tempat dan Waktu

TEMPAT

Laboratorium Petroleum Engineering Jatibarang


Field PT Pertamina EP Aset 3 yang berlokasi di
Jalan Raya Mundu, Karangampel, Indramayu
45283.

WAKTU

Mei hingga Juni 2015


ALAT DAN BAHAN

ALAT

• kromatograf gas Agilent AT 7890B, BAHAN


• silinder bom 500 cc,
• oven tabung contoh gas,
• oven tabung gas standar, Bahan uji:
• tabung gas standar, Contoh gas alam sumur gabungan X PT
• konektor, Pertamina EP Jatibarang Field pada silinder
• komputer penampil, bom kapasitas 500cc. Pengambilan contoh
• pengolah data kromatogram, dilakukan oleh petugas sampling pada
• manometer, tanggal 27 Mei 2015.
• tabung gas pembawa,
• kompresor, Bahan gas standar
• kunci inggris, Gas standar air liquide Indonesia
• botol air,
Metode Percobaan

Pengujian •%mol komponen


contoh (GPA 2261-
00)
•Pengukuran
Pengukuran gas •nilai sifat fisika
standar dan contoh (GPA 2172-09):
dengan GHV (gross heating
kromatograf gas value), dan densitas
(GPA 2261-00)
2261 relatif.
Pengambilan Contoh
(GPA 2166-05) Perhitungan
Cara Kerja
1. Pengambilan Contoh (GPA 2166-05)

Gas dialirkan,
pembersihan
Manometer silinder gas
outlet (deflushing) 3X
flowline ulangan
dilepas

Kerangan
dikencangkan (rapat),
silinder bom dapat
Katup dilepas.
pengambila konektor silinder bom
n contoh disambungkan pada titik
silinder bom pada katup outlet
+ konektor, flowline.

Lampiran 1
Cara Kerja
2. Pengujian

• Pengkondisian kromatograf gas


• A. Pengukuran gas standar
• B. Pengukuran contoh
Pengujian
Cara Kerja (Lanjutan)
2. Pengujian
Pengaturan kromatograf gas Oven

Temperatur : 90°C

Gas pembawa : Helium oven


Waktu analisis : 22 menit
Inlet
Kolom
Temperatur : 110°C
Tekanan : 50 psi Kolom 1 : 6’ x 18’’ SS dikemas dengan MS 13X 45-

Septum purge : 0,00 mL/min 60 Mesh

flow Kolom 2 : 6 x 1/8’ SS dikemas dengan Hayesep Q 80-

Aliran : 15,96 mL/min 100 Mesh


Kolom 3 : 200/500, 30 wt%, 30 ft X 1/8 in. Odd
Katup
Jumlah : 2 (A dan B)
Detektor
Temperatur : 110°C
Tipe : TCD
Temperatur : 200°C Lampiran 2
Cara Kerja (Lanjutan)
2a. Pengukuran gas standar

Tabung gas
standar Konektor gas START pada
dipanaskan standar Kerangan kromatograf
(155°F , 30 menit) disambungkan injektor ditutup gas.
pada injektor tepat pada
kromatograf saat tidak ada
gas. Aliran gas gelembung
standar diatur pada botol air
+ membilas
sample loop
injektor.
Cara Kerja (Lanjutan)
2b. Pengukuran Contoh

Kerangan START pada


Silinder bom Konektor katup Aliran gas injektor kromatograf
contoh silinder bom contoh diatur + ditutup tepat gas.
ddipanaskan gas disambungkan membilas pada saat
(155°F, 30 injektor sample loop tidak ada
menit) injektor. gelembung
pada botol
air

Lampiran 3
Cara Kerja (Lanjutan)
3. Perhitungan
Perhitungan %mol komponen contoh c. Perhitungan konsentrasi sebenarnya
a. Penentuan faktor respon komponen

Keterangan: Keterangan :
F : Faktor respon komponen X : Konsentrasi sebenarnya
S : Besarnya %mol komponen standar C : Konsentrasi absolut
A : Luas area komponen standar T : Total konsentrasi absolut semua komponen
b. Penentuan konsentrasi absolut komponen

Keterangan:
C : Konsentrasi absolut
F : Faktor respon komponen
A : Luas area komponen contoh
Cara Kerja (Lanjutan)
Perhitungan nilai sifat fisika

 Nilai total kalor kotor atau GHV (gross


gross heating value)
value

Keterangan:
GHV : Nilai total kalor kotor (Btu/SCF)
Xi : Persen mol tiap komponen hidrokarbon (%)
Hvi : Nilai kalor standar tiap komponen hidrokarbon (GPA
( 2145, 2009)
 Densitas relatif

Keterangan :
BM : Bobot molekul (g/mol) (GPA
GPA 2145,
2145 2009)
X : Persen mol tiap komponen dalam contoh (%)
BM udara : 28,9625 g/mol (GPA
GPA 2145,
2145 2009)

Lampiran 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gas standar
Analisa kualitatif
• Kromatogram komponen

Contoh gas alam sumur gabungan X

Lampiran 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisa kualitatif
•Waktu retensi gas standar dan contoh gas

Waktu retensi (menit)


No Komponen Gas Standar Air Liquid Contoh Gas Sumur
Indonesia Gabungan X
1 Heksana plus 1,554 1,548
2 Propana 3,581 3,588
3 i-Butana 4,718 4,718
4 n-Butana 5,558 5,562
5 i-Pentana 8,217 8,268
6 n-Pentana 9,474 9,473
7 Karbon dioksida 13,118 13,155
8 Etana 15,978 15,992
9 Nitrogen 17,571 17,555
10 Metana 18,321 18,305 Lampiran 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Komposisi Hidrokarbon Contoh
 Perhitungan faktor respon

Faktor respon Perhitungan komponen contoh


Komponen %mol Luas area
No. komponen menggunakan rumus:
Gas standar
S A F=S/A
1. Heksana plus 0,4491 2095,4 0,0002
2. Propana 2,5235 6282,9 0,0004 Contoh perhitungan faktor respon
heksana plus :
3. i-Butana 0,5045 1351,0 0,0004
4. n-Butana 0,5019 1513,9 0,0003
5. i-Pentana 0,2994 977,0 0,0003
6. n-Pentana 0,2951 996,0 0,0003
7. Karbon dioksida 15,1628 29652,0 0,0005
8. Etana 2,5672 4689,6 0,0005
9. Nitrogen 2,4559 4378,2 0,0006
10. Metana 75,2409 14,9 5,0497
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis komposisi hidrokarbon contoh
 Perhitungan %mol komponen contoh

Faktor Respon
Luas area %mol Perhitungan komponen contoh
Komponen Komponen
No. Normalisasi %mol menggunakan rumus:
Contoh Gas
F A C=FxA

1 Heksana plus 0,0002 1847,7 0,3960 0,39


Contoh perhitungan %mol pada
2 Propana 0,0004 3206,1 1,2877 1,27 heksana plus:

3 i-Butana 0,0004 895,0 0,3342 0,33

4 n-Butana 0,0003 890,3 0,2952 0,29

Perhitungan normalisasi %mol


5 i-Pentana 0,0003 462,8 0,1418 0,14
menggunakan rumus:
6 n-Pentana 0,0003 282,8 0,0838 0,08

7 Karbon dioksida 0,0005 16837,9 8,6102 8,48 Contoh perhitungan normalisasi %mol
pada heksana plus :
8 Etana 0,0005 3986,9 2,1825 2,15

9 Nitrogen 0,0006 13209,9 7,4099 7,30

10 Metana 5,0497 16,0 80,7956 79,57

Jumlah (T) 101,5370 100,00 Lampiran 6


HASIL DAN PEMBAHASAN
 Analisis nilai sifat fisikaNilai total kalor kotor

Nilai Kalor standar Nikai kalor


%mol
Komponen (Btu/SCF) standar x %mol
Nomor
Contoh Gas
Perhitungan nilai total kalor kotor
A B C=A*B
atau GHV (gross heating value)
1. Heksana plus 0,39 4755,9 18,5488 menggunakan rumus:
2. Propana 1,27 2516,1 31,9098

3. i-Butana 0,33 3251,9 10,7039 Contoh perhitungan GHV:


4. n-Butana 0,29 3262,3 9,4832

5. i-Pentana 0,14 4000,9 5,5884

6. n-Pentana 0,08 4008,7 3,3080

7. Karbon dioksida 8,48 0,0 0,0000

8. Etana 2,15 1769,7 38,0395

9. Nitrogen 7,30 0,0 0,0000

10. Metana 79,57 1010,0 803,6831

GHV (Btu/SCF) 921,2647 Lampiran 6


HASIL DAN PEMBAHASAN
Densitas relatif

%mol Bobot molekul


%mol x Bobot
Nomor Komponen
A B
Molekul Perhitungan nilai densitas relatif
menggunakan rumus:
1. Heksana plus 0,39 86,1780 0,3361

2. Propana 1,27 44,0956 0,5592

3. i-Butana 0,33 58,1222 0,1913 Contoh perhitungan densitas relatif

4. n-Butana 0,29 58,1222 0,1690

5. i-Pentana 0,14 72,1488 0,1008

6. n-Pentana 0,08 72,1488 0,0595


Karbon
7. 8,48 44,0095 3,7319
dioksida
8. Etana 2,15 30,0690 0,6463

9. Nitrogen 7,30 28,0134 2,0444

10. Metana 79,57 16,0425 12,7654

Jumlah Total BM Komponen Hidrokarbon (D) 20,6040


Lampiran 7
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah


dilakukan dapat disimpulkan bahwa komposisi
hidrokarbon contoh gas alam sumur gabungan X
PT Pertamina EP aset 3 Jatibarang Field terdiri
dari metana 79,57%mol, etana 2,15%mol,
propana 1,27%mol, i-butana 0,33%mol, n- 921,3 Btu/SCF
butana 0,29%mol, i-pentana 0,14%mol, n-
pentana 0,08%mol, heksana plus 0,39%mol, GHV
senyawa pengotornya berupa nitrogen
7,30%mol, dan karbon dioksida 8,48%mol.
Analisis sifat fisika didapat nilai kalor sebesar
921,3 Btu/SCF dan nilai densitas relatif sebesar
0,7114.
THANK YOU!
FOR YOUR ATTENTION

LinkedIn: ARIF SETYABUDI Email : setbud111@gmail.com Phone: 08569934022

Anda mungkin juga menyukai