Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGADAAN JASA KONSULTANSI


PROGRAM PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN
KEGIATAN PERENCANAAN PEDESTRIAN, JALAN DAN JEMBATAN
PEKERJAAN BELANJA JASA KERJASAMA PIHAK KETIGA/JASA KONSULTAN
(DED DUCTING UTILITAS)
SUMBER DANA APBD KOTA SEMARANG T.A. 2016

BABI
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kota Semarang merupakan kota metropolitan dengan jumlah penduduk yang cukup besar, yaitu
sekitar ± 1,5 juta jiwa. Kemudian dengan luas wilayah 373,67 Km 2, Kota Semarang secara terus-
menerus melakukan pembangunan infrastruktur untuk menunjang fungsinya sebagai ibukota
Propinsi Jawa Tengah dan pintu gerbang kegiatan jasa di wilayah Jawa Tengah yang kian lama
dituntut menjadi sebuah kota modern dengan tersedianya pelayanan jaringan utilitas yang
mudah, efisien, dan maksimal dapat dijangkau oleh publik

Pembangunan infrastruktur seperti jalan raya,jaringan telepon, jaringan listrik, jaringan pipa air /
gas, dan jaringan fiber optic harus terkoordinasi dengan baik agar terjaga kepentingan berbagai
pihak yang terkait. Kenyataan di lapangan sering dijumpai keadaan yang sebaliknya, sehingga
terjadi penggalian pada jalan yang baru diperbaiki, hal seperti ini mengganggu masyarakat kota
dalam bentuk kemacetan, tidak aman / nyaman serta memberi beban biaya operasi kendaraan
tinggi (BOK) pada masyarakat. Terlebih jaringan utilitas merupakan sarana penunjang dalam
pemenuhan kebutuhan suatu kota, maka untuk menghindari pekerjaan penggalian untuk
penempatan jaringan utilitas, maka perlu dibuat kajian sarana penempatan jaringan utilitas yang
permanen, sebelum dilakukan final detail design.

Lemahnya koordinasi pelaksanaan pembangunan utilitas dan pembangunan fisik jalan terhadap
tingkat pelayanan jalan dipengaruhi oleh faktor-faktor salah satunya adalah tempat pada Ruang
Milik Jalan (Rumija) bagi penempatan/pembangunan utilitas. Oleh karena itu Dinas Bina Marga
Kota Semarang merencanakan kajian terhadap beberapa lokasi yang dianggap mempunyai
skala prioritas untuk dibuatkan sarana jaringan utilitas terpadu tersebut.

Guna mewujudkan rencana kajian tersebut maka perlu disusun Belanja Jasa Kerjasama Pihak
Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas).

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas) adalah
sebagai berikut :
a. Menyusun Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas)
yang dijadikan sebagai pedoman atau acuan atas pekerjaan fisik utilitas terpadu
dibeberapa lokasi di Kampung Kali dan Ngalian - Mijen Kota Semarang.
b. Menyediakan disain dan Dokumen Lelang Fisik pekerjaan Ducting Utilitas di Kampung Kali
dan Ngalian - Mijen Kota Semarang.
c. Merencanakan penataan ruang milik jalan yang mampu menunjang aktivitas warga Kota
Semarang
d. Merencanakan Biaya konstruksi

Tujuan Penyusunan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting
Utilitas) adalah sebagai berikut:
a. Tersedianya bentuk desain konstruksi ducting utilitas yang disesuaikan dengan kondisi
beberapa lokasi ruas jalan di Kota Semarang berdasarkan masing-masing utilitas yang ada.
b. Tersedianya desain teknis bangunan ducting utilitas berkaitan dengan fungsi dan pengaruh
drainase jalan
c. Tersedianya gambar rencana dan perkiraan anggaran biaya secara umum beserta rencana
spesifikasi teknis terhadap usulan rencana disain
Kerangka Acuan Kerja
Hal 1 dari 13
d. Melakukan koordinasi dengan beberapa pihak / pemilik utilitas
e. Tersusunnya kesimpulan dan rekomendasi

1.3. SASARAN

Sasaran yang hendak dicapai dalam Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa
Konsultan (DED Ducting Utilitas) adalah sebagai berikut :
a. Tersusunnya Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting
Utilitas).
b. Tersusunnya kemampuan keuangan daerah dalam pembiayaan serta peraturan
dalam proses pembiayaan
c. Terwujudnya kebijakan Pemerintah Kota Semarang dalam pengelolaan dan
rencana pembangunan utilitas terpadu di Kampung Kali dan Ngalian - Mijen Kota
Semarang, dari berbagai aspek meliputi: aspek teknis, estetika, dan aspek
ekonomi.

1.4. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting
Utilitas) yang harus ditangani oleh konsultan adalah beberapa ruas jalan di Kampung
Kali dan Ngalian - Mijen Kota Semarang. Lokasi ditengah kota (wilayah Kampung Kali)
yakni Jl. Pekunden - Jl. DI Panjaitan/Jl. Sutoyo S – Jl. Kartini dengan panjang ± 3 Km.
Lokasi di wilayah pengembangan kota (wilayah Ngalian-Mijen) yakni Jl. Prof Hamka –
Jl. Semarang Boja – Jl. Cangkiran/Batas Kendal dengan panjang ±14 Km.

Utara Jl.
Jl. Pekunden
Kartni

Jl. DI
Panjaita
n/Jl.
Sutoyo
S.
ra
ta
U

Jl. Prof Hamka

Jl. Cangkiran

Jl. Semarang-
Boja

1.5. SUMBER PENDANAAN


Sumber Pendanaan Kegiatan Perencanaan Pedestrian, Jalan dan Jembatan dengan
Pekerjaan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (DED Ducting Utilitas)
tersebut berasal dari APBD Kota Semarang T.A. 2016. Dengan Nilai Pagu sebesar Rp.
450.000.000,00 (Empat Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) dan dengan nilai
Kerangka Acuan Kerja
HPS Rp. 449.580.000,00 (Empat Ratus Empat Puluh Sembilan Juta Lima Ratus
Delapan Puluh Ribu Rupiah).

1.6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : M. TEQI WIJAYA, ST


Satuan Kerja : SKPD Dinas Bina Marga Kota Semarang

B A B II
DATA PENUNJANG

2.1. DATA DASAR


Sebelum memulai kegiatan pekerjaan, konsultan harus mengadakan konsultasi
terlebih dahulu dengan Pengguna Jasa / Kuasa Pengguna Anggaran /Pejabat
Pembuat Komitmen / Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, yaitu untuk mendapatkan
konfirmasi mengenai informasi jalan. Adapun data-data yang diperlukan sebelum
melaksanakan pekerjaan sebagai berikut :
a. Data utilitas dari setiap pemilik utilitas
b. Data-data dokumen FS/RTRW/Studi terdahulu
c. Hasil Kajian Teknis Ducting Utilitas TA. 2015
c. Data lokasi untuk membantu proses selanjutnya
d. Usulan-usulan teknis lain dari sumber-sumber yang dapat dipercaya.
e. Data-data sekunder lainnya yang diperlukan dan dianggap penting

2.2. STANDAR TEKNIS/PEDOMAN


Dalam kegiatan seperti yang dimaksud pada KAK ini, Konsultan harus memperhatikan
persyaratan-persyaratan serta ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
1. Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari kegiatan Perencanaan harus dilaksanakan secara benar
dan tuntas dan memberikan hasil yang telah ditetapkan dan diterima dengan
baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengendali Kegiatan.
2. Persyaratan Obyektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan.
3. Persyaratan Fungsional
Kegiatan pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan dengan profesionalisme
dan tanggung-jawab yang tinggi sebagai Konsultan.
4. Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administrasif sehubungan dengan pelaksanaan tugas/pekerjaan
di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur-prosedur dan
peraturan-peraturan yang berlaku.
5. Kriteria Lain-lain
Selain kriteria umum di atas, untuk berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti
standar, pedoman, dan peraturan yang berlaku, antara lain ketentuan yang
diberlakukan untuk pekerjaan kegiatan yang bersangkutan, yaitu Surat
Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak), dan ketentuan-ketentuan lain
sebagai dasar perjanjiannya.

Adapun standar teknis dalam melaksanakan kegiatan perencanaan utilitas jalan


menggunakan daftar referensi umum dan teknis sebagai dasar pelaksanaan.
Referensi dimaksud adalah :
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

Kerangka Acuan Kerja


4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan.
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan
7. Peraturan Pemerintah RI No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan
8. Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Tengah Tahun
2009-2029
9. Peraturan Daerah Kota Semarang No. 12 Tahun 2000 tentang Bangunan.
10. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011, Tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011 – 2031
11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 19/PRT/M/2011 tentang Persyaratan
Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan
12. Tata Cara Pelaksanaan Survey Lalu lintas, No.01/T/BNKT/1990
13. Standar Perencanaan Geometrik Jalan Raya yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Bina Marga No.13/1970 bersifat mengikat. Ketentuan ketentuan
mengenai kelas jalan dan pemilihan type jembatan bila ada akan ditetapkan
kemudian bersama sama dengan pemimpin pekerjaan. Perencanaan tebal
perkerasan jalan mengikuti buku Peraturan Penentuan Tebal perkerasan
(fleksibel) Jalan Raya Direktorat Jenderal Bina Marga No.04/PD/BM/ 74. *)
14. Spesifikasi Bangunan Pengaman Tepi Jalan, SNI 03-2446-1991
15. Spesifikasi Trotoar, SNI 03-2443-1991
16. Tata cara Pemasangan Utilitas di Jalan, SNI 03-2850-1992
17. Tata Cara Perencanaan Drainase Permukaan Jalan, SNI T-22-1991-03
18. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume I, Ditjen Bina Marga
19. Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan Volume II, Ditjen Bina Marga
20. Laporan Akhir Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa Konsultan (Kajian
Teknis Ducting Utilitas)
21. Petunjuk / Tata Cara Standard lainnya yang berhubungan.

Kerangka Acuan Kerja


B A B III
RUANG LINGKUP

3.1. LINGKUP KEGIATAN.


Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi
eksisting jalan maupun sekitarnya, melalui dokumen teknis yang telah ada maupun
rencana masterplan wilayah perencanaan.
Konsultan terdiri dari Tim Perencana yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
Perencanaan pekerjaan fisik selama waktu pelaksanaan yang telah ditentukan
dengan menggunakan data lapangan yang diperoleh dari Penyedia Jasa dan
menggunakan standard design serta cara yang telah ditentukan oleh Dinas Bina
Marga Kota Semarang
Lingkup kegiatan ini adalah :
1). Inventarisasi geometrik jalan berikut foto dokumentasi
2). Pengukuran Topografi
Pengukuran topografi dilakukan sepanjang lokasi as jalan dengan mengadakan
tambahan pengukuran detail pada tempat yang memerlukannya atau pemindahan
lokasi jalan sehingga memungkinkan didapat realinyemen as jalan yang sesuai
dengan standar yang dikehendaki. Jenis pengukuran ini meliputi pekerjaan-
pekerjaan sebagai berikut :
Pengukuran titik kontrol horizontal dan vertikal.
Pengukuran situasi.
Pengukuran penampang memanjang dan melintang.
Perhitungan dan penggambaran peta.
Pengukuran di tempat realinyemen jalan (bila ada).
2.1) Pengukuran titik kontrol.
a. Pengukuran titik kontrol disini berupa jaring poligon yang diikatkan untuk
untuk setiap jaraknya
b.Titik kontrol antaranya berupa BM, dipasang pada setiap jarak kilometernya

2.2) Pengukuran situasi


Pengukuran situasi daerah sepanjang jalan harus mencakup semua
keterangan yang ada di daerah sepanjang jalan, misalnya rumah, pohon,
pohon pelindung jalan, pinggir selokan, letak gorong-gorong, tiang listrik,
tiang telepon, jembatan, batas sawah, batas perkebunan, arah aliran air dan
lain sebagainya.
2.3) Pengukuran penampang
a. Pengukuran penampang memanjang
Pengukuran penampang memanjang adalah memanjang sumbu jalan
yang ada, kecuali pada tempat dimana kemungkinan diadakan
realinyemen harus diadakan tambahan. Untuk pengukuran penampang
memanjang ini peralatan yang digunakan sama yang dipakai untuk
kontrol tinggi.
b. Pengukuran penampang melintang
Pengukuran penampang melintang diambil setiap jarak 50 M pada
bagian jalan lurus dan landai dan setiap jarak 25 M untuk daerah-
daerah tikungan dan berbukit (bila memerlukan detail penampang),
serta kurang dari jarak 25 M untuk daerah yang membutuhkan
perhitungan khusus. Lebar pengukuran harus mengikuti daerah sejauh
50 M sebelah kiri kanan sumbu jalan pada bagian yang lurus dan 25 M
ke sisi luar dan 75 M ke sisi dalam pada bagian jalan yang
menikung (bila dibutuhkan pengukuran detail).
2.4) Patok-patok (bila diperlukan)
Patok beton untuk Bench Mark (patok BM) dengan ukuran 20 x 20 x 75 cm
harus ditanam sedemikian rupa sehingga bagian patok yang ada di atas
tanah adalah kurang lebih 20 cm. Patok poligon dan profil dibuat dari kayu
dengan ukuran 5 x 7 x 60 cm. Patok beton dan kayu harus diberi tanda BM
dan nomor urut.
Untuk memperbanyak titik tinggi yang tetap, perlu ditempelkan titik tinggi
referensi pada tempat lain yang permanen dan mudah ditemukan kembali.

Kerangka Acuan Kerja


Baik patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat kuning (atau warna
lain yang jelas) dengan tulisan merah (atau warna lain yang jelas) yang
diletakkan di sebelah kiri ke arah jalannya pengukuran.
Khusus untuk profil memanjang titik yang terletak di sumbu jalan diberi paku
payung dengan dilingkari cat kuning sebagai tanda.
2.5) Perhitungan dan penggambaran peta
Titik poligon utama harus dihitung koordinatnya berdasarkan titik ikat yang
dipergunakan. Perhitungan harus berdasarkan pada metode kwadrat terkecil.

Penggambaran titik poligon harus berdasarkan pada hasil perhitungan


koordinat. Penggambaran titik poligon tersebut tidak diperkenankan secara
grafis.

3). Bila perlu untuk mendapatkan data CBR lapangan harus dilaksanakan test
penyelidikan tanah baik yang masih kondisi tanah asli maupun kondisi tanah
timbunan yang sudah ada.
Untuk perencanaan jalan menggunakan metode DCP untuk mendapatkan data
tanah lokasi.
Pada lokasi rencana pondasi pilar jembatan dan bangunan lain yang besar (bila
ada) harus diadakan penyelidikan kondisi Sub Surfacenya yaitu dengan
penyelidikan sondir / boring berat
4). inventarisasi sumber material di sekitar lokasi proyek (bila ada) dilengkapi dengan
pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan
material dan sumber material (quarry) yang dapat digunakan sebagai bahan
pembentuk badan jalan maupun perkerasannya.
Adapun pemeriksaan yang harus dilaksanakan :
a. Sirtu
- CBR lengkap
- Abrasi
- PI
- Gradasi / analisis saringan
- Berat isi
b. Pasir
- Sand equivalent
- Gradasi / analisis saringan
- Berat jenis
- Berat isi
c. Agregat
- Abrasi
- Gradasi / analisis saringan
- Berat isi
d. Tanah urugan biasa / pilihan
- CBR lengkap
- PI
- Berat isi
Disertai dengan kesimpulan dan saran kegunaannya. Seluruh pemeriksaan
tersebut di atas di sajikan dalam laporan sebanyak 1(satu) set.
5). Inventarisasi/pendataan lokasi tertentu yang memungkinkan untuk direncanakan
Gorong-gorong/Box Culvert yang berfungsi untuk keseimbangan permukaan air
dari hulu ke hilir.
6). Analisis data lapangan, disain dan gambar-gambar
- Menentukan CBR rencana dan data pemeriksaan tanah di laboratorium (bila
diperlukan).
- Menentukan Unique Section yang akan dipakai dalam proses disain.
- Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.
7). Penyiapan Dokumen Lelang
- Menyiapkan gambar rencana detail dalam ukuran A3.
- Menyusun daftar kuantitas pekerjaan dengan menggunakan dokumen standar.
- Meneliti konsistensi atau isi dokumen.
- Menyusun ketentuan-ketentuan yang akan diterapkan baik dalam proses
pelelangan maupun dalam proses pelaksanaan.
- Mencetak dokumen lelang .

Kerangka Acuan Kerja


Selama berlangsungnya pekerjaan, setiap kemajuan pekerjaan sesuai dengan
lingkup tugasnya harus dilaporkan kepada Pengendali Kegiatan/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Tim Teknis dalam bentuk laporan Konsultasi
pekerjaan.
Setiap hasil desain harus diketahui oleh Kepala Dinas Bina Marga Kota Semarang
setelah diketahui oleh Pengguna/Kuasa Pengguna Anggaran dan disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, sebelum hasil
tersebut dituangkan dalam dokumen pengadaan.

3.2. KELUARAN/OUTPUT
1. Inventarisasi Geometrik Jalan/jembatan dan utilitas
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai
kondisi Jalan dan atau Jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau.
Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah sebagai :
(1). Nama dan lokasi jalan dan jembatan (bila ada).
(2). Dimensi jembatan yang meliputi bentang, lebar, jenis lantai dan kondisi
jembatan (bila ada).
(3). Perkiraan volume pekerjaan bila diperlukan pekerjaan perbaikan atau
pemeliharaan .
(4). Bila perlu foto dokumentasi untuk setiap eksisting jalan/jembatan yang
diambil dari arah memanjang dan melintang.
(5). Data Utilitas

2. Analisis data lapangan, disain dan gambar-gambar


Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, konsultan harus mengadakan
analisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

(1) Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan dan jenis


struktur yang sesuai dengan kondisi tanah lunak.
Type perkerasan yang diijinkan dalam pekerjaan ini adalah type yang
sekarang dipakai Standart Bina Marga.
(2) Menganalisis desain untuk type struktur jalan/jembatan.
(3) Menganalisis hasil desain sehingga diperoleh hasil desain yang optimal
dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya pekerjaan
(feasible).
(4) Menganalisis data geologi/geoteknik tanah bila perlu termasuk subdrain
yang diperlukan untuk menghasilkan penanganan yang optimal
terhadap kondisi yang ada.
(5) Menganalisis dan menghitung volume pekerjaan.
(6) Menyiapkan gambar-gambar yang diperlukan.

3. Pengadaan Dokumen Lelang (Dokumen teknis)


Tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan dokumen pelelangan
(dokumen teknis) yang diperlukan pada saat pelelangan pekerjaan. Dokumen
pelelangan terdiri dan beberapa bab untuk dokumen teknis, yaitu :
1. Bentuk Kontrak
2. Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK)
3. Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK)
4. Spesifikasi Teknis Dan Gambar
5. Daftar Kuantitas Dan Harga
6. Bentuk Dokumen Lain.

3.3 PERALATAN, PERSONIL DAN FASILITAS DARI PPK


Pengguna Jasa akan menugaskan juga personil Tim Teknis dari instansi untuk
melengkapi pekerjaan dari konsultan. Untuk fasilitas dari PPK hanya menyediakan
ruang untuk rapat-rapat rutin beserta perlengkapannya. Data dan fasilitas yang
disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh
penyedia jasa. Pengguna Jasa menyediakan kumpulan laporan dan data sebagai
hasil studi terdahulu serta photografi.
Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Staf
Teknik dan Staff Administrasi dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

Kerangka Acuan Kerja


3.4 PERALATAN DARI PENYEDIA JASA KONSULTAN
Penyedia Jasa diwajibkan untuk menyediakan segala perlengkapan dan peralatan
yang berkaitan dengan tugas konsultansi.
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa atas
nama Pengguna Jasa :
Barang-barang yang harus disediakan oleh penyedia jasa dengan cara sewa:
a). Akomodasi dan ruangan kantor
b). Kendaraan roda empat dan roda dua
c). Alat-alat kantor dan peralatan kerja lapangan
d). Computer dan printer dan peralatan elektronik penunjang perencanaan
e). Peralatan laboratorium
e). Dan peralatan lainnya

Alih Pengetahuan
Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus
mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi
pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Dinas Bina
Marga Kota Semarang yang ditunjuk.

3.5 LINGKUP KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA

LINGKUP KEWENANGAN
Lingkup kewenangan bagi Konsultan adalah pelaksanaan kajian utilitas jalan
perkotaan

TANGGUNG JAWAB PENYEDIA JASA


a) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pengendali Kegiatan untuk membahas
segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
perencanaan/analisis.
b) Mengadakan rapat secara berkala sedikitnya 1 (satu) kali sebulan, dengan
Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat
Komitmen/Pelaksana Kegiatan/Tim Teknis, Konsultan Perencana Teknis dengan
tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam
perencanaan lapangan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan
kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima masing-masing
pihak paling lambat satu minggu kemudian.
c) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karena
ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.
d) Kinerja Perencana yang harus memenuhi standar hasil kerja Perencana yang
berlaku dan disyaratkan.
e) Hasil evaluasi perencanaan dan dampak yang ditimbulkan
f) Ketepatan waktu pelaksanaan
g) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan perencanaan
ducting di lokasi yang dimaksud.

MOBILISASI TENAGA PELAKSANA


Untuk melaksanakan pekerjaan ini, konsultan akan menyiapkan tenaga-tenaga ahli
yang berpengalaman di bidang penyusunan Belanja Jasa Kerjasama Pihak Ketiga/Jasa
Konsultan (DED Ducting Utilitas).

3.6 JANGKA WAKTU


Kegiatan Perencana dilaksanakan sejak diterbitkannya SPMK (Surat Perintah Mulai
Kerja). Dalam hal ini waktu yang disediakan untuk melaksanakan tugas kajian yang
diberikan kepada Konsultan adalah selama 120 (seratus dua puluh) hari
kalender atau 4 (empat) bulan

3.7 KEBUTUHAN PERSONIL


Keterlibatan tenaga-tenaga ahli yang profesional dan berpengalaman sesuai dengan
bidang pekerjaan yang dilaksanakan merupakan faktor utama optimalnya
pelaksanaan Kegiatan. Untuk melaksanakan tugasnya, Konsultan harus

Kerangka Acuan Kerja


menyediakan tenaga ahli yang memenuhi kebutuhan kegiatan, yaitu minimal terdiri
dari :
1 orang Tenaga Team Leader sebagai Ahli Teknik Sipil/Struktur
1 orang Tenaga Ahli Teknik Jalan
1 orang Tenaga Ahli Sumber Daya Air & Mekanika Tanah
1 orang Tenaga Ahli Mekanikal/Elektrikal
1 orang Tenaga Ahli Geodesi
1 orang Tenaga Ahli Dokumen, Estimasi Harga dan Spesifikasi
.
3.8 TUGAS DAN KUALIFIKASI PERSONIL TENAGA AHLI

Personil-personil yang tercantum di bawah ini harus bekerja secara penuh untuk
pekerjaan ini, yaitu terdiri dari :

A. TENAGA AHLI

a) Ketua Tim (Team Leader)


Ketua Tim (Team Leader) adalah Ahli Teknik Sipil/Jalan/Struktur/Terowongan
disyaratkan seorang Sarjana Teknik Sipil yang ahli dibidang perencanaan
jalan/terowongan/struktur/utilitas dan pekerjaan sipil lainnya, berpengalaman 9 tahun
atau S2 Sipil/struktur pengalaman 5 tahun, mengetahui dengan baik proses
perencanaan struktur dan utilitas dengan permasalahannya. Memiliki SKA Ahli
Teknik Jembatan – Kualifikasi Ahli Madya (203) atau SKA Ahli Teknik
Terowongan (205) – Kualifikasi Ahli Muda dan NPWP
Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruh
kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan selama masa pelaksanaan
penuh sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

b) Tenaga Ahli Teknik Jalan


Tenaga Ahli Jalan adalah seorang sarjana Teknik Sipil pengalaman 9 tahun atau S2
Sipil/Transportasi berpengalaman 5 tahun yang telah bersertifikat sesuai bidangnya
SKA Ahli Teknik Jalan (202) – Kualifikasi Ahli Muda, dan NPWP dan lulusan
universitas negeri atau swasta yang telah disamakan. Tugas dan kewajibannya
meliputi:
Meninjau lokasi yang akan direncanakan.
Mengkonfirmasikan kebutuhan dan tingkat pekerjaan yang diperlukan.
Merencanakan peningkatan jalan bila diperlukan
Membantu Team Leader dalam menyiapkan disain dan data lain yang tersedia,
melaksanakan disain / perhitungan detail untuk konstruksi pedestrian, prakiraan
jumlah dan harga teknis, demikian pula gambar gambar teknis yang akan
direncanakan.

c) Tenaga Ahli Sumber Daya Air (SDA) dan Mekanika Tanah


Tenaga ahli SDA dan Mekanika Tanah adalah seorang Sarjana S1 Teknik
Sipil/Pengairan berpengalaman dibidangnya selama minimal 6 tahun atau S2 Teknik
Sipil/SDA selama 2 tahun, dari lulusan universitas negeri atau swasta yang telah
disamakan, dimana tugasnya adalah merencanakan dan melaksanakan semua
kegiatan dalam pekerjaan perencanaan ducting utilitas yang mencakup perencanaan
galian, pemasangan ducting, penutupan kembali, perencanaan drainase serta harus
menjamin bahwa rencana dan desain yang dihasilkan adalah pilihan yang paling
ekonomis dan sesuai dengan standar teknik. Merencanakan dan melaksanakan
semua kegiatan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan mekanika tanah khususnya
terkait dengan pemasangan ducting utilitas. Memiliki SKA Ahli Geoteknik (216) –
Kualifikasi Muda atau SKA Ahli Teknik Sungai dan Drainase (211) – Kualifikasi
Muda dan NPWP.

Kerangka Acuan Kerja


d) Tenaga Ahli Mekanikal - Elektrikal

Tenaga ahli Mekanikal/Elektrikal adalah seorang Sarjana S1 Teknik Listrik atau S1


Teknik Mesin berpengalaman dibidangnya selama minimal 6 (enam) tahun, dari
lulusan universitas negeri atau swasta yang telah disamakan, dimana tugasnya
adalah melaksanakan semua kegiatan perencanaan ducting yang mencakup desain
boks utilitas, mekanisme pemasangan kabel listrik, kabel telekomunikasi, kabel FO,
dan utilitas lainnya serta menyusun rencana mengenai hal-hal yang menyangkut
pemasangan utilitas di dalam jalur ducting. Memiliki SKA Ahli Teknik Mekanikal
(301) – Kualifikasi Ahli Muda atau Ahli Teknik Plambing (303) – Kualifikasi Ahli
Muda dan NPWP
e) Tenaga Ahli Geodesi
Tenaga ahli Teknik Geodesi/ Teknik Sipil lulusan universitas negeri atau swasta yang
telah disamakan yang disyaratkan S1 pengalaman 6 tahun atau S2 pengalaman 2
tahun dengan disiplin ilmu yang sama, mempunyai SKA Muda - Ahli Geodesi (kode
217) serta mempunyai NPWP.
Tugas dan kewajibannya meliputi :
- Mengendalikan semua personil yang terlibat pengumpulan data geodesi dan
penggambaran.
- Memeriksa rencana kerja di lapangan dan hasil perhitungan pengumpulan data
survei.
- Bertanggung jawab pada hasil pengumpulan data survei, perhitungan yang
diperlukan dan hasil penggambarannya.

f) Tenaga Ahli Estimasi Biaya, Spesifikasi dan Dokumen

Tenaga Ahli Estimasi Biaya, Spesifikasi dan Dokumen disyaratkan seorang Sarjana
Teknik Sipil (S1) minimal pengalaman 6 tahun atau S2 dengan disiplin ilmu yang
sama minimal pengalaman minimal 2 tahun lulusan universitas negeri atau swasta
yang telah terakreditasi, mempunyai minimal SKA Ahli Muda - Ahli Teknik Jalan
(kode 202) atau SKA Ahli Muda - Ahli Teknik Teknik Jembatan (kode 203) atau
SKA Ahli Muda - Ahli Teknik Terowongan (kode 205) yang dikeluarkan oleh LPJK,
mempunyai NPWP, berpengalaman dalam bidang estimasi biaya dan penyiapan
spesifikasi dan dokumen dibuktikan dengan surat keterangan / referensi pekerjaan
dari pengguna jasa, mengetahui dengan baik proses perencanaan dengan
permasalahannya.
Tugas dan kewajibannya meliputi:
a. Mengadakan analisis perhitungan harga satuan mengumpulkan data harga bahan /
material serta peralatan untuk kegiatan konstruksi yang sedang berjalan sebagai
pembanding.
b. Menghitung kuantitas dari bahan dan kebutuhan yang lain sesuai dengan disain.

c. Bertanggung jawab atas perhitungan harga dan biaya konstruksi sesuai dengan
disainnya.
d. Menyusun dan menyiapkan laporan-laporan dokumen pengadaan dan dokumen
kontrak untuk setiap pembagian pelaksanaan yang telah ditetapkan.
e. Melakukan perhitungan estimasi / kuantitas pekerjaan
f. Menyusun Engineer's Estimate.
g. Melakukan survey harga bahan / material khusus yang belum ditetapkan di dalam
analisa harga satuan dari Dinas

B. TENAGA PENDUKUNG
- Asisten TA Jalan
- Asisten TA Struktur
- Asisten TA Dokumen dan Spesifikasi
- Surveyor sebanyak 2 orang
- Office Manajer
- Operator komputer
- Drafter
- pesuruh

Kerangka Acuan Kerja


Tenaga pendukung Ass. Tenaga Ahli adalah seorang lulusan minimal S1dengan
disiplin ilmu yang sama pengalaman minimal 2 tahun.
Tenaga pendukung surveyor adalah seorang lulusan minimal SMK dengan disiplin
ilmu yang sama pengalaman minimal 3 tahun.
Tenaga pendukung administrator/Office manajer, drafter, dan operator komputer
adalah seorang lulusan minimal SMK/SLTA dengan disiplin ilmu yang sama
pengalaman minimal 3 tahun.

3.9. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pekerjaan Perencana ini dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
a. Tahap Persiapan.
b. Tahap Pelaksanaan.
c. Tahap Penyerahan Laporan

Konsultan harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan tugasnya


akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar fungsi
dan tanggung jawab dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran
(produk) sebagaimana yang diharapkan.

B A B IV
LAPORAN DAN PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

4.1. UMUM

Semua laporan ditulis dalam Bahasa Indonesia, kecuali ditentukan lain oleh pemberi
tugas dengan ukuran kertas format A4 atau format Folio serta A3 untuk Gambar dan
diserahkan kepada Pengguna Jasa, Laporan yang dimaksud meliputi : Laporan Final :

1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Antara
3. Laporan Akhir
4. CD Soft Copy Laporan Final
5. Dokumentasi/Visualisasi
6. Gambar Perencanaan
7. BQ dan RAB termasuk analisa harga
8. Laporan survei topografi
9. Laporan survei lalu lintas
10. Dokumen Tender
11. Executive Summary
12. Animasi 3D

Kerangka Acuan Kerja


BAB V
HAL – HAL LAIN

5.1. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pengumpulan data lapangan sesuai
persyaratan dan kaidah teknis maupun regulasi yang berlaku di bidang/layanan
pekerjaan Perencanaan

5.2. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil
proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen

SCHEDULE MOBILISASI PERSONIL


KEGIATAN KONSULTAN TAHUN ANGGARAN 2016
MM
NO POSISI
1 2 3 4 5

1 TEAM LEADER 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

2 AHLI TEKNIK JALAN 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

3 AHLI SDA/MEKTAN 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

4 AHLI M/E 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 3

5 AHLI GEODESI 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 3

6 AHLI DOKUMEN -SPESIFIKASI 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

7 ASS TA JALAN 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

8 ASS TA STRUKTUR 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

9 ASS TA DOKUMEN & SPEC 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

10 SURVEYOR ( 2 ORANG) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 3

11 OFFICE MANAGER 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

12 OPERATOR KOMPUTER (2 ORG) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

Kerangka Acuan Kerja


13 DRAFTER (2 ORG) 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

14 PESURUH/PENJAGA 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 4

B A B VI
PENUTUP

Setelah Pengarahan Penugasan ini diterima Konsultan hendaknya memeriksa semua bahan
masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan. Setelah
mempelajari dan mendapat penjelasan Konsultan agar segera membuat Usulan Teknis/
Proposal Teknis agar dimasukkan mengikuti ketentuan terlampir mengenai syarat-syarat
mengikuti Pengadaan Jasa Konsultan sesuai peraturan yang berlaku.

Ditetapkan,

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KEGIATAN PERENCANAAN
PEDESTRIAN, JALAN DAN JEMBATAN

M. TEQI WIJAYA, ST
NIP 197907072009011006

Kerangka Acuan Kerja

Anda mungkin juga menyukai