ENTROPI BAGIAN II

1
 7.3 ENTROPY CHANGE OF PURE SUBSTANCES

 Entropy is a property: a system entropy value is fixed once the

state of the system is fixed.
 Untuk zat Murni, harga entropi jenis ditabelkan bersama-sama
dengan volume jenis (v), entalpi jenis (h) dan energi dalam jenis
(u) perhatikan Gambar 7.10

 Daerah Superheat vapor (uap

panas lanjutan), saturated
liquid (cairan jenuh),
compressed liquid , di tabelkan
untuk air dan R12, entropi jenis
ditabelkan v, u dan h trhdp
Temperatur dan Tekanan.
Gambar 7.11 The entropy of a pure
substance is determined from the
2
tables (like other properties).
 Perubahan entropi berbasis massa m (sistem tertutup) selama
proses  kJ 
S  m s  m s2  s1    S1 & S2 : Entropy values at
K
initial & final states
T-s Diagrams

Fig. 7.11
Schematic of the T-s diagram for water. 3
Entropi spesifik dari 2 fase campuran jenuh cair dan uap dihitung
menggunakan kualitas :

s  1  x s f  x sg (1)

s  s f  x s fg
dengan
s fg  sg  s f

sf = cairan jenuh (saturated liquid)

sg = uap jenuh (saturated vapor)
X = kualitas (quality)

4
Contoh
Silinder yang dilengkapi dengan piston berisi uap basah
(campuran cairan air dan uap) sebesar 300 gram pada suhu 100°C
dengan kualitas 70 %. Tentukan entropi sistem?
Dik :
Sistem = uap basah
Keadaan = T = 100° C, x = 70 %
Penyelesaian :
Dari Tabel T = 100°C, sf = 1,3069 kJ/kg.K dan sfg = 6,048 kJ/kg.K

Entropi jenis Entropi sistem

s  s f  x s fg S  m s  0,3 5,5355
s 1,3069  0,7 (6,048) 1,66065 kJ / K
s  5,5355 kJ / kg.K
5
Jika data compressed liquid tak tersedia maka harga entropi jenis
dapat ditentukan dengan menggunakan harga saturated liquid
(cairan jenuh) pada temperatur yang ditentukan,

sT , P   s f (T ) (2)

6
 PROSES ISENTROPIK
A process during which the entropy remains constant is called an
isentropic process.

7
PROPERTY DIAGRAMS INVOLVING
ENTROPY

8
4. Transfer panas sebagai area dibawah kurva T-S

Digram T-S, area dibawah kurva menunjukkan transfer panas untuk

proses reversibel internal
Qnet
dS 
T
Qint,rev   T dS
2
Qint,rev  T dS 1

qint,rev  T ds qint,rev   T dS
2

Contoh : Proses isotermal

reversibel internal T = T0, pers. Di
atas menjadi
2
Qnet Qnet
S  S2  S1   
1
T T0
Qint,rev  T0 S
qint,rev  T0 s
9
Untuk proses adiabatik reversibel, Q = 0

S  S2  S1  0 S2 = S1
Dalam persatuan massa
S
s
m

10
 DIAGRAM H-S
 Another diagram commonly used in
engineering is the h-s diagram.
 It is valuable in the analysis of steady-flow
devices (turbines, compressors & nozzles).
 The coordinates of an h-s diagrams
represent:
 Enthalpy: Primary property in the 1st-
law analysis of the steady-flow devices,
 Entropy: Property that accounts for
irreversibilities during adiabatic
processes. Fig. 7.18: represents the
analysis of the steady flow of
 Mollier diagram: is the name of the h-s diagram,
steam through an adiabatic
after the German scientist R. Mollier (1863–1935). turbine.
The vertical distance between the inlet and the exit states (Δh) is a
measure of the work output of the turbine, and the horizontal distance (Δs) is
a measure of the irreversibilities associated with the process. 11
CONTOH 7.3

12
13
Soal
Tentukan perubahan entropi air berada
dalam sistem tertutup, berubah fase dari
saturated liquid pada tekanan 0,1 Mpa ke
saturated vapor pada tekanan tetap. Hitung
perubahan entropi untuk proses ini ?

14
Tentukan entropi, temperatur pada tabel berikut ini

15
 7.7. PERSAMAAN T DS

Sistem kompresibeL sederhana mengalami proses reversibel internal

(SISTEM STATIONER (MASSA TETAP).
Jika pengaruh gerakan dan gravitasi diabaikan, kesetimbangan energi :
Qint,rev  W int,rev  dU (4)

dimana Q int,rev  T dS W int,rev  p dV

Kesetimbangan energi menjadi :

T dS  dU  p dV Pers. T dS pertama (5)

16
 Persamaan T dS kedua dengan menggunakan H  U  pV
Dlm bentuk Persamaan diferensial, diperoleh

dH  dU  d  pV   dU  pdV  Vdp
Setelah disusun ulang diperoleh

dU  p dV  dH  Vdp
Substitusikan persamaan diatas ke dalam persamaan T dS pertama,
didapat persamaan T dS ke dua

T dS  dH  Vdp (6)
Persamaan T dS dlm bentuk satuan massa

Tds  du  p dv
(7.a)
Tds  dh  v dp 17
Atau pada harga jenis permol Tds  du  p dv
(7.b)
Tds  dh  v dp

Persamaan T dS berlaku untuk proses reversibel dan ireversibel dan

untuk sistem tertutup dan terbuka.
18
3. PERUBAHAN ENTROPI UNTUK ZAT
INCOMPRESIBEL

19
4. PERUBAHAN ENTROPI GAS IDEAL

20
CONSTANT SPECIFIC HEATS
(APPROXIMATE ANALYSIS)

21
 VARIABLE SPECIFIC HEATS
(EXACT ANALYSIS)
Entropi jenis (sᴼ) pd keadaan referensi (T=0 T
cp
K, P = 1 atm), ditentukan relatif terhadap s (T )   dT
o

keadaan dan nilai acuan , dpt dicari dari 0

T
T2 T2 1T

 s o (T2 )  s o (T1 )
dT dT dT
T p T 
c 0 p T 0 p T
c  c
1

Perubahan entropi jenis dr keadaan 1 ke keadaan 2 mjd (persamaan

7.23 menjadi :
P2
s2  s1  s  s  R ln
o
2
o
1 (kJ / kg.K )
P1

22
Dalam basis mol

P2
s2  s1  s  s  R ln
o
2 1
o

P1

23
 ISENTROPIC PROCESSES OF IDEAL
GASES
Constant Specific Heats (Approximate Analysis)

24
 ISENTROPIC PROCESSES OF IDEAL
GASES
Variable Specific Heats (Exact Analysis)

25