Pengarah
Direktur Utama Dr. dr. C.H. Soejono, SpPD-KGer, M.Epid
Direktur Medik dan Keperawatan Dr. dr. Ratna Dwi Restuti, SpTHT-KL(K)
Tim Penyusun
Departemen Obstetri dan Ginekologi Dr. dr. Tofan Widya Utami, SpOG (K)
Divisi Onkologi Ginekologi dr. Riyan Hari Kurniawan, SpOG
Lembar Pengesahan................................................................................................................................ ii
Tim Penyusun........................................................................................................................................ iii
Daftar Isi................................................................................................................................................ iv
Daftar Tabel ........................................................................................................................................... v
Daftar Gambar ....................................................................................................................................... vi
Daftar Singkatan................................................................................................................................... vii
Pendahuluan ............................................................................................................................................ 1
Metode Penyusunan ................................................................................................................................ 2
Kanker Ovarium ...................................................................................................................................... 3
1.1. Definisi ............................................................................................................................. 3
1.2. Anamnesis ........................................................................................................................ 3
1.3. Pemeriksaan fisik ............................................................................................................. 3
1.4. Kriteria diagnosis ............................................................................................................. 4
1.5. Diagnosis banding4 ........................................................................................................... 5
1.6. Pemeriksaan penunjang1 ................................................................................................... 5
1.7. Tata laksana ...................................................................................................................... 6
1.7.1. Tata Laksana Utama......................................................................................... 6
1.7.2. Tata Laksana Penunjang .................................................................................. 9
Masalah nutrisi yang umumnya timbul pada pasien kanker ovarium adalah penurunan berat badan
dan underweight, anoreksia, hipoalbuminemia, obstruksi usus, dan diare. Terapi gizi yang
diberikan disesuaikan dengan kondisi pasien:......................................................................................... 9
1.8. Edukasi ........................................................................................................................... 10
1.9. Prognosis ........................................................................................................................ 10
Kepustakaan ............................................................................................................................. 11
Lampiran 1. Algoritma Tata Laksana Kemoterapi ................................................................................ 14
Lampiran 2. Radioterapi10–13 ................................................................................................................. 15
Lampiran 3. Pendampingan Psikologis pada Pasien Kanker Ovarium ................................................. 18
Penyusunan PPK ini dilakukan dengan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia di
RSCM meliputi:Alat medis (diagnostik dan terapeutik) yang tersedia di RSCM
2. Ketersediaan obat di Formularium RSCM dan Formularium Nasional
3. Pagu pembiayaan BPJS untuk RSCM
PPK ini akan ditinjau kembali dan diperbaharui (jika diperlukan) sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun sejak disahkan, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran.
1.1. Definisi
Adalah proses keganasan primer yang terjadi pada organ ovarium.1
1.2. Anamnesis
a. Keluhan utama2
i. Kanker ovarium stadium dini sering asimtomatik, jika bergejala umumnya
sudah stadium lanjut.
ii. Dapat muncul gejala non spesifik yang menetap atau sering, seperti: nyeri
panggul/perut, perut begah, gangguan makan atau merasa cepat kenyang,
diare/konstipasi, gejala berkemih, perdarahan pervaginam, lemah.
iii. Gejala tambahan non spesifik lain yang sering terjadi pada stadium lanjut,
seperti: mual, dispepsia, hilang nafsu makan, perut membesar/membuncit,
benjolan di perut, benjolan kelenjar, sesak karena efusi pleura.1–3
c. Riwayat pengobatan
Tanyakan tentang riwayat terapi sulih hormon, penggunaan pil KB kombinasi
dan terapi infertilitas.
e. Riwayat keluarga
Tanyakan riwayat keluarga kanker payudara, ovarium, kolorektal, atau
endometrium (korpus uteri), serta mutasi BRCA1 atau BRCA2.2
d. USG dan kadar Ca-125 membantu menentukan pasien kandidat operasi atau
biopsi per laparoskopi2
III A Metastasis ke KGB retroperitoneal dengan atau tanpa mengenai peritoneum diluar pelvis
secara mikroskopik.
III A 1 Positif hanya KGB retroperitoneal (terbukti secara sitologi atau histologi).
III A 1 (i) Metastasis tumor< 10 mm pada dimensi terbesar
III A 1 (ii) Metastasis tumor > 10 mm pada dimensi terbesar
III A 2 Keterlibatan peritoneum ekstrapelvik secara mikroskopik (di atas pintu atas panggul) dengan
atau tanpa KGB retroperitoneal positif.
III B Metastasis peritoneal secara makroskopik di luar pintu atas panggul < 2 cm pada dimensi
terbesar, dengan atau tanpa metastasis ke KGB retroperitoneal.
III C Metastasis peritoneal secara makroskopik di luar pintu atas panggul > 2 cm pada dimensi
terbesar, dengan atau tanpa metastasis ke KGB retroperitoneal. Termasuk perluasan tumor ke
kapsul hati dan limpa tanpa keterlibatan parenkim organ lain.
- Jika hasil potong beku adalah jinak atauborderline, tata laksananya hanya
dilakukan pengangkatan massa tumor. Namun jika hasil potong bekunya
ganas, maka tindakan selanjutnya:1
Laparoskopi eksplorasi
Pada kondisi sangat khusus dimana dicurigai perlekatan yang sangat
hebat pada kasus kanker ovarium stadium lanjut, dapat dilakukan
laparoskopi eksplorasi untuk menentukan resektabilitas. Prosedur ini
bertujuan untuk menghindari morbiditas yang lebih berat.
b. Kemoterapi
Syarat pemberian kemoterapi:
Kanker ovarium stadiumIC–IVB (Tabel 1) yang ditegakkan
denganpembedahan dan histopatologis.
Skor ECOGperformance status< 2(Tabel 2).
Kriteria laboratoris: darah tepi (Hb > 10 g%, leukosit > 3500/mm,
trombosit > 100.000/mm), fungsi hati (SGOT-SGPT sampai 2x nilai
normal) dan ginjal (ureum <50 mg/dL, kreatinin 0,6-1,2 mg/dL, CCT
>60 mL/menit (tergantung rejimen dan dapat dilakukan penyesuaian
dosis pada gangguan ginjal dan hati.
Tidak menderita penyakit komorbid berat lainnya, misalkan penyakit
kardiovaskular yang tidak terkontrol, diabetes melitus yang tidak
terkontrol, gangguan psikologis berat, ulkus peptik aktif, atau
imunodefisiensi/HIV.
Beberapa pemberian kemoterapi pada kanker ovarium terdiri dari (Lampiran 1):
2. Kemoterapi Adjuvan1
b. Nutrisi
Masalah nutrisi yang umumnya timbul pada pasien kanker ovarium adalah
penurunan berat badan dan underweight, anoreksia, hipoalbuminemia,
obstruksi usus, dan diare. Terapi gizi yang diberikan disesuaikan dengan
kondisi pasien:
- jika asupan memenuhi 75-100% dari kebutuhan total, dilakukankonseling
gizi;
- jika asupan 50-75% dari kebutuhan total, diberikan dukungan nutrisi oral;
- jikaasupan<50% dari kebutuhan total, dilakukanpemasanganjalur
enteral(pipa nasogastrik/orogastrik/gastrostomi) dan parenteral sesuai
indikasi klinis.
1.8. Edukasi
Penjelasan yang holistik dan komprehensif tentang berbagai hal yang terkait
dengan kondisi pasien tidak hanya diberikan kepada pasien saja, namun juga
kepada keluarga pasien yang dapat mendukung proses pengobatan. Penjelasan
meliputi diagnosis, stadium, dan prognosisnya, rencana terapi dan tata laksananya,
hasil terapi beserta komplikasi yang mungkin terjadi dan tata laksana mengatasi
komplikasi tersebut.Selain itu, beberapa hal berikut juga penting untuk dijelaskan,
yaitu:
• Berbagai fungsi terkait: seksual, berkemih, defekasi dan aktivitas lain;
• Fertilitas dan kebutuhan terapi hormonal;
• Keluhan yang harus diantisipasi untuk mengenali gejala kekambuhan;
• Faktor genetik, kemungkinan saudara mengalami penyakit sejenis;
• Dukungan dari keluarga dan perkumpulan-perkumpulan survivor; dan
• Pengelolaan psikis: kesedihan, depresi, kecemasan, kemungkinan kegagalan
pengobatan, dan menghadapi kekambuhan.
1.9. Prognosis
Lama perawatan dan pemulihan pasien tergantung pada beberapa faktor, antara lain
keadaan umum pasien, pilihan pengobatan,stadium penyakit, dan kondisi penyulit
lainnya.Secara umum, kanker ovarium memberikan prognosis yang buruk karena
sebagian besar kasus datang pada stadium lanjut. Tingkat kesintasan hidup pasien
kanker ovarium yang umumnya digunakan adalah 5 tahun (5 years survival rate).
Semakin lanjut stadium, semakin rendah tingkat kesintasan hidupnya (Tabel 5).23,24
Operasi sitoreduksi
Teknik Radiasi
Dengan ditemukannya kemajuan dan teknologi terbaru dalam bidang radioterapi, akhir-
akhir ini telah memungkinkan kembali dilakukan radiasi Whole Abdomen dengan hasil
dosis yang ditetapkan dapat dicapai dan dosis pada jaringan sehat dapat dikurangi sehingga
toksisitas radiasi menurun secara bermakna.
2. Pendampingan psikologis
Pendampingan psikologis dapat diberikan sejak sebelum pasien mengalami gangguan
psikiatri. Pasien akan dibimbing untuk memiliki mekanisme adaptasi yang lebih baik,
sehingga penerimaan terhadap penyakitnya menjadi lebih baik pula.
b. Gangguan Cemas
Manifestasi klinik:
c. Gangguan Penyesuaian
Manifestasi klinik:19
- Keluhan maupun gejala gangguan suasana perasaan depresi atau cemas
- Onset keluhan timbul dalam periode waktu satu bulan setelah terpapar pada
stresor yang dapat teridentifikasi
Tatalaksana:
Tatalaksana non-farmakologik merupakan pilihan utama pada gangguan
penyesuaian yaitu berupa psikoterapi. Namun apabila gejala semakin memberat
dan tidak mengalami perbaikan, maka dapat dipertimbangkan untuk pemberian
antidepresan maupun ansiolitik.