9 Pengenalan ICD PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 34

Pengenalan

ICD 10

Sri Erawati, S.Kom, MPH


ICD-10 :
INTERNATIONAL STATISTICAL CLASSIFICATION
OF DISEASES AND RELATED HEALTH PROBLEMS
10TH REV

TUJUAN :

1. Mempermudah perekaman sistematis, untuk analisis,


interpretasi, komparasi data morbiditas/mortalitas

2. Menerjemahkan diagnosis penyakit & masalah kesehatan


lain menjadi kode alfanumerik
THE WHO FAMILY OF INTERNATIONAL
CLASSIFICATIONS (WHO-FIC)
Related Classifications Reference Classifications Derived Classifications

International
International Classification of
International
Classification of Primary Diseases for Oncology,
Classification of Third Edition (ICD-O-3)
Care (ICPC)
Diseases (ICD)
The ICD-10
Classification of Mental
International and Behavioural
Classi fication of External Disorders
Causes of Injury (ICECI)
Application of the
International International
Classification of
Classification of
Diseases to Dentistry
Functioning, and Stomatology, Third
The Anatomical, Disability and Edition
Therapeutic, Chemical Health (ICF) (ICD-DA)
(ATC) classification
system with Defined
Application of the
Daily Doses (DDD)
International
Classification of
Diseases to Neurology
International (ICD-10-NA)
Classification of
ISO 9999 Technical aids International
for persons with
Health
Classification of
disabilities - Interventions
Functioning, Disability
Classification and (ICHI) and Health, Children &
Terminology under
Youth Version (ICF-CY)
development
Pemanfaatan Informasi Kesehatan
• Epidemiologi : planning & preventive
• Manajemen yankes : evaluasi mutu, perencanaan,
adm/finansial

• Riset klinik : pendidikan, perkembangan ilmu pengetahuan


• Komparasi data kesehatan
• Asuransi kesehatan
Dasar pengunaan ICD Internasional

WHO dalam sidang World Health Assembly ke-43 menetapkan ICD-10


sebagai pedoman klasifikasi internasional tentang penyakit edisi
terbaru yang harus dipakai oleh seluruh negara anggotanya.
Dasar pengunaan ICD di indonesia

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 50/MENKES/SK/I/1998


tentang Pemberlakuan Klasifikasi Statistik Internasional
Mengenai Penyakit Revisi ke-Sepuluh tertanggal 13 Januari
1998.
Standar Akreditasi Puskesmas
Terdiri dari 3 Volume:

• Volume1 : tabular list


• Volume 2 : manual intructions
• Volume 3 : alphabetical index
Current version 2016
Tabular list
• 22 Bab
• Bagian terbesar berisi klasifikasi utama,
• Terdiri dari kategori tiga-karakter dan subkategori empat karakter
• Tanda Baca ; inclusion, exclusion, NOS, NEC, dll
• Morfologi neoplasma
• Daftar tabulasi khusus (special tabulation lists)
• Definisi
• Regulasi nomenklatur
Manual Intructions
• Deskripsi tentang sejarah ICD
• Pengenalan dan petunjuk bagaimana menggunakan jilid 1 dan 3
• Petunjuk membuat sertifikat dan aturan – aturan kode mortalitas
• Petunjuk mancatat dan mengkode kode morbiditas
• Struktur dan prinsip klasifikasi
• Presentasi statistik
Alphabetical Index
Indeks abjad dari penyakit dan kondisi yang terdapat pada
daftar tabulasi
Terdiri dari :
• Section I. Alphabetical index to diseases and nature of
injury
• Section II. External causes of injury
• Section III. Table of drugs and chemicals
Bab pada ICD 10

• 22 bab
• Setiap bab ditandai dengan angka romawi I,II,
dst
Susunan bab pada icd
Bab I Bab II Bab III

Blok kategori
E00 – E07 E10 – E14 E15 – E16

Kategori 3 karakter
E10 E11 E14

Kategori 4 karakter

E10.0 E11.7 E14.8


Struktur ICD 10
Karakter pertama dari kode adalah karakter abjad yang diikuti oleh 2,
3, atau 4 karakter angka

B 20

Karakter pertama Diikuti 2 angka


A-Z
B 20 . 9

terakhir angka lain

Titik
Karakter ke - 5

Bab XIII : letak anatomi


Bab XIX :
1. Indikasi fraktur ; terbuka/tertutup,
2. Pada cedera intracranial, dengan/tanpa intracranial wound
3. Pada intrathoracic dengan/tanpa troracic cavity
4. Pada intraabdominal dengan/tanpa open wount into cavity
Bab XX : indikasi tipe aktivitas saat peristiwa terjadi
Konvensi tanda baca
• Inclusion term • And & Point Dash (.-)
• Exclusion term • Colon (: )
• Glossary descriptions • Kode rangkap : Dagger (+) &

Asterisk (*)
• Tanda kurung/ Parentheses ( )

• Kurung besar/ Square brackets [ ]

• NOS (Not Otherwise Specified)


• NEC (Not Elsewhere Classified)
Inclusion (termasuk)
• Biasanya diawali dengan kata “includes” di bawah bab atau
section atau kategori. Berlaku untuk kategori di bawahnya,
sehingga koder harus selalu ingat bahwa inclusion terkadang
terletak di halaman2 sebelum kategori yang dimaksud
• Digunakan untuk menjelaskan atau memberikan contoh
kategori yg termasuk dalam kelompok tsb termasuk kondisi
yg bersifat borderline
• Dapat berupa sinonim atau kondisi sejenis/serupa
• Tidak bersifat exhaustive, dan terkadang kata lainnya hanya
tercantum dlm indeks alfabetik.
• Untuk kelompok “other specified” terms yang termasuk
didalamnya bisa terdiri atas berbagai kondisi
Exclusions (tak termasuk)
• Diawali dengan kata “excludes”
• Biasanya terdiri dari urutan kondisi sesuai abjad, dengan kode yg
benar tercantum dalam td kurung parentheses di belakangnya.
• Berlawanan dgn Inclusion
• Prinsip dasarnya adalah ; “berikan kode dari kategori lain”.
• Penjelasan kata istilah (glossary)
awal bab V: gangguan mental dan perilaku, untuk
menunjukan isi rubrik.
Glossary  tidak diperuntukan untuk koder, tetapi
sebagai petunjuk dokter untuk mengisi rubrik
Lanjutan……

• Kode rangkap + *
ex : menigitis epidemic NEC A39.0† G01*
• Tanda kurung ( )
Digunakan dalam 4 cara :
a. Untuk menyertakan kode tambahan : G11.1
b. Untuk menyertakan kode yang dimaksud dalam istilah excludes :
B 25
c. Untuk menyertakan kode 3 karakter kategori : (K65 – K67)
d. Untuk menyertakan kode dagger dalam kategori asterisk : K77.0
Lanjutan……

• Tanda kurung besar [ ]

Digunakan untuk

a. Menyertakan sinonim : A 84.0

b. Merujuk pada catatan : C 21.8

c. Merujuk ke kelompok subdivisi kar ke -4 yang dinyatakan


sebelumnya : F10.-

• Titik dua :
Digunakan dalam istilah in/exclusion : G71.0
Lanjutan……

• Tanda kurung besar { }


Digunakan dalam istilah in/exclusion untuk menunjukan bahwa
baik kata terdahulu maupun kata sesudahnya adalah istilah
lengkap. Sembarang istilah dibelakangnya seharusnya
dikualifikasi oleh satu/lebih istilah yang mengikutinya : I24.0

• NOS (yang tak ditentukan)


Ex : K14.9
Lanjutan……

• NEC (Not elsewhere Classified)


Peringatan bahwa beberapa jenis tertentu dari kondisi yang
tercantum dalam rubrik tersebut bisa saja terdapat pada
klasifikasi lain
Ex : K73

• And : dan / atau


Ex : S49.9
• With : dan / dengan
Lanjutan……

• Titik strip (.-)


Menunjukan pada pemberi kode untuk mencari karakter ke -4
Ex : E 10

Koreksi
Ada beberapa koreksi untuk daftar tabulasi yang telah dimasukan
dalam Corrigenda di belakang jilid 3
Lead term
• Lead Term atau Main Term adalah kata kunci untuk
acuan pencarian kode pada indeks alfabetik.

• Di Indeks  dicetak tebal di sisi kiri

• Merupakan masalah (diagnosis, cedera, dll) utama pada


pasien.

• Umumnya merupakan kelainan, kondisi, gangguan

• Letak anatomi bukan lead term


• Jika kita menjadikan letak anatomik sebagai ‘lead term’
maka akan muncul istilah ‘see condition’ yang berarti
coder harus merujuk pada kondisi pasien

• Indeks alfabetik telah disusun sedemikian sehingga coder


dapat mengalokasikan kode yang tepat dengan mencari
lead term dari berbagai istilah yang berbeda
Pedoman pengkodean praktis

1. Perhatikan struktur diagnosis (lead term)


2. Tentukan penggolongan lead term dalam bagian yg
sesuai (Vol.3)
3. Perhatikan catatan & cross-reference (Vol.3)
4. Baca istilah yg terdapat dlm tanda kurung “( )” sesudah
lead term
5. Ikuti secara hati-hati setiap ‘cross -references’ dan
perhatikan ‘see’ & ‘see-also’ yg ada dlm indeks
6. Lihat daftar tabulasi (Vol.1) untuk melihat kode yg paling
tepat. Bila ada .-  cari karakter ke-4
7. Ikuti ‘inclusion’ dan ‘exclusion’ Kode
LATIHAN
• Gastritis kronik
• Dm tidak tergantung insulin dengan ulkus
• Anemia defisiensi zat besi
• Bronkitis pada anak
• Colic abdomen
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai