Anda di halaman 1dari 29

 SAIDI adalah ukuran keandalan jaringan dengan satuan jam/pelanggan/tahun

(benar) tetapi bisa juga Menit/Pelanggan/tahun (merupakan lama waktu padam per
pelanggan per periode)
 Jenis konstruksi Jaringan Tegangan Rendah terdiri dari
- SUTR Kabel pilin
- SUTR Bare Conductor
- SKTR
 Batas minimal tegangan ujung fase - netral JTR yang diijinkan 198 Volt (-10%)
 Pemutus balik otomatis = Automatic Recloser
Rumus Hukum Ohm : V = IR
 Untuk mengetahui sumber gangguan permanen atau temporer, penyulang boleh dicoba
dimasukkan (diberi tegangan) untuk minimum 2x dan maksimum . . . . 3 X
 Pelaksanaan survey
- pengukuran jarak tiang
- penandaan rencana posisi tiang
- pengambaran rute JTR
 Berikut konfigurasi JTM,
Konfigurasi Radial Murni
Konfigurasi Open Loop (Open Ring) Non Spindel
Konfigurasi Spindel
Konfigurasi Spot Network.
 Alat yang dapat membantu menunjukan arah sumber gangguan di suatu penyulang adalah
fault indicator
 Apabila suatu penyulang TM sepanjang 10 Km mempunyai impedansi Z = 4
Ohm,tegangan kirim dari sisi GI sebesar 21 KV , sedangkan arus rata-rata yang mengalir
pada penyulang tsb sebesar IF = 200 Amper. Berapa besar rugi tegangan untuk setiap
fasenya (dalam %) ?
0,038%
 Salah satu unjuk kerja Operasi (seperti Susut, Gangguan penyulang, SAIDI,SAIFI, Mutu
tegangan) yang merupakan Target kinerja yang langsung mempengaruhi Pendapatan
penjualan tenaga listrik, apabila Indikator realisasinya tidak tercapai, Indikator yang
dimaksud adalah susut
 Pada gardu distribusi yang hanya mempunyai dua jenis pelanggan yaitu pelanggan
perkantoran dan pelanggan rumah tangga dengan prosentase beban yang sama , maka
beban siang tidak beda jauh dari malam
 Pola Konfigurasi Jaringan Tegangan Menengah yang lebih andal namun membutuhkan
biaya lebih tinggi adalah Spindel atau spotnetwork
 Jumlah Pelanggan PLN Unit A sebanyak 10.000 Pelanggan, pada periode tertentu terjadi
gangguan penyulang sebanyak 3 kali selama 2,5 jam dengan total pelanggan yang
terganggu sebanyak 350 Pln, berapa SAIDI (Mnt/Plg) pada periode tsb ?5,25 Mnt/Plg
SAIDI = (350/10000)*(2.5*60) = 5.25
 Berikut yang menyebabkan susut paling tinggi : beban terkonsentrasi diujung jaring
 Peralatan pada JTM yang hanya dapat dioperasikan pada Kondisi tidak berbeban adalah
DS(Disconecting Switch)/PMS
 Maksud dan tujuan dari SOP Pengoperasian Sistem Distribusi, antara lain sebagai
aturan atau pedoman bagi Operator /teknisi untuk melaksanakan tugasnya dalam
melakukan pengawasan dan pengoperasian Instalasi Jaringan Distribusi pada kondisi
normal, kondisi gangguan, kondisi pemulihan dan kondisi darurat.
Perlumemperhatikan kemampuan peralatan yang terpasang dan konfigurasi serta fungsi
Jaringan Distribusi. Acuan pelaksanaan Pekerjaan
 Pada gardu Distribusi / PHB-TR Arus pada fasa R=26 A; Arus pada fasa S= 25 dan arus
pada fasa T 30 A dan I nol total = 56 Amper. Setelah dimasukan kedalam perhitungan
Vector dengan menggunakan formula penyeimbangan beban seharusnya I nol pada PHB-
TR akan menunjukan angka 6 Amper, analisa masalah mengapa I nol menunjukan 2 kali I
fasa penyebabnya adalah Beban tidak seimbang
 Salah satu cara untuk memperkecil nilai tahanan pembumian : Earthing rod dihubungkan
paralel
 Dari data pengukuran Z penyulang didapatkan suatu angka tertentu dimana setting
Incoming 1,2, seting Out going 0,8 berapa besarnya setting di PMR berdasarkan teori
cascading proteksilebih kecil dari 0,8
 Bahan Penghantar yang mempunyai tahanan jenis kecil adalahTembaga

 Jumlah energi dalam kWh yang hilang/menyusut terjadi karena sebab teknik maupun non
teknik pada waktu penyediaan dan penyaluran energi Susut Energi
 Perintah kerja di Unit setingkat Ranting/Rayon/UPJ ditanda tangani oleh Manajer Ranting
/ Rayon / UPJ
 Penyebab lamanya respon time (waktu menanggapi) penanganan gangguan oleh petugas
pelayanan gangguan, antara lain oleh : Luasnya daerah pelayanan
 Nomenklatur/pengkodean dari Konduktor AAAC, berartiKonduktor telanjang terbuat dari
campuran Aluminium
 Konstruksi tiang yang menggunakan skur yaitu di Akhir
 Batas maksimal tegangan fase-netral yaitu 231 V
220*105%=231 V
 Prioritas terakhir penyulang yang akan dipadam adalah penyulang yang berbeban Rumah
sakit dan kantor pemerintah
 Penyambungan penghantar netral tidak boleh dilakukan Di pertengahan antara dua tiang
 Trafo distribusi 3 Phase, 50 KVA yang dibebani sebesar 5.000 Watt, terpasang pada
tegangan 220 / 380 Volt, dan faktor daya beban sebesar 0,85 , berapa arus yang mengalir
pada trafo tsb
15,5 A,
5000/(1.76 *0.85*220)
 Gangguan penyulang yang disebabkan oleh faktor Internal Kerusakan komponen JTM
 Besarnya KA arester bila dihitung dengan rumus If= Tegangan / C(tanah) + R (pentanahan
) maka arester yg dibutuhkan mempunyai kemampuan 10 KA, jika Aresster yang dipasang
5 KA, maka tegangan dengan rumus E = I x R menjadi maka arester tsb hanya bisa
digunakan pada system 8,5 kV – 7,5 kV, 6,5 kV – ketiganya salah
 Tegangan ujung dibawah standar, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
Jaringan panjang
Beban terlalu tinggi
Tahanan konduktor tinggi
 Dari data pengukuran Z penyulang didapatkan suatu angka tertentu dimana setting
Incoming 1,2, seting Out going 0,8 berapa besarnya setting di PMR berdasarkan teori
cascading proteksi
0,3 – 0,4 – 0,5
 Target yang direncanakan untuk indikator kinerja Susut yaitu lebih kecil dari realisasi susut
sebelumnya
 Pada gardu Distribusi / PHB-TR Arus pada fasa R=26 A; Arus pada fasa S= 25 dan arus
pada fasa T 30 A dan I nol total = 56 Amper. Setelah dimasukan kedalam perhitungan
Vector dengan menggunakan formula penyeimbangan beban seharusnya I nol pada PHB-
TR akan menunjukan angka 6 Amper, analisa masalah mengapa I nol menunjukan 2 kali I
fasa penyebabnya adalah Beban tak imbang
 Susut terendah trafo ketika pembebanan 50-60%
 Formulir yang digunakan untuk melaporkan Gangguan penyulang JTM harian adalah
FGTM (formulirgangguanteganaganMenengah)
 Beban maksimum jurusan untuk TIC 70 dipasang NH fuse 200 A
 Kapasitas trafo 160 kVA menurut hitungan arus normal sekunder 240 Amp
 Gardu beton harus mempunyai persyaratan fisik seperti berikut, kecuali tinggi ruang
maksimal 3 meter
 Wiring diagram pekerjaan gardu & PHB TR, ketiga jawaban salah
 Bagian tiang beton yang ditanam ditanah 1/6
 Hasil kerja di laporkan menggunakan Form TUL I-10
 Apa keuntungan AMR pencatatan meter lebih cepat, pencatatan meter lebih akurat,
kesalahan baca meter tidak ada.
 Dari kawat SR/SMP masuk ke MCB
 TIC 70 panjang 200 meter arus 100 Amper tegangan pangkal 200 volt tegangan ujung,
ketiga jawaban salah
 Untuk pemasangan gardu dan PHB TR adalah pasang tangga, pasang crane, dan naikkan
trafo
 Apa yang terjadi pada pengukuran bila salah satu fasa sambungan masuk dan keluarnya
terbalik? Akan berpengaruh di putaran mesin listrik di pelanggan
 A3C 150 mm panjang 50 km arus 100 Amp tegangan pangkal 20 KV, tegangan ujung
18,47
 Untuk pemasangan APP, SIapkan tangga, siapkan kawat-kawat, siapkan APP
 Alat kerja yang digunakan untuk pemeliharaan komunikasi adalah Laptop yang ada
software aplikasi baca meter dan toolset
 Bagian-bagian yang dibumikan pada gardu portal dan cantol adalah terminal netral
sekunder transformator, Lightning Arester (LA), Bagian konduktif terbuka
 SOP AMR dibuat oleh Kantor wilayah/distribusi
 Alat yang dipakai untuk memeriksa urutan fasa adalah Phasa sequence meter
 Data instansteneus (real time) digunakan untuk, Mengetahui kebenaran pemasangan dan
wiring meter, Mengetahui pemakaian pelanggan saat ini, Mengetahui arus, tegangan dan
faktor daya saat ini
 Alat utama pekerjaan JTM adalah tools set, meter pengukuran dan tangga
 Material utama JTR, Tiang, kawat TIC dan perlengkapan hubung bagi
 Apa yang dilakukan jika komunikasi AMR dan meter tergganggu jika memakai modem
GSM
 Memeriksa komputer di PC yang aktif, setting modem dan kabel data AMR
 Memeriksa setting modem meter di lokasi dan kabel data meter ke modem
 Meriksa modem, sim card dan signal GSM
 Bagian-bagian yang harus dibumikan pada gardu distribusi beton adalah
 Titik netral sekunder trafo
 Bagian terbuka instalasi gardu
 Bagian konduktif ekstra (pintu, pagar)
 APD pada pekerjaan JTR adalah helm orange, wearpack orange dan sarung tangan.
 Untuk mengatur pengoperasian pemakaian energi BWP dan LBWP dipergunakan adalah
time switch
 Beban maksimum jurusan untuk A3C 150 mm2 adalah 425 A
 Cara penyambungan kumparan arus di dalam kWh meter adalah seri dengan beban
 Kerugian pemasangan LA sebelum FCO adalah kegagalan LA memadamkan sistem
penyulang
 Angka kWh meter yang terbaca adalah hasil perkalian unsur VA cos j
 Material utama APP adalah APP, MCB, BOX APP
 Jika cos phi beban makin kecil, maka pemakaian angka kVArh cenderung semakin besar
 Beban maksimum jurusan untuk TIC 70 dipasang NH fuse 200 A
 Kapasitas trafo 160 kVA menurut hitungan arus normal sekunder ... Amp ketiga
jawaban salah
 Gardu beton harus mempunyai persyaratan fisik seperti berikut, kecuali ...Tinggi
ruangan maksimal 3 meter
 Wiring diagram pekerjaan gardu & PHB TR
 Kawat TM
 FCO/fuse link
 Trafo distribusi
 Bagian tiang beton yang ditanam ditanah 1/6
 Hasil kerja di laporkan menggunakan Form TUL I-10
 Apa keuntungan AMR
 Pencatatan meter lebih cepat
 Pencatatan meter lebih akurat
 Kesalahan baca meter tidak ada
 Dari kawat SR/SMP masuk ke MCB
 TIC 70 panjang 200 meter arus 100 Amper tegangan pangkal 200 volt tegangan ujung
Ketiga jawaban salah
 Untuk pemasangan gardu dan PHB TR
 Pasang tangga
 Pasang crane
 Naikan trafo
 Apa yang terjadi pada pengukuran bila salah satu fasa sambungan masuk dan
keluarnya terbalik? KWh meter hanya mengukur 1/3 dari daya sebenarnya
 A3C 150 mm panjang 50 km arus 100 Amp tegangan pangkal 20 KV, tegangan ujung
18,47
 Untuk pemasangan APP
 Siapkan tangga
 Siapkan kawat-kawat
 Siapkan APP
 Alat kerja yang digunakan untuk pemeliharaan komunikasi
 Laptop yang ada software aplikasi baca meter
 Toolset
 Bagian-bagian yang dibumikan pada gardu portal dan cantol adalah
 Terminal netral sekunder transformator
 Lightning arrester (LA)
 Bagian konduktif terbuka
 SOP AMR dibuat oleh
 Kantor wilayah/distribusi
 Alat yang dipakai untuk memeriksa urutan fasa adalah Phasa sequence meter
 Data instansteneus (real time) digunakan untuk
 Mengetahui kebenaran pemasangan dan wiring meter
 Mengetahui pemakaian pelanggan saat ini
 Mengetahui arus, tegangan dan faktor daya saat ini
 Alat utama pekerjaan JTM
 Tools set
 Meter pengukuran
 Tangga
 Material utama JTR
 Tiang
 Kawat TIC
 Perlengkapan hubung bagi
 Apa yang dilakukan jika komunikasi AMR dan meter tergganggu jika memakai
modem GSM
 Memeriksa komputer di PC yang aktif, setting modem dan kabel data AMR
 Memeriksa setting modem meter di lokasi dan kabel data meter ke modem
 Mmeriksa modem, sim card dan signal GSM
 Bagian-bagian yang harus dibumikan pada gardu distribusi beton adalah
 Titik netral sekunder trafo
 Bagian terbuka instalasi gardu
 Bagian konduktif ekstra (pintu, pagar)
 APD pada pekerjaan JTR
 Helm orange
 Wearpack orange
 Sarung tangan
 Untuk mengatur pengoperasian pemakaian energi BWP dan LBWP dipergunakan
Time switch
 Beban maksimum jurusan untuk A3C 150 mm2 425 A
 Cara penyambungan kumparan arus di dalam kWh meter adalah : Seri dengan beban
 Kerugian pemasangan LA sebelum FC Kegagalan LA memadamkan sistem
penyulang
 Angka kWh meter yang terbaca adalah hasil perkalian unsur VA cos j t
 Material utama APP
 APP
 MCB
 BOX APP
 Jika cos phi beban makin kecil, maka pemakaian angka kVArh cenderung Semakin
kecil
 Sifat pada minyak trafo yang perlu diperhatikan adalah Kadar asam
 Alat yang digunakan untuk melepas atau memasang NH Fuse di Fuse Holder adalah
Puller
 Yang merupakan contoh pemeliharaan darurat adalah Perbaikan / pergantian PHB-TR
yang rusak akibat banjir
 Fungsi pengujian tahanan isolasi adalah untuk mengetahui ketahanan isolasi terhadap
tegangan lebih
 Pada konstruksi tiang awal menggunakan isolator jenis Line post insulator
 CB (Circuit Breaker) yang terdapat didalam kubikel dipergunakan untuk memutus
tegangan listrik
 Tegangan nominal transformator distribusi adalah 20kV/0,4kV
 Tiang beton 12 meter sebagai penyangga saluran ditanam sedalam 2 meter
 Fungsi pentanahan pada kerangka/body trafo adalah sebagai pengaman tegangan
sentuh
 Kabel tanah dengan dengan kode NA2... berarti kabel tersebut dengan konduktor jenis
aluminium
 Komponen pada gardu distribusi konstruksi portal adalah Fuse Cut Out – Trafo – NFB
– NH Fuse
 Pemeliharaan terencana dan tidak terencana merupakan macam-mcam pemeliharaan
berdasarkan Waktu pelaksanaannya
 Fungsi pelaporan pada pekerjaan pemeliharaan memperkirakan tingkat kehandalan
suatu sistem tenaga listrik
 Pekerjaan pemeliharaan yang biasa dilakukan pada PHB-TR adalah memeriksa kondisi
saklar utama PHB-TR
 Standar jarak aman SUTM terhadap permukaan jalan raya adalah 6 meter
 Untuk pengukuran arus yang besar maka pada rangkaian arus dilengkapi dengan current
transformator
 Jenis cubicle yang dapat putus secara otomatis karena gangguan adalahcubicle yang
dilengkapi dengan CB
 operation maintenance merupakan macam pemeliharaan berdasarkan metodanya
 Transformator dengan vector group Dyn5 berarti Sisi primer delta dan sisi sekunder
bintang dilengkapi dengan netral
 Pengaman utama gardu distribusi adalah Fuse Cut Out
 Fungsi PHB-TR (Papan Hubung Bagi Tegangan Reandah) adalah sebagai alat pembagi
tenaga listrik ke instalasi pemanfaatan tenaga listrik
 Contoh bagian konduktif ekstra yang dipasang pembumian pada gardu distribusi adalah
Body pagar besi gardu distribusi
 Saluran udara tegangan menengah yang ada saat ini salah satunya menggunakan
AAAC-S
 Dibawah ini merupakan fungsi dari LA ( Lightning Arrester) adalah pengaman terhadap
tegangan lebih
 Ketentuan transformator distribusi merujuk pada SPLN D3.002-1:2007
 AAAC-S adalah kabel udara jenis half insulated dengan batas tegangaN 20 kV
 Tap Changer pada trafo distribusi terletak pada sisi Sekunder
 Beban tidak seimbang pada transformator akan berakibat pada mutu/efisisensi listrik
kecuali Keuntungan pelanggan
 Sekunder trafo distribusi memiliki belitan dengan penampang lebih besar dari pada
belitan primer karena arus lebih besar
 Konstruksi gardu distribusi dengan satu tiang disebut Gardu cantol
 Berikut ini bukan merupakan tujuan pemeliharaan meningkatkan harga jual tenaga
listrik
 Dibawah ini merupakan fungsi dari FCO adalah Pengaman terhadap arus lebih
 Alat yang digunakan untuk melepas atau memasang NH Fuse di Fuse Holder Puller
 Komponen yang tidak perlu dipelihara dalam pekerjaan SUTM 20 kV adalah kWh
meter
 Pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki kerusakan hingga kembali kepada
kondisi/kapasitas semula merupakan Pemeliharaan korektif
 Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan distribusi Segala kegiatan yang mencangkup
perencanaan, pelaksanaan, hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan
instalasi dan system distribusi secara terjadwal ataupun tanpa jadwal.
 SAIDI adalah ukuran keandalan jaringan dengan satuan jam/pelanggan/tahun
atau bisa juga Menit/Pelanggan/tahun
 Jenis konstruksi Jaringan Tegangan Rendah terdiri dari:
a. SUTR Kabel pilin (TC)
b. SUTR Bare Conductor
c. SKTR
 Batas minimal tegangan ujung fase - netral JTR yang diijinkan adalah
(+5% s.d -10%) batas bawah 198 Volt, batas atas 231 volt
 Pemutus balik otomatis disebut juga Automatic Recloser
𝑉
 Rumus Hukum Ohm : V = IR atau 𝑅 = 𝐼
 Untuk mengetahui sumber gangguan permanen atau temporer, penyulang boleh dicoba
dimasukkan (diberi tegangan) maksimum adalah
3X (setting rele GE maks 3x)
(diberi tegangan) untuk minimum 2x dan maksimum 3x
a. Sub transient 0-0,5 cycle 1x
b. Transient 0,5-8 cycle 2x
c. Steady state 8-30 cycle 3 x
 Pelaksanaan survey yaitu:
a. pengukuran jarak tiang
b. penandaan rencana posisi tiang
c. pengambaran rute JTR
 Konfigurasi Jaringan Tegangan Menengah (JTM) : (kecuali CASCADE)
1. Radial
2. Spindel
3. Open Loop
4. Net Spot
 Alat yang dapat membantu menunjukan arah sumber gangguan di suatu penyulang
adalah fault indicator
 Apabila suatu penyulang TM sepanjang 10 Km mempunyai impedansi Z = 4 Ohm,
tegangan kirim dari sisi GI sebesar 21 KV , sedangkan arus rata-rata yang mengalir
pada penyulang tsb sebesar IF = 200 Amper. Rugi tegangan untuk setiap fasenya :
0,038
𝐼. 𝑍 200.4
∆𝑉 (%) = 𝑥 100% = 𝑥100% = 3,81% = 0,038
𝐾𝑉 21000
 Susut merupakan salah satu unjuk kerja operasi (seperti Susut, Gangguan penyulang,
SAIDI,SAIFI, Mutu tegangan) yang merupakan target kinerja yang langsung
mempengaruhi pendapatan penjualan tenaga listrik, apabila indikator realisasinya tidak
tercapai.
 Pada gardu distribusi yang hanya mempunyai dua jenis pelanggan yaitu pelanggan
perkantoran dan pelanggan rumah tangga dengan prosentase beban yang sama , maka
beban siang tidak beda jauh dari malam
 Pola konfigurasi jaringan tegangan menengah (JTM) yang lebih andal namun
membutuhkan biaya lebih tinggi adalah spindel, disamping itu spotnetwork adalah yang
terbagus.
 Jumlah Pelanggan PLN Unit A sebanyak 10.000 Pelanggan, pada periode tertentu
terjadi gangguan penyulang sebanyak 3 kali selama 2,5 jam dengan total pelanggan
yang terganggu sebanyak 350 Pln, SAIDI : 5,25 Mnt/Plg pada periode tersebut.

LAMA PADAM X JUMLAH PELANGGAN PADAM


SAIDI =
TOTAL PELANGGAN
150menit. 350plg
SAIDI = = 5,25 M/Plg/Thn
10000

 Beban terkonsentrasi diujung jaringan adalah penyebab susut paling tinggi


 DS (Disconecting Switch) / PMS merupakan peralatan pada JTM yang hanya dapat
dioperasikan pada kondisi tidak berbeban
 Maksud dan tujuan dari SOP Pengoperasian Sistem Distribusi adalah sebagai acuan
pelaksanaan pekerjaan. SOP adalah aturan atau pedoman bagi operator / teknisi untuk
melaksanakan tugasnya dalam melakukan pengawasan dan pengoperasian instalasi
jaringan distribusi pada kondisi normal, kondisi gangguan, kondisi pemulihan dan
kondisi darurat.
 Gardu Distribusi / PHB-TR dengan arus pada fasa R = 26 A; arus pada fasa S = 25 dan
arus pada fasa T = 30 A dan I nol total = 56 Ampere. Setelah dimasukan kedalam
perhitungan vector dengan menggunakan formula penyeimbangan beban seharusnya I
nol pada PHB-TR akan menunjukan angka 6 Amper, I nol menunjukan 2 kali I fasa
adalah karena beban lampu hemat energy (harmonisa) atau lampu LHE
 Salah satu cara untuk memperkecil nilai tahanan pembumian adalah dengan earthing
rod dihubungkan paralel
 Dari data pengukuran Z penyulang didapatkan suatu angka tertentu dimana setting
Incoming 1,2, seting Out going 0,8, seting untuk PMT berdasarkan teori cascading
proteksi adalah
0,3 ; 0,4 ; 0,5 (setting waktu antara 0.3 – 0.5)
 Bahan penghantar yang mempunyai tahanan jenis kecil adalah tembaga. Tetapi, perak
lebih bagus.
 Susut energi adalah jumlah energi dalam kWh yang hilang/menyusut terjadi karena
sebab teknik maupun non teknik pada waktu penyediaan dan penyaluran energi.
 Perintah kerja di Unit setingkat Ranting/Rayon/UPJ ditanda tangani oleh manajer
ranting / rayon / UPJ
 Penyebab lamanya respon time (waktu menanggapi) penanganan gangguan oleh
petugas pelayanan gangguan, antara lain oleh luasnya daerah pelayanan
 Nomenklatur/pengkodean dari Konduktor All Aluminium alloy conductor (AAAC)
adalah konduktor telanjang terbuat dari campuran Aluminium
 Konstruksi tiang yang menggunakan skur (guy wire) terdapat pada awal, tengah
(penumpu penengang), dan akhir.
PLN buku 1 hal 70
 Batas maksimal tegangan fase-netral adalah 231 V
220*105%=231 V
 Prioritas terakhir penyulang yang akan dipadam adalah penyulang yang berbeban
VVIP. VVIP meliputi rumah sakit dan kantor pemerintah (DPR,Kepresidenan),
Bandara
 Penyambungan penghantar netral tidak boleh dilakukan di pertengahan antara dua tiang
 Trafo distribusi 3 Phase, 50 KVA yang dibebani sebesar 5.000 Watt, terpasang pada
tegangan 220 / 380 Volt, dan faktor daya beban sebesar 0,85, arus yang mengalir pada
trafo tsb adalah 8,93 A
𝑃 = 𝑉𝐿𝐿 𝑠𝑞𝑟𝑡(3). 𝐼 cos 𝜑

5000
𝐼= = 8,93 𝐴
√3. 380.0,85

 Gangguan penyulang yang disebabkan oleh faktor internal misalnya kerusakan


komponen JTM (Jaringan Tegangan Menengah)
 Besarnya KA arester bila dihitung dengan rumus If= Tegangan / C(tanah) + R
(pentanahan ) maka arester yg dibutuhkan mempunyai kemampuan 10 KA, jika
Aresster yang dipasang 5 KA, maka tegangan dengan rumus E = I x R menjadi maka
arester tsb hanya bisa digunakan pada system :
8,5 kV – 7,5 kV, 6,5 kV – ketiganya salah
 Tegangan ujung dibawah standar, disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : jaringan
panjang, beban terlalu tinggi, tahanan konduktor tinggi

 Target yang direncanakan untuk lebih kecil dari realisasi susut sebelumnya

 Susut terendah trafo ketika pembebanan adalah 50-60% (Buku 1)


 Formulir yang digunakan untuk melaporkan gangguan penyulang JTM harian adalah
FGTM (Formulir Gangguan Tegangan Menengah)

 Alat untuk mengetahui urutan fasa adalah phase sequence/drafer

 Peralatan yang dapat menaikan tegangan ujung penyulang adalah avr, tap trafo, gardu
sisip, capasitor bank

 Tegangan pangkal 220V panjang jaringan 400m, tegangan ujung pada jurusan xyz,
menujukkan angka 178,8V. Hal ini disebabkan arus yang mengalir dalam TIC 70mm 2
adalah 200A. maka mencegah drop tegangan yang begitu besar jurusan XYZ dilakukan
analisa yaitu drop tegangan,
luas penampang TIC diperbesar, pengalihan beban / menyetarakan beban

 pegangan kabel waktu penarikan kabel adalah camlong / power grip

 Feeder atau penyulang adalah jaringan listrik yang disalurkan dari GI sampai rumah

 Jarak aman antara JTR kabel pilin dengan balkon rumah: 1,5 meter

 Penghantar netral jaringan dibumikan pada setiap jarak 200 m


 Pengukur tahanan isolasi adalah megger

 Sebagai peralatan sakelar utama saluran masuk PHB-TR, dipasangkan NFB (NO Fuse
Breaker) MCCB

 TM = 10 Km, Impedansi Z = 4 Ohm, Teg. Kirim sisi GI = 21 Kv, I pada penyulang


IF=200A, Rugi tegangan untuk setiap fase (dalam %) : 0.0381

 Trafo distribusi berikut yang di bumikan /ditanahkan kecuali Fuse cut off

 Pengkoden dari kabel tanah NYF Gb Y :


NYF = Kabel Tunggal Serabut
Gb = Spiral Pita Baja
Y = Isolasi PVC

Dimana :
N = Tembaga
Y = Isolasi PVC
F = Perisai Baja Pipih
Gb = Spiral Pita Baja
Y = Isolasi PVC
 Saluran distribusi 3 fasa, 380 volt mensuplay daya 500 kVA. Maka besar arus
yang mengalir tiap fasa 760 A
 Topang tarik (guy wire) dapat dipakai pada ketiga jawaban benar
 Alat yang dipakai untuk memeriksa urutan fasa phase sequence meter
 TIC 70 panjang 200 meter arus 100 Amper tegangan pangkal 200 volt tegangan
ujung ketiga jawaban salah
 Penerapan SOP berdampak pekerjaan selesai dengan aman
 Mengetahui hasil kerja baik jika ME dapat dibaca dengan AMR
 Data apa saja yang di baca AMR a,b,c benar
 APD pada pekerjaan APP ketiga jawaban benar
 SOP JTR dibuat oleh PLN wilayah/dist
 Setelah dinyatakan baik apa yang dilakukan ME dibaca alarmnya
 Angka kWh meter yang terbaca adalah hasil perkalian unsur VA cos j
 A3C 150 mm panjang 50 km arus 100 A tegangan pangkal 20 kV, tegangan ujung
18,47
 Bila daya pelanggan 6600 VA MCB 3x10 A
 tiang beton ditanah 1/6
 Kerugian pemasangan LA sebelum FCO kegagalan LA memadamkan sistem
penyulang
 SOP AMR dibuat oleh kantor wilayah/dist
 Tinggi panel APP (OK) tidak kurang dari 175 cm dari lantai
 bila skala amper meter *jarum* o A – 50 A dan amper meter tersebut diset pada
200 A, bila jarum amper meter menunjuk pada angka 15, maka arus sebenarnya
yg mengalir 60 A
 Single line diagram pekerjaan pemeliharaan jaringan dimulai dari papan hubung
bagi tegangan rendah (PHB TR / LV panel)
 Daya reaktif besarnya adalah V (daya semu)2 – (daya aktif)2
 material utama JTR ketiga jawaban benar
 SOP AMR dibuat oleh kantor wilayah /dist
 saluran SKTM dipakai dengan pertimbangan hal – hal berikut kecuali daerah
padat beban tinggi
 kabel instalasi dalam meter kWh / kVARh harus dari jenis NYAF dengan warna
R = merah, S = kuning, T = hitam, N = biru
 Tempat untuk dudukan meter kWh fasa 1 menggunakan papan OK ...
a. Tipe 1
b. Tipe 2
c. Tipe 3
d. Ketiga jawaban benar
 Alat kerja yang digunakan untuk pemeliharaan komunikasi
a. Laptop yang ada software aplikasi baca meter
b. Toolset
c. PC
d. A dan b benar
 Apa yang dimaksud AMR a,b,c benar
 APD pada pekerjaan JTM ketiga jawaban benar
 Untuk pemasangan SR/ SMP ketiga jawaban benar
 Perintah kerja di tandatangani oleh manager rayon
 Pakaian kerja petugas pekerjaan APP dilapangan menggunakan wearpack warna
biru dongker
 Jarak aman saluran kabel pilin terhadap SUTM (under buit) ... > 1 meter
 Jika cos phi beban makin kecil, maka pemakaian angka kVArh cenderung
semakin besar

 Komponen utama kWh meter antara lain adalah kumparan arus dan kumparan
tegangan benar
 Untuk mengetahui benar tidaknya hasil kerja, maka harus dilakukan pemeriksaan dan
pengujian terlebih dahulu benar
 Hasil kerja harus diperiksa sesuai dengan perintah kerja benar
 Tahapan pekerjaan harus menggunakan SOP benar
 Relai hubung tanah untuk kemungkinan gangguan antar penghantar salah
 Kabel yang digunakan untuk pengawatan pada APP pengukuran benar
 Dengan tidak membawa tangga akan menghambat kerja si JTM benar
 Bila single line diagram salah maka pengukuran akan baik salah
 Trafo distribusi fase 3 , 20 kV / 400 V , 200KVA dengan sisi sekunder terhubung
bintang maka tegangan antar fase dengan netralnya adalah 231 V benar
 Segel adalah alat untuk mencegah penggunaan meter ilegal benar
 Bekerja tanpa SOP akan lebih cepat da akurat salah
 Agar tumpukan tiang tidak bergerak diberi lapisan benar
 Pasangan Box APP tidak menggunakan palu kurang presisi benar
 Komunikasi AMR bisa melalui PLC (jaringan) salah
 RMR (remote meter reading) yang tidak mempunyai schedular dapat disebut AMR
salah
 Maksimal tumpukan tiang 3 disusun trapesium salah
 Standar konstruksi untuk panjang JTR max 220 meter arus maks 188 Amp, susutnya
3,26 %, bila panjang SUTR 440 meter susutnya menjadi 6,5%
(benar/salah)
 Fungsi tiang penegang adalah untuk mengurangi besarnya tekanan mekanis pada tiang
awal / ujung serta untuk memudahkan operasional dan pemeliharaan jaringan benar
 Untuk menghindari tegangan sentuh langsung maka selama bekerja
(benar/salah)
 Kejadian-kejadian tegangan hilang, arus hilang, tutup terminal meter dibuka dapat
diketahui dengan membaca event di meter benar
 Bekerja tanpa SOP akan lebih cepat dan akurat salah
 Besarnya daya aktif adalah sama dengan besarnya daya semu x sin j salah
 Segel adalah alat untuk mencegah penggunaan meter ilegal benar
 Kumparan arus pada kWh meter dihubungkan parallel dengan jaringan/beban salah
 SOP dibuat PUSDIKLAT salah
 Fungsi pengujian tahanan isolasiadalah untuk mengetahui ketahanan isolasi terhadap
tegangan lebih
 Jarak minimum aman kerja pada sistem bertegangan 20 kV 1,5 m
 Fungsi pentanahan pada kerangka / body trafo adalah sebagai pengaman tegangan
sentuh
 Fungsi pelaporan pada pekerjaan pemeliharaan merperkirakan tingkat kehandalan
suatu sistem tenaga listrik
 Berikut ini bukan merupakan tujuan pemeliharaan meningkatkan harga jual tenaga
listrik
 Sekunder trafo distribusi memiliki belitan dengan penampang lebih besar dari pada
belitan primer
 Jarak aman antara SUTM dengan pohon/bangunan adalah 2,5 m
 Pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki kerusakan hingga kembali kepada
kondisi kapasitas semula merupakan pemeliharaan korektif
 Standar jarak aman SUTM terhadap permukaan jalan raya adalah 6 m
 Beban tidak seimbang pada trafo akan berakibat pada mutu / efisiensi listrik kecuali
keuntungan pelanggan
 Tap changer pada trafo distribusi terletak pada sisi primer
 Dibawah ini merupakan pengertian pemeliharaan darurat pemeliharaan yang sifatnya
mendadak, tidak terencana, ini akibat gangguan atau kerusakan atau hal-hal lain diluar
kemampuan kita sehingga perlu dilakukan pemeriksaan
 Berikut ini bukan merupakan hal yang perlu dilaporkan pada saat kegiatan
pemadaman untuk melakukan pemeliharaan kapasitas pembangkitan
 Tiangbeton 12 m sebagai penyangga saluran ditanam sedalam 2 m
 Jenis cubicle yang dapat putus secara otomatis karena gangguan adalah cubicle yang
dilengkapi dengan CB
 Contoh bagian konduktif ekstra yang dipasang pembumian pada gardu distribusi
adalah body pagar besi gardu distribusi
 Apabila saudara melihat pekerja pihak ketiga tidak menggunakan peralatan
keselamatan kerja, maka menyuruh berhenti bekerja
 Alat yang digunakan untuk melepas atau memasang NH Fuse di Fuse Holder puller
 Jenis pemutus beban yang dioperasikan secara manual adalah LBS
 Komponen pada gardu distribusi konstruksi portal adalah fuse cut out – trafo – nfb –
nh fuse
 Pengaman utama gardu distribusi adalah fuse cut out
 Sebagai penyangga jaringan SUTM adalah digunakan tiang beton ukuran 11 meter
350 daN
 Transformator dengan vector grup DYn5 berarti sisi primer delta dan sisi sekunder
bintang dilengkapi dengan netral
 Untuk pengukuran arus yang besar maka pada rangkaian arus dilengkapi dengan CT
 Pekerjaan inspeksi online assessment yang dilakukan pada fase visual inspection di
gardu distribusi adalah memeriksa kesesuaian ampere fuse TR
 Pada konstruksi tiang awal menggunakan isolator jenis line post insulator
 Sebagai pengaman terhadap sambaran petir, maka pada gardu distribusi dilengkapi
arrester
 Sifat pada minyak trafo yang perlu diperhatikan kadar asam
 Alat yang digunakan untuk melepas atau memasang NH Fuse di Fuse Holder puller
 Yang manakah dibawah ini yang merupakan contoh pemeliharaan darurat
perbaikan/pergantian PHB-TR yang rusak akibat banjir
 Fungsi pengujian tahanan isolasi adalah untuk mengetahui ketahanan isolasi terhadap
tegangan lebih
 Pada konstruksi tiang awal menggunakan isolator jenis line post insulator
 CB (Circuit Breaker) yang terdapat didalam kubikel dipergunakan untuk memutus
memutus tegangan listrik
 Tegangan nominal transformator distribusi 20 kV/380 volt
 Tiang beton 12 meter sebagai penyangga saluran ditanam sedalam 2 meter
 Fungsi pentanahan pada kerangka/body trafo sebagai pengaman tegangan sentuh
sebagai pengaman tegangan sentuh
 Kabel tanah dengan dengan kode NA2... berarti kabel tersebut dengan konduktor jenis
aluminium
 Komponen pada gardu distribusi konstruksi portal fuse cut out – trafo – nfb – nh fuse
 Pemeliharaan terencana dan tidak terencana merupakan macam-mcam pemeliharaan
berdasarkan waktu pelaksanaannya
 Fungsi pelaporan pada pekerjaan pemeliharaan memperkirakan tingkat kehandalan
suatu sistem tenaga listrik
 Pekerjaan pemeliharaan yang biasa dilakukan pada PHB-TR memeriksa kondisi
saklar utama PHB-TR
 Standar jarak aman SUTM terhadap permukaan jalan raya adalah 6 meter
 Untuk pengukuran arus yang besar maka pada rangkaian arus dilengkapi dengan
current transformator
 Jenis cubicle yang dapat putus secara otomatis karena gangguan adalahcubicle yang
dilengkapi dengan CB
 Berikut merupakan macam pemeliharaan berdasarkan metodanya operation
maintenance
 Transformator dengan vector group Dyn5 berarti sisi primer delta dan sisi sekunder
bintang dilengkapi dengan netral
 Pengaman utama gardu distribusi fuse cut out
 Fungsi PHB-TR (Papan Hubung Bagi Tegangan Rendah) sebagai alat pembagi tenaga
listrik ke instalasi pemanfaatan tenaga listrik
 Contoh bagian konduktif ekstra yang dipasang pembumian pada gardu distribusi body
pagar besi gardu distribusi
 Saluran udara tegangan menengah yang ada saat ini salah satunya menggunakan
AAAC-S
 Dibawah ini merupakan fungsi dari LA ( Lightning Arrester) adalah pengaman
terhadap tegangan lebih
 Ketentuan transformator distribusi merujuk pada SPLN no SPLN D3.002-1:2007
 AAAC-S adalah kabel udara jenis half insulated dengan batas tegangan 20 kV
 Tap Changer pada trafo distribusi terletak pada sisi primer
 Beban tidak seimbang pada transformator akan berakibat pada mutu/efisisensi listrik
kecuali keuntungan pelanggan
 Sekunder trafo distribusi memiliki belitan dengan penampang lebih besar dari pada
belitan primer
 Konstruksi gardu distribusi dengan satu tiang disebut gardu cantol
 Berikut ini bukan merupakan tujuan pemeliharaan meningkatkan harga jual tenaga
listrik
 Dibawah ini merupakan fungsi dari FCO pengaman terhadap arus lebih
 Alat yang digunakan untuk melepas atau memasang NH Fuse di Fuse Holder puller
 Komponen yang tidak perlu dipelihara dalam pekerjaan SUTM 20 kV kWh meter
 Pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki kerusakan hingga kembali kepada
kondisi/kapasitas semula merupakan pemeliharaan korektif
 Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan distribusi
o Segala kegiatan yang mencangkup perencanaan, pelaksanaan, hingga
pengendalian dan evaluasi pekerjaan pengoperasian instalasi dan system
distribusi secara terjadwal ataupun tanpa jadwal
o Segala kegiatan yang mencangkup perencanaan, pelaksanaan, hingga
pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan instalasi dan system
distribusi tanpa jadwal
o Segala kegiatan yang mencangkup perencanaan, pelaksanaan, hingga
pengendalian dan evaluasi pekerjaan instalasi dan system distribusi secara
terjadwal ataupun tanpa jadwal
o Segala kegiatan yang mencangkup perencanaan, pelaksanaan, hingga
pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan instalasi dan system
distribusi secara terjadwal ataupun tanpa jadwal
 Komponen yang tidak perlu dipelihara dalam pekerjaan SUTM 20 kV adalah: Kwh
Meter
 Salah satu tujuan di lakukannya Pemeliharaan adalah : Meningkatkan mutu dan
keandalan pada sistem distribusi dalam rangka mengurangi kerusakan peralatan
menaikkan/menurunkan tegangan.
 Tiang beton 12 meter sebagai penyangga saluran ditanam sedalam: 2 meter
 Berikut ini merupakan pemeliharaan yang dilakukan terhadap isolator adalah:
Pembersihan permukaan isolator menggunakan kain majun
 Yang manakah di bawah ini yang merupakan contoh pemeliharaan darurat :
Perbaikan/penggantian PHB-TR yang rusak akibat banjir
 Berikut merupakan macam pemeliharaan berdasarkan metodenya: Condition Base
Maintenance
 Dibawah ini merupakan fungsi dari LA (Lighting Arrester) adalah : Pengaman
terhadap tegangan lebih
 CB (Circuit Breaker) yang terdapat didalam kubikel dipergunakan untuk memutus :
Memutus Arus Listrik
 Fungsi pelaporan pada pekerjaan pemeliharaan : Memperkirakan kebutuhan material
dan biaya pemeliharaan
 Di bawah ini merupakan pengertian pemeliharaan darurat : Pemeliharaan yang
sifatnya mendadak,tidak terencana ini akibat gangguan atau kerusakan atau hal-hal
lain di luar kemampuan kita sehingga perlu dilakukan pemeriksaan/pengecekan
perbaikan maupun penggantian peralatan membuang arus.
 Di bawah ini merupakan fungsi dari FCO adalah : Pengaman terhadap arus lebih
 Ketentuan transformator distribusi menunjuk pada SPLN no : SPLN D3.002-1: 2007
 Perintah kerja Unit setingkat Ranting/Rayon/UPJ ditanda tangani oleh :Manajer
Ranting/Rayon/UPJ
 Jenis cubicle yang dapat putus secara otomatis karena gangguan adalah cubicle yang
dilengkapi dengan : CB
 Jarak minimum aman kerja pada sistem bertegangan 20 kV
a. 75 cm
 Menurut jenis konstruksinya, jenis Gardu Distribusi adalah
 Gardu Beton (Bangunan sipil : batu,beton)
 Gardu Tiang : Gardu Portal dan Gardu Cantol
 Gardu Kios
 Berikut ini bukan merupakan tujuan pemeliharaan : Meningkatkan harga jual tenaga
listrik
 Apa yang dimaksud dengan Pemeliharaaan Distribusi : Segala kegiatan yang
mencakup perencaan, pelaksaan, hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan
pemeliharaan instalasi dan system distribusi.............
 Fungsi dari PHB-TR (Papan Hubung Bagi-Tegangan Rendah) adalah : Sebagai alat
pembagi tenaga listrik ke instalasi pemanfaatan tenaga listrik

 Fungsi pengujian tahanan isolasi adalah : Untuk mengetahui ketahanan isolasi


terhadap tegangan kerja
 Kabel tanah dengan kode NA2... berarti kabel tersebut dengan konduktor jenis:
Alumunium
 AAAC-S adalah kebel udara jenis half Insulated dengan batas tegangan: 6 kV
 Fungsi pentanahan pada kerangka/Body Trafo adalahSebagai pengaman tegangan
sentuh
 A----(no.24)
 Sekunder trafo distribusi memiliki belitan dengan penampang: Lebih besar dari pada
belitan primer
 Jarak aman antara SUTM dengan pohon/bangunan adalah : 2,5 meter
 Standar jarak aman SUTM terhadap permukaan jalan raya adalah: 6 meter
 Pemeliharaan terencana dan tidak terencana merupakan macam-macam pemeliharaan
berdasarkan: Waktu pelaksanaannya
 Standar jarak aman SUTM terhadap permukaan jalan raya adalah: 6 Meter
 Pekerjaan pemeliharaan yang biasa dilakukan pada PHB-TR adalah: Memeriksa
kondisi saklar utama PHB-TR
 Jenis pemutus beban yang dioperasikan secara manual adalah LBS
 Contoh Bagian Konduktif Ekstra yang dipasang pembumian pada Gardu Distribusi
adalah : Body Pagar besi gardu distribusi
 Tap Changer pada trafo distribusi terletak pada sisi: Primer
 Kegunaan dari phase sequence adalah: Memeriksa urutan fasa RST
 Beban tidak seimbang pada transformator akan berakibat pada mutu/efisiensi listrik
kecuali: Keuntungan pelanggan
 Pada konstruksi tiang awal menggunakan isolator jenis :Suspension insulator
 Pekerjaan inspeksi online assessment yang dilakukan pada fase visual inspection di
Gardu Induk adalah: Mengukur suhu dengan infared
 Berikut ini bukan merupakan hal yang perlu dilaporkan pada saat kegiatan
pemadaman untuk melakukan pemeliharaan : Kapasitas pembangkitan
 Yang di maksud dengan andongan adalah : Jarak antara posisi terendah dari
penghantar yang direntangkan dengan posisi dimana penghantar tersebut
ditumpang/sangga/tergantung pada tiang
 Sebagai penyangga jaringan SUTM adalah digunakan tiang beton ukuran :11 meter
350 daN
 Pemeliharaan dengan maksud untuk memperbaiki kerusakan hingga kembali kepada
kondisi/ kapasitas semula merupakan: Pemeliharaan korektif
 Saluran Udara tegangan menengah yang ada saat ini salah satunya menggunakan :
AAAC-S
 Sebagai pengaman terhadap sambaran petir, maka pada gardu distribusi dilengkapi :
Arrester
 Untuk pengukuran arus yang besar maka pada rangkaian arus dilengkapi dengan :
Current Transformer
 Transformator dengan vector Group DYn5 berarti: Sisi Primer Delta dan sisi sekunder
Bintang dilengkapi dengan Netral
 Komponen pada gardu distribusi konstruksi portal adalah: Fuse Cut Out - Trafo –
NFB – NH Fuse
 Beban maksimum jurusan untuk TIC 70 dipasang NH fuse (300A): 200 A

 Kapasitas trafo 160 kVA menurut hitungan arus normal sekunder ... Amp: (150 A,
200 A, 240 A Ketiga jawaban salah)
 Gardu beton harus mempunyai persyaratan fisik seperti berikut, kecuali ...(Benar
Semua PLN Buku 1 BAB 7.1)
 Pintu minimal dengan lebar 120 cm
 Ventilasi yang cukup
 Tinggi ruangan maksimal 3 meter (minimal 3 meter)
 Cukup tersedia akses untuk keluar masuk gardu
 Wiring diagram pekerjaan gardu & PHB TR = (Kawat TR) kemungkinan Kawat TM
 Bagian tiang beton yang ditanam ditanah:1/6
 Hasil kerja di laporkan menggunakan: Form TUL I-10 (Berita Acara)
 Apa keuntungan AMR
 Pencatatan meter lebih cepat
 Pencatatan meter lebih akurat
 Kesalahan baca meter tidak ada
 Dari kawat SR/SMP masuk ke: Meter
 TIC 70 panjang 200 meter arus 100 Amper tegangan pangkal 200 volt tegangan ujung
(menggunakan rumus di BUKU 1 PLN) 182, 5 volt
 Untuk pemasangan gardu dan PHB TR
 Pasang tangga
 Pasang crane
 Naikan trafo
 Apa yang terjadi pada pengukuran bila salah satu fasa sambungan masuk dan
keluarnya terbalik?: KWh meter hanya mengukur 1/3 dari daya sebenarnya
 A3C 150 mm panjang 50 km arus 100 Amp tegangan pangkal 20 KV, tegangan
ujung…., (R = 0,21+j 0,33) 17961 volt ----(17,43, 18,47, 19,57 ---Ketiga jawaban
salah)
 Untuk pemasangan APP
 Siapkan tangga
 Siapkan kawat-kawat
 Siapkan APP
 Alat kerja yang digunakan untuk pemeliharaan komunikasi
 Laptop yang ada software aplikasi baca meter
 PC
 Bagian-bagian yang dibumikan pada gardu portal dan cantol adalah
 Terminal netral sekunder transformator
 Lightning arrester (LA)
 Bagian konduktif terbuka
 SOP AMR dibuat oleh: Kantor wilayah/distribusi
 Alat yang dipakai untuk memeriksa urutan fasa adalah: Phasa sequence meter
 Data instansteneus (real time) digunakan untuk
 Mengetahui kebenaran pemasangan dan wiring meter
 Mengetahui pemakaian pelanggan saat ini
 Mengetahui arus, tegangan dan faktor daya saat ini
 Alat utama pek JTM
 Tools set
 Meter pengukuran
 Tangga
 Material utama JTR
 Tiang
 Kawat TIC
 Perlengkapan hubung bagi
 Apa yang dilakukan jika komunikasi AMR dan meter tergganggu jika memakai
modem GSM
 Memeriksa komputer di PC yang aktif, setting modem dan kabel data AMR
 Memeriksa setting modem meter di lokasi dan kabel data meter ke modem
 Mmeriksa modem, sim card dan signal GSM
 Bagian-bagian yang harus dibumikan pada gardu distribusi beton adalah
 Titik netral sekunder trafo
 Bagian terbuka instalasi gardu
 Bagian konduktif ekstra (pintu, pagar)
 APD pada pekerjaan JTR
 Helm orange
 Wearpack orange
 Sarung tangan
 Untuk mengatur pengoperasian pemakaian energi BWP dan LBWP dipergunakan:
Time switch
 Beban maksimum jurusan untuk A3C 150 mm2 (buku 1 PLN): 425 A
 Cara penyambungan kumparan arus di dalam kWh meter adalah : Seri dengan beban
 Kerugian pemasangan LA sebelum FCO (Kemungkinan): Kegagalan LA
memadamkan sistem penyulang
 Angka kWh meter yang terbaca adalah hasil perkalian unsur: VA cos j t
 Material utama APP
 APP
 MCB
 BOX APP
 Jika cos phi beban makin kecil, maka pemakaian angka kVArh cenderung: Semakin
besar
 kWh meter digunakan untuk menghitung pemakaian energi aktif: benar
 relai hubung tanah untuk kemungkinan gangguan antar penghantar: salah
 pelaksana lapangan boleh menarik JTM tanpa PK: salah
 MCB / fuse yang dipasangkan pada APP berfungsi sebagai pembatas tegangan
salah
 Tahapan pekerjaan harus menggunakan SOP benar
 Dengan menggunakan AMR pembacaan stand meter lebih cepat, akurat, tepat waktu
dan tidak ada kesalahan benar
 Dengan tidak membawa tangga akan menghambat kerja SR/SMP: benar
 Tahapan pekerjaan harus menggunakan SOP: benar
 Besarnya daya aktif adalah sama dengan besarnya daya semu x sin j: salah
 Bekerja tanpa SOP akan lebih cepat dan akurat: salah
 Segel adalah alat untuk mencegah penggunaan meter ilegal: benar
 Kumparan arus pada kWh meter dihubungkan parallel dengan jaringan/ beban: salah
 SOP dibuat oleh PUSDIKLAT: salah
 Untuk menghindari tegangan sentuh langsung maka selama bekerja: benar/salah
 Kejadian – kejadian tegangan hilang, arus hilang, tutup terminal meter dibuka dapat
diketahui dengan membaca event di meter: benar
 Saluran Distribusi 3 fasa, 380 V mensupli daya 500kVA. Maka besar arus yang mengalir
tiap fasa adalah: 760 A
 Topang Tarik (Guy Wire) dapat dipakai pada :tiang sudut (hanya tiang sudut dan ujung,
TIDAK DIPASANG pada tiang awal)
 Alat yang dipakai untuk memeriksa urutan fasa adalah: Phase sequence meter
 TIC 70 panjang 200m Arus 100 A tegangan pangkal 220 V, tegangan ujung (Ketiga
jawaban salah)
 Penerapan SOP berdampak: Pekerjaan selesai dengan aman
 Mengetahui hasil kerja baik jika
 ME dapat dibaca secara local
 ME dapat dibaca secara manual
 ME dapat dibaca dengan AMR
 Data apa saja yang dibaca AMR
 Load profile
 Historical (Stand meter)
 Instantaneous (real time)
 APD pada pekerjaan APP
 Helm orange
 Verkpark Orange
 Sarung tangan
 SOP JTR dibuat oleh: PLN Wilayah / Kantor Distribusi
 Setelah dinyatakan baik apa yang dilakukan: ME dicoba dibaca dengan AMR
 Angka kWh meter yang terbaca adalah hasil perkalian unsur: VA cos j t
 A3C 150mm panjang 50 Km arus 100 A tegangan pangkal 20kv, tegangan ujung: Ketiga
jawaban salah
 Bila daya pelanggan 6600VA, MCB: 3 x 10 A
 Pada penanaman tiang beton di tanah: 1/6
 Kerugian pemasangan LA sebelum FCO: Kegagalan LA memadamkan sistem
penyulang
 Bila skala ampermeter jarum 0A-50A dan ampermeter tersebut di set pada 200 A, bila
jarum ampermeter menunjuk pada angka 15, maka arus sebenarnya yang mengalir
adalah: 60 A
 Single line diagram pekerjaan pemeliharaan jaringan dimulai dari: Padan hubung bagi
tegangan rendah (PHB-TR/LV Panel)
 Daya reaktif besarnya adalah: V (daya semu)2-(daya aktif)2
 Material utama JTR
 Tiang
 Kawat TIC
 Perlengkapan hubung bagi
 SOP AMR dibuat oleh: Kantor Wilayah / Distribusi
 Saluran kabel tanah tegangan menengah (SKTM) dipakai dengan pertimbangan pada
hal-hal berikut kecuali: Daerah padat beban tinggi
 Kabel instalasi dalam meter kWh / kVARh harus dari jenis NYAF dengan warna: R =
merah ; S = kuning ; T = hitam ; netral = biru
 Tempat untuk dudukan meter kWh Fasa 1 menggunakan papan OK:Tipe 1
 Alat kerja yang digunakan untuk pemeliharaan komunikasi
 Laptop yang ada software baca meter
 PC
 Apa yang dimaksud AMR: Aplikasi baca meter yang dapat membaca ME dengan waktu
yang sudah ditentukan secara otomatis
 APD pada pekerjaan JTM
 Helm orange
 Verkpark orange
 Sarung tangan
 Untuk pemasangan SR / SMP
 Pasang tangga
 Tarik SR
 Sambung SR ke APP
 Pakaian kerja petugas pekerjaan APP dilapangan menggunakan werkpark warna: Orange
 Perintah kerja di tanda tangani oleh: Manajer Rayon
 Bagian – bagian yang dibumikan pada gardu portal dan cantol adalah
 Terminal netral sekunder transformator
 Lightning Arrester (LA)
 Bagian konduktif terbuka
 Beban maksimum jurusan untuk TIC 70 dipasang NH Fuse: 200 A

 Kapasitas trafo 160 kVA menurut hitungan arus nominal sekunder..(150 A,200 A,240 -
Ketiga salah)
 Gardu beton harus mempunyai persyaratan fisik seperti berikut, kecuali
a. Tinggi ruang maksimal 3 meter (yang benar minimum 3 meter)

 Apa yang terjadi pada pengukuran bila salah satu fasa sambungan masuk dan keluarnya
terbalik: KWh meter hanya mengukur 1/3 dari daya sebenarnya
 Pelaksanaan pekerjaan pemasangan APP
 Masukan SR ke APP
 Masukan to-four / kabel masuk ke MCB
 Tutup papan Ok dan Segel
 Saluran kabel Tanah Tegangan Menengah (SKTM)harus dilindungi terhadap
kemungkinan gangguan mekanis dengan menggunakan
 Pasir
 Pipa pelindung
 Buis beton
 Hasil kerja dilaporkan dengan formulir? Berita Acara TUL I-10
 Beban maksimal A3C 150 mm2 ? 319 A

 KWh tidak langsung menggunakan? CT-PT


 Jika komponen AMR terganggu maka perbaikannya?
 Data Instanous (realtime) untuk? Fungsinya untuk mengetahui kondisi pemakaian
beban pelanggan secara instan.
 Pada APP elektronik, mengukur energy WBP menggunakan KWh meter?
 Komponen Utama AMR? ME, modem, computer, server
 Beban Dinyatakan Kapasitif Bila?

 Faktor yang mempengaruhi besar-kecilnya jatuh tegangan/voltage drop SUTM
 Panjang SUTM
 Pembebanan SUTM
 Luas penampang SUTM
 Yang disebut PEMISAH pada jaring Distribusi adalah DS
 Konfigurasi konstruksi SUTM dapat dipasang secara Vertikal
 Untuk memperkecil tahanan pembumian dengan cara Elektrode di paralel

 Besarnya jaringan berbanding terbalik dengan Luas penampang penghantar


 Jenis Konstruksi SKUTR adalah
 Lurus
 Sudut kecil
 Akhir
 Salah satu APD adalah Sabuk pengaman
 Nilai suatu tahanan pembumian ditentukan oleh
 Jenis elektrode
 Jumlah elektrode
 Jenis tanah
 Penghantar Netral jaringan dibutuhkan pada setiap jarak 100 meter
 Pelaksanaan penarikan kabel SKUTR menggunakan Powerfull/trecker
 Pengukuran tahanan isolasi Megger
 Besarnya hambatan suatu penghantar ditentukan oleh
 Panjang penghantar
 Penampangnya
 Jenis Hantaran
 Bimetal Connector digunakan untuk penyambungan penghantar AL-AL
 Yang merupakan komponen SKUTR adalahStopping buckle
 Pekerjaan penentuan titik-titik posisi tiang dikerjakan dengan alat-alat
 Thedolit
 Alat ukur jarak
 Alat tulis
 Mengetahui hasil kerja baik
 Sesuai SOP
 Sesuai standard konstruksi
 Sesuai perintah kerja
 Sebagai peralatan sakelar utama saluran masuk PHB-TR, dipasangkan FCO
 Besarnya susut pada jaringan ditentulan oleh
 Tegangan
 Panjang jaringan
 Jumlah beban
 Jarak antar tiang SKUTR 50 meter
 Jarak aman antar JTR kabel pilin dengan balkon rumah minimal 1,5 meter
 Penggunaan Fuse Cut Out (FCO) pada jaringan utama B
 Kekuatan tarik/mekanik dari taing Listrik menggunakan satuan “daN” (delta Newton)
B
 Material utama JT Tiang dipindahkan menggunakan HOIST S
 Hasil survey jaringan dari petugas survey adalah gambar as build drawing S
 Maksimal tumpukan tiang 3 disusun trapesium S
 AVO meter bisa digunakan untuk mengukur tahanan pentanahan S
 Pelaksana tidak membawa surat perintah S
 Laporan dapat saja tidak dibuat paska pelaksanaan pekerjaaan S
 Bagian tiang yang ditanam adalah 1/6 dari tiang tanah B
 Jenis elektrode tidak berpengaruh terhadap nilai tahanan pembumian S
 Jarak tiang SUTR kabel pilin maksimum 60 meter B
 Megger digunakan untuk mengukur arus listrik B
 Power full/trecker sebaiknya digunakan untuk menanam tiang S
 Nilai drop tegangan dipengaruhi oleh pannjang jaringan B
 Tiang harus ditanam sedalam 1/6 dari pannjang tiang B
 Trekshoor dipasang untuk menahan agar tiang sudut tahan terhadap benturan B
 Nilai tahanan penghantar tidak dipengaruhi oleh penampangnya B
 Hasil kerja harus dibandingkan dengan standard konstruksi B
 Konstruksi Tiang lurus sama dengan konstruksi tiang akhir
 Beban maksimum jurusan untuk TIC 70 dipasang NH fuse : 200 A
 Kapasitas trafo 160 kVA menurut hitungan arus normal sekunder 240 Amp
 Gardu beton harus mempunyai persyaratan fisik seperti berikut, kecuali : Tinggi
ruangan maksimal 3 meter
 Wiring diagram pekerjaan gardu & PHB TR (Kawat TM, FCO/fuse link, Trafo
distribusi : Ketiga jawaban salah )
 Bagian tiang beton yang ditanam ditanah : 1/6
 Hasil kerja di laporkan menggunakan : Form TUL I-10
 Keuntungan AMR : Pencatatan meter lebih cepat, Pencatatan meter lebih akurat,
Kesalahan baca meter tidak ada
 Dari kawat SR/SMP masuk ke : MCB
 TIC 70 panjang 200 meter arus 100 Amper tegangan pangkal 200 volt tegangan ujung
(201,86 ; 214,86 ; 194,86 :Ketiga jawaban salah )
 Untuk pemasangan gardu dan PHB TR : Pasang tangga, Pasang crane, Naikan trafo
 yang terjadi pada pengukuran bila salah satu fasa sambungan masuk dan keluarnya
terbalik : Akan berpengaruh di putaran mesin listrik di pelanggan
 A3C 150 mm panjang 50 km arus 100 Amp tegangan pangkal 20 KV, tegangan ujung
:18,47
 Untuk pemasangan APP : Siapkan tangga, Siapkan kawat-kawat, Siapkan APP
 Alat kerja yang digunakan untuk pemeliharaan komunikasi : Laptop yang ada software
aplikasi baca meter, Toolset
 Bagian-bagian yang dibumikan pada gardu portal dan cantol adalah : Terminal netral
sekunder transformator, Lightning arrester (LA), Bagian konduktif terbuka
 SOP AMR dibuat oleh : Kantor wilayah/distribusi
 Alat yang dipakai untuk memeriksa urutan fasa adalah : Phasa sequence meter
 Data instansteneus (real time) digunakan untuk
- Mengetahui kebenaran pemasangan dan wiring meter
- Mengetahui pemakaian pelanggan saat ini
- Mengetahui arus, tegangan dan faktor daya saat ini
 Alat utama pekerjaan JTM : Tools set, Meter pengukuran, Tangga
 Material utama JTR : Tiang, Kawat TIC, Perlengkapan hubung bagi
 yang dilakukan jika komunikasi AMR dan meter tergganggu jika memakai modem
GSM : Memeriksa komputer di PC yang aktif, setting modem dan kabel data AMR,
Memeriksa setting modem meter di lokasi dan kabel data meter ke modem, Mmeriksa
modem, sim card dan signal GSM
 Bagian-bagian yang harus dibumikan pada gardu distribusi beton adalah : Titik netral
sekunder trafo, Bagian terbuka instalasi gardu, Bagian konduktif ekstra (pintu, pagar)
 APD pada pekerjaan JTR : Helm orange, Wearpack orange, Sarung tangan
 Untuk mengatur pengoperasian pemakaian energi BWP dan LBWP dipergunakan :
Time switch
 Beban maksimum jurusan untuk A3C 150 mm2 : 425 A
 Cara penyambungan kumparan arus di dalam kWh meter adalah : Seri dengan beban
 Kerugian pemasangan LA sebelum FCO : Kegagalan LA memadamkan sistem
penyulang
 Angka kWh meter yang terbaca adalah hasil perkalian unsur : VA cos j t
 Material utama APP : APP, MCB, BOX APP
 Jika cos phi beban makin kecil, maka pemakaian angka kVArh cenderung : Semakin
besar
 kWh meter digunakan untuk menghitung pemakaian energi aktif : b
 relai hubung tanah untuk kemungkinan gangguan antar penghanatar : s
 pelaksana lapangan boleh menarik JTM tanpa PK : s
 MCB / fuse yang dipasangkan pada APP berfungsi sebagai pembatas tegangan : s
 Tahapan pekerjaan harus menggunakan SOP : b
 Dengan menggunakan AMR pembacaan stand meter lebih cepat, akurat, tepat waktu
dan tidak ada kesalahan : b
 Dengan tidak membawa tangga akan menghambat kerja SR/SMP : b
 Besarnya daya aktif adalah sama dengan besarnya daya semu x sin j : s
 Bekerja tanpa SOP akan lebih cepat dan akurat : s
 Segel adalah alat untuk mencegah penggunaan meter ilegal : b
 Kumparan arus pada kWh meter dihubungkan parallel dengan jaringan/ beban : s
 SOP dibuat oleh PUSDIKLAT : s
 Untuk menghindari tegangan sentuh langsung maka selama bekerja
 Kejadian – kejadian tegangan hilang, arus hilang, tutup terminal meter dibuka dapat
diketahui dengan membaca event di meter : b

1. Standar konstruksi
2. Meter kVArh adalah alat untuk mengetahui
3. Hasil kerja yang dilaporkan
4. Penyambungan kumparan arus di kWh meter adalah .... dengan beban
5. Dukumen laporan
6. Single line diagram
7. SOP
8. Pengujian dinyatakan baik jika
Option jawaban :
Box APP
Hasil kerja
kVA (2)
lebar pintu minimal 120 cm : 1
ME dapat dibaca dengan AMR (6)
Penggantiam material, pekerjaan yang dilakukan : 8
Dasar kerja lapangan (7)
Lampiran PK (3)
Pembanding hasil kerja (5)
Seri (4)
 Saluran distribusi 3 fasa, 380 volt mensuplay daya 500 kVA. Maka besar arus yang
mengalir tiap fasa adalah : 760 A (rumus = Daya suplay atau trafo dibagi (akar 3 kali
tegangan pelayanan)
 Topang tarik (guy wire) dapat dipakai pada : Tiang awal, Tiang tengah, Tiang sudut
 Penerapan SOP berdampak : Pekerjaan selesai dengan aman
 Mengetahui hasil kerja baik jika : ME dapat dibaca dengan AMR
 Data apa saja yang di baca AMR : Load profile, Historical (stand meter), Instantaneuws
(real time)
 APD pada pekerjaan APP : Helm orange, Wearpack orange, Sarung tangan
 SOP JTR dibuat oleh : PLN wilayah/dist
 Setelah dinyatakan baik apa yang dilakukan : ME dibaca alaramnya
 Bila daya pelanggan 6600 VA MCB (6600/220 = 30A) : 3 x 10 A
 Tinggi panel APP (OK) tidak kurang dari 150 cm dari lantai
 bila skala amper meter *jarum* o A – 50 A dan amper meter tersebut diset pada 200 A,
bila jarum amper meter menunjuk pada angka 15, maka arus sebenarnya yg mengalir
adalah : 60 A
 Single line diagram pekerjaan pemeliharaan jaringan dimulai dari : Papan hubung bagi
tegangan rendah (PHB TR / LV Panel)
 Daya reaktif besarnya adalah : V (daya semu)2 – (daya aktif)2
 material utama JTR : Tiang, Kawat TIC, Perlengkapan hubung bagi
 saluran SKTM dipakai dengan pertimbangan hal – hal berikut kecuali : daerah padat
beban tinggi (rere)
 kabel instalasi dalam meter kWh / kVARh harus dari jenis NYAF dengan warna : R =
merah, S = kuning, T = hitam, N = biru
 Tempat untuk dudukan meter kWh fasa 1 menggunakan papan OK : Tipe 1
 Alat kerja yang digunakan untuk pemeliharaan komunikasi : Laptop yang ada software
aplikasi baca meter, Toolset
 Apa yang dimaksud AMR :Aplikasi baca meter yang dapat membaca ME dengan waktu
yang sudah ditentukan secara otomatis, Aplikasi baca meter yang dapat membaca
secara remote, Aplikasi baca meter yang dapat membaca secara remote dan lokal
 Untuk pemasangan SR/ SMP : Pasang tangga, Tarik SR, Sambungkan SR ke APP
 Perintah kerja di tandatangani oleh : Manager rayon
 Pakaian kerja petugas pekerjaan APP dilapangan menggunakan wearpack warna : Biru
dongker
 Jarak aman saluran kabel pilin terhadap SUTM (under buit) : .... > 1 meter
 Jika cos phi beban makin kecil, maka pemakaian angka kVArh cenderung : Semakin
besar
 Benar : Komponen utama kWh meter antara lain adalah kumparan arus dan kumparan
tegangan
 Benar : Untuk mengetahui benar tidaknya hasil kerja, maka harus dilakukan
pemeriksaan dan pengujian terlebih dahulu
 Benar : Hasil kerja harus diperiksa sesuai dengan perintah kerja
 B : Tahapan pekerjaan harus menggunakan SOP
 S : Relai hubung tanah untuk kemungkinan gangguan antar penghantar
 B : Kabel yang digunakan untuk pengawatan pada APP pengukuran
 B : Dengan tidak membawa tangga akan menghambat kerja si JTM
 S : Bila single line diagram salah maka pengukuran akan baik
 B : Trafo distribusi fase 3 , 20 kV / 400 V , 200KVA dengan sisi sekunder terhubung
bintang maka tegangan antar fase dengan netralnya adalah 231 V
 B : Segel adalah alat untuk mencegah penggunaan meter ilegal
 S : Bekerja tanpa SOP akan lebih cepat da akurat
 B : Agar tumpukan tiang tidak bergerak diberi lapisan
 B : Pasangan Box APP tidak menggunakan palu kurang presisi
 S : Komunikasi AMR bisa melalui PLC (jaringan)
 S : RMR (remote meter reading) yang tidak mempunyai schedular dapat disebut AMR
 S : Maksimal tumpukan tiang 3 disusun trapesium
 B : Standar konstruksi untuk panjang JTR max 220 meter arus maks 188 Amp, susutnya
3,26 %, bila panjang SUTR 440 meter susutnya menjadi 6,5%
 B : Fungsi tiang penegang adalah untuk mengurangi besarnya tekanan mekanis pada
tiang awal / ujung serta untuk memudahkan operasional dan pemeliharaan jaringan
 Untuk menghindari tegangan sentuh langsung maka selama bekerja
(benar/salah)
 B : Kejadian-kejadian tegangan hilang, arus hilang, tutup terminal meter dibuka dapat
diketahui dengan membaca event di meter
 S : Besarnya daya aktif adalah sama dengan besarnya daya semu x sin j
 S : Kumparan arus pada kWh meter dihubungkan parallel dengan jaringan/beban
 S : SOP dibuat PUSDIKLAT
 Fungsipengujiantahananisolasiadalah :
Untukmengetahuiketahananisolasiterhadapteganganlebih
 Jarak minimum amankerjapadasistembertegangan 20 kV : 1,5 m
 Fungsipentanahanpadakerangka / body trafoadalah : Sbgpengamantegangansentuh √
 Fungsipelaporanpadapekerjaanpemeliharaan :
Memperkirakantingkatkehandalansuatusistemtenagalistrik
 Berikutinibukanmerupakantujuanpemeliharaan : Meningkatkanhargajualtenagalistrik

 Sekundertrafodistribusimemilikibelitandenganpenampang : Lebihbesardaripadabelitan
primer√
 Jarakamanantara SUTM denganpohon/bangunanadalah : 2,5 m√
 Pemeliharaandenganmaksuduntukmemperbaikikerusakanhinggakembalikepadakondis
ikapasitassemulamerupakan : Pemeliharaankorektif√
 Standarjarakaman SUTM terhadappermukaanjalanrayaadalah : 6 m
 Bebantidakseimbangpadatrafoakanberakibatpadamutu / efisiensilistrikkecuali :
Keuntunganpelanggan√
 Tap changer padatrafodistribusiterletakpadasisi : primer
 Dibawahinimerupakanpengertianpemeliharaandarurat : Pemeliharaan yang
sifatnyamendadak, tidakterencana, iniakibatgangguanataukerusakanatauhal-hal lain di
luarkemampuankitasehinggaperludilakukanpemeriksaan√
 Berikutinibukanmerupakanhal yang
perludilaporkanpadasaatkegiatanpemadamanuntukmelakukanpemeliharaan :
Kapasitaspembangkitan√
 Tiangbeton 12 m sebagaipenyanggasaluranditanamsedalam : 2 m√
 Sifatminyaktrafodistribusi yang perludiperhatikanadalah : Kadar asam√
 Jenis cubicle yang dapatputussecaraotomatiskarenagangguanadalah cubicle yang
dilengkapidengan : CB√
 Contohbagiankonduktifekstra yang dipasangpembumianpadagardudistribusiadalah :
Body pagarbesigardudistribusi√
 Apabilasaudaramelihatpekerjapihakketigatidakmenggunakanperalatankeselamatankerj
a, maka : Menyuruhberhentibekerja√
 Alat yang digunakanuntukmelepasataumemasang NH Fuse di Fuse Holder : Puller√
 Jenispemutusbeban yang dioperasikansecara manual adalah : LBS√
 Komponenpadagardudistribusikonstruksi portal adalah : Fuse cut out – trafo – nfb – nh
fuse√
 Pengamanutamagardudistribusiadalah : Fuse cut out√
 Sebagaipenyanggajaringan SUTM adalahdigunakantiangbetonukuran : 11 meter 350
daN√
 Transformatordengan vector grup DYn5 berarti : Sisi primer delta
dansisisekunderbintangdilengkapidengannetral√
 Untukpengukuranarus yang besarmakapadarangkaianarusdilengkapidengan : CT√
 Pekerjaaninspeksi online assessment yang dilakukanpadafase visual inspection di
gardudistribusiadalah : Memeriksakesesuaian ampere fuse TR√
 Padakonstruksitiangawalmenggunakan isolator jenis : Line post insulator√
 Sebagaipengamanterhadapsambaranpetir, makapadagardudistribusidilengkapi :
Arrester√
 Fungsi lightning arrester adalah untuk melindungi dari surja petir
 Pekerjaan penentuan titik-titik posisi tiang dikerjakan dengan alat –alat : Theodolite,
Alat ukur jarak, Alat tulis
 Mengetahui hasil kerja baik : Sesuai SOP, Sesuai standart konstruksi, Sesuai perintah
 Sebagai peralatan sakelar utama saluran masuk PHB-TR dipasangkan : NFB (No Fused
Breaker
 Besarnya susut pada jaringan ditentukan oleh .: Tegangan, Panjang jaringan, Jumlah
beban
 Jarak antar tiang SKUTR : 50 m
 Jarak aman antara JTR kabel pilin dengan balkon rumah minimal . …1.5m
 Data SUTM yang diperlukan untuk analisa drop tegangan adalah . …: Data teknis
SUTM, Beban SUTM, Tegangan pangkal GI
 Besarnya kekuatan penarikan penghantar dipengaruhi oleh . …
Sagging yang diinginkan
 Dalam rangka mengantisipasi ganggan sistem yang menyebabkan deficit daya maka
untuk mempertahankan integritas sistem dirancang skema pengurangan bebasn
menggunakan UFR sebagai berikut : semua jawaban benar
 Sekunder trafo distribusi
 Yang dimaksud andongan adalah jarak antara posisi terendah dari penghantar yang
direntangkan dengan posisi dimana penghantar tersebut ditumpang/ sangga/ digantung
pada tiang
 Suatu bentuk ketentuan tertulis prosedur / langkah-langkah kerja yang dipergunakan
untuk melaksanakan suatu kegiatan , adalah merupakan definisi Standing Operation
Procedure
 Contoh bagian konduktif ektra yang dipasang pembumian pada gardu distribusi
adalah body trafo
 Pemeliharaan terencana dan tidak terencana merupakan macam-macam pemeliharaan
berdasarkan waktu pelaksanaannya
 Jenis cubicle yang dapat putus secara otomatis karena gangguan adalah cubicle yang
dilengkapi dengan CB
 Peraturan Direksi PLN tentang Pedoma Keselamatan Instalasi di Lingkungan PT PLN
(Persero) Per Dir No. 0250.P/DIR/2016 sebagai pengganti Kep Direksi
No.092K/DIR/2005
 CB (circuit Breaker ) yang terdapat didalam kubikel dipergunakan untuk memutus :
Memutus Arus Listrik
 Dalam pelaksanaan pembangunan dan operasional kegiatan ketenagalistrikan , baik
pembangkitan listrik maupun penyaluran dan distribusinya, harus diperhatikan hal hal
berikut:
 Melakukan evaluasi serta didokumentasikan dalam dokmen lingkungan (
amdal, UKL-UPL)
 Pencegahan dan pengelolaan lingkungannya akan dapat memberikan dampak
pada perusahaan
 Semua potensi dampat tersebut wajib dianalisa
 Berdasarkan SPLN 72:1987 dapat didesain jaringan tegangan menegah (JTM) dengan
kriteria drop tegangan sebagai berikut : drop tegangan spindle maksimum 2 % dan
drop tegangan open loop dan radial maksimum 5 %
 Pekerjaan pemeliharaan yang biasa dilakukan pada PHB TR adalah memeriksa
kondisi saklar utama PHB TR
 Jenis pemutus beban yang dioperasikan secara manual adalah LBS
 Komponen yang tidak perlu dipelihara dalam pekerjaan SUTM 20 KV adalah Kwh
Meter
 Jarak aman antara SUTM dengan pohon / bangunan adalah 2,5 meter
 Manfaat dari diagram pengawatan adalah sebagai berikut , kecuali mengetahui cara
memodifikasi pengukuran sesuai kebutuhan
 Yang manakah dibawah ini yang merupakan contoh pemeliharaan darurat perbaikan /
penggantian PHB-TR yang rusak akibat banjit
 Untuk pengukuran arus yang besar maka pada rangkain arus dilengkapi dengan
Current transformer
 Dibawah ini merupakan fungsi dari LA (Lighting Arrester) adalah : pengaman
terhadap tegangan lebih
 Apabila saudara melihat pekerja pihak ketiga tidak menggunakan peralatan kerja ,
maka menyuruh berhenti kerja
 Kegunaan gambar Rute Baca Meter ( RBM) antara lain :
 Memudahkan pengawasan pembacaan meter, memudahkan penetapan kode
kedudukan baik untuk pelanggan baru maupun perobahan kode kedudukan
pelanggan lama
 Memudahkan rotasi / penggantian pembaca meter, memudahkan pembuatan
dan pemeliharaan RBM , memberi kemudahan pada bidang lain (custumer
service, gangguan , penagihan)
 Memudahkan pelaksanaan pembacaan meter, mejadi media komunikasi antar
pembaca meter dan pengawas
 Peralatan kerja utama yang perlu disiapkan secara umum untuk pelaksanaan pekerjaan
SUTR adalah Tirpiz (power pull), Swivel, Pulling grip, Tali –menali , dongkrak
buaya, stringing block
 Yang dimaksud andongan adalah jarak antara posisi terendah dari penghantar yang
direntangkan dengan posisi dimana penghantar tersebut ditumpang/ sangga/ digantung
pada tiang
 Menurut konstruksinya, jenis Gardu distribusi adalah Gardu kios, gardu tiang : Gardu
portal dan gardu cantol , gardu beton (bangunan sipil : batu, beton)
 Sifat pada minyak trafo distribusi yang perlu diperhatikan adalah kadar asam
 Pengajuan penyambungan baru (PB ) dapat dilakukan dengan cara berikut ,
 Telepon ke CC PLN 123 , website PLN
 Datang langsung ke loket PLN
 Melalui biro jasa yang terdaftar di kantor PLN
 Hukum Kirchoff yang pertama adalah jumlah arus yang masuk sama dengan jumlah
arus yang keluar pada suatu titik percabangan pada rangkaian listrik DC saja
 Macam macam konstruksi SUTM adalah sebagai berikut Konstruksi tiang penumpu
(line pole) dan konstruksi tiang sudut kecil dengan sudut 15 s/d 30 beserta
kelengkapan masing-masing
 Salah satu tujuan dilakukannya pemeliharaan adalah meningkatkan mutu dan
keandalan pada sistem distribusi dalam rangka mengurangi kerusakan peralatan
menaikan / menurunkan tegangan
 Tap changer pada trafo distribusi terletak pada sisi Primer
 Salah satu sistem konfigurasi jaringan distribusi adalah sistem Radial
 Maksud dan tujuan ditetapkannya prosedur pelayanan permintaan penyambungan
Baru (PB) adalah sebagai berikut ,
memberikan kepastian/transparasi biaya

menerapkan prinsip standar ISO tentang layanan public

memperjelas batas kewenangan dan kewajiban antara

PLN dan pelanggan

 Pda kontruksi tiangawal menggunakan isolator jenis suspension insulator


 Dalam berbagai konfigurasi sistem jaringan , bisa ditambahkan feeder express yang
manfaatnya antara lain menuver sistem apabila sistem utama mengalami gangguan
 Apa yang dimaksud dengan pemeliharaan distribusi segala kegiatan yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan, hingga pengendalian dan evaluasi pekerjaan pemeliharaan
instalasi dan system distribusi secara terjadwal ataupun tanpa jadwal
 Berikut ini merupakan tujuan pemeliharaan
Menjaga kehandalan peralatan

Kesiapan (availability) tinggi

Umur peralatan sesuai desain

 Yang bukan merupakan APD untuk pekerjaan memanjat tiang adalah Ear Protector
 Pada sistem arus searah hanya mengenal beban resistive ® tetapi pada sistem arus
bolak-balik beban merupakan “impedansi (yang dinotasikan dengan huruf Z)” yang
bisa terbentuk dari unsur-unsur : komponen R,L, C
 Diagram internal dari suatu merk dan produk KWH meter dapat diartikan
Dibuat secara spesifik untuk sebuah produk

Tidak berlaku terhadap produk lain yang sejenis, walaupun sama fungsi

Menyatakan rangkaian internal suatu alat atau device

 Pengajuan penyambungan baru (PB) dapat dilakukan dengan cara berikut , kecuali
email, facsimile, sms atau surat
 Fungsi pentanahan pada kerangka/ body trafo adalah sebagai pengaman tegangan
sentuh
 Saluran udara tegangan menengah yang ada saat ini salah satunya menggunakan
AAAC-S
 Jenis pemutus beban yang dioperasikan secara manual adalah LBS
 Komponen utama jaringan sutm adalah penghantar isolator , peralatan hubung dan
tiang
 Alat ukur milik PLN yang terpasang pada pelanggan rumah tangga adalah KWh meter
 Hasil pembacaan alat ukur terutama tipe jarum sudah dicantumkan pada manual book
ataupun pada alat ukur itu sendiri yang berupa symbol-simbol. Hal hal yang
mempengaruhi dimaksud alah seperti di bawah ini,
Posisi pembacaan

Kelas (class) ketelitian

Posisi pengoperasian

 Kegiatan pembacaan meter (cater) adalah sebagai berikut, kecuali :peremajaan data
pelanggan dan mutase dengan kode “N”
 Jarak minimum aman kerja pada sistem bertegangan 20 KV 1,5 meter
 Perintah kerja di unit setingkat ranting rayon/ UPJ ditanda tangini oleh manajer
ranting/ raon / upj

Anda mungkin juga menyukai