Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Dhiya Ulhaq

NIM : 11170163000060

Kelas : Pendidikan Fisika 4B

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

A. Pengertian Validitas dan Reliabilitas

Menurut Zainal Ariffin, Validitas adalah suatu derajat ketepatan/kelayakan instrumen yang digunakan untuk
mengukur apa yang yang akan diukur.1 Menurut Sukardi, validitas adalah derajat yang menunjukkan dimana
suatu tes mengukur apa yang hendak diukur.2 Sedangkan menurut Saifuddin Azwar, bahwa validitas mengacu
sejauh mana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya.3

Reliabilitas diterjemahkan dari kata reliability yang berarti hal yang dapat dipercaya (tahan uji). Sebuah tes
dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi jika tes terebut memberikan data hasil yang ajeg (tetap) walaupun
diberikan pada waktu yang berbeda kepada responden yang sama. Reliabilitas lebih mudah dimengerti dengan
memperhatikan aspek pemantapan, ketepatan, dan homogenitas. Suatu instrumen dianggap reliabel apabila
instrumen tersebut dapat dipercaya sebagai alat ukur data penelitian. 4

B. Macam-Macam Validitas dan Reliabilitas

Secara garis besar ada dua macam validitas, yaitu validitas logis dan validitas empiris:

a) Validitas logis, Istilah “validitas logis” mengandung kata “logis” berasal dari kata “logika” atau validitas
logis sering juga disebut sebagai analisis kualitatif yaitu berupa penalaran atau penelaahan. Dengan
makna demikian maka validitas logis untuk sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid
berdasarkan hasil penalaran. Ada dua macam validitas logis yang dapat dicapai oleh sebuah
instrumen, yaitu validitas isi dan validitas konstrak (construct validity). Validitas isi bagi sebuah
instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah instrumen yang disusun berdasarkan isi materi pelajaran
yang dievaluasi. Selanjutnya validitas konstrak sebuah instrumen menunjuk suatu kondisi sebuah
instrumen yang disusun berdasarkan konstrak aspek-aspek kejiwaan yang seharusnya dievaluasi.

b) Validitas Empiris, Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris apabila sudah diuji dari
pengalaman. Analisis soal secara kuantitatif menekankan pada analisis karakteristik internal tes
melalui data yang diperoleh secara empiris. Karakteristik internal secara kuantitatif dimaksudkan
meliputi parameter soal tingkat kesukaran, daya pembeda dan reliabilitas. Ada empat jenis validitas
yang sering digunakan, yakni:

1. Content Validity (Validitas Isi)


Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian data mengukur isi yang
seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel
yang hendak diukur.

2. Construct Validity (Validitas Konstruksi)


Sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun
tes tersebut mengukur setiap aspek berfikir seperti yang disebutkan dalam tujuan
instruksional khusus. Dengan kata lain jika butir-butir soal mengukur aspek berfikir tersebut
sudah sesuai dengan aspek berfikir yang menjadi tujuan instruksional.

3. Concurrent Validity (Validitas “ada sekarang”)

1
Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
2
Sukardi, 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara
3
Azwar S. 2014. Psikologi Inteligensi. Yogyakarta
4
Kerlinger, Fred N. 1973. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: UGM
Validitas ini lebih umum dikenal dengan validitas empiris. Sebuah tes dikatakan memiliki
validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Jika ada istilah “sesuai” tentu ada
dua hal yang dipasangkan. Dalam hal ini hasil tes dipasangkan dengan hasil pengalaman.
Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau sehingga data pengalaman tersebut
sekarang sudah ada (ada sekarang, concurrent).

4. Predictive Validity (Validitas Prediksi)


Sebuah tes dikatakan memiliki validitas prediksi atau validitas ramalan apabila mempunyai
kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Menurut perhitungan product-moment dari pearson, ada tiga macam reliabilitas, yaitu:

a) Koefisien stabilitas (coefficient of stability) adalah jenis reliabilitas yang menggunakan teknik test
and retest, yaitu memberikan tes kepada sekelompok individu, kemudian diadakan pengulangan
tes pada kelompok yang sama dengan waktu yang berbeda. Cara memperoleh koefisien stabilitas
adalah dengan mengorelasikan hasil tes pertama dengan hasil tes kedua dari kelompok yang sama,
tes yang sama, pada waktu yang berbeda.

b) Koefisien konsistensi internal (coefficient of internal consistency) adalah reliabilitas yang didapat
dengan jalan mengorelasikan dua buah tes dari kelompok yang sama, tetapi diambil dari butir-butir
yang bernomor genap untuk tes yang pertama dan butir-butir bernomor ganjil untuk tes yang
kedua. Teknik ini sering juga disebut split-half method.

c) Koefisien ekuivalen (coefficient of equivalence) adalah jika mengorelasikan dua buah tes yang
paralel pada kelompok dan waktu yang sama. Mertode yang digunakan untuk memperoleh
koefisien ekuivalen adalah metode dengan menggunakan dua buah bentuk tes yang paralel
(equivalen) atau disebut equivalence forms method.

Daftar Pustaka

Arifin, Zainal. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Azwar S. 2014. Psikologi Inteligensi. Yogyakarta

Kerlinger, Fred N. 1973. Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta: UGM

Sukardi, 2009. Metodologi penelitian pendidikan: kompetensi dan praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara

Anda mungkin juga menyukai