Anda di halaman 1dari 31

MATERI SUPLEMEN PENGETAHUAN PEMBEKALAN KEPROFESIAN

ANALISA BIAYA PROYEK,


PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PROYEK, PELAKSANAAN
PEKERJAAN JALAN
(2 JP)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
OUTLINE

A N A L I S A B I AYA P R O Y E K PELAKSANAAN
PENGENDALIAN PEKERJAAN JALAN

PENGENDALIAN
PELAKSANAAN PROYEK

2
ISTILAH
ANALISA BIAYA PROYEK

DAFTAR
DOKUMEN
EE HPS/OE KUANTITAS PEKERJAAN
PENAWARAN
& HARGA

ANALISIS
HARGA HARGA ANALISA
PEKERJAAN HARGA
SATUAN SATUAN SPESIFIKASI
UTAMA SATUAN
DASAR PEKRJAAN TEKNIK
PEKRJAAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PROYEK
Pengguna Jasa/
PPK Pemilik

Pengendalian

KONSULTAN/
KONTRAKTOR
SUPERVISI
Pengawasan teknis

Penyedia Jasa/ Penyedia Jasa/


Pengawas Konstruksi Pelaksana Konstruksi

4
PELAKSANAAN JALAN
P E K E R J A A N U TA M A
• Diterapkan pada ruas jalan termasuk pekerjaan jembatan minor
• Untuk meningkatkan kondisi jalan
LINGKUP • Memperbaiki kerataan maupun bentuk permukaan jalan atau
PEKERJAAN meningkatkan proyeksi umur struktur perkerasan pada ruas jalan

PEKERJAAN PENGEMBALIAN KONDISI DAN MINOR

• Paling lambat 30 hari sejak tanggal mulai kerja dan dalam


periode mobilisaasi
• mengembalikan jalan lama dan jembatan minor yang ada ke
suatu kondisi yang dapat digunakan
PEKERJAAN PEMELIHARAAN RUTIN
• Sejak tanggal mulai kerja sampai dengan PHO
• Kegiatan-kegiatan ini meliputi pekerjaan yang bersifat untuk
mencegah setiap kerusakan jalan
• Tidak dimaksudkan untuk mengembalikan kondisi jalan dan ke
kondisi semula atau ke kondisi yang lebih baik dari semula.
5
LINGKUP PEKERJAAN

PEKERJAAN UTAMA PEKERJAAN PENGEMBALIAN PEKERJAAN PEMELIHARAAN


KONDISI DAN MINOR RUTIN

• Overlay Struktural • Pengembalian Kondisi • Perkerasan Lama


• Overlay Non Struktural Perkerasan • Bahu Jalan Lama dan
• Pelaburan Non Struktural • Pengembalian Kondisi Bahu Pemotongan Rumput
• Pengerikilan Kembali Jalan Jalan • Pemotongan rumput pada
Tanpa penutup Aspal/Bahan • Pengembalian Ko Ruang Milik Jalan (RUMIJA)
Pengikat Lainnya
• Penambahan/Rekonstruksi • ndisi Selokan, Saluran Air, • Selokan, Saluran Air, Galian
Bahu Jalan sepanjang Timbunan, Galian, dan dan Timbunan
Jalan Berpenutup Bahan Penghijauan • Pembersihan dan
Pengikat • Perlengkapan Jalan dan pembuangan lumpur secara
• Penambahan atau Pengatur Lalu Lintas rutin pada selokan dan
Rekonstruksi bangunan saluran yang ada
Pelengkap

6
JAMINAN PELAKSANAAN
1.Nilai jaminan pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi
antara 80% sampai dengan 100% nilai total HPS adalah sebesar
5% dari nilai kontrak;
2.Nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi
dibawah 80% nilai total HPS adalah sebesar 5% dari nilai total
HPS; dan
3.masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan berdasarkan Kontrak

7
FUNGSI
PEKERJAAN
JALAN 1. Untuk memberikan permukaan rata / halus
bagi pengendara.
2. Untuk mendistribusikan beban kendaraan di
atas formasi tanah secara memadai,
sehingga melindungi tanah dari tekanan
yang berlebihan.
3. Untuk melindungi formasi tanah dari
pengaruh buruk perubahan cuaca.
ELEMEN-ELEMEN STRUKTURAL
U TAMA

TIMBUNAN GALIAN PERKERASAN


JALAN

9
F L E X I B L E PAV E M E N T RIGID PAVEMENT COMPOSIT PAVEMENT
perkerasan yang perkerasan yang perkerasan dengan struktur
menggunakan aspal sebagai menggunakan semen lapisan bawah menggunakan
bahan pengikat sebagai bahan pengikat beton dan ditutup dengan
lapisan aspal.
10
P E R S YA R ATA N A G R E G AT
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat
• Perkerasan kaku (Rigid Pavement) adalah suatu perkerasan
Suhujalan yang berupa beton (concrete) yang terdiri atas campuran
Penyemprotan

agregat dengan semen sebagai bahan pengikat


• Perkerasan jalan beton semen atau perkerasan kaku, terdiri dari
plat beton semen, dengan atau tanpa lapisan pondasi bawah, di
atas tanah dasar. Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton
semen sering juga dianggap sebagai lapis pondasi, kalau di
atasnya masih ada lapisan aspal
• Perkerasan kaku (Rigid Pavement) adalah suatu alternative
perkerasan jalan yang kita gunakan pada suatu kondisi jalan
apabila perkerasan lentur (Fleksible Pavement) sudah tidak dapat
digunakan lagi.
11
I L U S T R A S I G AYA B E K E R J A

12
STRUKTUR PERKERASAN LENTUR

Lapis Permukaan (Surface Coarse)

Lapis Pondasi Atas (Base Coarse)

Lapis Pondasi bwah (Sub Base Coarse)

Tanah Dasar (Sub Grade)

13
LAPISAN JALAN

14
15
TA N A H D A S A R ( S U B G R A D E )

Tanah dasar (subgrade) adalah merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian-bagian
perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan maupun tebal dari lapisan konstruksi perkerasan jalan
Tanah dasar ini dapat terbentuk dari tanah asli yang dipadatkan (pada daerah urugan). Mengenai
persyaratan teknik untuk material tanah sebagai pembentuk tanah dasar
ini adalah sebagai berikut:
a. Bukan tanah organis
b. Sebaiknya tidak termasuk tanah yang plastisitanya tinggi (klasifikasi A-7-6) dari persyaratan klasifikasi
MSHTO atau CH dalam sistim klasifikasi unified.
c. Bahan yang mempunyai plastisitas tinggi hanya boleh digunakan pada daerah/lapisan dibawah 80
cm dari tanah dasar atau bagian dasar dari urugan. Atau urugan kembali yang tidak memerlukan
daya dukung tinggi.
d. Memiliki harga CBR tidak kurang dari 6% setelah perendaman 4 hari dan dipadatkan 100% dari
kepadatan kering maximum.
e. Persyaratan kepadatan :
• atkan dengan 95% dari kepadatan kering maximum pada lapisan 30 cm ke bawah dari subgrade
(Proctor standard).
• 30 cm keatas harus dipadatkan 100% dari kepadatan kering maximum (proctor standard).

16
LAPISAN PONDASI BAWAH(SUBBASED)

Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.
Fungsi dari lapis pondasi bawah ini antara lain yaitu:
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda.
b. Mencapai effisiensi penggunaan material yang relatip murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat
dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
c. Untuk mencegah tanah dasar masuk kedalam lapis pondasi.
d. Sebagai lapisan peresapan (drainage blanket sheet) agar air tanah tidak mengumpul di
pondasimaupun di tanah dasar
e. Sebagai lapisan pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancer. Hal ini sehubungan terlalu
lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat berat atau karena kondisi lapangan yang
memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca. Material yang umum digunakan
untuk lapisan pondasi bawah sesuai dengan jenis konstruksinya adalah :
• Batu belah dengan balas pasir (sistim telford)
• Tanah campuran semen (soil cement base)
• Aggregat kelas B (sistim pondasi aggregate)

17
L A P I S A N P O N D A S I ATA S ( B A S E D )

Lapis Pondasi Atas adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah dan lapisan
permukaan. Fungsi dari lapis pondasi atas ini antara lain yaitu :
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda
b. Sebagai lapisan peresapan untuk pondasi bawah.
c. Memberikan bantalan terhadap lapisan permukaan. Bahan yang akan digunakan untuk lapisan
pondasi atas adalah jenis bahan yang cukup kuat. Untuk lapisan pondasi atas tanpa bahan pengikat
umumnya menggunakan material dengan nilai CBR > 50% dn plastisitas Index (PI) < 4%. Bahan-
bahan alam seperti batu pecah, kerikil pecah, stabilitas tanah dengan semen (soil cement base)
dapat digunakan Sebagai lapis pondasi Atas sesuai dengan jenis konstruksinya adalah :
 Tanah campur semen (soilcement base)
 Aggregat Klas A (sistim pondasi aggregate)
 Kerikil (Pondasi Macadam)
18
P E R S YA R ATA N A G R E G AT

19
J E N I S TA C K C O AT
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

20
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

21
BAGAN ALIR PERENCANAAN
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

22
STRUKTUR PERKERASAN KAKU
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

23
S I FAT P E R K E R A S A N K A K U
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
1.Secara strutural terdiri dari satu lapis dari beton mutu tinggi
Coat

(K-375).
Suhu Penyemprotan

2.Lapis sub base tidak terlalu berperan sebagai struktur.


3.Bersifat kaku karena nilai modulus elastisitasnya ( E ) cukup
tinggi ( ± 250.000 kg/m2 ) sehingga penyebaran beban roda
lalu lintas ke tanah dasar cukup luas.
4.Peranan daya dukung tanah dasar tidak terlalu penting,
tetapi sangat peka terhadap pengaruh settlement.
24
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

25
P E R S YA R ATA N A G R E G AT
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

26
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

27
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

28
C O M P O S I T PAV E M E N T
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi
Coat

perkerasan kaku (rigid pavement) dan lapisan perkerasan lentur


Suhu Penyemprotan
(flexible pavement) di atasnya, dimana kedua jenis perkerasan
ini bekerja sama dalam memilkul beban lalu lintas. Untuk ini
maka perlu ada persyaratan ketebalan perkerasan aspal agar
mempunyai kekakuan yang cukup serta dapat mencegah retak
refleksi dari perkerasan beton di bawahnya.Konstruksi ini
umumnya mempunyai tingkat kenyamanan yang lebih baik bagi
pengendara dibandingkan dengan konstruksi perkerasan beton
semen sebagai lapis permukaan tanpa aspal.

29
C O M P O S I T PAV E M E N T
Jenis Tack Coat

Jenis Tack
Coat

Suhu Penyemprotan

30
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI

TERIMA KASIH

JL. Sapta Taruna Raya Komplek PU Pasar


Jumat, Pd. Pinang, Kby. Lama, Kota Jakarta balaiptk@gmail.com
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta sibimakonstruksi@gmail.com
12310

Anda mungkin juga menyukai