A N A L I S A B I AYA P R O Y E K PELAKSANAAN
PENGENDALIAN PEKERJAAN JALAN
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN PROYEK
2
ISTILAH
ANALISA BIAYA PROYEK
DAFTAR
DOKUMEN
EE HPS/OE KUANTITAS PEKERJAAN
PENAWARAN
& HARGA
ANALISIS
HARGA HARGA ANALISA
PEKERJAAN HARGA
SATUAN SATUAN SPESIFIKASI
UTAMA SATUAN
DASAR PEKRJAAN TEKNIK
PEKRJAAN
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PROYEK
Pengguna Jasa/
PPK Pemilik
Pengendalian
KONSULTAN/
KONTRAKTOR
SUPERVISI
Pengawasan teknis
4
PELAKSANAAN JALAN
P E K E R J A A N U TA M A
• Diterapkan pada ruas jalan termasuk pekerjaan jembatan minor
• Untuk meningkatkan kondisi jalan
LINGKUP • Memperbaiki kerataan maupun bentuk permukaan jalan atau
PEKERJAAN meningkatkan proyeksi umur struktur perkerasan pada ruas jalan
6
JAMINAN PELAKSANAAN
1.Nilai jaminan pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi
antara 80% sampai dengan 100% nilai total HPS adalah sebesar
5% dari nilai kontrak;
2.Nilai Jaminan Pelaksanaan untuk harga penawaran terkoreksi
dibawah 80% nilai total HPS adalah sebesar 5% dari nilai total
HPS; dan
3.masa berlaku Jaminan Pelaksanaan sejak tanggal
penandatanganan Kontrak sampai dengan serah terima pertama
pekerjaan berdasarkan Kontrak
7
FUNGSI
PEKERJAAN
JALAN 1. Untuk memberikan permukaan rata / halus
bagi pengendara.
2. Untuk mendistribusikan beban kendaraan di
atas formasi tanah secara memadai,
sehingga melindungi tanah dari tekanan
yang berlebihan.
3. Untuk melindungi formasi tanah dari
pengaruh buruk perubahan cuaca.
ELEMEN-ELEMEN STRUKTURAL
U TAMA
9
F L E X I B L E PAV E M E N T RIGID PAVEMENT COMPOSIT PAVEMENT
perkerasan yang perkerasan yang perkerasan dengan struktur
menggunakan aspal sebagai menggunakan semen lapisan bawah menggunakan
bahan pengikat sebagai bahan pengikat beton dan ditutup dengan
lapisan aspal.
10
P E R S YA R ATA N A G R E G AT
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
• Perkerasan kaku (Rigid Pavement) adalah suatu perkerasan
Suhujalan yang berupa beton (concrete) yang terdiri atas campuran
Penyemprotan
12
STRUKTUR PERKERASAN LENTUR
13
LAPISAN JALAN
14
15
TA N A H D A S A R ( S U B G R A D E )
Tanah dasar (subgrade) adalah merupakan permukaan dasar untuk perletakan bagian-bagian
perkerasan lainnya. Kekuatan dan keawetan maupun tebal dari lapisan konstruksi perkerasan jalan
Tanah dasar ini dapat terbentuk dari tanah asli yang dipadatkan (pada daerah urugan). Mengenai
persyaratan teknik untuk material tanah sebagai pembentuk tanah dasar
ini adalah sebagai berikut:
a. Bukan tanah organis
b. Sebaiknya tidak termasuk tanah yang plastisitanya tinggi (klasifikasi A-7-6) dari persyaratan klasifikasi
MSHTO atau CH dalam sistim klasifikasi unified.
c. Bahan yang mempunyai plastisitas tinggi hanya boleh digunakan pada daerah/lapisan dibawah 80
cm dari tanah dasar atau bagian dasar dari urugan. Atau urugan kembali yang tidak memerlukan
daya dukung tinggi.
d. Memiliki harga CBR tidak kurang dari 6% setelah perendaman 4 hari dan dipadatkan 100% dari
kepadatan kering maximum.
e. Persyaratan kepadatan :
• atkan dengan 95% dari kepadatan kering maximum pada lapisan 30 cm ke bawah dari subgrade
(Proctor standard).
• 30 cm keatas harus dipadatkan 100% dari kepadatan kering maximum (proctor standard).
16
LAPISAN PONDASI BAWAH(SUBBASED)
Lapis pondasi bawah adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi dan tanah dasar.
Fungsi dari lapis pondasi bawah ini antara lain yaitu:
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan untuk menyebarkan beban roda.
b. Mencapai effisiensi penggunaan material yang relatip murah agar lapisan-lapisan selebihnya dapat
dikurangi tebalnya (penghematan biaya konstruksi).
c. Untuk mencegah tanah dasar masuk kedalam lapis pondasi.
d. Sebagai lapisan peresapan (drainage blanket sheet) agar air tanah tidak mengumpul di
pondasimaupun di tanah dasar
e. Sebagai lapisan pertama agar pelaksanaan dapat berjalan lancer. Hal ini sehubungan terlalu
lemahnya daya dukung tanah dasar terhadap roda-roda alat berat atau karena kondisi lapangan yang
memaksa harus segera menutup tanah dasar dari pengaruh cuaca. Material yang umum digunakan
untuk lapisan pondasi bawah sesuai dengan jenis konstruksinya adalah :
• Batu belah dengan balas pasir (sistim telford)
• Tanah campuran semen (soil cement base)
• Aggregat kelas B (sistim pondasi aggregate)
17
L A P I S A N P O N D A S I ATA S ( B A S E D )
Lapis Pondasi Atas adalah bagian perkerasan yang terletak antara lapis pondasi bawah dan lapisan
permukaan. Fungsi dari lapis pondasi atas ini antara lain yaitu :
a. Sebagai bagian dari konstruksi perkerasan yang menahan gaya lintang dari beban roda
b. Sebagai lapisan peresapan untuk pondasi bawah.
c. Memberikan bantalan terhadap lapisan permukaan. Bahan yang akan digunakan untuk lapisan
pondasi atas adalah jenis bahan yang cukup kuat. Untuk lapisan pondasi atas tanpa bahan pengikat
umumnya menggunakan material dengan nilai CBR > 50% dn plastisitas Index (PI) < 4%. Bahan-
bahan alam seperti batu pecah, kerikil pecah, stabilitas tanah dengan semen (soil cement base)
dapat digunakan Sebagai lapis pondasi Atas sesuai dengan jenis konstruksinya adalah :
Tanah campur semen (soilcement base)
Aggregat Klas A (sistim pondasi aggregate)
Kerikil (Pondasi Macadam)
18
P E R S YA R ATA N A G R E G AT
19
J E N I S TA C K C O AT
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
20
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
21
BAGAN ALIR PERENCANAAN
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
22
STRUKTUR PERKERASAN KAKU
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
23
S I FAT P E R K E R A S A N K A K U
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
1.Secara strutural terdiri dari satu lapis dari beton mutu tinggi
Coat
(K-375).
Suhu Penyemprotan
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
25
P E R S YA R ATA N A G R E G AT
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
26
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
27
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
28
C O M P O S I T PAV E M E N T
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Perkerasan komposit merupakan gabungan konstruksi
Coat
29
C O M P O S I T PAV E M E N T
Jenis Tack Coat
Jenis Tack
Coat
Suhu Penyemprotan
30
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI
BALAI PENERAPAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
TERIMA KASIH