Anda di halaman 1dari 8

BAB III

3.1 PENDAHULUAN

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau
mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor di dunia industry Sekalipun sama-sama sebagai
alat untuk memasukkan dan mengirim udara dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan
yang berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.

Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang berhubungan dengan
itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan udara sbagai penggerak mesin phenematik
dalam peralatan pengangkat berat yang bekerja secara pneumatik, kompresor digunakan dalam
fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber tenaga.

Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi kedua
dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.
3.2.1 TUJUAN PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Perawatan merupakan suatu pekerjaan yang dimaksudkan untuk mendapatkan jaminan


bahwa suatu sistem atau peralatan akan berfungsi secara optimal, umur teknisnya meningkat dan
aman baik bagi personil maupun bagi produk yang sedang proses. Sedangkan yang dimaksud
dengan perbaikan adalah pemulihan suatu kondisi peralatan atau permesinan yang telah mengalami
kerusakan atau penurunan performa sehingga tetap atau mendekati keadaan semula. Kegiatan
pokok perawatan rutin ini ditentukan berdasarkan periode atau waktu perawatan: bulanan,
triwulan, semesteran atau tahunan.

a. Agar proses produksi dapat beroperasi dengan baik dan tepat memenuhi kebutuhan yang
diinginkan sebagai suatu media pembelajaran.
b. Mendapatkan jaminan bahwa sistem atau peralatan dapat dioperasikan secara optimal.
c. Agar proses produksi dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
d. Mendapat jaminan bahwa keandalan dan mutu tenaga listrik akan mempunyai nilai
tinggi.
e. Mendapat jaminan bahwa umur teknis sistem atau peralatan dapat dipertahankan
f. Mendapat jaminan bahwa sistem atau peralatan aman bagi produk, personil maupun bagi
pekerja/karyawan lainnya.
g. Menghemat biaya yang dikeluarkan untuk mengganti komponen-komponen yang rusak.
3.2.2 METODE PERAWATAN DAN PERBAIKAN

Gambar 3.2.2 Alur Proses Teknis Perawatan dan Perbaikan

a. Predective maintenance (conditional maintenance) adalah perawatan yang dilakukan


dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik. Apakah dan kapan kemungkinan
peralatan listrik tersebut menuju kegagalan. Dengan mempredeksi tersebut dapt diketahui
gejala kerusakan secara dini. Cara ini biasa dipakai adalah monitor kondisi secara online
baik dalam peralatan beroperasi maupun tidak beroperasi. Untuk ini diperlukan peralatan
dan personil untuk analisa. Perawatan ini disebut juga perawatan berdasarkan kondisi
(conditional base maintenance).
b. Preventive maintenance (time base maintenance) adalah perawatan yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan untuk memepertahankan unjuk kerja
peralatan yang optimal sesuai umur teknis peralatannya. Kegiatan ini dilakukan secara
berkala dengan Berpedoman kepada: instructional manual dari pabrik, standar-standar
yang ada dan pengalaman operasi dilapangan. Perawatan ini disebut juga perawatan
berdasarkan waktu (time basemaintenance).
c. Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan secara berencana pada waktu-
waktu tertentu, ketika peralatan listrik mengalami kelainan atau unjuk kerja rendah pada
saat menjalankan fungsinya dengan tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula
disertai perbaikan dan penyempurnaan instalasi. Perawatan ini disebut juga currative
maintenance, yang berupa trouble shooting atau penggantian part / bagian yang rusak
atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara terencana.
d. Breakdown maintenance adalah perawatan yang dilaksanakan setelah terjadi kerusakan
mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya darurat.
3.3 CARA KERJA KOMPRESSOR AIR SCREW

3.3.1 KOMPONEN UTAMA

(compressor)
()
Kompressor udara jenis ini menggunakan 2 Screw yang berputar dalam ruang screw yang
di sebut Air End. Putaran 2 komponen Screw ini akan menyebabkan hisapan pada intake Valve,
dan menghasilkan udara bertekanan pada lubang keluaran ( discharge ).
H
H

Udara bertekanan memasuki Separator Tank dan oli disaring oleh filter oil saparator yang
berfungsi memisahkan oli dan udara , Sehingga udara bertekanan yang di hasilkan tidak
mengandung oli, Prinsip kerja Separator sederhana dapat dilihat pada gambar di atas , di bagian
tengah tabung terdapat filter oil Separator.

(filter oil separator)


(1.1.)

Oil dengan temperature tinggi yang tertampung dalam dasar tabung Separator bergerak
menuju Air filter housing unit , yang berfungsi memisahkan kotoran dan unit manifold, yang
berfungsi mengatur distribusi oil menuju Air coller. Yaitu udara di bagian bawah radiator
dihembus dengan menggunakan motor blower, melalui coller unit dan membawa panas oil
keudara bebas memalaui prinsip head transfer.
9

System yang tidak Vital yaitu pelumasan pada bearing Screw , Air filter housing unit juga
menyuplay oil untuk melumasi bearing Screw , system ini memiliki pengaruh sangat besar
terhadap kasus Over Heating atau Over Themperature pada Kompressor Air Screw.

Temperature system Kompressor di deteksi dari temperature oil dalam separator tank , di pasang sensor
temperature oil, dan langsung mengirim data ke Elektronik Prossesing Unit . temperature Normal berada
dikisaran 85 – 95 DC , System tetap berjalan dengan disertai peringatan System disetting off di
temperature 110 dc.

Anda mungkin juga menyukai