Oleh :
MUNAWAROH, A.Md.Keb.
201904073580
PENJELASAN COACH
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA
COACH,
PENJELASAN MENTOR
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA
Oleh :
MUNAWAROH, A.Md.Keb.
201904073580
Coach, Mentor,
Munawaroh, A.Md.Keb
NOSIS. 201904073580
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
1. Gambaran Umum Organisasi.................................................4
2. Visi dan Misi Organisasi.........................................................6
3. Tugas dan Fungsi Organisasi.................................................7
4. Tugas dan Fungsi Unit Kerja..................................................8
5. Struktur Organisasi...............................................................12
B. Tujuan..........................................................................................14
C. Manfaat........................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan publik di Indonesia semakin hari semakin berkembang.
Keberhasilan pembangunan akan meningkatkan taraf kehidupan sosial
ekonomi masyarakat untuk hidup sehat dan mendapat pelayanan
kesehatan yang makin baik. Dalam perkembangannya peran Aparatur
Sipil Negara (ASN) sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan Nasional
Bangsa Indonesia. PNS mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokrasi, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjadi persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Semuanya itu
dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh PNS dalam mencapai
tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun
dalam negeri yang menuntut PNS untuk meningkatkan profesionalitasnya
dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dari korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Saat ini PNS sedang mengalami hal sulit, karena masih adanya
stigma negatif dari masyarakat masih saja tidak berubah meskipun
reformasi birokrasi sudah terjadi disana sini. Jika kita menelisik ke
belakang, stigma negatif muncul akibat dari Public Service yang dirasa
sangat kurang yang cenderung dianggap pemalas, kurang profesional,
boros, diliputi KKN dan lain sebagainya. PNS yang disebut abdi negara
yang seharusnya melayani kepentingan masyarakat justru menggunakan
kekuasaannya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu.
Mengendap bertahun-tahun, tidak ada suatu perubahan yang berarti dari
pemerintah. Maka, stigma negative PNS pun sampai sekarang masih
bertahan, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang terwakili
abdi-abdi negara sudah lenyap karena banyaknya oknum yang melakukan
korupsi. Seakan PNS dan korupsi ibarat dua sisi mata uang yang tidak
terpisahkan.
Kultur birokrasi yang tidak kondusif membuat prosedur dan etika
pelayanan sangat jauh dari nilai-nilai dan praktik yang menghargai
masyarakat sebagai pelanggan yang seharusnya diposisikan sebagai raja.
Saat ini, pemerintah sedang membangun belief system di masyarakat
dengan reformasi birokrasi. PNS sebagai alat penghubung pemerintah
dan masyarakat harus mendukung jalannya reformasi birokrasi yang
diharapkan dapat memuaskan masyarakat sehingga timbul kepercayaan
terhadap pemerintah serta mampu menjalankan tugas dan fungsinya
berdasarkan Pancasila dan Peraturan Perundang-undangan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi semakin profesional.
Untuk membentuk ASN yang profesional Undang-undang juga mengatur
dan mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan
untuk membangan ASN yang memiliki integritas, profesional dan netral
serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Pelatihan dasar CPNS golongan II telah dibekali nilai-nilai dasar
ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi yang biasa dikenal dengan sebutan ANEKA. Setelah
menerima pengetahuan mengenai nilai-nilai dasar diharapkan para CPNS
mampu untuk menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan
serta membuat menjadi kebiasaan (Habituasi) dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
profesional.
Berkaitan dengan pembentukan ASN yang berlandaskan ANEKA,
peserta sebagai Bidan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas
Sukaraja Kota Bandung mengidentifikasi tugas pokok dan fungsi Bidan
yang perlu semakin ditingkatkan mutu pelayanannya guna mencapai
tujuan untuk pembentukan ASN yang profesional dan dalam rangka
mewujudkan visi misi organisasi. Melalui kegiatan aktualisasi yang
menerapkan konsep nilai dasar ANEKA maka peserta berharap dapat
memberikan kontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat solutif dan
inovatif sehingga nantinya bisa menjadi ASN yang profesional sebagai
bidan di UPT Puskesmas Sukaraja. Dari latar belakang tersebut diatas
peserta mengambil isu dengan judul “Rancangan Aktualisasi Habituasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak di UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung”
yang nantinya akan diaktualisasikan selama 30 hari sebagai pelaksanaan
kegiatan yang telah dirancang berdasarkan tugas pokok dan fungsinya.
1
Dari hasil data yang diperoleh Badan Pusat Statistik Tahun 2017
https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/kecamatan-cicendo-dalam-angka-tahun-2018/
2
Hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas Sukajadi drg. Dwi Mudji Astuti pada bulan
Mei 2019
penduduk yang banyak, UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung
dapat melayani orang sakit denga rata-rata 50 orang/hari.
Selain daripada itu letak Puskesmas yang berbatasan
langsung dengan wilayah Kota Cimahi sehingga berpeluang untuk
menjadi salah satu alternative fasilitas kesehatan untuk warga
diluar wilayah kerja UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung.
Wilayah UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung juga memiliki
banyak Sekolah binaan yang berpotensi baik untuk
mengembangkan program-program inovatif dibidang kesehatan.
UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung juga berada di kawasan
yang memiliki banyak home industri sehingga memiliki
kesempatan besar untuk mengembangakan pelayanan kesehatan
melalui pemeriksaan rutin pekerja (Medical Check Up) serta
menjadikan pelayanan pertama bagi peserta asuransi BPJS
umum maupun pekerja.
C. MANFAAT
Manfaat proses aktualisasi habituasi adalah untuk:
1. Menjadi dasar untuk peningkatan mutu pelayanan khususnya
pada pelayanan kesehatan ibu dan anak di UPT Puskesmas
Sukaraja dalam rangkamewujudkan visi dan misi Puskesmas
2. Menjadi dasar pembiasaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan di tempat tugas berlandaskan nilai-nilai dasar
profesi ASN.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
AKTUALISASI HABITUASI
b. Hasil Kegiatan
Melaksanakan persiapan pelayanan kebidanan agar
terciptanya kondisi ruangan yang bersih, sehat ,nyaman dan
kondusif untuk pelayanan pasien yang prima. Menyiapan alat
medis dan bahan medis habis pakai sebelum pelayanan untuk
memastikan pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien.
c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melaksanakan persiapan pelayanan kebidanan
menunjukkan tanggung jawab dalam menciptakan
lingkungan yang nyaman serta integritas untuk pelayanan
kebidanan.
2) Etika Publik
Menyiapkan dan menata ruang pelayanan memberikan
kenyamanan terhadap pasien saat dilayani.
3) Komitmen Mutu
Mengecek kelengkapan alat dengan penuh ketelitian
untuk kepastian mutu pelayanan yang prima.
4) Anti Korupsi
Mengecek kelengkapan dengan cermat dan teliti untuk
mengontrol penggunaan alat dan bahan medis habis
pakai.
b. Hasil Kegiatan :
Pelayanan ANC dilaksanakan agar status kesehatan Ibu
dan janin terpantau serta mengetahui perkembangan kondisi
kehamilan sebagai konsen dan dasar untuk pemberian
tindakan medis selanjutnya.
c. Nilai-Nilai Dasar :
1) Akuntabilitas
Melakukan Pelayanan ANC sesuai prosedur dengan jelas
dan penuh tanggungjawab.
2) Nasionalisme
Melakukan pelayanan ANC secara komprehensif sebagai
upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di indonesia
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun sebagai wujud pegawai yang memiliki etika
dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik dan kehamilan yang
benar, akurat, dan sistematis.
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
merupakan bentuk kepedulian dan kejujuran petugas
dalam melakukan tindakan.
b. Hasil Kegiatan
Pemeriksaan laboratorium bagi ibu hamil untuk screening
kunjungan awal pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan yang
dilakukan untuk menilai kadar Hemoglobin, Golongan darah,
HIV, HBsAg, Protein Urine.
c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan perujukan sesuai prosedur dengan
jelas dan penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Sebelum melakukan tindakan pemeriksaan laboratorium,
bidan terlebih dahulu menjelaskan prosedur dan meminta
persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan
dilakukan hingga pasien memahami dan setuju. Hal ini
merupakan salah satu pengamalan pancasila sila ke 4
yaitu musyawarah mencapai mufakat.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun.
c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda
vital sesuai prosedur dengan jelas dan penuh tanggung
jawab.
2) Nasionalisme
Sebelum melakukan tindakan penyuntikan KB, bidan
terlebih dahulu menjelaskan prosedur dan meminta
persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan
dilakukan hingga pasien memahami dan setuju. Hal ini
merupakan salah satu pengamalan pancasila sila ke 4
yaitu musyawarah mencapai mufakat
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun, menjaga privasi pasien dan melayani dengan
asuhan kasih sayang ibu merupakan wujud pegawai yang
memiliki etika dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik dan penyuntikan
yang benar, akurat, dan sistematis.Melaksanakan
Pelayanan sesuai SOP.
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
menganjurkan pasien melakukan pembayaran di bagian
administrasi dengan tarif sesuai Peraturan Walikota yang
sudah ditetapkan merupakan bentuk kepedulian dan
kejujuran petugas dalam melakukan tindakan.
b. Hasil Kegiatan
Dilaksanakannya pelayanan Imunisasi di ruang kesehatan
ibu dan anak diharapkan dapat memberikan pelayanan yang
berintegritas, melayani dengan jujur, bermutu, dan
meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan pasien serta
mensukseskan program Imunisasi Nasional.
c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda
vital sesuai prosedur dengan jelas dan penuh tanggung
jawab.
2) Nasionalisme
Tidak membedakan pasien merupakan sikap menghargai
pasien secara adil. Melakukan inform consent merupakan
suatu bentuk musyawarah mencapai mufakat agar pasien
dapat memahami pilihan imunisasi yang tepat setelah
dilakukan penjelasan dan diskusi bersama Bidan.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun, menjaga privasi pasien dan melayani dengan
tetap memerhatikan kenyamanan bayi merupakan wujud
pegawai yang memiliki etika dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
pemeriksaan suhu tubuh, berat badan bayi dan
penyuntikan yang benar, akurat, dan sistematis.
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
menganjurkan pasien melakukan pembayaran di bagian
administrasi merupakan bentuk kepedulian dan kejujuran
petugas dalam melakukan tindakan.
2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan Imunisai sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3) Whole of Government (WOG)
Pelayanan Imunisasi dilakukan dengan berkolaborasi
antar tenaga kesehatan lainnya. Penginputan laporan
pelayanan pada SIKDA merupakan bentuk dari prinsip
WOG dimana terdapat kordinasi sistem informasi antara
Puskesmas dengan Dinas Kesehatan.
b. Hasil Kegiatan :
Melaksanakan konseling dengan sopan, santun, jujur,
cermat dan teliti didukung dengan rasa penuh tanggungjawab,
dan rasa empati.
c. Nilai-Nilai Dasar :
1) Akuntabilitas
Memberikan konseling terhadap pasien secara
bertanggungjawab agar pasien mengetahui lebih banyak
kondisinya dan bagaimana tetap menjaga kesehatan.
2) Nasionalisme
Menyapa pasien dengan sopan serta memberikan
pembinaan secara menyeluruh tanpa membedakan suku,
agama dan ras merupakan pencerminan sila ke 2
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Etika Publik
Memberikan informasi tentang kondisi pasien secara benar
dan tidak menyesatkan, serta menyapa dan melayani
dengan rasa hormat dan sopan.
4) Komitmen Mutu
Memberikan konseling terhadap pasien menunjukkan
bahwa kita peka terhadap kebutuhan pasien tentang
informasi penyakit yang dideritanya. Serta responsif
memberi pelayanan dengan tanggap. Sehingga mutu
pelayanan meningkat.
5) Anti Korupsi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
mengenai topik yang sedang di bahas merupakan salah
satu bentuk keadilan dari petugas sehingga tidak
memonopoli kegiatan.
2.1. Tabel Rencana Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Bulan Mei 2019
TIME LINE MEI 2019
NO KEGIATAN
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Melaksanakan Persiapan Pelayanan
Kebidanan
2 Melaksanakan Pelayanan Antenatal
Care (ANC)
3 Merujuk Pasien Antenatal Care
(ANC) pada Kunjungan Pertama ke
Bagian Laboratorium
4 Melaksanakan Pelayanan KB
5 Melaksanakan Pelayanan
Imunissasi Bayi dan Balita