Anda di halaman 1dari 38

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI


APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
PADA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
DI UPT PUSKESMAS SUKARAJA
KOTA BANDUNG

Oleh :
MUNAWAROH, A.Md.Keb.
201904073580

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Pemerintah Kota Bandung


Angkatan II Tahun 2019

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2019

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN COACH
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklat : Munawaroh, A.Md.Keb.


Instansi : Pemerintah Kota bandung
Jabatan : Bidan Terampil
Tempat Aktualisasi : UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :


Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu
Membuat rancangan aktualisasi substansi mata pelatihan dasar CPNS
dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Bandung, Juni 2019

COACH,

KUSBIANTO, S.Pd., M.H.


KOMPOL NRP 67050240
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN MENTOR
TENTANG KEMAMPUAN PESERTA

Nama Peserta Diklat : Munawaroh, A.Md.Keb.


Instansi : Pemerintah Kota bandung
Jabatan : Bidan Terampil
Tempat Aktualisasi : UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :


Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu
Membuat rancangan aktualisasi substansi mata pelatihan dasar CPNS
dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………...

Bandung, Juni 2019

drg. DWI MUDJI ASTUTI


PEMBINA IV/a
NIP 197707182005012016
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR PROFESI
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)
PADA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
DI UPT PUSKESMAS SUKARAJA
KOTA BANDUNG

Oleh :
MUNAWAROH, A.Md.Keb.
201904073580

Telah disetujui pada tanggal : ..................................


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach, Mentor,

KUSBIANTO, SPd., MH. drg. DWI MUDJI ASTUTI


KOMPOL NRP 67050240 PEMBINA IV/a
NIP 197707182005012016
KATA PENGANTAR

Puji syukur peserta panjatkan kepada Allah SWT yang telah


memberikan Rahmat-Nya kepada peserta, sehingga peserta dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi dengan judul “RANCANGAN
AKTUALISASI HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI APARATUR
SIPIL NEGARA (ASN) PADA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
DI UPT PUSKESMAS SUKARAJA KOTA BANDUNG” yang merupakan
salah satu tugas dalam Diklatsar CPNS Golongan II di Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan POLRI.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini peserta banyak
mendapat bimbingan, bantuan dan dorongan semangat akademik
maupun non akademik. Untuk itu pada kesempatan ini peserta
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. KOMBESPOL Drs. Bobyanto I.O.R. Adoe, selaku Kepala
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Republik
Indonesia.
2. AKBP Mohamad Rois, SIK., M.H., selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia.
3. AKBP Dr. Hanjaya Fatah S.Pd., M.MPd., selaku Kepala Bagian
Pendidikan dan Pelatihan.
4. AKBP Grace K. Rahakbau, SIK., M.Si., selaku Kepala Bagian
Tenaga Pendidik.
5. AKBP Drs. Kasman Hindriana, M.MPd., selaku Kepala Bagian
Bimbingan Siswa.
6. KOMPOL Kusbianto, S.Pd., M.H., selaku Coach yang telah
memberikan bimbingan, arahan dan motivasi kepada peserta.
7. Drg. Dwi Mudji Astuti selaku mentor yang telah memberikan
bimbingan dan arahan kepada peserta.
8. IPTU Helder Silaban, selaku Patun penyusun yang telah
memberikan ilmu serta motivasi selama masa Diklatsar CPNS
berlangsung.
9. Para Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung yang
telah memberikan ilmu dan pengalamannya terkait nilai-nilai
dasar Profesi PNS selama masa on campus.
10. Hj. Titi Garyati, selaku orang tua dan seluruh keluarga besar
yang selalu memberikan dukungan dan doa sehingga peserta
dapat menjalani rangkaian kegiatan Diklatsar CPNS dengan
baik.
11. Rd. Riki Pramana Suryanegara, S.Sos., M.M., selaku suami dari
peserta dan Rd. Ghazi Ahzafani Suryanegara selaku anak dari
peserta yang telah mengiring doa, memberikan dukungan, kasih
sayang, dan kepercayaan selama menjalani pendidikan.
12. Rekan-rekan angkatan II Diklatsar CPNS khususnya Ton F atas
kebersamaan yang terjalin selama masa Diklatsar CPNS
berlangsung.
13. Kepada semua pihak yang tidak sempat peserta sebutkan
namanya satu persatu yang telah membantu peserta dalam
bentuk apapun sehingga penulisan Rancangan Aktualisasi ini
dapat terselesaikan.

Peserta menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih jauh


dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Juni 2019


Peserta,

Munawaroh, A.Md.Keb
NOSIS. 201904073580
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................iv
DAFTAR ISI.................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................1
1. Gambaran Umum Organisasi.................................................4
2. Visi dan Misi Organisasi.........................................................6
3. Tugas dan Fungsi Organisasi.................................................7
4. Tugas dan Fungsi Unit Kerja..................................................8
5. Struktur Organisasi...............................................................12
B. Tujuan..........................................................................................14
C. Manfaat........................................................................................14

BAB II RENCANA KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI


A. Kegiatan Aktualisasi Habituasi
1. Kegiatan Melaksanakan Persiapan Pelayanan Kebidanan.16
2. Kegiatan Melaksanakan Antenatal Care (ANC)..................18
3. Kegiatan Merujuk Pasien Antenatal Care (ANC) ke
Laboratorium........................................................................20
4. Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana (KB)...................23
5. Kegiatan Pelayanan Imunisasi Pada Bayi dan Balita..........26
6. Kegiatan Melakukan Konseling Terhadap Pasien di Ruang
KIA........................................................................................29
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.................................................32

BAB III PENUTUP......................................................................................34

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan publik di Indonesia semakin hari semakin berkembang.
Keberhasilan pembangunan akan meningkatkan taraf kehidupan sosial
ekonomi masyarakat untuk hidup sehat dan mendapat pelayanan
kesehatan yang makin baik. Dalam perkembangannya peran Aparatur
Sipil Negara (ASN) sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan Nasional
Bangsa Indonesia. PNS mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokrasi, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjadi persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Semuanya itu
dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh PNS dalam mencapai
tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun
dalam negeri yang menuntut PNS untuk meningkatkan profesionalitasnya
dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dari korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Saat ini PNS sedang mengalami hal sulit, karena masih adanya
stigma negatif dari masyarakat masih saja tidak berubah meskipun
reformasi birokrasi sudah terjadi disana sini. Jika kita menelisik ke
belakang, stigma negatif muncul akibat dari Public Service yang dirasa
sangat kurang yang cenderung dianggap pemalas, kurang profesional,
boros, diliputi KKN dan lain sebagainya. PNS yang disebut abdi negara
yang seharusnya melayani kepentingan masyarakat justru menggunakan
kekuasaannya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu.
Mengendap bertahun-tahun, tidak ada suatu perubahan yang berarti dari
pemerintah. Maka, stigma negative PNS pun sampai sekarang masih
bertahan, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang terwakili
abdi-abdi negara sudah lenyap karena banyaknya oknum yang melakukan
korupsi. Seakan PNS dan korupsi ibarat dua sisi mata uang yang tidak
terpisahkan.
Kultur birokrasi yang tidak kondusif membuat prosedur dan etika
pelayanan sangat jauh dari nilai-nilai dan praktik yang menghargai
masyarakat sebagai pelanggan yang seharusnya diposisikan sebagai raja.
Saat ini, pemerintah sedang membangun belief system di masyarakat
dengan reformasi birokrasi. PNS sebagai alat penghubung pemerintah
dan masyarakat harus mendukung jalannya reformasi birokrasi yang
diharapkan dapat memuaskan masyarakat sehingga timbul kepercayaan
terhadap pemerintah serta mampu menjalankan tugas dan fungsinya
berdasarkan Pancasila dan Peraturan Perundang-undangan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi semakin profesional.
Untuk membentuk ASN yang profesional Undang-undang juga mengatur
dan mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan
untuk membangan ASN yang memiliki integritas, profesional dan netral
serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Pelatihan dasar CPNS golongan II telah dibekali nilai-nilai dasar
ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi yang biasa dikenal dengan sebutan ANEKA. Setelah
menerima pengetahuan mengenai nilai-nilai dasar diharapkan para CPNS
mampu untuk menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan
serta membuat menjadi kebiasaan (Habituasi) dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
profesional.
Berkaitan dengan pembentukan ASN yang berlandaskan ANEKA,
peserta sebagai Bidan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas
Sukaraja Kota Bandung mengidentifikasi tugas pokok dan fungsi Bidan
yang perlu semakin ditingkatkan mutu pelayanannya guna mencapai
tujuan untuk pembentukan ASN yang profesional dan dalam rangka
mewujudkan visi misi organisasi. Melalui kegiatan aktualisasi yang
menerapkan konsep nilai dasar ANEKA maka peserta berharap dapat
memberikan kontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat solutif dan
inovatif sehingga nantinya bisa menjadi ASN yang profesional sebagai
bidan di UPT Puskesmas Sukaraja. Dari latar belakang tersebut diatas
peserta mengambil isu dengan judul “Rancangan Aktualisasi Habituasi
Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak di UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung”
yang nantinya akan diaktualisasikan selama 30 hari sebagai pelaksanaan
kegiatan yang telah dirancang berdasarkan tugas pokok dan fungsinya.

1. Gambaran Umum Organisasi


Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah salah satu instansi
pemerintah yang sudah ada sejak jaman kependudukan Belanda.
Dinas Kesehatan Kota Bandung ini didirikan dengan tujuan
meningkatkan derajat kesehatan yaitu melalui kegiatan kuratif
atau pencegahan pengobatan seperti Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) dan kegiatan preventif atau pencegahan
terhadap penyakit misalnya mencegah jangan sampai orang
menjadi sakit dan menjaga kebersihan lingkungan dan lain-lain.
Dinas Kesehatan Kota Bandung membawahi 80 Puskesmas yang
tersebar di seluruh Kota Bandung.

Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di


bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara
umum, mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif,
kuratif sampai dengan rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP) atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Puskesmas Sukaraja Kota Bandung adalah Puskesmas
Jejaring UPT Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung yang terletak
di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Cicendo Kota Bandung.
Menurut Badan Pusat Statistik tahun 2017 Puskesmas Sukaraja
Kota Bandung mempunyai jumlah penduduk 21.137 dan Rasio
Jenis Kelamin Laki-laki 10.729 dan Perempuan 10.408 yang
secara idealnya per 30.000 penduduk baru didirikan satu
Puskesmas1. Tetapi karena kebutuhan masyarakat akan
pelayanan kesehatan yang terus meningkat serta akses
mendapatkan pelayanan puskesmas yang jauh ke UPT
Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung. Maka, UPT Puskesmas
Pasirkaliki Kota Bandung membuat Jejaring yaitu UPT Puskesmas
Sukaraja Kota Bandung yang terletak di Kelurahan Sukaraja
Kecamatan Cicendo Kota Bandung.

Gambar 1.1 Peta Wilayah UPT Puskesmas Sukaraja

Puskesmas Sukaraja berdiri mulai tahun 2014 sebagai


Puskesmas Jejaring dari UPT Puskesmas Pasirkaliki Kota
Bandung. Pada tahun 2018 UPT Puskesmas Sukaraja Kota
Bandung berdiri sendiri dengan Pimpinan drg. Dwi Mudji Astuti,
lokasi UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung bertempat di
Jalan Megaraya I No.51, di wilayah RT 05 RW 07 Kelurahan
Sukaraja Kecamatan Cicendo Kota Bandung. UPT Puskesmas
Sukaraja Kota Bandung saat ini memiliki wilayah kerja 1
Kelurahan yaitu Kelurahan Sukaraja memiliki jumlah 10 RW 71
RT dengan jumlah penduduk total 21.195 jiwa dengan 6535
kepala keluarga, 14 Posyandu, dan 7 Posbindu 2. Dengan jumlah

1
Dari hasil data yang diperoleh Badan Pusat Statistik Tahun 2017
https://ppid.bandung.go.id/knowledgebase/kecamatan-cicendo-dalam-angka-tahun-2018/
2
Hasil wawancara dengan Kepala Puskesmas Sukajadi drg. Dwi Mudji Astuti pada bulan
Mei 2019
penduduk yang banyak, UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung
dapat melayani orang sakit denga rata-rata 50 orang/hari.
Selain daripada itu letak Puskesmas yang berbatasan
langsung dengan wilayah Kota Cimahi sehingga berpeluang untuk
menjadi salah satu alternative fasilitas kesehatan untuk warga
diluar wilayah kerja UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung.
Wilayah UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung juga memiliki
banyak Sekolah binaan yang berpotensi baik untuk
mengembangkan program-program inovatif dibidang kesehatan.
UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung juga berada di kawasan
yang memiliki banyak home industri sehingga memiliki
kesempatan besar untuk mengembangakan pelayanan kesehatan
melalui pemeriksaan rutin pekerja (Medical Check Up) serta
menjadikan pelayanan pertama bagi peserta asuransi BPJS
umum maupun pekerja.

2. Visi dan Misi Organisasi


a. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Bandung
1) Visi Dinas Kesehatan kota Bandung
Mewujudkan Bandung Kota Sehat yang Mandiri dan
Berkeadilan.
2) Misi Dinas Kesehatan Kota Bandung
Untuk mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan mandiri
ditempuh melalui misi sebagai berikut:
a) Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang
paripurna, merata bermutu, dan terjangkau.
b) Mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan dan
menggerakkan masyarakat berperilaku hidup sehat.
c) Meningkatkan tata kelola manajemen pembangunan
kesehatan.
b. Visi dan Misi UPT Puskesmas Sukaraja
1) Visi UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung
Pilihan utama dalam pelayanan kesehatan di masyarakat
perkotaan.
2) Misi UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung
a) Meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan
mengutamakan upaya preventif dan promotif.
b) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
yang amanah, santun dan berstandar nasional, meliputi
pelayanan medik dasar dan pelayanan kesehatan
masyarakat.
c) Mengembangkan kompetensi SDM yg meliputi skill,
knowledge dan attitude agar mampu memberikan
pelayanan prima sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan.
d) Memanfaatkan fasilitas dan alat kesehatan secara efektif
semaksimal mungkin dengan perencanaan
pengembangan fasilitas dan alat kesehatan secara
bertahap agar tercapai kelengkapan sesuai dengan
standar nasional.
e) Mengembangkan gedung Puskesmas menjadi lebih
atraktif melalui perencanaan pengembangan dengan
desain interior dan eksterior asri dan nyaman.
f) Memelihara dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral
dan kerjasama dengan pihak swasta baik di bidang
kesehatan maupun di bidang lainnya di wilayah kerja
Puskesmas dalam upaya meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat.
g) Mengembangkan sistem-sistem manajemen sesuai
amanah BLUD.

3. Tugas dan fungsi Organisasi


a. Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung
1) Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kota Bandung
Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di
bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan
pembantuan.
2) Fungsi Dinas Kesehatan Kota Bandung
a) Melaksanakan tugas teknis operasional di bidang
kesehatan yang meliputi pengembangan dan pembinaan
pelayanan kesehatan, pencegahan pemberantasan
penyakit menular dan penyehatan lingkungan, kesehatan
keluarga, pelayanan kefarmasian dan pengawasan
makanan dan minuman serta pembinaan program
berdasarkan kebijakan Walikota Bandung.
b) Pelaksanaan tugas teknis fungsional di bidang kesehatan
berdasarkan kebijakan Gubernur Provinsi Jawa Barat.
c) Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi
ketatausahaan yang meliputi kepegawaian, keuangan,
umum dan perlengkapan.

4. Tugas dan Fungsi Unit Kerja


a. Tugas dan Fungsi Puskesmas
UPT Puskesmas Sukaraja memiliki tugas pokok sebagai
pelaksana kebijakan dan program urusan pemerintahan daerah
di bidang kesehatan. Sedangkan fungsi UPT Puskesmas
Sukaraja yaitu :
1) Pelaksana kebijakan, program, dan kegiatan bidang
kesehatan.
2) Pemberdayaan dan Penggerakan Masyarakat menuju
Masyarakat Sehat, Mandiri, dan Berperan Aktif.
3) Pengelolaan upaya kesehatan (UKM dan UKP) melalui
upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative.
4) Pengkoordinasian dan pengelolaan sumber daya manusia
kesehatan melalui peningkatan mutu dan profesionalisme.
5) Pemantauan ketersediaan obat di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sukaraja.
6) Pengembangan sistem informasi Kesehatan daerah
(SIKDA).

b. Tugas dan Fungsi Bidan


Tugas pokok bidan merupakan tugas utama yang harus
dijalankan oleh seorang bidan. Tugas pokok tersebut berkaitan
dengan ruang lingkup bidan dalam mengerjakan tugasnya
sehari-hari. Dimana tugas pokok bidan yang dikerjakan
mencerminkan kompetensi yang dimiliki oleh bidan tersebut.
Menutut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 551 Tahun 2009,
Tugas Fungsi bidan terampil adalah sebagai berikut :
1) Mempersiapkan pelayanan kebidanan dalam
melaksanakan anamnesa klien/pasien pada kasus
fisiologis tanpa masalah.
2) Manganamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan.
3) Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada
kasus fisiologis tanpa masalah.
4) Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada
kasus risiologis tanpa masalah.
5) Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan.
6) Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil
pengkajian pada kasus fisiologis tanpa masalah.
7) Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil
pengkajian pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan.
8) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada
kasus fisiologis tanpa masalah.
9) Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan.
10) Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada
kasus fisiologis tanpa masalah.
11) Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan.
12) Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada
klien/pasien dengan kasus fisiologis tanpa masalah.
13) Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada
klien/pasien dengan kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan.
14) Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpa
masalah.
15) Mempersiapkan alat dan obat pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan.
16) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis tanpa masalah persalinan kala II.
17) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis tanpa masalah persalinan kala II.
18) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis tanpa masalah persalinan kala III.
19) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis tanpa masalah persalinan kala IV.
20) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis Kesehatan reproduksi remaja dan monopause,
klimakterium, bayi, KB, AKDR.
21) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis bermasalah pada persalinan Kala I.
22) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis bermasalah pada persalinan Kala II.
23) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis bermasalah pada persalinan Kala III.
24) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis bermasalah pada persalinan Kala IV.
25) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis bermasalah pada ibu hamil, ibu nifas, bayi baru
lahir, KB sederhana hormonal oral dan suntik.
26) Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidanan.
27) Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada
saat melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan
sebagai instrumentator tindakan bedah/operasi.
28) Melasanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada
saat melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan
sebagai asisten tindakan bedah/operasi.
29) Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada
saat melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan
sebagai asisten tindakan bedah/operasi.
30) Melaksanakan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada
saat melaksanakan tugas dikamar bedah kebidanan
sebagai asisten dokter dalam tindakan bedah/operasi.
31) Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan.
32) Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis.
33) Melakukan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada
kasus fisiologis tanpa masalah.
34) Melakukan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada
kasus patologis kegawatdaruratan kebidan.
35) Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan kasus
fisiologis tanpa masalah.
36) Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan.
37) Melaksanakan tugas sebagai pengelola di puskesmas
sebagai penganggungjawab tugas sore dan malam.
38) Melaksanakan tugas/shif jaga di tempat/rumah sakit.
39) Melaksanakan tugas/shif jaga on call.
40) Melaksanakan tugas jaga/shif sepi pasien.
41) Melaksanakan tugas pada daerah konflik/rawan/daerah
penyakit menular.
42) Melaksanakan asuhan kebidanan pada individu di
keluarga.
43) Melakukan dan mencatat deteksi dini risiko.
5. Struktur organisasi
B. TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan dasar Calon
Aparatur Sipil Negara diharapkan :
1. Mampu meningkatkan mutu pelayanan khususnya pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak di UPT Puskesmas
Sukaraja dalam rangkamewujudkan visi dan misi Puskesmas.
2. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam setiap
rancangan pemecahan masalah sesuai dengan Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP) sebagai Bidan Terampil.

C. MANFAAT
Manfaat proses aktualisasi habituasi adalah untuk:
1. Menjadi dasar untuk peningkatan mutu pelayanan khususnya
pada pelayanan kesehatan ibu dan anak di UPT Puskesmas
Sukaraja dalam rangkamewujudkan visi dan misi Puskesmas
2. Menjadi dasar pembiasaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan di tempat tugas berlandaskan nilai-nilai dasar
profesi ASN.

BAB II
RENCANA KEGIATAN
AKTUALISASI HABITUASI

Dalam meningkatkan mutu pelayanan guna mencapai tujuan untuk


pembentukan ASN yang profesional dan dalam rangka mewujudkan visi
misi organisasi maka peserta sudah merencanakan beberapa kegiatan
yang akan dilaksanakan pada proses habituasi ini. Sebagai profesi Bidan
maka penulis merencanakan kegiatan habituasi sebagai berikut :
1. Melaksanakan Persiapan Pelayanan Kebidanan
2. Melaksanakan Pelayanan Antenatal Care
3. Merujuk Pasien Antenatal Care pada Kunjungan Pertama ke
Bagian Laboratorium
4. Melaksanakan Pelayanan KB
5. Melaksanakan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Balita
6. Melakukan Konseling Terhadap Pasien di Ruang KIA

A. Kegiatan Aktualisasi Habituasi


1. Melaksanakan Persiapan Pelayanan Kebidanan
a. Tahapan Kegiatan
1) Memastikan kebersihan ruangan pemeriksaan kebidanan.
2) Memeriksa kelengkapan alat medis dan bahan medis habis
pakai untuk mendukung kegiatan pelayanan kebidanan.
3) Memastikan ketersediaan tempat sampah medis dan non
medis

b. Hasil Kegiatan
Melaksanakan persiapan pelayanan kebidanan agar
terciptanya kondisi ruangan yang bersih, sehat ,nyaman dan
kondusif untuk pelayanan pasien yang prima. Menyiapan alat
medis dan bahan medis habis pakai sebelum pelayanan untuk
memastikan pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien.

c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melaksanakan persiapan pelayanan kebidanan
menunjukkan tanggung jawab dalam menciptakan
lingkungan yang nyaman serta integritas untuk pelayanan
kebidanan.
2) Etika Publik
Menyiapkan dan menata ruang pelayanan memberikan
kenyamanan terhadap pasien saat dilayani.
3) Komitmen Mutu
Mengecek kelengkapan alat dengan penuh ketelitian
untuk kepastian mutu pelayanan yang prima.
4) Anti Korupsi
Mengecek kelengkapan dengan cermat dan teliti untuk
mengontrol penggunaan alat dan bahan medis habis
pakai.

d. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Menyiapkan kebersihan ruangan dan kebutuhan
pelayanan kesehatan lainnya menciptakan kenyamanan
kepada Pasien sesuai misi Puskesmas.

e. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Terciptanya petugas yang profesional, tanggung jawab,
serta berkomitmen dalam menjalankan tugas sesuai jadwal
sehingga terwujudnya pelayanan yang prima dan
meningkatkan kepercayaan terhadap organisasi.

f. Keterkaitan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Dengan menyiapkan kebersihan ruangan dan semua
kebutuhan pelayanan kesehatan maka kegiatan
pelayanan kesehatan dapat maksimal dan berjalan
dengan lancer.

2. Melaksanakan Pelayanan Antenatal Care (ANC)


a. Tahapan Kegiatan :

1) Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dengan


teliti.
2) Menyambut Pasien dengan ramah.
3) Menginformasikan prosedur pemeriksaan yang akan
dijalani dan tujuan pemeriksaan.
4) Informed Consent
5) Meminta persetujuan tindakan dengan menandatangani
lembar informed consent.
6) Anamnesa Pasien
7) Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan yang lalu,
riwayat kesehatadan riwayat sosial.
8) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV)
9) Melakukan cuci tangan pra tindakan
10) Melakukan pemeriksaan fisik ibu, perkembangan
kehamilan dan kesejahteraan janin.
11) Melakukan Ccuci tangan pasca tindakan.
12) Memberitahu hasil pemeriksaan, Konseling kesehatan
dan jadwal kunjungan ulang.
13) Melakukan peresepan multivitamin, tablet FE bagi ibu
hamil dan menganjurkan pasien untuk mengambil obat di
bagian farmasi.
14) Melakukan pencatatan dan pelaporan
15) Menginput data pelayanan ke dalam Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA)

b. Hasil Kegiatan :
Pelayanan ANC dilaksanakan agar status kesehatan Ibu
dan janin terpantau serta mengetahui perkembangan kondisi
kehamilan sebagai konsen dan dasar untuk pemberian
tindakan medis selanjutnya.

c. Nilai-Nilai Dasar :
1) Akuntabilitas
Melakukan Pelayanan ANC sesuai prosedur dengan jelas
dan penuh tanggungjawab.
2) Nasionalisme
Melakukan pelayanan ANC secara komprehensif sebagai
upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan
Angka Kematian Bayi (AKB) di indonesia
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun sebagai wujud pegawai yang memiliki etika
dan moral yang baik.

4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik dan kehamilan yang
benar, akurat, dan sistematis.
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
merupakan bentuk kepedulian dan kejujuran petugas
dalam melakukan tindakan.

d. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik
dan kehamilan pada pasien merupakan suatu bentuk
pelayanan dalam bertugas sebagai upaya mengetahui status
kesehatan individu dengan pelayanan yang berorientasi pada
mutu dan berwawasan sehingga meningkatkan kualitas
kesehatan.

e. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Terciptanya petugas yang Professional, Transparan, Teliti
serta Akuntabel dalam menjalankan tugas sehingga keadaan
klinik menjadi di hargai serta dapat berjalan dengan maksimal.
Melakukan inform consent merupakan suatu bentuk
perlindungan hukum bagi pasien dan bidan agar pasien
mendapatkan pelayanan yang bermutu dan terjamin.

f. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel,
teliti dan transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada kendala untuk melayani hak dan
kebutuhan pasien.
2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan ANC sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3) Whole of Government (WOG)
Pelayanan ANC secara komprehensif dilakukan dengan
berkolaborasi antar tenaga kesehatan lainnya.
Penginputan laporan pelayanan pada SIKDA merupakan
bentuk dari prinsip WOG dimana terdapat kordinasi sistem
informasi antara Puskesmas dengan Dinas Kesehatan.

3. Merujuk Pasien Antenatal Care (ANC) ke Laboratorium


a. Tahapan Kegiatan
1) Pemeriksaan ANC di Ruang KIA.
2) Menjelaskan Prosedur dan manfaat dari tindakan
pemeriksaan Laboratorium yang akan dilakukan terhadap
pasien.
3) Informed Consent (Meminta persetujuan tindakan dengan
menandatangani lembar informed consent).
4) Membuat surat rujukan ke Laboratorium.
5) Menganjurkan pasien untuk kembali ke ruang KIA saat
hasil pemeriksaan Laboratorium telah terbit.
6) Mencatat hasil pemeriksaan pada buku KIA dan buku
laporan ANC.
7) Melakukan konseling mengenai jadwal kunjungan ulang
untuk ANC berikutnya.

b. Hasil Kegiatan
Pemeriksaan laboratorium bagi ibu hamil untuk screening
kunjungan awal pemeriksaan kehamilan. Pemeriksaan yang
dilakukan untuk menilai kadar Hemoglobin, Golongan darah,
HIV, HBsAg, Protein Urine.

c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan perujukan sesuai prosedur dengan
jelas dan penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Sebelum melakukan tindakan pemeriksaan laboratorium,
bidan terlebih dahulu menjelaskan prosedur dan meminta
persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan
dilakukan hingga pasien memahami dan setuju. Hal ini
merupakan salah satu pengamalan pancasila sila ke 4
yaitu musyawarah mencapai mufakat.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun.

d. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan perujukan pasien untuk pemeriksaan
laboratorium merupakan pemeriksaan penunjang untuk
pelayanan ANC yang komprehensif dan bermutu pasien
merupakan suatu bentuk pelayanan dalam bertugas sebagai
upaya meningkatkan derajat kesehatan dengan pelayanan
yang berorientasi pada mutu dan berwawasan.

e. Penguatan Nilai Nilai Organisasi :


Terciptanya petugas yang Profesional, Transparan, Teliti
serta Akuntabel dalam menjalankan tugas sehingga
keadaan Puskesmas menjadi di hargai serta dapat berjalan
dengan maksimal.

f. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan ANC sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
2) Whole of Government (WOG)
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan kolaborasi
antara profesi bidan dan tenaga analis kesehatan di
Laboratorium Puskesmas.

4. Melaksanakan Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


a. Tahapan Kegiatan
1) Persiapan Alat
Memeriksa tempat dan kelengkapan alat yang akan
digunakan untuk memeriksa pasien
2) Menyambut pasien dengan ramah dan memperkenalkan
diri.
3) Menginformasikan efektifitas, cara, manfaat, efek
samping, prosedur penggunaan KB.
4) Informed Consent / meminta persetujuan tindakan
5) Anamnesa pasien untuk memastikan paien tidak ada
kontraindikasi dengan KB suntik.
6) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
pemeriksaan fisik (Pemeriksaan tekanan darah, berat
badan, payudara, abdomen).
7) Menganjurkan pasien untuk melakukan pembayaran
administrasi untuk tindakan penyuntikan KB di bagian
Administrasi.
8) Melakukan cuci tangan.
9) Menyiapkan obat ke dalam spuit suntikan.
10) Melakukan penyuntikan dengan tetap memerhatikan
privasi pasien dan asuhan kasih sayang ibu.
11) Membereskan alat-alat, membuang alat suntik bekas ke
dalam safety box.
12) Melakukan cuci tangan.
13) Melakukan Konseling mengenai jadwal kunjungan ulang
dan mengevaluasi pemahaman pasien.
14) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
15) Menginput data pelayanan ke dalam Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA)
b. Hasil Kegiatan
Dilaksanakannya pelayanan KB di ruang kesehatan ibu
dan bermutu, dan meningkatkan kepedulian terhadap
kesehatan pasien serta mensukseskan program Keluarga
Berencana (KB) dengan menekan jumlah penduduk.

c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda
vital sesuai prosedur dengan jelas dan penuh tanggung
jawab.

2) Nasionalisme
Sebelum melakukan tindakan penyuntikan KB, bidan
terlebih dahulu menjelaskan prosedur dan meminta
persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan
dilakukan hingga pasien memahami dan setuju. Hal ini
merupakan salah satu pengamalan pancasila sila ke 4
yaitu musyawarah mencapai mufakat
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun, menjaga privasi pasien dan melayani dengan
asuhan kasih sayang ibu merupakan wujud pegawai yang
memiliki etika dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik dan penyuntikan
yang benar, akurat, dan sistematis.Melaksanakan
Pelayanan sesuai SOP.
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
menganjurkan pasien melakukan pembayaran di bagian
administrasi dengan tarif sesuai Peraturan Walikota yang
sudah ditetapkan merupakan bentuk kepedulian dan
kejujuran petugas dalam melakukan tindakan.

d. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan
fisik dan penyuntikan KB pada pasien merupakan suatu
bentuk upaya pelayanan yang berorientasi pada mutu dan
berwawasan sehingga meningkatkan kualitas kesehatan.

e. Penguatan Nilai Nilai Organisasi :


Terciptanya petugas yang Profesional, Transparan, Teliti
serta Akuntabel dalam menjalankan tugas sehingga keadaan
Puskesmas menjadi di hargai serta dapat berjalan dengan
maksimal.

f. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel,
teliti dan transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada kendala untuk melayani hak dan
kebutuhan pasien. Melakukan inform consent merupakan
suatu bentuk perlindungan hukum bagi pasien dan bidan
agar pasien mendapatkan pelayanan yang bermutu dan
terjamin.
2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan ANC sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3) Whole of Government (WOG)
Prgram Keluarga Berencana ini merupakan program
BKKBN yang dijalankan bersama dengan Dinas
Kesehatan melalui Puskesmas.
5. Melaksanakan Pelayanan Imunisasi Pada Bayi
a. Tahapan Kegiatan
1) Memastikan kesiapan tempat dan kelengkapan alat yang
akan digunakan untuk memeriksa pasien.
2) Menyambut pasien dengan ramah, memperkenalkan diri.
3) Menginformasikan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
4) Anamnesa Pasien
Menanyakan kondisi bayi saat ini, memastikan jadwal
imunisasi yang tepat bagi bayi sesuai dengan usianya.
5) Pemeriksaan Suhu tubuh bayi dan berat badan bayi.
6) Informed Consent
Meminta persetujuan tindakan dengan menandatangani
lembar informed consent.
7) Menganjurkan pasien untuk melakukan pembayaran
administrasi untuk tindakan penyuntikan KB di bagian
Administrasi.
8) Melakukan cuci tangan.
9) Menyiapkan obat ke dalam spuit suntikan.
10) Melakukan penyuntikan dengan tetap memperhatikan
kenyamanan bayi.
11) Membereskan alat-alat, membuang alat suntik bekas ke
dalam safety box.
12) Melakukan cuci tangan.
13) Melakukan konseling mengenai jadwal kunjungan ulang
untuk imunisasi berikutnya.
14) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
15) Menginput data pelayanan ke dalam Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA)

b. Hasil Kegiatan
Dilaksanakannya pelayanan Imunisasi di ruang kesehatan
ibu dan anak diharapkan dapat memberikan pelayanan yang
berintegritas, melayani dengan jujur, bermutu, dan
meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan pasien serta
mensukseskan program Imunisasi Nasional.

c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda
vital sesuai prosedur dengan jelas dan penuh tanggung
jawab.
2) Nasionalisme
Tidak membedakan pasien merupakan sikap menghargai
pasien secara adil. Melakukan inform consent merupakan
suatu bentuk musyawarah mencapai mufakat agar pasien
dapat memahami pilihan imunisasi yang tepat setelah
dilakukan penjelasan dan diskusi bersama Bidan.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun, menjaga privasi pasien dan melayani dengan
tetap memerhatikan kenyamanan bayi merupakan wujud
pegawai yang memiliki etika dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
pemeriksaan suhu tubuh, berat badan bayi dan
penyuntikan yang benar, akurat, dan sistematis.

5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
menganjurkan pasien melakukan pembayaran di bagian
administrasi merupakan bentuk kepedulian dan kejujuran
petugas dalam melakukan tindakan.

d. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik
dan penyuntikan Imunisasi pada pasien merupakan suatu
bentuk pelayanan dalam bertugas sebagai upaya
meningkatkan derajat kesehatan dengan pelayanan yang
berorientasi pada mutu dan berwawasan.

e. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Terciptanya petugas yang Profesional, Transparan, Teliti
serta Akuntabel dalam menjalankan tugas sehingga keadaan
Puskesmas menjadi di hargai serta dapat berjalan dengan
maksimal.

f. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel,
teliti dan transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada kendala untuk melayani hak dan
kebutuhan pasien. Melakukan inform consent merupakan
suatu bentuk perlindungan hukum bagi pasien dan bidan
agar pasien mendapatkan pelayanan yang bermutu dan
terjamin.

2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan Imunisai sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3) Whole of Government (WOG)
Pelayanan Imunisasi dilakukan dengan berkolaborasi
antar tenaga kesehatan lainnya. Penginputan laporan
pelayanan pada SIKDA merupakan bentuk dari prinsip
WOG dimana terdapat kordinasi sistem informasi antara
Puskesmas dengan Dinas Kesehatan.

6. Melakukan Konseling Terhadap Pasien di Ruang KIA


a. Tahapan Kegiatan:
1) Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan dengan santun
dan penuh empati.
2) Memberikan konseling tentang kesehatan dengan cermat
dan tanggung jawab.
3) Kolaborasi dengan petugas lainnya untuk mengoptimalkan
konseling terhadap pasien.
4) Memberikan kesempatan bertanya kepada pasien tentang
hal-hal yang belum dimengerti.

b. Hasil Kegiatan :
Melaksanakan konseling dengan sopan, santun, jujur,
cermat dan teliti didukung dengan rasa penuh tanggungjawab,
dan rasa empati.

c. Nilai-Nilai Dasar :
1) Akuntabilitas
Memberikan konseling terhadap pasien secara
bertanggungjawab agar pasien mengetahui lebih banyak
kondisinya dan bagaimana tetap menjaga kesehatan.
2) Nasionalisme
Menyapa pasien dengan sopan serta memberikan
pembinaan secara menyeluruh tanpa membedakan suku,
agama dan ras merupakan pencerminan sila ke 2
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Etika Publik
Memberikan informasi tentang kondisi pasien secara benar
dan tidak menyesatkan, serta menyapa dan melayani
dengan rasa hormat dan sopan.
4) Komitmen Mutu
Memberikan konseling terhadap pasien menunjukkan
bahwa kita peka terhadap kebutuhan pasien tentang
informasi penyakit yang dideritanya. Serta responsif
memberi pelayanan dengan tanggap. Sehingga mutu
pelayanan meningkat.
5) Anti Korupsi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya
mengenai topik yang sedang di bahas merupakan salah
satu bentuk keadilan dari petugas sehingga tidak
memonopoli kegiatan.

d. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Konseling pada pasien merupakan suatu bentuk pelayanan
dalam bertugas, disamping itu juga memiliki tujuan untuk
menumbuhkan kesatuan hubungan hidup antara petugas
dengan pasien sebagai individu dengan meningkatkan
pengetahuan kesehatan.

e. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Menjalin sinergi antar petugas dengan pasien agar
terciptanya petugas yang profesional, Akuntabel,
tanggungjawab serta berkomitmen dalam menjalankan tugas
yang menjadikan pasien merasa dilayani dan diperhatikan.
Sehingga tingkat kepercayaan pasien kepada Puskesmas
khususnya dalam hal pelayanan kesehatan semakin bertambah
lebih baik.

f. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Melakukan konseling maka pasien dapat mengetahui
kondisi kesehatannya sebagai pemenuhan untuk hak dan
kebutuhan pasien.
2) Manajemen ASN
Memberikan konseling kesehatan merupakan sebuah
kewajiban dan keharusan seorang petugas bidan sesuai
tugas dan fungsinya aerta untuk memenuhi Sasaran
Kinerja Pegawai (SKP).
3) Whole of Government (WOG)
Adanya kerjasama antara bidan dengan profesi lainnya
untuk memaksimalkan konseling kepada pasien.
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

2.1. Tabel Rencana Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Bulan Mei 2019
TIME LINE MEI 2019
NO KEGIATAN
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Melaksanakan Persiapan Pelayanan
Kebidanan
2 Melaksanakan Pelayanan Antenatal
Care (ANC)
3 Merujuk Pasien Antenatal Care
(ANC) pada Kunjungan Pertama ke
Bagian Laboratorium
4 Melaksanakan Pelayanan KB

5 Melaksanakan Pelayanan
Imunissasi Bayi dan Balita

6 Melakukan Konseling Terhadap


Pasien di Ruang KIA
2.2 Tabel Rencana Kegiatan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) Bulan Juni 2019

TIME LINE JUNI 2019


NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Melaksanakan Persiapan Pelayanan Kebidanan

2 Melaksanakan Pelayanan Antenatal Care (ANC)

3 Merujuk Pasien Antenatal Care (ANC) pada Kunjungan


Pertama ke Bagian Laboratorium
4 Melaksanakan Pelayanan KB

5 Melaksanakan Pelayanan Imunissasi Bayi dan Balita

6 Melakukan Konseling Terhadap Pasien di Ruang KIA


BAB III
PENUTUP

Dalam meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


di Puskesmas Sukaraja kota Bandung guna mencapai tujuan untuk
pembentukan ASN yang profesional dan dalam rangka mewujudkan
visi misi organisasi maka peserta merencanakan beberapa kegiatan
sebagai berikut :
1. Melaksanakan Persiapan Pelayanan Kebidanan
2. Melaksanakan Pelayanan Antenatal Care
3. Merujuk Pasien Antenatal Care pada Kunjungan Pertama ke
Bagian Laboratorium
4. Melaksanakan Pelayanan KB
5. Melaksanakan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Balita
6. Melakukan Konseling Terhadap Pasien di Ruang KIA

Kegiatan tersebut di atas akan dilaksanakan selama 30 hari


terhitung tanggal10 Mei 2019 hingga 12 juni 2019.
Melalui kegiatan Aktualisasi Habituasi ini peserta diharapkan
dapat memahami lebih dalam nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga
mampu diterapkan dalam kegiatan pekerjaan ditempat tugas untuk
mewujudkan birokrasi pemerintahan yang lebih baik.
Peserta menyadari dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi
habituasi ini masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun tata
kalimat, untuk itu saran dan masukan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan Rancangan Aktualisasi Habituasi ini, peserta harapkan
dengan lapang dada. Semoga Rancangan Aktualisasi Habituasi ini
bisa bermanfaat untuk kita semua.

Anda mungkin juga menyukai