Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan publik di Indonesia semakin hari semakin berkembang.
Keberhasilan pembangunan akan meningkatkan taraf kehidupan sosial
ekonomi masyarakat untuk hidup sehat dan mendapat pelayanan
kesehatan yang makin baik. Dalam perkembangannya peran Aparatur
Sipil Negara (ASN) sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan Nasional
Bangsa Indonesia. ASN mempunyai peran yang amat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban
modern, demokrasi, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan
merata, menjadi persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan
kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar tahun 1945. Semuanya itu
dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASN dalam mencapai
tujuan tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun
dalam negeri yang menuntut ASN untuk meningkatkan profesionalitasnya
dalam menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dari korupsi, kolusi
dan nepotisme.
Saat ini ASN sedang mengalami hal sulit, karena masih adanya
stigma negatif dari masyarakat masih saja tidak berubah meskipun
reformasi birokrasi sudah terjadi disana sini. Jika kita menelisik ke
belakang, stigma negatif muncul akibat dari Public Service yang dirasa
sangat kurang yang cenderung dianggap pemalas, kurang profesional,
boros, diliputi KKN dan lain sebagainya. ASN yang disebut abdi negara
yang seharusnya melayani kepentingan masyarakat justru menggunakan
kekuasaannya untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok tertentu.
Mengendap bertahun-tahun, tidak ada suatu perubahan yang berarti dari
2

pemerintah. Maka, stigma negatif ASN pun sampai sekarang masih


bertahan, kepercayaan masyarakat kepada pemerintah yang terwakili
abdi-abdi negara sudah lenyap karena banyaknya oknum yang melakukan
korupsi. Seakan PNS dan korupsi ibarat dua sisi mata uang yang tidak
terpisahkan.
Kultur birokrasi yang tidak kondusif membuat prosedur dan etika
pelayanan sangat jauh dari nilai-nilai dan praktik yang menghargai
masyarakat sebagai pelanggan yang seharusnya diposisikan sebagai raja.
Saat ini, pemerintah sedang membangun belief system di masyarakat
dengan reformasi birokrasi. ASN sebagai alat penghubung pemerintah
dan masyarakat harus mendukung jalannya reformasi birokrasi yang
diharapkan dapat memuaskan masyarakat sehingga timbul kepercayaan
terhadap pemerintah serta mampu menjalankan tugas dan fungsinya
berdasarkan Pancasila dan Peraturan Perundang-undangan.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah melalui UU
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi semakin profesional.
Untuk membentuk ASN yang profesional Undang-undang juga mengatur
dan mengamanatkan instansi pemerintah untuk wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan terintegrasi bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) selama satu tahun masa percobaan. Undang-undang ini
merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil negara yang bertujuan
untuk membangun ASN yang memiliki integritas, profesional dan netral
serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari KKN, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
Pelatihan dasar CPNS golongan II telah dibekali nilai-nilai dasar
ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
dan Anti Korupsi yang biasa dikenal dengan sebutan ANEKA. Setelah
menerima pengetahuan mengenai nilai-nilai dasar diharapkan para CPNS
mampu untuk menginternalisasi, menerapkan dan mengaktualisasikan
serta membuat menjadi kebiasaan (Habituasi) dan merasakan
3

manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang


profesional.
Berkaitan dengan pembentukan ASN yang berlandaskan ANEKA,
peserta sebagai Bidan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas
Sukaraja Kota Bandung mengidentifikasi tugas pokok dan fungsi Bidan
yang perlu semakin ditingkatkan mutu pelayanannya guna mencapai
tujuan untuk pembentukan ASN yang profesional dan dalam rangka
mewujudkan visi misi organisasi. Melalui kegiatan aktualisasi yang
menerapkan konsep nilai dasar ANEKA maka peserta berharap dapat
memberikan kontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat solutif dan
inovatif sehingga nantinya bisa menjadi ASN yang profesional sebagai
bidan di UPT Puskesmas Sukaraja. Dari latar belakang tersebut diatas
peserta mengambil isu dengan judul “Aktualisasi Habituasi Nilai-Nilai
Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak di UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung”
.

B. TUJUAN
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta pelatihan dasar CPNS
diharapkan :
1. Mampu meningkatkan mutu pelayanan khususnya pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak di UPT Puskesmas
Sukaraja dalam rangka mewujudkan visi dan misi puskesmas.
2. Mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN dalam setiap
rancangan pemecahan masalah sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi sebagai Bidan Terampil.

C. MANFAAT
Manfaat proses aktualisasi habituasi adalah untuk:
4

1. Menjadi dasar untuk peningkatan mutu pelayanan khususnya


pada pelayanan kesehatan ibu dan anak di UPT Puskesmas
Sukaraja dalam rangka mewujudkan visi dan misi Puskesmas.
2. Menjadi dasar pembiasaan dalam setiap pelaksanaan kegiatan
yang dilakukan di tempat tugas berlandaskan nilai-nilai dasar
profesi ASN.

BAB II
PROFIL ORGANISASI

A. Gambaran Umum Organisasi


Dinas Kesehatan Kota Bandung adalah salah satu
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah
Kota Bandung. Dinas Kesehatan Kota Bandung ini didirikan
dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan. Dinas Kesehatan
5

Kota Bandung membawahi 80 Puskesmas yang tersebar di seluruh


Kota Bandung.
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di
bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum,
Puskesmas harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif
sampai dengan rehabilitatif baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
Puskesmas Sukaraja berdiri mulai tahun 2014 sebagai
Puskesmas Jejaring dari UPT Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung.
Pada tahun 2019 UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung berdiri
sendiri dengan Pimpinan drg. Dwi Mudji Astuti.
Lokasi UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung bertempat di
Jalan Megaraya I No.51, di wilayah RT 05 RW 07 Kelurahan Sukaraja
Kecamatan Cicendo Kota Bandung. UPT Puskesmas Sukaraja
memiliki wilayah kerja 1 Kelurahan yaitu Kelurahan Sukaraja, memiliki
jumlah 10 RW 71 RT dengan jumlah penduduk total 21.195 jiwa
dengan 6535 kepala keluarga, 14 Posyandu, dan 7 Posbindu.

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Sukaraja


6

Letak UPT Puskesmas Sukaraja berbatasan langsung dengan


wilayah Kota Cimahi sehingga berpeluang untuk menjadi salah satu
alternative fasilitas kesehatan untuk warga diluar wilayah kerja
UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung. Wilayah
UPT Puskesmas Sukaraja Kota Bandung juga memiliki banyak
Sekolah binaan yang berpotensi baik untuk mengembangkan
program-program inovatif di bidang kesehatan.

B. Visi Misi Organisasi


Dinas Kesehatan memiliki Visi Misi yang berpedoman pada Visi
Misi Kota Bandung. Untuk mewujudkan Visi Kota Bandung Tahun
2018-2023 yaitu Terwujudnya “Kota Bandung yang Unggul,
Nyaman, Sejahtera, dan Agamis”, dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan kondisi umum pencapaian pembangunan
kesehatan 2023, potensi dan permasalahan kesehatan serta
lingkungan strategis baik Internal maupun Eksternal maka
ditetapkan Visi UPT Puskesmas Sukaraja, yaitu : “Pilihan utama
dalam pelayanan kesehatan dasar di masyarakat perkotaan.”
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Dengan memperhatikan faktor-
faktor lingkungan strategis internal dan eksternal, rumusan Misi Kota
Bandung yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
1. Membangun Masyarakat yang humanis, agamis, berkualitas
dan berdaya saing
2. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Melayani, Efektif,
Efisien, dan Bersih
3. Membangun Perekonomian yang Mandiri, Kokoh, dan
Berkeadilan
7

4. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang,


pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan
ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan
5. Mengembangkan pembiayaan kota yang partisipatif, kolaboratif
dan terintegrasi

Misi UPT Puskesmas Sukaraja merupakan bentuk uraian


upaya yang akan dilakukan. Berdasarkan Misi Kota Bandung Tahun
2018 – 2023 maka dalam perencanaan misi UPT
Puskesmas Sukaraja ini penting untuk memberikan kerangka
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Misi
UPT Puskesmas Sukaraja sebagai berikut :
1. Meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan
mengutamakan upaya promotif dan preventif.

2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang


amanah, santun dan berstandar nasional, meliputi pelayanan
medik dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat.

3. Mengembangkan kompetensi SDM yg meliputi skill, knowledge


dan attitude agar mampu memberikan pelayanan prima
sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.

4. Memanfaatkan fasilitas dan alat kesehatan secara efektif


semaksimal mungkin dengan perencanaan pengembangan
fasilitas dan alat kesehatan secara bertahap agar tercapai
kelengkapan sesuai dengan standar nasional.

5. Mengembangkan gedung puskesmas menjadi lebih atraktif


melalui perencanaan pengembangan dengan desain interior
dan eksterior asri dan nyaman.
8

6. Memelihara dan meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan


kerjasama dengan pihak swasta baik di bidang kesehatan
maupun di bidang lainnya di wilayah kerja puskesmas dalam
upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

7. Mengembangkan sistem-sistem manajemen sesuai amanah


BLUD.

C. Tugas dan fungsi Organisasi


Puskesmas mempunyai tugas pokok, melaksanakan pelayanan,
pembinaan dan pengembangan dalam bidang kesehatan serta
menjadi pusat pelayanan kesehatan strata pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan meliputi upaya
kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
puskesmas mempunyai fungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh
masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan dan mendukung pembangunan kesehatan.
Disamping itu puskesmas aktif memantau dan melaporkan
dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk
pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas
adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat, Puskesmas selalu
berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,
keluarga dan masyarakat memiliki kesadaran, kemauan, dan
9

kemampuan memperjuangkan kepentingan kesehatan


termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi
dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama, Puskesmas


bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
4. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di
bidang pelayanan kesehatan masyarakat sesuai jenis dan
kewenangannya, antara lain:
a. Penyusunan rencana dan teknis operasional pelaksanaan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat
b. Pelaksanaan operasional pelayanan dasar kesehatan
masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat di
wilayah kerja sesuai dengan kewenangan penyelenggaraan
pelayanan kesehatan.
c. Pelaksanaan ketatausahaan UPT Puskesmas
d. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan kegiatan puskesmas
10

D. Tugas dan Fungsi Bidan Terampil


Tugas pokok bidan merupakan tugas utama yang harus
dijalankan oleh seorang bidan. Tugas pokok tersebut berkaitan
dengan ruang lingkup bidan dalam mengerjakan tugasnya sehari-
hari. Dimana tugas pokok bidan yang dikerjakan mencerminkan
kompetensi yang dimiliki oleh bidan tersebut. Menurut
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 551 Tahun 2009, Tugas
Fungsi bidan terampil adalah sebagai berikut :
1. Mempersiapkan pelayanan kebidanan dalam melaksanakan
anamnesa klien/pasien pada kasus fisiologis tanpa masalah.
2. Manganamnesa klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan.
3. Melaksanakan pemeriksaan fisik klien/pasien pada kasus
fisiologis tanpa masalah dan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan.
4. Membuat diagnosa kebidanan sesuai dengan hasil pengkajian
pada kasus fisiologis tanpa masalah dan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan.
5. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain pada kasus
fisiologis tanpa masalah dan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan
6. Menyusun rencana operasional asuhan kebidanan pada kasus
fisiologis tanpa masalah dan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan.
7. Melakukan persiapan pelayanan asuhan kebidanan pada
klien/pasien dengan kasus fisiologis tanpa masalah dan kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan.
11

8. Mempersiapkan alat dan obat pada kasus fisiologis tanpa


masalah dan pada pada kasus patologis kegawatdaruratan
kebidanan.
9. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis tanpa masalah persalinan Kala I, Kala II, Kala III dan
Kala IV.
10. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis kesehatan reproduksi remaja dan monopause,
klimakterium, bayi, KB, AKDR.
11. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis bermasalah pada persalinan Kala I, Kala II, Kala III,
kala IV.
12. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien kasus
fisiologis bermasalah pada ibu hamil, ibu pada masa nifas, bayi
baru lahir, KB sederhana hormonal oral dan suntik.
13. Pelaksanaan asuhan kebidanan pada klien/pasien pada kasus
patologis kegawatdaruratan kebidanan.
14. Sebagai asisten dokter dalam tindakan bedah/operasi.
15. Melakukan konseling pada klien/pasien pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan.
16. Melakukan rujukan klien/pasien pada kasus fisiologis.
17. Melakukan evaluasi asuhan kebidanan klien/pasien pada kasus
fisiologis tanpa masalah dan kegawatdaruratan kebidanan.
18. Melakukan dokumentasi pada asuhan kebidanan kasus
fisiologis tanpa masalah dan pada kasus patologis
kegawatdaruratan kebidanan.
19. Melaksanakan asuhan kebidanan pada individu di keluarga.
20. Melakukan dan mencatat deteksi dini risiko.
12

E. Struktur organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi UPT Puskesmas Sukaraja


13

BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI

Dalam meningkatkan mutu pelayanan guna mencapai tujuan


pembentukan ASN yang profesional dan dalam rangka mewujudkan visi
misi organisasi, peserta telah merencanakan 6 (enam) kegiatan yang
tercantum dalam Proposal Rancangan Aktualisasi Habituasi, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Persiapan Pelayanan Kebidanan
2. Melaksanakan Pelayanan Antenatal Care (ANC)
3. Merujuk Pasien Antenatal Care (ANC) pada Kunjungan
Pertama ke Bagian Laboratorium
4. Melaksanakan Pelayanan KB
5. Melaksanakan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Balita
6. Melakukan Konseling Terhadap Pasien di Ruang KIA

Pada saat proses aktualisasi habituasi berjalan, terdapat


perubahan kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta. Kegiatan tersebut
disesuaikan dengan jadwal program kegiatan yang sudah berjalan di
UPT Puskesmas Sukaraja dengan tugas pokok dan tugas tambahan yang
dijalankan oleh peserta. Adapun kegiatan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan Kegiatan Persiapan Pelayanan Kebidanan
2. Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Antenatal Care
3. Melaksanakan Kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Balita dan Anak Pra Sekolah
4. Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
5. Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Balita
6. Melaksanakan Kegiatan Pemeriksaan Ibu pada Masa Nifas.
A. Kegiatan Aktualisasi Habituasi
1. Melaksanakan Persiapan Pelayanan Kebidanan
a. Tahapan Kegiatan
1) Memastikan kebersihan ruangan pemeriksaan kebidanan.
2) Memeriksa kelengkapan alat medis dan bahan medis habis
pakai untuk mendukung kegiatan pelayanan kebidanan.

b. Hasil Kegiatan
14

Melaksanakan persiapan pelayanan kebidanan agar


terciptanya kondisi ruangan yang bersih, sehat ,nyaman dan
kondusif untuk pelayanan pasien yang prima. Menyiapkan alat
medis dan bahan medis habis pakai sebelum pelayanan untuk
memastikan pelayanan dapat berjalan efektif dan efisien.

c. Nilai-Nilai Dasar ASN


1) Akuntabilitas
Melaksanakan persiapan pelayanan kebidanan
menunjukkan tanggung jawab dan adanya komitmen yang
tinggi dalam menciptakan lingkungan yang nyaman serta
integritas untuk pelayanan kebidanan.
2) Nasionalisme
Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial merupakan cerminan
dari sila ke-5 Pancasila.
3) Etika Publik
Menyiapkan dan menata ruang pelayanan memberikan
kenyamanan terhadap pasien saat dilayani.
4) Komitmen Mutu
Memeriksa kelengkapan alat dengan penuh ketelitian
untuk kepastian mutu pelayanan yang efektif dan efisien.

5) Anti Korupsi
Memeriksaa kelengkapan dengan cermat dan teliti untuk
mengontrol penggunaan alat dan bahan medis habis
pakai.

d. Keterkaitan Mata Diklat


1) Pelayanan Publik
Dengan menyiapkan kebersihan ruangan dan semua
kebutuhan pelayanan kesehatan maka kegiatan
pelayanan kesehatan dapat maksimal dan berjalan
dengan lancar.

e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi


Menyiapkan kebersihan ruangan dan kebutuhan
pelayanan kesehatan lainnya sesuai dengan Misi UPT
15

Puskesmas Sukaraja yaitu memanfaatkan fasilitas dan alat


kesehatan secara efektif semaksimal mungkin agar mampu
memberikan pelayanan prima sehingga dapat memberikan
kepuasan kepada pelanggan menciptakan kenyamanan
kepada pasien.

f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi


Terciptanya petugas yang kompeten dan amanah
sehingga terwujudnya pelayanan yang prima dan
meningkatkan kepercayaan terhadap organisasi.

2. Melaksanakan Pelayanan Antenatal Care (ANC)


a. Tahapan Kegiatan :

1) Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dengan


teliti.
2) Menyambut pasien dengan ramah.
3) Menginformasikan prosedur pemeriksaan yang akan
dijalani dan tujuan pemeriksaan.
4) Informed Consent / Meminta persetujuan tindakan.
5) Anamnesa pasien
Menanyakan riwayat kehamilan, persalinan yang lalu,
riwayat kesehatan dan riwayat sosial.
6) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV)
7) Melakukan cuci tangan pra tindakan
8) Melakukan pemeriksaan fisik ibu, perkembangan
kehamilan dan kesejahteraan janin.
9) Melakukan cuci tangan pasca tindakan.
10) Memberitahu hasil pemeriksaan, konseling kesehatan
dan jadwal kunjungan ulang.
16

11) Melakukan peresepan suplemen bagi ibu hamil sesuai


usia kehamilannya dan menganjurkan untuk mengambil
obat di bagian farmasi.
12) Melakukan pencatatan dan pelaporan
13) Menginput data pelayanan ke dalam Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA)

b. Hasil Kegiatan :
Pelayanan ANC dilaksanakan agar status kesehatan Ibu
dan janin terpantau serta mengetahui perkembangan kondisi
kehamilan sebagai konsen dan dasar untuk pemberian
tindakan medis selanjutnya.

c. Nilai-Nilai Dasar :
1) Akuntabilitas
Melakukan Pelayanan ANC sesuai prosedur dengan jelas
dan penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Tidak membedakan pasien merupakan sikap menghargai
pasien secara adil sebagai perwujudan sila ke-2
Pancasila. Melakukan pelayanan ANC secara
komprehensif merupakan perwujudan sikap cinta terhadap
tanah air sebagai upaya untuk menurunkan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia. Melakukan informed consent sebelum tindakan
merupakan sikap menghargai keputusan pasien dan tidak
memaksakan kehendak sebagai perwujudan sila ke-4
Pancasila.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun sebagai wujud pegawai yang memiliki etika
dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
17

pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik dan kehamilan yang


benar, akurat, dan sistematis.
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
merupakan bentuk kepedulian dan kejujuran petugas
dalam melakukan tindakan.

d. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel,
teliti dan transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada kendala untuk melayani hak dan
kebutuhan pasien.
2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan ANC sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3) Whole of Government (WoG)
Pelayanan ANC secara komprehensif dilakukan dengan
berkolaborasi antar tenaga kesehatan lainnya.
Pencatatan dan pelaporan pelayanan ANC serta
penginputan pada SIKDA merupakan bentuk dari prinsip
WoG dimana terdapat kordinasi sistem informasi antara
puskesmas dengan Dinas Kesehatan.

e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik
dan kehamilan pada pasien merupakan suatu bentuk
keterkaitan dengan Misi UPT Puskesmas Sukaraja yaitu
Meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan
mengutamakan upaya promotif dan preventif.

f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


18

Terciptanya petugas yang sopan dalam ucapan, sikap dan


perbuatan, kompeten, amanah dan ramah dalam pelayanan
sehingga terciptanya pelayanan yang unggul.

3. Melaksanakan Kegiatan Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini


Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Balita dan Anak Pra Sekolah
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan sosialisasi jadwal kegiatan kepada pihak
Sekolah PAUD/TK di wilayah Kelurahan Sukaraja Kota
Bandung
2) Mempersiapkan alat, pedoman pemeriksaan, formulir
pemeriksaan yang akan digunakan pada saat
pelaksanaan SDIDTK.
3) Mengunjungi Sekolah PAUD/TK yang sudah dijadwalkan
untuk SDIDTK.
4) Mengkordinasikan alur pemeriksaan kepada pihak
sekolah
5) Melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan dan
lingkar kepala anak
6) Melakukan pemeriksaan daya lihat
7) Melakukan deteksi dini penyimpangan perkembangan
anak dengan menggunakan Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP)
8) Melakukan pencatatan dan pelaporan

b. Hasil Kegiatan
Terlaksananya kegiatan SDIDTK yang bermutu bagi balita
dan anak pra sekolah untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh
kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial
sesuai potensi genetiknya.

c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
19

Melakukan tindakan sesuai prosedur dengan jelas dan


penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Tidak membedakan pasien merupakan sikap menghargai
pasien secara adil sebagai perwujudan sila ke-2
Pancasila. Sebelum melaksanakan kegitan, terlebih
dahulu melakukan kordinasi dengan pihak sekolah
PAUD/TK untuk penetuan jadwal kegiatan dan
mensosialisasikan pelaksanaan kegiatan. Hal ini
merupakan salah satu pengamalan sila ke 4 Pancasila.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu.
5) Anti Korupsi
Menjelaskan kepada pihak sekolah bahwa kegiatan
SDIDTK tidak dipungut biaya merupakan cerminan nilai
anti korupsi.

d. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel,
teliti dan transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada kendala untuk melayani hak dan
kebutuhan masyarakat.

2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan SDIDTK sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3) Whole of Government (WoG)
20

Pelayanan SDIDTK dilakukan dengan berkolaborasi antar


tenaga kesehatan dengan pihak sekolah merupakan
penerapan dari WoG.

e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan SDIDTK merupakan suatu bentuk keterkaitan
dengan Misi UPT Puskesmas Sukaraja yaitu Meningkatkan
status kesehatan masyarakat dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif serta memelihara dan meningkatkan
kerjasama lintas sektoral dan kerjasama dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Terciptanya petugas yang sopan dalam ucapan, sikap dan
perbuatan, kompeten, amanah dan ramah dalam pelayanan
sehingga kegiatan dapat berjalan dengan maksimal.

4. Melaksanakan Pelayanan Keluarga Berencana (KB)


a. Tahapan Kegiatan
1) Persiapan Alat
Memeriksa tempat dan kelengkapan alat yang akan
digunakan untuk memeriksa pasien
2) Menyambut pasien dengan ramah dan memperkenalkan
diri.
3) Menginformasikan efektifitas, cara, manfaat, efek
samping, prosedur penggunaan KB.
4) Informed Consent / meminta persetujuan tindakan
5) Anamnesa pasien untuk memastikan paien tidak ada
kontraindikasi dengan KB suntik.
21

6) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan


pemeriksaan fisik (Pemeriksaan tekanan darah, berat
badan, payudara, abdomen).
7) Menganjurkan pasien untuk melakukan pembayaran
administrasi untuk tindakan penyuntikan KB di bagian
Administrasi.
8) Melakukan cuci tangan.
9) Menyiapkan obat ke dalam spuit suntikan.
10) Melakukan penyuntikan dengan tetap memerhatikan
privasi pasien dan asuhan kasih sayang ibu.
11) Membereskan alat-alat, membuang alat suntik bekas ke
dalam safety box.
12) Melakukan cuci tangan.
13) Melakukan konseling mengenai jadwal kunjungan ulang
dan mengevaluasi pemahaman pasien.
14) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
15) Menginput data pelayanan ke dalam Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA)

b. Hasil Kegiatan
Dilaksanakannya pelayanan KB yang bermutu, dan
meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan pasien serta
mensukseskan program Keluarga Berencana (KB).

c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan sesuai prosedur dengan jelas dan
penuh tanggung jawab.
2) Nasionalisme
Tidak membedakan pasien merupakan sikap menghargai
pasien secara adil sebagai perwujudan sila ke-2
Pancasila. Sebelum melakukan tindakan penyuntikan KB,
bidan terlebih dahulu menjelaskan prosedur dan meminta
persetujuan pasien terhadap tindakan yang akan
dilakukan hingga pasien memahami dan setuju. Hal ini
merupakan salah satu pengamalan pancasila sila ke 4.
3) Etika Publik
22

Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan


dan santun, menjaga privasi pasien dan melayani dengan
asuhan kasih sayang ibu merupakan wujud pegawai yang
memiliki etika dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
pemeriksaan TTV, pemeriksaan fisik dan penyuntikan
yang benar, akurat, dan sistematis. Melaksanakan
pelayanan sesuai SOP.

5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
menganjurkan pasien melakukan pembayaran di bagian
administrasi dengan tarif sesuai Peraturan Daerah yang
sudah ditetapkan merupakan bentuk kepedulian dan
kejujuran petugas dalam melakukan tindakan.

d. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel,
teliti dan transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada kendala untuk melayani hak dan
kebutuhan pasien. Melakukan inform consent merupakan
suatu bentuk perlindungan hukum bagi pasien dan bidan
agar pasien mendapatkan pelayanan yang bermutu dan
terjamin.
2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan KB sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).
3) Whole of Government (WoG)
23

Program Keluarga Berencana ini merupakan program


BKKBN yang dijalankan bersama dengan Dinas
Kesehatan melalui Puskesmas.

e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan pelayanan KB merupakan suatu bentuk
upaya meningkatkan status kesehatan masyarakat dengan
mengutamakan upaya preventif dan promotif sesuai Misi
UPT Puskesmas Sukaraja.
f.Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :
Terciptanya petugas yang sopan dalam ucapan, sikap
dan perbuatan, kompeten, amanah dan ramah dalam
pelayanan sehingga kegiatan dapat berjalan dengan
maksimal.

d. Melaksanakan Pelayanan Imunisasi Pada Bayi


a. Tahapan Kegiatan
1) Memastikan kesiapan tempat dan kelengkapan alat yang
akan digunakan untuk memeriksa pasien.
2) Menyambut pasien dengan ramah, memperkenalkan diri.
3) Menginformasikan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
4) Anamnesa Pasien
Menanyakan kondisi bayi saat ini, memastikan jadwal
imunisasi yang tepat bagi bayi sesuai dengan usianya.
5) Pemeriksaan Suhu tubuh bayi dan berat badan bayi.
6) Informed Consent / Meminta persetujuan tindakan.
7) Menganjurkan pasien untuk melakukan pembayaran
administrasi untuk tindakan penyuntikan imunisasi di
bagian Administrasi.
8) Melakukan cuci tangan.
9) Menyiapkan obat ke dalam spuit suntikan.
10) Melakukan penyuntikan dengan tetap memperhatikan
kenyamanan bayi.
11) Membereskan alat-alat, membuang alat suntik bekas ke
dalam safety box.
12) Melakukan cuci tangan.
24

13) Melakukan konseling mengenai jadwal kunjungan ulang


untuk imunisasi berikutnya.
14) Melakukan pencatatan dan pelaporan.
15) Menginput data pelayanan ke dalam Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA).

b. Hasil Kegiatan
Dilaksanakannya pelayanan Imunisasi di ruang kesehatan
ibu dan anak diharapkan dapat memberikan pelayanan yang
berintegritas, melayani dengan jujur, bermutu, dan
meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan pasien serta
mensukseskan program Imunisasi Nasional.

c. Nilai-Nilai Dasar
1) Akuntabilitas
Melakukan tindakan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda
vital sesuai prosedur dengan jelas dan penuh tanggung
jawab.
2) Nasionalisme
Tidak membedakan pasien merupakan sikap menghargai
pasien secara adil sebagai perwujudan sila ke-2
Pancasila. Melakukan informed consent sebelum tindakan
merupakan sikap menghargai keputusan pasien dan tidak
memaksakan kehendak sebagai perwujudan sila ke-4
Pancasila.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun, menjaga privasi pasien dan melayani dengan
tetap memerhatikan kenyamanan bayi merupakan wujud
pegawai yang memiliki etika dan moral yang baik.

4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, serta
25

pemeriksaan suhu tubuh, berat badan bayi dan


penyuntikan yang benar, akurat, dan sistematis.
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan,
menganjurkan pasien melakukan pembayaran di bagian
administrasi dengan tarif sesuai Peraturan Daerah yang
sudah ditetapkan merupakan bentuk kepedulian dan
kejujuran petugas dalam melakukan tindakan.

d. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel,
teliti dan transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan
lancar tanpa ada kendala untuk melayani hak dan
kebutuhan pasien. Melakukan inform consent merupakan
suatu bentuk perlindungan hukum bagi pasien dan bidan
agar pasien mendapatkan pelayanan yang bermutu dan
terjamin.
2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan Imunisai sesuai
Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah
satu bentuk dukungan terhadap pengembangan karier
bidan dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

3) Whole of Government (WoG)


Pencatatan dan pelaporan pelayanan imunisasi
merupakan bentuk dari prinsip WoG dimana terdapat
kordinasi sistem informasi antara Puskesmas dengan
Dinas Kesehatan.

e.Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan pelayanan imunisasi pada pasien merupakan
suatu bentuk pelayanan untuk meningkatkan status kesehatan
26

masyarakat dengan mengutamakan upaya promotif dan


preventif sesuai Misi UPT Puskesmas Sukaraja.

f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi :


Terciptanya petugas yang sopan dalam ucapan, sikap dan
perbuatan, kompeten, amanah dan ramah dalam pelayanan
sehingga kegiatan dapat berjalan dengan maksimal.

e. Melakukan Pemeriksaan Ibu pada Masa Nifas


a. Tahapan Kegiatan:

1) Mempersiapkan rusangan dan peralatan yang akan


digunakan dengan teliti.
2) Menyambut pasien dengan ramah.
3) Menginformasikan prosedur pemeriksaan yang akan
dijalani dan tujuan pemeriksaan.
4) Informed Consent / Meminta persetujuan tindakan.
5) Anamnesa Pasien.
6) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV).
7) Melakukan cuci tangan pra tindakan.
8) Melakukan pemeriksaan fisik ibu.
9) Melakukan cuci tangan pasca tindakan.
10)Memberitahu hasil pemeriksaan, konseling kesehatan dan
jadwal kunjungan ulang.
27

11) Melakukan pencatatan dan pelaporan.


12)Menginput data pelayanan ke dalam Sistem Informasi
Kesehatan Daerah (SIKDA).

b. Hasil Kegiatan :
Pemeriksaan ibu pada masa nifas diharapkan dapat
memberikan pelayanan yang berintegritas, melayani dengan
jujur, bermutu, dan meningkatkan kepedulian terhadap
kesehatan pasien pasca melahirkan.

c. Nilai-Nilai Dasar :
1) Akuntabilitas
Melakukan pelayanan sesuai prosedur dengan jelas dan
penuh tanggung jawab.

2) Nasionalisme
Tidak membedakan pasien merupakan sikap menghargai
pasien secara adil.
3) Etika Publik
Memberikan pelayanan pada pasien dengan sikap sopan
dan santun sebagai wujud pegawai yang memiliki etika
dan moral yang baik.
4) Komitmen Mutu
Mempersiapkan peralatan yang akan digunakan agar
pelaksanaan kegiatan lebih efisien dan bermutu, akurat
dan sistematis
5) Anti korupsi
Menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
merupakan bentuk kepedulian dan kejujuran petugas
dalam melakukan tindakan.

d. Keterkaitan Mata Diklat :


1) Pelayanan Publik
Dengan melaksanakan tugas yang profesional, akuntabel,
teliti dan transparan maka kegiatan dapat berjalan dengan
28

lancar tanpa ada kendala untuk melayani hak dan


kebutuhan pasien.
2) Manajemen ASN
Dengan melakukan Kegiatan Pelayanan sesuai Standar
Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu
bentuk dukungan terhadap pengembangan karier bidan
dalam mengisi Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

3) Whole of Government (WoG)


Pelayanan secara komprehensif dilakukan dengan
berkolaborasi antar tenaga kesehatan lainnya.
Pencatatan dan pelaporan pelayanan serta penginputan
pada SIKDA merupakan bentuk dari prinsip WoG dimana
terdapat kordinasi sistem informasi antara Puskesmas
dengan Dinas Kesehatan.

e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi :


Kegiatan pemeriksaan pasien pada masa nifas
merupakan suatu bentuk keterkaitan dengan Misi
UPT Puskesmas Sukaraja yaitu meningkatkan status
kesehatan masyarakat dengan mengutamakan upaya
promotif dan preventif.

f. Penguatan Nilai-Nilai Organisasi


Terciptanya petugas yang sopan dalam ucapan, sikap dan
perbuatan, kompeten, amanah dan ramah dalam pelayanan
sehingga terciptanya pelayanan yang unggul.
29

B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

3.1. Tabel Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Bulan Mei 2019


MEI 2019
NO KEGIATAN
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Melaksanakan Persiapan Pelayanan
Kebidanan
2 Melaksanakan Pelayanan Antenatal
Care (ANC)
3 Melaksanakan kegiatan Stimulasi,
Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh
Kembang (SDIDTK) balita dan anak
pra sekolah
4 Melaksanakan Pelayanan KB

5 Melaksanakan Pelayanan
Imunissasi Bayi dan Balita

6 Melaksanakan Pemeriksaan bu
Nifas
30

3.2 Tabel Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Bulan Juni 2019

N JUNI 2019
KEGIATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Melaksanakan Persiapan Pelayanan
Kebidanan
2 Melaksanakan Pelayanan Antenatal Care
(ANC)
3 Melaksanakan kegiatan Stimulasi,
Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang
(SDIDTK) balita dan anak pra sekolah
4 Melaksanakan Pelayanan KB

5 Melaksanakan Pelayanan Imunissasi Bayi


dan Balita

6 Melaksanakan Pemeriksaan bu Nifas

Membuat Laporan Akhir Aktualisasi Habituasi

Masa On Campus
31

BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan

Dalam meningkatkan mutu Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak


di Puskesmas Sukaraja kota Bandung guna mencapai tujuan untuk
pembentukan ASN yang profesional dan dalam rangka mewujudkan
visi misi organisasi maka peserta melaksanakan aktualisasi habituasi
dengan kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan Kegiatan Persiapan Pelayanan Kebidanan
2. Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Antenatal Care
3. Melaksanakan Kegiatan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada Balita dan Anak Pra
Sekolah
4. Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
5. Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Imunisasi Bayi dan Balita
6. Melaksanakan Kegiatan Pemeriksaan Ibu pada Masa Nifas.

Kegiatan tersebut di atas dilaksanakan selama 1 bulan


terhitung tanggal 10 Mei 2019 hingga 12 juni 2019.
Melalui kegiatan Aktualisasi Habituasi ini peserta diharapkan
dapat memahami lebih dalam nilai-nilai dasar profesi PNS sehingga
mampu diterapkan dalam kegiatan pekerjaan ditempat tugas untuk
mewujudkan birokrasi pemerintahan yang lebih baik.
Kegiatan Aktualisasi Habituasi ini juga diharapkan dapat
menjadi dasar untuk peningkatan mutu pelayanan khususnya pada
pelayanan kesehatan ibu dan anak di UPT Puskesmas Sukaraja
dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Puskesmas.

B. Saran
Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN ( ANEKA ) merupakan
salah satu indikator penilaian dalam pelatihan dasar CPNS,
32

diharapkan dapat diterapkan bagi seluruh ASN sehingga nilai-nilai


tersebut tidak hanya menjadi knowledge, tetapi sudah menjadi
karakter yang akan selalu hadir dalam melakukan aktivitas pelayanan
publik.
Peserta menyadari dalam penyusunan laporan aktualisasi
habituasi ini masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun tata
kalimat, untuk itu saran dan masukan yang sifatnya membangun demi
kesempurnaan laporan akhir aktualisasi habituasi ini. Semoga
Laporan Akhir Aktualisasi Habituasi ini bisa bermanfaat untuk kita
semua.

Anda mungkin juga menyukai